Starter Dua Speed Untuk Motor dengan Lilitan Terpisah (Separate Winding) 1. Tujuan 1.1 Mengidentifikasi terminal motor dua kecepatan dua lilitan terpisah (separate winding) 1.2 Menjelaskan tujuan dan fungsi starter motor dua kecepatan dua lilitan terpisah (separate winding) 1.3 Membaca gambar dan menggambar diagram sirkit starter untuk motor dua lilitan terpisah dua kecepatan (separate winding) 1.4 Merencanakan komponen apa yang dibutuhkan 1.5 Memasang dan mengoperasikan starter motor lilitan terpisah (separate winding) 2. Introduksi Kecepatan rotor motor induksi sedikit dibawah kecepatan medan putar (terdapat slip), dimana kecepatan medan putar (kecepatan sikron) sebanding dengan frekuensi tegangan supply dan berbanding terbalik dengan jumlah kutub pada stator. 120 f Ns = P dimana Ns = kecepatan sinkron (rpm) f = frekuensi (Hz) P = jumlah kutub Pada motor induksi kecepatan ditentukan oleh frekuensi dan jumlah kutub. Beberapa kecepatan dapat diperoleh dengan mengubah jumlah kutub, pada umumnya adalah: 2 speed : - dua lilitan terpisah (separate winding) - satu tapped winding (Dahlander) 3 speed : satu tapped winding, satu separate winding 4 speed : dua tapped windings Motor dengan dua lilitan terpisah, dua kecepatan, memiliki dua lilitan stator yang terpisah dimana masing-masing lilitan dikonstruksi dengan jumlah kutub berbeda untuk menghasilkan kecepatan yang berbeda.
Lilitan stator terdiri dari tiga kumparan yang dihubungkan bintang. Untuk memperoleh salah satu kecepatan putar, salah satu lilitan dihubungkan dengan jaringan, sedangkan lilitan lainnya tidak dihubungkan. 3. Diagram Sirkit Diagram sirkit dibagi menjadi dua yaitu sirkit daya dan sirkit kendali. Sirkit daya merupakan diagram yang menggambarkan supply tegangan untuk motor. Sedangkan sirkit kendali merupakan diagram yang menggambarkan kontrol dari sirkit daya yang menyuplai motor. Berikut merupakan diagram sirkit starter motor separate winding : 3.1 Sirkit Kendali Tidak Langsung
3.2 Sirkit Kendali Langsung
4. Daftar Komponen 2 Kontaktor 3-pole (KM1 dan KM2) 2 Kontak bantu 2 No + 2 NC
2 3 3 1 1 1 Relay beban lebih thermos (thermal overload relay) F2 dan F3 Tombol tekan stop S1 [0], S2 [I] low speed dan S3 [II] high speed Lampu indikator low speed (H1), high speed (H2) dan overload (H3) Motor induksi 3 fasa, 2 speed 220 V / 50 Hz (MV 191) Pemutus daya (circuit breaker) magnetic GV2-L (Q1) Pemutus daya mini (mcb) F1 Kabel penghubung 5. Langkah Kerja 5.1 Gambar sirkit kendali dan sirkit daya starter motor separate winding 5.2 Siapkan komponen yang akan digunakan 5.3 Cek spesifikasi komponen (sudah sesuai dengan motor yang digunakan apa belum) 5.4 Cek kondisi komponen yang digunakan 5.5 Pasang komponen pada kitboard 5.6 Pasang kabel penghubung sesuai dengan gambar yang telah dibuat 5.7 Jika sudahdi ACC dosen pembimbing, hubungkan rangkaian kendali dengan sumber tegangan AC 220 V / 50 Hz 5.8 Operasikan sirkit kendali dan amati cara kerjanya 5.9 Hubungkan sirkit daya dengan sumber tegangan 3 phasa 220/127 V, 50 Hz 5.10 Operasikan rangkaian dan amati kerja rangkaian tersebut 5.11 Putuskan semua rangkaian dengan sumber tegangan 5.12 Cek kondisi komponen yang telah digunakan 5.13 Kembalikan semua komponen ke tempat semula 6. Spesifikasi Motor Lilitan Terpisah (Separate Winding) MV191 Jenis motor : MV 191 3~ Mot.Nr. 3646591 No. seri : 0992170 / LKM-31O K21 F2E-9 Daya motor : 0,9 / 1,3 kw Kecepatan Arus nominal Tegangan Frekuensi : 1000 / 1500 rpm : OVE M10/80 / 6,15 ampere : Y 220 vot : 50 Hz / cos 0,79 Daftar Pustaka
REL 334 Desain Instalasi Listrik II (Drs. Abdul Manaf, MMT) Rendymars.2011. Bagian-Bagian Kontaktor Magnet. Online (http://rendymars.blogspot.co.id/2011/10/bagian-bagian-kontaktor-magnet.html), diakses 29 September 2015. Arifgamers.2012. Fungsi TOR Thermal Overload Relay. Online (https://arifgamers.wordpress.com/2012/12/03/fungsi-tor-thermal-overload-relay/), diakses 29 September 2015. Trikueni.2014. Pengertian Push Button. Online (http://trikueni-desain-sistem.blogspot.co.id/2014/04/pengertian-push-button.html), diakses 29 September 2015. LAMPIRAN
Komponen 1. Kontaktor 3-pole (KM1 dan KM2) 2. Blok kontak bantu 2 No + 2 NC dan Relay beban lebih thermos (thermal overload relay) 3. Lampu indikator low speed (H1), high speed dan overload (H3) (H2)
4. Motor 50 Hz (MV 5. Pemutus induksi 3 fasa, 2 speed 220 V / 191) daya (circuit breaker) magnetic GV2-L Name Motor Plate