KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER- 5 4 /PB/2016

dokumen-dokumen yang mirip
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER- 35 /PB/2015 TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER- 34 /PB/2015 TENTANG

Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta Telepon: Laman:

2017, No menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang Tata Cara Pembayaran Tunjangan Kinerja Pegawai pada Kementerian Negara/Lembaga; Menging

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORATJENDERALPERBENDAHARAAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DRAFT HASIL RAPAT 15 JAN 18

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lemba

2 1. Dana Operasional Menteri/Pimpinan Lembaga yang selanjutnya disebut dengan Dana Operasional adalah dana yang disediakan bagi Menteri/Pimpinan Lemb

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37/PERMEN-KP/2014 TENTANG

2015, No Pembayaran Tunjangan Kinerja Bagi Pegawai di lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaim

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 145/PMK.05/2011 TENTANG MEKANISME PENGELOLAAN DANA OPERASIONAL KHUSUS PENGAMANAN PENERIMAAN NEGARA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Dana Belanja Pensiun. PT. Taspen. Prosedur.

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA OIREKTORA-:- JENOERAL PERBENOAHARAAN

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 268/PMK.05/2014

2011, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 151 TAHUN 2015 TENTANG TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

2017, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuang

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Pinjaman atas Beban Bagian Anggaran Kementerian Negara/Lembaga; d. bahwa Peraturan Menteri Keuangan Nomor 199/PMK.05/2011 tentang Pem

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.378, 2015 KEUANGAN. Tunjangan Kinerja. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Pencabutan.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 167 TAHUN 2015 TENTANG TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2 257/PMK.02/2010 tentang Tata Cara Perhitungan, Penyediaan, Pencairan, Dan Pertanggungjawaban Dana APBN Yang Kegiatannya Dilaksanakan Oleh PT Asabri

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 154 TAHUN 2015 TENTANG TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN AGAMA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 153 TAHUN 2015 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 169 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 166 TAHUN 2015 TENTANG TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN BADAN STANDARDISASI NASIONAL

2015, No Mengingat : 1. Peraturan Pemerintah Nomor 102 Tahun 2015 tentang Asuransi Sosial Prajurit Tentara Nasional Indonesia, Anggota Kepoli

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lem

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 149 TAHUN 2015 TENTANG TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN LUAR NEGERI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 273/PMK.01/2014 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 2016 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 155 TAHUN 2015 TENTANG TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2016 TENTANG TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 157 TAHUN 2015 TENTANG TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN SEKRETARIAT JENDERAL KOMISI PEMILIHAN UMUM

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 160 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 164 TAHUN 2015 TENTANG TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN SEKRETARIAT JENDERAL KOMISI YUDISIAL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 162 TAHUN 2015 TENTANG

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 110/PMK.05/2010 TENTANG PEMBERIAN DAN TATA CARA PEMBAYARAN UANG MAKAN BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2016 TENTANG TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN BADAN EKONOMI KREATIF

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 143 TAHUN 2015 TENTANG TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PARIWISATA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 205/PMK.02/2013 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 168 TAHUN 2015 TENTANG TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN LEMBAGA SANDI NEGARA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 110 TAHUN 2015 TENTANG TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2016 TENTANG TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN KOMISI APARATUR SIPIL NEGARA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 163 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2016 TENTANG TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 269/PMK.05/2014 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

-2-3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 158 TAHUN 2015 TENTANG TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 142 TAHUN 2015 TENTANG TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 114 TAHUN 2015 TENTANG TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2016 TENTANG

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 159 TAHUN TENTANG TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL

Transkripsi:

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER- 5 4 /PB/2016 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMBAYARAN TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA Menimbang DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN bahwa untuk melaksanakan ketentuan dalam Peraturan Presiden Nomor 107 Tahun 2016 tentang Tunjangan Kinerja. Pegawai di Lingkungan Kementerian Komunikasi dan Informatika, perlu menetapkan Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan tentang Petunjuk Pelaksanaan Pembayaran Tunjangan Kinerja Pegawai di Lingkungan Kementerian Komunikasi dan Informatika. Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 440; 4. Peraturan Presiden Nomor 107 Tahun 2016 tentang Tunjangan Kinerja Pegawai di Lingkungan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 291); 5. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/ PMK.05/2012 tentang Tata Cara Pembayaran Dalam Rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara; MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMBAYARAN TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA 1

BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Direktur Jenderal ini, yang dimaksud dengan: 1. Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai Pegawai Aparatur Sipil Negara secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan. 2. Pegawai di Lingkungan Kementerian Komunikasi dan Informatika adalah PNS dan Pegawai Lainnya yang berdasarkan Keputusan Pejabat yang berwenang diangkat dalam suatu jabatan dan bekerja secara penuh pada satuan organisasi di lingkungan Kementerian Komunikasi dan Informatika. 3. Pegawai Lainnya adalah pegawai yang diangkat pada jabatan yang telah mendapat persetujuan dari menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pendayagunaan aparatur negara dan reformasi birokrasi. 4. Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya disingkat KPA adalah pejabat yang memperoleh kuasa dari Pengguna Anggaran untuk melaksanakan sebagian kewenangan dan tanggung jawab penggunaan anggaran pada Kementerian Negara/Lembaga yang bersangkutan. 5. Pejabat Pembuat Komitmen yang selanjutnya disingkat PPK adalah pejabat yang melaksanakan kewenangan PA/KPA untuk mengambil keputusan dan/atau tindakan yang dapat mengakibatkan pengeluaran atas beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. 6. Pejabat Penanda Tangan Surat Perintah Membayar yang selanjutnya disingkat PPSPM adalah pejabat yang diberi kewenangan oleh Pengguna Anggaran/KPA untuk melakukan pengujian atas permintaan pembayaran dan menerbitkan perintah pembayaran. 7. Bendahara Pengeluaran adalah orang yang ditunjuk untuk menerima, menyimpan, rnembayarkan, menatausahakan, dan mempertanggungjawabkan uang untuk keperluan Belanja Negara dalam pelaksanaan APBN pada kantor/ Satker Kementerian Negara/ Lembaga. 8. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran yang selanjutnya disingkat DIPA adalah Dokumen Pelaksanaan Anggaran yang digunakan sebagai acuan Pengguna Anggaran dalam melaksanakan kegiatan pemerintahan sebagai pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. 9. Surat Permintaan Pembayaran Langsung yang selanjutnya disingkat SPP-LS adalah dokumen yang diterbitkan oleh PPK, dalam rangka pembayaran tagihan kepada penerima hak/ -2

Bendahara Pengeluaran. 10. Surat Perintah Membayar Langsung yang selanjutnya disingkat SPM-LS adalah dokumen yang diterbitkan oleh PPSPM untuk mencairkan dana yang bersumber dari DIPA dalam rangka pembayaran tagihan kepada penerima hak/bendahara Pengeluaran. 11. Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak, yang selanjutnya disingkat SPTJM adalah surat yang dibuat oleh KPA yang memuat pernyataan bahwa seluruh pengeluaran untuk pembayaran Tunjangan Kinerja Pegawai telah dihitung dengan benar dan di sertai kesanggupan untuk mengembalikan kepada negara apabila terdapat kelebihan pembayaran. 12. Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara yang selanjutnya disingkat KPPN adalah instansi vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan yang memperoleh kuasa dari Bendahara Umum Negara untuk melaksanakan sebagian fungsi Kuasa Bendahara Umum Negara. 13. Surat Perintah Pencairan Dana yang selanjutnya disingkat SP2D adalah surat perintah yang diterbitkan oleh KPPN selaku Kuasa Bendahara Umum Negara untuk pelaksanaan pengeluaran atas beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara berdasarkan Surat Perintah Membayar. BAB II RUANG LINGKUP Pasal 2 Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan ini mengatur petunjuk pelaksanaan pembayaran Tunjangan Kinerja di lingkungan Kementerian Komunikasi dan Informatika BAB III PRINSIP DASAR PELAKSANAAN Pasal 3 Pegawai yang mempunyai jabatan di lingkungan Kementerian Komunikasi dan Informatika, selain diberikan penghasilan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan, diberikan Tunjangan Kinerja setiap bulan. Pasal 4 (1) Tunjangan Kinerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, tidak diberikan kepada: a. Pegawai di Lingkungan Kementerian Komunikasi dan Informatika yang tidak mempunyai jabatan tertentu; b. Pegawai di Lingkungan Kementerian Komunikasi dan

Informatika yang diberhentikan untuk sementara atau dinonaktifkan; c. Pegawai di Lingkungan Kementerian Komunikasi dan Informatika yang diberhentikan dari jabatan organiknya dengan diberikan uang tunggu dan belum diberhentikan sebagai pegawai; d. Pegawai di Lingkungan Kementerian Komunikasi dan Informatika yang diperbantukan / dipekerj akan pada badan/instansi lain di luar lingkungan Kementerian Komunikasi dan Informatika; e. Pegawai di Lingkungan Kementerian Komunikasi dan Informatika yang diberikan cuti di luar tanggungan negara atau dalam bebas tugas untuk menjalani masa persiapan pensiun; f. Pegawai pada Badan Layanan Umum yang telah mendapatkan remunerasi sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2012; (2) Ketentuan lebih lanjut mengenai Pegawai di Lingkungan Kementerian Komunikasi dan Informatika yang tidak diberikan Tunjangan Kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang Komunikasi dan Informatika. (3) Kementerian Komunikasi dan Informatika bertanggung jawab terhadap kebenaran. pembayaran Tunjangan Kinerja. Pasal 5 Alokasi dana pembayaran Tunjangan Kinerja Pegawai di Lingkungan Kementerian Komunikasi dan Informatika disediakan dalam DIPA Kementerian Komunikasi dan Informatika. Pasal 6 (1) Tunjangan Kinerja diberikan se suai dengan be saran Tunjangan Kinerja Pegawai sebagaimana Lampiran Peraturan Presiden Nomor 107 Tahun 2016 tentang Tunjangan Kinerja Pegawai di Lingkungan Kementerian Komunikasi dan Informatika sebagai berikut: No. KELAS JABATAN TUNJANGAN KINERJA PER KELAS JABATAN 1. 17 Rp26.324.000,00 2. 16 Rp20.695.000,00 3. 15 Rp14.721.000,00 4. 14 Rp11.670.000,00

5. 13 Rp 8.562.000,00 6. 12 Rp 7.271.000,00 7. 11 Rp 5.183.000,00 8. 10 Rp 4.551.000,00 9. 9 Rp 3.781.000,00 10. 8 Rp 3.319.000,00 11. 7 Rp 2.928.000,00 12. 6 Rp 2.702.000,00 13. 5 Rp 2.493.000,00 14. 4 Rp 2.350.000,00 15. 3 Rp 2.216.000,00 16. 2 Rp 2.089.000,00 17. 1 Rp 1.968.000,00 (2) 'Tunjangan Kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibayarkan terhitung mulai bulan April 2016. (3) Tunjangan Kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan dengan memperhitungkan capaian kinerja pegawai setiap bulannya, Pasal 7 (1) Bagi Pegawai di Lingkungan Kementerian Komunikasi dan Informatika yang diangkat sebagai pejabat fungsional dan mendapatkan tunjangan profesi, maka tunjangan kinerja dibayarkan sebesar selisih antara tunjangan kinerja pada kelas jabatan dengan tunjangan profesi pada jenjangnya. (2) Apabila tunjangan profesi yang diterima sebagaimana dimaksud pada ayat (1) lebih besar dari pada tunjangan kinerja pada kelas jabatan, maka yang dibayarkan adalah tunjangan profesi pada jenjangnya. Pasal 8 Pajak Penghasilan atas Tunjangan Kinerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 di Lingkungan Kementerian Komunikasi dan Informatika, dibebankan pada APBN pada tahun anggaran bersangkutan.

(5 ) BAB IV TATA CARA PEMBAYARAN Pasal 9 (1) Pembayaran Tunjangan Kinerja di Lingkungan Kementerian Komunikasi dan Informatika dilaksanakan oleh KPA melalui penerbitan SPM-LS kepada rekening Pegawai. (2) Dalam hal pembayaran langsung ke rekening Pegawai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak dapat dilaksanakan, maka: a. pembayaran Tunjangan Kinerja dilaksanakan melalui SPM-LS ke rekening Bendahara Pengeluaran. b. Bendahara Pengeluaran melakukan pembayaran Tunjangan Kinerja melalui transfer ke rekening Pegawai Pasal 10 PPK menyusun Daftar Pembayaran Tunjangan Kinerja untuk kebutuhan setiap bulan. Berdasarkan Daftar Pembayaran Tunjangan Kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disusun Rekapitulasi Daftar Pembayaran Tunjangan Kinerja. Daftar Pembayaran Tunjangan Kinerj a sebagaimana dimaksud pada ayat (1) termasuk kebutuhan tunjangan pajak yang ditanggung oleh Pemerintah sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang perpajakan. (4) Berdasarkan Rekapitulasi Daftar Pembayaran Tunjangan Kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (2), PPK mengajukan SPP-LS Pembayaran Tunjangan Kinerja kepada PPSPM. Pengajuan SPP-LS sebagaimana dimaksud ayat (4) dilampiri dengan: a. Daftar Pembayaran Tunjangan Kinerja; dan b. Rekapitulasi Daftar Pembayaran Tunjangan Kinerja. Pasal 11 Atas dasar SPP-LS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (4), PPSPM menerbitkan SPM-LS Pembayaran Tunjangan Kinerja. SPM-LS diterbitkan untuk kebutuhan pembayaran Tunjangan Kinerja bulan berkenaan. Dalam hal terjadi keteriambatan dalam pembayaran Tunjangan Kinerja, SPM-LS dapat diajukan ke KPPN untuk beberapa bulan sekaligus. 6

Pasal 12 (1) SPM-LS Pembayaran Tunjangan Kinerja melalui rekening Pegawai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) disampaikan ke KPPN mitra kerja dengan dilampiri dokumen sebagai berikut: a. SPTJM dari KPA yang dibuat sesuai dengan format sebagaimana tercantum dalam Lampiran 1 yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur Jenderal ini, b. Rekapitulasi Daftar Pembayaran Tunjangan Kinerja yang memuat kebutuhan pembayaran untuk seluruh Pegawai yang berhak menerima tunjangaii serta telah memperhitungkan kewajiban pajak, yang dibuat sesuai dengan format sebagaimana tercantum dalam Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur Jenderal ini; C. Daftar Nominatif Pembayaran Tunjangan Kinerja; dan d. Surat Setoran Pajak (SSP). (2) SPM-LS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diterbitkan dengan memperhitungkan potongan Pajak Penghasilan. Pasal 13 (1) SPM-LS Pembayaran Tunjangan Kinerja melalui Bendahara Pengeluaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (2) disampaikan ke KPPN mitra kerja dengan dilampiri dokumen sebagai berikut: a. SPTJM dari KPA yang dibuat sesuai dengan format sebagaimana tercantum dalam Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur Jenderal ini, dan b. Rekapitulasi Daftar Pembayaran Tunjangan Kinerja yang memuat kebutuhan pembayaran untuk seluruh Pegawai yang berhak menerima tunjangan serta telah memperhitungkan kewajiban pajak, yang dibuat sesuai dengan format sebagaimana tercantum dalam Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur Jenderal ini. (2) SPM-LS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diterbitkan tanpa potongan Pajak Penghasilan. (3) Bendahara Pengeluaran sebagai wajib potong/wajib pungut segera menyetorkan Pajak Penghasilan ke Kas Negara sesuai perhitungan pajak yang seharusnya dipungut oleh Bendahara Pengeluaran mengacu pada tata cara pemungutan dan penyetoran pajak.

Pasal 14 (1) Dalam hal terdapat sisa dana penyaluran pembayaran Tunjangan Kinerja yang dibayarkan melalui Bendahara Pengeluaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (2), disetor ke Kas Negara paling lambat pada akhir tahun anggaran. (2) Penyetoran ke Kas Negara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menggunakan Bukti Penerimaan Negara (BPN). Pasal 15 Tata cara pengajuan SPM dan penerbitan SP2D dilakukan sesuai ketentuan yang mengatur tentang tata cara pembayaran dalam rangka pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. BAB V KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 16 (1) Kekurangan Tunjangan Kinerja pada Kementerian Komunikasi dan Informatika sejak diberlakukannya peraturan ini, dibayarkan dengan memperhitungkan Tunjangan Kinerja yang selama ini telah diterima. (2) Pembayaran Kekurangan Tunjangan Kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diajukan dengan SPM-LS tersendiri dengan dilampiri Rekapitulasi Daftar Kekurangan Pembayaran Tunjangan Kinerja. (3) Rekapitulasi Daftar Kekurangan Pembayaran Tunjangan Kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (2) yang memuat kebutuhan pembayaran untuk seluruh pegawai yang berhak menerima tunjangan serta telah memperhitungkan kewajiban pajak, dengan format sebagaimana tercantum dalam Lampiran III Peraturan Direktur Jenderal ini. Pasal 17 KPA wajib menyusun laporan keuangan dana pembayaran Tunjangan Kinerja sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang mengatur mengenai sistem akuntansi dan pelaporan keuangan instansi. 8

BAB VI KETENTUAN PENUTUP Pasal 18 Pada saat Peraturan Direktur Jenderal -ini mulai berlaku, ketentuan pembayaran Tunjangan Kinerja di Lingkungan Kementerian Komunikasi dan Informatika sebagaimana diatur dalam Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER- 53/PB/2013 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pembayaran rrunjangan Kinerja Pegawai pada 27 (dua puluh tujuh) Kementerian Negara/Lembaga, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 19 Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta, pada tanggal 30 Desember 2016 TIJJ JENDERAL PERBENDAHARAAN, ) -.1k AN 0 HARJOWIRYONO

LAMPIRAN I PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER-5L, /PB/ 2016 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMBAYARAN TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA. <KOP SURAT> SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB MUTLAK Yang bertanda tangan di bawah ini: 1. Nama : ( 1 ) 2. NIP (2) 3. Jabatan : (3) selaku Kuasa Pengguna Anggaran dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa saya bertanggung jawab penuh atas pencairan dan penggunaan dana pembayaran Tunjangan Kinerja Pegawai sebesar Rp (4) ( (5) rupiah) termasuk bertanggung jawab terhadap kebenaran perhitungan dan penyaluran kepada yang berhak menerima. Apabila di kemudian hari, atas pencairan dan penggunaan dana Tunjangan Kinerja Pegawai tersebut di atas mengakibatkan terjadinya kerugian Negara maka saya bersedia dituntut penggantian kerugian Negara tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Bukti-bukti pengeluaran terkait dengan pembayaran Tunjangan Kinerja Pegawai disimpan sesuai ketentuan pada satuan kerja kami, untuk kelengkapan administrasi dan keperluan pemeriksaan aparat pengawas fungsional. Demikian pernyataan ini kami buat dengan sesungguhnya. (6) 20... Kuasa Pengguna Anggaran, (7) (8) NIP. (9) - 10 -

PETUNJUK PENGISIAN SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB MUTLAK No Keterangan (1) Diisi dengan nama lengkap KPA (2) Diisi dengan NIP KPA (3) Diisi dengan jabatan struktural KPA (4) Diisi jumlah rupiah penarikan dana dengan angka (5) Diisi jumlah rupiah penarikan dana dengan huruf (6) Diisi dengan tempat, tanggal, bulan, dan tahun (7) Diisi dengan nama Satuan Kerja (8) Diisi dengan nama lengkap KPA (9) Diisi dengan NIP KPA DJdEKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN,, MAR WANTO JOWIRYONO YI)

REKAPITULASI DAFTAR PEMBAYARAN TUNJANGAN KI NERJA PEGAWAI 761' 65: CN. ("9 Cn rt- (vi (\i" Cf) cr3 Bendahara.0.5-0 n 6 Pejabat Pembuat Komitmen

PETUNJUK PENGISIAN REKAPITULASI DAFTAR PEMBAYARAN TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI No. Keterangan (1) Diisi dengan nama Kementerian Negara/Lembaga (2) Diisi dengan Unit Organisasi (3) Diisi dengan uraian kelas jabatan sesuai peringkatnya (4) Diisi jumlah pegawai/personil (5) Diisi dengan tunjangan kinerja per kelas jabatan (6) Diisi dengan jumlah tunjangan (4x5) (7) Diisi dengan jumlah pajak per kelas jabatan (8) Diisi dengan jumlah tunjangan bruto (6+7) (9) Diisi dengan jumlah potongan pajak (=7) (1 Diisi dengan jumlah tunjangan netto (8-9) (11) Diisi dengan jumlah seluruh pegawai penerima tunjangan (12) Diisi dengan jumlah seluruh tunjangan (13) Diisi dengan jumlah seluruh pajak (14) Diisi dengan jumlah tunjangan bruto seluruh tunjangan (15) Diisi dengan jumlah seluruh potongan pajak (16) _ Diisi dengan jumlah netto seluruh tunjangan (17) Diisi dengan nama dan NIP Pejabat Pembuat Komitmen Bendahara Pengeluaran dan DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN, MAR WANT,;;;;" HARJOWIRYONO

, uawipo>i lenqwed ieqeiad C 3 = 0 X C C W (7) CT CD a) ET 04 (l) -0 a) o Zi 3 N.) CTi 4, NJ N) Cc) N) l'\) N.) IV CY) (fl A CO N) COCC1) 0 3 s- 155 3 ET x ET co El - 0 a). 0 is (0 CO CO C C (P A (A) N) () N.) 'J1 CA) N.) A CA) NJ. 0 CO CD 533-13 : CD (C) CD st) N) NJ (0 CO 4 0' A () N) coca)c 6:E 3 ET tr) Z CD CD -10 C 0 a. 0 7 C 0 C L.1-1 c c:j Z Crl tri r. 4 CA) CA) C) ca c)o() NJ NJ C.A) 01 CO 4, CO N.) 1,) -a -a a -a 0 (0 4-13 Coo a) 0 3 3 3 04 Z03 X (0 > > rn N 1-11 H?ci tr, 3 t.-4 c._. ZHrxi > bl C (0 0 4 III NIVN 1d IAIVI

PETUNJUK PENGISIAN REKAPITULASI DAFTAR KEKURANGAN PEMBAYARAN TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI NO. KETERANGAN (1) Diisi dengan nama Kementerian Negara/Lembaga (2) Diisi dengan Unit Organisasi (3) Diisi dengan uraian kelas jabatan sesuai peringkatnya (4) Diisi jumlah pegawai/personil (5) Diisi dengan tunjangan kinerja per kelas jabatan (6) Diisi dengan jumlah tunjangan (4x5) (7) Diisi dengan jumlah pajak per kelas jabatan (8) Diisi dengan jumlah tunjangan bruto (6+7) (9) Diisi dengan potongan pajak (7) (1 Diisi dengan jumlah tunjangan netto (8-9) (11) Diisi dengan jumlah tunjangan yang sudah dibayarkan (12) Diisi dengan jumlah pajak (13) Diisi dengan jumlah tunjangan bruto (11+12) (14) Diisi dengan jumlah potongan pajak (15) Diisi dengan jumlah tunjangan netto (13-14) (16) Diisi dengan jumlah kekurangan tunjangan (6-11) (17) Diisi dengan jumlah pajak (18) Diisi dengan jumlah tunjangan bruto (16+17) (19) Diisi dengan jumlah potongan pajak (2 Diisi dengan jumlah tunjangan netto (18-19) (21) Diisi dengan jumlah seluruh pegawai penerima tunjangan (22) s.d. (26) Diisi dengan jumlah seluruh angka pada masing-masing baris yang sesuai di atasnya (27) s.d. (31) Diisi dengan jumlah seluruh angka pada masing-masing baris yang sesuai di atasnya (32) s.d. (36) Diisi dengan jumlah seluruh angka pada masing-masing baris yang sesuai di atasnya (37) Diisi dengan nama dan NIP Pejabat Pembuat Komitmen dan Bendahara Pengeluaran DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN, MARWANT f1al 750WIRYONO t'4