BAB II DASAR TEORI. Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat opensource,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN. Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat opensource,

BAB II DASAR TEORI. Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat opensource,

BAB II DASAR TEORI. mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno. memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O,

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. software arduino memiliki bahasa pemrograman C.

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II DASAR TEORI Arduino Mega 2560

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI

BAB III PERANCANGAN SISTEM. perancangan mekanik alat dan modul elektronik sedangkan perancangan perangkat

RANCANG BANGUN SENSOR PARKIR MOBIL PADA GARASI BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO MEGA 2560

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB II DASAR TEORI. mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno. memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O, dimana

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Gambar 2.1 Arduino Uno

RANCANG BANGUN ALAT PEMBUKA DAN PENUTUP TONG SAMPAH OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER

JOBSHEET SENSOR PIR (PPASSIVE INFRARED RECEIVER)

Pengenalan Sensor Ultrasonic SRF05 dengan Arduino Sketch. Sensor Ultrasonic SRF05

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 Sensor Ultrasonik HCSR04. Gambar 2.2 Cara Kerja Sensor Ultrasonik.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

DAFTAR SINGKATAN. : Analog to Digital Converter : Integrated Circuit : Sonic Range Finder : Liquid Cristal Diode : Pulse Width Modulation.

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III PERANCANGAN Gambaran Alat

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

RANCANG BANGUN SISTEM PENGAIRAN TANAMAN MENGGUNAKAN SENSOR KELEMBABAN TANAH

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III PERANCANGAN SISTEM

Output LED. Menggunakan Arduino Uno MinSys

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

ROBOT ULAR PENDETEKSI LOGAM BERBASIS MIKROKONTROLER

BAB II LANDASAN TEORI. arsitektur RISC (Reduce Instruction Set Computer) yang dimana setiap proses. ATMega328 memiliki beberapa fitur antara lain :

BAB III PEMBUATAN ALAT Tujuan Pembuatan Tujuan dari pembuatan alat ini yaitu untuk mewujudkan gagasan dan

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB II LANDASAN TEORI

melakukan hal yang mudah ini karena malas, lupa dan sebagainya, sehingga membiarkan kipas angin menyala, dan tidak hemat listrik. Untuk itu, dibutuhka

BAB II DASAR TEORI. tertarik dalam menciptakan objek atau lingkungan yang interaktif.

BAB IV IMPLEMENTASI DAN ANALISIS. pengukuran bahan bakar minyak pada tangki SPBU ini terbagi dalam dua

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Mikrokontroler ATmega8535 merupakan salah satu jenis mikrokontroler keluarga AVR

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN PEMBAHASAN

ini merupakan nilai asli yang didapat oleh mikrokontroler tanpa perkalian

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

JOBSHEET SENSOR UNTRASONIC (MENGUKUR TEGANGAN BENDA PANTUL)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1PHOTODIODA Dioda foto adalah jenis dioda yang berfungsi mendeteksi cahaya. Berbeda dengan

BAB III PERANCANGAN. Microcontroller Arduino Uno. Power Supply. Gambar 3.1 Blok Rangkaian Lampu LED Otomatis

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III PERANCANGAN ALAT

Jurnal Coding Sistem Komputer Untan Volume 03, No. 2 (2015), hal ISSN x

SISTEM PENGHITUNG JUMLAH BARANG OTOMATIS DENGAN SENSOR ULTRASONIK

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN

melibatkan mesin atau perangkat elektronik, sehingga pekerjaan manusia dapat dikerjakan dengan mudah tanpa harus membuang tenaga dan mempersingkat wak

BAB 2 Landasan Teori Arduino Uno R3

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Page 1

MOUSETRAP BERBASIS ARDUINO UNO DENGAN SENSOR PIR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB II LANDASAN TEORI

PEMBUATAN PROTOTIPE ALAT PENDETEKSI LEVEL AIR MENGGUNAKAN ARDUINO UNO R3

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III PERANCANGAN SISTEM

Tugas Sensor Ultrasonik HC-SR04

Gambar 2.1 Mikrokontroler ATMega 8535 (sumber :Mikrokontroler Belajar AVR Mulai dari Nol)

Automatic Fish Feeder Using Microcontroller

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 Sensor MLX 90614[5]

BAB II LANDASAN TEORI. ACS712 dengan menggunakan Arduino Nano serta cara kerjanya.

BAB III PERANCANGAN ALAT. menjadi acuan dalam proses pembuatannya, sehingga kesalahan yang mungkin

Rancang Bangun Prototipe Sistem Peringatan Jarak Aman pada Kendaraan Roda Empat Berbasis Mikrokontroler ATMEGA32

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. Pada pengerjaan tugas akhir ini metode penelitian yang dilakukan yaitu. dengan penelitian yang dilakukan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN

Tugas Akhir PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT UKUR JARAK PADA KENDARAAN BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 OLEH : PUTU TIMOR HARTAWAN

BAB II DASAR TEORI Arduino Nano

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dihubungkan dengan catu daya. Penelitian ini mengukur pancaran (coverage)

BAB III PERANCANGAN. Sensor Ultrasonik. Microcontroller Arduino Uno. Buzzer LED LCD. Gambar 3.1 Blok Rangkaian

PEMROGRAMAN ROBOT PENJEJAK GARIS BERBASIS MIKROKONTROLER

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 Strain Gauge

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MODEL SISTEM OTOMATISASI SORTASI BERDASARKAN UKURAN DAN WARNA MENGGUNAKAN SENSOR ULTRASONIK DAN TCS3200 BERBASIS ARDUINO UNO

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1. Untai Hard Clipping Aktif

BAB II DASAR TEORI. Gambar 1.1 Board NodeMcu

Transkripsi:

BAB II DASAR TEORI 2.1 ARDUINO Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat opensource, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai bidang. Hardware arduino memiliki prosesor Atmel AVR dan software arduino memiliki bahasa pemrograman C.Memori yang dimiliki oleh Arduino Uno sebagai berikut : Flash Memory sebesar 32KB, SRAM sebesar 2KB, dan EEPROM sebesar 1KB. Clock pada board Uno menggunakan XTAL dengan frekuensi 16 Mhz. Dari segi daya, Arduino Uno membutuhkan tegangan aktif kisaran 5 volt, sehingga Uno dapat diaktifkan melalui koneksi USB. Arduino Uno memiliki 28 kaki yang sering digunakan. Untuk Digital I/O terdiri dari 14 kaki, kaki 0 sampai kaki 13, dengan 6 kaki mampu memberikan output PWM (kaki 3,5,6,9,10,dan 11). Masingmasing dari 14 kaki digital di Uno beroperasi dengan tegangan maksimum 5 volt dan dapat memberikan atau menerima maksimum 40mA. Untuk Analog Input terdiri dari 6 kaki, yaitu kaki A0 sampai kaki A5. Kaki Vin merupakan tempat input tegangan kepada Uno saat menggunakan sumber daya eksternal selain USB dan adaptor. Mikrokontroler adalah sebuah sistem komputer fungsional dalam sebuah chip. Di dalamnya terkandung sebuah inti prosesor, memori (sejumlah kecil RAM, memori program, atau keduanya), dan perlengkapan input output. Dengan kata lain, mikrokontroler adalah suatu alat elektronika digital yang 3

4 mempunyai masukan dan keluaran serta kendali dengan program yang bisa ditulis dan dihapus, cara kerja mikrokontroler sebenarnya membaca dan menulis data. Mikrokonktroler digunakan dalam produk dan alat yang dikendalikan secara automatis, seperti sistem kontrol mesin, remote controls, mesin kantor, alat berat, dan mainan. Dengan mengurangi ukuran, biaya, dan konsumsi tenaga dibandingkan dengan mendesain menggunakan mikroprosesor memori, dan alat input output yang terpisah, kehadiran mikrokontroler membuat kontrol elektrik untuk berbagai proses menjadi lebih ekonomis. Tabel 2 1 Spesifikasi Arduino Mikrokontroler OperasiTegangan Input Tegangan ATmega328 5 Volt 7-12 Volt Pin I/O Digital 14 Pin Analog 6 Arus DC tiap pin I/O Arus DC ketika 3.3V Memori flash SRAM EEPROM Kecepatan clock 50 ma 50 ma 32 KB 2 KB 1 KB 16 MHz

5 Gambar 2.1 Arduino 2.2 SENSOR ULTRASONIC Sensor ultrasonik adalah sebuah sensor yang mengubah besaran fisis (bunyi) menjadi basaran listrik. Pada sensor ini gelombang ultrasonik dibangkitkan melalui sebuah benda yang disebut piezoelektrik. Piezoelektrik ini akan menghasilkan gelombang ultrasonik dengan frekuensi40 khz ketika sebuah osilator diterapkan pada benda tersebut. Sensor ultrasoniksecara umum digunakan untuk suatu pengungkapan tak sentuh yang beragam seperti aplikasi pengukuran jarak. Cara kerja modul sensor ultrasonic untuk mengukur jarak adalah sinyal dipancarkan oleh pemancar ultrasonik. Sinyal yang dipancarkan akan merambat sebagai gelombang bunyi dengan kecepatan 340m/s. ketika menumbuk suatu benda, maka sinyal tersebutakan dipantulkan oleh benda tersebut. Setelah gelombang pantulan sampai di alat penerima maka sinyal tersebut akan diproses untuk menghitung jarak benda tersebut. Jarak benda dihitung berdasarkan rumus: s = 340.t/2 Dimana s merupakan jarak antara sensor ultrasonic dengan benda dan t adalah selisih antara waktu pemancaran

6 gelombang oleh transmitter dan waktu ketika gelombang pantul diterima receiver. Fungsi pin modul sensor ultrasonic terdapat pada tabel 2 1 dan modul sensor ultrasonic ditujukan pada gambar 2 3, gambar 2 4 dan gambar 2 5. Tabel 2.2 PIN sensor Ultrasonic No. Nama Pin Keterangan 1. VCC SumberTegangan (5V) 2. Triger PemicuSinyal sonar dari sensor 3. Echo Pengkapanpantulansinyal sonar 4. OUT Tidak Digunakan 5. Ground 0V GND Gambar 2.2 Koneksi Pin Sensor Ultrasonik

7 Gambar 2.3 Sensor Ultrasonik Gambar 2.4 Gelomang Sensor Ultrasonic Cara menghitung jarak pada sensor Ultrasonik : Kecepatan (cepat rambat) gelombang ultrasonik di udara = 344 m/s. Artinya untuk menempuh jarak 344 m dibutuhkan waktu 1 detik. Atau untuk menempuh jarak 1 m butuh waktu 1/344 s atau 0,0029 s. Jika menempuh jarak 1 cm ( 1 cm = 0,01 m) maka butuh waktu 0,01 x 0,0029 s = 0,000029 s (29 µs). Jadi kesimpulannya untuk menempuh jarak 1 cm dibutuhkan waktu 58µs. Dengan kata lain, untuk menghitung jarak tempuh = waktu tempuh/58 (dalam satuan cm). Sensor Ultrasonik srf05 dengan spesifikasi sebagai berikut : 1. Bekerja pada tegangan DC 5 volt

8 2. Beban arus sebesar 30 ma 50 ma 3. Menghasilkan gelombang dengan frekuensi 40 KHz 4. Jangkauan jarak dapat dideteksi 3 cm 400 cm 5. Membutuhkan trigger input minimal sebesar 10 us 6. Dapat digunakan dalam dua pilihan mode yaitu input trigger dan output echo terpasang pada pin yang berbeda atau input trgger dan output echo terpasang dalam satu pin yang sama. 2.3 SENSOR PIR Merupakan sensor yang merespon energi dari pancaran infrared pasif yang dimiliki oleh setiap benda yang terdeteksi olehnya. Salah satu benda yag memiliki pancaran infrared pasif adalah tubuh manusia. Energi panas yang dipancarkan oleh benda dengan suhu diatas nol mutlak akan dapat ditangkap oleh Sensor tersebut. Gambar 2.5 Sensor PIR

9 Gambar 2.6 Block Diagram Sensor PIR 2.3.1 Teori Pengoperasian Pancaran infra merah masuk melalui lensa Fresnel dan mengenai sensor pyroelektrik, karena sinar infra merah mengandung energi panas maka sensor pyroelektrik akan menghasilkan arus listrik. Sensor pyroelektrik terbuat dari bahan galium nitrida (GaN), cesium nitrat (CsNo3) dan litium tantalate (LiTaO3).Arus listrik inilah yang akan menimbulkan tegangan dan dibaca secara analog oleh sensor. Kemudian sinyal ini akan dikuatkan oleh penguat dan dibandingkan oleh komparator dengan tegangan referensi tertentu (keluaran berupa sinyal 1-bit). Jadi sensor PIR hanya akan mengeluarkan logika 0 dan 1, 0 saat sensor tidak mendeteksi adanya pancaran infra merah dan 1 saat sensor mendeteksi infra merah. Sensor PIR didesain dan dirancang hanya mendeteksi pancaran infra merah dengan panjang gelombang 8-14 mikrometer. Diluar panjang gelombang tersebut sensor tidak akan mendeteksinya. Untuk manusia sendiri memiliki suhu badan yang dapat menghasilkan pancaran infra merah dengan panjang gelombang antara 9-10 mikrometer (nilai standar 9,4 mikrometer), panjang gelombang

10 tersebut dapat terdeteksi oleh sensor PIR. (Secara umum sensor PIR memang dirancang untuk mendeteksi manusia). Gambar 2.7 Cara Kerja Sensor PIR 2.4 MOTOR SERVO Motor servo adalah sebuah perangkat atau aktuator putar (motor) yang dirancang dengan sistem kontrol umpan balik loop tertutup (servo), sehingga dapat di set-up atau di atur untuk menentukan dan memastikan posisi sudut dari poros output motor. Motor servo merupakan perangkat yang terdiri dari motor DC, serangkaian gear, rangkaian kontrol dan potensiometer. Serangkaian gear yang melekat pada poros motor DC akan memperlambat putaran poros dan meningkatkan torsi motor servo, sedangkan potensiometer dengan perubahan resistansinya saat motor berputar berfungsi sebagai penentu batas posisi putaran poros motor servo.

11 Gambar 2.8 Motor Servo 2.5 BUZZER Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah getaran listrik menjadi getaran suara. Pada dasarnya prinsip kerja buzzer hampir sama dengan loud speaker, jadi buzzer juga terdiri dari kumparan yang terpasang pada diafragma dan kemudian kumparan tersebut dialiri arus sehingga menjadi electromagnet. Gambar 2.9 Buzzer

12 2.6 FLED LED (light emitting diode) adalah suatu semikonduktor yang mampu memancarkan cahaya monokromatik yang tidak koheren ketika diberi tegangan maju. Gejala ini termasuk bentuk elektroluminesensi. Warna yang dihasilkan bergantung pada bahan semikonduktor yang dipakai. Sama seperti dioda normal, Led terdiri dari sebuah chip yang diisi penuh, atau didopping untuk menciptakan sebuah struktur yang disebut P-N Junction. Panjang gelombang dari cahaya yang dipancarkan, dan oleh karena itu warnanya bergantung dari selisih pita energi dari bahan yang membentuk P-N junction. Gambar 2.10 FLED Tak seperti lampu pijar atau neon, Led memiliki kecendrungan pada polarisasinya. Chip LED mempunyai kutub positif dan negatif (P-N) dan hanya akan menyala bila diberikan arus maju. Ini dikarenakan LED terbuat dari bahan semikonduktor yang hanya akan mengalirkan arus listrik dari satu arah dan tidak berbalik. Karakteristik chip LED pada umumnya sama dengan karakteristik dioda yang hanya memerlukan tegangan tertentu untuk dapat beroperasi. Namun, bila diberi tegangan

13 yang terlampau besar, LED akan rusak walaupun tegangan yang diberikan adalah tegangan maju.