BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Bahasa Indonesia merupakan satu-satunya bahasa yang dapat

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia adalah bahasa Nasional/Negara yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mariah Ulfah, 2014

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus dipelajari dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. 1). Pembelajaran menurut Sugandi (2006: 9) adalah seperangkat peristiwa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Penggunaan Media Audio Visual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada. Pelajaran Bahasa Indonesia Materi Menyimak Cerita Pendek di Kelas V SDN 1

SKRIPSI. Disusun dan Diajukan untuk Memenuhi Syarat Mendapatkan. Gelar Sarjana Pendidikan Sekolah Dasar. Oleh SITI JULAEHA NIM A.

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi. Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dan terjun ke masyarakat. keterampilan yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.

I. PENDAHULUAN. mencapai tujuan tertentu (Sanjaya, 2008: 26). keberhasilan dalam proses belajar mengajar. Proses pembelajaran yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran menulis di Sekolah Dasar memiliki beberapa bagian

BAB I PENDAHULUAN. salah satu dari empat keterampilan berbahasa (skills). Dalam keterampilan

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS RINGKASAN TEKS YANG DIDENGAR MELALUI MEDIA AUDIO PADA KELAS VI SDN 02 WANARATA SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2016/2017

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dengan baik, seseorang perlu belajar cara berbahasa yang baik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam merangkai kata. Akan tetapi, dalam penerapannya banyak orang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. proses yang tidaklah mudah. Hal paling mendasar yang perlu diterapkan. belajar mengajar yang menyenangkan dalam suatu kelas.

BAB I PENDAHULUAN. orang lain, memengaruhi atau dipengaruhi orang lain. Melalui bahasa, orang dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional. Keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia yang dipelajari para siswa disekolah diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. (Hamalik, 2009: 57). Selain itu, menurut Chalil dalam buku Desain Belajar Mengajar

BAB I PENDAHULUAN. yang baik dapat membantu siswa dalam membangun pemahamannya. siswa untuk membuat ide-ide matematika lebih sederhana dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran Bahasa Indonesia tidak lepas dari hubungan pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. alamiah untuk beradaptasi dengan lingkungannya, sebagai alat. bersosialisasi, bahasa juga merupakan suatu cara merespon orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia adalah bahasa persatuan di negara kita. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. pikiran, pendapat, imajinasi, dan berhubungan dengan manusia laninnya.

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia merupakan salah satu alat komunikasi dan sebagai alat

BAB I PENDAHULUAN. didik disekolah melalui proses pembelajaran. Namun, mengupayakan

BAB 1. Pembelajaran Bahasa Indonesia adalah pembelajaran yang memiliki. beberapa aspek keterampilan berbahasa yang harus dicapai oleh siswa.

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari tuntutan kehidupan manusia. Kebutuhan memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rizka Fauziah, 2013

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 2 ISSN X

I. PENDAHULUAN. secara kreatif dapat memikirkan sesuatu yang baru. berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan hendaknya berupa kata-kata

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Kegiatan Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar

BAB I PENDAHULUAN. kepada orang lain, demikian sebaliknya. Agar dapat berkomunikasi dengan baik,

BAB I PENDAHULUAN. sarana untuk berkomunikasi. Setiap anggota masyarakat dan komunitas tertentu

PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KROYA TAHUN PELAJARAN 2013/2014

pesar baik dari segi materi maupun kegunaannya. Tugas guru adalah membosankan. Jika hal ini dapat diwujudkan maka diharapkan di masa yang

BAB I PENDAHULUAN. membawa kemajuan suatu negara. Sebaliknya, terhambatnya atau merosotnya

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam

BAB I PENDAHULUAN. memikirkan suatu masalah secara teratur, terus menerus serta berkelanjutan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. kesulitan pula dalam memproduksi suara atau bunyi bahasa yang terdapat. menerima konsep-konsep ilmu pengetahuan.

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN TEKNIK REKA CERITA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KARANGDOWO KLATEN TAHUN AJARAN

BAB I PENDAHULUAN. ilmu pengetahuan dari guru dalam proses belajar mengajar. Kegiatan belajar

BAB I PENDAHULUAN. menulis seperti membuat ikhtisar, menulis puisi, mencatat pelajaran, menulis

BAB I PENDAHULUAN. memungkinkan semua pihak dapat memperoleh informasi dengan melimpah,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran dalam Kurikulum

BAB I PENDAHULUAN. kreatif dalam pembelajaran bahasa Indonesia adalah keterampilan

BAB 1 PENDAHULUAN. pembelajaran Bahasa Indonesia mencakup aspek mendegarkan, berbicara,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran Bahasa Indonesia di dunia pendidikan bertujuan agar

BAB I PENDAHULUAN. berbahasa berarti terampil menyimak (mendengarkan), terampil berbicara,

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan pikiran, perasaan, dan kehendak kepada orang lain secara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia. Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran Bahasa Indonesia nilai KKM siswa masih dibawah rata-rata

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan alat komunikasi yang penting bagi manusia. Tanpa

BAB I PENDAHULUAN. memiliki pendidikan dan kemampuan yang baik. Dengan pendidikan maka

PEMANFAATAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI SISWA KELAS V SD NEGERI I GEBANG NGUNTORONADI WONOGIRI

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu dan teknologi dalam era globalisasi ini banyak

BAB I PENDAHULUAN. ujung tombak dalam pendidikan dasar. Guru SD adalah orang yang paling

BAB I PENDAHULUAN. Pengajaran Bahasa Indonesia haruslah berisi usaha-usaha yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dengan siswa lainnya. Bagi siswa sekolah dasar, kadang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa seseorang dapat mencerminkan pikirannya. Semakin terampil

BAB 1 PENDAHULUAN. Menulis merupakan salah satu dari empat keterampilan berbahasa yang

BAB I PENDAHULUAN. yang diperlukan dirinya dan masyarakat (Anonim 2008). pembelajaran saat pembelajaran berlangsung.

BAB I PENDAHULUAN. manusia dapat mengungkapkan apa yang dipikirkanya, dinalar dan dirasakannya.

BAB 1 PENDAHULUAN. Keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen, yaitu keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. menentukan keberhasilan pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah, ada

BAB 1 PENDAHULUAN. Tujuan pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia dalam ranah

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa menduduki fungsi utama sebagai alat komunikasi dalam kehidupan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. peran yang sangat menetukan, bagi perkembangan individu maupun suatu

2013 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI METODE MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Globalisasi saat ini telah melanda dunia. Dunia yang luas seolah-olah

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS VII SMP PANGERAN DIPONEGORO KARANGGAYAM KEBUMEN TAHUN AJARAN

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa adalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dengan baik, seseorang perlu belajar cara berbahasa yang baik dan. Salah satu usaha untuk meningkatkan kemampuan

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI TEKNIK EXAMPLES NON EXAMPLES

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA LAGU PADA SISWA KELAS VIIIB SMP NEGERI 1 NGUTER, SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. yang lainnya. Melalui bahasa seseorang dapat menyampaikan pesan,

BAB I PENDAHULUAN. membiasakan peserta didik aktif dalam kegiatan berbahasa secara lisan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah mata

BAB I PENDAHULUAN. merupakan upaya penguasaan yang menggunakan bahasa lisan, sementara

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Indonesia terintegrasi dalam empat keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia adalah bahasa yang terpenting dalam komunikasi di Indonesia. Bahasa Indonesia merupakan satu-satunya bahasa yang dapat digunakan untuk berkomunikasi antar suku bangsa yang berbeda adat, bahasa, maupun kebudayaannya di Indonesia. Bahasa Indonesia adalah bahasa persatuan yang dijunjung oleh segenap bangsa Indonesia. Hal ini tercermin pada ikrar ketiga Sumpah Pemuda 1928 yang berbunyi Kami putra dan putri Indonesia menjungjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia juga merupakan bahasa negara yaitu selain sebagai bahasa persatuan (bahasa nasional), bahasa Indonesia juga sebagai satu-satunya bahasa resmi secara nasional di Indonesia sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 36. Bahasa Indonesia memegang peranan yang penting dalam kegiatan pembelajaran. Pendidikan di Indonesia menempatkan bahasa Indonesia sebagai salah satu bidang studi yang diajarkan di sekolah mendapat pembagian waktu pembelajaran yang banyak sekaligus menjadi salah satu mata pelajaran Ujian Nasional. Pembelajaran bahasa Indonesia haruslah berisi usaha-usaha yang dapat membawa serangkaian keterampilan. Keterampilan tersebut erat hubungannya dengan proses-proses yang mendasari pikiran. Semakin terampil seseorang berbahasa semakin cerah dan jelas pula jalan pikirannya. Keterampilan tersebut meliputi keterampilan berbicara, membaca, menyimak, dan menulis. 1

2 Keterampilan menulis sebagai salah satu dari empat keterampilan berbahasa mempunyai peranan yang penting di dalam kehidupan manusia. Dengan menulis seseorang dapat mengungkapkan pikiran, ide, dan gagasan untuk mencapai maksud dan tujuannya. Menurut Tarigan (2008: 22) bahwa menulis ialah:... menurunkan atau melukiskan lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambar grafik tersebut. Mengarang (menulis karangan) merupakan salah satu kegiatan yang termasuk ke dalam keterampilan menulis. Mengarang menurut The Liang Gie (2002: 17) adalah keseluruhan rangkaian kegiatan seseorang mengungkapkan gagasan dan menyampaikannya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami. Namun, menuangkan buah pikiran secara teratur dan terorganisasi ke dalam tulisan tidaklah mudah. Banyak orang yang pandai berbicara atau berpidato, tetapi mereka masih kurang mampu menuangkan gagasannya ke dalam bentuk bahasa tulisan. Karangan adalah hasil dari kegiatan mengarang. Agar dapat membuat karangan yang baik orang harus dapat mengarang dengan baik, dan seseorang dikatakan memiliki kemampuan mengarang yang baik jika seseorang mempunyai kemampuan untuk menulis. Kemampuan menulis dapat dicapai melalui proses belajar dan berlatih. Berdasarkan pengalaman peneliti selama wiyata bhakti mengajar Bahasa Indonesia materi karangan di Sekolah Dasar Negeri 03 Suruh, dapat diketahui kemampuan menulis terutama dalam membuat karangan masih rendah.

3 Berdasarkan nilai tes menulis karangan masih banyak siswa yang mendapatkan nilai dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditentukan guru kelas V yaitu 61. Rata-rata nilai tes menulis karangan siswa hanya sekitar 56,95. Dari 25 siswa, yang mendapatkan nilai yang memenuhi KKM hanya 10 siswa (40%), sedangkan 13 siswa (52%) mendapat nilai dibawah KKM, dan sisanya 2 siswa (8%) tidak mengerjakan. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru diketahui rendahnya kemampuan menulis karangan siswa disebabkan antara lain karena guru kurang memberi kesempatan siswa dalam kegiatan menulis karangan. Kurangnya pembagian waktu pembelajaran untuk menulis karangan membuat siswa jarang untuk berlatih dan tugas untuk menulis karangan juga jarang diberikan. Media dalam pembelajaran menulis karangan juga belum tersedia sehingga siswa kurang tertarik dalam mengikuti pembelajaran dan metode yang digunakan guru dalam pembelajaran menulis karangan kurang bervariasi. Untuk itu guru perlu meningkatkan mutu pembelajarannya, dimulai dengan rancangan pembelajaran yang baik dengan memperhatikan tujuan, karakteristik siswa, materi yang diajarkan, dan sumber belajar yang tersedia. Kenyataannya masih banyak ditemui proses pembelajaran yang kurang berkualitas, tidak efisien dan kurang mempunyai daya tarik, bahkan cenderung membosankan, sehingga hasil belajar yang dicapai tidak optimal. Pemecahan masalah tersebut yaitu dengan memilih metode dan media yang tepat dalam pembelajaran. Penggunaan metode dan media pembelajaran sangat tergantung kepada tujuan pembelajaran, bahan pelajaran, kemudahan

4 penerapan metode dan kemudahan memperoleh media yang diperlukan dalam proses belajar mengajar. Metode pembelajaran yang dimaksud khususnya metode interaktif. Model pembelajaran interaktif sering dikenal dengan nama pendekatan pertanyaan anak. Model ini dirancang agar siswa akan bertanya dan kemudian menemukan jawaban pertanyaan mereka sendiri (Faire & Cosgrove dalam Harlen, 1992). Meskipun anak-anak mengajukan pertanyaan dalam kegiatan bebas, pertanyaan-pertanyaan tersebut akan terlalu melebar dan seringkali kabur sehingga kurang terfokus. Guru perlu mengambil langkah khusus untuk mengumpulkan, memilah, dan mengubah pertanyaan-pertanyaan tersebut ke dalam kegiatan khusus. Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi (Sadiman, Rahardjo, Haryono dan Rahardjito, 2006: 7). Kegiatan belajar mengajar yang disertai dengan penggunaan metode dan media pembelajaran yang tepat sangat dibutuhkan dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Media pembelajaran mencakup media yang digunakan sebagai alat penampil, antara lain buku, tape recorder, kaset, video kamera, film, gambar, televisi, komputer dan sebagainya. Salah satu media yang dipilih untuk menunjang hasil belajar menulis karanganyar adalah dengan menggunakan media audio visual. Audio visual sering disebut dengan AVA, singkatan dari Audio Visual Aids, bisa diartikan alat pembantu atau alat peraga Audio Visual. Dalam pengertian yang luas, yang

5 dimaksud dengan media audio visual meliputi semua alat peraga pendidikan yang dapat dilihat dan didengar (Djamarah dan Zain, 2002: 141). Melalui pemanfaatan metode interaktif dan media audio visual diharapkan siswa mampu menyusun karanganyar berdasarkan pengamatan terhadap tayangan audio visual, dengan cara menyaksikan pemutaran VCD maupun presentasi power point kemudian mendeskripsikan tayangan tersebut secara logis dan runtut. Kelebihannya, media gambar audio visual umumnya harganya murah, mudah didapat, mudah dipergunakan, dapat memperjelas suatu masalah, lebih realistis, dapat mengatasi keterbatasan pengamatan, dan dapat mengatasi keterbatasan ruang dan waktu. Berdasarkan hal tersebut maka dilakukan penelitian dengan judul : Peningkatan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Materi Mengarang Melalui Metode Pembelajaran Interaktif dengan Media Audio Visual pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 03 Suruh Tasikmadu Karanganyar Semester II Tahun Pelajaran 2010/2011. B. Identifikasi Masalah Identifikasi masalah dalam penelitian tindakan kelas ini adalah: 1. Hasil belajar materi mengarang belum mencapai nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM). 2. Pembelajaran terpusat pada guru (teacher centered) sehingga siswa cenderung pasif dalam pembelajaran. 3. Pembelajaran cenderung dilakukan dengan ceramah dan penugasan, sehingga siswa kurang termotivasi dalam belajar.

6 4. Metode pembelajaran interaktif belum pernah diterapkan oleh guru dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. C. Pembatasan Masalah Pembatasan masalah dalam penelitian tindakan kelas ini adalah : 1. Penerapan metode pembelajaran interaktif dengan media audio visual dalam pembelajaran mengarang pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 03 Suruh tahun pelajaran 2011/2012. 2. Penerapan metode pembelajaran interaktif dengan media audio visual dalam meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi mengarang pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 03 Suruh tahun pelajaran 2011/2012. D. Perumusan Masalah Permasalahan yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini yaitu : 1. Bagaimanakah penerapan metode pembelajaran interaktif dengan media audio visual dalam pembelajaran mengarang pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 03 Suruh tahun pelajaran 2011/2012? 2. Apakah melalui penerapan metode pembelajaran interaktif dengan media audio visual dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi mengarang pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 03 Suruh tahun pelajaran 2011/2012?

7 E. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui penerapan metode pembelajaran interaktif dengan media audio visual dalam pembelajaran mengarang siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 03 Suruh tahun pelajaran 2011/2012. 2. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar Bahasa Indonesia materi mengarang melalui penerapan metode pembelajaran interaktif dengan media audio visual siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 03 Suruh tahun pelajaran 2011/2012. F. Manfaat Penelitian Dalam mengadakan penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan dalam menjawab masalah-masalah yang dihadapi di sekolah dalam pembelajaran mengarang. Oleh sebab itu penulis secara rinci mengemukakan manfaat penelitian ini adalah mendorong guru untuk menerapkan metode pembelajaran interaktif dengan media audio visual dengan manfaat : 1. Manfaat Teoritis a. Mendapatkan pengetahuan atau teori baru tentang upaya peningkatan hasil belajar Bahasa Indonesia materi mengarang melalui metode pembelajaran interaktif dengan media audio visual siswa Sekolah Dasar Negeri 03 Suruh. b. Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dan bahan acuan bagi penelitian selanjutnya.

8 2. Manfaat Praktis a. Bagi Guru 1) Melatih guru dalam mengembangkan pendekatan atau metode yang digunakan dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia yaitu metode pembelajaran interaktif dengan media audio visual. 2) Mengembangkan kemampuan guru dalam mendesain pembelajaran yang terfokus pada pendekatan proses khususnya pengamatan. 3) Masukan bagi para guru, agar dapat meningkatkan profesionalisme dalam pengajaran melalui kegiatan penelitian tindakan kelas (PTK). b. Bagi Sekolah 1) Mendukung peningkatan kualitas pendidikan khususnya dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia. 2) Memberikan pengalaman bagi guru dalam menerapkan metode pembelajaran yang bervariasi khususnya metode pembelajaran interaktif dengan media audio visual. c. Bagi Siswa 1) Penerapan metode pembelajaran interaktif dengan media audio visual memungkinkan siswa untuk memahami pelajaran lebih baik, karena pembelajaran benar-benar bermakna. 2) Penerapan metode pembelajaran interaktif dengan media audio visual memberi suasana dan tantangan baru dalam kegiatan belajar, sehingga siswa lebih tertarik dan senang mengikuti pembelajaran.

9 3) Mempermudah penanaman konsep pada siswa dengan menghubungkan pengalaman yang dimiliki siswa. 4) Meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia secara maksimal.