II. TINJAUAN PUSTAKA. Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) berasal dari benua Amerika Selatan,

dokumen-dokumen yang mirip
TINJAUAN PUSTAKA. Botani dan Morfologi Kacang Tanah

TINJAUAN PUSTAKA. Pemadatan Tanah

II. TINJAUAN PUSTAKA. wilayah beriklim sedang, tropis, dan subtropis. Tanaman ini memerlukan iklim

Menurut van Steenis (2003), sistematika dari kacang tanah dalam. taksonomi termasuk kelas Dicotyledoneae; ordo Leguminales; famili

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Trustinah (1993) sistematika (taksonomi) kacang tanah diklasifikasikan

I. PENDAHULUAN. Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan salah satu dari enam komoditas

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Deptan (2006) sistematika tumbuh-tumbuhan, kacang tanah

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kedelai merupakan tanaman pangan berupa semak yang tumbuh tegak. Kedelai

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman rosela diklasifikasikan dengan kingdom Plantae, divisio

HASIL DAN PEMBAHASAN. Percobaan 1 : Pengaruh Pertumbuhan Asal Bahan Tanaman terhadap Pembibitan Jarak Pagar

I. TINJAUAN PUSTAKA. Kedelai merupakan tanaman asli Daratan Cina dan telah dibudidayakan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada awalnya kedelai dikenal dengan beberapa nama botani yaitu Glycine soja

BAB I PENDAHULUAN. dengan nama latin Syzygium aromaticum atau Eugenia aromaticum. Tanaman

I. TINJAUAN PUSTAKA. Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan salah satu tanaman palawija jenis

TINJAUAN PUSTAKA. Kacang tanah dapat diklasifikasikan sebagai berikut Kingdom: Plantae,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. atas. Umumnya para petani lebih menyukai tipe tegak karena berumur pendek

TINJAUAN PUSTAKA Tanaman Wijen secara Umum

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Viabilitas benih diartikan sebagai kemampuan benih untuk tumbuh menjadi

I. TINJAUAN PUSTAKA. dalam, akar dapat tumbuh hingga sekitar 1 m. Dengan adanya bakteri Rhizobium, bintil

II. TINJAUAN PUSTAKA. Buncis (Phaseolus vulgaris L.) merupakan tanaman sayuran yang berasal dari

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Van Steenis (2005), bengkuang (Pachyrhizus erosus (L.))

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MORFOLOGI TANAMAN KEDELAI

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Tanaman kedelai (Glycine max L. Merrill) memiliki sistem perakaran yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman jagung (Zea mays L.) merupakan tanaman semusim yang termasuk

II. TINJAUAN PUSTAKA. luas di seluruh dunia sebagai bahan pangan yang potensial. Kacang-kacangan

PRINSIP AGRONOMIK BUDIDAYA UNTUK PRODUKSI BENIH. 15/04/2013

Universitas Sumatera Utara

TINJAUAN PUSTAKA Asal-Usul, Taksonomi kedelai, dan Morfologi Kedelai

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ordo: Polypetales, Famili: Leguminosea (Papilionaceae), Genus:

II. TINJAUAN PUSTAKA. terutama India dan Birma. Terung dapat tumbuh dengan baik pada ketinggian

TINJAUAN PUSTAKA Sejarah Tanaman Cabai Botani Tanaman Cabai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman kacang hijau menurut Hartono dan Purwono (2005)

TINJAUAN PUSTAKA Botani

BAB II KERANGKA TEORITIS 2.1. Tinjauan Pustaka Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Kacang Tanah Tanaman kacang tanah dapat diklasifikasikan

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L.] Merill) merupakan salah satu komoditas pangan utama

II. Tinjauan Pustaka. dikonsumsi oleh setengah dari penduduk yang ada di bumi ini. Menurut Chevalier

BAB II. PEMBENTUKAN DAN PERKEMBANGAN BENIH SECARA GENERATIF

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. pertama adalah akar tunggang. Akar ini mempunyai akar- akar cabang yang lurus.

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kakao ( Theobroma cacao L.) berasal dari hutan-hutan tropis di

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Padi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Cabai (Capsicum sp ) merupakan tanaman semusim, dan salah satu jenis

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Buncis (Phaseolus vulgaris L.) adalah anggota sayuran genus Phaseolus yang

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Tomat

I. PENDAHULUAN. karena nilai gizinya sangat tinggi. Kedelai mempunyai kandungan protein yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. panennya menunjukkan bahwa ada perbedaan yang nyata (hasil analisis disajikan

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Cabai

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Kacang Tanah

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kacang tunggak (Vigna unguiculata (L.)) merupakan salah satu anggota dari

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kedelai (Glycine max [L.] Merrill) merupakan salah satu tanaman

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Kacang Panjang (Vigna sinensis L.)

ASPEK BIOLOGI TANAMAN KOPI Oleh : Abd. Muis, SP.

I. PENDAHULUAN. Benih merupakan salah satu masukan usaha tani yang mempengaruhi tingkat

TINJAUAN PUSTAKA Botani Kedelai

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman tomat termasuk tanaman semusim Ordo Solanales, family solanaceae,

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Syarat Tumbuh Tanaman

TINJAUAN PUSTAKA Taksonomi dan Botani Cabai

BAB I PENDAHULUAN. Biji merupakan perkembangan lanjut dari bakal biji yang telah dibuahi dan

TINJAUAN PUSTAKA. Kacang tanah termasuk ke dalam devisi Spematophyta, famili Papilionaceae, genus Arachis, species Arachis hypogaea L.

2 TINJAUAN PUSTAKA Perkembangan dan Biologi Tanaman Kedelai

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Kedelai Vigor Benih dan Uji Vigor Benih

Lampiran 1. Bagan penanaman pada plot. 100 cm. 15 cm. x x x x. 40 cm. 200 cm. Universitas Sumatera Utara

PENGISIAN DAN PEMASAKAN BIJI

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

TINJAUAN PUSTAKA. Morfologi dan Fisiologi Tanaman Jagung (Zea mays L.)

II. TINJAUAN PUSTAKA. dan memiliki batang berbentuk segi empat. Batang dan daunnya berwarna hijau

yang khas, ukuran buah seragam, dan kandungan gizi sama dengan tomat buah. Kecenderungan permintaan tomat rampai yang semakin meningkat dipasaran akan

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Klasifikasi dari tanaman kedelai menurut Rukmana dan Yuyun, : Dicotyledoneae/Archichlamydae

A. Struktur Akar dan Fungsinya

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kedelai memiliki biji berbentuk polong, setiap polong berisi 1-4 biji.

TINJAUAN PUSTAKA. Pakchoy (Brasicca chinensis L.) merupakan tanaman sayuran yang berasal dari

II. TINJAUAN PUSTAKA. daya hidup benih yang ditunjukan dengan gejala pertumbuhan atau gejala

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. Kedelai merupakan terna dikotil semusim dengan percabangan sedikit, sistem

TINJAUAN PUSTAKA. Species: Allium ascalonicum L. (Rahayu dan Berlian, 1999). Bawang merah memiliki batang sejati atau disebut discus yang bentuknya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Daryanto ( 2013 ) mengemukakan bahwa Sistematika tanaman (taksonomi)

TINJAUAN PUSTAKA Deskripsi Kacang Tanah

BAB VI PRODUKSI BENIH (SEED) TANAMAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Semangka merupakan tanaman semusim yang termasuk ke dalam famili

BAB. Bagian-Bagian Tumbuhan dan Fungsinya

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Cabai

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max (L.) Merill) merupakan salah satu tanaman pangan penting

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kacang tanah ( Arachis hypogaea L.) berasal dari Amerika

PELAKSANAAN PENELITIAN. dan produksi kacang hijau, dan kedua produksi kecambah kacang hijau.

II. TINJAUAN PUSTAKA. daun-daun kecil. Kacang tanah kaya dengan lemak, protein, zat besi, vitamin E

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman mentimun papasan (Coccinia gandis) merupakan salah satu angggota

UJI BEBERAPA VARIETAS JAGUNG (Zea mays L.) HIBRIDA PADA TINGKAT POPULASI TANAMAN YANG BERBEDA. Oleh. Fetrie Bestiarini Effendi A

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Purwono dan Hartono (2012), kacang hijau termasuk dalam keluarga. tumbuhan dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Morfologi dan Syarat Tumbuh Tanaman Kedelai. Kedelai merupakan tanaman asli subtropis dengan sistem perakaran terdiri dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gambaran Umum Kacang Tanah Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) berasal dari benua Amerika Selatan, diperkirakan dari lereng pegunungan Andes, di negara-negara Bolivia, Peru, dan Brazil. Kacang Tanah di wilayah Asia mula-mula ditanam di India dan Cina, diperkirakan sejak abad ke-6. Tanaman kacang tanah ditanam di Indonesia diperkirakan sejak akhir abad ke-15 (Sumarno, 1993). Kacang tanah merupakan anggota famili Papilionidae, sub famili Leguminosae, genus Arachis. Berdasarkan bentuk/letak cabang lateral, tipe pertumbuhan kacang tanah dapat dibedakan menjadi tipe menjalar dan tipe tegak. Kacang tanah termasuk tanaman herba semusim dengan akar tunggang dan akar-akar lateral yang berkembang baik, memiliki empat helaian daun yang disebut tetrafoliate dengan daun-daun pada bagian atas baisanya lebih besar dibandingkan dengan yang dibawah. Kacang tanah termasuk tanaman yang menyerbuk sendiri dan penyerbukan terjadi beberapa saat sebelum bunga mekar (kleistogami), oleh karena itu jarang terjadi penyerbukan silang. Bunganya tersusun dalam bentuk bulir yang muncul di ketiak daun dan termasuk bunga sempurna, yaitu pada satu bunga terdapat organ bunga jantan dan organ bunga betina. Bunga kacang tanah berbentuk seperti

kupu-kupu, terdiri dari kelopak (calix), tajuk atau mahkota bunga, benang sari 11 (anteridium), dan kepala putik (stigma). Mahkota bunga kacang tanah berwarna kuning terdiri dari lima helai yang bentuknya berlainan satu dengan yang lain (Trustinah, 1993). Proses terjadinya persarian dan pembuahan diikuti dengan bakal buah yang akan tumbuh memanjang yang disebut ginofor dan bersifat geotropik. Warna ginofor umumnya hijau, atau bila ada pigmen antosiania warnanya menjadi merah atau ungu dan setelah masuk ke dalam tanah warnanya menjadi putih. Perubahan warna ini disebabkan ginofor mempunyai butir-butir klorofil yang dimanfaatkan untuk melakukan fotosintesis selama di atas permukaan tanah, dan setelah menembus tanah fungsinya akan bersifat seperti akar. Pertumbuhan tanaman terdiri dari fase vegetatif dan fase generatif. Fase vegetatif dimulai sejak perkecambahan sampai sebelum berbunga, sedangkan fase generatif dimulai sejak timbulnya bunga pertama sampai polong masak, yang meliputi pembungaan, pembentukan polong, pembentukan biji, dan pemasakan biji. Sumarno dan Slamet (1993) menjelaskan bahwa tanaman kacang tanah memiliki sifat-sifat fisiologis yang unik, yang tidak terdapat pada tanaman kacangkacangan lain, seperti: 1. Pertumbuhan vegetatif dan generatif lebih dipengaruhi oleh suhu daripada oleh panjang penyinaran. 2. Pertumbuhan generatif memerlukan radiasi surya yang cukup tinggi. 3. Bunganya terbentuk pada tajuk di atas tanah, tetapi polong masuk dan berkembang di dalam tanah dan mampu menyerap hara langsung dari tanah.

12 Kacang tanah mulai berbunga kira-kira pada umur 4-5 minggu. Bunga keluar dari ketiak daun. Bentuk bunganya sangat aneh. Setiap bunga seolah-olah bertangkai panjang berwarna putih. Tangkai berwarna putih tersebut sebenarnya bukan bunga melainkan tabung kelopak. Mahkota bunganya (corolla) kuning. Bendera dari mahkota bunganya bergaris-garis merah pada pangkalnya. Umur bunganya hanya satu hari, mekar di pagi hari dan layu pada sore hari. Penyerbukan bunga kacang tanah terjadi pada malam hari, yakni sebelum bunga mekar (Asiamaya, 2000). Kacang tanah berbuah polong. Polongnya terbentuk setelah terjadi pembuahan. Buah kacang tanah berada di dalam tanah setelah terjadi pembuahan bakal buah tumbuh memanjang dan nantinya akan menjadi tangkai polong. Mula-mula, ujung ginofor yang runcing mengarah ke atas, kemudian tumbuh mengarah ke bawah dan selanjutnya masuk kedalam tanah sedalam 1-5cm. Pada waktu menembus tanah, pertumbuhan memanjang ginofor akan terhenti. Panjang ginofor ada yang mencapai 18cm. Tempat berhentinya ginofor masuk ke dalam tanah tersebut menjadi tenpat buah kacang tanah. Ginofor yang terbentuk di cabang bagian atas dan tidak masuk ke dalam tanah akan gagal membentuk polong (Deptan, 2006). 2.2 Umur Panen Penentuan waktu panen adalah suatu aspek yang penting dalam memproduksi benih agar diperoleh kualitas yang maksimum. Menurut Douglass (1980), panen yang paling tepat adalah saat benih mencapai masak fisiologis. Pada saat ini benih memiliki daya kecambah dan daya tumbuh yang maksimum. Menunda

panen sampai lewat masak fisologis akan mengakibatkan turunnya viabilitas 13 disamping memperbesar resiko kerusakan atau kehilangan akibat hama dan penyakit serta faktor lingkungan lainnya. Menurut Nugraha (2008), umur panen adalah kondisi tanaman yang sudah mencapai masak optimum dan sudah siap diambil buahnya. Untuk mendapatkan benih yang memiliki viabilitas yang tinggi maka dapat dilakukan dengan memperhatikan waktu pemanenan. Ketepatan waktu dalam melakukan panen untuk mendapatkan benih akan sangat berpengaruh terhadap mutu benih yang dapat dilihat dari kecepatan dan daya kecambah apabila benih tersebut ditanam. Menurut Ma rufah (2008), waktu pemanenan yang tepat untuk memanen biji adalah pada saat biji pada tanaman tersebut mencapai masak fisiologis. Pada saat biji mencapai masak fisiologis, proses-proses fisiologis yang berkaitan dengan pengisian biji dihentikan sehingga proses pertumbuhan (perbesaran) tidak lagi terjadi dan biji mencapai bobot maksimum. Indikator yang dapat dilihat selain berat biji yang sudah mencapai maksimum, tanda biji sudah mencapai masak fisiologis adalah terjadinya penurunan kadar air dalam biji hingga batasan tertentu. Kadar air benih akan mengalami fluktuasi dan saat kadar air mengalami fluktuasi maka benih sudah masak fisiologis. 2.3 Mutu Benih Input dasar yang paling penting dalam pertanian adalah mutu benih, mutu benih yang baik merupakan dasar bagi produktifitas pertanian yang lebih baik. Benih merupakan salah satu faktor yang harus diperhatikan dalam budidaya tanaman,

14 karena faktor tersebut ikut menentukan produksi. Kualitas ditentukan oleh proses perkembangan dan kemasakan benih, panen dan perontokan, pengeringan, penyimpanan benih sampai fase pertumbuhan di persemaian (Mugnisjah dan Setiawan, 1995). Benih merupakan faktor yang menentukan dalam upaya meningkatkan produksi tanaman. Hanya benih yang memiliki mutu baik yang nantinya akan mendapatkan hasil yang maksimal dan berkelanjutan. Dalam teknologi benih, viabilitas hanya satu dari sekian banyak faktor yang menunjukkan kriteria benih. Mutu benih yang tinggi dengan penerapan teknologi benih yang baik akan kembali pada mutu fisiologi benih berupa status viabilitasnya (Sadjad, 1993). Benih yang bermutu dapat dilihat dengan parameter viabilitas benih itu sendiri. Salah satu parameter yang dapat digunakan untuk melihat viabilitas benih adalah daya berkecambah benih dan untuk melihat viabilitas benih ada beberapa parameter yang dapat digunakan antara lain keserempakan berkecambah benih, kecepatan berkecambah benih, dan daya hantar listrik (Copeland and McDonald, 2001). Salah satu cara untuk mendapatkan benih dengan viabilitas yang tinggi adalah dengan memanen benih pada umur yang tepat sehingga viabilitas benihnya belum turun tetapi kadar airnya cukup rendah sehingga tidak menyulitkan dalam prosesingnya. Penundaan pemanenan dapat menurunkan mutu benih karena terjadinya kemunduran benih. Delouche (1990) yang dikutip oleh Nugraha dan Soejadi

15 (1995) menyatakan bahwa ketahanan benih terhadap kemunduran benih berbedabeda tergantung kepada fenotipenya. Kemunduran benih dapat terjadi karena beberapa faktor yaitu adanya infestasi hama dan penyakit, kondisi iklim yang tidak baik, dan lain-lain. Kemunduran benih akan mempengaruhi viabilitas, vigor, dan daya simpan benih. Oleh sebab itu, periode antara matang fisiologis sampai panen merupakan periode yang sangat kritis untuk kualitas benih. Waktu pemanenan yang tepat merupakan cara untuk mendapatkan benih yang bermutu tinggi.