IMPROVED STUDENT LEARNING THROUGH MOTIVATIONAL COUNSELING

dokumen-dokumen yang mirip
GROUP COUNSELING SERVICES EFFECTIVENESS IN REDUCING STUDENT BEHAVIOR AGGRESSIVE SMA 6 PADANGSIDIMPUAN STATE ACADEMIC YEAR

EFFECTIVENESS OF GROUP COUNSELING SERVICES TO IMPROVE EMOTIONAL INTELLIGENCE

IMPROVEMENT THROUGH EMOTIONAL INTELLIGENCE GROUP COUNSELING SERVICES WITH STUDENTS PSYCHOANALYTIC APPROACH SMP STATE 11 PADANGSIDIMPUAN

Nor Mita Ika Saputri, M.Psi. Dosen Bimbingan dan Konseling, UMTS Padangsidimpuan

EFFECTIVENESS OF GROUP COUNSELING SERVICES TO HELP STUDENTS LEARNING DIFFICULTIES

Malim Soleh Rambe, M.Pd Dosen Bimbingan dan Konseling, UMTS Padangsidimpuan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY PADA KONSEP EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 15 KOTA TASIKMALAYA JURNAL

ABSTRACT. Keywords: Group Counseling Services, Learning Mathematics Motivation

PEMBERIAN INFORMASI KARIR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PEMILIHAN PROGRAM JURUSAN

BAYU ADHY TAMA K

EFEKTIFITAS LAYANAN INFORMASI UNTUK MENINGKATKAN SIKAP SISWA DALAM BERKOMUNIKASI DENGAN GURU DI SMA YASMIDA AMBARAWA

PENGARUH LAYANAN PENGUASAAN KONTEN TERHADAP PEMAHAMAN POTENSI DIRI SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 KALIKOTES KLATEN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE SCRIPT DALAM PEMBELAJARAN TIK PADA SISWA KELAS VIII SMPN 27 PADANG

EFEKTIVITAS LAYANAN KONSELING KELOMPOK DALAM MENINGKATKAN PENYESUAIAN DIRI SISWA DI MTs. MUHAMMADIYAH 22 PADANGSIDIMPUAN

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application

PENGGUNAAN BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA DALAM BELAJAR GROUP COUNSELING FOR IMPROVING CONFIDENCE IN STUDENT LEARNING

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Round Robin Terhadap Pemahaman Konsep Matematis Siswa Kelas VIII SMPN 5 Padang.

JURNAL Pengaruh Pemberian Layanan Bimbingan Teknik Diskusi Kelompok Terhadap Regulasi Diri Siswa Dalam Belajar Di SMP N 1 Semen Tahun Ajaran

Peningkatan Motivasi Belajar Anak Asuh Melalui Layanan

PENINGKATAN PENYESUAIAN DIRI SISWA MELALUI LAYANAN INFORMASI

Meningkatkan Kepercayaan Diri Peserta Didik Melalui Layanan Informasi (Studi Eksperimen Pada Peserta Didik Kelas VIII.8 SMP N 13 Padang) ABSTRACT

Dosen Bimbingan dan Konseling, UMTS Padangsidimpuan

METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA SMP

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK. Putria Maharani 1 Yusmansyah 2 Shinta Mayasari 3

MEDIA KARTU MUATAN TERHADAP KEMAMPUAN OPERASI BILANGAN BULAT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE QUESTION STUDENT HAVE (QSH) PADA KONSEP EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 5 TASIKMALAYA JURNAL

EFEKTIVITAS INFORMASI KARIR DENGAN MEDIA BUKU BERGAMBAR UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN STUDI LANJUTAN SISWA

PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA SISWA KELAS VII 3 SMP NEGERI 3 KOTA BENGKULU

Tabel 4.1 Persentase Ketuntasan Belajar Siswa

PERBEDAAN FORMASI TEMPAT DUDUK U SHAPE DAN CHEVRON TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS V SD N DENGGUNG SLEMAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM QUIZ PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 8 KOTA TASIKMALAYA JURNAL

Ikeu Dwi Astuti*) Purwati Kuswarini Suprapto*)

Ema Susanti Purwati Kuswarini Suprapto

HUBUNGAN ANTARA LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP N 4 SEWON BANTUL TAHUN AJARAN 2016 / 2017

HUBUNGAN TINGKAT KERAJINAN MEMBACA DENGAN KETERAMPILAN MEMBACA CEPAT SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 5 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN

Pengaruh Metode Discovery

OLEH Emilia Dewiwati Pelipa, MM dan Sawalidah STKIP Persada Khatulistiwa Sintang, Jl. Pertamina KM.04 Sengkuang

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application

Siva Fauziah, Purwati Kuswarini Suprapto, Endang Surahman

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS MACROMEDIA FLASH 8 TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

JURNAL. Oleh: NAMA : FRIGE ARDINATA EKA PUTRA SISWANTO NPM :

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat 2

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK. Meity Fitri Yani 1 Syarifuddin Dahlan 2 Yusmansyah 3

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian merupakan langkah-langkah atau metode ilmiah yang

HUBUNGAN SIKAP SISWA DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPA-BIOLOGI SISWA KELAS VII MTSN PARAK LAWAS PADANG

PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MENINGKATKAN DISIPLIN BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS VIII SMP NEGERI 1 SUTERA JURNAL

MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN GROUP TERHADAP PRESTASI BELAJAR

Anggarini Puspitasari* ) Purwati Kuswarini* )

(The Influence of Cooperative Learning Model Type Structured Numbered Heads on Students Learning Result in Excretion System Material)

Penerapan Model Pembelajaran Tipe Talking Stick dalam PembelajaranTeknologi Informasi Dan Komunikasi Siswa Kelas VIII SMP N 14 Padang

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TERHADAP HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING BAWAH BOLAVOLI DI SMPN 14 PONTIANAK

The Counselor Role in Developing the Talents of Students Through the Placement Services in the Fields SMP 27 By:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi

EFFORTS TO IMPROVE STUDENT LEARNING ACTIVITIES THROUGH THE PROVISION OF INFORMATION SERVICES IN SMPN 2 METRO IN LESSON 2013/2014.

PENGARUH SOFTWARE MIND MAPPING INTERACTIVE TERHADAP MOTIVASI PEMBELAJARAN PKN MATERI ORGANISASI LINGKUNGAN MASYARAKAT

VETRI YANTI ZAINAL STKIP PGRI

ASMARYADI, M.Pd Dosen Bimbingan dan Konseling, UMTS Padangsidimpuan

Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT

Citra Passa Hartadi 1 Syarifuddin Dahlan 2 Ratna Widiastuti 3 ABSTRACT

Journal of Mechanical Engineering Learning

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION TERHADAP HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING BOLA BASKET

PENGARUH KONSELING KELOMPOK DENGAN PENDEKATAN PERSON CENTERED

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING BERBANTUAN MEDIA PEMBELAJARAN RODA LOGIKA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK BESARAN DAN SATUAN

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI SEKOLAH DASAR

PENGARUH SOFTWARE MIND MAPPING INTERACTIVE TERHADAP MOTIVASI PEMBELAJARAN IPA SD

HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL

PENGARUH KONSELING KELOMPOK TERHADAP PENURUNAN MASALAH BELAJAR SISWA YANG SERING ABSEN KELAS X SMA 2 SIAK HULU TAHUN AJARAN 2012/2013

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK. Yuda Pratama 1 Giyono 2 Ratna Widiastuti 3 ABSTRACT

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK BELAJAR TERHADAP MANAJEMEN PESERTA DIDIK DALAM BELAJAR SISWA SMP NEGERI 17 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN BERMAIN PERAN TERHADAP KEMAHIRAN BERBICARA PADA SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI BINTAN TAHUN PELAJARAN

Oleh: SINTA KARLINA NIM

UPAYA MEMBINA HUBUNGAN SOSIAL MELALUI BIMBINGAN KELOMPOK DI SMK NEGERI 2 PULAU PUNJUNG KABUPATEN DHARMASRAYA. Oleh: Ika Ramayani *

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING

: HUSWATUL HASANAH NIM

PENGARUH PENGGUNAAN METODE DISCOVERY TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS LAPORAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 17 SIJUNJUNG ARTIKEL ILMIAH

BAB III METODE PENELITIAN

Monif Maulana 1), Nur Arina Hidayati 2) 1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, UAD

MENINGKATKAN PERCAYA DIRI DALAM BELAJAR MENGGUNAKAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA SMA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS NEGOSIASI SISWA KELAS X SMA N 10 SIJUNJUNG

PERBEDAAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS PESERTA DIDIK YANG DIBERI PERLAKUAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2012:3).

INFLUENCE OF GIVING INFORMATION SERVICE ABOUT RAISING SELF-CONFIDENT AT STUDENTS IN CLASS XI IPA STATED-OWNED SENIOR HIGH SCHOOL 2 PEKANBARU 2014/2015

1. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum 2016

PENGARUH PENERAPAN MODEL THINK TALK WRITE (TTW) TERHADAP HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS IV SD SABBHISMA 1 GUNUNG PANGILUN PADANG

PENINGKATAN MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN MENGGUNAKAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 1 LIWA TAHUN PELAJARAN 2012/2013

KEEFEKTIFAN METODE GIST (GENERATING INTERACTION SCHEMATA AND TEXT) BERORIENTASI PENGALAMAN PADA PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN.

Jurusan Bahasa dan Seni, STKIP-PGRI Lubuklinggau ABSTRAK

Kata Kunci : Model Problem Based Learning, Model Pembelajaran Langsung, Hasil Belajar Kognitif

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KANTONG BILANGAN TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PENJUMLAHAN BILANGAN SECARA BERSUSUN


Diterima: 8 Maret Disetujui: 26 Juli Diterbitkan: Desember 2016

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Talk Write Pada Konsep Ekosistem di Kelas VII SMP Negeri 3 Cibalong Kabupaten Tasikmalaya JURNAL

HUBUNGAN EFIKASI DIRI DENGAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK SMP NEGERI 1 PANTI KAB. PASAMAN

Nola Despita Sari*), Zulfitri Aima**), Mulia Suryani**).

JURNAL KEEFEKTIFAN TEKNIK KATA BERANTAI DALAM BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI SISWA KELAS VII SMP

ABSTRACT. Keywords: Influence, Problem Based Learning, IPS Text

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE THE LEARNING CELL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 27 PADANG ABSTRACT

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penentuan metode dalam sebuah penelitian ilmiah merupakan langkah yang

Transkripsi:

IMPROVED STUDENT LEARNING THROUGH MOTIVATIONAL COUNSELING SERVICES GROUP IN SMP MUHAMMADIYAH pengajaran 28 BARUS di sekolah secara ACADEMIC YEAR 2015-2016 keseluruhan serta meningkatkan ASMARYADI, M.Pd Dosen Bimbingan dan Konseling, UMTS Padangsidimpuan Email: asmar_yadi@yahoo.com Abstract The problem in this research is the low student motivation because of the lack of the role of guidance and counseling in schools. In this research to increase student motivation researcher uses group counseling services. This study aims to (1) To determine the increase in student motivation before and after tutoring services group in the experimental group in the Junior Muhammadiayah Barus 28 Academic Year 2015-2016, (2) To determine the increase in student motivation before and after conventional services on the control group in SMP Muhammadiyah 28 Barus Academic Year 2015-2016. This type of research is true experimental design with shapes pretest- posttest control group design. The study population eighth grade students of SMP Muhammadiyah 28 Barus totaling 2 class. The research sample VIIIA grade students as an experimental class of 10 students and the class as a class VIIIB control as many as 10 students. As a data collection tool is questionnaire. Analysis of the data using the Wilcoxon signed rank test using SPSS version 20.00. On the results of the hypothesis test score Z for -2.809b with Asymp.Sig ( 2 - tailed) 0.005 0.05. And the results of the second hypothesis test score Z for -2.803b with Asymp.Sig ( 2 - tailed) 0.005 0.05 so it can be concluded that the first and second hypothesis tested in this study can be accepted, because of the statistical analysis are differences significant in improving students' motivation before and after treatment group counseling services. On average posttest experimental class of 167.1000 while posttest control class is 155.9000. Based on the above findings, it can be concluded that there is an increase in student motivation through group counseling services in SMP Muhammadiyah 28 Barus Academic Year 2015-2016. Keywords: Service, Guidance Group, Improvement Motivation. A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Pendidikan berperan penting dalam menjamin kelangsungan hidup Bangsa dan Negara. Pendidikan merupakan wahana meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Semua orang mengenal pendidikan dan melaksanakan pendidikan tanpa mengenal usia dan tempat. Dimanapun proses pendidikan berlangsung, alasan utama kehadiran seorang guru adalah untuk membantu siswa agar belajar sebaik-baiknya. Sekolah merupakan sarana pendidikan formal agar manusia bisa mengembangkan potensi dirinya dengan bantuan seorang pembimbing yang akan membimbing dan mengarahkan. Salah satu upaya meningkatkan mutu pendidikan adalah dengan cara meningkatkan mutu motivasi belajar siswa, termasuk didalamnya menerapkan layanan bimbingan kelompok. Menurut Tohirin (2011:172) bimbingan kelompok merupakan salah satu jenis layanan yang dapat membantu masalah-masalah yang berhubungan dengan tumbuh kembangnya kepribadian siswa, disamping jenis layanan lainnya. Karena secara umum layanan bimbingan kelompok bertujuan untuk pengembangan kemampuan bersosialisasi, khususnya kemampuan berkomunikasi peserta layanan (siswa). Secara lebih khusus, layanan bimbingan kelompok bertujuan untuk mendorong pengembangan perasaan, pikiran, persepsi, wawasan dan sikap yang menunjang perwujudan tingkah laku yang lebih efektif, yakni peningkatan kemampuan

berkomunikasi baik verbal maupun nonverbal para siswa. 2. Identifikasi Masalah Punaji Setyosari (2010:52) menyatakan bahwa identifikasi masalah adalah menentukan masalahmasalah mana yang perlu segera dilakukan pemecahan. Berdasarkan fenomena yang terjadi, maka penulis mengidentifikasi masalah dalam penelitian ini sebagai berikut: 1.1.1 Siswa jarang mengerjakan tugas atau latihan yang diberikan oleh guru. 1.1.2 Siswa sulit menfokuskan perhatiannya pada pelajaran. 1.1.3 Siswa hanya belajar pada saat ada tugas atau ulangan. 1.1.4 Siswa ingin cepat-cepat mengakhiri kegiatan belajar. 1.1.5 Masih banyak siswa yang menyontek ketika ulangan. 1.1.6 Siswa sering dihukum karena tidak mengerjakan PR (Pekerjaan Rumah). 1.1.7 Peranan bimbingan dan konseling yang kurang maksimal. 3. Batasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah di atas, agar permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini dapat lebih terarah dan tidak terlalu luas jangkauannya, maka peneliti membuat batasan masalah sebagai berikut: 1.1.1 Peningkatan motivasi belajar siswa. 1.1.2 Layanan bimbingan kelompok. 4. Rumusan Masalah Bagaimana peningkatan motivasi belajar siswa melalui layanan bimbingan kelompok di SMP Muhammadiyah 28 Barus Tahun Ajaran 2015-2016? 5. Tujuan Penelitian Untuk mengetahui bagaimana melalui layanan bimbingan kelompok di SMP Muhammadiyah 28 Barus Tahun Ajaran 2015-2016. 6. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah kajian ilmu bimbingan dan konseling terutama yang berkaitan dengan layanan bimbingan kelompok dan motivasi belajar siswa. B. METODOLOGI Riduwan (2004:50) Penelitian eksperimen adalah penelitian yang berusaha mencari pengaruh variabel yang lain dalam kondisi yang terkontrol secara ketat. Dengan kata lain penelitian eksperimen mencoba meneliti ada tidaknya hubungan sebab akibat. Penelitian ini merupakan jenis penelitian true experimental design. Dalam pelaksanaannya kedua kelompok ini akan diberikan materi dan jumlah jam yang sama, dimana kedua kelas ini mendapat perlakuan yang berbeda, kelas eksperimen diberikan layanan bimbingan kelompok, sedangkan kelas kontrol tidak diberikan perlakuan (konvensional). Desain penelitian yang akan digunakan adalah desain yang menggunakan pretes dan posttes. 1. Populasi Sugiyono (2009:117), Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas, obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Selanjutnya menurut Suharsimi Arikunto (2006:130), Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi adalah sekumpulan orang atau objek yang mempunyai karakteristik tertentu dan mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel dalam suatu penelitian.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 28 Barus yang berjumlah 76 siswa. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel 3.2 berikut: Tabel 3.2 Populasi Penelitian SMP Muhammadiyah 28 Barus Jumlah siswa Kelas Jumlah Laki-Laki Prempuan VIII A 18 siswa 22 siswa 40 siswa VIII B 22 siswa Total 14 siswa 36 siswa 76 siswa Sumber: Tata Usaha SMP Muhammadiyah 28 Barus 2. Sampel Suharsimi Arikunto (2006:131), Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Mengingat anggota populasi memiliki karakteristik yang hampir sama maka peneliti mengambil dari sebagian populasi. Selanjutnya menurut Sugiyono (2009:118), Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik random sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang dilakukan secara acak dengan memberikan peluang yang sama kepada individu untuk dipilih sebagai sampel penelitian. Iskandar (2009:70), random sampling adalah pengambilan anggota sampel yang dilakukan secara acak atau random dari populasi, dengan cara rendomisasi atau dengan cara melalui undian. Prayitno (dalam Sukardi, 2008:65) menyatakan agar dinamika kelompok yang berlangsung dalam kelompok tersebut dapat secara efektif bermanfaat bagi pembinaan para anggota kelompok, maka jumlah anggota sebuah kelompok tidak boleh terlalu besar, sekitar 10 orang, atau paling banyak 15 orang. Selanjutnya Roscoe (dalam Iskandar, 2009:75) ukuran sampel untuk penelitian eksperimen yang sederhana, menggunakan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, maka jumlah anggota sampel masing-masing antara 10 sampai dengan 25. Berdasarkan pendapat di atas, karena penelitian ini menggunakan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol serta agar layanan bimbigan kelompok ini dapat berjalan dengan baik dan efektif maka peneliti mengambil sebagian siswa siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 28 Barus yang berjumlah 20 siswa untuk dijadikan sebagai sampel penelitian. Terdiri dari 10 siswa kelompok eksperimen dan 10 siswa kelompk Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel 3.3 berikut: Tabel 3.3 Sampel Penelitian SMP Muhammadiyah 28 Barus Kelas Sampel L P Jumlah VIII A 3 siswa 7 siswa 10 siswa Keteranga n Eksperim en VIII B 5 siswa 5 siswa 10 siswa Kontrol Total 20 siswa Sumber: Tata Usaha SMP Muhammadiyah 28 Barus C. Teknik Pengumpulan Data Sesuai dengan data yang ingin dikumpulkan dari variabel yang akan diteliti, maka teknik pengambilan data dilapangan, peneliti menggunakan angket. 1. Angket Sugiyono (2013:199) Angket adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi

seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Angket adalah pernyataan ataupun pertanyaan yang berhubungan dengan topik yang diberikan kepada sekelompok individu untuk memperoleh data. Angket yang digunakan terdiri dari beberapa pernyataan yang menyangkut dampak pelaksanaan layanan bimbingan kelompok terhadap peningkatan motivasi belajar siswa. D. Teknik Analisis Data Untuk melakukan pengujian terhadap hipotesis yang sudah dirumuskan dalam penelitian ini, maka teknik analisis data dalam penelitian eksperimen ini menggunakan True- Experimental Design dengan bentuk Pretest-Posttest Control Design. Teknik ini dipergunakan untuk meneliti di SMP Muhammadiyah 28 Barus Tahun Ajaran 2015-2016 dan untuk melihat tingkat hubungan antara dua variabel yang telah dipilih dalam penelitian. Pengujian hipotesis dengan cara uji jenjang bertanda dilakukan apabila peneliti ingin memastikan tentang ada atau tidaknya perbedaan kondisi setelah perlakuan tertentu diberikan. Pengujian hipotesis yang dilakukan peneliti menggunakan SPSS (Statistical Package for the Social sciences) versi 20.00. Stanislaus S. Uyanto (2009:1) SPSS merupakan paket software statistika untuk analisis data. Pengujian hipotesis yang dilakukan dalam penelitian ini dijabarkan sebagai berikut: 1. Untuk mendeskripsikan ada sebelum dan sesudah diberikan perlakuan layanan bimbingan kelompok pada kelompok eksperimen, peneliti menggunakan analisis data dengan uji wilcoxon ranks test dengan bantuan program SPSS versi 20.00. 2. Untuk mendeskripsikan ada sebelum dan sesudah diberikan perlakuan layanan konvensional pada kelompok kontrol, peneliti menggunakan analisis data dengan uji wilcoxon ranks test dengan bantuan program SPSS versi 20.00. E. Hasil Penelitian Dalam bab ini akan dijelaskan hasil penelitian yang dilaksanakan pada siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 28 Barus sebanyak 20 siswa sebagai sampel yang dibagi kedalam kelompok eksperimen 10 siswa yaitu kelas VIII A dan 10 siswa kelompok kontrol yaitu kelas VIII B berdasarkan perhitungan daftar perhitungan angket motivasi belajar yang berada pada kategori cukup. Secara spesifik penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan motivasi belajar siswa dengan menggunakan layanan bimbingan kelompok. Data-data yang diperoleh adalah hasil pretest dan posttest berkaitan dengan motivasi belajar. Instrumen untuk mengukur kemampuan peningkatan motivasi belajar siswa yang digunakan adalah angket. Berdasarkan data yang diperoleh, maka dapat dideskripsikan hasil penelitian sebelum dilakukan (pretest) dan setelah diberikan perlakuan (posttest) dimana pengolahan data dilakukan dengan menggunakan bantuan SPSS versi 20.00 for windows. Dapat dilihat pada tabel 4.1 di bawah ini.

Tabel 4.1 Perbandingan Hasil Angket F. Per Pembahasan Indikator Kelas Kelas Eksperimen Kontrol Indikator 1. Adanya hasrat dan keinginan berhasil 2. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar 3. Adanya harapan dan cita-cita masa depan 4. Adanya penghargaan dalam belajar 5. Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar 6. Adanya lingkungan belajar yang kondusif sehingga memungkink an seseorang siswa dapat belajar dengan baik Jumlah Pre test Pos ttest Pre Test Pos t test 269 279 198 289 190 211 184 196 198 219 187 201 421 471 376 420 213 250 215 223 226 241 218 230 1517 1671 1378 155 9 Setelah adanya tabulasi hasil penelitian peningkatan motivasi belajar siswa pada indikator adanya hasrat dan keinginan berhasil pada kelas eksperimen hasil pretest nya 269 dan hasil posttest nya 279 pada indikator ini kelas kontrol hasil pretest nya 198 dan hasil posttest nya 289 juga terjadi pada indikator pertama hasil kelas Pada indikator adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar pada kelas eksperimen hasil pretest nya 190 dan hasil posttest nya 211 pada indikator ini kelas kontrol hasil pretest 184 dan hasil posttest nya 196 juga terjadi pada indikator kedua hasil kelas Pada indikator adanya harapan dan cita-cita masa depan pada kelas eksperimen hasil pretest nya 198 dan hasil posttest nya 219 pada indikator ini kelas kontrol hasil pretest nya 187 dan hasil posttest nya 201 juga terjadi pada indikator ketiga hasil kelas Pada indikator adanya penghargaan dalam belajar pada kelas eksperimen hasil pretest nya 421 dan hasil posttest nya 471 pada indikator ini adanya peningkatan, sedangkan pada kelas kontrol hasil pretest nya 376 dan hasil posttest nya 420 juga terjadi pada indikator keempat hasil kelas

Pada indikator adanya kegiatan yang menarik dalam belajar pada kelas eksperimen hasil pretest nya 213 dan hasil posttest nya 250 pada indikator ini kelas kontrol hasil pretest nya 215 dan hasil posttest nya 223 juga terjadi pada indikator kelima hasil kelas Pada indikator adanya lingkungan belajar yang kondusif sehingga memungkinkan seseorang siswa dapat belajar dengan baik pada kelas eksperimen hasil pretest nya 226 dan hasil posttest nya 241 pada indikator ini kelas kontrol hasil pretest nya 218 dan hasil posttest nya 230 juga terjadi pada indikator keenam hasil kelas Berdasarkan hasil data di atas banyak yang mengalami peningkatan, keseimbangan dan ada juga beberapa yang mengalami penurunan. Untuk menghitung nilai rata-rata hasil penelitian kelas eksperimen dan kelas kontrol digunakan rumus sebangai berikut: Skor yang diperoleh= x 2 Interval perbandingan hasil angket peningkatn motivasi belajar siswa kelas eksperimen dan kontrol dapat dilihat pada tabel 4.3 di bawah ini. N o Tabel 4.3 Interval Perbandingan Hasil Angket Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Nilai Interval Eksperimen Pretest Postte st 1 90-100 83,55 Kontrol Pretest G. Kesimpulan Simpulan umum yang dapat diambil dalam penelitian ini adalah layanan bimbingan kelompok dan layanan informasi sama-sama efektif dalam peningkatan motivasi belajar siswa, namun jika dibandingkan layanan bimbingan kelompok lebih efektif daripada layanan konvensional. Secara khusus penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Terdapat perbedaan peningkatan motivasi belajar siswa pada kelompok eksperimen sebelum dan sesudah megikuti layanan bimbingan kelompok. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan pretest dan posttest kelas eksperimen yaitu dengan perlakuan layanan bimbingan kelompok diperoleh nilai rata-rata pretest sebesar 75,85 dan posttest sebesar 83,55. Hal ini menunjukkan adanya perbedaan peningkatan motivasi belajar siswa pada kelas eksperimen. 2. Terdapat perbedaan peningkatan motivasi belajar siswa kelompok kontrol sebelum dan sesudah Postte st Kategor i Sangat Baik 2 70-80 75,85 77,95 Baik 3 50-60 68,9 Cukup 4 20-40 Kurang 5 0 Gagal

mengikuti layanan konvensional. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan pretest dan posttest kelas kontrol yaitu dengan perlakuan konvensional diperoleh nilai rata-rata pretest sebesar 68,9 dan posttest sebesar 77,95. Hal ini menunjukkan adanya perbedaan peningkatan motivasi belajar siswa pada kelas H. Saran Berdasarkan simpulan diatas, maka peneliti memberikan saran-saran kepada: 1) Bagi sekolah, layanan bimbingan kelompok dijadikan sebagai alternatif dalam meningkatkan motivasi belajar siswa. 2) Bagi guru, dapat dijadikan sebagai bahan acuan dan pertimbangan dalam meningkatkan motivasi belajar siswa. Guru harus memperhatikan dorongan dan kebutuhan dalam belajar yang dimiliki oleh siswa agar motivasi belajar siswa dapat meningkat. 3) Bagi siswa, dapat memberikan sumbangan informasi tentang pentingnya motivasi dan mampu menumbuhkan motivasi dalam diri siswa untuk meraih prestasi dalam belajar. 4) Bagi peneliti selanjutnya, menambah wawasan pengetahuan dan pengalaman berkenaan dengan melalui layanan bimbingan kelompok. Pada indikator adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar yang mendapat nilai rendah dapat dimanfaatkan oleh peneliti selanjutnya sebagai pedoman dalam meningkatkan motivasi belajar siswa karena jika belajar adalah salah satu kebutuhan yang harus dipenuhi siswa, maka siswa tersebut akan menekuninya dan motivasi siswa dalam belajar akan meningkat. 5) Bagi pembaca, dapat dijadikan sebagai pedoman dan penambah wawasan dalam meningkatkan pengetahuan tentang pentingnya peningkatan motivasi belajar melalui layanan bimbingan kelompok. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta Iskandar. 2009. Metodologi Penelitian Pendidikan Sosial Kuantitatif dan Kualitatif. Ciputat: Gaung Persada Press Riduwan. 2004. Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru, Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta Setyosari, Punaji. 2010. Metode Penalitian dan Pengembangan. Jakarta: Prenada Media Group Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta