BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Akuntansi pemerintahan merupakan salah satu bidang akuntansi yang berkaitan dengan lembaga pemerintahan. Akuntansi Pemerintahan memiliki karakteristik khusus diantaranya lebih menekankan pada pencatatan pelaksanaan anggaran negara serta pelaporan realisasinya. Data akuntansi yang digunakan dalam akuntansi pemerintahan yaitu untuk memberikan informasi mengenai transaksi ekonomi dan keuangan pemerintah kepada pihak ekskutif, legislatif, yudikatif dan masyarakat. Dalam rangka peningkatan kualitas informasi pelaporan keuangan pemerintah dan untuk menghasilkan pengukuran kinerja yang lebih baik, serta memfasilitasi manajemen keuangan atau aset yang lebih transparan dan akuntabel, maka perlu adanya penerapan akuntansi berbasis akrual. Dalam penerapan akuntansi berbasis akrual yang menjadi perbedaan utama dengan akuntansi berbasis kas adalah pengakuan pendapatan dan biaya. Pengakuan dan pengukuran pendapatan dan biaya pada basis kas dilakukan berdasarkan masuk dan keluarnya kas, sementara basis akrual berdasarkan pada saat terjadinya transaksi tersebut, tanpa memperhatikan waktu kas diterima atau dibayarkan. Manfaat dalam penerapan akuntansi berbasis akrual yaitu, Memberikan gambaran yang utuh atas posisi keuangan pemerintah; Menyajikan informasi yang sebenarnya mengenai hak dan 1
kewajiban pemerintah; serta Bermanfaat dalam mengevaluasi kinerja pemerintah terkait biaya jasa layanan, efisiensi, dan pencapaian tujuan. Dengan diterbitkannya Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dalam Pasal 32 yang mengamanatkan bahwa bentuk dan isi laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APBN/APBD disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan. Sesuai dengan amanat Undang-Undang Keuangan Negara tersebut, pemerintah menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP), peraturan tersebut merupakan perubahan dari Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005. Perubahan secara nyata pada peraturan tersebut adalah perubahan SAP Berbasis Kas Menuju Akrual menjadi SAP Berbasis Akrual. Mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 Tentang Standar Akuntansi Pemerintahan dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013 tentang Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual Pada Pemerintah Daerah, bahwa penerapan SAP berbasis akrual pada pemerintah daerah paling lambat mulai tahun anggaran 2015. Dengan diterapkannya SAP berbasis akrual, komponen laporan keuangan yang disusun oleh pemerintah daerah terdiri dari, Laporan Realisasi Anggaran; Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih (SAL); Neraca; Laporan Operasional; Laporan Arus Kas; Laporan Perubahan Ekuitas; dan Catatan atas Laporan Keuangan. 2
Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010, SAP Berbasis Akrual adalah SAP yang mengakui pendapatan, beban, aset, utang, dan ekuitas dalam pelaporan finansial berbasis akrual, serta mengakui pendapatan, belanja dan pembiayaan dalam pelaporan pelaksanaan anggaran berdasarkan basis yang ditetapkan dalam APBD. Basis yang ditetapkan dalam APBD adalah basis kas. Oleh karena itu dalam penyusunan Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas dan Neraca basis yang digunakan adalah basis akrual. Sedangkan dalam penyusunan Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih (SAL) dan Laporan Arus Kas basis yang digunakan adalah basis kas. Pada tahun 2015 Pemerintah Kota Cirebon khususnya DPPKAD Kota Cirebon menerapkan SAP berbasis akrual dalam pelaksanaan akuntansi pemerintahan. Manfaat yang diperoleh dengan diterapkannya SAP berbasis akrual tersebut adalah tergambarnya informasi mengenai kegiatan dalam pemerintahan serta perkembangan dari kegiatan pemerintahan tersebut yang dituangkan dalam Laporan Operasional. Laporan Operasional merupakan laporan yang menyajikan informasi keuangan yang tercerminkan dalam pendapatan-lo, beban, dan surplus/defisit operasional terkait dengan kegiatan operasional yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Cirebon. Laporan Operasional disusun untuk melengkapi pelaporan dari siklus akuntansi berbasis akrual sehingga penyusunan Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Neraca mempunyai keterkaitan antar laporannya. Pada tahun anggaran 2015 ini merupakan tahun pertama bagi 3
DPPKAD Kota Cirebon dalam menerapkan SAP berbasis akrual serta menyusun Laporan Operasional. Maka dari itu, penulis tertarik untuk melakukan penulisan mengenai bagaimana kesesuaian dari penerapan SAP berbasis akrual yang diatur pada Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013 dalam penyusunan Laporan Operasional Pemerintah Kota Cirebon tahun 2015. Penulisan mengenai penerapan SAP berbasis akrual dalam penyusunan laporan keuangan pemerintah daerah telah banyak dilakukan oleh para peneliti sebelumnya diantaranya, Firdausi (2015) tentang Evaluasi Penerapan Peraturan Pemerintah No 71 Tahun 2010 Tentang Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual Pada Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Kab.Nganjuk, Sabela (2015) Analisis Akuntansi Aset Tetap Berdasarkan Peraturan Standar Akuntansi Pemerintah No. 07 Pada Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi Dan UKM DIY. Dari hasil penelitian sebelumnya penulis mendapatkan gambaran mengenai kesesuaian perlakuan akuntansi yang diterapkan pada suatu akun dengan SAP yang berlaku. Berdasarkan uraian dan informasi di atas maka penulis bermaksud mengambil judul untuk Tugas Akhir mengenai ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL DALAM PENYUSUNAN LAPORAN OPERASIONAL PEMERINTAH KOTA CIREBON TAHUN 2015. 4
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, penulis merumuskan masalah adalah sebagai berikut: Apakah penyusunan Laporan Operasional Pemerintah Kota Cirebon tahun 2015 telah sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013? 1.3 Tujuan Penulisan Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui penyusunan Laporan Operasional Pemerintah Kota Cirebon tahun 2015 telah sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013. 1.4 Manfaat Penulisan Adapun manfaat yang diperoleh dari penulisan ini adalah: 1. Bagi Penulis Penulis dapat mengetahui tentang penerapan akuntansi berbasis akrual pada sektor pemerintahan khususnya dalam penyusunan laporan operasional sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013 tentang Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Pada Pemerintah Daerah. Serta memberikan pengalaman, pengetahuan dan gambaran kepada penulis mengenai akuntansi yang ada 5
pada sektor pemerintahan, serta penerapannya dari teori akuntansi keuangan daerah yang sudah didapat saat perkuliahan. 2. Bagi Instansi Penulisan ini diharapkan dapat menjadi masukan tambahan bagi Pemerintah Kota Cirebon khususnya DPPKAD Kota Cirebon dalam upaya evaluasi dan peningkatan kinerja dalam penyusunan laporan operasional pada periode selanjutnya. 3. Bagi Pembaca Diharapkan dapat memberikan informasi serta bahan masukan dalam penyusunan karya tulis selanjutnya, mengenai penerapan SAP berbasis akrual pada penyusunan laporan operasional pemerintah daerah. 6
1.5 Kerangka Penulisan Dalam penulisan Tugas Akhir ini penulis ingin menganalisis mengenai penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) berbasis akrual dalam penyusunan Laporan Operasional Pemerintah Kota Cirebon tahun 2015, yang digambarkan sebagai berikut : Sesuai dengan PP No. 71 Tahun 2010 penerapan SAP berbasis akrual pada pemerintah daerah paling lambat mulai tahun 2015. Pada tahun 2015 Pemerintah Kota Cirebon khususnya DPPKAD Kota Cirebon menerapkan SAP berbasis akrual dalam pelaksanaan akuntansi pemerintahan. Manfaat yang diperoleh dengan diterapkannya SAP berbasis akrual adalah tergambarnya informasi mengenai kegiatan dalam pemerintahan serta perkembangan dari kegiatan pemerintahan tersebut yang dituangkan dalam Laporan Operasional. Menganalisis kesesuaian penyusunan Laporan Operasional Pemerintah Kota Cirebon dengan PP No. 71 Tahun 2010 dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013. Gambar 1 : Kerangka Penulisan 7
1.6 Sistematika Penulisan Dalam penulisan ini terdiri dari IV (empat) Bab, sistematika penulisannya terdiri dari: 1. BAB I Pendahuluan Pada bab ini mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, kerangka penulisan dan sistematika penulisan. 2. BAB II Gambaran Umum Penulisann Dalam bab ini penulis mengemukakan mengenai gambaran umum DPPKAD Kota Cirebon, tinjauan pustaka yang mendukung analisa penulisan, metodologi penulisan, jenis dan sumber data, dan teknik pengumpulan data. 3. BAB III Analisis dan Pembahasan Pada Bab ini penulis menjelaskan tentang analisis dan pembahasan dari data-data yang telah diperoleh yang mengacu pada tema dari Tugas Akhir. 4. BAB IV Kesimpulan dan Saran Bab ini merupakan bab terakhir dalam penyusunan Tugas Akhir. Pada Bab ini merupakan rangkuman dari hasil penelitian dan saran kepada instansi terkait dalam hal ini adalah DPPKAD Kota Cirebon. 8
5. Daftar Pustaka Referensi bacaan yang terkait dalam penyusunan Tugas Akhir. 9