BAB I PENDAHULUAN. dikaji, pada umumnya agama seseorang ditentukan oleh pendidikan, pentingnya hidup beragama (Daradjat, 1990 : 35).

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. mereka tumbuh dan berkembang menjadi anak yang baik, tahu membedakan

BAB I PENDAHULUAN. PT Rineka Cipta, 2000), hlm S. Nasution, Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar, (Jakarta: Bumi

BAB I PENDAHULUAN. lainnya, karena keterbatasan kemampuan manusia. hubungannya dengan manusia lainnya, baik dirumah, sekolah, tempat berkerja

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan primer manusia sebagai makhluk sosial bahkan pada situasi tertentu,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Agama Islam merupakan salah satu aspek penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. terutama generasi muda sebagai pemegang estafet perjuangan untuk mengisi

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 286

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan dalam masyarakat. Aspek perubahan meliputi: sosial, politik, ekonomi,


Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 284

BAB I PENDAHULUAN. orang yang berhasil di Masyarakat. Keluarga terdiri dari ayah ibu dan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembinaan kepada anak didik lebih menekankan pada pembentukan

BAB I PENDAHULUAN. menjadi faktor yang penting dalam membentuk akhlak sejak anak usia dini.

PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI SHALAT KEPADA SISWA SMAN DI KOTA BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas akhlak seseorang sangat dipengaruhi oleh kondisi iman dalam

Bulan Penuh Rahmat itu Telah Meninggalkan Kita. Written by Mudjia Rahardjo Friday, 15 November :41 -

PERENCANAAN DAN APLIKASI PROGRAM KERJA DI PANTI ASUHAN KHUSNUL YAQIN DESA WAGE KECAMATAN TAMAN SIDOARJO SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. secara sistematis dan terencana dalam setiap jenis dan jenjang pendidikan.

Dengan nama Allah yang maha pengasih, maha penyayang, dan salam kepada para Rasul serta segala puji bagi Tuhan sekalian alam.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Al-Qur an merupakan kitab suci umat Islam yang berisi firman Allah

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan keterampilan yang berguna dalam menjalani hidup.

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. diantara ajaran tersebut adalah mewajibkan kepada umatnya untuk melaksanakan

Khutbah Pertama. Jamaah Jum'at yang dirahmati Allah.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul

BAB I PENDAHULUAN. dari yang diharapkan. Banyak siswa yang mempunyai perilaku menyimpang,

BAB I PENDAHULUAN. berbagai alasan. Terlebih lagi alasan malu sehingga tidak sedikit yang

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 285

BAB I PENDAHULUAN. dan mendidik hingga pada akhirnya terjadi keseimbangan antara fisik dan mental.

ANALISIS KRITIS KONSEP PENDIDIKAN KELUARGA MENURUT PROF. DR. ZAKIAH DARADJAT DALAM BUKU PENDIDIKAN ISLAM DALAM KELUARGA DAN SEKOLAH SKRIPSI

Kesadaran Akan Keberadaan. Ahmad Munir

BAB I PENDAHULUAN. tertentu saja, melainkan seluruh individu yang mengaku dirinya muslim. 1

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. dasar. Di tingkat ini, dasar-dasar ilmu pengetahuan, watak, kepribadian, moral,

BAB I PENDAHULUAN. kecerdasan emosional dalam prestasi didunia kerja. emosi, mengelola emosi, memotivasi diri, empati dan kecakapan dalam

BAB I PENDAHULUAN. utama memiliki peranan yang penting dan sangat berpengaruh atas pendidikan

STUDI KOMPARASI KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR AN SISWA KELAS VIII ANTARA YANG BERASAL DARI MI DAN YANG BERASAL DARI SD DI MTs YAKTI TEGALREJO MAGELANG

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al-Mujadilah ayat 11:

ISBN:

BAB I PENDAHULUAN. Allah swt Berfirman. dalam surat Al-Mujadallah ayat 11.

ج اء ك م ر س ول ن ا ي ب ي ن ل ك م ك ث ير ا م ما ك ن ت م ت خ ف و ن م ن ال ك ت اب و ي ع ف و ع ن ك ث ير ق د ج اء ك م م ن الل ه ن ور و ك ت اب

Mengabulkan DO A Hamba-Nya

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAK KELAS IV DI MIN 4 KOTA BANJARMASIN

Adab makan berkaitan dengan apa yang dilakukan sebelum makan, sedang makan dan sesudah makan.

As-hamad, Penguasa Yang Maha Sempurna dan Tempat Bergantung Segala Sesuatu

BAB I PENDAHULUAN. posisi itu selalu didambakan oleh semua orang yang benar dan orang yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. lingkungan masyarakat atau dalam istilah lain yaitu jalur pendidikan sekolah dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bagi umat Islam setelah puasa wajib. Disebut dianjurkan karena orang yang

BAB I PENDAHULUAN. dapat menghadapi segala tantangan yang akan timbul, lebih-lebih dalam

BAB I PENDAHULUAN. samawi lain yang datang sebelumnya. Allah Swt. mewahyukan al-quran kepada

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. untuk terbentuknya kepribadian yang bulat dan utuh sebagai manusia

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP FATWA MAJLIS TARJIH DAN TAJDID MUHAMMADIYAH NOMOR : 08 TAHUN 2006 TENTANG BUNGA

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengamalkan dan menjadikan Islam sebagai pandangan hidup. 1

BAB I PENDAHULUAN. Allah SWT mengutus Nabi Muhammad SAW membawa agama yang suci. kehidupan, menjamin bagi manusia berkehidupan bersih lagi mulia, dan

BAB I PEDAHULUAN. Pendidikan juga mengarahkan pada penyempurnaan potensi-potensi yang

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan dan tindakan yang diambil akan bertentangan dengan normanorma

BAB I PENDAHULUAN. jawabanya dihadapan-nya, sebagaimana Allah SWT berfirman :

BAB I PENDAHULUAN. berpedoman penuh pada Al-Qur an dan As-Sunnah. Hukum-hukum yang melandasi

Konsisten dalam kebaikan

Serial Bimbingan & Penyuluhan Islam

PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN REMAJA TUNAGRAHITA DALAM PERSPEKTIF BIMBINGAN KONSELING ISLAM

Dilema Ibu; Bekerja atau di Rumah

TELAAH DAKWAH TENTANG INSAN KAMIL DALAM BUKU "KONSEPSI MANUSIA MENURUT ISLAM"

Maka dirikanlah shalat karena Rabbmu; dan berkorbanlah. (QS. al-kautsar:2)

Berkompetisi mencintai Allah adalah terbuka untuk semua dan tidak terbatas kepada Nabi.

PERAN ORANG TUA DALAM MEMBINA AKHLAK ANAK DI DUKUH TANON RT 07/RW 03 KELURAHAN MANJUNG KECAMATAN SAWIT KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2014

Pertama, simaklah firman Allah SWT. tentang beliau. Dalam Al-Qur an Allah SWT. menggambarkan pribadi Rasul Saw. sebagai berikut:

IBADAH UMROH. kapan saja di luar batas waktu haji (bulan-bulan haji).

BAB I PENDAHULUAN. guna meraih bekal-bekal keilmuan untuk keberlangsungan hidupnya. Islam

BAB I PENDAHULUAN. rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang.

BAB I PENDAHULUAN. mental, emosional, sosial dan fisik. Pandangan ini diungkapkan oleh

HambaKu telah mengagungkan Aku, dan kemudian Ia berkata selanjutnya : HambaKu telah menyerahkan (urusannya) padaku. Jika seorang hamba mengatakan :

BAB I PENDAHULUAAN. Hamdani Bakran Adz-Dzaky, Konseling dan Psikoterapi Islam, Fajar Pustaka Baru, Yogyakarta, 2001, hal. 13. hal. 69.

MATERI UJIAN KOMPREHENSIF: KOMPETENSI KHUSUS. Meliputi ujian tentang ayat dan hadis yang berkaitan dengan bimbingan dan konseling

BAB I PENDAHULUAN. yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Pendidikan pada dasarnya. tidak hanya menyampaikan dan memberi hafalan. Pendidikan yang ideal

BAB I PENDAHULUAN. Secara filosofis, ibadah dalam Islam tidak semata-mata bertujuan

BAB I PENDAHULUAN. kondisi sosial kultural masyarakat Indonesia( Hamalik, 2001: 1)

UPAYA GURU AQIDAH AKHLAK DALAM MENDISIPLINKAN SISWA DI MAN 2 MODEL BANJARMASIN OLEH ANNISA DAMAYANTI

BAB I PENDAHULUAN. awalnya tidak berkompeten akan menjadi manusia yang lebih berkompeten dan

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan masyarakat adalah orang-orang dewasa, orang-orang yang. dan para pemimpin formal maupun informal.


BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dipandang sebagai salah satu aspek yang memiliki peranan. berkualitas dan mempunyai kelebihan dari makhluk lainnya.

ANAK KITA MASA DEPAN DUNIA DAN AKHIRAT. Nur Rochmah K.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Definisi Operasional. membudayakan manusia. Melalui pendidikan segala potensi sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. Sehubungan dengan itu Allah Swt berfirman dalam Alquran surah At-Tahrim

PESAN DAKWAH DALAM FILM "DI BAWAH LINDUNGAN KA BAH

METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK KELAS 6 SEKOLAH DASAR LUAR BIASA (SDLB) TUNA LARAS BHINA PUTERA BANJARSARI SURAKARTA TAHUN AJARAN

PENDIDIKAN KECERDASAN SPIRITUAL DALAM AL-QUR AN SURAT AL-MUZZAMMIL AYAT 1-8 (Kajian Tafsir Tahlili)

STUDI ANALISIS TERHADAP PASAL 105 KOMPILASI HUKUM ISLAM TENTANG PEMELIHARAAN ANAK YANG BELUM/SUDAH MUMAYYIZ

EKSISTENSI MANUSIA. ABDUL RACHMAN, S.S.,M.Pd.I. Modul ke: Fakultas Teknik. Program Studi Teknik Industri.

BAB I PENDAHULUAN. manusia karena tujuan yang dicapai oleh pendidikan tersebut adalah untuk

NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM SURAT AL-FATIHAH

SKRIPSI. Disusun Guna Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 (S-1) Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam (BPI)

إ ن أ ح س ن ت م أ ح س ن ت م لا ن ف س ك م و إ ن أ س ا ت م ف ل ه ا

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. UU No. 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional disebutkan bahwa:

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Motivasi beragama anak merupakan masalah yang menarik untuk dikaji, pada umumnya agama seseorang ditentukan oleh pendidikan, pengalaman dan latihan yang dilaluinya pada masa kecil. Apabila waktu kecil tidak pernah mendapatkan didikan agama, maka pada saat dewasa, ia tidak akan merasakan pentingnya agama dalam hidup. Sedangkan anak yang pada waktu kecil mempunyai pengalaman agama dari ibu, bapaknya, lingkungan sosial dan kawan-kawannya, maka anak akan sendirinya merasakan betapa pentingnya hidup beragama (Daradjat, 1990 : 35). Anak yang baru lahir pada prinsipnya, belum beragama, setelah mencapai fase tertentu melalui pengaruh lingkungan, mempunyai motivasi beragama. Motivasi beragama merupakan penyebab, pendorong, dan menarik manusia untuk menganut suatu agama berdasarkan dinamika psikologis serta peranan fungsi kejiwaan dalam perilaku keagamaan (Ahyadi, 1995: 176). Perkembangan agama anak melalui beberapa fase. Yang pertama merupakan fase kenyataan (the realistic stage), pada masa ini kebutuhan anak sudah mencerminkan konsep-konsep yang berdasarkan kepada kenyataan (realist) pada masa ini ide keagamaan didasarkan atas dorongan emosional, hingga dapat melahirkan konsep Tuhan yang formalis. Berdasarkan hal itu maka pada masa ini anak-anak tertarik dan senang pada lembaga keagamaan 1

2 yang meraka lihat dikelola oleh orang dewasa di lingkungan mereka (Jalaluddin, 2001: 67). Ide keagamaan pada anak hampir sepenuhnya dipengaruhi oleh faktor dari luar. Asuhan orang tua merupakan ladang yang subur bagi pertumbuhan rasa, cipta dan karsa anak. Bagaimana dengan anak yang sejak kecil ditinggalkan kedua orang tuanya sehingga menjadi anak yatim piatu, terlantar, sehingga anak kurang mendapatkan perhatian dan kasih sayang secara wajar dan tidak sempat mendapatkan pelajaran dan sentuhan dari nilai agama sejak kecil. sejak lahir kedunia Ibu bapak yang membimbing anak, mulailah anak menerima didikan-didikan dan perlakuan (Daradjat, 1987 : 127) orang tua juga merupakan pusat kehidupan beragama anak dan sebagai penyebab perkenalannya dengan alam luar, maka setiap reaksi emosi anak dan pemikirannya di kemudian hari, berpengaruh terhadap kehidupan beragama di permulaan hidupnya nanti. Keadaan demikian akan menimbulkan segala macam kesukaran yang sangat berpengaruh terhadap motivasi beragama. Akankah kelak anak dapat hidup dengan motivasi beragama yang kuat atau justru sebaliknya anak akan jauh dari motivasi beragama, karena sejak masa anak-anak kurang mendapat bekal agama. Terlebih anak-anak yang tinggal dipanti asuhan yang jauh dari lingkungan keluarga, orang tuanya yaitu ibu dan bapak. Dengan demikian keadaan di atas merupakan tantangan bagi pelaksanaan dakwah Islam yang perlu tanggapan dan penyelesaian agar dakwah Islam bisa memberi motivasi beragama sesuai dengan tujuan dakwah

3 Islam, menciptakan manusia yang sejahtera lahir dan batin, di dunia maupun di akhirat. Dakwah Islam pada prinsipnya adalah aktualisasi iman yang dimanifestasikan dalam bentuk kegiatan untuk menyerukan ajaran Islam yang dimanifestasikan kedalam tata kehidupan sehari-hari (Ahmad, 1985 : I). Oleh karena itu, Yayasan Panti Asuhan Yatim Piatu Darul Hadlonah Semarang mencoba membantu memecahkan dan mengatasi masalah yang dihadapi anak yatim piatu dengan menyantuni, membina, membimbing dan mendidik anak yatim piatu agar menjadi anak yang bertakwa. Salah satu bimbingan dari para pengasuh adalah agar semua anak asuh diwajibkan mengamalkan shalat 5 waktu dengan intensif atau aktif, karena shalat 5 waktu merupakan latihan pembinaan disiplin pribadi dan melaksanakan shalat pada waktunya dan membiasakan untuk secara terus menerus melaksanakan pada waktu yang ditentukan (Daradjat, 1996 : 37). Sebagai manusia yang beragama harus menyadari betapa pentingnya shalat 5 waktu bagi kemaslahatan hidup di dunia dan akhirat. Bisa dicermati bacaan dalam shalat berisi hal-hal yang baik, berupa pujian, mohon ampunan doa, maupun permohonan (Haryanto, 2001 : 87). Shalat 5 waktu merupakan suatu ibadah yang dilakukan dengan anggota tubuh, batin, untuk menggabungkan kebesaran Allah dan kesempurnaan kekuasaan Allah, guna melahirkan keinginan dan keperluan kita kepada-nya (Wijayakusma, 1997: 116). Shalat 5 waktu adalah sebagai hubungan utama yang wajib dikerjakan lima kali sehari dalam sehari semalam, menurut tata cara dan tata tertib yang dicontohkan Rasulullah Saw pada masa hidupnya dan waktunya ditentukan.

4 Dengan melakukan shalat, seseorang juga menjadi ingat kepada Allah, sebagaimana dalam surat Thaha: 14 ا ن ن ي ا ن ا ال له لا ا له ا لا ا ن ا فاع ب د ن ي و ا ق م الص لا ة ل ذ كر ي Artinya: Sesungguhnya Aku ini adalah tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah dan dirikanlah shalat untuk mengingat-ku (Depag, 1996: 250). Di dalam shalat diwajibkan membaca surat al-fatihah, sedangkan di dalam surat al-fatihan terdapat kalimat : ا ي اك ن ع ب د و ا ي اك ن س ت ع ين Artinya: Hanya kepada Engkau kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan. Demikian juga dalam bacaan ruku dan sujud, orang melaksanakan shalat membaca : Maha Suci Allah dzat yang Maha Agung Maha Suci Allah dzat yang Maha Agung سبحان رب ي العظيم سبحان رب ي الا على Bentuk dan substansi dari apa yang diucapkan dalam shalat dapat membawa orang itu semakin dekat kepada Allah. Saat membungkuk (ruku ) dan memuliakan kebesaran Allah, saat hamba bersujud Maka Maha Mulia Tuhanku yang terbesar di antara yang besar. Dengan pelaksanaan shalat 5 waktu yang intensif atau aktif, anak Panti Asuhan Yatim Piatu Darul Hadlonah Semarang, diharapkan dapat menempa

5 dirinya di masa yang akan datang, memiliki motivasi beragama yang kuat, menjadi anak yang berguna bagi agama, nusa dan bangsa serta teladan bagi umat masyarakat. Menyadari akan kenyataan inilah yang mendorong penulis untuk mengadakan penelitian dengan judul Pengaruh Intensitas Shalat 5 Waktu terhadap Motivasi Beragama Anak di Panti Asuhan Yatim Piatu Darul Hadlonah Semarang. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka timbul permasalahan sebagai berikut : Bagaimana tingkat pengaruh intensitas shalat 5 waktu terhadap motivasi beragama anak di Panti Asuhan Yatim Piatu Darul Hadlonah Semarang? 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian Sesuai dengan permasalah di atas, maka tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah. Untuk mendiskripsikan tingkat pengaruh intensitas shalat 5 waktu terhadap motivasi beragama anak di Panti Asuhan Yatim Piatu Darul Hadlonah Semarang. Adapun hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat dalam kajian-kajian berikutnya yang berbentuk :

6 1.3.1. Secara teoritis Penelitian ini diharapkan mampu menambah khasanah ilmu yang berkaitan dengan ilmu-ilmu yang menumbuhkembangkan intensitas shalat 5 waktu dan motivasi beragama anak. 1.3.2. Secara praktis Memberikan sumbangan pemikiran untuk meningkatkan intensitas shalat 5 waktu dan motivasi beragama anak di Panti Asuhan Yatim Piatu Darul Hadlonah Semarang. 1.4 Tinjauan Pustaka Penulisan skripsi yang prosedural dan mencapai target yang maksimal, dibutuhkan tinjauan pustaka. Dalam tinjauan pustaka ini, penulis akan melampirkan beberapa hasil penelitian yang relevan dengan judul penelitian ini. Skripsi yang berjudul Keaktifan Menjalankan Ibadah Shalat dan Pembinaannya (Study Kasus Kehidupan Nelayan di Daerah Mangunharjo Kecamatan Tugu Kodya Semarang). Dalam penelitian ini masalah aktivitas yang harus dilaksanakan oleh para nelayan daerah Mangunharjo yang pada dasarnya menyita waktu, sehingga sering mengabaikan perintah agama, khususnya dalam menjalankan shalat 5 waktu dimana mereka kurang aktif dalam menjalankan ibadah shalat (Khumda, 1997). Adapun penelitian selanjutnya yaitu penelitian yang berjudul Efek Terapeutik Shalat bagi Kesehatan Mental (Study Kasus di LP Kedungpane Semarang. Di mana penelitian ini menekankan pada manfaat atau efek shalat

7 sebagai psikoterapi terhadap gangguan jiwa atau mental seseorang. Karena keadaan yang tentram dan jiwa yang tenang yang dihasilkan oleh shalat berdampak terapeutik yang penting dalam meredakan ketegangan yang timbul akibat berbagai masalah (Yulaikah, 2003). Psikologi Agama, karya Jalaluddin dalam buku ini membahas tentang timbulnya keagamaan pada anak, dalam hal ini dikemukakan beberapa teori mengenai pertumbuhan agama pada anak yang antara lain: rasa ketergantungan (Sense of Depende), instink keagamaan. Dalam buku ini juga dibahas perkembangan agama pada anak melalui tiga tingkatan antara lain: The Fairy Tale Stage (tingkat dongeng), The Realistic Stage (tingkat kenyataan), dan The Individual Stage (tingkat individu). Psikologi Shalat, karya Sentot Haryanto. Pada dasarnya buku ini membahas dimensi-dimensi psikologis yang terkandung dalam ibadah shalat. Shalat merupakan sarana penting guna menyucikan jiwa dan memelihara ruhani. Dijelaskan pula aspek-aspek terapeutik yang terdapat dalam shalat antara lain : Aspek olah raga, aspek relaksasi otot, aspek relaksasi kesadaran indera, aspek meditasi, dan aspek anti-sugesti. Dari beberapa literatur yang ada tersebut, tidak satupun karya yang secara spesifik membahan tentang pengaruh intensitas shalat 5 waktu terhadap motivasi beragama. Adapun bedanya dari karya-karya tersebut bahwa penelitian ini lebih spesifik lagi membahas tentang pentingnya pengaruh intensitas shalat 5 waktu terhadap motivasi beragama pada anak di Panti Asuhan Yatim Piatu Darul Hadlonah Semarang.

8 1.5 Sistematika Penulisan Salah satu ciri penulisan ilmiah adalah karya tersebut tersusun secara sistematis, supaya pembahasan masalah terarah dan mudah dipahami secara keseluruhan skripsi ini tersusun dalam 6 bab yaitu : BAB I : Pendahuluan yang meliputi latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan hasil penelitian, tinjauan pustaka, dan sistematika penulisan skripsi. BAB II : Bab ini menerangkan kerangka dasar pemikiran teoritik yaitu merupakan paparan kajian intensitas shalat 5 waktu dan motivasi beragama. Mengawali pembahasan skripsi ini akan penulis kemukakan tentang : intensitas shalat 5 waktu yang meliputi tentang pengertian shalat, makna shalat secara simbolik dan makna shalat secara substantif, perintah dan sangsi meninggalkan shalat, waktu-waktu pelaksanaan shalat, dasar-dasar kewajiban mengerjakan shalat, dan hikmah shalat. Motivasi beragama yang meliputi : pengertian motivasi beragama anak, fase perkembangan keagamaan anak. Hubungan intensitas shalat 5 waktu dengan peningkatan motivasi beragama hipotesis. BAB III : Bab ini memaparkan metodologi penelitian yang meliputi : jenis dan metode penelitian, definisi konseptual dan operasional, sumber dan jenis data, populasi dan sampel, metode pengumpulan data, teknik analisis data. BAB IV : Bab ini memaparkan gambaran umum obyek penelitian yang terdiri dari data umum dan data khusus. Data umum meliputi latar belakang

9 berdirinya, sejarah berdirinya, letak geografis, keadaan sarana dan prasarana, struktur organisasi, kepengurusan dan keadaan pengasuh dan anak asuh. Sedangkan data khsusus meliputi : pertama, upaya peningkatan pelaksanaan ibadah shalat 5 waktu, kedua, upaya meningkatkan motivasi beragama anak di Panti Asuhan Darul Hadlonah Semarang. BAB V : Berisi tentang hasil penelitian dan pembahasan, yang di dalamnya memuat analisis data, meliputi : analisis pendahuluan, analisis lanjut, dan uji hipotesis. BAB VI : Bab ini berisin penutup yang meliputi : kesimpulan, limitasi, dan saran. Bab ini merupakan bagian akhir pembahasan skripsi ini.