BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri perbankan mempunyai peranan penting dalam kegiatan perekonomian nasional. Bank berperan sebagai perantara keuangan (financial intermediary) antara pihak-pihak yang memiliki dana (surplus unit) dengan pihak-pihak yang memerlukan dana (deficit unit) serta berfungsi untuk memperlancar lalu lintas pembayaran. Aktivitas penghimpunan dan penyaluran dana yang dilakukan oleh bank melalui penjualan jasa keuangan akan meningkatkan arus investasi, modal kerja dan konsumsi yang dapat meningkatkan perekonomian nasional (Taswan, 2010). Dalam melaksanakan kegiatan usahanya, bank di Indonesia dijalankan secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah (bank syariah). Perbedaan mendasar antara bank konvensional dan bank syariah terletak pada landasan operasional yang diterapkan. Bank konvensional menggunakan sistem bunga sebagai landasan operasionalnya sedangkan bank syariah tidak ada bunga sehingga menggunakan sistem bagi hasil (UU 21/2008). Industri perbankan syariah di Indonesia termasuk industri yang berkembang dengan pesat dan disebut sebagai the fastest growing industry. Dalam penilaian Global Islamic Financial Report (GIFR) tahun 2011, Indonesia mendapat peringkat keempat negara yang memiliki potensi dan kondusif dalam pengembangan industri keuangan syariah. Sampai dengan bulan Maret 2015, 1
industri perbankan syariah telah mempunyai jaringan sebanyak 12 Bank Umum Syariah (BUS), 22 Unit Usaha Syariah (UUS), dan 162 BPRS, dengan total jaringan kantor mencapai 2.934 kantor yang tersebar di hampir seluruh penjuru nusantara. Total aset perbankan syariah mencapai Rp275 triliun (BUS & UUS Rp268,3 triliun dan BPRS Rp6,7 triliun) (OJK, 2015). Persaingan dalam industri perbankan mendorong perusahaan untuk senantiasa meningkatkan nilai perusahaaan di mata publik dan investor khususnya. Investor sebagai pemilik dana akan memilih perusahaan yang lebih menguntungkan baik dari sisi historis perusahaan, keuntungan bunga, nilai saham, dan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dan melunasi kewajibannya. Kinerja keuangan perusahaan akan menjadi tolak ukur bagi investor untuk menilai perusahaan (Zakaria dkk, 2014). Salah satu indikator untuk menilai kinerja keuangan suatu bank adalah dengan melihat tingkat profitabilitasnya. Semakin tinggi tingkat profitabilitas maka semakin baik kinerja bank tersebut. Salah satu indikator untuk mengukur profitabilitas adalah ROA (Return On Asset). ROA merupakan rasio antara laba sesudah pajak terhadap total aktiva (Stiawan, 2009). Bank sebagai industri yang kegiatannya mengandalkan kepercayaan masyarakat harus selalu menjaga kesehatannya. Tingkat kesehatan bank yang baik dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat dan sebaliknya tingkat kesehatan yang buruk dapat menurunkan tingkat kepercayaan masyarakat (Taswan,2010). Kondisi kesehatan bank konvensional maupun syariah dapat dianalisis menggunakan analisis rasio keuangan. Analisis rasio keuangan yang 2
biasa digunakan untuk menilai kesehatan bank adalah CAR (Capital Adequaty Ratio), NPF (Non Perfoming Financing), FDR (Financing to Deposits Ratio) dan Biaya Operasional terhadap Pendapatan Opersional (BOPO) (Subaweh, 2008). Penelitian ini akan menganalisis pengaruh antara Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Perfoming Financing (NPF), FDR (Financing to Deposits Ratio) dan Biaya Operasional terhadap Pendapatan Opersional (BOPO) terhadap Return On Aseet (ROA) Bank Umum Syariah di Indonesia periode 2010-2014. 1.2 Rumusan Masalah Rumusan masalah dari penelitian ini adalah: 1. Bagaimana pengaruh CAR terhadap ROA bank umum syariah? 2. Bagaimana pengaruh NPF terhadap ROA bank umum syariah? 3. Bagaimana pengaruh FDR terhadap ROA bank umum syariah? 4. Bagaimana pengaruh BOPO terhadap ROA bank umum syariah? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Mengukur pengaruh CAR terhadap ROA bank umum syariah 2. Mengukur pengaruh NPF terhadap ROA bank umum syariah 3. Mengukur pengaruh FDR terhadap ROA bank umum syariah 4. Mengukur pengaruh BOPO terhadap ROA bank umum syariah 3
1.4 Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian adalah: 1. Bagi perbankan, penelitian ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan dalam pengambilan keputusan dalam bidang keuangan dengan mengatahui variabel-variabel yang mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba 2. Bagi investor, penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai sumber informasi untuk mengetahui tingkat kesehatan perusahaan perbankan melalui rasio-rasio keuangan. 3. Bagi pembaca akademisi, diharapkan dapat menambah wawasan di bidang perbankan khususnya perbankan syariah dalam hal yang berkaitan dengan profitabilitas bank syariah. 1.5 Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, sistematika penulisan dan kerangka pemikiran BAB II GAMBARAN UMUM PENULISAN BAB II berisi tinjauan pustaka, penelitian terdahulu, kerangka penelitian, dan metode penelitian BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB III berisi gambaran obyek penelitian, uji normalitas dan uji hipotesis BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN BAB IV berisi kesimpulan dan saran 4
1.6 Kerangka Pemikiran CAR NPF ROA FDR BOPO Gambar 1.1 Kerangka pemikiran 5