Pengertian Kota. Pengertian Kota (kamus)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Kota merupakan salah satu wilayah hunian manusia yang paling kompleks,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Piramida Hirarki Kebutuhan (Sumber : en.wikipedia.org)

LINGKUNGAN PERMUKIMAN MASYARAKAT KOTA DEPOK LAMA (Kajian Permukiman Kota)

PENDUKUNG KEGIATAN (ACTIVITY SUPPORT ) Adi Sasmito *) Abstrak

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 06 KODE / SKS : KK / 4 SKS. Sub Pokok Bahasan dan Sasaran Belajar

Dr.Ir. Edi Purwanto, MT

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

KAJIAN PERSEPTUAL TERHADAP FENOMENA DAN KARAKTERISTIK JALUR PEDESTRIAN SEBAGAI BAGIAN DAR1 RUANG ARSITEKTUR KOTA

Identitas, suatu objek harus dapat dibedakan dengan objek-objek lain sehingga dikenal sebagai sesuatu yang berbeda atau mandiri.

PERANCANGAN ARSITEKTUR DAN PERANCANGAN KOTA

Perencanaan Kota-2. Tetty Harahap, ST. M.Eng. Univ. Indo Global Mandiri 2016

PERANCANGAN ARSITEKTUR dan PERANCANGAN KOTA

Tipologi Bangunan Paikhong sebagai salah satu Elemen Dominan (Landmark) dalam Memperkuat Citra Kota Singkawang Kalimantan Barat.

PENATAAN PASAR NGASEM PADA OBYEK WISATA TAMAN SARI YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang

BAB 6 PENUTUP 6.1 Kesimpulan

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODE PERANCANGAN. kualitatif. Dimana dalam melakukan analisisnya, yaitu dengan menggunakan konteks

KAJIAN PERKEMBANGAN KOTA BATANG BERDASARKAN STRUKTUR RUANG KOTA TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. Perancangan Marina Central Place di Jakarta Utara (Sebagai Lokasi Sentral Bisnis dan Wisata Berbasis Mixed Use Area)

2. Tata Ruang adalah wujud struktur dan pola pemanfaatan ruang baik yang direncanakan maupun tidak (Kamus Tata Ruang, Ditjen Cipta Karya, 1997).

Perkuatan Struktur pada Revitalisasi Bangunan Cagar Budaya Kasus Studi: Toko Dynasti, Jalan AM Sangaji Yogyakarta

MUSIC PARK DI JAKARTA Penekanan Desain Hi-Tech

B A B V P E N U T U P. Fakta-fakta dan analisis dalam tulisan ini, menuntun pada kesimpulan

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR LINGKUNGAN BINAAN (PS ALB)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Skripsi / Tugas Akhir Angkatan 60 Universitas Mercu Buana Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Jurusan Arsitektur

SI402 Arsitektur Enterprise Pertemuan #3 Suryo Widiantoro, ST, MMSI, M.Com(IS)

Gambar 6.1 Alternatif Gambar 6.2 Batara Baruna. 128 Gambar 6.3 Alternatif Gambar 6.4 Alternatif Gambar 6.

PERUBAHAN CITRA KOTA TUA JAKARTA KAWASAN PLAZA FATAHILLAH

BAB III METODE PERANCANGAN Ruang Lingkup Penelitian Untuk Rancangan. Penelitian tentang upaya Perancangan Kembali Pasar Karangploso

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Faktor-faktor yang mempengaruhi terbentuknya konsep spasial Lamin

BAB I. PENDAHULUAN. J.I.C (Jogja Islamic Centre) sebagai architecture for urban yang berbasis

BAB I PENDAHULUAN. Museum Permainan Tradisional di Yogyakarta AM. Titis Rum Kuntari /

8.12.(2) Proyek Percontohan Kawasan Budaya Kotagede: Konservasi Seni pertunjukan Kampung dan Lingkungannya di Yogyakarta.

IDENTITAS KOTA, FENOMENA DAN PERMASALAHANNYA

Mata Kuliah Persepsi Bentuk

BAB IV SISTEM SOSIAL 4.1 Pengantar 4.2 Sistem Sosial

TAMAN RIA DI SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan untuk fasilitas-fasilitas pendukungnya. menginap dalam jangka waktu pendek.

PROGRAM STUDI MAGISTER ARSITEKTUR LINGKUNGAN BINAAN (PSMALB)

KONFLIK HORIZONTAL DAN FAKTOR PEMERSATU

Gigih Juangdita

BAB VI PENUTUP. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji perkembangan kota kecil di Joglosemar

I.1 LATAR BELAKANG I.1.1


Tengah berasal dari sebuah kota kecil yang banyak menyimpan peninggalan. situs-situs kepurbakalaan dalam bentuk bangunan-bangunan candi pada masa

Teori lokasi (Place Theory) Mata Kuliah Arsitektur Kota. Teori Urban Desain

BAB I PENDAHULUAN. Dan sesungguhnya kota itu benar-benar terletak di jalan yang masih tetap (dilalui manusia) QS. Al-Hijr: 76.

REVITALISASI WISMA PHI SEMARANG SEBAGAI CITY HOTEL Dengan Penekanan Desain Arsitektur Post-Modern James Stirling

STUDI POLA MORFOLOGI KOTA DALAM PENENTUAN KAWASAN KONSERVASI KOTA DI KABUPATEN KENDAL TUGAS AKHIR

STUDI PENENTUAN KAWASAN KONSERVASI KOTA TEGAL MELALUI PENDEKATAN MORFOLOGI KOTA TUGAS AKHIR. Oleh : PRIMA AMALIA L2D

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1 Mundofar_ BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Tujuan dan Sasaran

Estetika Desain. Oleh: Wisnu Adisukma. Seni ternyata tidak selalu identik dengan keindahan. Argumen

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 2 / 3 SKS

EKSPLORASI KARAKTER SPASIAL KAWASAN ALUN-ALUN KOTA MALANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II KAJIAN LITERATUR

BAB 3 METODE PERANCANGAN. berisi sebuah paparan deskriptif mengenai langkah-langkah dalam proses

BAB I PENDAHULUAN. berperan penting atau tokoh pembawa jalannya cerita dalam karya sastra.

KRITERIA RANCANG KOTA. Kuliah ketiga, tanggal 17 Jan 2011, jam 13.40

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB III METODE PERANCANGAN. dengan objek perancangan. Kerangka rancangan yang digunakan dalam proses

BAGIAN 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek

DAFTAR ISI. DAFTAR TABEL... xii DAFTAR GAMBAR... xiii DAFTAR LAMPIRAN... xvi

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam lingkup sosio-kultural yang lebih sempit, salah satu manfaat

Bab 6 PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK

Geometri Ornamen pada Fasade Masjid Jami Malang

Morfologi dan Arsitektur Kota

IDENTIFIKASI PEMANFAATAN ALUN-ALUN MALANG

TA 91. golf side town house. di Semarang. s a n t y l u s i a n i l2b BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. tujuan, manfaat, dan keaslian penelitian yang dilakukan.

TRANSFORMASI PENDOPO ALIH RUPA & FUNGSI FASILITAS SOSIAL BUDAYA PADA RUANG PERKOTAAN STUDI PENERAPAN: TAMAN KRIDA BUDAYA MALANG TESIS PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN HOTEL INNA DIBYA PURI SEBAGAI CITY HOTEL DI SEMARANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

Perkembangan Ilmu Perilaku Organisasi a.posisi ilmu perilaku organisasi dalam kajian organisasi secara umum b. Peranan dan kontribusi ilmu perilaku

Penataan Bukit Gombel, Semarang dengan Bangunan multifungsi Penekanan pada Green Architecture

KEWARGANEGARAAN GLOBALISASI DAN NASIONALISME. Nurohma, S.IP, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM. Program Studi Teknik Informatika.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB II KAJIAN PUSTAKA. gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik

Apa yang harus dipahami Desainer Grafis?

c. Preferensi Fiqih Dalam Beragama di Demak Dipengaruhi oleh Kondisi Lokal dan Keikutsertaan Pada Ormas Islam d. Budaya Ziarah Makam Wali yang

TEORI & STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 1

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Secara institusional objek sosiologi dan sastra adalah manusia dalam masyarakat,

1.1. Bentuk Rancangan Arsitektur Masjid Di Indonesia

BAB V PENUTUP. prespektif Identitas Sosial terhadap Konflik Ambon, maka ada beberapa hal pokok yang

New Media & Society ADI SULHARDI. Media Baru sebagai Teknologi yang Berbudaya. Modul ke: Fakultas ILMU KOMUNIKASI. Program Studi Penyiaran

mendefinisikan ruang arsitektural yaitu pohon beringin pada Bangsal Sewakapraja namun karena letaknya berada pada halaman, elemen ini hanya dapat

PRESENTASI DRAFT TESIS RABU, 5 MARET 2003 OLEH : BETA PARAMITA L4B

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Gedung Pameran Seni Rupa di Yogyakarta BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan

AR 6142 Desain dalam Konteks Transformasi

Transkripsi:

Pengertian Kota Urban seringkali juga dimengerti sebagai kota, untuk membedakannya nya dengan rural, pengertian urban sendiri lebih kepada permukiman, dimana kawasan terbangun lebih mendominasi, sedangkan rural didominasi oleh kawasan tidak terbangun, atau ruang terbuka Pengertian Kota (kamus) Di negara barat ada 2 istilah kota yaitu: Town : kumpulan rumah, dengan ukuran lebih besar dari desa City : a large town Di Inggris kata city kadang kadang dipakai untuk mengacu ke kota kecil yang juga merupakan pusat kekuasaan gereja. Di AS, dalam terminologi hukum, city adalah suatu jenis atau kategori khusus lembaga pemerintahan. 1

The City In Terms Of Social, Cultural And Territorial Variables Proses terjadinya kota berangkat dari berkumpulnya(clustering) kelompokkelompok orang yang berbeda yang memilih tempat tinggal dan kualitas lingkungan tertentu. Terjadi proses inclusion dan exclusion dalam menetapkan batas dan menekankan identitas sosial dengan mempergunakan isyarat dan simbol-simbol(rapoport, 1977). Isyarat isyarat tertentu harus dapat dibaca dan dipatuhi; seperti settings yang digunakan dan dihubungkan dengan berbeda. Karenanya pasti ada beberapa homogenitas kultur dan berbagi peraturan yang tidak tertulis, simbol dan perilaku, atau konflik yang timbul. 2

Pengertian Nasional Kota adalah kelompok orang orang dalam jumlah tertentu hidup dan bertempat tinggal bersama dalam satu wilayah geografis tertentu, berpola hubungan rasional, ekonomis dan individualistis. Kota adalah pusat permukiman dan kegiatan penduduk yg mempunyai batasan wilayah administrasi yang diatur dalam peraturan perundangan serta permukiman yang telah lh memperlihatkan watak dan ciri kehidupan perkotaan. Kata Indonesia kota berasal dari bahasa Sansekerta koeta yang berarti tempat kekuasaan atau pemerintahan. 3

Historis Dari aspek historis kota kota di Indonesia dimulai dengan keberadaan alun alun kota yang merupakan pusat kota dan pusat kekuasaan serta politik pada saat itu. Terdapat persamaan dalam konfigurasi simbolism dari iberbagai b ikt kota, khususnya jika kota kota itu menduduki peranan yang sama dalam hirarki perkotaan. 4

Sebuah kota terbentuk dan berkembang secara bertahap sesuai dengan peningkatan kegiatan manusia didalamnya, dimana manusia sebagai pelaku kegiatan saling berinteraksi dalam menjalani kehidupannya. Dalam hal ini kota terbentuk sebagai fungsi dari aktifitas manusia (fungsi inhabitasi) yang luas dan kompleks, yang terakumulasi dari waktu ke waktu. 5

Kota dipandang dari arsitektur Kota adalah arsitektur, yaitu obyek hasil karya fisik dan hasil karya artistik manusia. Sebagai produk manusia, kota adalah hasil cipta kultural dan hasil cipta sosial. Sebagai hasil cipta cultural kota merupakan realitas hasil transformasi alam dan cerminan cara manusia menghadapi realitas itu. Sebagai hasil cipta sosial kota adalah tempat bagi segala dimensi kehidupan manusia. Aldo Rossi, 1982 dalam bukunya The architecture of the city, Menurutnya kota dipandang sebagai obyek buatan manusia dalam skala besar (urban artifact), dan sebuah arsitektur yaitu berupa konsentrasi elemen elemen fisik spasial yang selalu tumbuh dan berkembang. Elemen elemen fisik tersebut terbentuk karena adanya fungsi fungsi kegiatan yang berlangsung dalam suatu kota, yang terbentuk dan terakumulasi dari waktu ke waktu. Menurutnya kota dihipotesakan sebagai total architecture, berlandas pada proposisi : pertama, bahwa dimensi perkembangan kota bersifat temporal, kedua, bahwa kota (bagian tertentu dalam kota) dianggap sebagai artifak yang homogen sehingga tercipta kontinuitas spasial. Ketiga, bahwa dalam urban structure ada elemen primer yang dominan mempengaruhi proses perkembangannya. 6

Perancangan Kota (Marcus Zahnd) Arsitektur kota dapat diamati dari segi bentuk, waktu, serta susunannya yang melibatkan banyak aspek dan prinsip arsitektural yang bersifat universal, tetapi perlu diterapkan secara kontekstual. Secara umum, Ali Madanipour memberikan suatu kesimpulan yang menarik terhadap arsitektur kota: Konsepsi pertama adalah pemahaman bahwa ruang perkotaan adalah ruang yang bersifat fisik dengan dimensinya yang sosial dan mental (psikis). Bentuk kota adalah sebuah geometri dari ruang tersebut Konsepsi kedua adalah pemahaman terhadap ruang perkotaan dari dua tingkat, yaitu dari atas dan dari bawah... Dari atas berarti memahami perspektif ekonomi politik, dimana sistem sistem dan kekuatan dilangsungkan untuk menciptakan lingkungan lingkungan pembangunan... dari bawah berarti memahami perspektif kehidupan sehari hari Konsepsi iketiga adalah dlhbh bahwa pemahaman terhadap hd ruang perkotaan, dalam segala dimensinya, paling dimungkinkan melalui perhatian pada proses perkembangannya. Melalui proses perkembangan tersebutlah kita bisa menghubungkan dunia artefak dengan dunia orang. Perancangan Kota (Marcus Zahnd) Konsepsi pertama adalah pemahaman bahwa ruang perkotaan adalah ruang yang bersifat fisik dengan dimensinya yang sosial dan mental (psikis). Bentuk kota adalah sebuah geometri dari ruangtersebut Konsepsi kedua adalah pemahaman terhadap ruang perkotaan dari dua tingkat, yaitu dari atas dan dari bawah... Dari atas berarti memahami perspektif ekonomi politik, dimana sistem sistem dan kekuatan dilangsungkan untuk menciptakan lingkungan lingkungan pembangunan... dari bawah berarti memahami perspektif kehidupan sehari hari Konsepsi ketiga adalah bahwa pemahaman terhadap ruang perkotaan, dalam segala dimensinya, paling dimungkinkan melalui perhatian pada proses perkembangannya. Melalui proses perkembangan tersebutlah kita bisa menghubungkanduniaartefak artefak denganduniaorang dunia orang. 7

Kota adalah sebuah kumpulan artefak (pembuatan) beserta manusia. Ruang kota terwujud di dalam dimensi fisik (nyata), sosial, serta mental (psikis/psikologis). Bentuk kota memperhatikan aspek morfologi kota secara fungsional, visual, dan struktural. Semua hal tersebut membutuhkan sebuah pandangan terhadapnya, dengan memakai perspektif dari atas (sistem politik/ekonomi/budaya) serta dari bawah (tindakan perilaku sehari hari). Oleh sebab semua dimensi, aspek, dan perspektif tersebut, arsitektur kota tampil sebagai suatu produk maupun sebagai suatu proses yang bersifat sosio spasial. Produknya dan prosesnya akan mempengaruhi artefak tfkserta manusia yang ada didalam kota. Dinamika perkotaan yang sirkular tersebut berlangsung berulang kali secara terus menerus. 8

Bangunan bangunan sebagai artifak Dalam pengertian sejarah, bangunan dapat dimengerti sebagai sebuah artifak kota kt primer: ini dapat dilepaskan dari fungsi originalnya, atau setelah waktu berselang terjadi ambil alih fungsi yang berbeda dari semula ia didisain, tetapi kualitasnya sebagai artifak kota, sebagai pembangkit dari bentuk kota, tetap konstan. Dalam hal ini, artifak kota dan arsitekturnya adalah satu dan sama, bersama sama membentuk pekerjaan/hasil dari seni. Berbicara indahnya kota adalah berbicara mengenai arsitektur yang baik. Karena ini kemudian yang membuat nyata tujuannya/maksud estetika dari artifak kota. 9