HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KUALITAS LAYANAN DENGAN KEPUASAN KONSUMEN PENGGUNA KARTU SELULER INDOSAT IM3. Skripsi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. memiliki standar yang berbeda-beda bagi setiap orang atau kelompok.

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan yang pesat di bidang teknologi komunikasi saat

BAB I PENDAHULUAN. pilihan kartu simcard yang ditawarkan oleh penyedia jaringan telekomunikasi.

I. PENDAHULUAN. Perkembangan telekomunikasi di Indonesia pada era globalisasi sekarang

HUBUNGAN ANTARA KOHESIVITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA DENGAN LOYALITAS MEREK KARTU PRABAYAR IM3 PADA REMAJA

BAB I PENDAHULUAN. tidak hanya terbatas dikalangan bisnis saja tetapi juga merambah dikalangan

BAB I PENDAHULUAN. teknologi komunikasi. Keberadaan teknologi selular pertama kali masuk ke

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Perkembangan pesat industri seluler meningkatkan persaingan bisnis

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan adalah keadaan merasa tidak memiliki kepuasan dasar dan bersifat

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan yang sebelumnya menguasai pasar. Bermacam-macam

BAB I PENDAHULUAN. Di era yang serba cepat saat ini globalisasi ekonomi telah menciptakan

BAB I PENDAHULUAN. terbesar di indonesia, meluncurkan jasa layanan telkom speedy yang. menjanjikan kecepatan dan kenikmatan yang lebih baik dari pada

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PERBEDAAN KEPUASAN PELANGGAN ANTARA PEMAKAI TELEPON SELULER (PONSEL) NOKIA DENGAN SONY ERICSSON

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi, dalam bentuk informasi maupun komunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. ini telah membuat masyarakat mempunyai gaya hidup yang lebih baik dan modern

HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL DAN KUALITAS PELAYANAN DENGAN KEPUASAN KONSUMEN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kolektif (organisasi). Dilihat dari segi perbaikan kualitas, definisi pelanggan

I. PENDAHULUAN. masyarakat yang makin meningkat seiring perkembangan teknologi dan era

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan manusia akan teknologi sudah tidak dapat dipungkiri lagi. Selama kurang

BAB I PENDAHULUAN. cara berfikir kita dituntut untuk mengikuti kemajuan teknologi tersebut.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. kepada persoalan subyektifitas pribadi masing-masing.terkadang perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian PT.Indosat Mega Media (Indosat M2) Gambar 1.1 Logo Indosat M2

BAB I PENDAHULUAN. cepat dirasakan telah membawa pengaruh yang signifikan terhadap. lingkunagan baik secara langsung maupun tidak langsung telah

Pengaruh bauran pemasaran terhadap keputusan mahasiswa program studi pendidikan ekonomi UNS dalam membeli produk IM3

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi mengakibatkan persaingan di segala bidang usaha menjadi. Menghadapi hal tersebut maka perusahaan harus selalu

BAB I PENDAHULUAN. yang mudah, mengingat perubahan-perubahan dapat terjadi setiap saat, baik

I. PENDAHULUAN. tidak pasti dan turbulen baik dari sisi teknologi, regulasi, pasar maupun

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dari tahun ke tahun terus meningkat seiring perkembangan zaman. Selain itu

BAB I PENDAHULUAN. dengan bermunculannya operator-operator jasa telekomunikasi baik lokal maupun

BAB I PENDAHULUAN. bergantung pada penggunaan teknologi dan informasi. Saat ini, semua lapisan

I. PENDAHULUAN. tetapi juga menjadi ladang bisnis yang menjanjikan. Dengan adanya

I. PENDAHULUAN. Perkembangan telekomunikasi di Indonesia pada era globalisasi sekarang ini

BAB I PENDAHULUAN. ini sangatlah pesat. Seiring dengan kemajuan dan kecanggihan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini terdapat dua kekuatan besar yang mendasari laju perubahan

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN WARNET AURORA PABELAN KARTASURA SURAKARTA

Pasar pengguna ponsel yang diperkirakan mencapai juta pada

BAB I PENDAHULUAN. untuk bersaingan di era globalisasi ini. Perusahaan diharapkan mengikuti

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan lingkungan bisnis yang cepat dan sangat dinamis telah membawa

PERBEDAAN KEPUASAN PELANGGAN DITINJAU DARI PERSEPSI TERHADAP CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT DAN WILAYAH LAYANAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu dampak adanya globalisasi adalah perkembangan teknologi dibidang

BAB I PENDAHULUAN. jumlah pengguna internet di Indonesia yang sudah mencapai 63 juta pada tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan dan keinginan para konsumen sangat tergantung pada

BAB I PENDAHULUAN. pesat, hal ini dapat kita lihat dengan banyaknya operator-operator seluler yang

BAB I PENDAHULUAN. membangun loyalitas di benak konsumen menjadi faktor kunci untuk. perusahaan dapat segera berpindah ke perusahaan lain.

BAB 1 PENDAHULUAN. industri telekomunikasi yang menjadi cermin dari ketat dan tingginya

Bab 1 Pendahuluan. Komunikasi merupakan salah satu hal terpenting dalam kita berinteraksi dengan

I. PENDAHULUAN. kepemilikan. Kebutuhan adalah keadaan merasa tidak memiliki kepuasan dasar dan

BAB I PENDAHULUAN. mencapai lebih dari 240 juta pelanggan pada akhir tahun 2011 lalu. naik 60 juta

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan industri manufaktur maupun jasa menunjukkan perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. informasi-informasi mengenai konsumen secara keseluruhan agar perusahaan

Gambar 1.1 Logo PT. Telekomunikasi Selular (Telkomsel) Sumber: Telkomsel (2015)

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang semakin pesat pada berbagai aspek

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menunjang aktivitas sehari-hari untuk itu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. memunculkan persaingan yang semakin ketat. Ketatnya persaingan menuntut

BAB I PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. sangatlah pesat. Sebagai contoh, di Indonesia, perkembangan tersebut

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. penerbangan, dan banyak yang lainnya. Timbulnya persaingan yang sangat ketat. persaingan dan mendapatkan keunggulan kompetitif.

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini industri telekomunikasi telah menjadi salah satu kontributor

BAB I PENDAHULUAN. adanya berbagai macam alat komunikasi yang semakin memudahkan penggunanya

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Kebutuhan masyarakat akan alat komunikasi pada saat ini sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. Konsumen dicecar dengan banyaknya iklan dan promosi penurunan tarif, kini

HALAMAN PERSETUJUAN. : Ilmu Administrasi Bisnis. : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik PEMBIMBING. Drs. Nurhadi, M.Si. NIP

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambar 1.1 Market Share Operator Selular Indonesia Tahun 2012

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini banyak bermunculan penyedia jasa provider dengan berbagai macam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. masyarakat pengguna telepon genggam atau handphone. Fenomena yang muncul

BAB I PENDAHULUAN. pesatnya di segala bidang. Penyebab kondisi ini karena Indonesia sedang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini, sedang mengalami

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dipermudah pengadaannya, salah satunya bidang teknologi komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis telekomunikasi berkembang terus menerus dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini telepon seluler sebagai alat komunikasi modern dan manfaatnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. di lingkungan bisnis yang bergerak sangat dinamis dan penuh dengan

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan setiap informasi bisnis tanpa dibatasi ruang dan waktu. Bagi

BAB I PENDAHULUAN. mampu menciptakan dan memelihara hubungan baik dengan lingkungan luarnya,

BAB I PENDAHULUAN. dapat diketahui secara cepat. Informasi global, pengiriman berita dan data

BAB I PENDAHULUAN. dinegeri maju dikenal sebagai mobile phone. Kemudian di Indonesia

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KONSUMEN PADA LAYANAN GALLERY INDOSAT (Study Kasus Pengguna Layanan di GalLery Indosat Mojokerto) SKRIPSI

I. PENDAHULUAN. yang semakin kecil. Demikian pula para vendor pembuat telepon selular bersaing

PENGARUH PERSEPSI KUALITAS JASA PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN DAN LOYALITAS PELANGGAN DI RSU SARAS HUSADA PURWOREJO. Skripsi

Saat ini persaingan dalam bidang pemasaran produk begitu ketatnya, guna. mendapatkan pangsa pasar yang tinggi. Persaingan tersebut ditambah dengan

BAB I PENDAHULUAN. setiap bentuk kegiatan usaha maupun pribadi menjadi sebuah kebutuhan primer

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi membuka suatu peluang dan tantangan bisnis baru bagi

BAB I PENDAHULUAN. Pada era modernisasi dan globalisasi saat ini alat telekomunikasi

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia pun telepon seluler telah mengubah peta industri telekomunikasi

BAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta merupakan kota pelajar dan banyak mahasiswa yang datang dari

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan manusia sebagai makhluk sosial. Komunikasi yang baik bukanlah sekedar

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan untuk mendapatkan informasi yang cepat dan mudah menjadi

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN TELEPON PADA PT. TELKOMSEL SOLO

1 PENDAHULUAN. Gambar 1 Pangsa pasar industri telekomunikasi seluler Indonesia 2011

Pengertian Kepuasan Konsumen

BAB 1 PENDAHULUAN. perdagangan semakin tinggi. Maka dengan ini upaya untuk mengantisipasi hal

Transkripsi:

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KUALITAS LAYANAN DENGAN KEPUASAN KONSUMEN PENGGUNA KARTU SELULER INDOSAT IM3 Skripsi Untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai gelar derajat sarjana S-1 Psikologi Oleh : NUR KOLIK F 100 020 196 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2010

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peranan teknologi telekomunikasi menjadi sangat penting, terutama dalam mengubah kehidupan masyarakat. Perkembangan teknologi dibidang komunikasi dan informasi kini dapat dinikmati oleh berbagai lapisan masyarakat. Semua lapisan masyarakat dari lapisan elit sampai pembantu rumah tangga dari kota besar ataupun pelosok-pelosok di seluruh Indonesia dapat mengakses sarana telekomunikasi yang ada. Pelayanan jasa telekomunikasi dibawa ke daerah-daerah terisolir, meskipun hasilnya masih belum memuaskan (Adiningsih, 2007). Komaruddin (1994) mengatakan bahwa komunikasi adalah penyampaian pikiran, informasi, peraturan atau instruksi dengan suatu cara tertentu hingga si penerima mengerti sepenuhnya. Salah satu perkembangan alat komunikasi saat ini adalah telepon. Orang mengenal telepon yang memungkinkan manusia berkomunikasi jarak jauh tanpa harus bertatap muka. Telepon sekarang ini sudah menjadi bagian yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Keadaan ini dapat dilihat dari banyaknya masyarakat menggunakan jasa telepon dirumah-rumah, dan banyaknya usaha kios telepon atau wartel. Teknologi yang sekarang ini menjadi tren di kalangan masyarakat adalah telepon seluler, atau yang lebih dikenal dengan istilah handphone atau ponsel.

Pertumbuhan pelanggan telepon seluler sampai dengan tahun 2006 sangat berfluktuatif namun masih menunjukkan prospek yang baik. Persaingan yang semakin ketat antar operator seluler dalam menarik konsumen supaya tertarik untuk menggunakan produknya. Bahkan di beberapa media perang harga untuk menarik pelanggan dilakukan oleh berbagai operator. Konsumen yang mulai cerdas juga banyak memanfaatkan perang harga tersebut untuk mendapatkan harga termurah dengan sering berganti operator ataupun memiliki beberapa jasa pelayanan dari beberapa operator. Perkembangan teknologi komunikasi memaksa perusahaan-perusahaan untuk meningkatkan produknya agar menjadi lebih baik dan berkualitas sehingga dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Agar dapat bersaing di pasar, perusahaan harus mengetahui dan memahami apa yang diinginkan dan dibutuhkan oleh konsumen dan berusaha untuk memuaskannya. Misalnya dengan memberikan produk yang harganya lebih murah, kualitasnya lebih baik, desain yang lebih menarik dan teknologi yang lebih bervariasi daripada para pesaingnya. Tapi kenyataan yang terjadi masih banyak keluhan-keluhan dari penguna kartu seluler. Kepuasan pelanggan atau konsumen ditentukan oleh kualitas barang atau jasa yang diinginkan pelanggan atau konsumen, sehingga jaminan kualitas layanan menjadi prioritas utama bagi setiap perusahaan dan dijadikan sebagai ukuran kinerja keunggulan daya saing perusahaan. Melihat kondisi yang selalu berkembang, maka dibutuhkan kiat-kiat layanan perusahaan yang kuat dan terus meningkat, sehingga dapat menjaga loyalitas pelanggan atau konsumen.

Saat ini di Indonesia banyak operator kartu seluler, salah satunya adalah Indosat IM3. Menghadapi persaingan bisnis dalam dunia telekomunikasi, PT. Indosat khususnya IM3 sebagai salah satu perusahaan yang bergerak dibidang jasa telekomunikasi membuat suatu inovasi baru dengan mengeluarkan produk yang dianggap lebih efisien dan lebih canggih. IM3 sebagai operator ponsel GSM yang paling muda dihadapkan pada kenyataan bahwa IM3 merupakan pemain baru dalam dunia telekomunikasi dan dalam pasar Indonesia. Melihat kenyataan yang ada, IM3 harus benar-benar kompeten untuk dapat bersaing dengan operatoroperator GSM lainnya. Beberapa produk andalan IM3, antara lain Super Bisa yang memungkinkan pelanggan dapat melakukan transfer pulsa ke sesama pengguna IM3 dan bisa telepon enam orang sekaligus secara bersamaan. Super Hemat SMS ke sesama IM3, Mentari, dan Matrix hanya Rp.100 per SMS. Telepon ke sesama IM3 dan telepon rumah hanya Rp 250 per 30 detik sedangkan telepon ke operator lain hanya Rp 500 per 30 detik. Selain itu, IM3 Super Gaul membidik anak muda dan orang yang berjiwa muda (Gunarto, 2008). Menurut Teguh Prasetya (Group Head VAS Marketing), di sela Peluncuran Mentari 50 di Hard Rock Cafe, Jakarta, Kamis (11/3/2010), hingga saat ini jumlah pelanggan IM3 sekarang hampir 25 juta (www.detikinet.com). Menurut Taufik, pengamat pemasaran dari Mark-Plus, IM3 berpeluang menjadi raja pasar di bisnis operator seluler (Marketing 21/I/22 November 5 Desember 2001).

Setiap perusahaan memiliki konsumen atau pelanggan yang harus mereka puaskan, dengan memberikan pelayanan yang harus mereka puaskan. Untuk mempertahankan kesetiaan layanan atau loyalitas, semua operator diharapkan mampu memberikan fasilitas dan pelayanan sesuai dengan kebutuhan pelanggannya. Menurut Kotler (1997), pendekatan yang terbaik untuk mempertahankan konsumen atau pelanggan adalah menyerahkan kepuasan dan nilai yang tinggi kepada konsumen atau pelanggan yang menghasilkan loyalitas kuat dari konsumen atau pelanggan. Salah satu faktor agar konsumen atau pelanggan tetap memiliki loyalitas yang kuat adalah kepuasan konsumen terhadap produk atau jasa atau tarif, fasilitas, dan pelayanan setelah penjualan yang diberikan oleh perusahaan. Era globalisasi dan modernisasi yang terjadi pada saat ini membuat persaingan bisnis menjadi sangat tajam. Persaingan tersebut terjadi pada pasar domestik atau nasional, dan pasar internasional atau global. Perusahaan dituntut menguasai informasi yang ada, sehingga dapat menghadapi persaingan dalam dunia usaha. Kondisi persaingan yang semakin ketat dan trasparan, maka titik utama dari perusahaan atau organisasi agar mampu bersaing dan memenangkan persaingan bisnis adalah dengan memperhatikan dan meningkatkan kualitas layanan serta kualitas produk. Kualitas yang baik cenderung akan diikuti dengan terbentuknya loyalitas konsumen terhadap produk yang bersangkutan, oleh karena itu perusahaan harus selalu melakukan perbaikan-perbaikan untuk memenuhi kegiatan konsumennya.

Rositasari (2007) mengungkapkan bahwa aktivitas kompetitif yang dilakukan oleh perusahaan biasanya adalah menetapkan harga secara agresif untuk membatasi persaingan dengan menurunkan harga yang bertujuan untuk meningkatkan daya tarik produk. Kondisi ini jelas menimbulkan perang harga yang sebenarnya cenderung merugikan jangka panjang. Hal ini menunjukkan semakin pentingnya perusahaan untuk mengembangkan keunggulan kompetitif berkelanjutan berlandaskan pada kompetisi non harga. Salah satu jalan untuk meraih keunggulan kompetisi berkelanjutan adalah dengan memberikan kualitas pelayanan yang baik di mata konsumen. Setiap perusahaan menginginkan konsumennya merasa puas terhadap pelayanan atau barang dan jasa yang telah dibelinya. Supranto (1997) menambahkan bahwa untuk memuaskan konsumen pelayan harus memiliki tanggung jawab dan keinginan untuk memberikan jasa yang prima serta membantu konsumen apabila menghadapi masalah berkaitan dengan produk dan jasa yang diberikan oleh pemberi jasa. Pelayan dituntut kemampuannya dari pekerja (pemberi jasa) untuk membangkitkan rasa kepercayaan dan keyakinan dari penerima jasa (konsumen) atas jasa yang diterima. Oliver (Supranto, 1997) berpendapat bahwa kepuasan adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja atau hasil kerja yang dirasakan dengan harapannya. Apabila kinerja di bawah harapan, maka konsumen akan kecewa. Bila kinerja sesuai dengan harapan, konsumen akan puas. Bila kinerja melebihi harapan, konsumen akan sangat puas. Harapan konsumen dapat dibentuk oleh pengalaman masa lampau, komentar dari kerabatnya serta janji dan

informasi pemasar dan saingannya. Konsumen yang puas akan setia lebih lama, kurang sensitif terhadap harga dan memberi komentar yang baik tentang perusahaan. Untuk menciptakan kepuasan konsumen, perusahaan harus menciptakan dan mengelola suatu sistem untuk memperoleh konsumen yang lebih banyak dan kemampuan untuk mempertahankan konsumennya. Murdono (2003) menyatakan bahwa kualitas layanan dan konsumen atau pelanggan merupakan dua faktor yang penting bagi setiap perusahaan. Kualitas dan kepuasan konsumen berkaitan sangat erat. Kualitas memberikan suatu dorongan kepada konsumen atau pelanggan untuk menjalin ikatan yang kuat dengan perusahaan. Hubungan yang seperti ini memungkinkan perusahaan untuk memahami harapan serta kebutuhan konsumen. Perusahaan dapat meningkatkan kepuasan konsumen dimana perusahaan memaksimumkan pengalaman konsumen yang menyenangkan dan meminimumkan atau meniadakan pengalaman konsumen yang kurang menyenangkan. Pada gilirannya kepuasan konsumen dapat menciptakan loyalitas konsumen kepada perusahaan yang memberikan kualitas memuaskan. Sugiarto (2002) mengungkapkan bahwa kualitas atau mutu dalam industri jasa pelayanan adalah suatu penyajian produk atau jasa sesuai ukuran yang berlaku di tempat produk tersebut diadakan dan penyampaiannya setidaknya sama dengan yang diinginkan dan diharapkan konsumen. Kualitas pelayanan merupakan hal yang sangat penting untuk diwujudkan oleh perusahaan jasa, karena pelayanan merupakan ujung tombak dalam usaha di bidang jasa. Kualitas penampilan pelayanan merupakan bagian utama strategi

perusahaan dalam rangka meraih keunggulan yang berkesinambungan berkaitan dengan harapan konsumen (Tjiptono, 2000). Parasuraman (Siswanti, 2004) berpendapat bahwa kualitas pelayanan dapat diketahui dengan cara membandingkan persepsi konsumen atas pelayanan yang diterima (actual) dengan pelayanan yang mereka harapkan. Kualitas pelayanan dapat didefinisikan seberapa jauh perbedaan antara kenyataan dan harapan para konsumen atas pelayanan yang mereka terima. Banyak jenis produk kartu perdana yang akhir-akhir ini dipasarkan di masyarakat. Perusahaan-perusahaan kartu perdana tersebut menawarkan berbagai macam tarif yang sangat murah dan berbagai macam layanan dalam berkomunikasi. Banyak operator kartu perdana dengan keahliannya menawarkan kartu selulernya dengan berbagai macam cara antara lain dengan strategi pemasaran yang lebih bervariasi dan lebih kreatif. Semua itu mempunyai tujuan yang sangat penting yaitu untuk mempertahankan konsumen atau pelanggan serta berusaha untuk menjadikan konsumen atau pelanggan merasa terpuaskan atas layanan dan produk yang ditawarkan. Kepuasan akan memiliki nilai yang tinggi apabila kualitas pelayanan perusahaan jasa mempunyai nilai yang tinggi begitu pula sebaliknya apabila kualitas pelayanan rendah maka kepuasan konsumen akan rendah. Artinya suatu perusahaan jasa pelayanan akan memiliki konsumen atau pelanggan yang banyak bila dapat memaksimalkan kualitas pelayanannya dan selalu memenuhi harapan konsumen. Pada kenyataannya masalah kualitas pelayanan seringkali kurang diperhatikan secara baik oleh setiap perusahaan jasa.

Sebagai contoh dalam kasus keluhan konsumen atau pelanggan mengenai kualitas pelayanan yang diberikan operator seluler, konsumen atau pelanggan yang kurang puas akan pelayanan yang diberikan oleh perusahaan penyedia jasa telekomunikasi Indosat IM3. Keluhan konsumen secara umum, kualitas layanan dan sambungan Indosat IM3 semakin hari bertambah buruk. Selalu sulit menghubungi ataupun dihubungi karena jaringan sibuk atau penuh dan sinyal yang tidak stabil (diakses dari situs seorang konsumen Indosat IM3. aku@pataka.net). Ada juga yang mengeluhkan tentang registrasi pengaktifan kartu seluler terlalu ribet dan sulit juga untuk diaktifkan. Seperti halnya yang dialami pengguna lain yaitu mengeluhkan kalau tarif telpon dari Indosat IM3 cuma tipuan atau mahal, karena tarif yang dipromosikan dibeberapa media tidak sesuai dengan kenyataan (diakses dari Kompas.com, edisi minggu, 30 Maret 2008). Keluhan mengenai jaringan Indosat IM3 yang tiba-tiba mengalami Network Coverage padahal pulsa masih mencukupi dan masih dalam masa aktif, selain itu sikap call centre yang kurang tanggap dalam menanggapi keluhan pelanggan (diakses dari www.okezone.com, keluhan dari surya.ferdian@gmail.com). Dari beberapa contoh keluhan di atas, ternyata masih banyak kekurangan dalam hal memberikan kualitas pelayanan kepada pelanggan. Singkatnya, contohcontoh tersebut akan berdampak pada persepsi negatif dari konsumen tentang Indosat IM3 sehingga konsumen merasa tidak puas akan layanan yang diberikan Indosat IM3 atau perusahaan penyedia jasa telekomunikasi lainnya.

Dari persepsi konsumen sendiri sering kali muncul begitu banyak keluhan menyangkut rendahnya kualitas produk, harga terlampau tinggi, kemampuan perusahaan untuk memberikan layanan yang dijanjikan secara akurat dan dapat dipertanggung jawabkan, dan sebagainya. Berbagai surat pembaca dalam media massa yang memuat keluhan dari konsumen terhadap kualitas pelayanan dari perusahaan penyedia jasa merupakan indikasi buruknya manajemen service yang diterapkan perusahaan. Akibatnya kepuasan konsumen akan menurun karena merasa tidak mendapatkan kualitas pelayanan yang baik dari karyawan pada perusahaan yang bersangkutan. Berdasarkan uaraian-uraian masalah di atas, banyaknya keluhan konsumen pada perusahaan khususnya jasa telekomunikasi, maka permasalahan dalam penelitian ini, yaitu: Apakah ada hubungan antara persepsi terhadap kualitas layanan dengan kepuasan konsumen?. Oleh sebab itu, dalam penelitian ini dipilih judul: Hubungan antara Persepsi Terhadap Kualitas Layanan dengan Kepuasan Konsumen pengguna Kartu Seluler Indosat IM3.

B. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1. Hubungan antara persepsi terhadap kualitas layanan dengan kepuasan konsumen pengguna kartu perdana Indosat IM3. 2. Tingkat persepsi terhadap kualitas layanan. 3. Tingkat kepuasan konsumen. 4. Sumbangan efektif variabel persepsi terhadap kualitas layanan dengan kepuasan konsumen pengguna kartu seluler Indosat IM3. C. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Bagi ilmuwan, penelitian ini dapat memberikan kontribusi bagi perkembangan ilmu psikologi pada umumnya dan psikologi industri pada khususnya. 2. Bagi pengguna kartu perdana seluler, agar lebih selektif dalam memilih kartu perdana seluler sesuai dengan kebutuhannya. 3. Bagi perusahaan kartu seluler, agar lebih memperhatikan kualitas pelayanan untuk memberikan kepuasan kepada konsumennya.