III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODOLOGI PENELITIAN. Keberhasilan suatu penelitian banyak dipengaruhi oleh penggunaan

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian sangat dibutuhkan untuk mengukur keberhasilan dalam suatu

III. METODE PENELITIAN. diterapkan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

III. METODE PENELITIAN. Maryaeni menegaskan bahwa metode adalah cara yang ditempuh peneliti dalam

III. METODE PENELITIAN. peneliti dalam menentukan pemahaman sejalan dengan fokus dan tujuan yang

III. METODE PENELITIAN. penelitian. Menurut Maryaeni metode adalah cara yang ditempuh oleh peneliti

III. METODE PENELITIAN. yang sebaiknya harus ditempuh untuk mencapai tujuan. Sedangkan metode

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode merupakan suatu hal yang menjadi sangat penting untuk keberhasilan dalam

III. METODE PENELITIAN. masalah yang dihadapi, karena selain menjelaskan garis-garis yang cermat juga

III. METODOLOGI PENELITIAN. dengan ilmiah adalah menyangkut masalah cara kerja, yakni cara kerja untuk

III. METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut Hadari Nawawi dalam buku

III. METODE PENELITIAN. masalah yang turut menentukan keberhasilan suatu penelitian.

III. METODE PENELITIAN

III.METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini Jenis penelitian yang

METODE PENELITIAN. suatu penelitian, hal ini dikarenakan metode merupakan salah satu faktor yang

III. METODE PENELITIAN. A. Metode Penelitian Yang Digunakan

III.METODE PENELITIAN. Suatu penelitian pasti menggunakan sebuah metode yang akan menentukan

METODE PENELITIAN. Menurut Creswell (1989), dalam bukunya Juliansyah Noor bahwa penelitian

III. METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menjelaskan objek atau

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. mengkaji kasus-kasus tertentu secara mendalam dan menyeluruh. Selain itu,

III. METODE PENELITIAN. Menurut Moh.Nazir, para peneliti dapat memilih berjenis-jenis metode dalam

II. METODE PENELITIAN. Dalam sebuah penelitian penggunaan metode sangatlah penting untuk memecahkan suatu

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. pemahaman secara rasional, empiris dan fenomena kebudayaan, baik terkait

BAB III METODE PENELITIAN. permasalahan dan fokus penelitian. Metode kualitatif adalah langkah-langkah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan untuk menganalisis dan mendeskripsikan data

III. METODE PENELITIAN. Metode menurut Winarno Surachman (Pengantar Penelitian Ilmiah:1982:121)

III. METODE PENELITIAN. jenis data penelitian yang terdiri dari data primer dan data sekunder. Selanjutnya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. atau fenomena yang ada pada saat penelitian dilakukan atau bersifat aktual,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Adapun yang dimaksud dengan

BAB III METODE PENELITIAN. metode dalam meneliti status sekelompok manusia. Suatu objek, suatu sistem

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Fenomena Kehidupan Anak Pekerja Ojek Payung di

III. METODE PENELITIAN. mengumpulkan data serta bagaimana melakukan penelitian di lapangan (Nazir,

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan suatu cara atau jalan untuk memperoleh kembali pemecahan

III METODE PENELITIAN. atau cara untuk mengetahui sesuatu yang mempunyai langkah langkah

METODOLOGI PENELITIAN. secara sistematis dan objektif. Metode disini diartikan sebagai suatu cara atau teknis

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif (field research), yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. meningkatkan Minat Belajar Siswa untuk mengikuti Mata Pelajaran PKn di

BAB III METODE PENELITIAN. yang menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah suatu pendekatan umum untuk mengkaji topik penelitian.

III. METODE PENELITIAN. metode deskriptif adalah bertugas untuk melakukan representasi objektif

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode

METODE PENELITIAN. fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau daerah tertentu. Kemudian menurut Muhammad Ali (1985:120) metode deskriptif adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penilitian ini merupakan penelitian lapangan (Field Research) yang

III. METODE PENELITIAN. menentukan keberhasilan suatu penelitian. Metode adalah

BAB III METODE PENELITIAN. dipengaruhi atau ditentukan oleh tepat tidaknya penelitian atau penentuan metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode dekskriptif kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan strategi umum yang dianut dalam. penelitian ini layak untuk diuji kebenarannya.

BAB III METODE PENELITIAN. Baru Kota Medan, dengan demikian penelitian akan mengarah pada penelitian

METODE PENELITIAN. menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tulisan/lisan dari orang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sulawesi Tengah. Dengan judul penelitian Kajian bentuk dan makna simbolik

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Penulis

III. METODE PENELITIAN. teknik serta alat tertentu. (Winarno Surakhmad, 1982; 121).

BAB III METODE PENELITIAN. dan unit yang diteliti, yaitu berusaha menggambarkan, menganalisis masalahmasalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah: prosedur penelitian yang

METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian adalah ilmu yang memperbincangkan metode-metode

BAB III METODE PENELITIAN. Pandanan Kecamatan Wonosari Kabupaten Klaten. yaitu bulan Oktober sampai bulan Desember 2012.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, termasuk alat-alat apa yang diperlukan untuk mengukur maupun

III. METODE PENELITIAN. menyangkut masalah cara kerja untuk memahami obyek yang menjadi sasaran yang

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini masuk dalam kategori penelitian kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. mengenai sasaran, seorang peneliti perlu menggunakan suatu metode yang tepat,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. desa Mungseng sebagai tempat penelitian karena desa Mungseng merupakan

III. METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian studi kasus dengan

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan teknik data

III. METODE PENELITIAN. ini bermaksud untuk menggambarkan dan menganalisis secara mendalam atas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAAN. Brebes Jawa Tengah. Penelitian ini dilakukan diwilayah tersebut karena

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis menggunakan tipe penelitian kualitatif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta

III. METODE PENELITIAN. sebagai penentu arah yang cermat dalam pemecahan masalah, ketetapan

BAB III METODE PENELITIAN. Pemuda Hijau Indonesia) regional Yogyakarta ini menggunakan metode

III. METODE PENELITIAN. Dilihat dari tujuannya, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor

III. METODE PENELITIAN. kelompok, atau situasi. Menurut Smith, sebagaimana dikutip Lodico,Spaulding

2010; Hussey 2003; Leedy & Ormrod 2005). Penggolongan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian merupakan pekerjaan ilmiah yang harus dilakukan secara

III. METODE PENELITIAN. yang terjadi antara suatu hal dengan hal-hal lain dalam suatu sistem yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. terlalu sulit untuk dipecahkan. Menurut Joko Subagyo :

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Dalam metoda penelitian pada prinsipnya tidak terlepas dari bagaimana

III. METODE PENELITIAN. Menurut Winarno Surakhmad, Metode adalah merupakan cara utama yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini merupakan kunci bagi pelaksanaan penelitian yang penulis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Yang dimaksud dengan penelitian kualitatif adalah penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. kinerja kepala Sekolah dan guru yang peneliti lakukan di MTs

Transkripsi:

III. METODE PENELITIAN 3.1. Metode Yang Digunakan Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif. Metode deskriptif menurut Winarno Surachmad (1984 : 139) adalah peyelidikan yang mengurutkan, menganalisis dan mengklasifikasikan penyelidikan dengan meode survey, teknik wawancara, angket observasi, analisis kuantitatif, studi kasus, studi kompratif, studi gerak dan waktu, serta studi kooperatif atau operasional. Menurut Muhammad Ali (1985 : 120), Metode desktiptif adalah metode yang digunakan untuk memecahkan masalah yang sedang dihadapi pada situasi sekarang, yang dilakukan dengan menempuh langkah-langkah pengumpulan data, klasifikasi data dan analisis pengolahan data, membuat gambaran tentang suatu keadaan secara obyektif dalam suatu deskriptif. Berdasarkan pendapat Muhammad Ali (1985: 120), maka penggunaan metode deskriptif dengan jenis penelitian ini sudah tepat, karena dalam penelitian ini peneliti berusaha untuk memberikan gambaran atau penjelasan tentang suatu keadaan yang secara faktual yaitu mengenai Bagaimanakah Proses Merwatin pada Masyarakat Lampung Adat Pepadun terhadap Adat perkawinan Merwatin di Kampung Srimenanti Kecamatan Negara Batin Kabupaten Waykanan.

30 30 Metode penelitian sangat dibutuhkan untuk mengukur keberhasilan dalam suatu penelitian. Menurut Maryaeni (2005 : 58), metode adalah cara yang ditempuh peneliti dalam menemukan pemahaman sejalan dengan fokus dan tujuan yang diterapkan. Sedangkan menurut Winarno Surachmad (1982 : 111), metode adalah cara utama yang dipergunakan untuk mencapai tujuan, misalnya untuk menguji hipotesis dengan mempergunakan teknik dan alat-alat tertentu. Berdasarkan pengertian diatas, maka metode adalah cara untuk mencapai suatu tujuan dari penelitian. Salah satu bentuk penelitian adalah penelitian kebudayaan.peneliti kebudayaan merupakan suatu kegiatan untuk membentuk dan mengabstrasikan pemahaman secara rasional empiris dari fenomena kebudayaan, terkait dengan konsepsi, nilai, kebiasaan, pola interaksi, aspek kesejarahan, pertunjukan, maupun berbagai bentuk fenomena budaya.fenomena budaya dapat berbentuk tulisan, rekaman lisan, prilaku, pembicaraan yang membuat konsepsi, pemahaman, pendapat, ungkapan perasaan, angan-angan, gambaran pengalaman kehidupan dan lebih mengarah pada fenomena-fenomena yang terjadi didalam suatu masyarakat (Maryaeni, 2005: 23). Dilihat dari tujuannya, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui Proses pelakasanaan Merwatin pada masyarakat Adat Lampung Pepadun Waykanan di KampungSrimenanti Kecamatan Negara Batin Kabupaten Waykanan.merupakan penelitian yang bersifat Fungsional Struktural. Fungsionalisme Struktural atau analisa sistem pada prinsipnya berkisar pada beberapa konsep, namun yang paling penting adalah konsep fungsi dan konsep struktur.

31 31 Dalam teori strukturalisme Levi Straus, struktur adalah model model yang dibuat oleh para ahli untuk memahami atau menjelaskan gejala kebudayaan yang dianalisisnya (Levi Strauss 2005 : 375). Cakupan strukturalisme yang sangat luas dapat menghasilkan variasi yang sangat besar bagi berbagai produk budaya (Inggrid Steven, 1996: 4).Levi Strauss menempatkan strukturalisme ini bersifat universal, yang dapat digunakan untuk menganalisa berbagai masalah budaya. Lebih lanjut Cantor (1988: 349) mengutip pernyataan Levi Strauss bahwa sifat sistem yang universal atau sistem kode yang berlaku di bahasa, mitos, seni dan berbagai hal yang lain, tidak perduli seberapa kompleksnya, dapat dianalisa menurut cara strukturalis (Inggrid Steven, 1996: 4). Sedangkan menurut Talcott Persons Fungsional Struktural merupakan suatu sistem sosial masyarakat yang terdiri atas bagian-bagian atau elemen yang saling berkaitan dan saling menyatu dalam keseimbangan (www.scrind.com/teorifungsional-struktural.wordpress.com). Munculnya Fungsionalisme yang membukakan pintu pemahaman baru terhadap gejala sosial budaya merupakan revolusi dalam antropologi, asumsi dasarnya adalah bahwa segala sesuatu memiliki fungsi inilah yang menjelaskan keberadaan sesuatu, termasuk didalamnya sebuah unsur kebudayaan (Heddy Ahimsia Putra, 2008 : 11). Menurut Kingsley Davis dan Wilbert Moore, dalam masyarakat pasti ada stratifikasi atau kelas, stratifikasi adalah keharusan fungsional, semua masyarakat memerlukan sistem seperti dan keperluan ini sehingga memerlukan

32 32 stratifikasi.mereka memandang sistem stratifikasisebagai sebuah struktur, dan tidak mengacu pada stratifikasi individu pada sistem stratifikasi, melainkan pada sistem posisi (kedudukan). Fungsional Struktural adalah sebuah sudut pandang luas dalam sosiologi dan antropologi yang berupaya menafsirkan masyarakat sebagai sebuah struktur dengan bagian-bagian yang saling berhubungan. Fungsionalisme menafsirkan masyarakat secara keseluruhan dalam hal fungsi dari elemen-elemen konstituennya terutama norma, adat, tradisi dan institusi. Fungsional Struktural menganut beberapa prinsip, antara lain suatu masyarakat adalah suatu kesatuan dan berbagai bagian. Sistem sosial senantiasa terpelihara karena mempunyai perangkat dan mekanisme kontrol, perubahan terjadi secara berangsur-angsur dan integrasi sosial dicapai melalui kesepakatan mayoritas anggota masyarakat terhadap seperangkat nilai (Undsey, 1990 : 39). Dengan demikian maka Metode Fungsional Struktural adalah suatu metode yang digunakan untuk menafsirkan masyarakat secara keseluruhan dalam hal fungsi dari elemen-elemen konstituennya terutama norma, adat, tradisi dan institusi. 3.2. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di Kampung Srimenanti Kabupaten Way Kanan. Lokasi ini dipilih berdasarkan Teknik Purposive Sampling yaitu dilakukan dengan sengaja, cara penggunaan sample ini diantara populasi sehingga sample tersebut dapat mewakili karakteristik populasi yang telah dikenal sebelumnya. (Suwardi Endraswara, 2006; 15)

33 33 Selain itu pemilihan lokasi penelitian ini didasari oleh karena lokasi penelitian ini adalah tiyuh kelahiran peneliti dengan harapan peneliti akan dapat lebih mudah melakukan penelitian karena secara verbal peneliti dapat berkomunikasi dengan para responden yang rata-rata berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Lampung pepadun Way Kanan. Menurut Suwardi Endraswara sample adalah salah satu cara pembatasan (penyempitan) wilayah yang akan digarap. Dengan kata lain sample adalah sumber dari informasi data itu sendiri. Sample dalam penelitian ini adalah masyarakat di Desa Srimenanti Kabupaten Way Kanan yang mengerti dan memahami tentang adat perkawinan merwatin di Desa Srimenanti Kabupaten Way Kanan. 3.3. Variabel Penelitian, Definisi Oprasional Variabel dan Informan 3.3.1.Variabel Penelitian Variabel penelitian ini merupakan konsep dari gejala yang bervariasi yaitu objek penelitian.variabel adalah segala faktor yang menyebabkan aneka perubahan pada fakta-fakta suatu gejala tentang kehidupan (Ariyono Suyono, 1985: 431). Sedangkan menurut pendapat yang lain dijelaskan bahwa variabel adalah himpunan sejumlah gejala yang memiliki beberapa aspek atau unsur di dalamnya yang dapat bersumber dari kondisi objek penelitian, tetapi dapat pula berada di luar dan berpengaruh pada objek penelitian (Hadari Nawawi, 1996: 55) Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel adalah sesuatu yang menjadikan objek dalam penelitian. Variabel dalam penelitian

34 34 adalah mengenaimerwatinpada masyarakat Adat Lampungpepadun waykanan di Kampung Srimenanti Kabupaten Waykanan. 3.3.2. Definisi Oprasional Variabel Menurut Muhammad Nazir definisi oprasional adalah suatu definisi yang diberikan pada suatu variabel atau konstrak dengan cara memberikan arti atau menspesifikasikan kegiatan ataupun memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur konstrak atau variabel tersebut (Moh. Nazir, 1985; 162). Menurut Masri Singarimbun dan Sofian Efendi definisi oprasional adalah unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana caranya mengukur suatu variabel atau memberi petunjuk pelaksanaan bagaimana caranya mengukur suatu variabel (Masri Singarimbun dan Sofian Efendi, 1989; 40). Dengan demikian maka definisi oprasional variabel adalah suatu petunjuk yang memberitahukan cara mengukur suatu variabel dengan cara memberukan arti atau menspesifikasikan kegiatan agar mudah diteliti. 3.3.3. Informan Pemahaman tentang informan ini penting karena peneliti budaya mau tidak mau akan berhadapan langsung dengannya. Informan adalah seseorang atau ketua adat yang memiliki pengetahuan budaya yang diteliti (Suwardi Endraswara 2006; 119). Narasumber yang dipilih berdasarkan kriteria-kriteria tertentu karena itu maka perlu dipilih orang yang benar-benar mengetahui objek yang akan diteliti. menurut Moloeng informan adalah orang yang mempunyai banyak pengetahuan tentang latar penelitian dan bersedia untuk memberikan

35 35 informasi tentang situasi dan kondisi latar belakang penelitian (Moloeng, 1998; 90). Syarat-syarat seseorang informan adalah jujur, taat pada janji, patuh pada peraturan, suka berbicara, tidak termasuk pada salah satu kelompok yang bertikai dalam latar belakang penelitian dan mempunyai pandangan tertentu tentang peristiwa yang terjadi. Informan dalam penelitian ini dipilih secara purposive sampling (mengambil orang yang telah dipilih secara cermat oleh peneliti). Pemilihan informan didasarkan atas subjek yang menguasai permasalahan, memiliki data dan bersedia memberikan data dalam penelitian ini. Informan yang dipilih berdasarkan kriteria-kriteria tertentu. Kriteria informan pada penelitian ini adalah : 1. Tokoh masyarakat atau tokoh adat Tokoh adat dalam penelitian ini adalah orang yang dianggap memahami secara mendalam tentang adat istiadat orang Lampung pepadun Way Kanan dan penduduk asli setempat. 2. Informan memiliki ketersedian dan waktu yang cukup. 3. Dapat dipercaya dan bertanggung jawab atas apa yang dikatakannya. 4. Orang yang memahami objek yang diteliti. 3.4.Teknik Pengumpulan Data 3.4.1. Teknik Observasi Pada dasarnya teknik observasi digunakan untuk melihat atau mengamati perubahan fenomena sosial yang tumbuh dan berkembang yang kemudian dapat dilakukan penilaian atas perubahan tersebut.observasi adalah

36 36 pengamatan yang dilakukan secara senghaja, sistematis mengenai fenomena sosial dan gejala-gejala psikis untuk kemudian dilakukan penelitian. Observasi menurut Mardalis ialah teknik yang digunakan dalam rangka mengumpulkan data dalam suatu penelitian, yang merupakan hasil perbuatan jiwa secara aktif dan penuh perhatian untuk menyadari adanya suatu rangsangan tertentu yang diinginkan. MenurutSuwardi Endraswara (2006:133) observasi adalah suatu penelitian secara sistematis dengan menggunakan kemampuan indera manusia, pengamatan ini dilakukan pada saat terjadi aktivitas budaya dengan wawancara mendalam. Observasi yang digunakan oleh peneliti adalah melihat secara langsung mengenai objek yang akan diteliti. Tehnik Observasi ini bertujuan untuk membantu peneliti dalam mengumpulkan data dengan mengadakan observasi langsung terhadap obyek masalah yang sedang diteliti sehingga mendapatkan data yang berkaitan dengan Proses Merwatin pada masyarakat Adat Lampung Pepadun Waykanan di Kampung Srimenanti Kecamatan Negara Batin Kabupaten Waykanan. 3.4.2. Teknik Dokumentasi Tehnik dokumentasi menurut Komarudin (1997 ; 50) adalah sesuatu yang memberikan bukti dimana dipergunakan sebagai alat pembukti atau bahanbahan untuk membandingkan suatu keterangan atau informasi penjelasan atau dokumentasi dalam naskah atau informasi tertulis.

37 37 Menurut Suharsimi Arikunto, Teknik dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variable berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda, dan sebagainya ( Suharsimi Arikunto, 1997 : 236). Sedangkan menurut Hadari Nawawi mengatakan bahwa dokumentasi adalah cara atau pengumpulan data melalui peninggalan tertulis, terutama tentang arsip-arsip dan termasuk buku-buku lain yang berhubungan dengan masalah penyelidikan (Nawawi, 1991:133). Maka berdasarkan pendapat tersebut, peneliti mengadakan penelitian berdasarkan dokumentasi yang ada berupa catatan-catatan, buku yang berhubungan dengan permasalahan yang diteliti. Berdasarkan pendapat diatas maka penulis dapat menarik kesimpulan bahwa teknik analisis data yang akan dipergunakan untuk mendapatkan informasi dan data tertulis maupun dalam bentuk gambar, foto, catatan, buku, surat kabar dan lain sebagainya yang memiliki hubungan dengan maslah yang akan diteliti. 3.4.3.Teknik Wawancara Pada penelitian ini salah satu teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik wawancara. Wawancara atau metode interview, mencangkup cara yang dipergunakan seseorang untuk tujuan suatu tugas tertentu, mencoba mendapatkan keterangan atau pendirian secara lisan dari seorang responden, dengan bercakap-cakap berhadapan (Koentjaraningrat, 1973: 162). Teknik ini untuk mencari keterangan secara lengkap, berdasarkan difinisi tersebut maka peneliti melakukan teknik wawancara dengan tokoh-tokoh adat

38 38 di Kabupaten Way Kanan yang mengerti dan memahami tentang KepunyimbanganAdatLampung Pepadun Waykanan di Kampung Srimenanti Kecamatan Negara Batin Kabupaten Waykanan.Bentuk wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara terstruktur dan wawancara tidak berstruktur. a. Wawancara Terstruktur Dalam wawancara terstruktur pewawancara menyapaikan beberapa pertanyaan yang sudah disiapkan pewawancara sebelumnya.(esther Kuntjara, 2006: 168). Jadi wawancara terstruktur yakni wawancara yang dilakukan dengan terlebih dahulu menyusun pertanyaan dalam bentuk dibatasi.hal ini dilakukan agar ketika informan memberikan keterangan tidak melantur kemana-mana. b. Wawancara Tidak Berstruktur Wawancara tidak terstruktur dilakukan pada awal penelitian, karena terkadang informan memberikan keterangan kadang muncul jawaban yang tidak terduga yang tidak akan muncul pada saat wawancara terarah dilakukan, dan hal itu biasa menambah informasi yang diperoleh terkait informasi yang akan diteliti. Berdasarkan pernyataan tersebut maka teknik wawancara digunakan dalam penelitian ini untuk mendapatkan informasi secara langsung melalui tanyajawab dengan informan, sehingga mendapatkan informasi lebih jelas.

39 39 3.4.4. Metode Angket Menurut Kartini Kartono mengemukakan bahwa Angket adalah Suatu penyelidikan mengenai suatu masalah yang umumnya banyak menyangkut kepentingan umum (orang banyak) dilakukan dengan jalan mengedarkan suatu daftar pertanyaan tertulis kepada sejumlah subjek untuk mendapatkan jawaban atau tanggapan sepeerlunya ( Kartini Kartono, 2008 200 ). Teknik angket digunakan dalam penelitian ini adalah teknik angket. Teknik angket ini akan disebarkan kepada masyarakat Lampung Adat Pepadun Di yang berada di Kampung Srimenanti Kecamatan Negara Batin Kabupaten Waykanan yang isinya adalah daftar pertanyaan yang diperlukan. 3.5. Teknik Analisis Data Pada penelitian ini penulis menggunakan teknik analisis data Kualitatif karena data yang diperoleh bukan berupa angka-angka sehingga tidak dapat diuji secara statistik. Selain itu analisis data kualitatif yang dapat memberikan penjelasan yang nyata dalam kehidupan kita sesuai dengan hal yang akan di teliti. Menurut Moleong analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data (Moleong, 1998 : 103). Sedangkan Bogdan dan Totylor (dalam Lexy J. Moleong 2004 : 280) mendefinisikan analisis data sebagai proses yang merinci usaha secara formal untuk menentukan tema dan rumusan hipotesis (ide), seperti yang disarankan

40 40 oleh data dan sebagai usaha untuk memberikan bantuan pada tema dan hipotesis itu. Langkah-langkah dalam penelitian menganalisis data dalam penelitian adalah sebagai berikut : 3.5.1. Reduksi Data Data yang diperoleh di lapangan dituangkan dalam laporan atau uraian yang lengkap dan terperinci.reduksi data merupakan bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang data yang tidak perlu dan mengorganisasikan sedemikian rupa, sehingga kesimpulan finalnya dapat ditarik dan diferivikasi.hasil wawancara dan dokomentasi digolongkan dalam fokus-fokus kajian penelitian. 3.5.2. Penyajian Data Penyajian data ini dimaksudkan untuk memudahkan penelitian melihat data secara keseluruhan dan bagian-bagian penting. Bentuk penyajian data yang digunakan pada data kualitataif adalah bentuk teks naratif, oleh karena itu informasi yang kompleks akan disederhanakan kedalam bentuk tabulasi yang selektif dan mudah dipahami. Penyajian data dalam penelitian ini dilakukan dengan memilih data yang lebih relevan dengan konteks penelitian, disajikan dalam kalimat baku dan mudah dimengerti. 3.5.3. Pengambilan Kesimpulan dan Verifikasi Setelah data direduksi dan memasukan data kedalam bentuk bagan, matrik, dan grafik maka tindak lanjut peneliti adalah mencari arti

41 41 pula, konfigurasi yang mungkin menjelaskan alur sebab akibat dan sebagainya.kesimpulan harus senantiasa di uji selama penelitian berlansung. Adapun langka-langkah yang akan dilakukan peneliti dalam mengambil suatu kesimpulan adalah : a. Mencari data-data yang relevan dengan penelitian. b. Menyusun data-data dan menyeleksi data-data yang diperoleh dari sumber yang didapat di lapangan. c. Setelah semua data diseleksi barulah ditarik kesimpulan dan hasilnya dituangkan dalam bentuk penulisan.