BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV DATA DAN ANALISA

BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISA ANTENA MIKROSTRIP. mejelaskan secara tepat mengingat sangat banyaknya faktor yang

BAB IV DATA DAN ANALISA SERTA APLIKASI ANTENA. OMNIDIRECTIONAL 2,4 GHz

Bab IV Pemodelan, Simulasi dan Realisasi

BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISIS

BAB III PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP PATCH RECTANGULAR SLOT DUAL BAND 2,4 GHz - 5,8 GHz

BAB IV HASIL SIMULASI, PENGUKURAN DAN ANALISA Simulasi Parameter Antena Mikrostrip Patch Circular Ring

BAB IV PENGUKURAN ANTENA

BAB III PERANCANGAN, PEMBUATAN, DAN PENGUKURAN PARAMETER ANTENA HORN PIRAMIDA

BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN ANALISIS HASIL PENGUKURAN

BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISIS

BAB I PENDAHULUAN. Penyesuaian impedansi (matching impedance) adalah suatu upaya untuk

BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISIS

BAB IV. Perancangan Dan Realisasi Antena Horn

BAB 4 HASIL PENGUKURAN DAN ANALISIS ANTENA

BAB 3 ANTENA MIKROSTRIP SLOT SATU DAN DUA ELEMEN DENGAN BENTUK RADIATOR SEGIEMPAT

LAMPIRAN 1 GRAFIK PENGUKURAN PORT TUNGGAL

BAB IV PERANCANGAN DAN REALISASI ANTENA ULTRAWIDEBAND

BAB III PERANCANGAN ANTENA DAN METODOLOGI PENGUKURAN

karakteristik dan implementasi antena horn piramida yang digunakan dalam komunikasi antar titik jaringan LAN nirkabel (wifi) yang beroperasi pada

BAB 4 PENGUKURAN ANTENA, HASIL dan ANALISA

PERANCANGAN DAN REALISASI ANTENNA CONTROL UNIT BERUPA PHASE SHIFTER DIGITAL UNTUK ANTENA PHASED ARRAY 4X4 PADA FREKUENSI S-BAND UNTUK RADAR 3D

Gambar 4.1 Konfigurasi pengukuran port tunggal

RANCANG BANGUN ANTENA MIKROSTRIP DIPOLE UNTUK FREKUENSI 2,4 GHz

BAB I PENDAHULUAN. Antena merupakan perangkat telekomunikasi yang berfungsi untuk

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 3 PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP ARRAY

Rancang Bangun Antena Mikrostrip 2,4 GHz untuk Aplikasi Wireless Fidelity (Wifi) Oleh Daniel Pebrianto NIM:

Desain Antena Array Mikrostrip Tapered Peripheral Slits Pada Frekuensi 2,4 Ghz Untuk Satelit Nano

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ANTENA. OMNIDIRECTIONAL 2.4 GHz

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini, dirancang antena mikrostrip patch segi empat (AMPSE)

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh informasi baik dari manusia maupun dunia maya semakin

: Widi Pramudito NPM :

BAB I PENDAHULUAN. wireless dimana transmisi sinyal tanpa menggunakan perantara konduktor / wire.

PERANCANGAN ANTENA HELIX PADA FREKUENSI 433 MHz

TUGAS AKHIR PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ANTENA MIKROSTRIP FREKUENSI 2,4 GHZ

RANCANG BANGUN ANTENA MIKROSTRIP PATCH ARRAY SEGI EMPAT TRIPLE BAND PADA FREKUENSI 2,3, 3,3 GHz DAN 5,8 GHz

BAB II DASAR TEORI. Antena adalah sebuah komponen yang dirancang untuk bisa memancarkan

Desain Antena Log Periodik Mikrostrip Untuk Aplikasi Pengukuran EMC Pada Frekuensi 2 GHz 3.5 GHz

RANCANG BANGUN ANTENA OMNIDIRECTIONAL 15 dbi UNTUK PENGUAT SINYAL WIRELESS FIDELITY (Wi-Fi)

BAB III PERANCANGAN DAN SIMULASI ANTENA MIKROSTRIP PATCH SEGIEMPAT PLANAR ARRAY

DESAIN ANTENA MIKROSTRIP RECTANGULAR GERIGI UNTUK RADAR ALTIMETER

STUDI PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP ARRAY PATCH SEGITIGA DUAL-BAND UNTUK APLIKASI WLAN (2,45 GHZ) DAN WiMAX (3,35 GHZ)

PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP UNTUK APLIKASI LONG TERM EVOLUTION (LTE) TESIS OLEH : EMILIA ROZA NIM:

Rancang Bangun Antena Mikrostrip 900 MHz

DAFTAR PUSTAKA. 1. Balanis Constatantine, A John Wiley - Sons Analysis And Design Antena Theory Third Edition.

Rancang Bangun Dan Analisis Antena Yagi 11 Elemen Dengan Elemen Pencatu Folded Dipole Untuk Jaringan VOIP

BAB II LANDASAN TEORI

PERBANDINGAN KINERJA ANTENA MIKROSTRIP SUSUN DUA ELEMEN PATCH

[Type the document title]

BAB III METODE PENELITIAN. perancangan sampai merealisasikan antenna UWB mikrostrip dengan

PERANCANGAN ANTENA HELIX UNTUK FREKUENSI 2,4 GHz

RANCANG BANGUN ANTENA PLANAR MONOPOLE MIKROSTRIP UNTUK APLIKASI ULTRA WIDEBAND (UWB)

RANCANG BANGUN ANTENA MIKROSTRIP SLOT RECTANGULAR DUAL-BAND (2,3 GHz DAN 3,3 GHz) DENGAN PENCATUAN PROXIMITY COUPLED

IMPLEMENTASI ANTENA HORN SEKTORAL BIDANG-H UNTUK LINK LOS WIRELESS-LAN 2,4 GHz

Perancangan, Realisasi, dan Pengujian Antena Helik Mode Axial pada Access Point Wireless-G 2,4 GHz Broadband Linksys

Perancangan dan Pembuatan Antena Low Profile. pada Frekuensi 900 MHz

Perancangan Penyesuai Impedansi antara RF Uplink dengan Antena Pemancar pada Portable Transceiver Satelit Iinusat-01

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III PERHITUNGAN, SIMULASI DAN PERANCANGAN

STUDI PERANCANGAN ANTENA SUSUN MIKROSTRIP PATCH SEGIEMPAT DUAL-BAND (2.4 GHz dan 3.3 GHz)

TUGAS AKHIR TE Desain Antena Log Periodik Mikrostrip untuk Aplikasi Pengukuran EMC pada Frekuensi 2 GHz 3.5 GHz.

BAB I PENDAHULUAN. teknologi tanpa kabel (wireless) menyebakan para perancang antena agar merancang

Desain Antena Patch Panel Polarisasi Sirkular untuk Harvesting Elektromagnetik pada Frekuensi 2.4 Ghz

BAB II DASAR TEORI ANTENA MIKROSTRIP DAN WIRELESS LAN

LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN SKIM PEMBINAAN

Desain dan Pembuatan Antena Whip Dual-Band pada VHF 144 MHz dan UHF 430 MHz untuk Perangkat Transceiver Portabel

ANALISIS ANTENA MIKROSTRIP PATCH SEGIEMPAT DENGAN TEKNIK PLANAR ARRAY

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERANCANGAN ANTENA HELIX UNTUK FREKUENSI 2,4 GHz

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Konfigurasi Sirkuit Directional Coupler

BAB 4 PENERAPAN DGS PADA ANTENA SUSUN MULTIBAND

BAB IV PERANCANGAN DAN REALISASI FILTER

BAB 3 PERANCANGAN ANTENA SEGITIGA

Lower Frequency (MHz) Center Frequency (MHz)

Mahkota (Crown Antenna) Perencanaan dan Pembuatan Antena UWB (Ultra Wide Band)

PERANCANGAN PROTOTYPE ANTENA MIKROSTRIP PATCH ARRAY FREKUENSI 2,76 GHz UNTUK APLIKASI ANTENA RADAR MARITIM

RANCANG BANGUN ANTENA MIKROSTRIP PATCH ARRAY SEGIEMPAT TRIPLE-BAND (2,3 GHz, 3,3 GHz dan 5,8GHz) Disusun Oleh : RAMLI QADAR NIM :

BAB 3 PERANCANGAN, SIMULASI dan PABRIKASI ANTENA

Antena Mikrostrip Slot Double Bowtie Satu Larik Dengan Pandu Gelombang Coplanar Untuk Komunikasi Wireless Pada Frekuensi 2.4 GHz

BAB III PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP PATCH RECTANGULAR ARRAY

ANTENA MIKROSTRIP MONOPOLE PITA LEBAR SEGI EMPAT UNTUK APLIKASI DVB-T

ANTENA MIKROSTRIP PANEL BERISI 5 LARIK DIPOLE DENGAN FEEDLINE KOAKSIAL WAVEGUIDE UNTUK KOMUNIKASI 2,4 GHz

Perancangan Dan Implementasi Antena Yagi 2.4 GHz Pada Aplikasi WIFI (Wireless Fidelity)

RANCANG BANGUN ANTENA MIKROSTRIP TRIPLE-BAND LINEAR ARRAY 4 ELEMEN UNTUK APLIKASI WIMAX TESIS

STUDI PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP ARRAY PATCH SEGITIGA DUAL-BAND UNTUK APLIKASI. WLAN (2,45 GHZ) DAN WiMAX(3,35 GHZ)

RANCANG BANGUN ANTENA SLOT OMNIDIRECTIONAL 13 dbi UNTUK APLIKASI WIRELESS LOCAL AREA NETWORK (LAN) Rahmi Sari Marina Daulay NIM :

RANCANG BANGUN ANTENA MIKROSTRIP PERSEGI PANJANG 2,4 GHZ UNTUK APLIKASI WIRELESS FIDELITY (WI-FI)

TUGAS AKHIR ANALISIS PERBANDINGAN TEKNIK PENYESUAIAN IMPEDANSI PADA SALURAN MIKROSTRIP ANTARA METODE SINGLE STUB DAN DOUBLE STUB

STUDI PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP MULTI-PATCH STACKED DUAL-BAND PADA FREKUENSI WiMAX (3,3 GHZ DAN 5,8 GHZ)

KARAKTERISASI ANTENA MIKROSTRIP PATCH SEGITIGA SAMASISI DENGAN FREKUENSI KERJA 2,4 GHz UNTUK KOMUNIKASI WIRELESS

BAB III PERANCANGAN ANTENA ARRAY FRACTAL MIKROSTRIP

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP WIDEBAND H-SHAPED PADA FREKUENSI GHz

DAFTAR PUSTAKA. [1] Surjati, Indra Antena Mikrostrip : Konsep dan Aplikasinya. Jakarta : Tesis Teknik Elektro Universitas Indonesia,2008.

BAB IV PERANCANGAN DAN REALISASI FILTER

TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ANTENA MIKROSTRIP REKTANGULAR UNTUK APLIKASI WIRELESS LAN 2.4 GHZ

Transkripsi:

BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISA 4.1 Umum Dalam bab ini membahas tentang pengukuran antena mikrostrip patch rectangular yang dirancang, pengukuran ini dilakukan untuk mengetahui kinerja apakah antena yang dirancang sesuai dengan harapan dan dapat diimplementasikan pada jaringan Wireless. Hasil pengukuran parameter-parameter antena mikrostrip patch rectangular meliputi nilai dari return loss, impedansi, pola radiasi, VSWR dan gain yang optimum pada frekuensi kerja 2,4. 4.2 Pengukuran Antena Mikrostrip Patch Rectangular. Setelah proses perancangan dan pembuatan antena mikrostrip patch rectangular proses selanjutnya adalah berupa pengukuran atau pengujian dari antena yang dirancang tersebut. Ada beberapa parameter antena yang diukur untuk menunjukan karakteristik serta kemampuan kerja dari antena antara lain SWR, Impedansi, Pola Radiasi dan Gain. Pengukuran antena mikrostrip patch rectangular ini dilakukan di Labolatorium Telekomunikasi, Pusat Penelitian Elektronika dan Telekomunikasi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia ( PPET LIPI ).

53 4.2.1 Pengukuran VSWR dan Impedansi Voltage Standing Wave Ratio (VSWR) dan impedansi input merupakan parameter yang mengindikasikan kesesuaian dari antenna terhadap saluran transmisi dan frekuensi kerjanya, sehingga mempengaruhi daya yang diterima. Pengukuran ini menggunakan Vector Network Analyzer Advantest R3770 unutuk mendapatkan nilai VSWR dan impedansinya. Gambar 4.1 Vector Network Analyzer Advantest R3770 Peralatan yang digunakan pada pengukuran VSWR dan impedansi input adalah : 1. Vector Network Analyzer Advantest R3770. 2. Antena mikrostrip patch rectangular 2,4. 3. Kabel coaxial.

54 Gambar 4.2 Rangkaian untuk pengukuran parameter-parameter antena menggunakan Vector Network Analyzer Advantest R3770 Langkah-langkah pengukuran VSWR adalah sebagai berikut : 1. Merangkai antena dan alat ukur seperti pada Gambar 4.2 2. Menghidupkan Vector Network Analyzer Advantest R3770 3. Menghubungkan antenna mikrostrip patch rectangular yang sudah dihubungkan dengan SMA-Connector dengan kabel Coaxial dengan Vector Network Analyzer Advantest R3770 4. Mengambil data untuk nilai VSWR berupa gambar yang tampil di Vector Network Analyzer Advantest R3770 kemudian file disimpan 5. Mengambil data untuk nilai Impedansi input dengan model gambar Smith Chart di Vector Network Analyzer Advantest R3770 kemudian file disimpan

55 4.2.2 Pengukuran Return Loss Pengukuran return loss dilakukan dengan cara yang hampir sama dengan pengukuran VSWR dan Impedansi. Return Loss sendiri adalah parameter yang menginidikasikan seberapa matching antenna yang didesain. Peralatan yang digunakan pada pengukuran VSWR dan impedansi input adalah : 1. Vector Network Analyzer Advantest R3770. 2. Antena mikrostrip patch rectangular 2,4. 3. Kabel coaxial. Langkah-langkah pengukuran Return Loss adalah sebagai berikut : 1. Merangkai antena dan alat ukur seperti pada Gambar 4.2 2. Menghidupkan Vector Network Analyzer Advantest R3770 3. Menghubungkan antenna mikrostrip patch rectangular yang sudah dihubungkan dengan SMA-Connector dengan kabel Coaxial dengan Vector Network Analyzer Advantest R3770 4. Mengambil data untuk nilai Return Loss berupa gambar yang tampil di Vector Network Analyzer Advantest R3770 kemudian file disimpan 4.2.3 Pengukuran Gain Untuk menyatakan gain maksimum dari antenna mikrostrip patch rectangular dengan cara membandingkan dengan gain dari sebuah antena isotropis sebagai perbandingan untuk mendapatkan gain yang maksimal.

56 4.2.4 Pengukuran Pola Radiasi Pengukuran pola radiasi dilakukan untuk mengetahui bagaimanakah bentuk pola radiasi antenna mikrostrip patch rectangular yang telah dibuat. Selain hal tersebut yang terpenting adalah seberapa tepatkah perancangan antena dan sejauh mana antena yang telah direalisasikan dibuat sesuai harapan. Pengukuran pola radiasi ini menggunakan prinsip reprositas dimana bahwa secara ideal satu antena dapat dipergunakan sebagai antena pemancar dan dapat pula dipergunakan sebagai antena penerima. Untuk pengukuran ini dipergunakan prinsip reprositas dimana antena mikrostrip patch rectangular dijadikan sebagai antena penerima. Pada pengukuran ini dipergunakan dua antena dimana antena pertama adalah antena horn yang dihubungkan dengan sebuah signal generator sebagai antena pengirim dan antena mikrostip patch rectangular sebagai antena penerima yang dihubungkan dengan sebuah spectrum analyzer. Penempatan kedua antenna ini diletakan dalam posisi sejajar dengan ketinggian 140 cm dari lantai dan jarak 2.5 meter antara kedua antena. Gambar 4.3 Antena Horn

57 Gambar 4.4 Wiltron Signal Generator Gambar 4.5 HP Spectrum Analyzer Pola radiasi suatu antena merupakan suatu karakteristik yang menggambarkan sifat radiasi antena pada medan jauh sebagai fungsi dari arah. Arah pada sisi antena penerima adalah memutar sebanyak 360o baik pada bidang H. Gambar 4.6 Rangkaian pada pengukuran pola radiasi

58 Gambar 4.7 Posisi antena untuk pengukuran pola radiasi. Langkah-langkah pengukuran pola radiasi adalah sebagai berikut : 1. menyiapkan peralatan kemudian dirangkai seperti pada Gambar 4.6, kemudian memastikan bahwa posisi antara antena pengirim dan penerima sejajar. 2. Signal generator dihubungkan dengan antena horn sebagai antena pengirim kemudin diset pada frekuensi 2,4. 3. Spectrum Analyzer dihubungkan dengan antena mikrostrip patch rectangular pada sisi penerima. 4. Mengecek setelah terangkai kemudian memastikan bahwa semua alat berfungsi sebagaimana mestinya. 5. Mencatat nilai level sinyal yang tertera pada spectrum analyzer pada posisi 0 o. 6. Memutar posisi antena mikrostrip patch rectangular dengan perubahan masing masing sebesar 10 o sampai dengan 360 o, kemudian mencatat nilai level yang didapat pada masing-masing sudut untuk mendapatkan hasil pola radiasi pada bidang H.

59 4.3 Hasil Pengukuran Hasil pengukuran parameter-parameter antena mikrostrip patch rectangular meliputi nilai dari return loss, impedansi, pola radiasi, VSWR dan gain yang optimum pada frekuensi kerja 2,4. 4.3.1 Hasil Pengukuran VSWR Dari pengukuran VSWR yang dilakukan pada antena mikrostrip patch rectangular dengan range frekuensi 2,3 2,5, maka didapatkan hasil seperti pada tabel berikut ini. Tabel 4.1 Hasil Pengukuran VSWR Antena Mikrostrip Patch Rectangular NO Frekuensi () Nilai VSWR 1 2,30 4.986 2 2.35 2.686 3 2.39 1.447 4 2.40 1.266 5 2,41 1.198 6 2,45 1.703 7 2,48 1.890

60 6 VSWR 5 4 3 2 VSWR 1 0 2,30 2,35 2,39 2,40 2,41 2,45 2,48 Gambar 4.8 Grafik Hasil Pengukuran VSWR Gambar 4.9 Hasil pengukuran VSWR pada Vector Network Analyzer Advantest R3770.

61 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai VSWR yang terbaik pada frekuensi 2,41 dengan nilai 1.198, namun antena mikrostrip patch rectangular ini dirancang untuk frekuensi 2,40 dengan nilai VSWR pada frekuensi tersebut sebesar 1.266, nilai tersebut masih berada pada nilai yang diizinkan untuk simulasi dan pabrikasi yaitu 2. 4.3.2 Hasil Pengukuran Return Loss bawah ini. Dari hasil pengukuran return loss didapatkan hasil seperti pada tabel di Tabel 4.2 Hasil Pengukuran Return Loss Antena Mikrostrip Patch Rectangular NO Frekuensi () Return Loss (db) 1 2,30-3.546 2 2.35-6.812 3 2.39-14.682 4 2.40-18.802 5 2,41-20.712 6 2,45-11.641 7 2,475-10.217

62 Return Loss 0-5 2,30 Ghz 2,35 2,39 2,40 2,41 2.45 2,475-10 - 15 Return Loss - 20-25 Gambar 4.10 Grafik Hasil Pengukuran Return Loss Gambar 4.11 Hasil pengukuran Return Loss pada Vector Network Analyzer Advantest R3770.

Dari tabel hasil pengukuran return loss diatas didapatkan bahwa nilai terendah berada pada frekuensi 2,41 sebesar -20.217 db. 63 4.3.3 Hasil Pengukuran Impedansi Dari hasil pembacaan data pada smith chart hasil pengukuran impedansi pada range frekuensi antara 2.30 2.475 didapatkan nilai impedansi sebagai berikut. Tabel 4.3 Hasil Pengukuran Impedansi Antena Mikrostrip Patch Rectangular NO Frekuensi () Nilai Real (Ω) Nilai Imajiner (Ω) Induktansi 1 2.30 10.036 4.370 302.333 ph 2 2.35 21.213 17.388 1.177 nh 3 2.39 43.315 18.527 1.233 nh 4 2.40 56.713 10.779 714.837 ph 5 2.41 59.963 71.433 m 4.717 ph 6 2.45 36.522-18.653 3.492 pf 7 2.48 27.447-8.351 7.700 pf Impedansi input antena dinyatakan dalam bentuk kompleks yang memiliki dua bagian yaitu bagian real dan bagian imajiner. Bagian real merupakan resistansi atau tahanan masukan yang menyatakan daya yang diradiasikan oleh antena pada medan jauh. Sedangkan pada bagian imajiner adalah merupakan masukan yang menyatakan daya yang tersimpan pada medan dekat antena atau dapat ditulis :

64 Z in = R in + j X in (Ω) (2.5) dimana : R = Nilai real X = Nilai imajiner Gambar 4.12 Hasil pengukuran Impedansi pada Vector Network Analyzer Advantest R3770. Maka jika dilihat dari hasil pengukuran mode Smith Chart pada tabel diatas, antena mikrostrip patch rectangular memiliki impedansi input yang optimal pada frekuensi 2,41 sebesar 59.963 + j71.433 mω. Besar nilai tersebut mempengaruhi nilai VSWR karena apabila antena tersebut dihubungkan dengan saluran transmisi yang mempunyai impedansi karakteristik sebesar 50Ω, maka akan menimbulkan

gelombang pantul dimana perbandingannya dikenal dengan VSWR atau Voltage Standing Wave Ratio. 65 4.3.4 Hasil Pengukuran Gain Pengukuran gain dilakukan dengan cara membandingkan antara antena mikrostrip patch rectangular dengan sebuah antena horn sebagai antena referensi dengan besar gain sebesar 37 dbm pada frekuensi 2,40. Maka dari hasil pengukuran gain didapatkan hasil sebesar 40,02 Dbm, maka gain antena dapat dihitung dengan persamaan : Ga (db) = Pa (dbm) Ps (dbm) (4.2) Ga = 40,02 37 Ga = 3,02 dbm Pengukuran untuk mendapatkan nilai gain yang tepat sulit dilakukan karena bayak faktor yang mempengaruhi nilai dari gain itu sendiri seperti kondisi ruangan yang dipenuhi benda dan pengaruhnya terhadap pengukuran, sinyal akan mengalami attenuasi di ruang bebas dan diserap oleh berbagai benda dalam ruangan pengukuran dan gelombang pantul akibat benda-benda di sekitar pengukuran. 4.3.5 Hasil Pengukuran Pola Radiasi Setelah melakukan langkah-langkah untuk pengukuran pola radiasi antena mikrostrip patch rectangular pada bidang H, maka dapat diketahui bentuk dari pola

radiasi yang diperoleh dari pengukuran level sinyal antena dan data tersebut dinormalisasi. 66 Tabel 4.4 Hasil Pengukuran Pola Radiasi Antena Mikrostrip Patch Rectangular Bidang H NO Posisi (derajat) Level Daya (dbm) Level Daya (mw) 1 0-40.67 8.5 x 10-5 2 10-42.10 6.17 x 10-5 3 20-42.99 5.02 x 10-5 4 30-45.16 3.05 x 10-5 5 40-47.12 1.94 x 10-5 6 50-50.37 9.18 x 10-6 7 60-56.28 2.36 x 10-6 8 70-58.37 1.46 x 10-6 9 80-60.21 9.53 x 10-7 10 90-46.31 2.34 x 10-5 11 100-45.07 3.11 x 10-5 12 110-46.70 2.14 x 10-5 13 120-45.62 2.74 x 10-5 14 130-46.22 2.39 x 10-5 15 140-45.62 2.74 x 10-5 16 150-46.70 2.14 x 10-5 17 160-43.11 4.89 x 10-5 18 170-41.73 6.71 x 10-5 19 180-40.73 8.54 x 10-5 20 190-41.80 6.61 x 10-5 21 200-42.70 5.37 x 10-5

67 NO Posisi (derajat) Level Daya (dbm) Level Daya (mw) 22 210-45.66 2.72 x 10-5 23 220-47.65 1.72 x 10-5 24 230-49.43 1.14 x 10-5 25 240-48.32 1.48 x 10-5 26 250-49.21 1.2 x 10-5 27 260-52.36 5.81 x 10-6 28 270-61.21 7.57 x 10-7 29 280-62.35 5.82 x 10-7 30 290-53.35 4.62 x 10-6 31 300-49.76 1.06 x 10-5 32 310-45.85 2.6 x 10-5 33 320-44.62 3.45 x 10-5 34 330-44.21 3.79 x 10-5 35 340-43.49 4.48 x 10-5 36 350-41.12 7.73 x 10-5 37 360-40.20 9.55 x 10-5

68 POLA RADIASI 290 280 270 260 350 340 330 320 310 300-10 - 20-30 - 40-50 - 60-70 250 240 230 220 210 200 190 360 0 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 160 170 180 Gambar 4.13 Pola Radiasi hasil pengukuran 4.4 Aplikasi Antena Mikrostrip Patch Rectangular Pada Jaringan Wireless Antena mikrostrip patch rectangular hasil perancangan diaplikasikan sebagai antena penerima atau antena client, namun dalam pengaplikasiannya antena mikrostrip patch rectangular juga diaplikasikan sebagai antena pemancar. Pada pengaplikasian antena mikrostrip patch rectangular di sisi pengirim atau pemancar antena dipasang pada sebuah Wireless router TP-Link TD-W8901G dan pada penerima antena dipasang pada sebuah USB wireless TP-Link TN-WL722N. 4.4.1 Aplikasi Antena Mikrostrip Patch Rectangular Sebagai Pemancar Untuk mengaplikasikan antena ini sebagai pemancar antena dipasang pada sebuah perangkat Wireless router TP-Link TD-W8901G.

69 Gambar 4.14 Antena Mikrostrip yang terpasang pada Wireless router TP-Link TD-W8901G. Sebelum antena dipasang sinyal terlebih dahulu dikenali dengan nama SSID GEMPOL 6 dan sinyal yang dapat diterima sebesar 28 db seperti telihat pada gambar 4.14 dengan penerima berjarak kurang lebih 12 meter non line of sight. Setelah itu mengganti antena yang terdapat pada Wireless router TP-Link TD- W8901G dengan antena mikrostrip patch rectangular, setelah antenna diganti kemudian sinyal yang tertangkap oleh penerima adalah sebesar 48 db pada jarak yang sama dengan rate data sebesar 48.0 Mbps.

70 Gambar 4.15 Penerimaan sinyal sebelum antena dipasang sebagai pemancar Gambar 4.16 Penerimaan sinyal setelah antena dipasang sebagai pemancar Gambar 4.17 Level penerimaan sinyal dan data rate antenna mikrostrip patch rectangular sebagai pemancar

71 4.4.2 Aplikasi Antena Mikrostrip Patch Rectangular Sebagai Penerima Untuk mengaplikasikan antena sebagai penerima antena mikrostrip patch rectangular dipasang pada sebuah perangkat USB Wireless TP-Link TN WL-722N. Gambar 4.18 Antena Mikrostrip Patch Rectangular yang terpasang pada USB Wireless TP-Link TL-WN722N Pengaplikasian ini dilakukan dengan terlebih dahulu mencari sinyal yang diinginkan dengan SSID locapartner sebelum USB wireless dipasang antena mikrostrip sinyal tertdeteksi sebesar 45 db seperti terlihat pada gambar 4.18 dengan penerima berada pada jarak kurang lebih 8 meter non line of sight, setelah itu antena yang terdapat pada USB Wireless TP-Link TL-WN722N diganti dengan antena mikrostrip patch rectangular, setelah antena diganti sinyal yang didapat sebesar 65 db dengan jarak yang sama dan rate data sebesar 54.0 Mbps.

72 Gambar 4.19 Penerimaan sinyal sebelum antena dipasang sebagai Penerima Gambar 4.20 Penerimaan sinyal setelah antena dipasang sebagai Penerima

73 Gambar 4.21 Level penerimaan sinyal dan data rate antenna mikrostrip patch rectangular sebagai penerima 4.5 Perbandingan Hasil Simulasi Parameter Antena dengan Hasil Pengukuran Setelah diperoleh hasil dari pengukuran parameter antena selanjutnya adalah membandingkan hasil tersebut dengan hasil simulasi yang dikerjakan. Berikut ini adalah tabel perbandingan antara parameter hasil pengukuran dengan hasil simulasi Tabel 4.5 Tabel Perbandingan Hasil Simulasi dengan Hasil Pengukuran Hasil Pengukuran Hasil Simulasi Frekuensi 2,410 2,408 VSWR 1.198 1.158 Return Loss -20.712 db -23.110 db Impedansi Input 59.963 + j71.433 mω 50 Ω Gain 3.02 dbm 2.15 dbm

74 Dari tabel diatas terlihat bahwa terdapat pergeseran frekuensi dari hasil simulasi yang diinginkan ini dapat disebabkan oleh beberapa hal antara lain : a. Pergeseran frekuensi dapat disebabkan karena bahan substrate yang digunakan untuk pembuatan ini tidak bersertifikat sehingga nilai ε r bisa jadi bergeser atau tidak sesuai dari nilai yang diinginkan di awal. b. Pabrikasi yang meleset nilainya atau kurang presisinya ukuran patch yang dibuat pada saat pabrikasi menyebabkan nilai frekuensi yang didapat bergeser. c. Pembacaan oleh alat ukur yang kurang presisi. Dari tabel diatas juga dapat dilihat perbedaan nilai VSWR dimana hasil dari simulasi nilainya lebih baik daripada hasil pengukuran, hal ini dapat disebabkan beberapa hal antara lain karena sifatnya yang ideal hasil simulasi mendapatkan nilai yang lebih baik daripada hasil pengukuran, karena pada saat pengukuran radiasi sinyal yang dipancarkan sangat peka terhadap kondisi di sekitarnya maka sinyal dapat mengalami pemantulan atau penyerapan sinyal oleh benda-benda di dalam ruangan percobaan. Nilai impedansi input yang dihasilkan pun akan ikut berubah seiring dengan perubahan nilai VSWR, maka hasil nilai impedansi input hasil simulasi lebih bagus daripada hasil pengukuran dikarenakan besar impedansi input dipengaruhi oleh nilai VSWR. Dari kedua nilai VSWR diatas nilai yang didapat pada pengukuran dan simulasi masih dapat dikatakan cukup bagus karena nilai yang didapat masih dibawah 2 dan mendekati nilai 1 dimana nilai 1 merupakan nilai yang ideal.

75 Gain yang dihasilkan tenyata hasil pengukuran nilai gain lebih besar daripada nilai simulasi ini dapat terjadi dikarenakan : a. sinyal mengalami atenuasi di ruang bebas dan sinyal yang dipantulkan maupun diserap oleh benda-benda sekitar ketika pengukuran dilakukan. b. Pembacaan oleh alat ukur yang kurang presisi.

76