2014 MANFAAT HASIL BELAJAR MEMBUAT CAKE, GATEAUX

dokumen-dokumen yang mirip
MANFAAT HASIL BELAJAR MEMBUAT CAKE, GATEAUX DAN TORTEN PADA PRAKTIK CAKE SHOP SISWA SMKN 3 BOGOR

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Menengah Kejuruan merupakan jenjang pendidikan formal yang

2015 ANALISIS HASIL BELAJAR MERENCANAKAN MENU KESEMPATAN KHUSUS SEBAGAI KESIAPAN MENGOLAH MAKANAN UNTUK PESTA PERNIKAHAN PADA SISWA DI SMKN 3 CIMAHI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

2015 MANFAAT HASIL BELAJAR MENYEDIAKAN LAYANAN ROOM SERVICE PADA KESIAPAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI SMK ICB CINTA WISATA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah , 2014

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan individu dan perkembangan masyarakat, selain itu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah fondasi untuk membangun bangsa. Upaya untuk membangun

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah faktor utama untuk meningkatkan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan individu dan perkembangan masyarakat, selain itu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Eka Purwanti Febriani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. mundurnya suatu bangsa. Serta membantu perkembangan dan kelangsungan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu unsur penting yang memiliki peran dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu aspek utama suksesnya program

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah mengupayakan pembangunan nasional di berbagai bidang, salah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki fungsi sangat penting dalam membentuk karakter dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ghea Anggraini, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Aura Santika Pratiwi, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Peranan pendidikan di negara Indonesia menitikberatkan pada peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas hidup serta menghasilkan Sumberdaya Manusia (SDM)

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat diera

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki sumber daya manusia yang berkualitas, yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Hakekat pembangunan nasional adalah membangun manusia Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan di Indonesia terus menerus dilakukan dalam segala bidang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha pokok dalam peningkatan kecerdasan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia

BAB I PENDAHULUAN. mencakup seluruh proses hidup dan segenap bentuk interaksi individu dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah mengupayakan pembangunan nasional di berbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan wadah untuk menghasilkan generasi yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan praktek atau pengalaman tertentu. Menurut Witherington (Sudrajat,

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini maju sangat

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai bangsa dan negara yang sedang berkembang dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu unsur yang memiliki peran penting

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pratiwi Tristiyani, 2014 Pendapat peserta didik tentang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas. (SDM). Salah satu SDM yang diharapkan adalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu lembaga

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini bangsa Indonesia sedang melaksanakan pembangunan di segala

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gustini Yulianti, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan suatu bangsa ditentukan oleh maju mundurnya Bangsa itu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peran penting dalam membentuk karakter suatu

BAB I PENDAHULUAN. dirancang dan dilaksanakan selaras dengan kebutuhan pembangunan yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting untuk menjamin

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting dalam menciptakan sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Enggis Kartikawati, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan upaya manusia untuk memperluas pengetahuan

pendidikan yang berjenjang. Jenjang pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan sumber daya manusia diupayakan melalui pendidikan baik

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan dalam bidang kesehatan diarahkan untuk meningkatkan derajat

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia dalam suatu bangsa atau negara. Sebagaimana

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. mengarahkan pengembangan dan pemberdayaan Sumber Daya Manusia (SDM)

2015 PENGUASAAN KOMPETENSI DASAR MENGHIAS KAIN PADA PESERTA DIDIK PROGRAM KERUMAHTANGGAAN KELAS VII DI SMP NEGERI 3 LEMBANG

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara berkembang berupaya melakukan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu unsur penting yang memiliki peran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peningkatan sumber daya manusia (SDM) merupakan faktor yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. adalah pendidikan yang mampu mengembangkan potensi siswa, sehingga yang

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan sebagai dasar untuk menunjang keberhasilan pembangunan di segala

2014 ANALISIS PEMAHAMAN MATERI MENYEDIAKAN ROOM SERVICE SISWA SMK NEGERI 9 BANDUNG SEBAGAI KESIAPAN MENJADI WAITER DI RESTORAN HOTEL

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting bagi pembangunan bangsa, karena

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang mempunyai tantangan besar dibidang pembangunan mengingat

BAB 1 PENDAHULUAN. menjalani hidup dan kehidupan, sebab pendidikan bertujuan untuk memberikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

EVALUASI IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KETERAMPILAN TUNE UP SEPEDA MOTOR PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu pranata pembangunan sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sejarah dunia menunjukkan bahwa Sumber Daya Manusia (SDM)

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan, Indonesia dapat sejajar dengan bangsa-bangsa yang sudah maju.

BAB I PENDAHULUAN. peradaban bangsa yang bermartabat. Hal ini ditegaskan dalam Undang-undang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peran penting dalam peradaban manusia. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai Negara berkembang berupaya meningkatkan pendidikan

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia pendidikan saat ini sedang memasuki era yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu aspek utama suksesnya program

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan tujuan pendidikan secara umum. peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada

BAB I PENDAHULUAN. dapat menjadi jembatan untuk mengarungi abad millenium ini.

1. PENDAHULUAN. Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal yang merupakan salah satu jalan

2014 IMPLEMENTASI MEDIA TIGA DIMENSI PADA PEMBELAJARAN MENGHIAS KAIN DI SMP NEGERI 3 LEMBANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan titik sentral yang sangat berpengaruh untuk

BAB I PENDAHULUAN. individu yang dipersiapkan untuk mampu mengikuti laju perkembangan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

DASAR KOMPETENSI KEJURUAN DAN KOMPETENSI KEJURUAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Pendidikan dapat menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas. Melalui pendidikan, dapat dijadikan pondasi untuk membangun bangsa. Pendidikan berfungsi untuk mengembangkan diri bagi pemenuhan kebutuhan hidup, memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya untuk meningkatkan kualitas kehidupan. Pendidikan memiliki peranan yang sangat penting sebagai sarana pengembangan manusia yang berkualitas, yaitu manusia kreatif, bekerja keras, berilmu, mandiri dan bertanggung jawab. Sebagaimana tercantum dalam Undang Undang Sistem Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 20 Bab II pasal 3 (2003:7),menyatakan fungsi pendidikan nasional yaitu : Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Salah satu indikator yang menjadi tujuan Pendidikan Nasional di atas adalah membangun manusia yang mandiri. Manusia mandiri adalah seseorang yang tidak bergantung kepada orang lain untuk menghasilkan hal-hal baru, berkreasi dalam menciptakan usaha sendiri. Manusia mandiri merupakan kunci keberhasilan pembagunan nasional. Pencapaian fungsi Pendidikan Nasional tersebut yaitu pemerintah bertujuan menetapkan bahwa Sistem Pendidikan Nasional dilaksanakan melalui jalur Pendidikan Formal, Nonformal, dan Informal. Pendidikan Formal merupakan pendidikan yang diselenggarakan di sekolah melalui kegiatan belajar

2 secara berjenjang dan berkesinambungan, yang terdiri atas Pendidikan Dasar, Pendidikan Menengah dan Pendidikan Tinggi. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu Lembaga Pendidikan Formal yang berorientasi pada bidang keahlian yang spesifik untuk memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap sebagai tenaga siap kerja. SMK Negeri 3 Bogor adalah salah satu Sekolah Menengah Kejuruan di Bogor yang mempunyai tujuan meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya (Kurikulum 2004:1). Tujuan tersebut dapat tercapai dengan baik apabila siswa melaksanakan pembelajaran dengan penuh tanggung jawab. SMK Negeri 3 Bogor mempunyai program keahlian yaitu Jasa Boga, Patiseri, Teknik Komputer Jaringan (TKJ), Tata Busana, Akomodasi Perhotelan, Kecantikan Kulit, dan Kecantikan Rambut. Program Keahlian Patiseri mempunyai tujuan membekali peserta didik dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap agar kompeten khususnya dibidang Patiseri (Kurikulum 2004:2). Program Keahlian Patiseri menyediakan sejumlah program mata diklat yang terbagi ke dalam tiga program yang termuat dalam kurikulum SMK (2004:8), yaitu Program Normatif, Program Adaptif dan Program Produktif. Program Normatif terdiri dari mata diklat secara umum dipelajari seperti Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika dan Pendidikan Agama Islam. Program Adaptif terdiri dari Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan Sosial, sedangkan Program Produktif salah satunya Kue Pastry Kontinental. Kue Pastry Kontinental merupakan salah satu Standar Kompetensi yang dipelajari oleh siswa kelas XII yang mempunyai tujuan membekali siswa dalam segi keahlian dan keterampilan khususnya dibidang patiseri. Standar kompetensi Kue Pastry Kontinental terdiri dari beberapa kompetensi dasar, salah satunya yaitu Kompetensi menguraikan pengertian kue continental, membuat bahan pengisi dan bahan penutup kue dari butter cream, royal icing dan coklat, membuat cake, gateaux, dan torten, membuat produk kue patiseri dari adonan cair, membuat produk kue

3 patiseri dari adonan padat, menggunakan peralatan untuk pengolahan kue kontinental dan menyajikan aneka kue, pastry kontinental (kurikulum,2004:65),dalam penelitian ini penulis mengambil salah satu kompetensi dasar tentang membuat cake, gateaux dan torten, yang didalamnya dibahas tentang pengertian dan macam-macam cake, bahan, peralatan serta praktik pembuatan cake. Hasil pembelajaran tersebut diharapkan siswa mampu mempraktikkannya kembali di cake shop, sesuai dengan pendapat Saiful (2010:10) bahwa Belajar adalah proses perubahan prilaku berkat pengalaman dan latihan. Proses belajar ini dilakukan untuk adanya perubahan dari prilaku siswa, kemudian hasil pembelajaran ini melatih siswa lebih terampil membuat cake, gateaux dan torten serta mendapatkan hasil yang lebih baik dari sebelumnya, sebagaimana yang dikemukakan oleh Sudjana (2013:22), yaitu Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki peserta didik setelah menerima pengalaman belajarnya. Menurut pendapat Sudjana, hasil belajar merupakan kemampuan yang dimiliki siswa setelah melalui proses belajar mengajar yang salah satunya dapat ditunjukkan melalui kegiatan praktik. Hasil belajar kompetensi dasar membuat cake, gateaux dan torten dikatakan baik apabila tujuan kompetensi dasar dapat tercapai oleh siswa. Hasil belajar akan berguna bagi siswa bila dapat memberikan manfaat dan mempraktikkan di cake shop. Dilihat dari nilai siswa tentang membuat cake, gateaux dan torten, siswa mendapatkan nilai di atas (KKM) Kriteria Ketuntasan Minimal. (Dokumen nilai Mata Diklat Kue Patiseri Kontinental, Kompetensi Dasar membuat cake, gateaux dan torten, 2013). Pelaksanaan praktik di cake shop dilaksanakan secara berkelompok dalam satu kelas, masing-masing kelompok terdiri dari 4 orang, waktu pelaksanaan dilakukan selama 8-9 jam sehari, setiap kelompok memilih menu yang berbeda-beda mulai dari aneka roti, aneka kue indonesia, dan macam-macam cake, gateaux dan torten. Kegiatan praktik ini dilaksanakan setiap hari secara bergantian dengan kelas X dan kelas XI, untuk kelas XII membuat cake, gateaux dan torten. Praktik ini meliputi tahap persiapan yaitu perencanaan hidangan, resep standar, pengetahuan bahan,

4 pengetahuan alat, penentuan harga jual. Tahap pelaksanaan yaitu proses pembuatan. Tahap evaluasi meliputi penampilan produk. Produk hasil praktik siswa dapat distribusikan produk di cake shop. Cake shop yang penulis maksud dalam penelitian ini adalah tempat di mana para siswa menjual hasil praktik membuat cake, gateaux dan torten. Cake shop sendiri berada dalam lingkungan sekolah, dan harga produk yang ditawarkan relative lebih murah, karena yang membeli produk di cake shop mayoritas adalah siswa-siswi SMK Negeri 3 Bogor. Cake shop ini buka setiap hari mulai dari jam 09.00 pagi - 15.00 sore WIB. Produk yang dijual di cake shop diantaranya madaira cake, brownis, chiffon cake, ferade torte, sacher torte, gateaux africana, sponge cake, muffin cake, cake marmer, roll tart dan lain-lain. Penulis menemukan permasalahan, siswa mampu membuat berbagai macam produk cake, gateaux dan torten namun belum menggambarkan adanya kesiapan, kurang teliti dalam pemilihan bahan cake yang berkualitas, proses pembuatan cake, gateaux dan torten belum dapat dilakukan secara optimal dan kurang adanya koordinasi yang baik dalam pembagian tugas antar anggota kelompok. Praktik membuat cake, gateaux dan torten akan berjalan dengan baik, maka siswa memerlukan pengetahuan yang telah didapatkan. Oleh karenanya, praktik membuat cake, gateaux dan torten diharapkan dapat memberikan manfaat yang dimulai dari persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis sebagai mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Boga yang mengambil paket Patiseri merasa tertarik untuk melakukan penelitian yang terkait Manfaat Hasil Belajar Membuat Cake, Gateaux dan Torten Pada Praktik Cake Shop Siswa SMKN 3 Bogor dan dilihat dari tahap persiapan, pelaksanaan dan evaluasi.

5 B. Identifikasi Masalah Identifikasi masalah pada penelitian ini adalah dengan adanya kompetensi dasar membuat cake, gateaux dan torten diharapkan dapat melaksanakan praktik membuat cake, gateaux dan torten dengan benar. Selanjutnya, identifikasi masalah ini dijadikan perumusan masalah. Berikut adalah beberapa identifikasi masalah yang terjadi di Cake Shop: 1. Siswa kurang teliti dalam pemilihan bahan cake yang berkualitas. 2. Proses pembuatan cake, gateaux dan torten belum dapat dilakukan secara optimal. 3. Pembagian tugas antar anggota kelompok kurang terkoordinasi. C. Rumusan Masalah Perumusan masalah merupakan kegiatan awal dari suatu penelitian, sebagaimana yang diungkapkan oleh Sugiono (2013:56) Perumusan masalah itu merupakan suatu pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data. Perumusan masalah pada penelitian ini adalah Bagaimana manfaat hasil belajar membuat cake, gateaux dan torten pada praktik di cake shop siswa SMKN 3 Bogor, yang berkaitan dengan persiapan praktik pembuatan cake, gateaux dan torten, pelaksanaan praktik pembuatan cake, gateaux dan torten, dan evaluasi praktik pembuatan cake, gateaux dan torten, sebagai berikut : 1. Bagaimana manfaat hasil belajar membuat cake, gateaux dan torten terkait tahap persiapan praktik meliputi perencanaan hidangan, resep standar, pengetahuan bahan, pengetahuan alat, penentuan harga jual? 2. Bagaimana manfaat hasil belajar membuat cake, gateaux dan torten terkait tahap pelaksanaan praktik meliputi proses pembuatan cake, gateaux dan torten? 3. Bagaimana manfaat hasil belajar membuat cake, gateaux dan torten terkait tahap evaluasi praktik meliputi penampilan produk cake, gateaux dan torten?

6 D. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Tujuan umum dalam penelitian ini adalah memperoleh informasi dan gambaran mengenai Manfaat Hasil Belajar Membuat Cake, Gateaux dan Torten Pada Praktik Cake Shop Siswa Kelas XII Program Keahlian Patiseri Jurusan Tata Boga SMKN 3 Bogor. 2. Tujuan Khusus Tujuan khusus yang hendak dicapai adalah untuk memperoleh gambaran dan informasi mengenai : a) Manfaat hasil belajar membuat cake, gateaux dan torten terkait tahap persiapan praktik meliputi perencanaan hidangan, resep standar, pengetahuan bahan, pengetahuan alat, penentuan harga jual. b) Manfaat hasil belajar membuat cake, gateaux dan torten terkait tahap pelaksanaan praktik meliputi proses pembuatan cake, gateaux dan torten. c) Manfaat hasil belajar membuat cake, gateaux dan torten terkait tahap evaluasi praktik meliputi penampilan produk cake, gateaux dan torten. E. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode deskriptif. Penggunaan metode deskriptif diperlukan untuk menggambarkan data yang ada pada masa sekarang, seperti yang dikemukakan oleh Sudjana dan Ibrahim (2012:64) bahwa Penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi pada masa sekarang. Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini yaitu angket atau kuisioner. Teknik pengambilan sampel yang dilakukan peneliti adalah sampel jenuh atau sensus. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh Siswa kelas XII Program Keahlian Patiseri SMKN 3 Bogor sebanyak 35 Siswa angkatan tahun 2013-2014.

7 F. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada berbagai pihak baik langsung maupun tidak langsung. Secara khusus penelitian ini memberikan manfaat kepada : 1. Bagi Guru Sebagai sumber informasi dari ketercapaian tujuan kompetensi membuat cake, gateaux dan torten. 2. Bagi Peneliti Dapat meningkatkan wawasan, pengetahuan dalam melakukan penelitian mengenai manfaat hasil belajar membuat cake, gateaux dan torten Pada praktik cake shop siswa SMK Negeri 3 Bogor. G. Struktur Organisasi Struktur organisasi skripsi dalam penelitian ini berpedoman pada pedoman penulisan karya ilmiah Universitas Pendidikan Indonesia 2013, yaitu sebagai berikut: BAB I Pendahuluan, berisi tentang latar belakang penelitian, identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, struktur organisasi. BAB II Kajian Pustaka, berisi tentang landasan teoritis yang mendukung dan relevan dengan permasalahan penelitian. BAB III Metode Penelitian, berisi tentang Lokasi, Populasi dan Sampel, Desain Penelitian, Metode Penelitian, Definisi Operasional, Instrumen Penelitian, Teknik Pengumpulan dan Analisis Data. BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, berisi tentang hasil penelitian, pembahasan hasil analisis data. BAB V Kesimpulan dan Saran, berisi tentang Simpulan dan Saran.