Judul : Pengaruh Variabel Keuangan, Non Keuangan dan Ekonomi Makro terhadap Underpricing pada Penawaran Saham Perdana di BEI Nama : Putu Iin Sulistyawati Nim : 1306305118 Abstrak Perusahaan yang akan go public melakukan penawaran saham perdana di BEI. Ketika melakukan penawaran saham perdana sering terjadi fenomena underpricing yang dipengaruhi oleh beberapa variabel yaitu variabel keuangan, non keuangan dan ekonomi makro. Underpricing merupakan harga saham di pasar sekunder lebih besar daripada harga saham dipasar perdana. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh bukti empiris pengaruh financial leverage, reputasi auditor dan inflasi terhadap underpricing pada penawaran saham perdana di BEI. Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan populasi berjumlah 119 perusahaan. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 76 perusahaan, dengan metode nonprobability sampling, khususnya teknik purposive sampling. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi non participant. Analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa financial leverage berpengaruh positif terhadap underpricing pada penawaran saham perdana, reputasi auditor berpengaruh negatif terhadap underpricing pada penawaran saham perdana. Kata kunci: financial leverage, reputasi auditor, inflasi, dan penawaran saham perdana. i
DAFTAR ISI Halaman JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii PERNYATAAN ORISINALITAS.. iii KATA PENGANTAR... iv ABSTRAK... vi DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL.... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN.... xi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang.... 1 1.2 Rumusan Masalah Penelitian.... 5 1.3 Tujuan Penelitian... 5 1.4 Kegunaan Penelitian... 6 1.5 Sistematika Penulisan... 7 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Kajian Pustaka... 9 2.1.1 Teori Sinyal...... 9 2.1.2 Penawaran Umum Perdana...... 10 2.1.3 Tahap-tahap Penawaran Perdana...... 12 2.1.4 Underpricing...... 14 2.1.5 Faktor-faktor yang memengaruhi Underpricing... 16 2.2 Hipotesis Penelitian.... 19 2.2.1 Pengaruh Financial Leverage terhadap Underpricing...... 19 2.2.2 Pengaruh Reputasi Auditor terhadap Underpricing... 20 2.2.3 Pengaruh Inflasi terhadap Underpricing.. 21 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian. 22 3.2 Lokasi atau Ruang Lingkup Wilayah Penelitian 22 3.3 Obyek Penelitian... 23 3.4 Identifikasi Variabel... 23 3.5 Definisi Operasional Variabel... 24 3.6 Jenis dan Sumber Data.... 27 3.6.1 Jenis data... 27 3.6.2 Sumber data.... 27 3.7 Populasi, Sampel dan Metode Penentuan Sampel. 28 3.8 Metode Pengumpulan Data... 29 3.9 Teknik Analisis Data... 29 3.9.1 Statistik Deskriptif... 29 ii
3.9.2 Uji asumsi klasik.... 29 3.9.3 Teknik Analisis Regresi Linier Berganda... 31 BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Penelitian...... 35 4.2 Deskripsi Data Hasil Penelitian... 36 4.2.1 Statistik Deskriptif.. 36 4.2.2 Uji Asumsi Klasik...... 38 4.2.3 Teknik Analisis Regresi Linier Berganda. 42 4.3 Pembahasan Hasil Penelitian... 46 4.3.1 Pengaruh Financial Leverage terhadap Underpricing... 46 4.3.2 Pengaruh Reputasi Auditor terhadap Underpricing... 47 4.3.3 Pengaruh Inflasi terhadap Underpricing... 48 BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan... 49 5.2 Saran..... 49 DAFTAR RUJUKAN 51 LAMPIRAN-LAMPIRAN... 55 iii
DAFTAR TABEL No. Tabel Halaman 3.1 Seleksi Pemilihan Sampel... 28 4.1 Hasil Statistik Deskriptif...... 37 4.2 Hasil Uji Normalitas... 39 4.3 Hasil Uji Autokorelasi 40 4.4 Hasil Uji Multikolinearitas. 40 4.5 Hasil Uji Heteroskedastisitas... 41 4.6 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda... 42 4.7 Hasil Uji Kelayakan Model (Uji Statistik F).. 43 4.8 Hasil Uji Signifikansi Parsial (Uji Statistik t) 44 4.9 Hasil Uji Koefisien Determinasi 46 iv
DAFTAR GAMBAR No. Gambar Halaman 3.1 Model Penelitian... 22 v
DAFTAR LAMPIRAN No. Lampiran Halaman 1 Daftar Sampel Perusahan yang Initial Public Offering (IPO) Tahun 2011-2015... 55 2 Tabulasi Data... 63 3 Hasil Uji Statistik Deskriptif... 66 4 Hasil Uji Normalitas... 67 5 Hasil Uji Autokorelasi... 68 6 Hasil Uji Multikolinearitas... 69 7 Hasil Uji Heteroskedastisitas... 70 8 Hasil Uji Regresi Linier Berganda. 71 9 Hasil Uji Kelayakan Model (Uji-F)... 72 10 Hasil Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji-t)... 73 11 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R 2 )... 74 12 Kantor Akuntan Publik yang Berafiliasi The Big Four.. 75 vi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan perekonomian, perusahaan membutuhkan dana untuk mengembangkan dan mempertahankan usahanya. Kebutuhan akan dana tersebut dapat terpenuhi dengan melakukan beberapa alternatif yang dapat dilakukan oleh perusahaan. Bagi perusahaan yang membutuhkan dana besar dapat dengan menjual saham perusahaan ke publik. Perusahaan yang menjual sahamnya disebut emiten sedangkan pembeli saham disebut investor. Perusahaan yang ingin menjual sahamnya terlebih dahulu menerbitkan prospektus perusahaan ke publik agar para investor mengetahui bagaimana prospek perusahaan dan tertarik untuk berinvestasi. Proses penawaran saham kepada masyarakat umum (investor) melalui bursa efek untuk pertama kalinya disebut go public. Perusahaan yang akan go public melakukan transaksi penawaran umum perdana atau disebut IPO (Initial Public Offering) untuk pertama kalinya di pasar perdana (primary market) selanjutnya saham akan diperjualbelikan di bursa efek atau yang disebut pasar sekunder (secondary market). Harga saham pada saat IPO ditentukan berdasarkan kesepakatan bersama antara perusahaan (emiten) dengan penjamin emisi (underwriter) sedangkan harga saham di pasar sekunder ditentukan berdasarkan permintaan dan penawaran di pasar modal (mekanisme pasar). 7
Ketika menentukan harga saham sering terjadi perbedaan harga terhadap saham yang sama antara di pasar perdana dan di pasar sekunder. Perbedaan harga saham tersebut dapat menyebabkan underpricing dan overpricing. Underpricing merupakan selisih positif antara harga saham di pasar sekunder dengan harga saham di pasar perdana pada saat IPO. Selisih harga positif inilah yang disebut initial return yang diterima investor. Underpricing adalah fenomena yang umum dan sering terjadi ketika emiten melakukan IPO (Beatty dan Ritter, 1986). Kondisi ketika harga saham di pasar perdana lebih besar dibandingkan dengan harga saham di pasar sekunder di hari pertama disebut overpricing. Perusahaan yang mengalami underpricing akan mendapatkan kerugian karena dana yang diperoleh tidak maksimum sedangkan bagi investor yang mengalami overpricing akan merugikannya karena belum mendapat return terhadap saham tersebut apabila dijual. Menurut teori sinyal, penerbitan prospektus oleh perusahaan mampu meminimalisir asimetri informasi yang terjadi antara emiten, penjamin emisi dan antar investor (Bini et al., 2011). Informasi yang terdapat dalam prospektus meliputi informasi keuangan maupun non keuangan. Welch dan Ritter (2002) juga mengungkapkan konsep teori sinyal dalam fenomena underpricing. Underpricing dinyatakan sebagai suatu mekanisme yang dilakukan oleh perusahaan untuk memberi sinyal kepada investor atas kualitas perusahaan. Investor akan berusaha mencari informasi tersebut untuk mengetahui prospek perusahaan di masa mendatang. Dengan melakukan IPO diharapkan dapat meningkatkan prospek perusahaan. Harga saham yang ditawarkan semakin tinggi menandakan prospek perusahaan semakin baik. 8
Fenomena underpricing saham saat proses IPO menjadi kajian yang menarik untuk diteliti karena fenomena tersebut merupakan gejala umum yang dialami di pasar modal dunia termasuk di Indonesia. Tingkat underpricing pada saat IPO dipengaruhi oleh faktor-faktor yang dapat dilihat dari variabel keuangan dan variabel non keuangan perusahaan serta ekonomi makro. Variabel keuangan dapat memberikan sinyal bagi investor untuk menilai perusahaan. Apabila keadaan operasional perusahaan baik, maka nilai tawar atas harga saham perusahaan tersebut akan menguat pada saat penentuan harga saham perdana. Financial leverage merupakan salah satu variabel keuangan yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam membayar utangnya dengan assets atau aktiva yang dimilikinya (Yandes, 2013). Penelitian mengenai financial leverage telah dilakukan oleh Wahyusari (2013) yang menemukan bahwa financial leverage berpengaruh positif terhadap underpricing, penelitian senada juga dilakukan oleh Saputra dan Suaryana (2016). Bertentangan dengan hasil penelitian Yandes (2013) yang menemukan bahwa financial leverage berpengaruh negatif terhadap underpricing. Penelitian yang dilakukan Maya (2013) menyatakan financial leverage tidak berpengaruh terhadap underpricing. Penelitian Retnowati (2013) menemukan Debt To Equity (DER) tidak berpengaruh terhadap underpricing. Variabel non keuangan dapat dijadikan pertimbangan bagi investor dalam mengambil keputusan. Variabel non keuangan dapat diketahui melalui auditor yang dipilih perusahaan untuk mengaudit laporan keuangannya. Perusahaan yang laporan keuangannya diaudit oleh auditor bereputasi tinggi maka akan memberi kepercayaan 9
terhadap investor atas laporan keuangan perusahaannya. Penelitian yang dilakukan Yanti (2015) menemukan bahwa reputasi auditor berpengaruh negatif terhadap underpricing, penelitian dengan hasil yang serupa juga dilakukan Hapsari (2012). Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Kristiantari (2012) yaitu reputasi auditor tidak berpengaruh terhadap underpricing. Faktor selanjutnya yang dapat memengaruhi tingkat underpricing yaitu keadaan ekonomi makro yang berpengaruh terhadap pilihan investasi oleh investor. Apabila keadaan ekonomi tidak stabil maka investor akan berhati-hati dalam melakukan investasi. Variabel ekonomi makro dapat dilihat dari tingkat inflasi. Inflasi merupakan kecenderungan harga barang naik secara terus menerus, inflasi yang tidak terkendali akan menurunkan nilai dari perusahaan termasuk laba perusahaan. Secara garis besar terdapat tiga teori yang menjelaskan mengenai inflasi dengan aspek-aspek tertentu yaitu teori kuantitas dan teori keynes. Penelitian Yandes (2013) menemukan bahwa inflasi berpengaruh negatif terhadap underpricing. Berbeda dengan penelitian yang dilakukan Altensy (2015) dan Ratnasari dan Gunasti Hudiwinarsih (2013) yang menyatakan inflasi tidak berpengaruh terhadap underpricing. Berdasarkan uraian di atas dan adanya ketidakkonsistenan hasil penelitianpenelitian terdahulu mendorong penulis untuk melakukan penelitian kembali mengenai pengaruh variabel keuangan, non keuangan dan ekonomi makro terhadap underpricing pada penawaran saham perdana di BEI. Penulis menggunakan seluruh 10
sektor yang ada di BEI dengan pertimbangan dalam proses IPO seluruh sektor memiliki tahapan yang sama sehingga semua sektor dapat digunakan untuk diteliti. 1.2 Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah ini adalah sebagai berikut: 1) Bagaimana pengaruh financial leverage terhadap underpricing pada penawaran saham perdana di BEI? 2) Bagaimana pengaruh reputasi auditor terhadap underpricing pada penawaran saham perdana di BEI? 3) Bagaimana pengaruh inflasi terhadap underpricing pada penawaran saham perdana di BEI? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah disampaikan, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Untuk memperoleh bukti empiris pengaruh financial leverage terhadap underpricing pada penawaran saham perdana di BEI. 2) Untuk memperoleh bukti empiris pengaruh reputasi auditor terhadap underpricing pada penawaran saham perdana di BEI. 3) Untuk memperoleh bukti empiris pengaruh inflasi terhadap underpricing pada penawaran saham perdana di BEI. 11
1.4 Kegunaan Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan terhadap IPO, yaitu: 1) Kegunaan Teoritis a) Penelitian ini dapat memberikan pengetahuan yang lebih baik mengenai faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya underpricing. b) Penelitian ini mampu memberikan kontribusi tambahan berupa pengetahuan kepada akademisi. c) Penelitian ini dapat membuktikan secara empiris teori-teori yang digunakan seperti teori sinyal, teori kuantitas dan teori Keynes. 2) Kegunaan Praktis a) Bagi perusahaan (emiten), hasil penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan bagi perusahaan yang ingin menjual sahamnya agar dapat memberikan keuntungan yang maksimal dengan lebih memperhatikan tingkat financial leverage diperusahaannya serta penggunaan auditor yang bereputasi tinggi. b) Bagi investor, hasil penelitian ini berguna bagi investor sebagai pedoman atau pertimbangan dalam mengambil keputusan ketika ingin berinvestasi di pasar perdana dengan tujuan memperoleh return yang diharapkan. Perusahaan dapat mempertimbangkan financial leverage suatu perusahaan serta auditor yang digunakan dalam mengaudit laporan keuangannya, 12
c) Bagi peneliti, hasil penelitian ini dapat menjadi literatur untuk penelitian selanjutnya serta menambah pengetahuan dan pengalaman kepada peneliti lain tentang dunia pasar modal dan Initial Public Offering (IPO). 1.5 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan memberikan gambaran secara garis besar mengenai masing-masing bab dalam skripsi ini yang saling berhubungan antara bab satu dengan bab lainnya, disusun secara terperinci dan sistematis. Sistematika penulisan dalam skripsi ini adalah sebagai berikut: Bab I Pendahuluan Bab ini menjabarkan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian serta sistematika penulisan. Bab II Kajian Pustaka dan Rumusan Hipotesis Bab ini menjabarkan teori-teori penunjang terhadap masalah yang diangkat dalam skripsi ini, konsep-konsep, antara lain mengenai faktorfaktor yang memengaruhi underpricing dan rumusan hipotesis. Bab III Metode Penelitian Bab ini menjabarkan desain penelitian, lokasi penelitian atau ruang lingkup wilayah penelitian, subjek dan objek penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional variabel dan pengukuran variabel, jenis dan sumber data, populasi, sampel dan metode penentuan sampel, metode 13
pengumpulan data serta teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian. Bab IV Pembahasan Hasil Penelitian Bab ini menjabarkan gambaran umum penelitian serta menguraikan pembahasan yang berkaitan dengan pengujian yang digunakan dalam penelitian ini. BAB V Simpulan dan Saran Bab ini menguraikan tentang simpulan yang diperoleh dari hasil analisis dalam bab pembahasan hasil penelitian dan saran-saran yang diberikan sesuai dengan simpulan yang diperoleh dari penelitian. 14