PENGARUH BERBAGAI KONSENTRASI TWEEN 80 YANG DIKOMBINASI DENGAN PROPILENGLIKOL SEBAGAI ENHANCER TERHADAP PENETRASI HIDROKORTISON ASETAT DALAM BASIS GEL CARBOPOL 934 SECARA IN VITRO OLEH: ARI SISWAKRISTANTINI 2443002157 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA FEBRUARI 2008
PENGARUH BERBAGAI KONSENTRASI TWEEN 80 YANG DIKOMBINASI DENGAN PROPILENGLIKOL SEBAGAI ENHANCER TERHADAP PENETRASI HIDROKORTISON ASETAT DALAM BASIS GEL CARBOPOL 934 SECARA IN VITRO SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Farmasi pada Fakultas Farmasi Universitas Katolik Widya Mandala OLEH: ARI SISWAKRISTANTINI 2443002157 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA FEBRUARI 2008
LEMBAR PERSETUJUAN Naskah usulan skripsi berjudul Pengaruh berbagai konsentrasi Tween 80 yang dikombinasi dengan propiler1glikol sebagai errancel' terhadap penetrasi in vitro yang ditulis oleh Ari Siswakristantini telah disetujui dan diterima untuk diajukan ke Tim Penguji. Pembimbing I : Dra. r, AW /Y,r/i Pembimbing II : Drs. HI SZ. Tjoetioek K.. Apt
LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang ditulis oleh Ari Siswakristantini NRP 2443002157 Telah disetujui pada tanggal 08 Februari 2008 dan dinyatakan LULUS. Drs. Kuncoro Foe. G.Dip.Sc.. Ph.D..Apt Mengetahui, Dekan:
KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, anugerah, penyertaan dan kasih setia-nya sehingga skripsi yang berjudul Pengaruh Berbagai Konsentrasi Tween 80 yang dikombinasi dengan propilenglikol sebagai Enhancer dalam basis gel Carbopol 934 terhadap Penetrasi Hidrokortison Asetat secara in vitro sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Farmasi pada Fakultas Farmasi Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya dapat diselesaikan. Keberhasilan dalam menyelesaikan skripsi ini juga tidak lepas dari bantuan, dukungan dan doa dari semua pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: Dra. Hj. Sri Gunarti, M.S., Apt. selaku pembimbing I dan Drs. Hj. SZ. Tjoetjoek K., Apt selaku pembimbing II yang telah menyediakan waktu dan tenaga untuk membimbing sampai selesainya penyusunan skripsi ini. Drs. Kuncoro Foe, G. Dip. Sc., Ph.D., Apt., Henry. K.S, M.Si, Apt., dan M.M. Farida Lanawati Darsono, S.Si. selaku tim penguji yang telah memberikan masukan dan saran bagi penyelesaian skripsi ini. Angelica Kresnamurti, S.Si., Apt. selaku Wali Dosen Fakultas Farmasi Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya. Staf Laboratorium Formulasi dan Teknologi Sediaan Likuida, Staf Laboratorium Formulasi dan Teknologi Sediaan Semi Solida, Staf Laboratorium Analisa Sediaan dan Tata Usaha Fakultas Farmasi Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya yang telah memberikan bantuan dalam proses penelitian hingga selesainya penulisan skripsi ini.
Seluruh dosen pengajar Fakultas Farmasi Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya yang telah mendidik selama menuntut ilmu di bangku kuliah. Bu Meity dan PT. Coronet Crown yang telah membantu memberikan bahan untuk penelitian ini. Papa, Mama dan Harya yang selalu memberikan dukungan, bantuan, materi dan doa sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Rachmad, Johan, Lydia, Siska, Dita, Wulan, Viani, Givrina yang sudah memberikan dukungan, tenaga dan pikiran sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. Semua pihak yang telah memberikan bantuan baik secara langsung maupun tidak langsung yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah membantu proses penyelesaian skripsi ini. Penulis sepenuhnya menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak lepas dari kekurangan. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari semua pihak. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membaca skripsi ini. Surabaya, Januari 2008 Penulis
DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR.... i DAFTAR ISI. iii DAFTAR TABEL..... x DAFTAR GAMBAR... xiii DAFTAR LAMPIRAN....... xiv ABSTRAK.... xvi ABSTRACK xvii I. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian........ 1 Rumusan Masalah Penelitian...... 5 Tujuan Penelitian....... 5 Hipotesis Penelitian..... 6 Manfaat Penelitian....... 6 II. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kulit 2.1.1. Anatomi dan Fisiologi...... 7 2.1.1.1. Epidermis... 7 2.1.1.2. Dermis... 8 2.1.1.3. Hipodermis... 9 Halaman 2.1.2. Apendik Kulit......9 2.2. Sediaan Gel
2.2.1. Definisi Gel...... 11 2.2.2. Komponen Sediaan Gel..12 2.3.1. Penetration Enhancer..13 2.3.2. Mekanisme Kerja Penetration Enhancer...13 2.4. Proses Penetrasi Perkutan...14 2.4.1. Rute Penetrasi Perkutan...14 2.4.1.1. Rute Transepidermal...14 2.4.1.2. Rute Transapendik...15 2.4.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penetrasi Obat...16 2.4.3. Perhitungan Matematis untuk Penetrasi 2.4.3.1. Teori Disolusi...17 2.4.3.2. Teori Difusi...18 2.5. Metode Uji penetrasi...19 2.5.1.Metode in vivo...19 2.5.2. Metode in vitro...20 2.5.3. Tinjauan tentang Alat Uji Penetrasi 2.5.3.1.Alat Uji Penetrasi...21 2.6. Hidrokortison Asetat...22 Halaman 2.6.1. Khasiat dan Kegunaan.......23 2.6.2. Efek Samping......23 2.6.3. Mekanisme kerja..... 24 2.7.Carbopol 934......25 2.7.1. Sifat Fisika...25
2.7.1. Sifat Kimia...25 2.8. Tween 80 26 2.9. Propilenglikol...26 2.10. Validasi Metode 2.10.1.Linearitas...28 2.10.2. Presisi.......28 2.10.3. Akurasi...29 III. BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Bahan dan Alat 3.1.1. Bahan.... 31 3.1.2. Alat 31 3.2. Metode Penelitian 3.2.1. Rancangan Penelitian... 32 3.3. Tahapan Penelitian 3.3.1 Rincian Formula Sediaan... 33
Halaman 3.3.2. Cara Pembuatan 3.3.2.1. Cara Pembuatan Gel Carbopol 934 Formula A..... 34 3.3.2.2 Cara Pembuatan Gel Carbopol 934 Formula B...34 3.3.2.3. Cara Pembuatan Gel Carbopol 934 Formula C..35 3.3.2.4. Cara Pembuatan Gel Carbopol 934 Formula D.35 3.2.3. Pembuatan Larutan Dapar Fosfat ph 7,4 36 3.2.4. Pengujian Karakteristik Sediaan 3.2.4.1. Organoleptis... 36 3.2.4.2. Pengukuran ph Sediaan...... 36 3.2.4.3. Pengukuran Viskositas... 36 3.2.5. Validasi Metode Analisa Penetapan Kadar Hidrokortison Asetat 3.2.5.1.Pembuatan Larutan Baku Induk dalam Dapar Fosfat ph 7,4 37 3.2.5.2.Pembuatan Larutan Baku Kerja Hidokortison Asetat dalam Dapar Fosfat ph 7,4 38 3.2.5.3Penentuan Panjang Gelombang Serapan Terpilih.... 38 3.2.5.4. Pembuatan Kurva Baku Hidrokortison Asetat dalam Dapar Fosfat ph 7,4...... 39 3.2.5.5.Scan Blangko..... 39 3.2.5.6. Akurasi dan Presisi... 39 3.2.5.7. Penatapan Kadar Hidrokortison Asetat dalam Sedían Gel 40 3.3.6. Penentuan Uji Penetrasi
Halaman 3.3.6.1. Alat Uji Penetrasi... 37 3.3.6.2. Penyiapan Membran Kulit..... 37 3.3.6.3. Validasi Metode Penetapan Kadar Hidrokortison Asetat dalam Larutan reseptor Hasil Uji Penetrasi 3.3.6.4. Pengambilan Cuplikan pada Uji Penetrasi..... 41 3.3.6.5. Scan Blangko..... 42 3.3.6.6. Penentuan Kadar Hidrokotison Asetat dalam Cuplikan. 42 3.3. Teknik Analisa Data. 43 3.3.1. Uji Statistik..44 3.4. Hipotesis Statistik 3.4.1. Hipotesis Statistik ph Sediaan Gel Hidrokortison Asetat antar Batch.. 47 3.4.2. Hipotesis Statistik Viskositas Sediaan Gel Hidrokortison Asetat antar Batch. 48 3.4.3. Hipotesis Statistik Kadar Sediaan Gel Hidrokortison Asetat antar Batch..48 3.4.4. Hipotesis Statistik ph Sediaan Gel Hidrokrotison Asetat antar Formula...48 3.4.5. Hipotesis Statistik Viskositas Sediaan Gel Hidrokortison Asetat antar Formula.... 49 3.4.6. Hipotesis Statistik Persen Kadar Sediaan Gel Hidrokortison Asetat antar Formula.... 49
Halaman 3.4.7. Hipotesis Statistik Berat Gel Hidrokortison Asetat dalam Kompartemen Donor Formula...... 49 3.4.8. Hipotesis Statistik Jumlah Hidrokortison Asetat yang Berpenetrasi dalam Sediaan Gel Hidrokortison Asetat antar Formula...50 3.4.9. Hipotesis Statistik Lju Penetrasi Hidrokortison Asetat dalam Sediaan Gel Hidrokortison Asetat antar Formula...50 3.6. Skema Penelitian.. 51 IV. BAB IV ANALISA DATA DAN INTERPRETASI PENEMUAN 4.1. Analisa Data 4.1.1. Karakteristik Sediaan Gel Hidrokortison Asetat 4.1.1.1. Uji Organoleptis.. 52 4.1.1.2. Uji ph..... 53 4.1.1.3. Uji Viskositas.. 54 4.1.2. Validasi Metode Penetapan Kadar Hidrokortion Asetat dalam Sediaan 4.1.2.1. Penentuan Panjang Gelombang Serapan Maksimum Hidrokortison Asetat dalam Larutan Dapar Fosfat ph 7,4. 56 4.1.2.2. Pengamatan Kurva Baku Hidrokortison Asetat dalam Larutan Dapar Fosfat ph7,4...57 4.1.2.3. Scan Blangko.. 60 4.1.2.4. Akurasi dan Presisi. 62 4.1.3. Penetapan Kadar Hidrokortison Asetat dalam Sediaan.....62
Halaman 4.1.4. Uji Homogenitas Sediaan.. 64 4.1.5. Uji Penetrasi Hidrokortison Asetat... 66 4.2. Interpretasi Penemuan.. 78 V. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan..... 83 5.2. Saran... 83 DAFTAR PUSTAKA.. 84 LAMPIRAN... 88
DAFTAR TABEL Tabel Halaman 3.1. Formula Sediaan Gel Hidrokortison Asetat......33 3.2. Pembuatan Larutan Baku Kerja Hidrokortison Asetat dalam Dapar Fosfat ph 7,4...38 3.3. Jumlah Hidrokortison Asetat yang Berpenetrasi Melalui Membran Kulit...44 3.4. Persamaan untuk Menghitung Konstanta Laju Pelepasan Obat. 41 3.5. Serapan Terhadap Konsentrasi...45 3.6. Rumus ANAVA Rancangan Lengkap...46 4.1. Organoleptis Sediaan Gel Formula Batch I dan Batch II...52 4.2. Nilai ph Sediaan Formula Batch I....... 53 4.3. Hasil Uji ANAVA ph Batch I.53 4.4. Nilai ph Sediaan Formula Batch II....... 53 4.5. Hasil Uji ANAVA ph Batch II...54 4.6.Ringkasan Pooled Variance t Test terhadap ph Sediaan Gel antar Batch...54 4.7. Viskositas Sediaan Formula Batch I....... 54 4.8. Hasil Uji ANAVA Viskositas Batch I.55 4.9. Viskositas Sediaan Formula Batch II.......55 4.10. Hasil Uji ANAVA Viskositas Batch II..55 4.11.Ringkasan Pooled Variance t Test terhadap Viskositas Sediaan Gel antar Batch...55
Tabel Halaman 4.12. Nilai Serapan Larutan Baku Kerja Hidrokortison Asetat dalam Larutan Dapar Fosfat ph 7,4 pada Panjang Gelombang 242,8 nm... 57 4.13. Ringkasan Perhitungan Statistik Untuk Mengetahui Perbedaan Bermakna antar Persamaan Regresi..58 4.14. Hasil Uji Akurasi dan Presisi Matriks Gel...62 4.15. Hasil Uji Penetapan Kadar Hidrokortison Asetat Formula Batch I...62 4.16. Hasil Uji ANAVA Penetapan Kadar Batch I.63 4.17. Hasil Uji Penetapan Kadar Hidrokortison Asetat Formula Batch II..63 4.18. Hasil Uji ANAVA Penetapan Kadar Batch II 63 4.19. Ringkasan Pooled Variance t Test terhadap Penetapan Kadar Sediaan dari Batch I dan Batch II..63 4.20. Homogenitas Hidrokortison Asetat dari Masing-masing Formula yang Diambil dari Lima Tempat Berbeda secara Acak Batch I 64 4.21. Kadar Rata-rata dan %KV dari Masing masing Formula Pada Batch I..64 4.22. Homogenitas Hidrokortison Asetat dari Masing-masing Formula yang Diambil dari Lima Tempat Berbeda secara Acak Batch II...65 4.23. Kadar Rata-rata dan %KV dari Masing masing Formula Pada Batch II...65 4.24. Berat Sediaan Gel pada Kompartemen Donor...... 66 4.25. Hasil Uji ANAVA berat Sediaan Gel pada Kompartemen Donor...66 4.26. Nilai Serapan Scan Blangko Matriks A, B, C dan D pada Panjang Gelombang 242,8 nm....... 67
Tabel Halaman 4.27. Jumlah Hidrokortison Asetat Formula A yang Berpenetrasi Melalui Membran... 67 4.28. Jumlah Hidrokortison Asetat Formula B yang Berpenetrasi Melalui Membran... 68 4.29. Jumlah Hidrokortison Asetat Formula C yang Berpenetrasi Melalui Membran... 68 4.30. Jumlah Hidrokortison Asetat Formula D yang Berpenetrasi Melalui Membran... 68 4.31. Jumlah Obat Terpenetrasi Rata-Rata Tiap cm 2...... 69 4.32. Hasil Uji ANAVA Terhadap Jumlah Obat Terpenetrasi Rata-Rata Tiap cm²...69 4.33. Jumlah Hidrokortison Asetat yang Berpenetrasi Melalui Membran Kulit Dengan Persamaan Orde Nol Formula A...70 4.34. Jumlah Hidrokortison Asetat yang Berpenetrasi Melalui Membran Kulit Dengan Persamaan Orde Satu Formula A...70 4.35. Jumlah Hidrokortison Asetat yang Berpenetrasi Melalui Membran Kulit Dengan Persamaan Higuchi Formula A...69 4.36. Jumlah Hidrokortison Asetat yang Berpenetrasi Melalui Membran Kulit Dengan Persamaan Orde Nol Formula B...71 4.37. Jumlah Hidrokortison Asetat yang Berpenetrasi Melalui Membran Kulit Dengan Persamaan Orde Satu Formula B...71
Tabel Halaman 4.38. Jumlah Hidrokortison Asetat yang Berpenetrasi Melalui Membran Kulit Dengan Persamaan Higuchi Formula B...72 4.39. Jumlah Hidrokortison Asetat yang Berpenetrasi Melalui Membran Kulit Dengan Persamaan Orde Nol Formula C...72 4.40. Jumlah Hidrokortison Asetat yang Berpenetrasi Melalui Membran Kulit Dengan Persamaan Orde Satu Formula C...73 4.41. Jumlah Hidrokortison Asetat yang Berpenetrasi Melalui Membran Kulit Dengan Persamaan Higuchi Formula C...73 4.42. Jumlah Hidrokortison Asetat yang Berpenetrasi Melalui Membran Kulit Dengan Persamaan Orde Nol Formula D...74 4.43. Jumlah Hidrokortison Asetat yang Berpenetrasi Melalui Membran Kulit Dengan Persamaan Orde Satu Formula D...75 4.44. Jumlah Hidrokortison Asetat yang Berpenetrasi Melalui Membran Kulit Dengan Persamaan Higuchi Formula D...75 4.45. Persentase Obat Terlepas Rata-Rata pada Masing-Masing Formula...... 76 4.46. Hasil Uji ANAVA Persentase Obat Terlepas Rata-Rata pada Masing-Masing Formula...76
DAFTAR GAMBAR Gambar Halaman 2.1. Anatomi kulit...10 2.2. Alat penetrasi Franz diffusion cell...22 2.3. Rumus bangun Hidrokortison Asetat......23 3.1. Alat penetrasi Franz diffusion cell.. 41 4.1. Kurva hubungan serapan versus panjang gelombang. 56 4.2. Kurva hubungan serapan versus kadar larutan baku kerja Hidrokortison Asetat dalam dapar fosfat ph 7,4 pada panjang gelombang 242,8 nm.... 59 4.3. Scan blangko matriks A..60 4.4. Scan blangko matriks B..60 4.5. Scan blangko matriks C..61 4.6. Scan blangko matriks D.. 61 4.7. Fluks pada tiap jam titik pengambilan pada masing-masing formula... 69 4.8. Jumlah Rata Rata Hidrokrotison Asetat yang Terpenetrasi melalu Membran Kulit.76 4.9. Persamaan Regresi Hasil Uji Penetrasi Masing- Masing Formula Menurut Orde Nol...76 4.10. Persamaan Regresi Hasil Uji Penetrasi Masing- Masing Formula Menurut Orde Satu...77
Gambar Halaman 4.11. Persamaan Regresi Hasil Uji Penetrasi Masing- Masing Formula Menurut Orde Satu...77
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran Halaman 1. Perhitungan statistik dengan Pooled Variance t Test untuk ph sediaan...90 2. Perhitungan Statistik ANAVA RAL dan HSD untuk ph Sediaan Batch I...92 3. Perhitungan Statistik ANAVA RAL dan HSD untuk ph Sediaan Batch II...94 4. Perhitungan Statistik dengan Pooled Variance t Test untuk viskositas sediaan......96 5. Perhitungan Statistik Anava RAL dan HSD untuk viskositas Sediaan Batch I...98 6. Perhitungan Statistik ANAVA RAL dan HSD untuk viskositas Sediaan Batch II...100 7. Perhitungan Dtatistik dengan ANAVA untuk kurva baku Hidrokortison Asetat...102 8. Contoh perhitungan KV (Uji akurasi dan presisi matriks D).. 105 9. Data Penimbangan dan Serapan Untuk Penetapan Kadar...106 10. Perhitungan Statistik dengan Pooled Variance t Test untuk Penetapan Kadar Sediaan...107 11. Perhitungan Statistik ANAVA RAL dan HSD untuk Penetapan Kadar Sediaan Batch I...109 12. Perhitungan Statistik ANAVA RAL dan HSD untuk Penetapan Kadar Sediaan Batch II...110 13. Data Penimbangan dan Serapan Uji Homogenitas...111 Lampiran halaman 14. Perhitungan Statistik dengan ANAVA RAL untuk berat sediaan gel...112 15.Nilai Serapan Hasil Uji Penetrasi...113
16. Perhitungan Statistik dengan ANAVA RAL dan HSD untuk jumlah obat terlepas tiap cm 2 (Qt). 117 17. Contoh perhitungan % obat terlepas (Uji penetrasi FA)....119 18.Contoh cara perhitungan fluks...120 19. Perhitungan Statistik dengan ANAVA RAL dan HSD untuk Persentase Dosis Hidrokortison Asetat yang Terpenetrasi Melalui Kulit Pada Jam ke- 8...121 20. Tabel harga r pada taraf signifikan 5% dan 1%..... 122 21. Tabel distribusi t.... 123 22. Tabel distribusi F... 124 23. Tabel Q (0,05)... 125 24. Sertifikat analisa Hidrokortison Asetat...126
ABSTRAK Pengaruh berbagai konsentrasi Tween 80 yang dikombinasi dengan propilenglikol sebagai enhancer dalam basis gel Carbopol 934 terhadap penetrasi hidrokortison asetat secara in vitro Ari Siswakristantini Telah dilakukan penelitian tentang pengaruh penambahan tween 80 sebagai enhancer yang dikombinasi dengan propilenglikol 5% dalam basis gel Carbopol 934 terhadap penetrasi hidrokrotison asetat secara in vitro. Dibuat empat formula masing-masing sebanyak 2 batch dengan konsentrasi Tween 80 yang digunakan adalah 0%, 0,5%, 1% dan 2%. Uji yang dilakukan adalah organoleptis, ph, viskositas, kadar dan homogenitas di mana semua pengujian tersebut harus memenuhi persyaratan. Semakin besar konsentrasi tween 80 maka viskositas sediaan juga semakin meningkat yang peningkatannya menunjukkan adanya perbedaan bermakna. Metode studi penetrasi yang dilakukan secara in vitro yaitu dengan menggunakan alat uji penetrasi tipe Franz diffusion cell dan sebagai membran digunakan kulit babi. Kompartemen donor berisi 1,8463 gram sediaan sedangkan kompartemen reseptor berisi 96 ml larutan dapar fosfat ph 7,4 yang distirer secara konstan dengan suhu percobaan dijaga 37 ± 1 o C. Cuplikan diambil sebanyak 5 ml pada jam 0,5; 1, 2, 4, 6, dan 8 dan diamati pada panjang gelombang 242,8 nm didapatkan jumlah obat yang terpenetrasi pada jam ke-8 adalah F C (189,9790 µg/cm 2 ) F B (137,6950µg/cm 2 ) F D (99,5548 µg/cm 2 ) F A (67,5435 µg/cm 2 ). Walaupun semakin meningkatnya konsentrasi tween 80 menyebabkan viskositas sediaan meningkat tapi jumlah obat terpenetrasi yang paling besar tetap F C. Tetapi pada FD jumlah hidrokortison asetat yang berpenetrasi menurun sebab semakin meningkatnya konsentrasi Tween 80 sebagai enhancer dapat menyebabkan terbentuknya micelle dan penetrasi obat menjadi lambat. Kata kunci: enhancer, hidrokortison asetat, gel, penetrasi, tween 80