ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.2 Agustus 2017 Page 3041

dokumen-dokumen yang mirip
ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.2 Agustus 2017 Page 3091

COBIT 5: ENABLING PROCESSES

DESIGN OF IT GOVERNANCE AT PT INTI (INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA) USING COBIT 5 FRAMEWORK ON BUILD, ACQUIRE AND IMPLEMENT (BAI) DOMAIN

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.2 Agustus 2016 Page 3476

PERANCANGAN TATA KELOLA TI UNTUK PELAYANAN PUBLIK PADA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA SURABAYA DENGAN KERANGKA KERJA COBIT

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

STUDI PENERAPAN IT GOVERNANCE UNTUK MENUNJANG IMPLEMENTASI APLIKASI PENJUALAN DI PT MDP SALES

BAB VIII Control Objective for Information and related Technology (COBIT)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.2, No.2 Agustus 2015 Page 5195

ANALISA TINGKAT KAPABILITAS TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI MENGGUNAKAN KERANGKA KERJA COBIT 5 PADA PT. BERLIAN JASA TERMINAL INDONESIA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

PERANCANGAN TATA KELOLA MANAJEMEN LAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI MENGGUNAKAN ITIL V3 DOMAIN SERVICE DESIGN DI PEMERINTAHAN KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

PERANCANGAN TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI DI PT.INTI (INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA) MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 5 PADA DOMAIN EDM DAN MEA

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

MODEL PENILAIAN KAPABILITAS PROSES OPTIMASI RESIKO TI BERDASARKAN COBIT 5

Perancangan Model Kapabilitas Optimasi Sumber Daya TI Berdasarkan COBIT 5 Process Capability Model

Keywords: IT Governance Analysis, COBIT 5, MEA02, Capability Level, Operation and Maintenance

AUDIT SISTEM INFORMASI PENGAWASAN DAN PEMANTAUAN PERMINTAAN LAYANAN DAN INSIDEN MENGGUNAKAN COBIT

Penilaian Penerapan Tata Kelola Teknologi Informasi Di Universitas Telkom Menggunakan Framework Cobit 5

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.2 Agustus 2016 Page 3255

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Gambar I.1 Contribution of IT to the Business Sumber : (ITGI, 2011)

Mengenal COBIT: Framework untuk Tata Kelola TI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Cobit memiliki 4 Cakupan Domain : 1. Perencanaan dan Organisasi (Plan and organise)

PERANCANGAN SERVICE DESIGN PADA LAYANAN ANGKUTAN BARANG PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) MENGGUNAKAN FRAMEWORK ITIL VERSI 3

ABSTRAK. vi Universitas Kristen Maranatha

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

REKOMENDASI TATA KELOLA SISTEM AKADEMIK DI UNIVERSITAS X DENGAN FRAMEWORK COBIT

Journal of Information System

BAB II LANDASAN TEORI. audit keamanan informasi. Framework yang digunakan pada penelitian ini yaitu

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang begitu pesat. Sistem informasi dan teknologi turut

BEST PRACTICES ITG di Perusahaan. Titien S. Sukamto

I. BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

ANALISIS TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN FRAMEWORK COBIT 5 PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI BANDUNG. Hasan As ari 1) Rini Astuti 2)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

PENERAPAN FRAMEWORK COBIT UNTUK IDENTIFIKASI TINGKAT KEMATANGAN TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI: STUDI KASUS DI FASILKOM UNWIDHA

ABSTRAK. Kata kunci: Analisis, NOSS A, COBIT 5, DSS. vi Universitas Kristen Maranatha

PERANCANGAN ENTERPRISE ARCHITECTURE PADA BIDANG PERENCANAAN DAN BIDANG KEUANGAN DI PT. PLN DISTRIBUSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN FRAMEWORK TOGAF ADM

ANALISIS DAN EVALUASI TATA KELOLA IT PADA PT FIF DENGAN STANDAR COBIT 5

Audit Sistem Informasi Menggunakan Cobit 5.0 Domain DSS pada PT Erajaya Swasembada, Tbk

ANALISIS TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA BAGIAN LOGISTIK PERGURUAN TINGGI (STUDI KASUS: UKSW SALATIGA)

TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI

BAB I PENDAHULUAN. disebut Enterprise Governance dan yang kedua merupakan lingkungan yang

Tingkat Kapabilitas Tata Kelola TI Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Universitas Sam Ratulangi

AUDIT SISTEM INFORMASI PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANYUMAS MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 4.1 ABSTRAK

PERANCANGAN TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 5 DI PT SIER

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

EVALUASI TINGKAT KEMATANGAN TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI STAIN KEDIRI MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 5

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

COBIT 5 SEBAGAI FRAMEWORK TATA KELOLA TI Titien S. Sukamto

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Risiko berhubungan dengan ketidakpastian, ini terjadi oleh karena kurang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. yang diperoleh dan saran yang direkomendasikan. DSS 1, dan MEA 1 sudah dilakukan dengan cukup baik.

AUDIT TATA KELOLA TI BERBASIS MANAJEMEN RISIKO DENGAN MENGGUNAKAN PBI 9/15/2007 DAN COBIT 4.1 DI BANK X

Seminar Nasional Ilmu Komputer (SNIK 2015) - Semarang, 10 Oktober 2015 ISBN:

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 3 METODE PENELITIAN

Manajemen Sumber Daya Teknologi Informasi TEAM DOSEN TATA KELOLA TI

DESIGN OF IT GOVERNANCE AT PT. INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (INTI) USING COBIT 5 FRAMEWORK ON ALIGN, PLAN, AND ORGANIZE (APO) DOMAIN

ANALISIS TATA KELOLA TI PADA INNOVATION CENTER (IC) STMIK AMIKOM YOGYAKARTA MENGGUNAKAN MODEL 6 MATURITY ATTRIBUTE

Evaluasi Tata Kelola Teknologi Informasi Universitas Multimedia Nusantara Periode 2016

ANALISIS INFORMATION TECHNOLOGY GOVERNANCE PADA PT. PERTAMINA (PERSERO)

ANALISIS PROSES PERMINTAAN LAYANAN DAN INSIDEN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 5 (DSS02) DALAM PELAYANAN TERPADU SATU PINTU PADA BPPT KOTA SEMARANG

pelaksanaan aktifitas dan fungsi pengolahan data pada Sistem Informasi Akademik (SIAKAD) di STMIK Catur Sakti Kendari. Untuk mengoptimalkan

PENGUKURAN M ANAJEMEN RISIKO TI DI PT.X MENGGUNAKAN COBIT 5. Myrna Dwi Rahmatya, Ana Hadiana, Irfan Maliki Universitas Komputer Indonesia

EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI DAN TEKNOLOGI INFORMASI MENGGUNAKAN COBIT FRAMEWORK DI STMIK AMIKOM PURWOKERTO

PERANCANGAN SERVICE DESIGN PADA LAYANAN ANGKUTAN PENUMPANG PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) MENGGUNAKAN FRAMEWORK ITIL VERSI 3

PENILAIAN TINGKAT CAPABILITY TATA KELOLA TI PADA ASPEK MANAJEMAN SUMBER DAYA MANUSIA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Bab I Pendahuluan I. 1 Latar Belakang

Gambar 2.1 Perkembangan Cobit

BAB II LANDASAN TEORI

RAHMADINI DARWAS. Program Magister Sistem Informasi Akuntansi Jakarta 2010, Universitas Gunadarma Abstrak

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

PERENCANAAN MASTER PLAN PENGEMBANGAN TI/SI MENGGUNAKAN STANDAR COBIT 4.0 (STUDI KASUS DI STIKOM)

Analisis Pengawasan dan Evaluasi Tata Kelola Teknologi Informasi PT. Angkasa Pura I Semarang dengan Framework COBIT 4.1 ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. dari PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk yang bertugas melakukan infrastructure

BAB I PENDAHULUAN I.1.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. era teknologi ialah memanfaatkan secara optimum kemajuan teknologi dalam

* Keywords: Governance, Information Technology Infrastructure, COBIT

ANALISIS TINGKAT KEMATANGAN (MATURITY LEVEL) TEKNOLOGI INFORMASI PADA PUSTAKA MENGGUNAKAN COBIT 4.1

PEMBUATAN TATA KELOLA PENENTUAN FUNGSI APLIKASI TEKNOLOGI INFORMASI MENGGUNAKAN COBIT DAN ITIL (STUDI KASUS RUMAH SAKIT DELTA SURYA SIDOARJO)

ABSTRAK. Kata kunci: COBIT 5, evaluasi, mengelola, tenaga kerja. vi Universitas Kristen Maranatha

ANALISIS TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PT. SURVEYOR INDONESIA MENGGUNAKAN KERANGKA KERJA COBIT (STUDI KASUS : PROSES DS 13 - MENGELOLA OPERASI)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

ABSTRAK. Kata kunci : Manajemen, Risiko, COBIT 5, APO12

Audit Sistem Informasi Akademik Menggunakan COBIT 5 di Universitas Jenderal Achmad Yani

BAB I PENDAHULUAN I.1

KONSEP SISTEM INFORMASI

:Tata Kelola, COBIT 5, Tingkat Kapabilitas, Kesenjangan

MODEL TATA KELOLA PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK DI UNIVERSITAS X MENGGUNAKAN COBIT

Transkripsi:

ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.2 Agustus 2017 Page 3041 ANALISIS DAN PERANCANGAN TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA LEMBAGA KEUANGAN MIKRO MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 5 DOMAIN BUILD, ACQUIRE AND IMPLEMENT (BAI) (Studi Kasus: PT Sarana Jabar Ventura) ANALYSIS AND DESIGN OF IT GOVERNANCE A MICROFINANCE INSTITUTE USING COBIT 5 FRAMEWORK DOMAIN BUILD, ACQUIRE AND IMPLEMENT (BAI) (Study case: PT Sarana Jabar Ventura) 1 Nada Lutfi Rinanty, 2 Yuli Adam Prasetyo, ST., MT, 3 Rahmat Mulyana, ST., MT 1,2,3 Prodi S1 Sistem Informasi, Fakultas Rekayasa Industri, Telkom University 1 nadalutfir@student.telkomuniversity.ac.id, 2 adam@telkomuniversity.ac.id, 3 rahmatmoelyana@telkomuniversity.ac.id Abstrak PT Sarana Jabar Ventura merupakan sebuah Perusahaan Modal Ventura Daerah pertama di Indonesia yang didirikan dengan tujuan untuk membina pengusaha kecil dan menengah di Jawa Barat melalui pembiayaan dan pembinaan manajemen. Berdasarkan hasil wawancara menyimpulkan bahwa PT Sarana Jabar Ventura belum menerapkan suatu praktik tata kelola teknologi informasi. Hal ini didasari dengan tidak adanya kebijakan dan prosedur terkait tata kelola TI di perusahaan. Sehingga diperlukan suatu perancangan tata kelola TI pada PT Sarana Jabar Ventura. Pada penelitian ini kerangka kerja yang digunakan adalah COBIT 5 pada domain Build, Acquire and Implement (BAI). Perancangan tata kelola TI akan dilakukan analisa seven enabler existing dan mengidentifikasikan gap analysis yang dimiliki perusahaan dengan kondisi ideal pada COBIT 5. Hasil dari penelitian ini berupa rekomendasi perancangan model tata kelola TI dan perancangan dokumen terkait domain BAI. Sehingga diharapkan perancangan tata kelola TI dapat diterapkan dengan baik pada PT Sarana Jabar Ventura dalam menerapkan praktik tata kelola teknologi informasi. Kata Kunci: COBIT 5, Tata Kelola Teknologi Informasi, Seven Enabler, BAI Abstract PT Sarana Jabar Ventura is the first Regional Venture Capital Company in Indonesia established with to aim small and medium entrepreneurs in West Java through financing and management coaching. Based on the results of the interviews concluded that PT Sarana Jabar Ventura has not implemented an information technology governance practice. This based on the absence of policies and procedures related to IT governance in the company. So needed a design of IT governance at PT Sarana Jabar Ventura. In this research the framework used is COBIT 5, Build, Acquire and Implement (BAI) domains. The design of IT governance will be analyzed by identifying the seven enablers in the company and identify the company's gaps with ideal conditions on COBIT 5. The results of this research is the form of recommendations for designing IT governance models and designing documents related to BAI domain. So it is expected that the design of IT governance can be applied well to PT Sarana Jabar Ventura in applying information technology governance practices. Keywords: COBIT 5, IT Governance, Seven Enabler,BAI 1. Pendahuluan Teknologi informasi menjadi sangat penting dan berpengaruh terhadap perkembangan suatu industri dalam bisnis. TI dibuat untuk memudahkan para penggunanya dalam menangani suatu permasalahan dan menjadikan penggunanya semakin efektif dalam memanfaatkannya. Adanya fungsi TI dalam bisnis semakin dituntut untuk mampu memberikan layanan yang berkualitas dengan tetap memperhatikan efektifitas dan efisiensi. Dengan demikian perlu suatu tata kelola untuk memastikan berjalannya kegiatan proses bisnis sehingga dapat sesuai dengan rencana strategis TI. Penerapan tata kelola TI akan membantu perusahaan untuk tetap fokus terhadap nilai startegis IT dan memastikan penerapan TI tetap mendukung pencapaian tujuan perusahaan. Saat ini, banyak industri sudah menguasai berbagai sektor untuk memenuhi kebutuhan manusia, diantaranya berupa industri skala besar, skala menengah, maupun skala kecil atau yang sering disebut dengan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Namun, UMKM memiliki kelemahan untuk mengakses bagian perbankan, karena UMKM membutuhkan biaya yang cukup besar untuk investasi. Maka dari itu, perlu adanya peran LKM untuk membantu UMKM dalam memberikan bantuan dana. Kemampuan LKM dalam memberikan bantuan pada UMKM masih tergolong sulit dilakukan karena beberapa faktor, salah satunya adalah kondisi sumber daya manusia yang kurang

ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.2 Agustus 2017 Page 3042 memadai dan aset TI yang belum mendukung kegiatan keuangan yang dilakukan oleh LKM. Perkembangan LKM di Indonesia pada tahun 2012 berjumlah sekitar 77.422 LKM yang terdiri dari Bank, Koperasi, B3K (Bukan Bank Bukan Koperasi) yang berada di wilayah Indonesia. Akan tetapi kemampuan LKM masih tergolong sulit dalam memberikan bantuan pada UMKM karena beberapa faktor, salah satunya adalah kondisi sumber daya manusia yang kurang memadai dan aset TI yang belum mendukung kegiatan keuangan yang dilakukan oleh LKM. Dengan adanya tata kelola TI, LKM diharapkan memiliki pandangan yang baru terhadap pemisahan antara governance dan manajemen TI. Sehingga pada pelaku LKM dapat meningkatkan value bagi kelangsungan UMKM yang merupakan salah satu pendorong ekonomi di Indonesia. Menurut statistik LKM oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan) menjelaskan bahwa perkembangan LKM pada Provinsi Jawa khususnya Jawa Barat memiliki jumlah sebanyak 10 LKM pada tahun 2016 yang berada di bawah pengawasan OJK salah satunya yaitu PT Sarana Jabar Ventura. PT Sarana Jabar Ventura adalah perusahaan modal ventura daerah pertama di Indonesia, yang didirikan dengan tujuan untuk membina pengusaha kecil melalui pembiayaan dan bimbingan manajemen. Pada PT Sarana Jabar Ventura belum memiliki suatu kebijakan tata kelola mengenai TI. Sehingga perlu adanya suatu panduan agar terciptanya optimalisasi aset TI. COBIT sebagai salah satu framework yang menyediakan kerangka kerja komprehensif yang membantu pemerintahan dalam mencapai tujuan mereka untuk tata kelola TI dan manajemen pemerintahan [1]. Hal ini dikarenakan apabila belum ada keselarasan antara teknologi yang digunakan dengan kebutuhan bisnis akan menyebabkan penurunan pada jumlah pendapatan perusahaan akibat kurangnya kepuasan pelanggan terhadap layanan [2]. Penelitian ini berfokus pada perancangan tata kelola domain BAI (Build, Acquire, and Implement) proses BAI01 Manage Programmes and Projects, BAI02 Manage Requirement Definitions, BAI03 Manage Solution Identification and Build, dan BAI08 Manage Knowledge. Domain BAI merupakan panduan bagi perusahaan untuk dapat merancang dan membangun solusi TI yang selaras dengan tujuan bisnis perusahaan. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberi gambaran tata kelola TI yang sesuai dengan seven enabler COBIT 5 dan level cakupan bisnis mereka. 2. Landasan Teori 2.1 Tata Kelola Teknologi Informasi Tata Kelola merupakan serangkaian aktifitas menetapkan hak pengambilan keputusan dan kerangka kerja yang dapat dipertanggungjawabkan (accountability framework) untuk mendorong perilaku penggunaan TI yang diharapkan [3]. Tata kelola merupakan salah satu bagian terpenting dari kesuksesan penerapan good corporate governance. Tata Kelola terdiri dari struktur organisasi dan proses yang menjamin organisasi TI dapat mengembangkan serta memperluas strategi dan tujuan organisasi. 2.2 COBIT 5 COBIT merupakan panduan dari ISACA yang membahas tentang tata kelola yang representatif dan menyeluruh, antara lain mencakup masalah perencanaan, implementasi, operasional dan pengawasan terhadap seluruh proses TI [4]. COBIT 5 merupakan sebuah framework yang berorientasi pada tata kelola TI dan manajemen perusahaan. COBIT 5 bersifat umum dan berguna untuk segala jenis sektor, baik itu sektor komersial, sektor non-profit atau pada sektor pemerintahan atau publik. 2.3 Domain BAI (Build, Acquire and Implement) Domain BAI merupakan suatu panduan mengenai proses yang diperlukan untuk memperoleh dan menerapkan solusi TI. Hal ini mencakup dalam menetapkan persyaratan, identifikasi solusi kelayakan, persiapan dokumentasi, pelatihan dan kegiatan operasional untuk menjalankan sistem baru [5]. Berdasarkan pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa domain BAI digunakan sebagai solusi dan menjadikannya pelayanan. Domain BAI meliputi identifikasi kebutuhan TI, penguasaan teknologi, dan pengimplementasiannya dalam proses bisnis perusahaan. Berikut ini merupakan proses yang terdapat didalam domain BAI pada COBIT 5, yaitu: a) Proses BAI01 Manage Programmes and Project. b) Proses BAI02 Manage Requirement Definitions c) Proses BAI03 Manage Solutions Identification and Build d) Proses BAI04 Manage Availability and Capacity e) Proses BAI05 Manage Organisational Change Enablement f) Proses BAI06 Manage Changes g) Proses BAI07 Manage Change Acceptance and Transitioning h) Proses BAI08 Manage Knowledge i) Proses BAI09 Manage Assets j) Proses BAI10 Manage Configuration 3. Metodologi Penelitian 3.1 Model Konseptual

ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.2 Agustus 2017 Page 3043 Model konseptual merupakan suatu model pembangunan yang bertujuan utnuk membantu dalam penataan masalah, mengidentifikasi faktor-faktor relevan, dan memberikan koneksi agar lebih mudah untuk memetakan inti masalahnya. Pada penelitian ini terdiri dari 3 bagian, yaitu input, proses, dan output. Input menjelaskan informasi penting yang ada pada PT Sarana Jabar Ventura untuk dikelola dalam sebuah proses. Proses dalam penelitian ini berupa pemetaan assessment yang dilakukan berdasarkan hasil wawancara. Output yang dihasilkan dari perancangan tersebut akan berupa dokumen tata kelola TI. Pada Gambar 1 akan menjelaskan alur model konseptual yang dilakukan dalam penelitian ini. Gambar 1 Model Konseptual 3.2 Sistematika Pemecahan Masalah Pada penelitian kali ini, sistematika pemecahan masalah dibagi menjadi lima tahap. Kelima tahap ini dapat disesuaikan dengan siklus hidup implementasi pada COBIT 5 Implementation. a) Tahap inisiasi pada penelitian ini dilakukan penentuan rumusan masalah lalu dilanjukan dengan penetapan tujuan dan batasan masalah penelitian. Ada dua studi pendahuluan pada tahap ini, yaitu studi pustaka dan studi lapangan. Studi pustaka dilakukan dengan mempelajari literatur terkait IT Governance, sedangkan studi lapangan akan dilakukan analisa hasil wawancara pada PT Sarana Jabar Ventura. b) Tahap Pengumpulan Data dilakukan dengan membuat assessment berupa kuisioner, dimana kuisioner yang akan dilakukan menggunakan metode teknik sampling mengenai kondisi seven enabler dan kondisi risiko pada Lembaga Keuangan Mikro. c) Tahap Analisis terbagi menjadi 2 bagian, yaitu analisis seven enabler dan analisis risiko. Fase seven enabler akan dimulai dari analisa enabler pertama hingga enabler terakhir, masing-masing enabler akan dilakukan verifikasi. Setelah mendapatkan hasil seven enabler eksisting, maka akan dilakukan validasi secara keseluruhan. Sedangkan pada tahap risk management, akan ada 3 tahapan yaitu: mengidentifikasi risiko yang ada, mengestimasi dampak yang ditimbulkan risiko, dan menyusun prioritas risiko. d) Tahap Perancangan dilakukan dengan manganalisa COBIT 5 for Assurance yang berfokus pada domain BAI. Perancangan BAI akan dilakukan dengan cara menganalisa proses-proses pada BAI dan diselaraskan dengan enabler cobit dan risk management yang telah didapat sebelumnya. Sehingga akan dibuat suatu dokumen tata kelola TI didalamnya terdapat verifikasi dan validasi sebagai tahap akhir perancangan. e) Pada Tahap Kesimpulan dan Saran merupakan tahap akhir dari proses penelitian yang telah dilakukan, dengan membuat kesimpulan dan saran berdasarkan keseluruhan hasil penelitian. 4. Pengolahan dan Analisis Data 4.1 Pengolahan Data Tahap pengolahan data merupakan tahapan yang akan menghasilkan suatu informasi ataupun gambaran mengenai objek penelitian melalui proses pengumpulan data yang telah dilakukan sebelumnya.

ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.2 Agustus 2017 Page 3044 4.1.1 Strategic Alignment Pada tahap ini akan dilakukan analisa terkait rencana strategi perusahaan terhadap Enterprise Goal, lalu Enterprise Goal terhadap IT-Related Goals dan pemetaan IT-Related Goals terhadap IT Process Priority. Tujuan dalam tahap ini yaitu untuk mendapatkan suatu proses yang menjadi prioritas perusahaan. Penelitian ini dilakukan penentuan primer dan sekunder dengan perbandingan sebesar 5:2. Sehingga perhitungan nilai akan dirumuskan sebagai berikut: Nilai ITP(x) = Keterangan: Nilai ITP(x): Nilai ITP ke x Nilai ITP(x)Primer: Nilai primer ITP ke x Nilai ITP(x)Sekunder: Nilai Sekunder ITP ke x (5 (Nilai ITP(x)Primer) + 2 (Nilai ITP(x)Sekunder)) 7 Berikut merupakan hasil penilaian strategic alignment yang dilakukan berdasarkan rencana strategi PT Sarana Jabar Ventura sebagai proses prioritas sebagai berikut: Tabel 1 Daftar Hasil Proses Prioritas Strategi Alignment No IT process Score 1 EDM 1 Ensure Governance Framework Setting and Maintenance 7,71 2 APO 2 Manage Strategy 7,71 3 APO 5 Manage Portfolio 7,71 4 APO 11 Manage Quality 7,71 5 BAI 1 Manage Programmes and Projects 7,71 6 BAI 2 Manage Requirements Definition 7,71 7 BAI 3 Manage Solutions Identification and Build 7,71 8 BAI 8 Manage Knowledge 7,71 9 DSS 2 Manage Service Requests and Incidents 7,71 10 DSS 4 Manage Continuity 7,71 11 DSS 6 Manage Business Process Controls 8 12 MEA 1 Manage, Evaluate and Assess Performance and Confromance 7,28 4.1.2 Risk Assessment Risk Assessment merupakan proses penilaian risiko yang pernah terjadi ataupun yang sedang terjadi pada PT Sarana Jabar Ventura. Harapannya dengan melalui proses ini akan dapat memunculkan suatu proses prioritas perusahaan dalam waktu dekat. Risiko tersebut akan dilakukan pemetaan sesuai rekomendasi yang terdapat pada COBIT 5 for Risk. Hal ini akan dapat menghasilkan suatu prioritisasi proses yang nantinya di selaraskan dengan proses strategic alignment yang telah di miliki sebelumnya. Berikut menjelaskan kesimpulan yang menjadi prioritisasi risiko perusahaan adalah sebagai berikut: Tabel 2 Daftar Proses Prioritas Risk Assessment No Pain Point Kategori Proses COBIT 5 yang 1 Database corrupt yang mengakibatkan data sulit diakses terkait Informasi APO01, BAI02, BAI04, DSS04, DSS06 DSS01, DSS05, Prioritisasi proses BAI02, DSS04, DSS06

ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.2 Agustus 2017 Page 3045 2 Ada kegagalan teknis secara berkala (listrik & telekomunikasi) 3 Adanya ketidakmampuan untuk menggunakan software sehingga keluaran yang diharapkan tidak tercapai 4 Tidak tercapainya SLA dikarenakan requirement yang tidak lengkap Infrastruktur APO02, APO04, BAI03, BAI04, BAI10, DSS05 Software BAI03, BAI05, BAI06, BAI07, BAI08, BAI10 Business EDM01, APO01, ownership APO02, APO05, APO09, BAI01, BAI02 APO02, BAI03 BAI03, BAI08 EDM01, APO02 APO05, BAI01, BAI02 4.1.3 Pemetaan Proses pada Domain BAI COBIT 5 Berdasarkan pemilihan proses domain pada PT Sarana Jabar Ventura diatas, disimpulkan bahwa praktik tata kelola TI pada PT Sarana Jabar Ventura masih belum dijalankan dengan baik. Untuk itu pada penelitin ini menggunakan domain BAI COBIT 5. Domain BAI tersebut akan berfokus pada proses BAI01 Manage Programmes and Projects, BAI02 Manage Requirement Definitions, BAI03 Manage Solution Identification and Build, dan BAI08 Manage Knowledge. Masing-masing proses dipilih berdasarkan pertimbangan yang dilakukan dan merupakan proses yang menjadi kebutuhan PT Sarana Jabar Ventura dalam waktu dekat. 4.2 Analisis Data Analisis data merupakan suatu tahapan untuk mengolah data-data yang telah dikumpulkan sebelumnya menjadi suatu informasi yang mudah dipahami dan bermanfaat dalam penelitian. Analisis yang akan digunakan berupa analisis prioritas proses pada COBIT 5. Aktivitas ini dilakukan mengacu pada COBIT 5 dan didukung oleh seven enabler sebagai pendorong tercapainya tujuan tata kelola TI. 4.2.1 Analisis Kondisi Saat ini Analisis ini dilakukan untuk mengetahui hasil pemetaan terhadap kondisi seven enabler ideal pada COBIT 5 for Assurance. 4.2.2 Analisis Kesenjangan (Gap) Analisis kesenjangan dilakukan pada tujuh enabler yang ada di COBIT 5, sehingga akan menghasilkan suatu perbandingan antara kondisi saat ini dengan kondisi ideal dan target yang diharapkan. Dengan penilaian ini akan dijadikan suatu rekomendasi kepada setiap enabler COBIT 5. Berikut merupakan hasil tingkat kematangan pada PT Sarana Jabar Ventura adalah sebagai berikut. Tabel 3 Daftar Hasil Penilaian Tingkat Kematangan TI pada PT Sarana Jabar Ventura No Nama Proses Target Level Level Saat Ini Gap 1 BAI01 1, Fully Achieved (85%) 1, Largely Achieved 28% (57%) 2 BAI02 1, Fully Achieved (85%) 1, Largely Achieved 25% (60%) 3 BAI03 1, Fully Achieved (85%) 1, Largely Achieved 44% (41%) 4 BAI08 1, Fully Achieved (85%) 1, Largely Achieved 19% (66%) Berdasarkan hasil penilaian diatas menunjukkan bahwa PT Sarana Jabar Ventura belum memenuhi praktik tata kelola TI yang baik. Oleh karena itu, diperlukan beberapa rekomendasi untuk mendukung pemenuhan pada tingkat kematangan pada level 1. 4.2.3 Analisis Kondisi Ideal Berdasarkan dari hasil analisis kondisi saat ini dan analisis kesenjangan dapat disimpulkan bahwa, penerapan tata kelola pada PT Sarana Jabar Ventura masih belum baik, sehingga perlu adanya pemenuhan level tingkat kematangan pada level 1.

ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.2 Agustus 2017 Page 3046 5. Perancangan Seven Enabler Perancangan dilakukan pada PT Sarana Jabar Ventura dengan tujuan untuk merencanakan, menyelaraskan dan mengatur proses yang terdapat di perusahaan. Aktivitas ini dilakukan berdasarkan pada COBIT 5 dan didukung oleh tools seven enabler yang digunakan sebagai acuan tercapainya tujuan tata kelola dan manajemen TI. Perancangan seven enabler akan di lakukan pemetaan terhadap people, process, dan technology. 5.1 Perancangan People Perancangan people merupakan perancangan yang berupa rekomendasi yang sebelumnya diperoleh dari hasil analisis kesenjangan terhadap proses BAI01 Manage Programmes and Projects, BAI02 Manage Requirement Definitions, BAI03 Manage Solution Identification and Build, dan BAI08 Manage Knowledge. Sehingga hal tersebut akan dijadikan sebagai rekomendasi terkait enabler organizational structure dan people, skill and competencies. 5.1.1 Rekomendasi Struktur Organisasi Rekomendasi struktur organisasi merupakan rekomendasi yang sebelumnya diperoleh dari hasil analisis kesenjangan pada proses BAI01 Manage Programmes and Projects, BAI02 Manage Requirement Definitions, BAI03 Manage Solution Identification and Build, dan BAI08 Manage Knowledge. Rekomendasi ini dapat berupa penambahan personil dan penambahan fungsi kerja mengenai tata kelola TI terhadap struktur organisasi yang sudah ada sebelumnya pada PT Sarana Jabar Ventura. IT STEERING COMMITEE Gambar 2 Rekomendasi Struktur Organisasi pada PT Sarana Jabar Ventura 5.1.2 Kompetensi Sumber Daya Manusia Perancangan sumber daya manusia merupakan hasil rekomendasi berdasarkan enabler people, skill and competencies. Usulan rekomendasi yang akan dibahas dalam melakukan perancangan kompetensi sumber daya manusia yang terkait praktik tata kelola TI berupa adanya standar kemampuan dan keahlian yang harus dimiliki oleh masing-masing struktur pada PT Sarana Jabar Ventura. 5.2 Perancangan Process Perancangan process merupakan hasil rekomendasi berdasarkan enabler principles, policies, and framework, enabler process, enabler culture, ethics, and behaviours dan enabler information. Pada tabel 4 berikut akan menjelaskan pemetaan enabler terhadap perancangan proses terhadap seven enabler. Enabler Principles, policies, framework Tabel 4 Pemetaan enabler terhadap perancangan process Perancangan Kebijakan tata kelola TI

ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.2 Agustus 2017 Page 3047 Process Culture, ethics, behaviours Information Standard Operational Procedure Kebijakan tata kelola TI Kebijakan tata kelola TI 5.2.1 Kebijakan Tata Kelola TI Kebijakan Tata Kelola TI merupakan suatu rekomendasi yang diperoleh berdasarkan hasil analisis kesenjangan pada proses BAI01 Manage Programmes and Projects, BAI02 Manage Requirement Definitions, BAI03 Manage Solution Identification and Build, dan BAI08 Manage Knowledge. Sehingga dengan adanya kebijakan tata kelola TI dapat dijadikan suatu acuan dalam melakukan praktik tata kelola TI pada PT Sarana Jabar Ventura. Adapun dokumen kebijakan yang dihasilkan pada penelitian ini meliputi: a. Kebijakan tata kelola TI yang membahas mengenai pengelolaan program dan proyek TI. b. Kebijakan tata kelola TI yang membahas mengenai pengelolaan dalam menentukan requirement program dan proyek TI. c. Kebijakan tata kelola TI yang membahas mengenai membangun solusi yang baik dalam program dan proyek TI. d. Kebijakan tata kelola TI yang membahas mengenai pengelolaan knowledge. 5.2.2 Standard Operational Procedure Standard Operational Procedure (SOP) merupakan bentuk rekomendasi terhadap proses BAI01 Manage Programmes and Projects, BAI02 Manage Requirement Definitions, BAI03 Manage Solution Identification and Build, dan BAI08 Manage Knowledge. Rekomendasi ini dibuat berdasarkan hasil analisis kesenjangan terhadap enabler process adalah sebagai berikut: a. Dokumen SOP penetapan standar pendekatan manajemen program dan proyek b. Dokumen SOP monitoring controlling c. Dokumen SOP kualitas program dan proyek TI d. Dokumen SOP risiko program dan proyek TI e. Dokumen SOP studi kelayakan dan rencana pengembangan solusi / akuisisi f. Dokumen SOP desain dan pengembangan komponen solusi g. Dokumen SOP penerapan quality assurance h. Dokumen SOP persiapan dan eksekusi testing solusi i. Dokumen SOP pemeliharaan dan pengadaan budaya knowledge j. Dokumen SOP mengorganisir dan mengklasifikasi informasi kedalam knowlege 5.3 Perancangan Technology Perancangan technology merupakan hasil rekomendasi pada proses BAI01 Manage Programmes and Projects, BAI02 Manage Requirement Definitions, BAI03 Manage Solution Identification and Build, dan BAI08 Manage Knowledge berdasarkan enabler service, infrastructure and application dan enabler information. Usulan rekomendasi yang akan dibahas berupa penambahan tools untuk mendukung praktik tata kelola TI. Berdasarkan hasil komparasi dari beberapa tools yang diusulkan, penulis mengusulkan adanya rekomendasi tools yaitu JIRA Software untuk membantu praktik tata kelola TI secara keseluruhan pada PT Sarana Jabar Ventura. Tabel 5 Komparasi tools rekomendasi technology No Nama Aplikasi Cost Reporting and Time Project Tracking communication tracking and reporting Planning tool issues systems 1 Bitrix24 99$ per month / V V V unlimited user 2 JIRA Software 30$ per month / 10 users V V V V 3 Wrike 24.80$ per V V V V month / 1 users 4 Producteev Free / Pro : V V V 99$/month 6. Kesimpulan Berdasarkan keseluruhan proses penilaian tata kelola TI di PT Sarana Jabar Ventura pada proses BAI01 Manage Programmes and Projects, BAI02 Manage Requirement Definitions, BAI03 Manage Solution Identification and Build, dan BAI08 Manage Knowledge. maka dapat disimpulkan bahwa:

ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.2 Agustus 2017 Page 3048 a. Berdasarkan proses strategic alignment dan risk assessment COBIT 5, di simpulkan bahwa proses prioritas pada PT Sarana Jabar Ventura mencakup BAI01 Manage Programmes and Projects, BAI02 Manage Requirement Definitions, BAI03 Manage Solution Identification and Build, dan BAI08 Manage Knowledge. b. Berdasarkan penilaian kematangan proses BAI01 Manage Programmes and Projects, BAI02 Manage Requirement Definitions, BAI03 Manage Solution Identification and Build, dan BAI08 Manage Knowledge bahwa PT Sarana Jabar Ventura masih berada di Level 1- Largely Achieved sehingga perlu adanya perancangan terkait praktik tata kelola TI agar dapat berjalan dengan baik c. Berdasarkan hasil penilaian pada assessment seven enabler terhadap proses BAI01 Manage Programmes and Projects, BAI02 Manage Requirement Definitions, BAI03 Manage Solution Identification and Build, dan BAI08 Manage Knowledge bahwa PT Sarana Jabar Ventura memerlukan beberapa rekomendasi meliputi, peracangan people, process, and technology yang diharapkan dapat membantu PT Sarana Jabar Ventura dalam melakukan praktik tata kelola TI. Daftar Pustaka: [1] ISACA. (2012). COBIT 5 Implementation. USA: ISACA. [2] Prisyanti, A., Prasetyo, Y. A., & Mulyana, R. (2016). PERANCANGAN ARSITEKTUR BISNIS DAN ARSITEKTUR DATA UNTUK LAYANAN JASA KEUANGAN PT.XYZ MENGGUNAKAN TOGAF ADM. e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.2 Agustus 2016, 3453. [3] Weill, P., & Ross, J. W. (2004). IT Governance : How Top Performers Manage IT Decision Rights for Superior Result. Harvard Business School Press. [4] Lukman, H. D., & Aris, T. (2010). Perancangan Model Tata Kelola Ketersediaan Layanan TI menggunakan Framework COBIT pada BPK-RI. Seminar Nasional Informatika (semnasif 2010). [5] ISACA. (2012). COBIT 5 - Enabling Processes. United States of America.