IMPLEMENTASI MODEL KOOPERATIF TIPETWO STAY TWO STRAY DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SDNEGERI 3 KRAKAL TAHUN 2013/2014

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TEAM QUIZ DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SDN 2 KRAKAL TAHUN AJARAN 2013/2014

Keyword:Question and answer, word card

PENGGUNANAN METODE QIRA ATI DENGAN MEDIA PAPAN FLANEL DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AKSARA JAWA SISWA KELAS IV SDN 1 PURWOSARI TAHUN AJARAN

PENERAPAN TEKNIK TWO STAY TWO STRAY DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI GADUNGREJO

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TEAM QUIZ DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PKN SISWA KELAS IV SDN SLARANG 01 TAHUN AJARAN 2012/2013

PENGGUNAAN TEKNIK THINK PAIR SHARE DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SDN 1 SIDOGEDE

Kata kunci: Talking Stick, Handout, IPS

PENERAPAN TEKNIK INFO BERANTAI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 KARANGSARI TAHUN AJARAN 2012/2013

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TEAM QUIZ DALAM MENINGKATKAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SD N 3 GUNUNGMUJIL TAHUN AJARAN 2013/2014

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INDEX CARD MATCH

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE

Kata kunci: cooperative script, peningkatan, IPS

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN VISUALIZATION, AUDITORY, KINESTETIC (VAK) DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS IV SDN 2 ABEAN

PENGGUNAAN MODEL JIGSAW DISERTAI MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS SISWA KELAS V SDN 2 WONOYOSO TAHUN AJARAN 2012/2013

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

PENGGUNAAN MODEL ROLE PLAYING UNTUK PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA BAGI SISWA KELAS IV SDN 1 LUNDONG

PENGGUNAAN METODE GUIDED NOTE TAKING DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SD

Keywords: Index Card Match, card number, Learning Mathematics

Keywords: Make A Match model, Graphic Media, civic education learning

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN PADA SISWA KELAS V SD

PENERAPAN TEKNIK TWO STAY TWO STRAY DENGAN MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN IPS TENTANG MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA DI KELAS V SD

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS IV SDN 1 PANJER TAHUN AJARAN 2014/1015

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 BOCOR

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY (TSTS)

PENERAPAN MEDIA PAPAN FLANEL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG BANGUN DATAR SISWA KELAS III SDN 1 PANJER

PENGGUNAAN MODEL THINK TALK WRITE

Keywords : CIRC, Improving Skills, Reading Comprehension

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN KALIMAT PADA SISWA KELAS IV SDN 4 PANJER

Keywords: Open Ended Learning Models, Multimedia, Learning, Natural Science.

Kata kunci: Index Card Match, kartu gambar, Bahasa Inggris

PENERAPAN MODEL PICTURE AND PICTURE

IMPLEMENTASI STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING

PENGGUNAAN TEKNIK BERKIRIM SALAM DAN SOAL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS DI KELAS V SDN 1 MULYOSRI

PENGGUNAAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) DENGAN IRINGAN MUSIK KLASIK DALAM MENINGKATKAN PEMBELAJARAN IPA UNTUK SISWA KELAS V SD

PENERAPAN MODEL CONCEPT SENTENCE DENGAN MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN

Keywords: Open Ended Learning, multimedia, mathematic

PENERAPAN METODE GROUP INVESTIGATION DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS V SDN 3 DOROWATI TAHUN AJARAN 2014/2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

PENERAPAN TEKNIK NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BILANGAN PECAHAN SISWA KELAS V SD

warga dunia yang cinta damai. Oleh karena itu, banyak yang beranggapan bahwa mata pelajaran IPS merupakan

PENERAPAN MODEL VISUALIZATION AUDITORY KINESTETIC (VAK) DENGAN MULTIMEDIA

PENERAPAN MODEL VISUALIZATION, AUDITORY, KINESTHETIC (VAK)

PENERAPAN METODE COURSE REVIEW HORAY DENGAN MEDIA VIDEO DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SDN TANJUNGSARI TAHUN AJARAN 2014/2015

ilmiah serta rasa mencintai dan menghargai kebesaran Tuhan yang Maha Esa perlu ditanamkan kepada siswa. Hal tersebut dapat tercapai salah

PENGGUNAAN METODE COURSE REVIEW HORAY

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KALIMAT MELALUI METODE THE LEARNING CELL DAN MEDIA GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS II SDN 2 GIRIPURNO

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK MAKE A MATCH DENGAN MEDIA KARTU KATA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V

PENGGUNAAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG BANGUN DATAR PADA SISWA KELAS III SDN KRADENAN

Keywords: Concept Sentence, puzzle media, writing skills. menulis karangan deskripsi siswa kelas IV SDN Candiwulan.

PENGGUNANAN METODE HYPNOTEACHING DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI BENERWETAN TAHUN AJARAN

PENERAPAN METODE PERMAINAN DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PKn SISWA KELAS V SD N 2 JATINEGORO TAHUN AJARAN 2013/2014

PENGGUNAAN MODEL JIGSAW DENGAN MEDIA VISUAL UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA BAGI SISWA KELAS IV SDN 2 PLARANGAN

PENGGUNAAN TIPE STAD DENGAN MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS DI KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN MODEL OPEN ENDED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PEGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS III SD NEGERI TANJUNGREJO TAHUN AJARAN 2012/2013

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY DALAM PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

Keywords: Audiovisual media, writing skills, folklore

PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE SCRIPT DENGAN BAHAN BACAAN KORAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF DI KELAS IV SDN PENEKET TAHUN AJARAN

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN BOROWETAN TAHUN AJARAN 2012/2013

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 KARANGTANJUNG TAHUN AJARAN 2012/2013

Keyword: think talk write, event picturer as visual media, poetry-writing skill

Keyword: CIRC, Learning, Phoem

PENGGUNAAN METODE MIND MAP DENGAN MEDIA VISUAL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SDN PATEMON GOMBONG TAHUN AJARAN 2013/2014

PENGGUNAAN METODE MENDONGENG DENGAN MEDIA SCRABBLE DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS SISWA KELAS I SD NEGERI 2 KALIREJO TAHUN AJARAN 2014/2015

PENERAPAN METODE INDEX CARD MATCH DAN MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS SISWA KELAS IV SDN 2 GRENGGENG TAHUN AJARAN 2013/2014

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN SISWA KELAS IV SD

PENGGUNAAN STRATEGI GIVING QUESTIONS AND GETTING ANSWERS

Keywords: learning, STAD, media charge cards, integers

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SDN 1 PURWOGONDO TAHUN AJARAN 2013/2014

PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DI KELAS V SEKOLAH DASAR

Kata kunci : Macromedia flash, sains teknologi masyarakat, IPA

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKASISWA KELAS V SDN 2 KEDUNG MENJANGAN TAHUN AJARAN 2013/2014

PENGGUNAAN MODEL OPEN ENDED LEARNING

PENGGUNAAN TEKNIK TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP PESAWAT SEDERHANA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF TIPE INDEX CARD MATCH DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SD

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DENGAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS V SDN 6 PANJER TAHUN AJARAN 2014/2015

hidup; e) membekali anak didik dengan kemampuan mengembangkan pengetahuan dan ilmu IPS sesuai dengan

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

KALAM CENDEKIA, Volume 5, Nomor 2.1, hlm

PENERAPAN METODE INKUIRI TERBIMBING DENGAN BENDA NYATA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA

Keywords: RME, paper folding media, fraction

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA UNTUK SISWA KELAS III SD NEGERI PONCOWARNO TAHUN AJARAN 2013/2014

PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA TENTANG GAYA MELALUI METODE EKSPERIMEN DENGAN MEDIA KONKRET PADA SISWA KELAS IV SDN 2 GIRIPURNO

Keywords: Scientific, concrete object media, Mathematics

PENERAPAN MODEL MIND MAP DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 SOKAWERA TAHUN AJARAN 2014/2015

PENGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DENGAN MEDIA BENDA KONKRET

PENERAPAN MODEL ASSURE DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 AMBALRESMI TAHUN AJARAN 2013/2014

PENERAPAN MODEL THINK TALK WRITE

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENERAPAN METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA SISWA KELAS IV SD

PENGGUNAAN MIND MIND DENGAN MEDIA GRAFIS DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SD NEGERI 2 KEDUNGWINANGUN

PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SLARANG 05 TAHUN AJARAN 2013/2014

PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING

PENERAPAN MODEL MEANS ENDS ANALYSIS (MEA) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITAMATA PELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

Transkripsi:

IMPLEMENTASI MODEL KOOPERATIF TIPETWO STAY TWO STRAY DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SDNEGERI 3 KRAKAL TAHUN 2013/2014 Ahmad Nur Ihsan 1, Muh. Chamdani 2, Tri SaptutiS. 3 PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jl. Kepodang 67A Panjer Kebumen Email : ahmad.nurihsan@yahoo.com 1 Mahasiswa PGSD FKIP UNS 2 3 Dosen PGSD FKIP UNS Abstract: Implementation of Cooperative Model of Type Two Stay Two Stray in Increasing Social Studies Learning 5 th Grader SDN 3 Krakal 2013/2014 Academic Year. The purpose of this research to describe the implementation of cooperative model Two Stay Two Stray in increasing Social Studies learning and found the problem with a solution. This research used Classroom Action Research technique and implemented in three cycles. The results showed that: Implementation model of cooperative two stay two stray can improve Social Studies Learning 5 th Grader Student. Problems were: smart students more active and dominating, the seating arrangement is less. The solution are: to motivate, organize seating, emphasizing liveliness, cooperation, responsibility, sportifity and accuracy. Keywords: Two Stay Two Stray, Studies Learning Abstrak: Implementasi Model Kooperatif Tipe Two Stay Twostray Dalam Peningkatan Pembelajaran IPS Siswa Kelas V SDN3 Krakal Tahun 2013/2014. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pelaksanaan model kooperatif Two Stay Two Stray dalam peningkatan pembelajaran IPS dan menemukan kendala serta solusi. Penelitian ini menggunakan teknik Penelitian Tindakan Kelas dan dilaksanakan dalam tiga siklus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Model Pelaksanaan koperasi Two Stay Two Stray dapat meningkatkan kelas IPS V. Kendalanya yaitu: siswa cerdas lebih aktif dan mendominasi, dan pengaturan tempat duduk kurang. Solusinya adalah: memotivasi, mengatur tempat duduk, menekankan keaktifan, kerjasama, tanggung jawab, sportifitas dan ketepatan. Kata kunci: Two Stay Two Stray, Pembelajaran IPS PENDAHULUAN Mata Pelajaran IPS dirancang secara sistematis, komprehensif, dan terpadu dalam proses pembelajaran menuju kedewasaan dan keberhasilan dalam kehidupan bermasyarakat.hal ini bertujuan keabstrakan konsepkonsep materi pada IPS menjadi

pemantik peserta diri untuk berfikir secara logis dan kritis. Berdasarkan hasil pengamatandi SD Negeri 3 Krakal khusunya pada hasil pengamatan siswa kelas V bahwa sebagian besar menemui kesulitan dan hasil pembelajaran yang diperoleh selama ini kurang optimal khususnya materi peristiwa sekitar proklamasi. Kendala lain yaitu pada sarana dan prasarana yang belum memadai seperti media pembelajaran, alat-alat kelas, dan keadaan ruang kelas. Menurut Suprijono (2012: 54) bahwa, Pembelajaran kooperatif adalah konsep yang lebih luas meliputi semua jenis kerja kelompok termasuk bentuk-bentuk yang lebih dipimpin oleh guru atau diarahkan oleh guru. Menurut Miftahul Huda (2013: 140) Two Stay Two Stray (TSTS) yaitu salah satu tipe pembelajaran kooperatif memungkinkan setiap kelompok untuk saling berbagi informasi dengan kelompok-kelompok lain. Berdasarkan beberapa pendapat dapat disimpulkan bahwa Two Stay Two Stray adalah model pembelajaran dengan membagi siswa kedalam kelompok-kelompom kecil yang membahas materi pembelajaran dengan cara berinteraksi dengan kelompok-kelompok lain. Menurut Miftahul Huda (2013: 141) adalah sebagai berikut: (1) siswa bekerja sama dengan kelompok berempat, (2) guru memberikan tugas pada setiap kelompok untuk didiskusikan, (3) 2 anggota dari masing-masing kelompok bertamu ke kelompok lain, (4) dua orang yang tinggal bertugas menerima tamu, (5) tamu kembali ke kelompok yang semula, (6) setiap kelompok membandingkan dan membahas hasil pekerjaan mereka semua. Sedangkan menurut Suprijono (2012: 93-94) menyatakan langkah-langkah model pembelajaran tipe Two Stay Two Strayadalah sebagai berikut: (1) diawali pembagian kelompok, (2) memberikan tugas yang harus mereka diskusikan, (3) dua orang bertamu kepada kelompok lain, (4) duta (tamu) mempunyai kewajiban menerima tamu dari suatu kelompok, (5) kembali ke kelompoknya masingmasing, (6) setelah kembali ke kelompok asal, bertugas mencocokkan dan membahas hasil hasil kerja yang telah mereka tunaikan. Berdasarkan beberapa pendapat dapat disimpulkan bahwa langkah-langkah model pembelajaran tipe Two Stay Two Strayadalah sebagi berikut: (1) pembelajaran diawali dengan membagi kelompok, (2) guru memberikan tugas untuk didiskusikan, (3) dua orang bertugas menjadi tamu ke kelompok lain, (4) yang tidak bertugas menjadi tamu berkewajiban menerima tamu dari kelompok lain, (5) tamu kembali ke kelompoknya dan membawa hasil dari bertamu ke semua kelompok, (6) hasil bertamu dan hasil diskusi dicocokkan serta dibahas untuk memperoleh kesimpulan akhir. Berdasarkan uraian di atas rumusan masalah yang muncul adalah sebagai berikut: (1) bagaimana implementasi Two Stay Two Stray (TSTS) dalam peningkatan pembelajaran IPS siswa kelas V SD Negeri 3 Krakal tahun ajaran

2013/2014, (2) apakah implementasitwo Stay Two Stray (TSTS) dapat meningkatkan pembelajaran IPS siswa kelas V SD Negeri 3 Krakal tahun ajaran 2013/2014, (3) apakah kendala dan solusi implementasitwo Stay Two Stray (TSTS) dalam peningkatan pembelajaran IPS siswa kelas V SD Negeri 3 Krakal tahun ajaran 2013/2014. Tujuan penelitian ini yaitu: (1) untuk mendeskripsikan langkahlangkah implementasimodel kooperatiftwo Stay Two Stray (TSTS) dalam peningkatan pembelajaran IPS siswa kelas V SDNegeri 3 Krakal tahun ajaran 2013/2014. (2) untuk mendiskripsikan bahwa implementasi model kooperatif Two Stay Two Straydapat meningkatkan pembelajaranips siswa kelas V SDNegeri3 Krakal tahun ajaran 2013/2014, (3) untuk mengetahui kendala dan solusi model kooperatif Two Stay Two Stray dalam pembelajaran IPS siswa kelas V SDNegeri3 Krakal tahun ajaran 2013/2014. METODE PENELITIAN Penelitiandilaksanakan di kelas V SDNegeri3Krakal Kecamatan AlianKabupaten Kebumen. Waktu penelitiandilaksanakan mulai bulan April sampai bulan Juni 2014 pada semester 2tahunajaran 2013/2014. Subjek penelitianberjumlah 26 siswa yang terdiri dari 12 siswa perempuandan 14 siswa laki-laki. Teknik pengumpulan data dalam penelitian inimenggunakanobservasi guru dan siswa, dokumentasi,sertates. Alat pengumpulan data menggunakan lembar observasi guru dan siswa, daftar nilai dan lain-lain sebagai dokumentasi, lembar soal sebagai alat tes, dan camera digital untuk membuat video. Uji validitas data menggunakan teknik triangulasi. Penelitian ini menggunakan teknik triangulasi metode/teknik dan sumber. Triangulasi metode/teknik yang dilakukan yaitu observasi, tes, dandokumentasi. Triangulasi sumber dilakukan berdasarkan sudut pandang peneliti, observer, dan siswa. Analisis data dilakukan dengananalisiskualitatifdankuantitati f. Analisis data mengacu pendapat Miles dan Huberman (1984), yang terdiridari reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan(emzir, 2010: 129). Indikator kinerja penelitian digunakan untuk menentukan ketercapaian tujuan penelitian. Aspek yang diukur dari proses pembelajaran dan hasil tes siswa. Proses belajar diukur dari hasil pelaksanaan diskusi seperti kerjasama dan sportifitasdengan target keberhasilan sebanyak 80% sedangkanhasiltesdihitungdarijumlah siswa yang mencapai KKM 68 dengan target 80%. HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitianinidilaksanakan selamatiga siklusdimana siklus I terdiri dari 3 kali pertemuan, siklus II terdiri dari 2 kali pertemuan, dan siklus III terdiri dari 2 kali pertemuan. Alokasi waktu 3x35 menituntuksetiappertemuan dan 2x35 menit khusus untuk pertemuan 2 siklus I.Berdasarkan hasil penelitian dari siklus I sampai

dengan siklus III, implementasi langkah-langkah model kooperatif tipe Two Stay Two Straypada pembelajaran IPS sudah sesuai dengan RPP dan skenario pembelajaran. Hasil observasi proses pembelajaran dengan model kooperatif tipe Two Stay Two Stray dari siklus I sampai siklua III dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel1. Hasil Observasi Proses Pembelajaran Siklus I, II dan III Aktivitas Siklus Siklus Siklus Rata I II III -rata Rata-rata 2,9 3,3 3,6 3,2 Prosentase 71% 81% 89% 81% Berdasarkan tabel 1 dapat disimpulkan bahwa hasilobservasipembelajaran model kooperatif tipetwo Stay Two Straypada siklus I mencapai 2,85 atau sebesar 71,25%, pada siklus II mencapai 3,25 atau sebesar 81,25%, dan pada siklus III mencapai 3,55 atau sebesar 88,75%. Hasilsiklus I dibandingsiklusii mengalamipeningkatansebanyak sebesar 10%sedangkandarisiklus II kesiklus III meningkatsebanyak sebesar6,5%. Skor rata-rata observasiyaitu3,3 atau sebesar 80,5% (baik). Hasil observasi siklus I belum dikategorikan belumtuntas karena baru mencapai 71,25%, sedangkan siklus II dan siklus III sudah tuntas karena sudahmelebihiatausamadengan 80%. Berdasarkan hasil pengamatan proses pembelajaran pada siklus I, siklus II, dan siklus III sudah masuk kategori baik. Perbandingan siklus I, siklus II, dan siklus III selalu mengalami kenaikan dari setiap langkah pembelajaran model kooperatif tipetwo Stay Two Stray. Hasil belajar diperoleh dari hasil nilai tessiswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran denganmodel kooperatif tipetwo Stay Two Straypada setiap pertemuan. Hasil belajar siswa dengan model kooperatif tipe Two Stay Two Stray pada pembelajaran IPS dari siklus I sampai siklus III dapat dilihat pada tabel 2 berikut: Tabel 2.Hasil Belajar Siklus I, II, dan III Kriteria Siklus I Siklus II Siklus Ratarata III Rata-rata 69,4 77,1 78,9 75,1 Nilai Persentase Ketuntasan 53,8% 69,2% 92,3% 81,8% Berdasarkan tabel 2 menunjukkan bahwa hasil belajar IPS siswa kelas V semakin meningkat. Nilai siswa dikatakan tuntas jika mencapai KKM 68, sedangkan indikator keberhasilan yang ditetapkan oleh peneliti adalah siswa yang tuntas belajar mencapai 80%. Hasil rata-rata nilai siklus I yaitu 69,4, siklus II yaitu 77,1, dan siklus III yaitu 78,9. Rata-rata prosentase siswa yang tuntas pada siklus I sebesar 53,8% atau sebanyak 14 siswa, siklus II sebesar 69,2% atau sebanyak 14 siswa, dan siklus III sebesar 92,3% atau sebanyak 24 siswa.jikadibandingkandengansiklus I, terdapat peningkatan ketuntasan belajar siswa darisiklus I kesiklus II sebesar 15,4%atau sebanyak 4 siswa. Begitu juga dari siklus II ke siklus III

mengalami peningkatan sebesar 23,1% atau sebanyak 6 siswa. Ratarata nilai siswa siklus I, siklus II, dan siklus III sebesar 75,1 serta rata-rata prosentase siswa yang tuntas pada siklus I, siklus II, dan siklus III sebesar 81,8%. Dengan demikian rata-rata prosentase siklus I, siklus II, dan siklus III sudah dikatakan tuntas dimana hasilnya melebihi 80%. Kendala yang muncul selamaimplementasi model kooperatif tipetwo Stay Two Stray dalam pembelajaran IPSsiswa kelas V SD Negeri 3 Krakal yaitu: (a) siswa yang tergolong pintar dan aktif lebih mendominasi, sedangkan siswa yang kemampuan dan rasa percaya dirinya kurang menjadi kurang aktif, (b) penataan tempat duduk kurang mendukung sehingga terlihat formal, (3) saat diskusi, siswa yang pandai lebih mendominasi diskusi dan ada beberapa siswa yang kurang menyumbangkan pemikirannya untuk mencocokkan hasil diskusi kelompoknya dengan hasil dari kelompok lain.dari berbagaikendala yang muncul, solusipemecahanmasalahnyaadalah: (a) peneliti memotivasi siswa yang kurang aktif untuk lebih percaya diri, (b) peneliti menyiapkan penataan tempat duduk dengan baik, (c) peneliti menekankan berbagai aturan tentang pentingnya penilaian proses pembelajaran tentang keaktifan, kerjasama, tanggung jawab, spotifitas dan ketepatan pada kesimpulan akhir, (d) peneliti membantu kelompok saat berdiskusi. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian tentang implementasi model kooperatif tipetwo Stay Two Stray dalam peningkatan pembelajaran IPS siswa kelas V SD Negeri 3 KrakalTahun Ajaran 2013/2014makadapatdisimpulkan: (1) Implementasi model kooperatif tipe Two Stay Two Stray yang dapat meningkatkan pembelajaran IPS tentang Peristiwa Sekitr Kemerdekaan siswa kelas V SD Negeri 3 Krakal, yaitu: (a) pembelajaran diawali dengan membagi kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 4 siswa, (b) setelah dibagi kelompok, guru memberikan tugas untuk dikerjakan dan didiskusikan bersama kelompoknya, (c) setelah diskusi masing-masing kelompok selesai, dua orang dari masing-masing kelompok bertugas menjadi duta tamu kepada kelompok lain, (d) anggota kelompok yang tidak bertugas menjadi tamu berkewajiban menerima tamu dari kelompok laing yang datang bertamu menanyakan hasil diskusi dari kelompok tersebut, (e) jika sudah selesai bertamu, dua orang yang menjadi duta tamu kembali ke kelompoknya dan membawa hasil dari bertamu ke semua kelompok, (f) setelah itu hasil bertamu dan hasil diskusi kelompoknya dicocokkan serta dibahas untuk memperoleh kesimpulan akhir yang diminta oleh guru. (2) implementasi modelkooperatif tipe Two Stay Two Straydapat meningkatkan pembelajaran IPStentang Peristiwa Sekitar Proklamasi siswa kelas V SD Negeri 3 Krakal. Persentase ketuntasan siswa siklus I yaitu 53,8% (14 siswa), siklus II yaitu 69,2% (18 siswa), dan siklus III yaitu 92,7% (24 siswa). (3) kendala implementasi model kooperatif tipe Two Stay Two

Stray dalam peningkatan pembelajaran IPS tentang Peristiwa Sekitar Proklamasi siswa kelas V SD Negeri 3 Krakal, yaitu: (a) siswa yang tergolong pintar dan aktif lebih mendominasi, sedangkan siswa yang kemampuan dan rasa percaya dirinya kurang menjadi kurang aktif, (b) penataan tempat duduk kurang mendukung sehingga terlihat formal, (c) saat diskusi, siswa yang pandai lebih mendominasi diskusi dan ada beberapa siswa yang kurang menyumbangkan pemikirannya untuk mencocokkan hasil diskusi kelompoknya dengan hasil dari kelompok lain. Adapun solusinya yaitu: (a) peneliti memotivasi siswa yang kurang aktif untuk lebih percaya diri, (b) peneliti menyiapkan penataan tempat duduk dengan baik, (c) peneliti menekankan berbagai tentang pentingnya penilaian proses pembelajaran tentang keaktifan, kerjasama, tanggung jawab, spotifitas dan ketepatan pada kesimpulan akhir, (d) peneliti membantu kelompok saat berdiskusi. Berdasarkan hasil penelitian diatas, peneliti memberikan saran yaitu : (1) guru hendaknya mempersiapkan segala sesuatu yang menyangkut persiapan dan peralatan dengan lebih maksimal sehingga pembelajaran berjalan dengan baik. Selain itu, guru perlu mengatur waktu sebaik-baiknya agar waktu lebih efisien dan semua langkah dapat dilaksanakan sesuai yang direncanakan, (2) siswa diharapkan dapat membangun pengetahuannya sendiri dalam memahami konsepkonsep IPS. Siswa juga diharapkan berperan aktif dalam pelaksanaan pembelajaran dan bekerjasama dalam kelompok agar hasil belajar IPS yang dicapai maksimal dan suasana pembelajaran lebih hidup, (3) implementasi model kooperatif dengan tipe Two Stay Two Stray diharapkan juga dilaksanakan pada subjek dan tempat yang berbeda untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan implementasi Two Stay Two Stray dalam pembelajaran, (4) Hendaknya peneliti lebih mengoptimalkan implementasi model kooperatif tipe Two Stay Two Stray khususnya dalam pembelajaran IPS kelas V sehingga tercipta proses dan hasil belajar yang maksimal. DAFTAR PUSTAKA Emzir. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif Analisis Data. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Huda, M. (2012). Cooperative Learning Metode, Teknik, Struktur, dan Model Penerapan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Suprijono, A. (2012). Cooperative Learning Teori & Aplikasi Paikem. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.