BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting karena itu merupakan kebutuhan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan tertentu. Tujuan pembelajaran akan tercapai apabila guru

BAB I PENDAHULUAN. memiliki potensi kreatif dan inovatif dalam segala bidang kehidupannya, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. melaksanakan pendidikan. Sebab pendidikan tidak pernah terpisah dengan

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan yang paling dominan dilakukan adalah melalui pendidikan. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia dan upaya mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang sangat penting karena merupakan

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali bangsa Indonesia. Pemerintah selalu berupaya untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. dari pendidikan nasional tersirat dalam undang-undang sistem pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya. Hampir semua orang dikenai pendidikan dan melaksanakan pendidikan,

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai kecenderungan rasa ingin tahu terhadap sesuatu. Semua itu terjadi

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan dan teknologi terus berkembang seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu permasalahan pendidikan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas dan berpotensi dalam arti yang seluas-luasnya, melalui

Pendidikan merupakan bentuk perkembangnya potensi menjadi. manusia yang peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali bangsa Indonesia yang sedang membangun sehingga dapat. bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. merupakan wahana dalam menerjemahkan pesan-pesan konstitusi serta sarana

BAB I PENDAHULUAN. dalam satu unit kerja tidak bisa terlepas dari kegiatan administrasi

BAB I PENDAHULUAN. pada peradaban yang semakin maju dan mengharuskan individu-individu untuk terus

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. 1. dasarnya mengantarkan para siswa menuju pada perubahan-perubahan tingkah

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan tujuan sebagai sesuatu yang hendak dicapai. Maka yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. bimbingan atau pertolongan yang diberikan secara sengaja terhadap peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. dalam keluarga, masyarakat, maupun kehidupan berbangsa dan bernegara. Maju

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan dengan sengaja dan sistematis

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia berupaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu kebutuhan pokok bagi manusia. Tanpa

BAB I PENDAHULUAN. berkesimbungan pada setiap jenis dan jenjang pendidikan. 1 Karena dalam

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini disebabkan karena segala aktivitas kehidupan manusia membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. Aturan tersebut dapat kita lihat aplikasinya dalam jalur pendidikan formal yang

BAB I PENDAHULUAN. Islam yang akan menjadikan pendidikan berkualitas, individu-individu yang

BAB I PENDAHULUAN. seutuhnya. Hal ini sejalan dengan tujuan Pendidikan Nasional yang tercantum dalam Undang-

BAB I PENDAHULUAN. perlu dalam perkembangan zaman untuk menghadapi permasalahan-permasalah yang

BAB I PENDAHULUAN. sektor pendidikan sebagai andalan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa,

I. PENDAHULUAN. watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan

BAB I PENDAHULUAN. generasi muda yang menjadi perhatian utama adalah masalah pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. berperan dengan sebaik-baiknya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

BAB I PENDAHULUAN. manusia karena tujuan yang dicapai oleh pendidikan tersebut adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. terbentuknya kepribadian yang bulat dan utuh sebagai manusia individual dan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi anak didik sehingga menjadi orang yang dewasa fisik,

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Sebagai suatu kegiatan yang sadar akan tujuan, maka dalam pelaksanaannya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. sehingga mendorong berbagai usaha pembaharuan.

BAB I PENDAHULUAN. akhirnya adalah untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. dunia dan akhirat. Selain itu, menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap orang dan

PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan

BAB I PENDAHULUAN. dikemukakan oleh Muhammad Noor Syam bahwa...nampaknya hubungan

BAB I PENDAHULUAN. berilmu sebagaimana termaktub dalam Undang-undang RI No. 20 Tahun tentang Sistem pendidikan Nasional pada BAB 11 pasal 3 yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan, karena pendidikan berperan dalam. Orang yang memiliki ilmu pengetahuan, kedudukan

BAB I PENDAHULUAN. potensi tumbuh dan berkembang serta kecenderungan bersifat ingin tahu

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu pilar dalam kemajuan bangsa, dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang sedang berkembang, maka pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. itu, hampir semua negara menempatkan pendidikan sebagai sesuatu yang penting dan

BAB I PENDAHULUAN. bangsa dan bertujuan untuk menghasilkan perubahan-perubahan yang positif bagi

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran bagi individu agar berkembang dan tumbuh menjadi manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaannya.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hak bagi setiap warga negara. Di dalam UUD 1945 Pasal

BAB I PENDAHULUAN. dengan usaha dan kerja keras melalui jalur pendidikan, sekolah, keluarga dan

BAB I PENDAHULUAN. penanaman akhlakul karimah, pembiasaan-pembiasaan atau keterampilan peserta

BAB I PENDAHULUAN. diberikan oleh orang dewasa untuk mencapai kedewasaan. Henderson dalam Djumhur

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan kemampuan peserta didik untuk menolong diri sendiri dalam

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan intelektual dan moralitas yang tinggi. manusia yang berkualitas dalam menghadapi era globalisasi.

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini sangat berpengaruh pada kehidupan manusia. Berbagai penemuan

BAB I PENDAHULUAN. lembaga pendidikan mampu mencetak sumber daya manusia yang handal tidak hanya secara

BAB I PENDAHULUAN. melalui perundang-undangan dan pengelolaan pendidikan. Tujuan pendidikan sebagaimana termuat dalam Undang-undang tersebut,

BAB I PENDAHULUAN. yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya. Untuk mengembangkan potensi yang dimiliki oleh manusia tersebut maka

BAB I PENDAHULUAN. anak agar mempunyai sifat dan tabiat sesuai cita-cita pendidik. 1

BAB 1 PENDAHULUAN. yang sangat penting dalam kehidupan manusia baik individu, maupun sebagai anggota

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. berbudaya, semakin maju bahasa suatu bangsa semakin menunjukkan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mengimbangi perkembangan tersebut dituntut adanya manusia-manusia

BAB I PENDAHULUAN. secara menyeluruh bagi seseorang. Tidak terkecuali bagi seorang siswa dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. belakang masalah, (2) rumusan masalah, (3) tujuan penelitian, (4) anggapan dasar

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha orang dewasa secara sadar untuk membimbing dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di tingkat Madrasah Ibtidaiyah merupakan lembaga pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Secara umum tujuan pendidikan dapat dikatakan membawa anak ke arah

BAB I PENDAHULUAN. beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya. Tidak seorangpun yang dilahirkan

BAB I PENDAHULUAN. pengganti dan penerus yang mendahuluinya, dan sebagai pewaris-pewaris di muka

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi yang dimiliki demi kemajuan suatu bangsa. Salah

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, keterampilan dan ilmu yang lebih tinggi, serta sikap dan perilaku

BAB 1 PENDAHULUAN. tetapi pendidikan bukan sesuatu yang ada dengan sendirinya, pendidikan harus di

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia tidak terlepas dari pendidikan tersebut, baik pendidikan sekolah

BAB I PENDAHULUAN. potensi kreatif dan tanggung jawab kehidupan, termasuk tujuan pribadinya. 1

BAB I PENDAHULUAN. menentukan dalam perkembangan dan kemajuan suatu bangsa. Oleh karena itu, upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).

BAB I PENDAHULUAN. keseimbangan dan keserasian antara aspek-aspek material dan spiritual. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. sangat dianjurkan pelaksanaannya oleh Allah SWT. Islam juga memerintah

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia merupakan suatu kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi

BAB I PENDAHULUAN. terbentuknya kepribadian yang bulat dan utuh sebagai manusia yang individual

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi peserta didik supaya mampu menyesuaikan diri sebaik

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan pendidikan di Sekolah atau lembaga pendidikan formal. Pada umumnya

BAB I PENDAHULUAN. bangsa, meningkatkan kualitas manusia dalam membentuk watak bangsa menjadi

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan juga berimplikasi besar terhadap kemajuan suatu bangsa. Oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang.

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk

BAB I PENDAHULUAN. Dalam undang-undang No. 20 tahun 2003 ditegaskan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi, kepribadian, kecerdasan dan keterampilan yang ada pada

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin mengglobal dan kompetitif memunculkan tantangan-tantangan

BAB I PENDAHULUAN. jangka waktu tertentu. Bila anak didik sudah mencapai pibadi dewasa susila,

BAB I PENDAHULUAN. tertentu termasuk pendidikan yang ada di Indonesia. Tujuan pendidikan di

BAB I PENDAHULUAN. sekolah yang bersangkutan di mana anak didik belajar. Di sekolah inilah anak

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang sangat penting karena itu merupakan kebutuhan manusia yang esensial. Pendidikan dapat mengembangkan potensi yang ada pada diri manusia, baik potensi jasmani maupun rohani. Remayulis menyatakan bahwa tujuan umum pendidikan harus diarahkan untuk mencapai pertumbuhan, keseimbangan, kepribadian, manusia menyeluruh, melalui latihan jiwa intelek, jiwa rasional, perasaan dan penghayatan lahir. 1 Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuhkembangkan potensi sumber daya manusia peserta didik dengan cara mendorong dan memfasilitasi kegiatan belajar mereka. 2 Diantara berbagai program kegiatan pembangunan nasional, salah satunya adalah pembangunan di bidang pendidikan yang dikenal dengan sebutan pendidikan nasional. Pendidikan merupakan salah satu dari pembangunan bangsa yang menentukan tinggi rendahnya kualitas suatu bangsa, karena itu tujuan pendidikan di Indonesia diarahkan kepada pembangunan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Begitu 1 Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta : Kalam Mulia, 2002 ), h.69 2 Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, ( Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2008), h.1

pentingnya pendidikan dalam kehidupan seseorang, keluarga, bangsa dan negara sehingga pemerintah menetapkan suatu tujuan pendidikan nasional yang dirumuskan dalam UUD RI 1945 No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional yang berbunyi: Pendidikan Nasional yang berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermanfaat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. 3 Pada dasarnya, tujuan pendidikan adalah untuk mengubah seseorang ke arah yang lebih baik. Masyarakat, baik itu masyarakat sekolah maupun masyarakat umum, menghendaki adanya perubahan tingkah laku pada diri peserta didik setelah melalui proses pendidikan. Perubahan tingkah laku tersebut mencakup tiga aspek yakni pada pengetahuan, keterampilan dan sikap. Dalam hal ini, peran seorang guru menjadi sangat penting guna mencapai tujuan-tujuan pembelajaran di sekolah. Para pendidik dituntut untuk mampu membawa peserta didik kepada perubahan yang diinginkan. Di sinilah guru dituntut untuk lebih inovatif dan kreatif dalam memperbaharui dan mengembangkan pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan peserta didik, perkembangan situasi, kondisi, dan kebutuhan. 3 Departemen Pendidikan Nasional RI, Undang-Undang no. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, (Bandung: Citra Umbara, 2003), h.6

Seorang guru memiliki peran yang sangat besar dan sangat menentukan dalam proses pembelajaran. Agar peranan dan tugas guru terwujud dengan sebaik-baiknya, maka hal yang terpenting dan utama yang harus dimiliki seorang guru adalah kompetensi guru dalam proses belajar-mengajar. Guru sebagai tenaga pengajar dan pendidik adalah figur sentral didalam proses pembelajaran di kelas. Dan berlangsung tidaknya, serta berhasil tidaknya proses pembelajaran banyak ditentukan oleh guru. Karena itu, seorang guru harus meningkatkan keprofesionalnnya. Ia harus memiliki pengetahuan, kecakapan, dan keterampilan sebagai guru. Sebab tanpa ini semua mustahil proses pembelajaran berjalan dengan baik. Para guru dituntut agar mampu menggunakan media yang disediakan oleh sekolah dan tidak menutup kemungkinan bahwa media tersebut sesuai dengan perkembangan dan tuntutan zaman. Guru sekurang-kurangnya dapat menggunakan media yang murah dan efisien yang meskipun sederhana dan bersahaja tetapi merupakan keharusan dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Disamping menggunakan media yang tersedia, guru juga dituntut untuk dapat mengembangkan keterampilan membuat media pembelajaran yang akan digunakannya apabila media tersebut belum tersedia. Untuk itu guru harus memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media pembelajaran.

Pekerjaan guru adalah pekerjaan profesional, karena itu diperlukan kemampuan dalam memilih, menggunakan atau memanfaatkan media pembelajaran selain memiliki pengetahuan yang dimiliki, sehingga memungkinkan terjadinya interaksi langsung antara siswa dengan lingkunganya, serta dapat memberikan serta dapat memeberikan kesamaan dan pengalaman terhadap sesuatu. Pada dasarnya guru yang mempunyai keahlian tentu akan jauh lebih berbeda dengan guru yang tidak memiliki keahlian, Dalam Al-Quran surah Az-zumar ayat 9. Allah swt berfirman sebagai berikut.`

Dari ayat diatas dapat diambil pelajran bahwa tidaklah sama antara orang yang tidak memiliki pengetahuan sebab orang yang memiliki kemampuan tentu akan mudah dalam mempraktikan dibandingkan dengan orang yang tidak mempunyai kemampuan tentang itu, khususnya dalam menggunakan media pembelajaran yang sangat penting ini. Seorang guru harus memikirkan media apa yang sebaiknya digunakan dalam pembelajaran, fungsi setiap media sebaiknya dipertimbangkan dan diperhitungkan supaya tidak menghambat/ memperlambat tercapainya tujuan. Dalam dunia pendidikan modern sekarang ini fungsi guru sebagai penyampai pesan tampaknya perlu dibantu dengan media pembelajaran baik itu media audio, visual, maupun audio visual agar proses pembelajaran dapat berlangsung efektif dan efisien. Hal ini disebabkan antara lain makin beragamnya dan luasnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat maju. Dalam Alquran surah Al-Alaq ayat 1-5 disebutkan tentang salah satu penggunaan media.

Sebagaimana tersebut dari ayat di atas, dijelaskan bahwa Allah swt telah mengajarkan manusia dengan perantara kalam, yakni menjadikan manusia mengerti dan belajar dengan perantara pena. Adapun pena sebagai alat bantu atau media untuk mengembangkan pengetahuan dan Allah mengajar manusia dengan perantara baca tulis melalui pena sebagai media.

Pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada siswa. Pembelajaran tematik lebih menekankan pada keterlibatan siswa dalam proses belajar secara aktif dalam proses pembelajaran, sehingga siswa dapat memperoleh pengalaman langsung dan terlatih untuk dapat menemukan sendiri berbagai pengetahuan yang dipelajarinya. Melalui pengalaman langsung siswa akan memahami konsep-konsep yang mereka pelajari dan menghubungkannya dengan konsep lain yang telah dipahaminya. Pembelajaran tematik lebih menekankan pada penerapan konsep belajar sambil melakukan sesuatu (learning by doing). Oleh karena itu, guru perlu mengemas atau merancang pengalaman belajar yang akan mempengaruhi kebermaknaan belajar siswa. Pengalaman belajar yang menunjukkan kaitan unsur-unsur konseptual menjadikan proses pembelajaran lebih efektif. Kaitan konseptual antar mata pelajaran yang dipelajari akan membentuk skema, sehingga siswa akan memperoleh keutuhan dan kebulatan pengetahuan. Selain itu, dengan penerapan pembelajaran tematik di sekolah dasar akan sangat membantu siswa, karena sesuai dengan tahap perkembangannya siswa yang masih melihat segala sesuatu sebagai satu keutuhan. Beberapa ciri khas dari pembelajaran tematik antara lain: (1) Pengalaman dan kegiatan belajar sangat relevan dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan anak

usia sekolah dasar; (2) Kegiatan-kegiatan yang dipilih dalam pelaksanaan pembelajaran tematik bertolak dari minat dan kebutuhan siswa; (3) Kegiatan belajar akan lebih bermakna dan berkesan bagi siswa sehingga hasil belajar dapat bertahan lebih lama; (4) Membantu mengembangkan keterampilan berpikir siswa; (5) Menyajikan kegiatan belajar yang bersifat pragmatis sesuai dengan permasalahan yang sering ditemui siswa dalam lingkungannya; dan (6) Mengembangkan keterampilan sosial siswa, seperti kerjasama, toleransi, komunikasi, dan tanggap terhadap gagasan orang lain. Jadi jelaslah bahwa penggunaan media pembelajaran merupakan dasar yang sangat penting dalam pembelajaran termasuk juga pembelajaran tematik. Yang mana dalam karakteristik pembelajaran tematik adalah memberikan pengalaman langsung, Pembelajaran tematik dapat memberikan pengalaman langsung kepada siswa (direct experiences). Dengan pengalaman langsung ini, siswa dihadapkan pada sesuatu yang nyata (konkrit) sebagai dasar untuk memahami hal-hal yang lebih abstrak. Maka tidak dapat dipungkiri digunakannya media pembelajaran dalam mata pelajaran tematik ini adalah untuk menunjang proses pembelajaran yang merupakan bagian integral demi berhasilnya proses pendidikan dan pengajaran di sekolah. Alasan memilih lokasi penelitian di SDIT Ukhuwah Banjarmasin tidak terlepas dari sekolah ini mempunyai fasilitas yang lengkap dalam segi prasarana yang menunjang dalam pembelajaran. Sesuai dengan observasi yang peneliti lakukan di SDIT Ukhuwah

Banjarmasin memiliki media pembelajaran yang dapat mendukung dan mempermudah pemahaman dalam pembelajaran. Media-media tersebut adalah papan tulis, LCD, komputer, laptop, televisi dan banyak lagi media yang lengkap untuk mendukung proses pembelajaran yang telah penulis cantumkan di Bab IV. Adapun penggunaan media dalam pembelajaran tematik belum diketahui apakah guru benar-benar menggunakan semua media yang tersedia di sekolah untuk mempermudah pemahaman siswa atau tidak. Berdasarkan latar belakang diatas, penulis merasa terdorong untuk mengadakan penelitian mengenai hal tersebut lebih lanjut, dan menjadikan sebagai bahan pembuatan skripsi dengan judul: PENGGUNAAN MEDIA PADA PEMBELAJARAN TEMATIK SISWA KELAS V DI SD ISLAM TERPADU UKHUWAH BANJARMASIN TAHUN PELAJARAN 2014/2015 B. Definisi Operasional Untuk memperjelas pengertian judul di atas, maka penulis memberikan definisi operasional sebagai berikut: 1. Penggunaan berasal dari kata guna, yang berarti pemakaian atau tujuan untuk melakukan sesuatu. 4 ke-4, h. 390 4 W J S, Poerdarwaminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2007), Edisi III, Cet

Penggunaan yang dimaksud penulis di sini adalah kemampuan untuk mengoperasikan atau mendayagunakan media pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran tematik di SDIT Ukhuwah Banjarmasin. 2. Media, dalam hal ini media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan informasi dari pengirim kepada penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat siswa yang menjurus ke arah terjadinya proses belajar dengan tujuan untuk mencapai tujuan pembelajaran. 5 Media pembelajaran yang dimaksud di sini adalah alat bantu atau alat penunjang yang digunakan guru untuk mencapai tujuan pembelajaran tematik. 3. Tematik, dalam hal ini pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada siswa. 6 Jadi yang dimaksud dengan judul di atas adalah kemampuan guru dalam mendayagunakan segala bentuk alat bantu pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran tematik siswa kelas V di SDIT Ukhuwah Banjarmasin. C. Rumusan Masalah 5 Ahmad Fajirin, Pengertian Media Pembelajaran, http ://www.m-edukasi.web.id/2014/09/26/ pengertianmedia-pembelajaran.html 6 Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan anak didik dalam interaksi edukatif, (Jakarta: Rineka Cipta, 2014), Edisi revisi, h. 264.

Bertitik tolak dari latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian adalah: 1. Bagaimana penggunaan media pada pembelajaran tematik siswa kelas V di SDIT Ukhuwah Banjarmasin tahun pelajaran 2014/2015? 2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi penggunaan media pada pembelajaran tematik siswa kelas V di SDIT Ukhuwah Banjarmasin tahun pelajaran 2014/2015? D. Tujuan Penelitian Sesuai dengan permsalahan yang dikemukakan, maka tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui penggunaan media pada pembelajaran tematik siswa kelas V di SDIT Ukhuwah Banjarmasin tahun pelajaran 2014/2015? 2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan media pada pembelajaran tematik siswa kelas V di SDIT Ukhuwah Banjarmasin tahun pelajaran 2014/2015? E. Signifikansi Penelitian 1. Bahan informasi ilmiah bagi para pendidik tentang penggunaan media pembelajaran, khususnya pada mata pelajaran tematik.

2. Menjadi pemikiran pimpinan lembaga-lembaga pendidikan untuk menyediakan dan melengkapi media pembelajaran di sekolah-sekolah sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran. 3. Sebagai khazanah untuk memperkaya pengetahuan penulis dalam masalah pembelajaran, khususnya yang berkenaan dengan masalah yang penulis teliti. F. Alasan Memilih Judul Ada beberapa alasan yang mendorong penulis untuk memilih permasalahan ini adalah sebagai berikut: 1. Mengingat bahwa media pembelajaran merupakan alat bantu yang berfungsi sebagai alat dalam pencapaian tujuan pembelajaran, maka dengan adanya media pembelajaran pada mata pelajaran tematik diharapkan akan mempermudah bagi seorang guru dalam menjelaskan pelajaran sehingga tercapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. 2. Mengingat pentingnya penggunaan media pembelajaran pada mata pelajaran tematik, supaya dapat menciptakan situasi atau lingkungan belajar yang komunikatif antara guru dan siswa.

3. SDIT Ukhuwah Banjarmasin merupakan salah satu sekolah elit dan terfavorit di Banjarmasin, media pembelajaran yang ada di sana juga sudah lengkap dan bervariasi. Berdasarkan gambaran tersebut di atas maka penulis tertarik untuk membahas masalah tersebut, dimana pihak sekolah dalam pelaksanaan proses belajar mengajar berupaya meningkatkan mutu pendidikan. G. Sistematika Penulisan Untuk lebih mudah dan terarah dalam penlisan skripsi ini, maka penulis membuat sistematika penulisan yang dibagi dalam 5 (lima) bab, dengan sistematika sebagai berikut: Bab I Pendahuluan, berisi tentang latar belakang masalah penelitian, definisi operasional, rumusan masalah, tujuan penelitian, signifikansi penelitian, alas an memilih judul, dan sistematika penulisan. Bab II Media Pembelajaran Tematik, berisi tentang Pengertian Media Pembelajaran, Fungsi dan tujuan media pembelajaran, Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran, Jenis-jenis media pembelajaran, faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan Media Pembelajaran, Pembelajaran tematik di Sekolah Dasar.

Bab III Metode penelitian, berisi tentang jenis dan pendekatan penelitian, subjek dan objek penelitian, data, sumber data, dan teknik pengumpulan data, teknik pengolahan dan analisis data, kerangka dasar penelitian, serta tahapan penelitian. Bab IV Laporan Hasil Penelitian, berisikan tentang gambaran umum lokasi penelitian, penyajian data dan analisis data. Bab V Penutup, berisikan kesimpulan dan saran