BAB I PENDAHULUAN. sendiri, orang lain, dan lingkungan anak dalam dunia bermain.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membaca dan keterampilan menulis. Anak-akan dituntut untuk dapat berbicara,

Edisi Khusus No. 1, Agustus 2011

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia pada dasarnya merupakan upaya untuk

BAB I PENDAHULUAN. alamiah untuk beradaptasi dengan lingkungannya, sebagai alat. bersosialisasi, bahasa juga merupakan suatu cara merespon orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. tentang Sistem Pendidikan Nasional). Masa kanak-kanak adalah masa Golden

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah.

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan media berkomunikasi dengan orang lain. Tercakup semua

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), saat ini sedang mendapat perhatian

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan anak usia dini. Di dalam undang-undang Sisdiknas Nomor 20 Tahun. bagi anak berusia empat tahun sampai enam tahun.

BAB I PENDAHULUAN. pentingnya kemampuan bahasa bagi kehidupan manusia, tidak terkecuali bagi

BAB I PENDAHULUAN. apabila ingin memenuhi kebutuhan anak dan memenuhi perkembangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. usia Taman Kanak-kanak memiliki karakteristik yaitu rasa ingin tahu dan antusias

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBAHASA MELALUI METODE CERITA BERGAMBAR DI KELOMPOK B TK PERTIWI MOJAYAN I KLATEN TENGAH TAHUN AJARAN 2012/2013 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Terampil berbahasa sangat penting dikuasai.

BAB 1 PENDAHULUAN. Keterampilan berbicara sangat diperlukan untuk berkomunikasi lisan.

BAB I PENDAHULUAN. Anak sebagai individu yang unik memiliki karakteristik yang berbeda beda. Masing

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Taman Kanak-Kanak adalah pendidikan anak usia dini jalur formal

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangann berpikir anak-anak usai Taman Kanak-Kanak atau

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas sehingga mampu memajukan dan mengembangkan bangsa atau negara,

BAB I PENDAHULUAN. membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang

BAB I PENDAHULUAN. dari orang tua, guru, dan orang dewasa lainya yang ada disekitarnya. Usaha

BAB I PENDAHULUAN. lahir sampai dengan usia enam tahun. Pemberian rangsangan pendidikan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi dalam bercakap sehari-hari tetapi bahasa juga merupakan media

BAB I PENDAHULUAN. Keempat keterampilan tersebut saling berhubungan, tidak boleh dipisahpisahkan

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional menyatakan bahwa pendidikan anak usia dini pada

BAB I PENDAHULUAN. tulisan atau isyarat. Bahasa merupakan simbol-simbol yang disepakati dalam

BAB I PENDAHULUAN. menguasai tingkat yang lebih tinggi dari berbagai aspek. Salah satu aspek

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bahasa memegang peran penting dan suatu hal yang lazim dalam

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang lain. Usia dini merupakan awal dari pertumbuhan dan

Dwi Oktaviani Wulandari, 2014

BAB I PENDAHULUAN. selanjutnya. Masa ini dapat disebut juga sebagai The Golden Age atau masa. pertumbuhan dan perkembangan anak dapat berkembang.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masa usia Taman Kanak-kanak (TK) atau masa usia dini merupakan masa

BAB I PENDAHULUAN. lain. Sehingga menurut pengertian ini tujuan dari aktivitas berbicara adalah agar

BAB I PENDAHULUAN. menulis. Menurut Tarigan (2008:21) Proses menulis sebagai suatu cara. menerjemahkannya ke dalam sandi-sandi tulis.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 0486/UI/1992 tentang Taman Kanak-

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI ANAK MELALUI METODE BERCAKAP CAKAP PADA KELOMPOK B DI RA NURUL HIKMAH RINGINHARJO SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan jasmani dan rohani anak, agar anak dapat memiliki kesiapan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan sosial dan keterampilan berbicara merupakan hal yang paling

BAB I PENDAHULUAN. bayi, balita hingga masa kanak-kanak. Kebutuhan atau dorongan internal

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ade Liana, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai anggota masyarakat selalu melakukan komunikasi. dalam kehidupan sosial. Komunikasi dilakukan untuk mengemukakan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dapat mengubah pola pikir seseorang dalam mencapai tujuan kehidupan serta

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana tertulis dalam pasal 1 butir 14 Undang-undang RI Nomor 20. tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan konseptual dan intelektual anak-anak. Memahami proses. perkembangan kognitif anak-anak secara menyeluruh.

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERCERITA MELALUI GAMBAR SERI PADA ANAK KELOMPOK B TK KANISIUS DELANGGU KLATEN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

BAB I PENDAHULUAN. Taman Kanak-Kanak (TK) merupakan salah satu lembaga pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan kemampuan untuk berbuat dan belajar pada masa-masa berikutnya. Rentangan

II. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS. Salah satu bidang pengembangan dalam pertumbuhan keterampilan dasar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia dini adalah anak yang unik, dan memiliki karakteristik khusus,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia adalah bahasa Nasional/Negara yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi manusia

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tarigan dalam Munthe (2013:1), dalam silabus pada KD 13.1 disebutkan, bahwa salah satu kompetensi yang harus

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dengan siswa lainnya. Bagi siswa sekolah dasar, kadang

BAB I PENDAHULUAN. termasuk pembangunan dibidang pendidikan. dalam satu program kegiatan belajar dalam rangka kegiatan belajar dalam

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan oleh pendidik atau pengasuh anak usia 0-6 tahun dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia dini sebagai pribadi unik yang memiliki masa-masa emas dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar siswa terampil dalam berbahasa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Masa usia dini merupakan periode emas (golden age) bagi perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia bukan tentang ilmu bahasa atau ilmu sastra, melainkan peningkatan

PENTINGNYA PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA ANAK USIA DINI MELALUI METODE BERCAKAP-CAKAP

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini adalah jenjang pendidikan sebelum pendidikan dasar yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang masalah. Perkembangan merupakan suatu pola perubahan sejak pembuahan dan

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Dasar (SD) saja, tetapi masyarakat mulai mengenal PAUD. Dalam hal

PERKEMBANGAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK PRASEKOLAH

2015 PENERAPAN METODE BRAINSTORMING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dalam bahasa Indonesia, baik secara lisan maupun tertulis.

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK MELALUI METODE BERMAIN PERAN USIA 5 6 TAHUN DI TK 011 PERMATAKU MERANGIN KABUPATEN KAMPAR

BAB I PENDAHULUAN. lain dan meningkatkan kemampuan intelektual. Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. lain. Pada masyarakat modern dikenal dua macam cara berkomunikasi, yaitu. menulis dan membaca merupakan komunikasi tertulis.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini mendasari jenjang pendidikan selanjutnya.

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan berbahasa mencakup empat aspek, yaitu (1) keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sebagai alat komunikasi yang paling utama. Bahasa dibagi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Elis Khaerunnisa,2015

BAB I PENDAHULUAN. tahun. Pendidikan Taman Kanak-Kanak memiliki peran yang sangat penting

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak lepas dari kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan seseorang dalam melakukan komunikasi sangat tergantung

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia 4 sampai 5 tahun memiliki rasa ingin tahu dan sikap antusias

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah alat atau perwujudan budaya yang digunakan manusia

BAB I PENDAHULUAN. Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peranan penting dalam perkembangan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak usia dini adalah anak yang berumur nol tahun atau sejak lahir

MEDIA GAMBAR BERCERITA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK USIA DINI

BAB I PENDAHULUAN. dalam interaksi dirinya dengan lingkungannya. Hasil dari interaksi yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. eksternal diantaranya adalah keluarga, sekolah, dan masyarakat. Sekolah

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Pengertian Kemampuan Berbahasa Anak Usia Dini

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

BAB I PENDAHULUAN. usia ini merupakan usia emas (golden age) yang merupakan masa peka dan

I. PENDAHULUAN. sekolah. Dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia ada empat komponen

BAB I PENDAHULUAN. orang lain, baik secara lisan maupun tulisan.

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu unsur budaya yang dapat menunjukkan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Prinsip belajar di Taman Kanak-Kanak adalah bermain sambil belajar, belajar sambil bermain. Di dalam bermain anak memiliki kesempatan untuk bereksplorasi, menemukan mengekspresikan perasaan, berkreasi, belajar secara menyenangkan. Selain itu bermain membantu anak mengenal dirinya sendiri, orang lain, dan lingkungan anak dalam dunia bermain. Pengembangan kemampuan berbahasa bertujuan agar anak mampu mengungkapkan pikiran melalui bahasa yang sederhana secara tepat, mampu berkomunikasi secara efektif dan membangkitkan minat untuk dapat berbahasa Indonesia, dan dapat meceritakan pengalaman/kegiatan secara sederhana dengan urut. Pembelajaran bahasa mempunyai tujuan agar siswa terampil berbahasa yang meliputi keterampilan berbicara, keterampilan menyimak, keterampilan membaca dan keterampilan menulis. Untuk berinteraksi dengan lingkungan, anak akan dituntut untuk dapat berbicara, selain itu lingkungan memberikan pula pelajaran terhadap tingkah laku dan ekspresi serta penambahan perbendaharaan kata. Berbicara secara umum dapat diartikan sebagai suatu penyampaian ide atau gagasan, pikiran kepada orang lain dengan menggunakan bahasa lisan sehingga maksud tersebut dapat dipahami oleh orang lain (Tarigan, 2008: 1). 1

2 Tarigan (2008: 1) juga mengatakan bahwa semakin terampil seseorang berbahasa, semakin cerah dan jelas pula jalan pikirannya. Keterampilan berbicara yang dimaksud dalam penelitian ini adalah suatu ketentuan yang dimiliki oleh seseorang dalam mengucapkan bunyi atau kata-kata, mengekspresikan, menyampaikan pikiran, gagasan serta perasaannya kepada orang lain secara lisan. Seperti yang tertuang dalam Standar Pendidikan Anak Usia Dini (Menu Pembelajaran Generik) bahwa anak usia 5-6 tahun dalam mengungkapkan bahasa sudah mampu: (1) Menjawab pertanyaan yang lebih kompleks; (2) Menyebutkan kelompok gambar yang memiliki bunyi yang sama; (3) Berkomunikasi secara lisan, memiliki perbendaharaan kata, serta mengenal simbol-simbol untuk persiapan membaca, menulis dan berhitumg; (4) Menyusun kalimat sederhana dalam struktur lengkap (pokok kalimatpredikat-keterangan); (5) Memiliki lebih banyak kata-kata untuk mengekspresikan ide pada orang lain; dan (6) Melanjutkan sebagian cerita/dongeng yang telah diperdengarkan. Untuk mengembangkan penguasaan kosa kata anak usia dini tidak dapat dilepaskan dengan penentuan kosa kata apa saja yang sesuai dengan anak usia dini itu sendiri, untuk itu perlu diuraikan mengenai kata-kata yang relevan dan sesuai untuk anak usia dini, uraian kosa kata terkait erat dengan jenis kata. Jenis kata menurut pendapat Keraf dalam Suhartono (2005: 194) yaitu kata-kata bahasa Indonesia dibagi menjadi empat jenis, yaitu: kata benda, kata kerja, kata sifat, dan kata tugas. Sedangkan menurut Dhieni et al (2007: 96 97) memperkaya kosa kata yang diperlukan untuk berkomunikasi sehari-hari

3 meliputi kata benda, kata kerja, kata sifat, kata keterangan waktu, adapun lingkup kosa kata yang dapat diucapkan anak menyangkut warna, ukuran, bentuk rasa, kecantikan, kecepatan, suhu, perbedaan, perbandingan jarak, permukaan. Penelitian intensif tentang perkembangan kosa kata pada anak-anak diibaratkan oleh Berk (1989: 62) sebagai sejauh mana kekuatan anak untuk memahami ribuan pemetaaan kata-kata ke dalam konsep-konsep yang dimiliki sebelumnya meskipun belum tertabelkan dalam dirinya dan kemudian menghubungkannya dengan kesepakatan dalam bahasa masyarakatnya. Penelitian tentang kecakapan berbahasa terus berkembang berdasarkan hasil observasi para ahli tentang bahasa anak, beberapa ahli sepakat bahwa anak memiliki kemampuan untuk menirukan bahasa orang tua yang dilakukan dengan dua cara yaitu secara spontan dan melalui penugasan dari orang dewasa untuk meniru bahasa tersebut. Seperti halnya penelitian yang dilakukan Fraser, Beluggi dan Brown, mereka mengembangkan suatu alat tes, yaitu ICP (Imitation comprehension Production Test), dalam tes tersebut anak diberikan dua macam bentuk tata bahasa yang berlawanan seperti kalimat aktif dan kalimat pasif. Setelah itu anak diperlihatkan dua gambar sesuai dengan bentuk kalimat yang sebelumnya diberikan.anak kemudian diminta untuk menunjukkan gambar yang tepat sesuai dengan kalimat yang diucapkan penguji.pada akhir tes anak harus membuat kalimat sendiri berdasarkan gambar yang diberikan, jawaban anak menunjukkan kecakapan dalam memahami kalimat-kalimat tersebut (Comprehension) dan membuat kalimat-

4 kalimat sendiri (Production).Permasalahan yang muncul dilapangan secara umum keterampilan berbicara dan penguasaan kosa kata anak belum dikuasai oleh semua anak, khususnya anak-anak yang berada di pedesaan atau pinggiran yang disebabkan keterbatasan kata-kata yang diketahui dan informasi yang didengar dari orang-orang yang ada disekelilingnya. Hal ini terlihat masih ada anak yang diam, bengong, kadang termangu kalau di tanya oleh guru atau teman disekolah, bahkan oleh orang tua atau orang-orang yang ada disekitar, anak belum mampu menyebutkan dan menjelaskan tentang sesuatu hal, terbata-bata takut salah kalau berbicara, karena anak belum memiliki kosa kata yang memadai, atau pembelajaran yang kurang variatif, kalau hal itu dibiarkan secara terus menerus anak akan mempunyai kesulitan dalam menggunakan bahasa, terutama dalam berkomunikasi secara lisan di masyarakat. Adapun upaya untuk mengatasi permasalahan diatas, perlu kiranya guru untuk menerapkan bermain dengan media gambar seri dalam mengembangkan keterampilan berbicara dan penguasaan kosa kata anak. Karena bermain akan membantu mengembangkan aspek intelektual, sosio emosional, kognisi/bahasa, spiritual, pisik, yang terjadi secara interdependensi atau saling terpadu, saling ketergantungan, saling mempengaruhi dan melengkapi sekaligus melibatkan kognisi, afeksi, dan psikomotor. Agar lebih menarik dan menyenangkan dalam bermain, alangkah baiknya menggunakan gambar, karena media visual merupakan sarana dalam menyampaikan pesan/ materi dalam kegiatan pembelajaran, walaupun itu hanya media yang

5 sederhana tetapi itu sangat membantu komunikasi menjadi efektif. Gambar dapat memberikan nilai yang sangat berarti, terutama dalam membentuk pengertian baru dan untuk memperjelas pengertian baru, disamping itu, penggunaan media gambar seri dapat menimbulkan daya tarik tersendiri bagi siswa, merangsang minat siswa sehingga siswa lebih senang mengikuti kegiatan bermain sambil belajar di sekolah (Salimah, 2011: 188). Memberikan kegiatan yang menarik dan menyenangkan merupakan suatu bagian penting dalam mendorong perkembangan bahasa, karena anak harus mampu mengungkapkan dan menggunakan kata-kata, untuk mendorong anak agar mampu mengungkapkan diri dengan kata-kata, maka kegiatan yang akan dilakukan adalah melalui permainan bahasa dalam bentuk permainan berbicara atau permainan deskriptif. Permainan deskriptif adalah permainan yang menuntut anak-anak untuk menguraikan benda dengan mendorong anak untuk mencari kata-kata dan membantu mereka berbicara serta berpikir dengan lebih jelas, salah satu contohnya permainan pemberian gambar seri. B. Perumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian adalah Apakah mengajar dengan gambar seri dapat meningkatkan kemampuan bercerita pada anak kelompok B TK Kanisius Delanggu Klaten tahun pelajaran 2012/2013?

6 C. Tujuan Penelitian Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampan bercerita melalui gambar seri pada kelompok B TK Kanisius Delanggu Klaten tahun pelajaran 2012/2013 D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat penelitian secara teoretis, Penelitian ini dapat memperkaya konsep dan literatur dalam bidang pendidikan khususnya pendidikan anak usia dini 2. Manfaat secara praktis, a. Hasil penelitian ini merupakan masukan dan pengalaman yang berharga bagi guru dalam menggunakan media gambar seri sehingga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di TK. b. Bagi pengelola bermanfaat dalam rangka meningkatkan program pembelajaran kearah yang lebih baik, c. Bagi peneliti memberikan pengalaman sangat berharga dapat bekerjasama dengan guru dalam menyelesaikan masalah di sekolah dan menambah wawasan untuk memperbaiki pola pikir kedepan.