BAB 1 PENDAHULUAN. jumlah lahan yang luas tersebut, pasti akan membutuhkan banyak tenaga kerja.

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Karet merupakan komoditi ekspor yang mampu memberikan kontribusi di dalam

BAB I PENDAHULUAN. yang memerlukan komponen yang terbuat dari karet seperti ban kendaraan, sabuk

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan dengan kota kota lainnya. Rendahnya kualitas tenaga kerja sangat

PELUANG DAN PROSPEK BISNIS KELAPA SAWIT DI INDONESIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN

1. PENDAHULUAN. Komoditi perkebunan pada saat krisis ekonomi telah mampu. memberikan kontribusi melalui peningkatan kegiatan bersifat padat karya,

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

PENGARUH UPAH LEMBUR DAN TUNJANGAN KESEHATAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA CV. SUMBER MULYO KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. Proses globalisasi yang bergulir dengan cepat dan didukung oleh kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. opportunity cost. Perbedaan opportunity cost suatu produk antara suatu negara

BAB I PENDAHULUAN. dalam struktur pembangunan perekonomian nasional. Sektor Pertanian mampu

PELUANG BISNIS KEBUN KARET

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan baik swasta maupun pemerintah, akan selalu berupaya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

1.1 Latar Belakang Masalah

ANALISIS PENGARUH PENGALAMAN KERJA, PENDIDIKAN, DAN PENDAPATAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN DI LUWES SWALAYAN WONOGIRI SKRIPSI

PENGARUH UPAH, PENGALAMAN KERJA DAN PELATIHAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA DEALER PUTRA UTAMA MOTOR DI NGUTER"

BAB I PENDAHULUAN. terjadi apabila barang yang dihasilkan oleh suatu negara dijual ke negara lain

BAB I PENDAHULUAN. untuk kemudian didatangkan ke negara tersebut dengan tujuan untuk memenuhi

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan salah satu sektor penting yang patut. diperhitungkan dalam meningkatkan perekonomian Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. (pendapatan) yang tinggi. Petani perlu memperhitungkan dengan analisis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pertukaran barang dan jasa antara penduduk dari negara yang berbeda dengan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kelapa sawit merupakan komoditas perdagangan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kondisi dunia usaha dewasa ini semakin pesat dan selaras dengan

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pertanian mempunyai peranan yang cukup penting dalam kegiatan

I. PENDAHULUAN. dan jasa menjadi kompetitif, baik untuk memenuhi kebutuhan pasar nasional. kerja bagi rakyatnya secara adil dan berkesinambungan.

BAB 1 PENDAHULUAN. negara dan juga penyerap banyak tenaga kerja. Indonesia yang sempat menempati posisi ke-5

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pertanian merupakan sektor ekonomi yang tangguh dalam menghadapi

I. PENDAHULUAN. besar penduduk, memberikan sumbangan terhadap pendapatan nasional yang

BAB I PENDAHULUAN. Kemudahan ini melahirkan sisi negatif pada perkembangan komoditas pangan

BAB I PENDAHULUAN. mungkin sehingga kinerja karyawan meningkat. tersebut sudah memiliki financial yang kuat, bahan baku yang terpenuhi, dan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam mendorong pembangunan ekonomi nasional, salah satu alat dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manajemen sumber daya manusia (MSDM) merupakan bagian dari

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. terpenting suatu perusahaan atau organisasi adalah sumber daya manusia

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam usaha percepatan pembangunan ekonomi, industrialisasi

I. PENDAHULUAN. Pertanian merupakan proses produksi yang khas didasarkan pada proses

BAB I PENDAHULUAN. tanah dan sumber daya lainnnya sangat berpotensi dan mendukung kegiatan

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. terlihat dari rata-rata laju pertumbuhan luas areal kelapa sawit selama

I. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki potensi pertanian yang dapat dikembangkan. Kinerja ekspor

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan kondisi perekonomian di Indonesia juga berarti adanya

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor produksi yang sangat strategis

I. PENDAHULUAN. Perekonomian merupakan salah satu indikator kestabilan suatu negara. Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. produksi yaitu tenaga kerja, modal dan keahlian dimana ketiga faktor tersebut

I. PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Selama krisis, usaha di sektor pertanian menunjukkan kinerjanya sebagai

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat secara ekonomi dengan ditunjang oleh faktor-faktor non ekonomi

PENDAHULUAN. yang penting di Indonesia dan memiliki prospek pengembangan yang cukup

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. air. Karena alasan tersebut maka pemerintah daerah setempat biasanya giat

I. PENDAHULUAN. dari 1,0 juta ton pada tahun 1985 menjadi 1,3 juta ton pada tahun 1995 dan 1,9

V. GAMBARAN UMUM. sebagai produsen utama dalam perkakaoan dunia. Hal ini bukan tanpa alasan, sebab

BAB I PENDAHULUAN. yang optimal sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat. Dalam. cerah di kemudian hari merupakan salah satu dasar untuk mengambil

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. perekonomian Indonesia. Banyak penduduk yang hidup dengan mengandalkan

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap instansi yang didirikan mempunyai harapan bahwa kelak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sektor pertanian merupakan salah satu sektor penting dalam menunjang

BAB I PENDAHULUAN. mulia, kita tidaklah berarti mengabaikan manusia yang melaksanakan pekerjaan

BAB I PENDAHULUAN. Tingkat perekonomian yang terjadi di Indonesia sekarang ini

BAB I PENDAHULUAN. akan dapat memanfaatkan dan mengoptimalkan faktor-faktor tersebut jika

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I PENDAHULUAN Latar Belakang

PENGARUH UPAH DAN TUNJANGAN KESEJAHTERAAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. SAFARI JUNIE TEXTINDO INDUSTRI DI BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia. Oleh karena itu sumber daya manusia yang kualitas

I PENDAHULUAN. Tabel 1. Luas Lahan Komoditi Perkebunan di Indonesia (Ribu Ha)

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tercantum dalam maksud dan tujuan perusahaan. Misi tidak akan tercapai tanpa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dalam realita ekonomi dan sosial masyarakat di banyak wilayah di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. menggantungkan nasibnya bekerja disektor pertanian (Husodo, dkk, 2004:23- meningkatnya peranan sektor-sektor industri.

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menuntut perusahaan untuk dapat mengambil keputusan

BAB I PENDAHULUAN. situasi persaingan khususnya bagi perusahaan-perusahaan yang sejenis menjadi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan sebuah negara agraris yang artinya sebagian besar

BAB I PENDAHULUAN. sawit, serta banyak digunakan untuk konsumsi makanan maupun non-makanan.

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi, dan (4) keberlanjutan pembangunan dari masyarakat agraris menjadi

PENGARUH PEMBERIAN INSENTIF DAN TUNJANGAN KESEJAHTERAAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA CV. AR-RAHMAN PAJANG SURAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. yaitu karier. Karier disini merupakan sebuah pekerjaan dimana semua orang

I. PENDAHULUAN. Pengembangan sektor perkebunan merupakan salah satu upaya untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Jagung merupakan komoditi yang penting bagi perekonomian Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk mencapai tujuan. Tercapainya tujuan perusahaan tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. penelitian, dan manfaat penelitian serta sistematika penulisan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Robbins & Coulter, (2010) mengatakan bahwa manajemen sumber daya manusia (MSDM)

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha saat ini berkembang semakin pesat, hal ini

BAB I PENDAHULUAN. memelihara perilaku manusia. Motivasi ini merupakan subyek yang penting bagi

PENGARUH UPAH DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN PADA CV. RIMBA SENTOSA DI SUKOHARJO

I. PENDAHULUAN. pada 2009 (BPS Indonesia, 2009). Volume produksi karet pada 2009 sebesar 2,8

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional merupakan usaha peningkatan kualitas manusia, yang

BAB I PENDAHULUAN. Mengelola sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu. tanggung jawab dan fungsi manajemen perusahaan. Baik tidaknya kinerja

BAB I PENDAHULUAN. Karyawan memiliki peran dan kedudukan yang sangat penting sebagai pelaku

I.PENDAHULUAN Pada Pembangunan Jangka Panjang Kedua (PJP II) yang sedang berjalan,

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Karet merupakan salah satu komoditi hasil perkebunan yang mempunyai peran penting dalam perekonomian Indonesia karena karet merupakan salah satu komoditi ekspor Indonesia yang cukup besar sebagai penghasil devisa negara di luar minyak dan gas. Dengan melihat kondisi, potensi lahan, industri karet, pasar karet baik dalam negeri maupun luar negeri serta membandingkannya dengan nilai perdagangan karet Indonesia dan dunia, maka sebenarnya Indonesia memiliki peluang yang sangat besar. Dengan jumlah lahan yang luas tersebut, pasti akan membutuhkan banyak tenaga kerja. Seperti diketahui bersama bahwa Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki lahan perkebunan karet terluas di dunia. Pada tahun 2014, Indonesia memiliki luas areal perkebunan karet yakni sekitar 3,6 juta hektar, di mana sebagian besar terdapat di Sumatera dan Kalimantan. Dengan luas lahan tersebut, Indonesia mampu memproduksi karet sebanyak 3,15 juta ton dan 2,6 juta ton diantaranya di ekspor keluar negeri. Salah satu daerah penghasil karet adalah Sumatera Barat. Pada tahun 2014 Sumatera Barat memiliki luas areal lahan perkebunan karet sebesar 131.359 hektar dan memproduksi karet sebanyak 117.415 ton. Di Sumatera Barat terdapat beberapa perusahaan yang mengelola perkebunan karet dan salah satunya adalah PT. Family Raya, PT. Batanghari Barisan dan PT. Teluk Luas. Ke 3 perusahaan tersebut adalah industri yang bergerak dibidang Produksi Crumb Rubber. Pada tahun 2014, PT. Family Raya, PT. Batanghari Barisan dan PT. Teluk Luas 1

masing-masing memproduksi karet sebanyak 24.689,9 ton, 31.549 ton dan 36.137 ton dan sebagian besar hasil produksinya di ekspor keluar negeri. Dalam kehidupan manusia modern saat ini banyak peralatan peralatan yang menggunakan bahan yang sifatnya elastis dan tidak mudah pecah bila terjadi jatuh dari suatu tempat. Dengan semakin meningkatnya kebutuhan tersebut, maka secara langsung kebutuhan karet juga meningkat dengan sendirinya sesuai kebutuhan manusia. Peningkatan tersebut juga sejalan dengan pertumbuhan industri otomotif, kebutuhan rumah sakit, alat kesehatan dan keperluan rumah tangga dan sebagainya. Diperkirakan untuk masa yang akan datang kebutuhan akan karet akan terus meningkat. Tentu hal ini akan menjadi peluang yang baik bagi Indonesia mengekspor karet dan hasil olahan industri karet yang ada di Indonesia ke negara negara lainnya. Permintaan akan produksi karet selain dipengaruhi oleh bahan baku, juga dipengaruhi oleh sumber daya manusia (SDM) yang mengolahnya. Tenaga kerja yang mengolah karet menjadi crumb rubber harus memiliki produktivitas yang tinggi agar dapat memenuhi permintaan karet. Menurut Simanjuntak (1985), produktivitas mengandung pengertian filosofis dan kuantitatif. Secara filosofis produktivitas mengandung arti pandangan hidup dan sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan. Keadaan hari ini harus lebih baik daripada kemarin, dan mutu kehidupan besok harus lebih baik daripada hari ini. Secara kuantitatif, produktivitas merupakan perbandingan antara hasil yang ingin dicapai (keluaran) dengan kesuluruhan sumber daya (masukan) yang digunakan per satuan waktu. 2

Menurut L. Greenberg dalam Sinungan (2008:12) mendefinisikan produktivitas sebagai perbandingan antara totalitas pengeluaran pada waktu tertentu dibagi totalitas masukan selama periode tersebut. Dalam era pembangunan sekarang ini manajamen di bidang sumber daya manusia juga mengalami kemajuan yang pesat. Karena itulah perlunya diadakan perencanaan dan pembangunan yang baik terhadap sumber yang ada, khususnya sumber daya manusia untuk masa sekarang maupun yang akan datang. Menurut Simanjuntak (1985), sumber daya manusia atau human resources mengandung dua pengertian. Pertama, sumber daya manusia (SDM) mengandung pengertian usaha kerja atau jasa yang diberikan dalam proses produksi. Dalam hal ini SDM dicerminkan kualitas usaha yang diberikan oleh seseorang dalam waktu tertentu untuk menghasilkan barang dan jasa. Pengertian kedua dari SDM menyangkut manusia yang mampu bekerja untuk memberikan jasa atau usaha kerja tersebut. Masalah tenaga kerja merupakan salah satu masalah yang serius untuk mendapatkan perhatian. Karena keberhasian suatu perusahaan tergantung pada baik buruknya tenaga kerja dalam melakukan pekerjaannya. Agar suatu perusahaan dapat berkembang sesuai dengan tujuan perusahaan maka kontinuitas kerja karyawan harus selalu dapat dipertahankan. Dalam hal ini karyawan yang mempunyai kemampuan, tanggung jawab dan semangat kerja yang tinggi harus dipertahankan. Untuk dapat mengatasi hal tersebut perusahaan harus mempunyai cara agar dapat membangkitkan semangat kerja dan efisiensi kerja antar karyawan, hal ini dapat dilakukan dengan membuat peraturan-peraturan agar para karyawan dapat mematuhi dan 3

disiplin dalam bekerja, Lingkungan kerja ini tidak hanya lingkup dari fisik bangunan tetapi meliputi juga hubungan atau interaksi antara pimpinan dengan karyawan serta karyawan dengan karyawan yang lain sehingga tercipta lingkungan kerja yang baik. Tenaga kerja adalah sumber daya yang sangat penting dan sangat menentukan suksesnya perusahaan. Tenaga kerja juga selalu disebut sebagai human capital, yang artinya tenaga kerja adalah modal terpenting untuk menghasilkan nilai tambah perusahaan. Sebagai modal terpenting, fungsi dan peran pekerja selalu bertujuan untuk memaksimalkan produktivitas dan efisiensi perusahaan melalui cara kerja yang efektif. Sebab, bila para tenaga kerja tersebut tidak produktif dan tidak efisien, maka pekerja tersebut mungkin tidak lagi menjadi modal terpenting, tapi menjadi beban buat perusahaan. Menurut Rivianto (1995) pada dasarnya banyak faktor yang dapat mempengaruhi produktivitas tenaga kerja seperti upah tenaga kerja, tingkat pendidikan, keterampilan, usia, gizi dan kesehatan, sikap dan etika, motivasi, iklim kerja, teknologi sarana produksi, kesempatan kerja dan kesempatan berprestasi. Tingkat pendidikan, upah, jumlah tanggungan,usia dan pengalaman kerja karyawan baik baru maupun lama merupakan sebagian faktor yang dapat mempengaruhi produktivitas kerja dalam rangka mengembangkan dan meningkatkan profesionalitas karyawan dalam pekerjaannya dan menyesuaikan diri dengan perubahan dan pengembangan yang berlangsung sekarang ini. Dengan demikian jelaslah, bahwa tingkat pendidikan, upah, jumlah tanggungan, usia dan pengalaman kerja mempunyai peranan 4

yang penting bagi perusahaan karena akan mempengaruhi tingkat produktivitas perusahaan. Motivasi kerja merupakan dorongan yang menggerakkan manusia ke arah suatu tujuan tertentu dari segi psikologi kenyataan menunjukkan bahwa bergairah atau bersemangat dan sebaliknya seseorang bekerja dalam melaksanakan pekerjaannya, sangat dipengaruhi oleh motivasi kerja yang mendorongnya, dengan kata lain bahwa setiap pekerjaan memerlukan motivasi yang kuat agar bersedia melaksanakan pekerjaannya dengan baik sehingga akan dapat menciptakan produktivitas kerja karyawan. Selain itu, faktor beban tanggungan juga berpengaruh terhadap produktivitas tenaga kerja, apabila beban tanggungan seperti jumlah keluarga dan kebutuhan pegawai banyak, maka tingkat produktivitas kerja pegawai tersebut akan meningkat karena termotivasi untuk memenuhi kebutuhan beban tanggungan hidupnya seperti jumlah keluarga pegawai tersebut dengan cara meningkatkan produktivitas pegawai tersebut sehingga kebutuhan hidup mereka dapat terpenuhi melalui upah yang di terima pegawai dari perusahaan. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Tenaga Kerja Industri Pengolahan Karet di Kota Padang. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah: 5

1. Bagaimana pengaruh upah tenaga kerja, masa kerja, tingkat pendidikan, usia, dan jumlah tanggungan terhadap produktivitas tenaga kerja di industri pengolahan karet di Kota Padang. 2. Faktor mana yang lebih dominan antara upah tenaga kerja, masa kerja, tingkat pendidikan, usia, dan jumlah tanggungan terhadap produktivitas tenaga kerja di industri pengolahan karet di Kota Padang. 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah tersebut, maka dapat di simpulkan tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mendeskripsikan seberapa besar pengaruh upah tenaga kerja, masa kerja, tingkat pendidikan, usia, dan jumlah tanggungan terhadap produktivitas tenaga kerja di industri pengolahan karet di Kota Padang. 2. Untuk mendeskripsikan faktor mana yang lebih dominan antara upah tenaga kerja, masa kerja, tingkat pendidikan, usia, dan jumlah tanggungan terhadap produktivitas tenaga kerja di industri pengolahan karet di Kota Padang. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah: 1. Secara Praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu sumbangan pikiran bagi pemimpin perusahaan dalam menerapkan kebijakan dalam menilai produktivitas tenaga kerja. 2. Bagi Peneliti Lain yang ingin melakukan penelitian sejenis di masa yang akan datang, hasil ini dapat memberikan inspirasi mengenai faktor-faktor apa saja yang 6

mempengaruhi produktivitas tenaga kerja dan sebagai sumbangan pemikiran yang akan berguna bagi pihak-pihak yang membutuhkan. 1.5 Ruang Lingkup Penelitian 1. Penelitian ini dilakukan di 3 tempat yaitu di PT. Family Raya, PT. Batanghari Barisan dan PT. Teluk Luas dengan membahas tentang produktivitas tenaga kerja. 2. Variabel yang di analisis dalam penelitian ini adalah upah tenaga kerja, masa kerja, tingkat pendidikan, usia, dan jumlah tanggungan terhadap produktivitas tenaga kerja. 1.6 Sistematika Penulisan Dalam penulisan skripsi ini, untuk mempermudah pembahasan terbagi atas beberapa bab dan sistematika sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian dan sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini berisi tentang kajian teori dan menyajikan penelitian terdahulu yang akan menjadi tinjauan literatur serta hipotesis dalam penelitian ini. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini membahas mengenai variabel penelitian, definisi operasional, populasi dan sampel, data dan sumber data, metode pengumpulan data, teknik analisa metode, pembentukan model dan prosedur analisis data. BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN 7

Bab ini membahas mengenai gambaran umum PT. Family Raya, PT. Batanghari Barisan dan PT. Teluk Luas ( deskripsi objek penelitian yang diperoleh). BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini menjelaskan hasil analisis terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas tenaga kerja di PT. Family Raya, PT. Batanghari Barisan, dan PT. Teluk Luas (umur, tingkat pendidikan, upah, masa kerja, dan jumlah tanggungan) BAB VI PENUTUP Bab ini berisi mengenai kesimpulan dari hasil penelitian dan saran terhadap hasil penelitian. 8