Judul : Pengaruh Variabel Keuangan, Non Keuangan dan Ekonomi Makro terhadap Underpricing

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. pendanaan yang bisa dilakukan oleh perusahaan adalah menjual saham

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan kepada publik atau sering dikenal dengan go public di pasar modal.

Abstrak. Kata kunci : Underpricing, Reputasi Auditor, Size, Return on Assets, Financial Leverage

Abstrak. Kata kunci: underpricing, reputasi underwriter, ukuran perusahaan, jenis industri.

BAB I PENDAHULUAN. memutuskan untuk go public untuk yang pertama kalinya, saham dilepas terlebih

BAB I PENDAHULUAN. umumnya dilakukan dengan menjual saham perusahaan kepada publik atau yang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yaitu, melalui penambahan jumlah kepemilikan saham dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal dalam bentuk konkrit berupa Bursa Efek (securities / stock

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan sebesar-besarnya. Untuk mencapai tujuan tersebut, salah satu cara

BAB I PENDAHULUAN. modal semakin besar seiring dengan perkembangan perusahaan. Perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan pada umumnya melakukan usaha pendanaan untuk memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. underpricing tidak menguntungkan bagi perusahaan yang melakukan go public, pihak menguntungkan para investor (Johnson,2011).

BAB I PENDAHULUAN. initial return dari hasil kegiatan tersebut (Handayani, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. di pasar modal atau disebut juga dengan go public. Adapun tujuan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. pendanaan dari luar perusahaan adalah melalui mekanisme penyertaan yang

BAB I PENDAHULUAN. persaingan usaha yang semakin ketat. Salah satu kendala yang kerap kali dihadapi

BAB I PENDAHULUAN. dunia, hal ini didukung dengan kemajuan di bidang teknologi dan komunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. Perusahan sebagai suati entitas bisnis bertujuan memaksimalkan nilai perusahaan dan

BAB I PENDAHULUAN. beberapa proses terlebih dahulu. Transaksi pertama yang dilakukan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi seperti sekarang ini, perusahaan-perusahaan

Skripsi FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT UNDERPRICING PADA PENERBITAN SAHAM PERDANA DI BURSA EFEK JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup perusahaan (going concern). Untuk mencapai tujuan tersebut,

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu sumber pendanaan selain sumber-sumber. Banyaknya perusahaan yang telah memutuskan go public akan

BAB I PENDAHULUAN. bersaing secara kompetitif untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. mewujudkannya dengan kebutuhan dana yang semakin besar pula.

BAB I PENDAHULUAN. tambahan dana dalam rangka mengembangkan usahanya yang sedang berkembang

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan adalah dengan menjual saham ke masyarakat umum melalui pasar

BAB I PENDAHULUAN. menuntut perusahaan untuk berkembang dan berinovasi guna berjalannya kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Penawaran umum saham perdana dikenal dengan istilah Initial Public

BAB I PENDAHULUAN. dan membuat inovasi-inovasi baru di dalam menghadapi persaingan usaha.

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dapat menggunakan dana dari dalam maupun luar perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. mengapa perusahaan memutuskan go public adalah: (1) pendiri perusahaan ingin

BAB I. memenuhi kebutuhan dana yang cukup besar tersebut, seringkali dana yang

BAB I PENDAHULUAN. dinilai mampu menanamkan modalnya ke perusahaan. Rata rata untuk

BAB I PENDAHULUAN. sehingga kebutuhan modal suatu perusahaan akan semakin meningkat, hal ini

Repositori STIE Ekuitas

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI UNDERPRICING PADA PENAWARAN SAHAM PERDANA DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. kompetitornya, baik pada pasar dalam negeri maupun pasar luar negeri. Salah satu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. (private) menjadi perusahaan publik atau sering dikenal dengan istilah go public

PERBANDINGAN UNDERPRICING PADA PENAWARAN SAHAM PERDANA PERUSAHAAN KEUANGAN DAN NON-KEUANGAN DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Initial Public Offering ) untuk pertama kalinya terjadi di pasar perdana (

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup perusahaan (going concern). Untuk mencapai tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan perusahaan, permasalahan yang dihadapi

BAB I PENDAHULUAN. iklim persaingan semakin ketat sehingga setiap perusahaan akan memiliki

BAB I PENDAHULUAN. memperjualbelikan sekuritas, atau secara formal pasar modal dapat juga

Nama : Setiyanti Rianta P. NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Lana Sularto

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan untuk berinvestasi membeli sejumlah efekdengan harapan akan. mendapat keuntungan yang disebut return (Iqra, 2011:13).

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENGARUH INFORMASI AKUNTANSI PROSPEKTUS IPO TERHADAP TINGKAT UNDERPRICED DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. penawaran saham ataupun surat utang di pasar modal. Penawaran saham dapat

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan diharuskan tetap bugar untuk bertahan dalam menjalankan ekspansi

BAB III METODE PENELITIAN. fenomena secara sistematis melalui pernyataan hubungan antar variabel.

BAB I PENDAHULUAN. diobservasi untuk dipakai sebagai penetapan. Ada 2 meode untuk

PENGARUH VARIABEL-VARIABEL KEUANGAN TERHADAP HARGA PASAR SAHAM SETELAH INITIAL PUBLIC OFFERING (IPO) DI BURSA EFEK JAKARTA PERIODESASI

DAFTAR ISI. ABSTRACT... i ABSTRAK... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... xii DAFTAR GAMBAR... xiv DAFTAR GRAFIK...

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan maka kewajiban akan pendanaan juga semakin besar jumlahnya. Hal

BAB I PENDAHULUAN. teknologi dan komunikasi menyebabkan iklim persaingan usaha menjadi semakin

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah Initial public offering (IPO), dapat juga disebut dengan istilah go public, adalah

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii UCAPAN TERIMA KASIH... iv DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR...

BAB I PENDAHULUAN. akan dapat meningkatkan posisi keuangan perusahan disamping untuk. Perusahaan melakukan penjualan saham ataupun mengeluarkan

BAB I PENDAHULUAN. meningkat. Banyak perusahaan yang membutuhkan dana besar untuk

harga, yaitu penentuan harga saham saat IPO secara signifikan lebih rendah

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh modal tersebut adalah dengan melakukan go public. Go public

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk menarik investor dari luar dalam hal pendanaan tersebut.

DETERMINAN UNDERPRICING SAHAM PERUSAHAAN GO PUBLIC TAHUN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. tersebut. Ada beberapa alternatif yang bisa dilakukan perusahaan dalam

BAB I PENDAHULUAN. untuk dunia usaha dan investasi untuk investor. Setiap perusahaan tentu memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Efek) saham perusahaan yang akan go public terlebih dahulu dijual di pasar

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun-tahun terakhir ini, dimana dampaknya sangat jelas terlihat di segala bidang

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW. atau saham baru perusahaan kepada publik atau go public.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menjual surat berharganya di pasar modal. Dapat dikatakan bahwa pasar

BAB I PENDAHULUAN. disini sudah barang pasti akan berbeda dengan pasar komoditas dan pasar

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Ketiga, menambah saham lewat dividen yang tidak dibagi (dividend reinvestment

BAB I PENDAHULUAN. menguntungkan dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

PENGARUH VARIABEL KEUANGAN, NON KEUANGAN DAN EKONOMI MAKRO TERHADAP UNDERPRICING PADA IPO DI BEI. Putu Iin Sulistyawati 1 I Gde Ary Wirajaya 2

: Suriana Juniarti NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Sugiharti Binastuti

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT UNDERPRICING PERUSAHAAN YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA

ABSTRAK. Kata Kunci : return on asset, earning per share, ukuran perusahaan, financial leverage, initial return. viii. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. tujuan tersebut dibutuhkan tambahan dana dalam melakukan berbagai

: Sharralisa NPM : : 1. Harry W. Achmad. R, Dr 2. Hantoro A. Gisijanto, SE., MM

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilakukan dengan melakukan ekspansi. Seiring dengan ekspansi yang

SKRIPSI. Diajukan oleh; H A R I A N T O /FE/EM FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR 2013

BAB I PENDAHULUAN. berfungsi sebagai lembaga perantara (intermediasi). Fungsi ini menunjukkan

1 BAB I PENDAHULUAN. pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang kekurangan dana

BAB I PENDAHULUAN. Aktivitas penawaran saham perdana atau IPO (Initial Public Offerings)

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam perusahaan selalu mempunyai masalah-masalah yang terkait

Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Return On Assets (ROA) Terhadap Tingkat Underpricing Saham pada Penawaran Saham Perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di Indonesia, pajak merupakan suatu sumber dana terbesar pada

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT UNDERPRICING SAHAM PERDANA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Jogiyanto (1998) dan Anggarwal et al. (2001) mengemukakan bahwa salah satu

BAB I PENDAHULUAN. diantaranya melakukan ekspansi. Untuk memenuhi kebutuhan ekspansi diperlukan suatu

BAB I PENDAHULUAN. adalah bagaimana mendapatkan modal guna mendukung kegiatan. operasionalnya. Pada perusahaan perseorangan, biasanya para penyedia

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan usaha untuk mencari sumber tambahan dari eksternal, termasuk

BAB I PENDAHULUAN. membayar hutang dan modal kerja (Porman, 2013:59). Underpricing terjadinya

BAB I PENDAHULUAN. istilah Initial Public Offering, Witjaksono (2012).

BAB I PENDAHULUAN. Adler Haymans, (2013:2) bahwa sumber pendanaan perusahaan. pemegang saham lama atau kepada publik. Namun perusahaan lebih sering

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang telah terdaftar di BEI mulai

Transkripsi:

Judul : Pengaruh Variabel Keuangan, Non Keuangan dan Ekonomi Makro terhadap Underpricing pada Penawaran Saham Perdana di BEI Nama : Putu Iin Sulistyawati Nim : 1306305118 Abstrak Perusahaan yang akan go public melakukan penawaran saham perdana di BEI. Ketika melakukan penawaran saham perdana sering terjadi fenomena underpricing yang dipengaruhi oleh beberapa variabel yaitu variabel keuangan, non keuangan dan ekonomi makro. Underpricing merupakan harga saham di pasar sekunder lebih besar daripada harga saham dipasar perdana. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh bukti empiris pengaruh financial leverage, reputasi auditor dan inflasi terhadap underpricing pada penawaran saham perdana di BEI. Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan populasi berjumlah 119 perusahaan. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 76 perusahaan, dengan metode nonprobability sampling, khususnya teknik purposive sampling. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi non participant. Analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa financial leverage berpengaruh positif terhadap underpricing pada penawaran saham perdana, reputasi auditor berpengaruh negatif terhadap underpricing pada penawaran saham perdana. Kata kunci: financial leverage, reputasi auditor, inflasi, dan penawaran saham perdana. i

DAFTAR ISI Halaman JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii PERNYATAAN ORISINALITAS.. iii KATA PENGANTAR... iv ABSTRAK... vi DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL.... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN.... xi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang.... 1 1.2 Rumusan Masalah Penelitian.... 5 1.3 Tujuan Penelitian... 5 1.4 Kegunaan Penelitian... 6 1.5 Sistematika Penulisan... 7 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Kajian Pustaka... 9 2.1.1 Teori Sinyal...... 9 2.1.2 Penawaran Umum Perdana...... 10 2.1.3 Tahap-tahap Penawaran Perdana...... 12 2.1.4 Underpricing...... 14 2.1.5 Faktor-faktor yang memengaruhi Underpricing... 16 2.2 Hipotesis Penelitian.... 19 2.2.1 Pengaruh Financial Leverage terhadap Underpricing...... 19 2.2.2 Pengaruh Reputasi Auditor terhadap Underpricing... 20 2.2.3 Pengaruh Inflasi terhadap Underpricing.. 21 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian. 22 3.2 Lokasi atau Ruang Lingkup Wilayah Penelitian 22 3.3 Obyek Penelitian... 23 3.4 Identifikasi Variabel... 23 3.5 Definisi Operasional Variabel... 24 3.6 Jenis dan Sumber Data.... 27 3.6.1 Jenis data... 27 3.6.2 Sumber data.... 27 3.7 Populasi, Sampel dan Metode Penentuan Sampel. 28 3.8 Metode Pengumpulan Data... 29 3.9 Teknik Analisis Data... 29 3.9.1 Statistik Deskriptif... 29 ii

3.9.2 Uji asumsi klasik.... 29 3.9.3 Teknik Analisis Regresi Linier Berganda... 31 BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Penelitian...... 35 4.2 Deskripsi Data Hasil Penelitian... 36 4.2.1 Statistik Deskriptif.. 36 4.2.2 Uji Asumsi Klasik...... 38 4.2.3 Teknik Analisis Regresi Linier Berganda. 42 4.3 Pembahasan Hasil Penelitian... 46 4.3.1 Pengaruh Financial Leverage terhadap Underpricing... 46 4.3.2 Pengaruh Reputasi Auditor terhadap Underpricing... 47 4.3.3 Pengaruh Inflasi terhadap Underpricing... 48 BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan... 49 5.2 Saran..... 49 DAFTAR RUJUKAN 51 LAMPIRAN-LAMPIRAN... 55 iii

DAFTAR TABEL No. Tabel Halaman 3.1 Seleksi Pemilihan Sampel... 28 4.1 Hasil Statistik Deskriptif...... 37 4.2 Hasil Uji Normalitas... 39 4.3 Hasil Uji Autokorelasi 40 4.4 Hasil Uji Multikolinearitas. 40 4.5 Hasil Uji Heteroskedastisitas... 41 4.6 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda... 42 4.7 Hasil Uji Kelayakan Model (Uji Statistik F).. 43 4.8 Hasil Uji Signifikansi Parsial (Uji Statistik t) 44 4.9 Hasil Uji Koefisien Determinasi 46 iv

DAFTAR GAMBAR No. Gambar Halaman 3.1 Model Penelitian... 22 v

DAFTAR LAMPIRAN No. Lampiran Halaman 1 Daftar Sampel Perusahan yang Initial Public Offering (IPO) Tahun 2011-2015... 55 2 Tabulasi Data... 63 3 Hasil Uji Statistik Deskriptif... 66 4 Hasil Uji Normalitas... 67 5 Hasil Uji Autokorelasi... 68 6 Hasil Uji Multikolinearitas... 69 7 Hasil Uji Heteroskedastisitas... 70 8 Hasil Uji Regresi Linier Berganda. 71 9 Hasil Uji Kelayakan Model (Uji-F)... 72 10 Hasil Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji-t)... 73 11 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R 2 )... 74 12 Kantor Akuntan Publik yang Berafiliasi The Big Four.. 75 vi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan perekonomian, perusahaan membutuhkan dana untuk mengembangkan dan mempertahankan usahanya. Kebutuhan akan dana tersebut dapat terpenuhi dengan melakukan beberapa alternatif yang dapat dilakukan oleh perusahaan. Bagi perusahaan yang membutuhkan dana besar dapat dengan menjual saham perusahaan ke publik. Perusahaan yang menjual sahamnya disebut emiten sedangkan pembeli saham disebut investor. Perusahaan yang ingin menjual sahamnya terlebih dahulu menerbitkan prospektus perusahaan ke publik agar para investor mengetahui bagaimana prospek perusahaan dan tertarik untuk berinvestasi. Proses penawaran saham kepada masyarakat umum (investor) melalui bursa efek untuk pertama kalinya disebut go public. Perusahaan yang akan go public melakukan transaksi penawaran umum perdana atau disebut IPO (Initial Public Offering) untuk pertama kalinya di pasar perdana (primary market) selanjutnya saham akan diperjualbelikan di bursa efek atau yang disebut pasar sekunder (secondary market). Harga saham pada saat IPO ditentukan berdasarkan kesepakatan bersama antara perusahaan (emiten) dengan penjamin emisi (underwriter) sedangkan harga saham di pasar sekunder ditentukan berdasarkan permintaan dan penawaran di pasar modal (mekanisme pasar). 7

Ketika menentukan harga saham sering terjadi perbedaan harga terhadap saham yang sama antara di pasar perdana dan di pasar sekunder. Perbedaan harga saham tersebut dapat menyebabkan underpricing dan overpricing. Underpricing merupakan selisih positif antara harga saham di pasar sekunder dengan harga saham di pasar perdana pada saat IPO. Selisih harga positif inilah yang disebut initial return yang diterima investor. Underpricing adalah fenomena yang umum dan sering terjadi ketika emiten melakukan IPO (Beatty dan Ritter, 1986). Kondisi ketika harga saham di pasar perdana lebih besar dibandingkan dengan harga saham di pasar sekunder di hari pertama disebut overpricing. Perusahaan yang mengalami underpricing akan mendapatkan kerugian karena dana yang diperoleh tidak maksimum sedangkan bagi investor yang mengalami overpricing akan merugikannya karena belum mendapat return terhadap saham tersebut apabila dijual. Menurut teori sinyal, penerbitan prospektus oleh perusahaan mampu meminimalisir asimetri informasi yang terjadi antara emiten, penjamin emisi dan antar investor (Bini et al., 2011). Informasi yang terdapat dalam prospektus meliputi informasi keuangan maupun non keuangan. Welch dan Ritter (2002) juga mengungkapkan konsep teori sinyal dalam fenomena underpricing. Underpricing dinyatakan sebagai suatu mekanisme yang dilakukan oleh perusahaan untuk memberi sinyal kepada investor atas kualitas perusahaan. Investor akan berusaha mencari informasi tersebut untuk mengetahui prospek perusahaan di masa mendatang. Dengan melakukan IPO diharapkan dapat meningkatkan prospek perusahaan. Harga saham yang ditawarkan semakin tinggi menandakan prospek perusahaan semakin baik. 8

Fenomena underpricing saham saat proses IPO menjadi kajian yang menarik untuk diteliti karena fenomena tersebut merupakan gejala umum yang dialami di pasar modal dunia termasuk di Indonesia. Tingkat underpricing pada saat IPO dipengaruhi oleh faktor-faktor yang dapat dilihat dari variabel keuangan dan variabel non keuangan perusahaan serta ekonomi makro. Variabel keuangan dapat memberikan sinyal bagi investor untuk menilai perusahaan. Apabila keadaan operasional perusahaan baik, maka nilai tawar atas harga saham perusahaan tersebut akan menguat pada saat penentuan harga saham perdana. Financial leverage merupakan salah satu variabel keuangan yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam membayar utangnya dengan assets atau aktiva yang dimilikinya (Yandes, 2013). Penelitian mengenai financial leverage telah dilakukan oleh Wahyusari (2013) yang menemukan bahwa financial leverage berpengaruh positif terhadap underpricing, penelitian senada juga dilakukan oleh Saputra dan Suaryana (2016). Bertentangan dengan hasil penelitian Yandes (2013) yang menemukan bahwa financial leverage berpengaruh negatif terhadap underpricing. Penelitian yang dilakukan Maya (2013) menyatakan financial leverage tidak berpengaruh terhadap underpricing. Penelitian Retnowati (2013) menemukan Debt To Equity (DER) tidak berpengaruh terhadap underpricing. Variabel non keuangan dapat dijadikan pertimbangan bagi investor dalam mengambil keputusan. Variabel non keuangan dapat diketahui melalui auditor yang dipilih perusahaan untuk mengaudit laporan keuangannya. Perusahaan yang laporan keuangannya diaudit oleh auditor bereputasi tinggi maka akan memberi kepercayaan 9

terhadap investor atas laporan keuangan perusahaannya. Penelitian yang dilakukan Yanti (2015) menemukan bahwa reputasi auditor berpengaruh negatif terhadap underpricing, penelitian dengan hasil yang serupa juga dilakukan Hapsari (2012). Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Kristiantari (2012) yaitu reputasi auditor tidak berpengaruh terhadap underpricing. Faktor selanjutnya yang dapat memengaruhi tingkat underpricing yaitu keadaan ekonomi makro yang berpengaruh terhadap pilihan investasi oleh investor. Apabila keadaan ekonomi tidak stabil maka investor akan berhati-hati dalam melakukan investasi. Variabel ekonomi makro dapat dilihat dari tingkat inflasi. Inflasi merupakan kecenderungan harga barang naik secara terus menerus, inflasi yang tidak terkendali akan menurunkan nilai dari perusahaan termasuk laba perusahaan. Secara garis besar terdapat tiga teori yang menjelaskan mengenai inflasi dengan aspek-aspek tertentu yaitu teori kuantitas dan teori keynes. Penelitian Yandes (2013) menemukan bahwa inflasi berpengaruh negatif terhadap underpricing. Berbeda dengan penelitian yang dilakukan Altensy (2015) dan Ratnasari dan Gunasti Hudiwinarsih (2013) yang menyatakan inflasi tidak berpengaruh terhadap underpricing. Berdasarkan uraian di atas dan adanya ketidakkonsistenan hasil penelitianpenelitian terdahulu mendorong penulis untuk melakukan penelitian kembali mengenai pengaruh variabel keuangan, non keuangan dan ekonomi makro terhadap underpricing pada penawaran saham perdana di BEI. Penulis menggunakan seluruh 10

sektor yang ada di BEI dengan pertimbangan dalam proses IPO seluruh sektor memiliki tahapan yang sama sehingga semua sektor dapat digunakan untuk diteliti. 1.2 Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah ini adalah sebagai berikut: 1) Bagaimana pengaruh financial leverage terhadap underpricing pada penawaran saham perdana di BEI? 2) Bagaimana pengaruh reputasi auditor terhadap underpricing pada penawaran saham perdana di BEI? 3) Bagaimana pengaruh inflasi terhadap underpricing pada penawaran saham perdana di BEI? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah disampaikan, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Untuk memperoleh bukti empiris pengaruh financial leverage terhadap underpricing pada penawaran saham perdana di BEI. 2) Untuk memperoleh bukti empiris pengaruh reputasi auditor terhadap underpricing pada penawaran saham perdana di BEI. 3) Untuk memperoleh bukti empiris pengaruh inflasi terhadap underpricing pada penawaran saham perdana di BEI. 11

1.4 Kegunaan Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan terhadap IPO, yaitu: 1) Kegunaan Teoritis a) Penelitian ini dapat memberikan pengetahuan yang lebih baik mengenai faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya underpricing. b) Penelitian ini mampu memberikan kontribusi tambahan berupa pengetahuan kepada akademisi. c) Penelitian ini dapat membuktikan secara empiris teori-teori yang digunakan seperti teori sinyal, teori kuantitas dan teori Keynes. 2) Kegunaan Praktis a) Bagi perusahaan (emiten), hasil penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan bagi perusahaan yang ingin menjual sahamnya agar dapat memberikan keuntungan yang maksimal dengan lebih memperhatikan tingkat financial leverage diperusahaannya serta penggunaan auditor yang bereputasi tinggi. b) Bagi investor, hasil penelitian ini berguna bagi investor sebagai pedoman atau pertimbangan dalam mengambil keputusan ketika ingin berinvestasi di pasar perdana dengan tujuan memperoleh return yang diharapkan. Perusahaan dapat mempertimbangkan financial leverage suatu perusahaan serta auditor yang digunakan dalam mengaudit laporan keuangannya, 12

c) Bagi peneliti, hasil penelitian ini dapat menjadi literatur untuk penelitian selanjutnya serta menambah pengetahuan dan pengalaman kepada peneliti lain tentang dunia pasar modal dan Initial Public Offering (IPO). 1.5 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan memberikan gambaran secara garis besar mengenai masing-masing bab dalam skripsi ini yang saling berhubungan antara bab satu dengan bab lainnya, disusun secara terperinci dan sistematis. Sistematika penulisan dalam skripsi ini adalah sebagai berikut: Bab I Pendahuluan Bab ini menjabarkan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian serta sistematika penulisan. Bab II Kajian Pustaka dan Rumusan Hipotesis Bab ini menjabarkan teori-teori penunjang terhadap masalah yang diangkat dalam skripsi ini, konsep-konsep, antara lain mengenai faktorfaktor yang memengaruhi underpricing dan rumusan hipotesis. Bab III Metode Penelitian Bab ini menjabarkan desain penelitian, lokasi penelitian atau ruang lingkup wilayah penelitian, subjek dan objek penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional variabel dan pengukuran variabel, jenis dan sumber data, populasi, sampel dan metode penentuan sampel, metode 13

pengumpulan data serta teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian. Bab IV Pembahasan Hasil Penelitian Bab ini menjabarkan gambaran umum penelitian serta menguraikan pembahasan yang berkaitan dengan pengujian yang digunakan dalam penelitian ini. BAB V Simpulan dan Saran Bab ini menguraikan tentang simpulan yang diperoleh dari hasil analisis dalam bab pembahasan hasil penelitian dan saran-saran yang diberikan sesuai dengan simpulan yang diperoleh dari penelitian. 14