Multilateral: Jurnal Pendidikan Jasmani dan Olahraga Taufik Hidayat Suharto 154 Volume 16 No. 2 Desember 2017

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. maupun sebagai anggota kelompok yang dilakukan secara sadar dan. kemampuan, keterampilan jasmani, pertumbuhan kecerdasan dan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan sebagai suatu proses pembinaan manusia yang berlangsung seumur

BAB I PENDAHULUAN. ketegangan hidup sehari-hari, (2) olahraga pendidikan yang menekankan pada

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR LARI CEPAT (Studi Eksperimen Siswa SD Swasta Santa Maria Jakarta)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

KETERAMPILAN PUKULAN DROPSHOT PERMAINAN BULUTANGKIS PADA ATLET PB JAYA RAYA METLAND JAKARTA

PENGARUH GAYA MENGAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR PASSING BAWAH DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PADA SISWA SMP KELAS VIII TAHUN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang A Wahid Hasyim, 2014 Pengaruh Pendekatan Bermain Terhadap Motivasi Siswa Dalam Aktivitas Pembelajaran Renang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan pendidikan melalui. aktivitas jasmani yang dijadikan sebagai media untuk mencapai

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. merangsang pertumbuhan dan perkembangan yang seimbang.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik, terutama untuk dapat mempermudah segala aktifitas yang

BAB I PENDAHULUAN. olahraga permainan dan banyak dikenal oleh semua orang. Salah satu sekolah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

SKRIPSI. DiajukanUntukMemenuhiSebagaiSyaratGuna. MemperolehGelarSarjanaPendidikan (S. Pd.) ProgamStudiPedidikanJasmani,KesehatandanRekreasi

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani merupakan suatu aktivitas jasmani yang didesain untuk meningkatkan

I. PENDAHULUAN. gerak. Penguasaan kemampuan gerak dasar akan mendasari keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. yang mengarah pada tujuan Pendidikan Nasional, yaitu meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. bahwa untuk mengikuti kegiatan ini tidak memerlukan kecerdasan, bahkan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipisahkan dengan kurikulum, yang bertujuan agar siswa menjadi terampil

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani pada hakikatnya adalah proses pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN TUNGKAI DENGAN GERAK DASAR RENANG GAYA DADA. (Jurnal) Oleh ALMAS AQMARINA PUTRI

dan bahkan akan terbelakang. Dengan demikian pendidikan harus betul-betul samping memiliki budi pekerti yang luhur dan moral yang baik.

BAB I PENDAHULUAN. Mudzakkir Faozi, 2014

UPAYA MENINGKATAN HASIL BELAJAR SERVIS ATAS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING DALAM PERMAINAN BOLAVOLI

METODE KESELURUHAN DAN METODE SAINTIFIK TERHADAP TEKNIK DASAR SERVIS ATAS

I. PENDAHULUAN. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi berdampak besar pada. pendidik berupaya meningkatkan profesionalisme dan kualitas mengajarnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekolah merupakan suatu wadah pendidikan formal mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. mendorong dan menfasilitasi kegiatan belajar mereka.

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN LARI DAN POWER OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI CIWIRU KECAMATAN DAWUAN

I PENDAHULUAN. renang, seorang guru harus mencari sistem pengajaran atau metode yang

Faktor-faktor (Muhammad Chandra.)1

PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL LOMPAT TALI TERHADAP HASIL LOMPAT TINGGI PADA SISWA KELAS X SMA N 1 GONDANG TAHUN 2014/ 2015 SKRIPSI.

BAB I PENDAHULUAN. dalam mengelola pelajaran itu sendiri. Hal tersebut bisa dipahami karena

I. PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani merupakan suatu proses pendidikan gerak insani (human movement)

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN LARI DAN POWER OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI CIWIRU KECAMATAN DAWUAN

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipisahkan dengan kurikulum, yang bertujuan agar siswa menjadi terampil

BAB I PENDAHULUAN. upaya peningkatan kualitas manusia Indonesia yang diarahkan pada pembentukan

PENGARUH METODE LATIHAN TERHADAP KETRAMPILAN SERVIS ATAS BOLAVOLI DITINJAU DARI JENIS KELAMIN

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan bangsa indonesia yang berkualitas. keseimbangan antara kesehatan jasmani dan rohani. Sebagaimana diketahui

PENGARUH LATIHAN SQUAT JUMP TERHADAP KETEPATAN SMASH DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PADA SISWA SMK NEGERI 7 PALU PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

BAB I PENDAHULUAN. juga peran guru. Siswa dan guru harus berperan aktif dalam pembelajaran. Guru

PENGARUH METODE LATIHAN SIRKUIT, METODE KONVENSIONAL DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK

BAB I PENDAHULUAN. Hakekat olahraga merupakan kegiatan fisik yang mengandung sifat

PENGARUH MODIFIKASI ALAT TERHADAP KEMAMPUAN PASSING BAWAH PERMAINAN BOLAVOLI PADA SISWA KELAS XI SMK PGRI 4 KOTA KEDIRI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Pembangunan Surakarta, untuk pelaksanaan treatment (perlakuan) terhadap latihan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Data. Deskripsi data hasil analisis tes peningkatan dribble shooting sepakbola yang dilakukan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Jasmani merupakan bagian integral dari sistem pendidikan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu unsur penting dan sangat berpengaruh bagi

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani sebagai bagian integral dari sistem pendidikan secara keseluruhan, yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia pendidikan di Indonesia, bukan mustahil pendidikan di Indonesia akan

GAYA MENGAJAR OTORITER DAN DEMOKRATIS TERHADAP HASIL BELAJAR RENANG GAYA BEBAS. Abstrak

BAB IV HASIL PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Menjadi bangsa yang maju tentu merupakan cita-cita yang ingin dicapai oleh

PENGARUH METODE KOOPERATIF DAN KOMANDO TERHADAP KETERAMPILAN TEKNIK DASAR BERMAIN SEPAKBOLA

BAB I PENDAHULUAN. tidak hanya menyediakan kegiatan pendidikan intrakurikuler. Sekolah juga

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh sumber daya manusia yang

SKRIPSI. Oleh : MUHLISIN NPM: P

PENERAPAN PEMBELAJARAN DRILL DAN BERMAIN TERHADAP HASIL BELAJAR SERVIS BAWAH DALAM PERMAINAN BOLAVOLI PADA SISWA KELAS VII SMPN 2 BANYUWANGI

I. PENDAHULUAN. Sepakbola adalah salah satu cabang olahraga yang sangat digemari. masyarakat, di desa maupun di kota sering kali dijumpai orang yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam usaha pencapaian tujuan belajar perlu diciptakan adanya sistem

PEMBELAJARAN SOCCER LIKE GAMES DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN DASAR SEPAKBOLA PADA SISWA DI SMPN 1 KARAWANG. TETEN HIDAYAT

SKRIPSI. Oleh: SUGIYARNO NPM : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

: Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan (PJOK)

BAB I PENDAHULUAN. penting, karena olahraga dapat memberi manfaat yang sebesar-besarnya dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA BERAT BADAN DENGAN KECEPATAN LARI 100 METER PADA SISWA KELAS XI IPS MA MA ARIF 03 SIDOMULYO TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI

dapat terwujud. Pendidikan jasmani di sekolah merupakan bagian integral aktivitas jasmani dipakai sebagai wahana atau pengalaman belajar, maka

PENGARUH LATIHAN PANTULAN KEDINDING TERHADAP KETERAMPILAN PASSING ATAS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PADA SISWA SMA NEGERI 1 SURULANGUN RAWAS

BAB I PENDAHULUAN. baik jasmani maupun rohani (Trisnowati tamat, 2007:1.5). Pendidikan jasmani

I. PENDAHULUAN. maupun sebagai anggota kelompok yang dilakukan secara sadar dan. kemampuan, keterampilan jasmani, pertumbuhan kecerdasan dan

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan jasmani rohani agar anak memiliki

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan motorik,

PENGARUH LATIHAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS ATAS DALAM PERMAINAN BOLAVOLI MAHASISWA PUTRA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dijadikan sebagai sarana atau media untuk berekreasi, mata pencaharian, pendidikan, kesehatan,

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Pada suatu penelitian penggunaan metode yang dipakai harus tepat dan. diperoleh hasil sesuai tujuan yang diharapkan.

I. PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas manusia untuk bersaing dalam membangun taraf hidup

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. kesimpulan, implikasi, dan rekomendasi sebagai berikut:

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. eksperimen, karena itu diadakan pre-test atau tes awal sebelum kegiatan

I. PENDAHULUAN. Peranan dan fungsi guru Penjaskes yang baik akan tewujud apabila memiliki

PENGARUH KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP AKURASI JUMP SERVIS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI. Loan Subarno*) ABSTRAK

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN ROLE PLAYING TERHADAP HASIL BELAJAR DALAM PERMAINAN SOFTBALL

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. mengenai deskripsi data penelitian, persyaratan uji analisis, dan uji hipotesis

PENGARUH UMPAN BALIK DAN MINAT BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR BULUTANGKIS (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 165 Jakarta)

UPAYA MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK MELALUI GERAK DAN LAGU DI TK AISYIYAH CABANG KARTASURA KELOMPOK B TAHUN AJARAN 2013/2014

PERBANDINGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA DENGAN SISWA EKSTRAKURIKULER PENGEMBANGAN DIRI DI MTs MA ARIF PARE SKRIPSI

Transkripsi:

Multilateral: Jurnal Pendidikan Jasmani dan Olahraga Taufik Hidayat Suharto 154 PENGARUH METODE LATIHAN DAN KECEMASAN TERHADAP KETERAMPILAN RENANG GAYA PUNGGUNG (Studi Eksperimen Siswa SD Islam Al-Azhar Kelapa Gading Jakarta Utara Tahun Pelajaran 2015/2016) Taufik Hidayat Suharto STIKIP Setia Budhi Rangkasbitung email:taufik.hidayat.suharto.ths@gmail.com Abstrak Penelitian ini menggunakan desain penelitian treatment by level 2x2. Sampel terdiri dari 36 siswa. Teknik analisis data adalah analisis varians dua jalur (ANAVA) dan selanjutnya dilanjutkan dengan uji Tukey pada tingkat signifikansi α = 0,05. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1). Nilai keterampilan renang gaya punggung pada perlakukan metode latihan bagian (A1) lebih tinggi dari nilai metode latihan keseluruhan (A2) siswa ekstrakurikuler renang SD Islam Al-Azhar Kelapa Gading Jakarta Utara (2). terdapat interaksi antara metode latihan (A) dan kecemasan (B) terhadap keterampilan renang gaya punggung siswa ekstrakurikuler renang SD Islam Al- Azhar Kelapa Gading Jakarta Utara. (3). Nilai keterampilan renang gaya punggung pada perlakuan metode latihan bagian kecemasan tinggi (A1B1) lebih baik dari nilai metode latihan keseluruhan kecemasan tinggi (A2B1) di ekstrakurikuler renang SD Islam Al-Azhar Kelapa Gading Jakarta Utara. (4). Nilai keterampilan renang gaya punggung pada perlakuan metode latihan bagian kecemasan rendah (A1B2) lebih rendah dari nilai metode latihan keseluruhan kecemasan rendah (A2B2) di ekstrakurikuler renang SD Islam Al-Azhar Kelapa Gading Jakarta Utara. Kata kunci : Metode Latihan, Kecemasan dan Renang Gaya Punggung PENDAHULUAN Pendidikan jasmani merupakan bagian dari pendidikan nasional. Tujuan akhir dari pendidikan jasmani harus selaras dengan tujuan pendidikan nasional. Olahraga di sekolah dipandang sebagai alat pendidikan yang mempunyai peran penting terhadap pencapain tujuan belajar mengajar secara keseluruhan. Pendidikan jasmani merupakan salah satu pelajaran yang wajib

Multilateral: Jurnal Pendidikan Jasmani dan Olahraga Taufik Hidayat Suharto 155 diajarkan baik di SD, SMP, SMA maupun SMK. Melalui pendidikan jasmani diharapkan dapat merangsang perkembangan dan pertumbuhan jasmani siswa, merangsang perkembangan sikap, mental, sosial, emosi yang seimbang serta keterampilan gerak siswa. Pentingnya peranan pendidikan jasmani di sekolah maka harus diajarkan secara baik dan benar. Siswa Sekolah Dasar (SD) merupakan masa perkembangan dan pertumbuhan. Oleh karena itu, dalam pembelajaran pendidikan jasmani diharapkan dapat merangsang perkembangan dan pertumbuhan siswa. Untuk mencapai hal tersebut, maka materimeteri dalam pendidikan jasmani dari sekolah tingkat paling rendah hingga atas telah diatur dalam kurikulum pendidikan jasmani. Pendidikan jasmani merupakan proses yang di desain untuk meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan motorik, pengetahuan dan perilaku hidup aktif serta sikap sportif melalui kegiatan jasmani. Pengalaman belajar yang disajikan akan membantu siswa mengetahui mengapa manusia dapat bergerak dan bagaimana cara melakukan gerakan secara aman, efisien, dan efektif. Salah satu bentuk pengalaman belajar gerak yang aman, efesien dan efektif terdapat pada proses pembelajaran renang. Pembelajaran renang dapat dipakai sebagai sarana pembentukan individu secara harmonis antara perkembangan jasmani dan rohani. Perkembangan jasmani bertujuan untuk membentuk sikap tubuh yang baik meliputi anatomis, fisioligis, kesehatan serta kemampuan jasmani yang menyangkut kecepatan, kelincahan, daya tahan, kekuatan, kelentukan dan sebagainya. Olahraga renang merupakan olahraga air yang banyak digemari terutama oleh anakanak usia sekolah dasar. Olahraga ini sangat bermanfaat untuk pertumbuhan dan perkembangan anak, keselarasan antara perkembangan kecerdasan otak dan keterampilan serta yang paling pokok adalah dapat membantu anak dalam pertumbuhan jasmani yang seimbang. Selain itu olahraga renang ini secara umum disebut juga olahraga air yang penting dikuasai karena di dalamnya mencakup beragam manfaat yang terkandung baik dari kegiatan permainan, perlombaan, bahkan hal-hal yang berhubungan dengan keselamatan dimana saat ini banyak terjadi insiden tenggelamnya siswa pada saat proses pembelajaran di air yang bisa disebabkan oleh kelalaian guru dalam

Multilateral: Jurnal Pendidikan Jasmani dan Olahraga Taufik Hidayat Suharto 156 mengelola kelas atau bisa juga disebabkan kurangya terampilnya anak dalam cabang olahraga renang. Diperlukan sebuah solusi terbaik untuk memperkenalkan sekaligus memberi kesempatan kepada siswa saat melakukan akivitas renang, tindakan yang dilakukan adalah dengan memasukan olahraga renang ke dalam kurikulum pendidikan mulai dari pendidikan dasar sampai dengan pendidikan tinggi. Kegiatan tersebut dapat dilakukan melalui interaksi antara guru dengan siswanya pada waktu jam pelajaran maupun pada saat ektrakurikuler olahraga yang tersedia di sekolah. Agar penerapan pembelajaran renang bisa sesuai dengan sasaran yang diharapkan, setiap guru atau pelatih yang mengajar cabang olahraga renang perlu memiliki pengetahuan, keterampilan teknik renang dan memahami penggunaan metode latihan yang efektif dan efesien. Cabang olahraga renang terbagi beberapa macam gaya diantaranya yaitu gaya bebas, gaya punggung, gaya dada dan gaya kupu-kupu. Gaya punggung salah satu gaya renang yang sesungguhnya paling praktis diantara gaya yang lainnya terutama bagi pemula termasuk siswa SD. Karena gaya punggung tidak terlalu sulit, dimana posisi wajah dan mulut bebas dari air yang dapat menghambat proses pembelajarannya. Kemampuan penguasaan teknik gaya punggung merupakan hal terpenting untuk target pencapaian program kegiatan ekstrakurikuler yang sudah direncanakan oleh guru maupun pelatih. Sebagai praktisi dilapangan peneliti melihat kondisi langsung yang sebenarnya terjadi, bahwa tidak semua siswa mampu menguasai teknik renang gaya punggung. Masalah tersebut terjadi disebabkan oleh perbedaan kemampuan dan penguasaan siswa terhadap suatu teknik yang dipelajari. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka diperlukan sebuah solusi terbaik yang berkaitan dengan pemahaman teknik dasar yang dimiliki siswa agar agar keterampilan tekniknya berangsur membaik. Sugiyanto (2007: 12-19) menjelaskan tentang metode-metode yang sering digunakan dalam pengajaran gerak olahraga ada beberapa macam diantaranya, sebagai berikut: Cara-cara atau metode yang sering digunakan dalam pembelajaran gerak olahraga ada beberapa macam, di antaranya: (1) metode praktik bagian, (2) metode praktik keseluruhan, (3) metode drill, (4) metode pemecahan masalah.

Multilateral: Jurnal Pendidikan Jasmani dan Olahraga Taufik Hidayat Suharto 157 Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan di atas, ada banyak cara dan metode yang diterapkan langsung dalam proses pembelajaran di lapangan. Namun dengan semakin banyaknya metode latihan yang ada seorang guru atau pelatih dituntut lebih cermat dalam memilih dan menentukan metode yang tepat pada saat proses pembelajaran maupun proses latihan. Salah satu metode yang tepat dalam proses latihan ekstrakurikuler yaitu metode latihan bagian dan keseluruhan. Karena metode latihan bagian dan keseluruhan merupakan metode mengajar gerak olahraga yang memiliki karakteristik yang berbeda. Penerapan metode latihan tersebut di dasarkan pada jenis keterampilan yang dipelajari memiliki unsur gerakan yang sulit atau sederhana. Selain itu, keberadaan siswa juga merupakan faktor yang penting dan harus diperhatikan dalam penerapan metode latihannya. Untuk mengetahui hal tersebut, maka diperlukan sebuah pengkajian secara mendalam baik secara teori maupun praktik melalui penelitian eksperimen. Masih rendahnya kemampuan keterampilan teknik renang gaya punggung tersebut perlu ditelusuri faktor-faktor penyebabnya, mulai dari kondisi fisik, penguasaan teknik dan metode latihannya yang belum jelas diketahui kondisi sebenarnya. Dengan kondisi yang demikian seorang guru atau pelatih harus mampu mengevaluasi semua fakor yang mempengaruhi keterampilan siswa baik dari faktor guru atau pelatih maupun dari faktor siswa itu sendiri. Siswa sekolah dasar pada umumnya yang belum menguasai teknik renang gaya punggung merasa belum siap bahkan belum memiliki keteramplan memadai, sehingga siswapun mengalami kesulitan untuk melakukan teknik renang gaya punggung. Hal ini biasanya dialami oleh siswa yang kurang senang akan aktivitas olahraga. Kurangnya sarana prasarana, metode pembelajaran yang kurang efektif serta dari faktor psikologis khususnya tingkat kecemasan siswa merupakan faktor yang dapat mempengaruhi rendahnya ketrampilan teknik renang gaya punggung. Selain itu, jarang sekali seorang guru atau pelatih menciptakan variasi-variasi pembelajaran atau latihan yang disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan siswanya. Seorang guru atau pelatih diharuskan menciptakan variasi-variasi pembelajaran yang disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan siswanya. Bagi guru atau pelatih seharusnya memperhatikan rangkaian proses

Multilateral: Jurnal Pendidikan Jasmani dan Olahraga Taufik Hidayat Suharto 158 pembelajaran yang berlangsung, terutama proses pembelajaran dan latihan keterampilan bagi para pemula. Apabila kondisi di lapangan tidak memungkinkan untuk proses pembelajaran dikarenakan sarana prasarana yang ada, maka kreativitas seorang guru atau pelatih sangat dibutuhkan agar setiap tujuan pembelajaran dapat tercapai. Menyadari arti pentingnya latihan penguasaan keterampilan teknik renang gaya punggung akan semakin baik apabila dilakukan sedini mungkin. Oleh karena itu diperlukan sebuah pengkajian yang terkait dengan teknik renang pada gaya punggung yang tepat dan mudah diterapkan kepada siswa sekolah dasar. Berkaitan dengan hal tersebut, untuk mengetahui bagaimana pengaruh metode latihan keseluruhan, metode latihan bagian dan kecemasan terhadap keterampilan teknik renang gaya punggung maka perlu dilakukan penelitian dengan judul, Pengaruh Metode Latihan dan Kecemasan terhadap Keterampilan Renang Gaya Punggung Pada Siswa Ekstrakurikuler SD Islam Al-Azhar Kelapa Gading Jakarta Utara Tahun Pelajaran 2015/2016. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Metode ini digunakan atas dasar pertimbangan bahwa sifat penelitian eksperimental yaitu mencobakan sesuatu untuk mengetahui pengaruh atau akibat dari suatu perlakuan atau treatment. Di samping itu penulis ingin mengetahui pengaruh variable bebas terhadap variabel terikat yang diselidiki atau diamati mengenai metode eksperimen ini, Menurut Suharsimi (2010:9) Eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab-akibat (hubungan kausal) antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan atau mengurangi atau menyisihkan faktor-faktor lain yang bisa mengganggu. Varibel yang terdapat dalam penelitian ini terdiri atas dua variabel bebas, yaitu metode latihan dan kecemasan. Metode latihan merupakan variabel bebas aktif dan terbagi ke dalam dua klasifikasi, yaitu metode latihan bagian dan metode latihan keseluruhan. Sedangkan kecemasan termasuk ke dalam variabel bebas atribut dan dibagi menjadi dua klasifikasi, yaitu kecemasan tinggi dan kecemasan rendah. Adapun variabel terikat dalam penelitian ini adalah keterampilan renang gaya punggung.

Multilateral: Jurnal Pendidikan Jasmani dan Olahraga Taufik Hidayat Suharto 159 Desain penelitian merupakan suatu rancangan penelitian yang digunakan pada penelitian yang dilaksanakan. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan desain treatment by level. Secara sederhana rancangan penelitian ini digambarkan sebagai berikut : Tabel 1. Rancangan Penelitian Desain Treatment By Level 2x2 Metode latihan (A) Metode Latihan Bagian Metode Latihan Keseluruhan Kecemasan (B) (A1) (A2) Kecemasan Tinggi (B1) A1B1 A2B1 Kecemasan Rendah (B2) A1B2 A2B2 Total Keseluruhan A1 A2 Keterangan: A1B1: Metode latihan bagian pada kelompok siswa ekstrakurikuler yang memiliki kecemasan tinggi. A2B1: Metode latihan keseluruhan pada kelompok siswa ekstrakurikuler yang memiliki kecemasan tinggi. A1B2: Metode latihan bagian pada kelompok siswa ekstrakurikuler yang memiliki kecemasan rendah. A2B2: Metode latihan keseluruhan pada kelompok siswa ekstrakurikuler yang memiliki keemasan rendah. A1: Metode latihan bagian pada kelompok siswa ekstrakurikuler secara keseluruhan. A2: Metode latihan keseluruhan pada kelompok siswa ekstrakurikuler secara keseluruhan. HASIL PENELITIAN 1. Terdapat Perbedaan Pengaruh Antara Metode Latihan Bagian dan Metode Latihan Keseluruhan Terhadap Keterampilan Renang Gaya Punggung. Berdasarkan rangkuman hasil analisis perhitungan (ANAVA) pada taraf signifikan α = 0,05 didapat Fo= 149,33 dan Ft= 4,11 dengan demikian Fo> Ftsehingga Ho ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan antara metode latihan bagian dengan metode latihan keseluruhan terhadap hasil keterampilan renang gaya punggung. Dengan kata lain bahwa hasil keterampilan renang gaya punggung menggunakan metode latihan bagian ( = 28,00 dan s = 2,22) lebih baik dari pada hasil keterampilan

Multilateral: Jurnal Pendidikan Jasmani dan Olahraga Taufik Hidayat Suharto 160 renang gaya punggung menggunakan metode latihan keseluruhan ( = 16,67 dan s = 1,66 ). Ini berarti hipotesis penelitian pertama yang menyatakan bahwa terdapat perbedaan pengaruh metode latihan bagian dan metode latihan keseluruhan terhadap hasil keterampilan renang gaya punggung. 2. Terdapat Interaksi antara Metode Latihan Bagian dan Metode Latihan Keseluruhan Terhadap Keterampilan Renang Gaya Punggung Berdasarkan rangkuman hasil perhitungan analisis varian dua arah, interaksi antara metode latihan bagian dan metode latihan keseluruhan terhadap hasil keterampilan renang gaya punggung terlihat pada tabel perhitungan ANAVA diatas. Harga hitung Fo interaksi (FAB) = 12,19 dan Ft = 4,11, tampak bahwa Fo> Ft, sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Berdasarkan uraian di atas dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat interaksi antara metode latihan bagian dan metode latihan keseluruhan terhadap hasil keterampilan renang gaya punggung. Hipótesis penelitian kedua yang menyatakan terdapat interaksi antara metode latihan bagian dan metode latihan keseluruhan terhadap hasil keterampilan renang gaya punggung. Rangkuman hasil uji lanjut dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 1. Ringkasan hasil perhitungan Uji Tukey skor keterampilan renang gaya punggung pada taraf α = 0,05 kelompok yang dibandingkan Qhitung 0,05 Kesimpulan P1 dengan P2 16,58 3,68 Signifikan P3 dengan P4 19,20 3,72 Signifikan P5 dengan P6 5,24 3,72 Signifikan 3. Terdapat Perbedaan Pengaruh Antara Metode Latihan Bagian dan Metode Latihan Keseluruhan Terhadap Hasil Keterampilan Renang Gaya Punggung Bagi Siswa yang Memiliki Kecemasan Tinggi. Perhitungan analisis varians tahap lanjut dengan uji Tukey untuk membandingkan kelompok kecemasan tinggi kedua metode latihan merujuk pada pendapat Gane V.Glass. Perhitungan mengenai perbedaan pengaruh hasil keterampilan renang gaya punggung bagi kelompok kecemasan tinggi yang dilatih dengan metode latihan bagian dan metode latihan keseluruhan secara lengkap dapat dilihat pada lampiran. Rangkuman hasil perhitungan uji Tukey seperti tampak pada tabel berikut ini:

Multilateral: Jurnal Pendidikan Jasmani dan Olahraga Taufik Hidayat Suharto 161 Tabel 2. Rangkuman hasil perhitungan Uji Tukey No Kelompok yang Dibandingkan Q hitung Q tabel 0,05 Ket 1 P1 dengan P2 16,58 3,68 Sign ifika n Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa harga Qhitung (Qh) = 16,58 lebih besar dari pada Qtabel = 3,68 atau Qhitung > Qtabel pada taraf signifikan α 0.05, dengan demikian hipotesis nol (Ho) ditolak dan hipotesis alternatif (H1) diterima, artinya, bahwa hasil keterampilan renang gaya punggung bagi kelompok kecemasan tinggi yang dilatih dengan metode latihan bagian ( = 17,00 dan s = 1,22) lebih tinggi dari pada yang dilatih dengan metode latihan keseluruhan ( = 13,33 dan s = 1,32). Hal ini berarti hipotesis penelitian ketiga yang menyatakan bahwa : Terdapat perbedaan antara metode latihan bagian dan metode latihan keseluruhan terhadap hasil keterampilan renang gaya punggung bagi siswa yang memiliki kecemasan telah teruji. 4. Tidak terdapat perbedaan antara metode latihan bagian dan metode latihan keseluruhan terhadap hasil keterampilan renang gaya punggung bagi siswa yang memiliki kecemasan rendah. Perhitungan analisis varians tahap lanjut dengan uji Tukey untuk membandingkan kelompok kecemasan rendah. Perhitungan mengenai perbedaan pengaruh hasil keterampilan renang gaya punggung yang dilatih dengan metode latihan bagian dan metode latihan keseluruhan secara lengkap dapat dilihat pada lampiran. Rangkuman hasil perhitungan uji Tukey seperti tampak pada tabel berikut: Tabel 3. Rangkuman hasil perhitungan uji Tukey No 1 Kelompok Yang Dibandingk an P5 dengan P6 Q hitung Q tabel 0,05 5,24 3,72 Ket Tidak Signifi kan Nilai kelompok kecemasan rendah dengan metode latihan bagian dibanding kelompok kecemasan rendah dengan metode latihan keseluruhan Qhitung (Qh) = 5,24 lebih besar dari pada Qtabel = 3,72 atau Qhitung < Q tabel. Artinya, data tersebut memiliki alasan untuk menerima Ho, sehingga dapat ditafsirkan bahwa terdapat perbedaan antara metode latihan bagian dan metode latihan keseluruhan

Multilateral: Jurnal Pendidikan Jasmani dan Olahraga Taufik Hidayat Suharto 162 dengan kecemasan rendah terhadap hasil keterampilan renang gaya punggung. Berdasarkan data hasil penelitian diperoleh skor rata-rata hasil keterampilan renang gaya punggung kelompok kecemasan tinggi yang dilatih dengan metode latihan bagian adalah sebesar 17,00 dan kelompok percaya diri rendah 10,00. Untuk skor rata-rata hasil keterampilan renang gaya punggung kelompok kecemasan tinggi adalah sebesar 13,33 dan kelompok kecemasan rendah 11,00. Dengan demikian hipótesis penelitian ketiga yang menyatakan terdapat interaksi antara metode latihan bagian dan metode latihan keseluruhan terhadap hasil keterampilan renang gaya punggung dapat dilihat pada gambar sebagi berikut: 17,00 13,33 10,00 11,00 Gambar 1. Interaksi metode latihan bagian dan metode latihan keseluruhan terhadap keterampilan renang gaya punggung. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis data, hasil pengujian hipotesis penelitian dan hasil pembahasan penelitian yang telah diperoleh maka dapat dijelaskan beberapa kesimpulan, implikasi penelitian dan saran yaitu sebagai berikut: 1. Secara keseluruhan terdapat perbedaan antara metode latihan bagian dan metode latihan keseluruhan terhadap keterampilan renang gaya punggung. 2. Terdapat interaksi antara metode latihan bagian dan metode latihan keseluruhan terhadap keterampilan renang gaya punggung. 3. Bagi siswa yang memiliki kecemasan tinggi pemberian metode latihan bagian memberikan pengaruh yang lebih baik dibandingkan dengan metode latihan keseluruhan terhadap keterampilan renang gaya punggung. 4. Bagi siswa yang memiliki kecemasan rendah pemberian metode latihan keseluruhan lebih baik dibanding metode latihan bagian. DAFTAR PUSTAKA Sugiyanto, Perkembangan dan Belajar Motorik. Jakarta: Universitas Terbuka, 2007.

Multilateral: Jurnal Pendidikan Jasmani dan Olahraga Taufik Hidayat Suharto 163 Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek Jakarta: Rineka Cipta, 2010