BAB I PENDAHULUAN. berkaitan dengan lembaga pemerintahan. Akuntansi Pemerintahan memiliki

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN.

Pendahuluan Ikhtisar Pencapaian Kinerja Keuangan SKPD III Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan SKPD Laporan Realisasi Anggaran

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan dengan keuangan. Seiring berjalannya waktu, akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkannya, salah satunya dalam bidang keuangan pemerintahan. Dimana

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENELITIAN TERDAHULU. Pada Pemerintah Daerah Kabupaten Banyuwangi. Tujuan dari penelitian ini

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah Indonesia telah mencanangkan reformasi di bidang akuntansi. Salah

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 238/PMK.05/2011 TENTANG PEDOMAN UMUM SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAHAN

BAB I PENDAHULUAN. informasi bagi para pemakainya. Keberadaan ini membuat penulis

BAB I PENDAHULUAN. menjadikan daerah memiliki kewenangan yang luas untuk menyelenggarakan

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan keuangan yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun. transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara.

BAB I PENDAHULUAN. Akuntansi Pemerintah yang menggantikan PP No. 24 Tahun 2005 akan

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini dituntut seluruh elemen masyarakat termasuk perusahaan baik

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 24 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KONVERSI LKPD VERSI PP NO. 24 TAHUN 2005 MENJADI LKPD VERSI PP NO. 71 TAHUN 2010 (Studi Kasus pada Pemerintah Daerah Kabupaten Kuningan)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil pembahasan dapat dikemukakan kesimpulan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Frilia Dera Waliah, 2015 ANALISIS KESIAPAN PEMERINTAH KOTA BANDUNG DALAM MENERAPKAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL

BAB I PENDAHULUAN. menyusun dan menyajikan Laporan Keuangan Pemerintah. Peraturan Pemerintah Nomor 71

L A P O R A N K E U A N G A N T A H U N BAB

BAB I PENDAHULUAN. pencatatan single-entry. Sistem double-entry baru diterapkan pada 2005 seiring

BAB I PENDAHULUAN. prinsip-prinsip akuntansi yang diterapkan dalam menyusun dan menyajikan

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Khususnya reformasi pada pemerintahan yang mengarahkan pemerintah

Manual Sistem dan Prosedur Akuntansi Pelaporan Keuangan Daerah BAB I PENDAHULUAN

BUPATI LOMBOK UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK UTARA NOMOR... TAHUN 2015 TENTANG SISTEM AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 9 TAHUN 2014

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. anggaran Hal ini ditegaskan dalam Undang-Undang Nomor 17. berbunyi sebagai berikut : Ketentuan mengenai pengakuan dan

DAFTAR ISI. Halaman I. DAFTAR ISI... i II. DAFTAR TABEL... iii III. DAFTAR LAMPIRAN... iv

2018, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166,

GAMBARAN UMUM AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH BERBASIS AKRUAL

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 53 TAHUN 2013 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

DAFTAR ISI Pendahuluan Ikhtisar Pencapaian Kinerja Keuangan SKPD III Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan SKPD Laporan Realisasi Anggaran

BAB I PENDAHULUAN. pusat untuk mengatur pemerintahannnya sendiri. Kewenangan pemerintah daerah

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH

PERATURAN BUPATI PEMALANG TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1619, 2013 KEMENTERIAN KEUANGAN. Akuntansi. Pemerintah Pusat. Jurnal.

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 215/PMK.05/2013 TENTANG JURNAL AKUNTANSI PEMERINTAH PADA PEMERINTAH PUSAT

BAB I PENDAHULUAN. transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara. dalam UU No. 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara. UU No.

BUPATI BELITUNG TIMUR PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

BAB I PENDAHULUAN. dari penerapan PP 71 Tahun 2010 maka Mentri Dalam Negeri menetapkan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Dalam rangka menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 18 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MADIUN BUPATI MADIUN

BUPATI SERDANG BEDAGAI PROVINSI SUMATERA UTARA

SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAHAN

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi perubahan dalam penerapan standar akuntansi. akuntansi pemerintah menurut Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 24 Tahun

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 64 TAHUN 2013

B U P A T I K U N I N G A N

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 66 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK

BAB I PENDAHULUAN. melalui pembenahan kebijakan dan peraturan perndang-undangan, penyiapan

GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 15 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI SOPPENG PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SOPPENG NOMOR : 6 TAHUN 2017

WALIKOTA DUMAI PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA DUMAI NOMOR 26 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. sangatlah diperlukan informasi-informasi yang menunjang bagi kemajuan dan

BUPATI TANAH LAUT PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang baik (good government governance), telah mendorong

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 029 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN BERBASIS AKRUAL

BAB I PENDAHULUAN. Sebelum UU No.17 tahu 2003, pengelolaan keuangan negara dilakukan

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 11-A TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH KOTA SURAKARTA

BUPATI BUNGO PERATURAN BUPATI BUNGO NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 15B TAHUN 2014 TENTANG SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN CIAMIS

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999, yang kemudian direvisi dengan Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang baik (good government governance), telah mendorong

BAB I PENDAHULUAN. menjadi isu yang sangat penting di pemerintahan Indonesia. Salah satu kunci

BAB I PENDAHULUAN. dengan Good Government Governance (GGG). Mekanisme. penyelenggaraan pemerintah berasaskan otonomi daerah tertuang dalam

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 49 TAHUN 2015 TENTANG SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SIDOARJO

PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH BERBASIS AKRUAL SEBAGAI AMANAT UNDANG-UNDANG

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu upaya konkret mewujudkan transparansi dan akuntabilitas

BUPATI SUKAMARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH KABUPATEN SUKAMARA

TINJAUAN YURIDIS ATAS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL PADA PEMERINTAH DAERAH. 1

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 51 TAHUN 2015 TENTANG BAGAN AKUN STANDAR

LAPORAN KEUANGAN DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA SERANG TAHUN ANGGARAN 2016 (AUDITED)

BUPATI BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN

B U P A T I T A N A H L A U T PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

GUBERNUR SULAWESI BARAT

DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016 Dengan Angka Perbandingan Tahun

PROVINSI JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. terakhir, peran sistem pengendalian internal di. internal, auditor eksternal, penyusun laporan keuangan, asosiasi profesi, dan

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan yang handal, dapat dipertanggungjawabkan dan dapat digunakan sebagai dasar

BUPATI HULU SUNGAI UTARA

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 13 TAHUN 2018

DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PERSETUJUAN TUGAS AKHIR... ii LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR... iii PERNYATAAN ORISINALITAS TUGAS

TENTANG BUPATI PATI,

BAB IV PENUTUP. dibandingkan dengan basis akrual penuh di BPKAD Kota Madiun tahun. ini dibuktikan dengan adanya paket Undang-Undang Keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. Peraturan Pemerintah Indonesia untuk seluruh instansi pemerintah baik

WALIKOTA LANGSA PERATURAN WALIKOTA LANGSA NOMOR 21 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH KOTA LANGSA BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

BERITA DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2015 NOMOR 26 PERATURAN BUPATI MAGELANG NOMOR 26 TAHUN 2015 TENTANG


BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MADIUN BUPATI MADIUN,

WALIKOTA LANGSA PERATURAN WALIKOTA LANGSA NOMOR 22 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH KOTA LANGSA BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 1 TAHUN 2014 BUPATI MAJALENGKA PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI MAJALENGKA NOMOR 1 TAHUN 2014

WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PASURUAN NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH KOTA PASURUAN

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Akuntansi pemerintahan merupakan salah satu bidang akuntansi yang berkaitan dengan lembaga pemerintahan. Akuntansi Pemerintahan memiliki karakteristik khusus diantaranya lebih menekankan pada pencatatan pelaksanaan anggaran negara serta pelaporan realisasinya. Data akuntansi yang digunakan dalam akuntansi pemerintahan yaitu untuk memberikan informasi mengenai transaksi ekonomi dan keuangan pemerintah kepada pihak ekskutif, legislatif, yudikatif dan masyarakat. Dalam rangka peningkatan kualitas informasi pelaporan keuangan pemerintah dan untuk menghasilkan pengukuran kinerja yang lebih baik, serta memfasilitasi manajemen keuangan atau aset yang lebih transparan dan akuntabel, maka perlu adanya penerapan akuntansi berbasis akrual. Dalam penerapan akuntansi berbasis akrual yang menjadi perbedaan utama dengan akuntansi berbasis kas adalah pengakuan pendapatan dan biaya. Pengakuan dan pengukuran pendapatan dan biaya pada basis kas dilakukan berdasarkan masuk dan keluarnya kas, sementara basis akrual berdasarkan pada saat terjadinya transaksi tersebut, tanpa memperhatikan waktu kas diterima atau dibayarkan. Manfaat dalam penerapan akuntansi berbasis akrual yaitu, Memberikan gambaran yang utuh atas posisi keuangan pemerintah; Menyajikan informasi yang sebenarnya mengenai hak dan 1

kewajiban pemerintah; serta Bermanfaat dalam mengevaluasi kinerja pemerintah terkait biaya jasa layanan, efisiensi, dan pencapaian tujuan. Dengan diterbitkannya Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dalam Pasal 32 yang mengamanatkan bahwa bentuk dan isi laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APBN/APBD disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan. Sesuai dengan amanat Undang-Undang Keuangan Negara tersebut, pemerintah menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP), peraturan tersebut merupakan perubahan dari Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005. Perubahan secara nyata pada peraturan tersebut adalah perubahan SAP Berbasis Kas Menuju Akrual menjadi SAP Berbasis Akrual. Mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 Tentang Standar Akuntansi Pemerintahan dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013 tentang Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual Pada Pemerintah Daerah, bahwa penerapan SAP berbasis akrual pada pemerintah daerah paling lambat mulai tahun anggaran 2015. Dengan diterapkannya SAP berbasis akrual, komponen laporan keuangan yang disusun oleh pemerintah daerah terdiri dari, Laporan Realisasi Anggaran; Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih (SAL); Neraca; Laporan Operasional; Laporan Arus Kas; Laporan Perubahan Ekuitas; dan Catatan atas Laporan Keuangan. 2

Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010, SAP Berbasis Akrual adalah SAP yang mengakui pendapatan, beban, aset, utang, dan ekuitas dalam pelaporan finansial berbasis akrual, serta mengakui pendapatan, belanja dan pembiayaan dalam pelaporan pelaksanaan anggaran berdasarkan basis yang ditetapkan dalam APBD. Basis yang ditetapkan dalam APBD adalah basis kas. Oleh karena itu dalam penyusunan Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas dan Neraca basis yang digunakan adalah basis akrual. Sedangkan dalam penyusunan Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih (SAL) dan Laporan Arus Kas basis yang digunakan adalah basis kas. Pada tahun 2015 Pemerintah Kota Cirebon khususnya DPPKAD Kota Cirebon menerapkan SAP berbasis akrual dalam pelaksanaan akuntansi pemerintahan. Manfaat yang diperoleh dengan diterapkannya SAP berbasis akrual tersebut adalah tergambarnya informasi mengenai kegiatan dalam pemerintahan serta perkembangan dari kegiatan pemerintahan tersebut yang dituangkan dalam Laporan Operasional. Laporan Operasional merupakan laporan yang menyajikan informasi keuangan yang tercerminkan dalam pendapatan-lo, beban, dan surplus/defisit operasional terkait dengan kegiatan operasional yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Cirebon. Laporan Operasional disusun untuk melengkapi pelaporan dari siklus akuntansi berbasis akrual sehingga penyusunan Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Neraca mempunyai keterkaitan antar laporannya. Pada tahun anggaran 2015 ini merupakan tahun pertama bagi 3

DPPKAD Kota Cirebon dalam menerapkan SAP berbasis akrual serta menyusun Laporan Operasional. Maka dari itu, penulis tertarik untuk melakukan penulisan mengenai bagaimana kesesuaian dari penerapan SAP berbasis akrual yang diatur pada Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013 dalam penyusunan Laporan Operasional Pemerintah Kota Cirebon tahun 2015. Penulisan mengenai penerapan SAP berbasis akrual dalam penyusunan laporan keuangan pemerintah daerah telah banyak dilakukan oleh para peneliti sebelumnya diantaranya, Firdausi (2015) tentang Evaluasi Penerapan Peraturan Pemerintah No 71 Tahun 2010 Tentang Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual Pada Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Kab.Nganjuk, Sabela (2015) Analisis Akuntansi Aset Tetap Berdasarkan Peraturan Standar Akuntansi Pemerintah No. 07 Pada Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi Dan UKM DIY. Dari hasil penelitian sebelumnya penulis mendapatkan gambaran mengenai kesesuaian perlakuan akuntansi yang diterapkan pada suatu akun dengan SAP yang berlaku. Berdasarkan uraian dan informasi di atas maka penulis bermaksud mengambil judul untuk Tugas Akhir mengenai ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL DALAM PENYUSUNAN LAPORAN OPERASIONAL PEMERINTAH KOTA CIREBON TAHUN 2015. 4

1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, penulis merumuskan masalah adalah sebagai berikut: Apakah penyusunan Laporan Operasional Pemerintah Kota Cirebon tahun 2015 telah sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013? 1.3 Tujuan Penulisan Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui penyusunan Laporan Operasional Pemerintah Kota Cirebon tahun 2015 telah sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013. 1.4 Manfaat Penulisan Adapun manfaat yang diperoleh dari penulisan ini adalah: 1. Bagi Penulis Penulis dapat mengetahui tentang penerapan akuntansi berbasis akrual pada sektor pemerintahan khususnya dalam penyusunan laporan operasional sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013 tentang Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Pada Pemerintah Daerah. Serta memberikan pengalaman, pengetahuan dan gambaran kepada penulis mengenai akuntansi yang ada 5

pada sektor pemerintahan, serta penerapannya dari teori akuntansi keuangan daerah yang sudah didapat saat perkuliahan. 2. Bagi Instansi Penulisan ini diharapkan dapat menjadi masukan tambahan bagi Pemerintah Kota Cirebon khususnya DPPKAD Kota Cirebon dalam upaya evaluasi dan peningkatan kinerja dalam penyusunan laporan operasional pada periode selanjutnya. 3. Bagi Pembaca Diharapkan dapat memberikan informasi serta bahan masukan dalam penyusunan karya tulis selanjutnya, mengenai penerapan SAP berbasis akrual pada penyusunan laporan operasional pemerintah daerah. 6

1.5 Kerangka Penulisan Dalam penulisan Tugas Akhir ini penulis ingin menganalisis mengenai penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) berbasis akrual dalam penyusunan Laporan Operasional Pemerintah Kota Cirebon tahun 2015, yang digambarkan sebagai berikut : Sesuai dengan PP No. 71 Tahun 2010 penerapan SAP berbasis akrual pada pemerintah daerah paling lambat mulai tahun 2015. Pada tahun 2015 Pemerintah Kota Cirebon khususnya DPPKAD Kota Cirebon menerapkan SAP berbasis akrual dalam pelaksanaan akuntansi pemerintahan. Manfaat yang diperoleh dengan diterapkannya SAP berbasis akrual adalah tergambarnya informasi mengenai kegiatan dalam pemerintahan serta perkembangan dari kegiatan pemerintahan tersebut yang dituangkan dalam Laporan Operasional. Menganalisis kesesuaian penyusunan Laporan Operasional Pemerintah Kota Cirebon dengan PP No. 71 Tahun 2010 dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013. Gambar 1 : Kerangka Penulisan 7

1.6 Sistematika Penulisan Dalam penulisan ini terdiri dari IV (empat) Bab, sistematika penulisannya terdiri dari: 1. BAB I Pendahuluan Pada bab ini mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, kerangka penulisan dan sistematika penulisan. 2. BAB II Gambaran Umum Penulisann Dalam bab ini penulis mengemukakan mengenai gambaran umum DPPKAD Kota Cirebon, tinjauan pustaka yang mendukung analisa penulisan, metodologi penulisan, jenis dan sumber data, dan teknik pengumpulan data. 3. BAB III Analisis dan Pembahasan Pada Bab ini penulis menjelaskan tentang analisis dan pembahasan dari data-data yang telah diperoleh yang mengacu pada tema dari Tugas Akhir. 4. BAB IV Kesimpulan dan Saran Bab ini merupakan bab terakhir dalam penyusunan Tugas Akhir. Pada Bab ini merupakan rangkuman dari hasil penelitian dan saran kepada instansi terkait dalam hal ini adalah DPPKAD Kota Cirebon. 8

5. Daftar Pustaka Referensi bacaan yang terkait dalam penyusunan Tugas Akhir. 9