HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU DENGAN PERILAKU IBU DALAM MENDIDIK ANAK MENGGOSOK GIGI Patria Asda 1, Nunik Hujani Rahayu 2 1,2 Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES Wira Husada Yogyakarta Email: asdapaty@gmail.com ABSTRACT Background: The issue of children's oral health in Indonesia is still very low, as many as 89% of children under the age of 12 years suffer from dental health problems and mulut. Pengenalan and dental care to children from an early age is an effort to improve the oral health status. Knowledge of parents is very important in the formation of the underlying behaviors that support or do not support to rubbing teeth and oral hygiene. Objective: To know the relationship between maternal knowledge about brushing her teeth with maternal behavior in educating children brush their teeth. Methods: This study is a survey research with cross sectional. Analisis Spearman analysis of the data used in this study Rank. Instrumen using questionnaires given parents/guardians of kindergarten students Pamekar Budi by 56 people. Results: The level of knowledge of mothers about brushing teeth categorized as high at 55.4% and the majority of maternal behavior in educating children brushing their teeth in the category of less than 75%. Results of Spearman Rank correlation analysis shows that there is a significant relationship between maternal knowledge about brushing her teeth the mother's behavior in brushing teeth in kindergarten Pamekar Budi. Conclusion: There is a significant relationship between maternal knowledge about brushing her teeth with brushing your teeth in the mother's behavior in kindergarten Pamekar Budi. Keywords: Knowledge Level, Mother Behavior ABSTRAK Latar Belakang: Masalah kesehatan gigi dan mulut anak di Indonesia masih sangat rendah, sebanyak 89% anak di bawah usia 12 tahun menderita masalah kesehatan gigi dan mulut. Pengenalan dan perawatan kesehatan gigi pada anak sejak dini merupakan upaya meningkatkan status kesehatan gigi dan mulut. Pengetahuan orang tua sangat penting dalam mendasari terbentuknya perilaku yang mendukung atau tidak mendukung kebersihan gigi dan mulut. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan ibu tentang menggosok gigi dengan perilaku ibu dalam mendidik anak menggosok gigi. Metode penelitian ini merupakan penelitian survei dengan pendekatan cross sectional. Analisis data yang digunakan analisis Spearman rank. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner yang diberikan orang tua/wali siswa TK Pamekar Budi sebanyak 56 orang. Hasil penelitian didapatakn bahwa bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu tentang menggosok gigi dengan perilaku ibu dalam menggosok gigi di TK Pamekar Budi kulonprogo 812
Kesimpulan: terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu tentang menggosok gigi dengan perilaku ibu dalam menggosok gigi di TK Pamekar Budi. Kata Kunci: Tingkat pengetahuan, perilaku, ibu PENDAHULUAN Kesadaran masyarakat Indonesia terhadap kesehatan gigi dan mulut masih kurang. Pernyataan tersebut dibuktikan melalui hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) pada tahun 2009 menunjukkan bahwa prevalensi penyakit gigi dan mulut tergolong tinggi yaitu 90,5%, sedangkan hasil penelitian Direktorat Kesehatan gigi tahun 2009 di Kalimantan Selatan 96%, Jambi 92%, di Sulawesi Selatan 96% dan Jawa Tengah 79%. Masalah kesehatan gigi dan mulut pada anak di Indonesia masih sangat rendah di mana sebanyak 89% anak di bawah usia 12 tahun menderita masalah kesehatan gigi dan mulut, kondisi ini sangat berpengaruh pada derajat pertumbuhan dan perkembangan anak dan mempengaruhi masa depan anak, anak-anak akan rawan kekurangan gizi karena rasa sakit pada gigi dan mulut yang akan menurunkan selera makan pada anak, dampak lainnya adalah kemampuan belajar anak kurang sehingga berpengaruh pada prestasi belajar anak (Pratiwi & mukhlisin, 2007) Pengenalan dan perawatan kesehatan gigi pada anak sejak dini merupakan suatu hal yang dapat dilakukan dalam upaya meningkatkan status kesehatan gigi dan mulut.penerapan pemeliharaan kesehatan gigi sebaiknya dilakukan sejak dini. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan gigi dan mulut pada anak tentang menggosok gigi yaitu anak-anak menganggap menggosok gigi merupakan pekerjaan yang tidak menyenangkan, rasa kantuk di malam hari membuat anak malas menggosok gigi sebelum tidur, kurangnya pengetahuan cara menyikat gigi dengan baik dan benar pada orang tua. Peran orang tua sangat diperlukan didalam perawatan gigi dan mulut seperti membimbing, memberikan pengertian, mengingatkan, memotivasi dan menyediakan fasilitas kepada anak agar anak dapat memelihara kebersihan giginya (Riyanti, 2005) Pengetahuan orang tua sangat penting dalam mendasari terbentuknya perilaku yang mendukung atau tidak mendukung kebersihan gigi dan mulut. Pengetahuan tersebut dapat diperoleh secara alami maupun secara terencana yaitu melalui proses pendidikan. Orang tua dengan pengetahuan rendah mengenai 813
kesehatan gigi dan mulut merupakan faktor predisposisi dari perilaku yang tidak mendukung kesehatan gigi dan mulut anak. Proses pelaksanaan kebersihan gigi dan mulut membutuhkan serangkaian proses yang dapat dimulai dari lingkungan keluarga, karena berbagai perilaku orangtua tentang perawatan gigi dan mulut akan diikuti oleh anak. Perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme atau makhluk hidup yang bersangkutan, proses pembentukkan perilaku yang diharapkan memerlukan waktu serta kemampuan dari orang tua didalam mengajarkan anak, oleh karena itu bila pola hidup yang dijalani orang tua merupakan pola hidup yang sehat maka perilaku yang akan diterapkan pada anak merupakan pola hidup sehat salah satunya adalah memelihara kesehatan gigi dan mulut (Notoadmojo, 2010) METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian survei dengan pendekatan cross sectional. Penelitian survei adalah suatu penelitian yang dilakukan tanpa melakukan intervensi (tekanan) terhadap subjek penelitian (masyarakat) sehingga sering disebut penelitian noneksperimen, selanjutnya istilah cross sectional yakni variabel diukur atau dikumpulkan secara simultan (dalam waktu yang bersamaan). Sampel dalam penelitian ini adalah orang tua/wali dari anak usia pra sekolah di TK PamekarBudi Kecamatan Bagelen Kabupaten Purworejo yakni sebanyak 56 orang. HASILPENELITIAN PEMBAHASAN 1. Karakteristik Responden Tabel 1 KarakteristikRespondenpenelitian No Karakterist ik 1 Umur 20-30 tahun 31-40 tahun Frekuen si DAN Persenta se (%) 30 53,6 25 44,6 > 40 tahun 1 1,8 Total 56 100,0 2 Pendidikan Tidak sekolah 9 16,1 SD 23 41,1 SMP 18 32,1 SMA 6 10,7 Total 56 100,0 3 Pekerjaan Ibu rumah tangga 43 76,8 PNS/Karyaw 13 23,2 an Total 56 100,0 Sumber: Data primer Berdasarkan Tabel 1 diketahui bahwa berdasarkan karakteristik umur, responden paling banyak dalam penelitian ini rentang umur 20-30 tahun sebanyak 30 responden atau 53,6%, dan responden yang paling sedikit adalah 814
responden yang berumur > 40 tahun hanya 1 responden atau 1,8%. Karakteristik responden berdasarkan pendidikan didapatkan hasil bahwa responden paling banyak adalah dengan pendidikan SD yaitu sebanyak 23 responden atau 41,1%, sedangkan yang paling sedikit adalah responden dengan pendidikan SMA yaitu sebanyak 6 responden (10,7%), responden dengan latar belakang pendidikan Diploma/Sarjana (S1) tidak ada. Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan responden paling banyak adalah responden ibu rumah tangga yaitu sebanyak 43 responden(76,8%) dan responden yang bekerja sebagai PNS dan karyawan sebanyak 13 responden (23,2%). 2. Pengetahuan Ibu Tentang Menggosok Gigi Tabel 2 Disribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Menggosok Gigi Kategori Frekuensi Persentase (%) Tinggi 31 55,4 Sedang 18 32,1 Rendah 7 12,5 Total 56 100,0 Sumber: Data primer Berdasarkan Tabel 2 diperoleh hasil bahwa sebagian besar pengetahuan ibu tentang menggosok gigi di TK Pamekar Budi dalam kategori tinggi yaitu sebesar 55,4% dan yang paling sedikit pengetahuan responden kategori rendah yaitu sebesar 12,5%. Berdasarkan analisis deskriptif pengetahuan ibu tentang menggosok gigi diperoleh hasil sebagian besar pengetahuan ibu dalam menggosok gigi masuk kategori tinggi yaitu sebesar 55,4%. Pengetahuan ibu dalam menggosok gigi dalam penelitian ini adalah pengetahuan yang dimiliki ibu kaitannya dengan menggosok gigi yang benar meliputi mengetahui, memahami dan aplikasi. Hal tersebut sesuai dengan tingkat pengetahuan yaitu: (1) Tahu, yaitu merupakan tingkatan pengetahuan yang paling rendah untuk mengukur bahwa seseorang tahu terhadap apa yang dipelajari antara lain menyebutkan, menguraikan dan mendefinisikan, menyatakan dan sebagainya; (2) memahami yaitu kemampuan menjelaskan secara benar tentang obyek atau materi yang harus diketahui dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar; (3) Aplikasi yaitu suatu kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi dan kondisi yang sebenarnya; (4) Analisis yaitu kemampuan untuk menjabarkan materi suatu objek ke 815
dalam komponen-komponen tetapi masih didalam struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya antara yang satu dengan yang lainnya; (5) Sintesis yaitu suatu kemampuan untuk menyusun formasi baru dari informasiinformasi yang ada dan (6) evaluasi yaitu berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan penilaian terhadap suatu materi/obyek, berdasarkan penilaian-penilaian dan kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada (Nursalam, 2008) Tingkatan pengetahuan ibu tentang menggosok gigi dalam penelitian ini meliputi pengetahuan, pemahaman dan aplikasi tersebut diukur dengan seberapa besar ibu dalam mengetahui manfaat menggosok gigi, waktu menggosok gigi yang benar dan cara menggosok gigi yang benar. Berdasarkan hasil analisis tabulasi silang tingkat pengetahuan ibu tentang menggosok gigi dengan karakteristik responden diperoleh hasil berdasarkan umur sebagian besar ibu yang memiliki pengetahuan tinggi adalah ibu yang berumur 20 sampai dengan 40 tahun, hal tersebut menunjukkan bahwa usia seseorang mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang. Hasil tersebut didukung oleh Erfandi (2009) bahwa umur mempengaruhi daya tangkap dan pola pikir seseorang, semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang diperolehnya semakin membaik. Pada usia madya individu akan lebih berperan aktif dalam masyarakat dan kehidupan sosial serta lebih banyak melakukan persiapan demi suksesnya upaya menyesuaikan diri menuju usia tua, selain itu seseorang usia madya akan lebih banyak menggunakan waktu untuk membaca. Pengetahuan ibu berdasarkan tingkat pengetahuan diperoleh hasil bahwa sebagian besar ibu yang tidak sekolah memiliki pengetahuan kategori rendah, sedangkan semakin tinggi pendidikan ibu menunjukkan peningkatan pengetahuan dalam kategori sedang dan tinggi. Semakin tinggi pendidikan seseorang maka akan semakin mudah orang tersebut untuk menerima informasi, dengan pendidikan tinggi maka seseorang akan cenderung mendapatkan informasi baik dari orang lain maupun media massa.. Pengetahuan ibu berdasarkan pekerjaan diperoleh hasil sebagian besar ibu yang bekerja sebagai pegawai negeri dan karyawan memiliki pengetahuan kategori tinggi, hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pengetahuan ibu 816
yang bekerja dan yang tidak bekerja, ibu yang bekerja tentunya memiliki teman atau lingkungan yang lebih luas, sehingga memiliki lebih banyak informasi dan pengetahuan yang didapatkan dari lingkungan pekerjaan. Lingkungan individu berpengaruh terhadap proses masuknya pengetahuan ke dalam individu yang ada di dalam lingkungan tersebut, hal tersebut terjadi karena adanya interaksi timbal balik ataupun tidak yang akan direspon sebagai pengetahuan oleh setiap individu (mubarak, 2007) 3. Perilaku Ibu Dalam Mendidik Gosok Gigi Tabel 3 Distribusi Frekuensi Perilaku Ibu Dalam Mendidik anakmenggosok Gigi Kategori Frekuensi Persentase (%) Baik 6 10,7 Cukup 8 14,3 Kurang 42 75,0 Total 56 100,0 Sumber: Data primer Berdasarkan Tabel 3 diperoleh hasil bahwa ibu/orang tua wali di TK Pamekar Budi sebagian besar perilaku ibu masuk kategori kurang baik yaitu sebesar 75% dan yang paling sedikit perilaku ibu/orang tua wali kategori baik yaitu sebesar 10,7%. Analisis deskriptif perilaku ibu dalam mendidik menggosok gigi diperoleh hasil sebagian besar ibu perilaku dalam mendidik gosok gigi masuk kategori kurang baik yaitu sebesar 75%. Perilaku ibu dalam mendidik anak menggosok gigi merupakan tindakan ibu untuk mengajarkan dan mendampingi anaknya dalam menggosok gigi, indikator dari perilaku ini meliputi ibu dapat memberikan penjelasan manfaat menggosok gigi pada anak, kapan waktu menggosok gigi anak yang benar dan bagaimana cara menggosok gigi yang baik dan benar. Berdasarkan hasil tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar perilaku ibu masuk kategori kurang baik, hal dapat dikarenakan oleh faktor yang mempengaruhi terbentuknya perilaku yaitu faktor predisposisi yang terwujud dalam pengetahuan, sikap, kepercayaan, keyakinan, nilai-nilai dan sebagainya, faktor pemungkin yang terwujud dalam lingkungan fisik, tersedia atau tidak tersedianya fasilitasfasilitas atau sarana-sarana kesehatan, misalnya puskesmas, obat-obatan, alatalat kontrasepsi, jamban dan sebagainya dan faktor-faktor pendorong atau penguat, yang terwujud dalam sikap dan perilaku petugas kesehatan atau petugas lain yang merupakan kelompok referensi 817
dari perilaku masyarakat (Notoadmodjo, 2012) Selain faktor tersebut faktor lain yang mempengaruhi perilaku ibu dalam mendidik menggosok gigi anaknya adalah faktor dari karakteristik individu yang meliputi usia, pendidikan dan pekerjaan. Berdasarkan hasil analisis tabulasi silang perilaku ibu dalam mendidik anak menggosok gigi berdasarkan usia diperoleh hasil sebagian besar ibu dari semua kategori memiliki perilaku kurang baik tetapi ibu pada usia 20-30 tahun terdapat ibu yang memiliki perilaku mendidik kategori baik 3,6% dan usia 31-40 tahun memiliki perilaku kategori baik sebesar 7,1%. Berdasarkan pendidikan ibu menunjukkan bahwa ibu yang tidak sekolah dan ibu dengan pendidikan SD semuanya memiliki perilaku mendidik masuk kategori kurang baik, sedangkan ibu dengan pendidikan SMP sebagian besar masuk kategori cukup baik dan ibu dengan pendidikan SMA sebagian besar masuk kategori baik. Analisis perilaku berdasarkan pekerjaan ibu diperoleh hasil sebagian besar ibu yang bekerja sebagai PNS atau karyawan memiliki perilaku yang cukup baik sedangkan ibu rumah tangga sebagian besar memiliki perilaku kurang baik yaitu sebesar 75%. Hasil tersebut didukung oleh penelitian sebelumnya oleh Fasa yang berjudul Perilaku Orang Tua dalam Merawat Kesehatan Gigi dan Mulut Anak Usia Pra Sekolah Di Tiga TAAM (Taman Asuh Anak Muslim) di Surabaya. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa perilaku orang tua dalam merawat kesehatan gigi dan mulut anak masuk kategori kurang baik. Berdasarkan pada hasil analisis menunjukkan bahwa perilaku seseorang dapat berubah tergantung dari rangsangan atau stimulus yang diterima oleh individu, perilaku dapat berubah hanya apabila stimulus atau rangsang yang diberikan benar-benar melebihi dari stimulus semula yang berarti stimulus yang diberikan harus dapat meyakinkan organisme. Bentuk perubahan perilaku seseorang sangat bervariasi tergantung dari pemahaman individu tersebut untuk dapat berubah diantaranya perubahan secara alamiah, perubahan secara terencana karena memang direncanakan sendiri dan kesediaan untuk berubah. 4. Hubungan tingkat pengetahuan ibu dengan perilaku ibu dalammendidik anakmenggosok gigi Analisis bivariate dalam penelitian menggunakan korelasi Spearman rank dan hasil analisis dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut. 818
Tabel 4 Hubungan tingkat pengetahuan ibu denganperilakuibudalammendidikanakm enggosokgigi Pengetahuan Ibu Bai k Perilaku Ibu Mendidik Gosok Gigi Cukup Kurang Total f % f % f % F % Tinggi 4 7,1 7 12,5 20 5,7 31 55,4 Sedang 2 3,6 1,8 15 6,8 18 32,1 Rendah - - - - 7 2,5 7 12,5 6 10,7 8 14,3 42 5,0 56 100, Total 0 Sumber: Data primer Berdasarkan Tabel 4 dapat diketahui sebagian besar responden dengan tingkat pengetahuan rendah memiliki perilaku yang rendah pula yaitu sebesar 12,5%. Sebesar 7,1% responden dengan pengetahuan tinggi memiliki perilaku yang baik, sebesar 12,5% responden yang memiliki pengetahuan tinggi memiliki perilaku baik dan sebesar 35,7% responden dengan pengetahuan tinggi memiliki perilaku yang kurang baik. Sebesar 3,6% responden dengan pengetahuan dan memiliki perilaku baik serta sebesar 26,8% responden dengan pengetahuan sedang memiliki perilaku rendah. Tabel 5 AnalisiskorelasiVariabelpenelitian Variabel Analisi s Hubun P val ue Tingkat pengetahuan ibu denganperilakuibudalammendid ikanakmenggosokgigi gan(ρ) 0,531 0,0 00 Berdasarkan hasil analisis korelasi Spearman rank yang digunakan untuk menguji hubungan pengetahuan ibu tentang menggosok gigi dengan perilaku ibu mendidik gosok gigi diperoleh nilai Spearman rank ( ) sebesar 0,531, nilai ini menunjukkan bahwa hubungan tingkat pengetahuan tentang menggosok gigi dengan perilaku ibu mendidik gosok gigi termasuk dalam kriteria yang sedang karena berada pada interval kofesien 0,40-0,599. Hasil analisis diperoleh nilai p-value sebesar 0,000 <0,05, yang berarti bahwa hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang menggosok gigi dengan perilaku ibu mendidik gosok gigi di TK Pamekar Budi, Purworejo adalah signifikan, hasil tersebut membuktikan bahwa pengetahuan orang tua sangat penting dalam memdasari terbentuknya perilaku yang mendukung atau tidak mendukung kebersihan gigi dan mulut. Hasil penelitian tersebut didukung oleh penelitian-penelitian sebelumnya yaitu oleh Maysaroh, hasil penelitiannya menunjukkan bahwa 819
terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan tentang kebersihan gigi dan mulut terhadap perilaku menyikat gigi pada anak usia sekolah di SDN 136 Pekan Baru. Orang tua dengan pengetahuan rendah mengenai kesehatan gigi dan mulut merupakan faktor predisposisi dari perilaku yang tidak mendukung kesehatan gigi dan mulut anak KESIMPULAN 1. Pengetahuan ibu tentang menggosok gigi di TK Pamekar Budi masuk kategori tinggi yaitu sebesar 55,4% 2. Perilaku ibu dalam mendidik menggosok gigi anak masuk kategori kurang baik yaitu sebesar 75%. 3. Terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu tentang menggosok gigi dengan perilaku ibu dalam mendidikanakmenggosok gigi di TK Pamekar Budi. SARAN 1. Bagi TK Pamekar Budi Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa ibu/orang tua murid TK Pamekar Budi sebagian besar memiliki perilaku ibu dalam mendidikanakuntukmenggosok gigi masuk kategori kurang, untuk itu dalam meningkatkan kesehatan khususnya mengenai kesehatan pada anak pra sekolah dapat dengan memberikan pendidikan kesehatan khususnya tentang menggosok gigi yang baik dan benar kepada orang tua/wali siswa pada saat ada jadwal kunjungan dokter gigi. Hasil analisis deskriptif perilaku ibu diperoleh hasil sebagian besar perilaku ibu masuk kategori kurang baik yaitu sebesar 75% untuk itu disarankan, bagi guru kelas diharapkan saat mengadakan pertemuan wali murid perlu ditambahkan pengarahan mengenai bagaimana mendidik gosok gigi anak yang baik dan benar. 2. Bagi Peneliti Selanjutnya Bagi peneliti selanjutnya dapat melanjutkan hasil penelitian ini terutama mengenai upaya meningkatkan perilaku menggosok gigi ibu dengan memberikan pendidikan kesehatan dan bagaimana pengaruhnya terhadap perilaku ibu dalam mendidik menggosok gigi anak DAFTAR PUSTAKA Departemen Kesehatan RI. 2009. Upaya Kesehatan Gigi Dan Mulut Dengan Pendekatan PKM, Depkes RI, Jakarta. 820
Erfandi. 2009. Pengetahuan dan faktorfaktor yang mempengaruhi pengetahuan. (online). http://forbettherhealth.wordpress.c om Fasa, F. 2011. Perilaku orang tua dalam merawat kesehatan gigi dan mulut anak usiapra sekolah di tiga TAAM (Taman Asuh Anak Muslim) di Surabaya. Skripsi. Surabaya: Universitas Airlangga. Riyanti, E. 2005. Pengenalan dan Perawatan Kesehatan Gigi Anak Sejak Dini.http://resources.unpad.ac.id. Diakses tanggal 30 november 2013. Maysaroh. 2012. Hubungan tingkat pengetahuan tentang kebersihan gigi dan mulut terhadap perilaku menyikat gigi pada anak usia sekolah di SDN 136 Pekan Baru. Skripsi. Riau: Universitas Riau Maulani, C. 2005. Kiatmerawatgigianak. Jakarta: Elex Media Komputindo. Mubarak, dkk. 2007. Promosi Kesehatan Sebuah Pengantar Proses Belajar Mengajar dalam Pendidikan. Graha Ilmu. Yogyakarta. Notoatmodjo. 2012. Promosi Kesehatan dan Prilaku Kesehatan. Edisi Revisi. Rineka Cipta. Jakarta. Notoatmodjo, S. 2010. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta Nursalam, dan Efendi, F. 2008. Pendidikan Dalam Keperawatan. Salemba Medika. Jakarta. Pratiwi, D., &Muhlisin. 2007. Gigi Sehat. Jakarta: PT. Kompas Media Nusantara. 821