UPAYA PENINGKATAN AKTIFITAS BELAJAR SISWA SMA KELAS XI MELALUI METODE PROBLEM POSSING. Abstrak

dokumen-dokumen yang mirip
UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA MELALUI CREATIVE PROBLEM SOLVING SISWA KELAS XI-IPA1 SMA NEGERI I IMOGIRI

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VB MELALUI PENDEKATAN PAILKEM DI SDN 29 GANTING UTARA KOTA PADANG

Muhammad Rizal SMA Negeri 1 Lubuk Basung

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE SNOWBALL THROWING DISERTAI PENGGUNAAN PETA KONSEP UNTUK MELIHAT KEAKTIFAN SISWA

Hj. Zaenab Guru SMKN 1 Pallangga, kab. Gowa. Abstrak

EFEKTIVITAS METODE STRATAGEM TERHADAP AKTIVITAS MAHASISWA

PENERAPAN MODEL MISSOURI MATHEMATICS PROJECT PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 21 PADANG

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 31 PADANG

UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN RUANG SISWA SMP MELALUI STRATEGI EVERYONE IS A TEACHER HERE

p-issn : e-issn :

PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV MELALUI METODE PROBLEM POSING PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SDN 16 PASAMAN

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GROUP TO GROUP EXCHANGE (GGE) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 10 PADANG

HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL PENELITIAN

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE LISTENING TEAM PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 5 PADANG

PENINGKATAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA SMP MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE DIPADU TALKING STICK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNINGTIPECO-OP-CO- OP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS. Delfian SMP Negeri 1 Lubuk Basung

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DI SEKOLAH DASAR. Oleh

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN OPEN ENDED SISWA KELAS X SMA TAMAN MADYA JETIS YOGYAKARTA

Randi Pratama 1 Dinawati Trapsilasiwi 2 Susi Setiawani 3 ABSTRACT

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN PKn DENGAN MODEL GROUP INVESTIGATION DI SDN 05 PADANG PASIR KOTA PADANG

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 03 SUAYAN TINGGI

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STAD PADA MATERI BARISAN DAN DERET BILANGAN

PENERAPAN STRATEGI MEROTASIKAN PERTUKARAN PENDAPAT KELOMPOK EMPAT ORANG PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS X IPA SMAN 3 PADANG.

PENGGUNAAN TEKA-TEKI SILANG SEBAGAI SEBAGAI STRATEGI PENGULANGAN DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA SMA KELAS XI IPS

Department of Chemistry Education Faculty of Teacher and Education University of Riau

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SEMESTER 2 SD

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PENEMUAN TERBIMBING PADA SISWA KELAS VII 7 SMPN 1 SOLOK SELATAN

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa dengan Menggunakan Model Make A Match Pada Mata Pelajaran Matematika di Kelas V SDN Sawit Seberang

IMPLEMENTASI PEMBERIAN PENGUATAN DALAM PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL TALKING STICK PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV DI SDN 10 SUNGAI SAPIH PADANG

BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI PENDEKATAN GUIDED DISCOVERY LEARNING SISWA KELAS XE SMA NEGERI1 TANJUNGSARI, GUNUNG KIDUL TAHUN AJARAN 2012/2013

MATHEdunesa Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Volume 3 No 3 Tahun 2014

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE THINK PAIR SHARE PADA MATERI TURUNAN

Sepra Pajar*, Betty Holiwarni**, Sri Haryati*** Phone:

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN STRATEGI INFORMATION SEARCH

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN PKn MENGGUNAKAN METODE KERJA KELOMPOK DI SEKOLAH DASAR ARTIKEL ILMIAH OLEH

Lu luin Nur Hasanah 1 *, Endang Susilowati 2, dan Budi Utami 2. * HP:

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA SD MELALUI PENGELOLAAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

Tersedia online di EDUSAINS Website: EDUSAINS, 7 (2), 2015,

Pembimbing Drs. Abdul Taram M.Si. Jurusan Pendidikam Matematika FKIP UAD. ABSTRAK

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN LATIHAN INKUIRI DENGAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL PADA MATA PELAJARAN FISIKA

Mukarromah et al., Penerapan Model Pembelajaran...

Lukluk Ibana 1, Pujiastuti 2, Iis Nur Asyiah 3 PENDAHULUAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA SDN KEBUN BUNGA 6 BANJARMASIN

UPAYA MENINGKATKAN HASIL PEMBELAJARAN IPA TERPADU DENGAN METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS VIII-1 SMP NEGERI 8 TEBING TINGGI

PENERAPAN PENDEKATAN INVESTIGASI DALAM PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 12 PADANG

,, Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas BungHatta

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MENGGUNAKAN STRATEGI WRITING TO LEARN PADA SISWA SMP 4

PENERAPAN METODE THINK PAIR SHARE DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD

PENERAPAN MODEL IMPROVING LEARNING DENGAN TEKNIK INKUIRI PADA POKOK BAHASAN TEOREMA PYTHAGORAS

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS I SDN 77 PEKANBARU

MENINGKATKAN PARTISIPASI BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL COOPERATIVE SCRIPT DI SDN 18 BUNGO PASANG PADANG

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI POKOK SUMBER ENERGI GERAK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

Keywords: Peer Lesson, Activity, Concept Understanding

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

MENCIPTAKAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA YANG KREATIF DAN MENYENANGKAN. Abstrak

PENERAPAN STRATEGI PEMECAHAN MASALAH WANKAT

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING DI KELAS V SD NEGERI TERBAHSARI ARTIKEL SKRIPSI

KEEFEKTIFAN RESOURCE BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PESERTA DIDIK MATERI LINGKARAN

Economic Education Analysis Journal

Department of Chemistry Education Faculty of Teacher and Education University of Riau

e-issn Vol. 5, No. 2 (2016) p-issn

PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 PADANG-GANTING KABUPATEN TANAH DATAR.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPA SMAN 6 PADANG

MANAJEMEN PEMBELAJARAN PKN DENGAN MODEL PROBLEM BASED INTRODUCTION (PBI) BAGI SISWA SMK

PENERAPAN MODEL MASTERY LEARNING BERBANTUAN LKPD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK DI KELAS VIII.3 SMP NEGERI 4 KOTA BENGKULU

PENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI DALAM MATERI PENGHANTAR PANAS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS VI SDN JAMBUWER 02 KAB

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING DI SDN 20 KURAO PAGANG

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DENGAN GIVING REWARD AND PUNISHMENT

METODE BUZZ GROUP DISERTAI MEDIA KELERENG SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS I SD NEGERI BINJAI UTARA

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DI SEKOLAH DASAR

Journal of Elementary Education

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta

THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 1 PURWOSARI TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENGGUNAAN TIPE STAD DENGAN MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS DI KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SQUARE DENGAN MENGGUNAKAN LKS DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 LUBUK SIKAPING

Joyful Learning Journal

Dwi Ambarwati 1. PENDAHULUAN

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VII SMPN 7 PADANG

IMPLEMENTASI LESSON STUDY MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH PADA MATERI APLIKASI TRIGONOMETRI.

Yusra Guru Matematika SMP Negeri 30 Pekanbaru ABSTRAK ABSTRACT

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR PESERTA DIDIK PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE INQUIRY KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENERAPAN STRATEGI METAKOGNITIF UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA KELAS XI IPA 1 SMA NEGERI 3 PADANG

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR

PENINGKATAN PARTISIPASI BERBICARA SISWA KELAS V MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK SDN 10 SINTOGA KABUPATEN PADANG PARIAMAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED

KAJIAN KESULITAN MAHASISWA TERHADAP MATA KULIAH STATISTIKA ELEMENTER

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF (COOPERATIVE LEARNING) DALAM PENINGKATAN MOTIVASI, AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPS SMA

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE QUESTION STUDENTS HAVE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 22 PADANG ABSTRAK

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN AKTIF TIPE THE LEARNING CELL TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS X SMAN 13 PADANG

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SQUARE TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPA SMA ADABIAH PADANG

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENTS TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA MELALUI METODE QUESTIONS STUDENT HAVE DI KELAS V SDN 04 LEMBAH MELINTANG PASAMAN BARAT

JKPM VOLUME 4 NOMOR 1 APRIL 2017 e ISSN :

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEMA KEGEMARAN

Transkripsi:

Vol. 8 No.1 Desember 2016 (75-81) http://dx.doi.org/10.22202/jp.2015.v8i1.385 Website: ejournal.stkip-pgri-sumbar.ac.id/index.php/pelangi UPAYA PENINGKATAN AKTIFITAS BELAJAR SISWA SMA KELAS XI MELALUI METODE PROBLEM POSSING Dini Edriani SMA Negeri 5 Bukittinggi dini_mpd@yahoo.com INFO ARTIKEL Diterima: 1 Desember 2015 Direview: 9 Desember 2015 Disetujui: 22 Desember 2015 Kata Kunci: Aktifitas, Problem Possing Abstrak Dominasi guru dalam proses pembelajaran menyebabkan kecenderungan siswa lebih bersifat pasif sehingga mereka lebih banyak menunggu sajian guru daripada mencari dan menemukan sendiri pengetahuan dan keterampilan. Dalam proses pembelajaran, guru perlu menimbulkan aktivitas siswa dalam berpikir maupun berbuat. Pendekatan pembelajaran yang akan membuat siswa dapat belajar aktif, seperti pada Penelitian Tindakan Kelas ini dengan metode Problem Possing yangmenggunakan soal-soal. Soal-soal dapat dibuat oleh guru atau siswa, kemudian soal tersebut diselesaikan oleh siswa itu sendiri atau bersama siswa lain. Dengan membuat atau menyelesaikan soal sendiri, kemampuan siswa dalam menerapkan konsep matematika dapat meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa efektif metode Problem Possing dalam meningkatkan aktifitas belajar siswa Kelas XI IPA 2 di SMA Negeri 5 Bukittinggi. Kesimpulan penelitian ini adalah aktivitas belajar siswa kelas XI IPA 2 di SMA Negeri 5 Bukittinggi meningkat pada siklus I dan siklus II. Abstract Keywords: Activity, Problem Possing The teacher domination in learning process makes the students become passive so that they are more waiting the lesson from the teacher than searching and finding the knowledge and skills by themselves. In learning process, teacher needs to appear the activity of students in thinking or doing something. The learning approachment that can make the students become active is like in this Class Activity Research with Problem Possing method which uses problems. Problems can be made by teacher or students, then the students find solution by themselves or together with their friends. By making or solving the problems, the students ability in the concept of ISSN: 2085-1057 E-ISSN: 2460-3740

76 Dini Edriani mathematics can be increased. The purpose of this research is toknow how effective Problem Possing method for increasing the students activitiy in XI IPA 2 class of SMA Negeri 5 Bukittinggi. The conclusion of this research is the student activity of XI IPA 2 students in SMA Negeri 5 Bukittinggi increased in the cycle I and in cycle II. PENDAHULUAN Proses pembelajaran dapat berhasil dengan baik apabila pembelajaran itu berlangsung dalam suatu proses belajar mengajar yang efektif dan efisien. Dengan demikian, guru berfungsi sebagai fasilitator dan siswa diharapkan lebih banyak berbuat. Proses pembelajaran merupakan bagian dari proses mendidik yang mempunyai tujuan untuk menyampaikan pengetahuan dan keterampilan agar dimiliki oleh siswa dan dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Pelaksanaan proses pembelajaran dalam kelas merupakan suatu tugas utama bagi guru dan pembelajaran dapat diartikan sebagai kegiatan yang ditujukan untuk membelajarkan siswa. Dewasa ini, dalam proses pembelajaran masih ditemukan adanya kecenderungan meminimalkan keterlibatan siswa. Siswa lebih banyak dituntut untuk mendengar. Dominasi guru dalam proses pembelajaran menyebabkan siswa lebih bersifat pasif sehingga mereka lebih banyak menunggu sajian guru daripada mencari dan menemukan sendiri pengetahuan dan keterampilan. Untuk mengkondisikan siswa lebih aktif dalam belajar guru sebagai pendidik memberikan kesempatan kepada siswa untuk berbuat dan berpikir supaya siswa memiliki pengalaman yang bervariasi dalam membuat soal dan mengerjakannya. Menurut National Council of Matematics atau NTCM (2000): Siswa harus mempelajari matematika melalui pemahaman dan aktif membangun pengetahuan baru dari pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki sebelumnya. Senada dengan itu, menurut Piaget dalam Sardiman (2004) mengatakan bahwa: Seorang anak itu berpikir sepanjang ia berbuat. Tanpa berbuat, anak itu tidak berpikir.oleh karena itu, supaya anak berpikir maka harus diberi kesempatan untuk berbuat sendiri. Beberapa faktor yang menyebabkan hasil belajar Matematika rendah yaitu kurangnya partisipasi siswa dalam proses pembelajaran, interaksi siswa dengan guru maupun sesama siswa belum optimal, siswa mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal-soal latihan. Pendekatan pembelajaran yang akan membuat siswa dapat belajar aktif, antara lain pendekatan dengan menggunakan soal-soal. Soal ini dapat dibuat oleh guru atau oleh siswa itu sendiri, kemudian soal tersebut diselesaikan oleh siswa itu sendiri atau bersama siswa lain. Dengan membuat atau menyelesaikan soal sendiri (Problem Possing), kemampuan siswa dalam menerapkan konsepmatematika dapat meningkat.

Jurnal Pelangi 77 Tim PPG Matematika (2003) menerangkan Bahwa: Siswa dapat diberikan tugas membuat soal sendiri (Problem Possing) sebagai bagian dari proses pembelajaran. Pembuatan soal ini dapat didasarkan pada: a. Soal-soal yang sudah ada ataupun memperluas soal yang sudah ada. b. Pengalaman siswa c. Data atau berita di surat kabar/majalah atau membuat soal. d. Soal yang mirip namun dengan tingkat kesulitan yang berbeda. Berdasarkan pendapat Tim PPG Matematika siswa diharapkan lebih aktif dalam proses belajar mengajar. Senada dengan pendapat Tim PPG Matematika, assosiatif guru-guru di Amerika Serikat, yaitu National Council for Teacher of Matematics (NCTM) (2000) menyatakan bahwa Problem Possing (menyusun soal sendiri) merupakan the heart of doing mathematics, inti dari matematika. Sehingga NTCM merekomendasikan agar para siswa diberi kesempatan yang sebesar-besarnya untuk membuat soal sendiri. Dengan menggunakan metode problem possing ini diharapkan siswa dapat membuat soal-soal sendiri dan dapat menguasai konsep yang sesuai dengan yang diajarkan oleh guru serta dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar. Bertitik tolak dari uraian latar belakang masalah di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Dan Aktifitas Siswamelalui Metode Problem Possing di Kelas XI IPA2 SMA 5 Bukittinggi. Menurut Nana Sudjana (1998): belajar didefinisikan sebagai usaha proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Selanjutnya, Hamalik (1989) mengemukakan bahwa belajar merupakan usaha merubah tingkah laku. Belajar akan memberi suatu perubahan pada individu yang belajar dan perubahan itu menyangkut segala aspek organisme dan tingkah laku. Jadi, dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu usaha yang kemudian memberikan hasil yang diinginkan. Hasil belajar merupakan kemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 1998). Sedangkan Purwanto (1982) menyatakan bahwa hasil belajar adalah prestasi yang dapat digunakan guru untuk menilai hasil belajar yang diberikan kepada siswa dalam waktu tertentu. Aktivitas merupakan prinsip atau asas yang sangat penting dalam interaksipembelajaran sebab pada prinsipnya belajar adalah berbuat untuk mengubah tingkah laku. Belajar tidak akan terlaksana dengan baik jika tidak ada aktivitas. Dalam kegiatan belajar, subjek didik atau siswa harus aktif berbuat. Dengan kata lain, dalam proses belajar mengajar sangat diperlukan adanya aktivitas (Sardiman, 2003). Dalam pembelajaran matematika terdapat beberapa model pembelajaran, diantaranya model pembelajaran Problem Possing. Ruseffendi dalam Surtani (2004) menyatakan bahwa Problem Posing adalah upaya membantu siswa untuk memahami soal yang dapat dilakukan dengan menulis kembali soal

78 Dini Edriani tersebut menggunakan kata-katanya sendiri, menuliskan soal dalam bentuk lain, atau dalam bentuk yang operasional. Pembelajaran dengan problem possing adalah menugaskan siswa untuk membuat soal sendiri yang merupakan gabungan dari tugas latihan dan tugas eksperimen, yang termasuk ke dalam tugas eksperimen adalah menugaskan siswa untuk membuat soal sendiri sesuai dengan situasi yang diberikan. Sedangkan yang termasuk tugas latihan adalah menugaskan siswa untuk menyelesaikan sendiri soal yang telah dibuatnya. METODE PENELITIAN Siklus penelitian merupakan ciri khas dari penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Pelaksanaan penelitian ini direncanakan 2 siklus, tiap-tiap siklus dilaksanakan 3 kali pertemuan, pada pembelajaran matematika. Sebagai subjek penelitian adalah siswa kelas XI IPA 2 SMA Negeri 5 Bukittinggi tahun pelajaran 2007/2008 yang mengikuti pembelajaran matematika sebanyak 39 orang. Alasan penentuan ini adalah kemampuan siswa kurang berani bertanya dan tidak bisa menyimpulkan materi pelajaran matematika yang terlihat dalam Peluang yang terlihat dalam penelitian tindakan kelas ini. Waktu tindakan penelitian ini akan dilakukan 3 bulan mulai bulan September sampai dengan bulan November 2007 di SMA Negeri 5 Bukittinggi. Rancangan penelitian tindakan kelas ini menggunakan model siklus yang terdiri dari 4 bagian. 1. Perencanaan Untuk mengatasi kesulitan yang dihadapi dalam belajar matematika maka rencana yang disusun adalah a. Membuat rencana pembelajaran. b. Membuat lembar pengamatan aktifitas siswa c. Menyusun tes akhir dan kunci jawabannya d. Melaksanakannya dan mengarsipkan. e. Menyusun dan mengarsipkan. 2. Tindakan Tindakan yang dilakukan bersamaan dengan proses belajar mengajar berlangsung dengan langkah-langkah sebagai berikut: Pertemuan ke-1 a. Guru menjelaskan tujuan yang ingin dicapai dari setiap belajar yang sesuai dengan materi pelajaran matematika. b. Guru bersama siswa membahas materi pelajaran dilanjutkan dengan membahas contoh soal. c. Guru membagi kelompok siswa untuk dapat melakukan diskusi kelompok. d. Setiap siswa diharuskan membaca dan mendiskusikan materi matematika dan membuat soal serta membahasnya kemudian didiskusikan dalam kelompok. e. Setiap siswa diberikan kesempatan untuk bertanya setelah diskusi kelompok. f. Siswa diberi perangkat bahan ajar sebagai dasar agar dapat membuat soal untuk dikerjakan di sekolah dan harus dikumpulkan untuk diperiksa dan dinilai serta dikembalikan pada siswa.

Jurnal Pelangi 79 g. Guru menutup pertemuan ke-1. Pertemuan ke-2 dan ke-3 Untuk menyampaikan materi, setiap pertemuan dikelompokkan menjadi 3 bagian yaitu: tahap awal, kegiatan inti, dan penutup. a. Tahap awal 1) Semua perangkat bahan ajar disiapkan sebelum pemberian materi. 2) Guru bersama siswa membahas tentang materi pelajaran dan dilanjutkan dengan membahas contoh soal. 3) Sebelum memulai diskusi perkelompok disampaikan kompetensi yang akan didiskusikan. 4) Jauhkan semua hal yang akan menjadi penghalang bagi siswa belajar kelompok. 5) Jadikan suasana menyenangkan selama kerja kelompok berlangsung. 6) Memberikan materi yang akan dikerjakan pada setiap kelompok. 7) Siswa diberikan kesempatan bertanya sebelum kelompok dimulai. b. kegiatan inti 1) Guru menyuruh siswa mendikusikan perkelompok materi pelajaran tentang Peluang yang diberikan. 2) Siswa ikut aktif dalam kelompok mendiskusikan materi yang telah diberikan. 3) Guru dan observer mencermati jalannya kerja kelompok yang dilakukan oleh seluruh siswa. 4) Memberi kesempatan siswa untuk bertanya guna meningkatkan pemahaman materi. c. Penutup 1) Setiap anggota kelompok secara bergiliran mengajukan/menyampaikan hasil kerja kelompok, ketika belajar dari teman ini siswa diberi kesempatan untuk bertanya menanggapi dan sebagainya, sampai dia mengerti dan menguasai materi yang diberikan. 2) Setelah selesai, setiap kelompok ditugaskan untuk melaporkan hasil kerja kelompok untuk dinilai. 3. Observasi Selama siklus berlangsung dan proses belajar mengajar peneliti dibantu seorang teman sejawat yang akan mengamati aktivitas belajar siswa di ruang kelas, serta mengamati keberhasilan. Observasi ini dilakukan dengan menggunakan lembar observasi yang disiapkan. 4. Refleksi Refleksi merupakan upaya untuk mengkaji apa yang telah terjadi, telah dihasilkan atau yang belum tuntas pada siklus yang berjalan. Hasil refleksi digunakan untuk menetapkan langkah selanjutnya dalam upaya menghasilkan peningkatan kegiatan yang dilakukan dalam refleksi: Analisis Pemaknaan Penjelasan Penyimpulan Tindak Lanjut Refleksi pada penelitian ini yaitu peneliti bersama observer berkolaborasi,

80 Dini Edriani mendiskusikan pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan, kemudian dilakukan pengukuran keberhasilan tindakan, berdasarkan ukuran standar dalam mencapai indikator keberhasilan sebesar 75%. Apabila pencapaian kurang dari 75% maka perlu dilakukan tindakan berikutnya guna melakukan perbaikan. Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah Lembar observasi. Lembar observasi digunakan untuk mencatat perilaku keaktifan siswa, dan proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru dengan memakai metode problem possing. Data yang diperoleh selama proses beraktivitas dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif untuk memperoleh hasil yang maksimal terhadap terhadap penelitian yang dilakukan. Di samping itu, keseluruhan data dipergunakan untuk mengambil kesimpulan dari tindakan yang dilakukan dan pengaruhnya terhadap aktivitas belajar siswa. HASIL DAN PEMBAHASAN Data aktivitas positif siswa selama pembelajaran dapat dilihat pada Tabel 1. Berdasarkan data Tabel 1, dari 39 siswa terlihat aktivitas siswa dalam mengeluarkan pendapat persentasenya masih rendah dan cenderung meningkat. Hal ini berarti siswa mempunyai keseriusan dalam mengeluarkan pendapatnya. Rata-rata persentase mengeluarkan pendapat adalah 19,1%. Aktivitas siswa bertanya kepada teman, persentasenya masih rendah tetapi cenderung meningkat. Ini berarti siswa mulai berani dalam bertanya kepada temannya yang lebih menguasai materi ajar. Rata-rata persentase siswa dalam bertanya kepada teman sekelompok adalah 19,9%. Aktivitas siswa dalam menanggapi pendapat temannya masih sangat rendah dan cenderung meningkat. Rata-rata persentase dalam menanggapi pendapat temannya adalah 15,5%. Aktivitas siswa membantu dan menyempuernakan pendapat teman yang mengalami kesulitan masih sangat rendah dan cenderung meningkat. Rata-rata persentase dalam membantu dan menyempurnakan pendapat teman adalah 16,9%. Ini berarti siswa mempunyai keseriusan dalam membantu temannya yang mengalami kesulitan. Tabel 1. Data Aktivitas Positif Siswa Selama Proses Pembelajaran Siklus I No Aspek yang Diamati Siklus I/Pertemuan Rata 1 2 3 4 (%) f % f % f % f % 1. Berani mengemukakan 3 8,8 5 14,7 8 23,5 10 29,4 19,1 pendapat 2. Berinisiatif membuat soal 5 14,7 6 17,6 7 20,6 9 26,5 19,9 3. Menanggapi pendapat 2 5,9 4 11,8 7 20,6 8 23,5 15,5 teman 4. Membantu dan 3 8,8 4 11,8 6 17,6 10 29,4 16,9 menyempurnakan pendapat yang mengalami kesulitan 5. Berani mempresentasikan materi 2 5,9 5 5,9 7 20,6 8 23,5 14

Jurnal Pelangi 81 Aktivitas siswa dalam mempresentasikan materi juga masih sangat rendah dan cenderung meningkat. Ini berarti siswa mulai menunjukkan keberanian untuk tampil mempresentasikan pendapatnya. Rata-rata persentase mempresentasikan materi adalah 14%. PENUTUP Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan hasil penelitian dalam bab terdahulu dapat disimpulkan bahwa metode problem possing dapat meningkatkan aktifitas belajar siswa kelas XI IPA dalam mengikuti pembelajaran. Berdasarkan hasil kesimpulan di atas, dapat disampaikan saran-saran kepada para guru diharapkan memiliki kemauan dalam mengembangkan kegiatan belajar mengajar agar dapat mengembangkan aktifitas belajar siswa. UCAPAN TERIMA KASIH Terbitnya tulisan ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu penulis ucapkan terima kasih kepada pengelola jurnal Pelangi STKIP PGRI Sumatera Barat yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menulis di Jurnal Pelangi. DAFTARPUSTAKA Common, Tex Book. (2001). Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Jakarta: JICA Muslich, Masnur. (2007) Sertifikasi Guru Menuju Profesionalisme Pendidik. Jakarta: Bumi Aksara Ruseffendi, E.T. (1992). Pengantar kepada Membantu Guru Mengembangkan Kompetensinya dalam Pengajaran Matematika untuk Meningkatkan CBSA. Bandung: Tarsito Suherman, Erman dkk. (2003). Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia Trianto. (2010). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana Media Group