PERMOHONAN IZIN PENANAMAN MODAL Bidang Promosi Penanaman Modal
Frequently Asked Questions PERMOHONAN IZIN PENANAMAN MODAL 1. Izin apa saja yang diperlukan untuk investasi? a. Izin Prinsip (untuk 15 sektor) termasuk Izin Prinsip Perluasan, Penggabungan, dan Perubahan atau Izin Investasi untuk kriteria tertentu; b. Izin Usaha (untuk berbagai sektor usaha) termasuk Izin Usaha Perluasan, Penggabungan, dan Perubahan; c. Izin Kantor Perwakilan; dan d. Izin operasional berbagai sektor usaha. (Perka BKPM 14/2015 pasal 9, 10 dan Perka BKPM 15/2015 pasal 11 ayat 1) 2. Kemana permohonan perizinan investasi diajukan? a. Ke DPMPTSP Kota Medan jika lokasi proyek berada dalam satu Kota Medan; b. Ke DPMPPTSP Provinsi Sumatera Utara jika lokasi proyek berada pada lintas kabupaten/kota; c. Ke PTSP Pusat BKPM jika: i. Lokasi proyek berada pada lintas provinsi; ii. terkait dengan sumber daya alam yang tidak terbarukan dengan tingkat risiko kerusakan lingkungan yang tinggi; iii. bidang industri yang merupakan prioritas tinggi pada skala nasional; iv. terkait pada fungsi pemersatu dan penghubung antarwilayah atau ruang lingkupnya lintas provinsi; v. terkait pada pelaksanaan strategi pertahanan dan keamanan nasional; vi. penanaman modal asing dan penanam modal yang menggunakan modal asing, yang berasal dari pemerintah negara lain, yang didasarkan perjanjian yang dibuat oleh Pemerintah dan pemerintah negara lain; dan vii. bidang penanaman modal lain yang menjadi urusan Pemerintah menurut undang-undang. (UU 25/2007 pasal 30 ayat 4, 5, 6, 7) 3. Sektor mana saja yang memerlukan Izin Prinsip? a. Sektor Pertanian; b. Sektor Lingkungan Hidup dan Kehutanan; c. Sektor Kelautan dan Perikanan; d. Sektor Energi dan Sumber Daya Mineral; e. Sektor Perindustrian; f. Sektor Pertahanan dan Keamanan; g. Sektor Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat; h. Sektor Perdagangan; i. Sektor Pariwisata; j. Sektor Perhubungan; k. Sektor Komunikasi dan Informatika; l. Sektor Ketenagakerjaan;
m. Sektor Pendidikan dan Kebudayaan; n. Sektor Kesehatan; dan o. Sektor Ekonomi Kreatif. 4. Siapa yang bisa mengajukan Izin Prinsip? PMDN: PT, CV/Fa/Perorangan, Koperasi/Yayasan, BUMD/BUMN (Perka BKPM 14/2015 pasal 12 ayat 1) PMA: Badan hukum Indonesia (PT)/dalam rangka pembentukan badan hukum Indonesia (Perka BKPM 14/2015 pasal 12 ayat 2 jo Perka BKPM 6/2016) Minimal investasi Rp 10 milliar diluar tanah dan bangunan (Perka 14/2015 pasal 13 ayat 3) 5. Untuk apa Izin Prinsip diperoleh? a. Sebagai syarat untuk memulai kegiatan (Perka BKPM 14/2015 pasal 9 ayat 2) b. Sebagai syarat untuk berproduksi komersial (Perka BKPM 14/2015 pasal 10 ayat 9 jo Perka BKPM 6/2016) c. Sebagai rujukan bagi perizinan dan nonperizinan pelaksanaan kecuali: i. Berada pada kawasan industri khusus 1 dan KPBPB dapat langsung memulai konstruksi tanpa IMB, Upaya Pengelolaan Lingkungan, Upaya Pemantauan Lingkungan (diurus secara pararel) ii. Berada pada KEK dapat langsung memulai konstruksi tanpa IMB dan Izin Lingkungan (diurus secara pararel) (Perka BKPM 14/2015 pasal 10 ayat 4, 5 jo Perka BKPM 6/2016) 6. Berapa lama masa berlaku Izin Prinsip? 1-5 tahun selama jangka waktu penyelesaian proyek sesuai karakteristik bidang usaha (Perka BKPM 14/2015 pasal 14) 7. Kemana diajukan permohonan Izin Prinsip? Diajukan ke PTSP sesuai kewenangannya secara dalam jaringan atau manual. Lihat nomor 3. (Perka BKPM 14/2015 pasal 18 ayat 1) 8. Berapa lama waktu penerbitan Izin Prinsip? Selambat-lambatnya 3 (tiga) hari setelah berkas diterima lengkap (Perka BKPM 14/2015 pasal 20 ayat 1)
9. Bagaimana teknis pengajuan permohonan Izin Prinsip? a. Secara dalam jaringan (online) SPIPISE melalui online-spipise@bkpm.go.id (wajib bagi PMDN dengan investasi diatas Rp 500 juta dan PMA) b. Secara manual dengan menunjukkan dokumen asli (kecuali belum berbadan hukum) (Perka BKPM 14/2015 pasal 31 dan pasal 47 ayat 3) 10. Apa yang dimaksud dengan Izin Investasi? Izin Investasi adalah izin yang diberikan kepada PMA/PMDN kriteria tertentu dalam rangka percepatan realisasi proyek-proyek tertentu. (Perka BKPM 14/2015 pasal 30 ayat 1 jo Perka BKPM 8/2016) 11. Apa kriteria PMA/PMDN yang memperoleh Izin Investasi? a. Nilai investasi paling sedikit Rp.100.000.000.000,00 (seratus miliar rupiah); b. penyerapan tenaga kerja Indonesia paling sedikit 1.000 (seribu) orang; c. Industri tertentu, kawasan atau tempat tertentu yang mendapatkan fasilitas perdagangan bebas di dalam negeri (Inland Free Trade Arrangement) 2 ; d. Perusahaan di bidang usaha industri tertentu yang menjadi bagian dari mata rantai produksi (supply chain); e. Perusahaan yang berlokasi di KEK dan/atau; f. Proyek infrastruktur 3 di sektor: i. energi dan sumber daya mineral ii. komunikasi dan informatika iii. perhubungan iv. pekerjaan umum dan perumahan rakyat (Perka BKPM 14/2015 pasal 30 ayat 1 jo Perka BKPM 8/2016) 12. Untuk apa Izin Investasi diperoleh? Sama dengan kegunaan Izin Prinsip (Perka BKPM 14/2015 pasal 30 jo Perka BKPM 8/2016) 13. Berapa lama waktu penerbitan Izin Investasi? Selambat-lambatnya 3 (tiga) jam kerja sejak diterimanya permohonan yang lengkap dan benar pada PTSP Pusat di BKPM/Daerah (Perka BKPM 14/2015 pasal 30 ayat 7 jo Perka BKPM 8/2016 ayat 3) 14. Mengapa Izin Usaha wajib dimiliki? Untuk memulai produksi komersial (Perka BKPM 15/2015 pasal 13 ayat 1) 15. Bagaimana mengajukan Izin Usaha? Diajukan ke PTSP sesuai kewenangannya secara dalam jaringan atau manual. Lihat nomor 3. (Perka BKPM 15/2015 pasal 13 ayat 2, 3)
16. Siapa yang harus memiliki Izin Usaha? Perusahaan yang telah memiliki Izin Prinsip dan siap untuk beroperasi (Perka BKPM 12/2013 pasal 31 ayat 1) 17. Berapa lama waktu penerbitan Izin Usaha? Selambat-lambatnya 6 (enam) hari setelah berkas diterima lengkap. (Perka 15/2015 pasal 13 ayat 10) 18. Sampai kapan berlaku Izin Usaha? Sepanjang perusahaan masih melakukan kegiatan usaha kecuali ditentukan lain oleh peraturan perundang-undangan (Perka 15/2015 pasal 13 ayat 12) 19. Jika proyek lintas kabupaten/kota, Izin Usaha diajukan kemana? Diajukan ke DPMPPTSP Provinsi Sumatera Utara dengan syarat: jangka waktu penyelesaian proyek sama dan permohonan izin diajukan bersamaan (Perka 15/2015 pasal 14 ayat 4) 20. Jika proyek lintas provinsi, Izin Usaha diajukan kemana? Diajukan ke PTSP Pusat di BKPM dengan syarat: jangka waktu penyelesaian proyek sama dan permohonan izin diajukan bersamaan (Perka 15/2015 pasal 14 ayat 3) 21. Apa saja yang dimaksud dengan Izin Kantor Perwakilan? a. Izin Kantor Perwakilan Perusahaan Asing (KPPA); b. Izin Kantor Perwakilan Perusahaan Perdagangan Asing (KP3A); dan c. Izin Kantor Perwakilan Badan Usaha Jasa Konstruksi Asing (BUJKA). (Perka 15/2015 pasal 21) 22. Untuk apa Izin KPPA? a. mengurus kepentingan perusahaan atau perusahaan-perusahaan afiliasinya; dan/atau b. mempersiapkan pendirian dan pengembangan usaha perusahaan Penanaman Modal Asing di Indonesia atau di negara lain dan Indonesia; dan c. berlokasi di ibukota provinsi dan beralamat di gedung perkantoran (Perka 15/2015 pasal 22 ayat 1) 23. Berapa lama jangka waktu Izin KPPA? 3 (tiga) tahun dan dapat diperpanjang sebanyak 2 (dua) kali masing-masing 1 (satu) tahun, namun dapat diberikan perpanjangan waktu kembali apabila kegiatan KPPA berbeda dengan kegiatan periode sebelumnya (Perka 15/2015 pasal 22 ayat 4, 5) 24. Kemana Izin KPPA diajukan? diajukan ke PTSP Pusat di BKPM (Perka 15/2015 pasal 22 ayat 6)
25. Berapa lama waktu penerbitan Izin KPPA? Selambat-lambatnya 5 (lima) hari kerja sejak diterimanya permohonan yang lengkap dan benar (Perka 15/2015 pasal 22 ayat 7) 26. Untuk apa Izin KP3A? a. KP3A dapat berbentuk Agen Penjualan (Selling Agent) dan/atau Agen Pabrik (Manufactures Agent) dan/atau Agen Pembelian (Buying Agent) namun dilarang melakukan kegiatan perdagangan dan transaksi penjualan, baik dari tingkat permulaan sampai dengan penyelesaiannya seperti mengajukan tender, menandatangani kontrak, menyelesaikan klaim dan sejenisnya. b. KP3A dapat dibuka di ibukota provinsi dan kabupaten/kota di seluruh wilayah Republik Indonesia. (Perka 15/2015 pasal 24 ayat 1, 2) 27. Apa syarat untuk menyelenggarakan KP3A? Mengajukan permohonan Surat Izin Usaha Perwakilan Perusahaan Perdagangan Asing (SIUP3A) pada PTSP Pusat di BKPM (Perka 15/2015 pasal 24 ayat 4) 28. Berapa lama waktu penerbitan SIUP3A? a. SIUP3A Sementara, SIUP3A Tetap, dan SIUP3A Perpanjangan diterbitkan selambatlambatnya 6 (enam) hari kerja sejak diterimanya permohonan yang lengkap dan benar b. SIUP3A Perubahan diterbitkan selambat-lambatnya 5 (lima) hari kerja sejak diterimanya permohonan yang lengkap dan benar (Perka 15/2015 pasal 24 ayat 5, 6) 29. Berapa lama masa berlaku SIUP3A? a. SIUP3A Sementara berlaku selama 2 (dua) bulan b. SIUP3A Tetap berlaku selama 1 (satu) tahun (Perka 15/2015 pasal 25 ayat 2, 3) 30. Untuk apa Izin Kantor Perwakilan BUJKA? a. Izin Perwakilan diberikan kepada Badan Usaha Jasa Konstruksi Asing (BUJKA) dengan kualifikasi besar sebagaimana diatur dalam peraturan perundangundangan. b. Izin Perwakilan dapat digunakan untuk melakukan kegiatan usaha jasa konstruksi di seluruh wilayah Indonesia. (Perka 15/2015 pasal 28 ayat 1, 2) 31. Berapa lama masa berlaku Izin Kantor Perwakilan BUJKA? Selama 3 (tiga) tahun dan dapat diperpanjang (Perka 15/2015 pasal 28 ayat 3)
32. Berapa lama waktu penerbitan Izin Kantor Perwakilan BUJKA? Selambat-lambatnya 2 (dua) hari kerja sejak diterimanya permohonan yang lengkap dan benar (Perka 15/2015 pasal 28 ayat 5) Catatan: keterangan yang tertera di atas diasumsikan untuk proyek investasi di Kota Medan 1 Ditentukan Kepala BKPM 2 Ditentukan Menteri Perindustrian 3 Persyaratan lengkap lihat di Perka BKPM 6/2016 pasal 30 Daftar singkatan: PMDN: Penanaman Modal Dalam Negeri PMA: Penanaman Modal Asing BKPM: Badan Koordinasi Penanaman Modal PTSP: Pelayanan Terpadu Satu Pintu DPMPTSP: Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu PT: Perseroan Terbatas CV: Commanditaire Vennotschap/Persekutuan Komanditer Fa: Firma BUMD: Badan Usaha Milik Daerah BUMN: Badan Usaha Milik Negara KPBPB:Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas IMB: Izin Mendirikan Bangunan KEK: Kawasan Ekonomi Khusus SPIPISE: Sistem Pelayanan Informasi dan Perizinan Investasi Secara Elektronik