GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 9 TAHUN 2017

dokumen-dokumen yang mirip
PROVINSI JAWA TENGAH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2017 TENTANG HAK KEUANGAN DAN ADMINISTRATIF PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 16

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG

WALIKOTA SOLOK PROVINSI SUMATERA BARAT

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP

WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG NOMOR 4 TAHUN 2017

BUPATI TANA TORAJA PROVINSI SULAWESI SELATAN

BUPATI SERANG PROVINSI BANTEN

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR RIAU,

BUPATI BELITUNG TIMUR PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

LEMBARAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR

BUPATI LOMBOK UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 16 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLORA NOMOR 20 TAHUN 2017 TENTANG

WALIKOTA MAKASSAR, PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KOTA MAKASSAR NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN,

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAMBI NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA NOMOR 1TAHUN 2017 TENTANG

GUBERNUR PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

WALIKOTA SURAKARTA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 10 TAHUN 2017 TENTANG

QANUN KOTA BANDA ACEH NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG HAK KEUANGAN DAN ADMINISTRATIF PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT KOTA BANDA ACEH

2017, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG HAK KEUANGAN DAN ADMINISTRATIF PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAE

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 5 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI JENEPONTO PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN JENEPONTO NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI BANYUMAS PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul) Nomor : 9 Tahun : 2017

BUPATI BOLAANG MONGONDOW PROVINSI SULAWESI UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW NOMOR TAHUN 2017

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MADIUN,

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 3 TAHUN 2017 SERI E.3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG

Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA dan BUPATI TASIKMALAYA MEMUTUSKAN :

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG

GUBERNUR GORONTALO PERATURAN GUBERNUR GORONTALO NOMOR 34 TAHUN 2017 TENTANG

WALIKOTA JAMBI PROVINSI JAMBI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

GUBERNUR LAMPUNG GUBERNUR LAMPUNG,

No tentang hak keuangan dan administratif Pimpinan dan Anggota DPRD, selain untuk meningkatkan peran dan tanggung jawab lembaga perwakilan ra

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

WALIKOTA SURAKARTA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA TENTANG

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 24 TAHUN 2017 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA TAHUN 2006 NOMOR 6 SERI E NOMOR SERI 2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 3 TAHUN 2006

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 4 TAHUN 2005 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 03 TAHUN 2005 TENTANG KEDUDUKAN KEUANGAN PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA TARAKAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 33 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 33 TAHUN 2007 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 2 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN

PEMERINTAH KOTA PADANG

Dengan Persetujuan Bersama. DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT dan BUPATI BANDUNG BARAT MEMUTUSKAN:

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JAYAPURA,

PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG

-1- BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA LUBUKLINGGAU NOMOR 5 TAHUN 2006 TENTANG

PEMERINTAH PROPINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH PROPINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG

PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI BIREUEN NOMOR 47 TAHUN 2017 TENTANG

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4286);

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 1 TAHUN 2008

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 1 TAHUN 2005 T E N T A N G KEDUDUKAN KEUANGAN PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN AGAM

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

L E M B A R A N D A E R A H K O T A S E M A R A N G NOMOR 18 TAHUN 2004 SERI E

Gubernur Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta

5. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004, tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2000 tentang

PERATURAN DAERAH KOTA SAMARINDA NOMOR 03 TAHUN 2006

PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 29 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURANGUBERNURKALIMANTANSELATAN NOMOR 098 TAHUN 2017 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 55 TAHUN 2013 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR GORONTALO,

PEMERINTAH KOTA TANJUNGPINANG PERATURAN DAERAH KOTA TANJUNGPINANG NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PINRANG NOMOR: 6 TAHUN 2010 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN TAHUN 2006 NOMOR 4 PERATURAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN NOMOR : 4 TAHUN 2006 TENTANG

QANUN KABUPATEN ACEH BESAR NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI MAROS PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAROS NOMOR06 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL

PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT

Transkripsi:

GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 9 TAHUN 2017 TENTANG PELAKSANAAN HAK KEUANGAN DAN ADMINISTRATIF PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SUMATERA BARAT, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 28 Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2017 tentang Hak Keuangan dan Administratif Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, perlu menetapkan Peraturan Daerah tentang Pelaksanaan Hak Keuangan dan Administratif Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Barat; Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 61 Tahun 1958 tentang Penetapan Undang-Undang Darurat Nomor 19 Tahun 1957 tentang Pembentukan Daerah-daerah Swatantra Tingkat I Sumatera Barat, Jambi dan Riau sebagai Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1646); 3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana

- 2 - telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang- Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah tentang Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5104); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2017 tentang Hak Keuangan dan Administratif Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 106, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6057); 6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2006 tentang Standarisasi Sarana dan Prasarana Kerja Pemerintahan Daerah, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 11 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 6 Tahun 2006 tentang Standarisasi Sarana dan Prasarana Kerja Pemerintahan Daerah; 7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 62 Tahun 2017 tentang Pengelompokan Kemampuan Keuangan Daerah Serta Pelaksanaan dan Pertanggungjawaban Dana Operasional; Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT dan GUBERNUR SUMATERA BARAT

- 3 - MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PELAKSANAAN HAK KEUANGAN DAN ADMINISTRATIF PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Provinsi Sumatera Barat. 2. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah dan dewan perwakilan rakyat daerah menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluasluasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan republik indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. 3. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Provinsi Sumatera Barat. 4. Gubernur adalah Gubernur Sumatera Barat. 5. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah selanjutnya disingkat DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Barat. 6. Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah selanjutnya disebut pimpinan DPRD adalah ketua dan wakil-wakil ketua DPRD Provinsi Sumatera Barat. 7. Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah selanjutnya disebut anggota DPRD adalah anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Barat. 8. Fraksi adalah fraksi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Barat. 9. Badan Musyawarah adalah Badan Musyawarah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Barat yang dibentuk dalam rapat paripurna pada awal masa jabatan keanggotaan DPRD. 10. Komisi adalah komisi-komisi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Barat yang dibentuk dalam rapat paripurna pada

- 4 - awal masa jabatan keanggotaan DPRD. 11. Badan Pembentukan Perda yang selanjutnya disingkat Bapemperda adalah Badan Pembentukan Perda Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Barat yang dibentuk dalam rapat paripurna pada awal masa jabatan keanggotaan DPRD. 12. Badan Anggaran adalah Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Barat yang dibentuk dalam rapat paripurna pada awal masa jabatan keanggotaan DPRD. 13. Badan Kehormatan adalah Badan Kehormatan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Barat yang dibentuk dalam rapat paripurna pada awal masa jabatan keanggotaan DPRD. 14. Alat Kelengkapan lainnya adalah alat kelengkapan yang bersifat tidak tetap, yang dibentuk DPRD Provinsi Sumatera Barat dalam rapat paripurna secara khusus sesuai dengan kebutuhan. 15. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah selanjutnya disingkat APBD adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan daerah yang ditetapkan dengan peraturan daerah. 16. Uang representasi adalah uang yang diberikan setiap bulan kepada pimpinan dan anggota DPRD sehubungan dengan kedudukannya sebagai pimpinan dan anggota DPRD. 17. Uang paket adalah uang yang diberikan setiap bulan kepada pimpinan dan anggota DPRD dalam menghadiri dan mengikuti rapat-rapat dinas. 18. Tunjangan jabatan adalah uang yang diberikan setiap bulan kepada pimpinan dan anggota DPRD karena kedudukannya sebagai ketua dan anggota DPRD. 19. Tunjangan alat kelengkapan yang bersifat tetap adalah tunjangan yang diberikan setiap bulan kepada pimpinan dan anggota DPRD atau sekretaris sehubungan dengan kedudukannya sebagai ketua atau wakil ketua atau sekretaris atau anggota Badan Musyawarah, Badan Anggaran, Bapemperda atau Badan Kehormatan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. 20. Tunjangan alat kelengkapan lain adalah tunjangan yang diberikan setiap bulan selama masa kerja suatu alat kelengkapan lainnya yang diberikan kepada pimpinan atau anggota DPRD sehubungan dengan kedudukannya sebagai ketua, wakil Ketua atau anggota alat

- 5 - kelengkapan lainnya yang bersangkutan. 21. Uang jasa pengabdian adalah uang yang diberikan kepada pimpinan dan anggota DPRD atas pengabdiannya setelah yang bersangkutan diberhentikan dengan hormat. 22. Kemampuan Keuangan Daerah adalah klasifikasi suatu daerah untuk menentukan kelompok Kemampuan Keuangan Daerah yang ditetapkan berdasarkan formula sebagai dasar penghitungan besaran tunjangan komunikasi intensif, tunjangan reses dan dana operasional Pimpinan DPRD. 23. Tunjangan komunikasi intensif adalah tunjangan berupa uang yang diberikan kepada pimpinan dan anggota DPRD setiap bulan dalam rangka mendorong peningkatan kinerjanya dalam menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat di daerah pemilihannya. 24. Tunjangan Reses adalah uang yang diberikan melaksanakan kepada Pimpinan DPRD anggota DPRD. 25. Tunjangan kesejahteraan adalah tunjangan yang disediakan berupa pemberian jaminan kesehatan, jaminan kecelakaan kerja, jaminan kematian serta pakaian dinas dan atribut disamping itu juga berupa penyediaan rumah negara dan perlengkapan dan kendaraan dinas jabatan untuk pimpian DPRD serta rumah negara dan perlengkapan serta tunjangan transportasi untuk anggota DPRD. 26. Dana operasional adalah uang yang diberikan kepada pimpinan DPRD setiap bulan untuk menunjang kegiatan operasional yang berkaitan dengan representasi, pelayanan, kemudahan dan kebutuhan lain guna melancarkan pelaksanaan tugas dan fungsi pimpinan DPRD seharihari. 27. Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah selanjutnya disebut Sekretariat DPRD adalah Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Barat. 28. Sekretaris Dewan Perwakilan Rakyat Daerah adalah Sekretaris Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Barat. Pasal 2 Pengaturan Hak Keuangan dan Administratif Pimpinan dan Anggota DPRD bertujuan untuk :

- 6 - a. meningkatkan peran dan tanggungjawab lembaga perwakilan rakyat daerah dalam rangka mengembangkan kehidupan demokrasi, menjamin keterwakilan rakyat dan daerah dalam melaksanakan fungsi, tugas dan wewenang lembaga ; b. mengembangkan mekanisme keseimbangan antara DPRD dan Pemerintah Daerah; serta c. meningkatkan kualitas, produktifitas, kinerja DPRD untuk mewujudkan keadilan dan kesejahteraan. BAB II KEDUDUKAN DAN HAK KEUANGAN PIMPINAN DAN ANGGOTA DPRD Bagian Kesatu Umum Pasal 3 (1) DPRD merupakan lembaga Perwakilan Rakyat Daerah yang berkedudukan sebagai unsur penyelenggaraan Pemerintahan Daerah. (2) Pimpinan dan anggota DPRD adalah pejabat daerah. Pasal 4 (1) Pimpinan dan anggota DPRD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2) dalam melaksanakan tugas, fungsi, hak dan kewajibannya, memperoleh hak keuangan dan administratif. (2) Hak keuangan dan administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1), terdiri dari : a. penghasilan pimpinan DPRD dan anggota DPRD; b. tunjangan kesejahteraan pimpinan DPRD dan anggota DPRD; dan c. uang jasa pengabdian pimpinan DPRD dan anggota DPRD. Bagian Kedua Penghasilan Pimpinan dan Anggota DPRD Paragraf 1 Umum Pasal 5 Penghasilan pimpinan DPRD dan anggota DPRD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2) huruf a terdiri dari :

- 7 - a. penghasilan yang pajaknya dibebankan pada APBD; dan b. penghasilan yang pajaknya ditanggung oleh pimpinan DPRD dan anggota DPRD. Pasal 6 (1) Penghasilan pimpinan dan anggota DPRD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf a, meliputi : a. uang representasi; b. tunjangan keluarga; c. tunjangan beras; d. uang paket; e. tunjangan jabatan; f. tunjangan alat kelengkapan; dan g. tunjangan alat kelengkapan lain. (2) Penghasilan pimpinan dan anggota DPRD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf b, meliputi : a. tunjangan komunikasi intensif; dan b. tunjangan reses. Paragraf 2 Penghasilan Yang Pajaknya Dibebankan Pada APBD Pasal 7 (1) Uang representasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) huruf a, diberikan setiap bulan kepada pimpinan dan anggota DPRD. (2) Uang representasi ketua DPRD setara dengan gaji pokok Gubernur. (3) Uang representasi wakil ketua DPRD sebesar 80 % (delapan puluh persen) dari uang representasi ketua DPRD. (4) Uang representasi anggota DPRD sebesar 75 % (tujuh puluh lima persen) dari uang representasi ketua DPRD. Pasal 8 (1) Tunjangan keluarga dan tunjangan beras sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) huruf b dan huruf c diberikan setiap bulan kepada pimpinan dan anggota DPRD.

- 8 - (2) Tunjangan keluarga dan tunjangan beras sebagaimana dimaksud pada ayat (1) besarnya sama dengan tunjangan keluarga dan tunjangan beras bagi Aparatur Sipil Negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pasal 9 (1) Uang paket sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) huruf d diberikan setiap bulan kepada pimpinan dan anggota DPRD. (2) Uang paket ketua DPRD sebesar 10 % (sepuluh persen) dari uang representasi ketua DPRD. (3) Uang paket wakil ketua DPRD sebesar 10 % (sepuluh persen) dari uang representasi wakil ketua DPRD. (4) Uang paket anggota DPRD sebesar 10 % (sepuluh persen) dari uang representasi anggota DPRD. Pasal 10 (1) Tunjangan jabatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) huruf e diberikan setiap bulan kepada pimpinan dan anggota DPRD. (2) Tunjangan jabatan ketua DPRD sebesar 145 % (seratus empat puluh lima persen) uang representasi ketua DPRD. (3) Tunjangan jabatan wakil ketua DPRD sebesar 145 % (seratus empat puluh lima persen) uang representasi wakil ketua DPRD. (4) Tunjangan jabatan anggota DPRD sebesar 145 % (seratus empat puluh lima persen) yang representasi anggota DPRD. Pasal 11 (1) Tunjangan alat kelengkapan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) huruf f diberikan setiap bulan kepada pimpinan dan anggota DPRD yang duduk dalam Badan Musyawarah, Komisi, Badan Anggaran, Bapemperda dan Badan Kehormatan. (2) Tunjangan alat kelengkapan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan : a. ketua, sebesar 7,5 % (tujuh koma lima persen) dari tunjangan jabatan ketua DPRD;

- 9 - b. wakil ketua, sebesar 5 % (lima persen) dari tunjangan jabatan ketua DPRD; c. sekretaris, sebesar 4 % (empat persen) dari tunjangan jabatan ketua DPRD; dan d. anggota, sebesar 3 % (tiga persen) dari tunjangan jabatan ketua DPRD. Pasal 12 (1) Tunjangan alat kelengkapan lainnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) huruf g diberikan kepada pimpinan dan anggota DPRD yang duduk dalam alat kelengkapan lainnya yang dibentuk oleh DPRD. (2) Tunjangan alat kelengkapan lainnya sebagaiman dimaksud pada ayat (1) diberikan selama alat kelengkapan lainnya terbentuk dan melaksanakan tugas. (3) Tunjangan alat kelengkapan lainnya sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diberikan : a. ketua, sebesar 7,5 % (tujuh koma lima persen) dari tunjangan jabatan ketua DPRD; b. wakil ketua, sebesar 5 % (lima persen) dari tunjangan jabatan ketua DPRD; c. sekretaris, sebesar 4 % (empat persen) dari tunjangan jabatan ketua DPRD; dan d. anggota, sebesar 3 % (tiga persen) dari tunjangan jabatan ketua DPRD. Paragraf 3 Penghasilan Yang Pajaknya Dibebankan Pada Pimpinan dan Anggota DPRD Pasal 13 (1) Tunjangan komunikasi intensif pimpinan dan anggota DPRD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (2) huruf a, diberikan setiap bulan untuk peningkatan kinerja kepada pimpinan dan anggota DPRD. (2) Tunjangan komunikasi intensif pimpinan dan anggota DPRD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan sesuai dengan ketentuan, untuk kemampuan keuangan Daerah : a. Tinggi, paling banyak 7 (tujuh) kali;

- 10 - b. Sedang, paling banyak 5 (lima) kali; dan c. Rendah, paling banyak 3 (tiga) kali; dari uang representasi ketua DPRD. Pasal 14 (1) Penentuan kelompok kemampuan keuangan Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (2) dihitung dengan menggunakan formula kemampuan keuangan Daerah sama dengan pendapatan umum Daerah dikurangi belanja Aparatur Sipil Negara. (2) Pendapatan umum Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas pendapatan asli daerah ditambah dana bagi hasil dan dana alokasi umum. (3) Belanja Aparatur Sipil Negara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas gaji dan tunjangan Pegawai Negeri Sipil Daerah yang meliputi gaji pokok, tunjangan keluarga, tunjangan jabatan, tunjangan beras dan tunjangan pajak penghasilan. Pasal 15 Pengelompokan kemampuan keuangan Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat (1) sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan. Pasal 16 (1) Tunjangan reses sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (2) huruf b diberikan setiap melaksanakan reses kepada pimpinan dan anggota DPRD. (2) Tunjangan reses sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan sesuai dengan ketentuan untuk kemampuan keuangan Daerah : a. Tinggi, paling banyak 7 (tujuh) kali; b. Sedang, paling banyak 5 (lima) kali; dan c. Rendah, paling banyak 3 (tiga) kali; dari uang representasi ketua DPRD. Pasal 17 (1) Selain tunjangan reses kepada pimpinan dan anggota DPRD juga

- 11 - disediakan belanja penunjang kegiatan reses yang dianggarkan dalam program kegiatan Sekretariat DPRD. (2) Perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pertanggungjawaban belanja penunjang kegiatan reses sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pasal 18 Besaran tunjangan komunikasi intensif dan tunjangan reses sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 dan Pasal 16 diatur sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Bagian Ketiga Tunjangan Kesejahteraan Pimpinan dan Anggota DPRD Pasal 19 Tunjangan kesejahteraan pimpinan dan anggota DPRD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2) huruf b terdiri atas : a. jaminan kesehatan; b. jaminan kecelakaan kerja; c. jaminan kematian; dan d. pakaian dinas dan atributnya. Pasal 20 (1) Jaminan kesehatan bagi pimpinan dan anggota DPRD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 huruf a diberikan dalam bentuk iuran kepada Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. (2) Jaminan kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) juga termasuk istri/suami dan anak sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan. Pasal 21 (1) Selain jaminan kesehatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 ayat (1), pimpinan dan anggota DPRD disediakan pemeriksaan kesehatan yang bertujuan untuk mengetahui status kesehatan di luar cakupan pelayanan kesehatan yang diberikan oleh Badan Penyelenggara Jaminan

- 12 - Sosial Kesehatan. (2) Pemeriksaan kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun dan dilakukan di dalam negeri serta tidak termasuk istri atau suami dan anak. Pasal 22 Jaminan kecelakaan kerja dan jaminan kematian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 huruf b dan huruf c diberikan sesuai dengan jaminan kecelakaan kerja dan jaminan kematian sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan-undangan. Pasal 23 (1) Pakaian dinas dan atribut pimpinan dan anggota DPRD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 huruf d terdiri atas : a. pakaian sipil harian disediakan 2 (dua) pasang dalam 1 (satu) tahun; b. pakaian sipil resmi disediakan 1 (satu) pasang dalam 1 (satu) tahun; c. pakaian sipil lengkap disediakan 2 (dua) pasang dalam 5 (lima) tahun; d. pakaian dinas harian lengan panjang disediakan 1 (satu) pasang dalam 1 (satu) tahun; dan e. pakaian yang bercirikan khas daerah disediakan 1 (satu) pasang dalam 1 (satu) tahun. (2) Pakaian dinas dan atribut sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disediakan dengan mempertimbangkan prinsip efisiensi, efektifitas, dan kepatutan. (3) Ketentuan mengenai standar satuan harga pakaian dinas dan atribut sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Gubernur. Pasal 24 Selain tunjangan kesejahteraan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19, pimpinan DPRD disediakan tunjangan kesejahteraan berupa : a. rumah negara dan perlengkapannya; b. kendaraan dinas jabatan; dan c. belanja rumah tangga.

- 13 - Pasal 25 Selain tunjangan kesejahteraan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19, anggota DPRD dapat disediakan tunjangan kesejahteraan berupa : a. rumah negara dan perlengkapannya; dan b. tunjangan transportasi. Pasal 26 (1) Rumah negara dan perlengkapannya serta kendaraan dinas jabatan yang disediakan untuk pimpinan DPRD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 huruf a dan huruf b, dan rumah negara yang dapat disediakan bagi anggota DPRD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 huruf a sesuai standar berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan. (2) Pemakaian rumah negara dan perlengkapannya serta kendaraan dinas jabatan yang disediakan untuk pimpinan DPRD dan rumah negara yang dapat disediakan untuk anggota DPRD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan. (3) Pemeliharaan rumah negara dan perlengkapannya serta kendaraan dinas jabatan untuk pimpinan DPRD dan rumah negara yang dapat disediakan untuk anggota DPRD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibebankan pada APBD. (4) Struktur dan bentuk bangunan rumah negara yang disediakan untuk pimpinan DPRD dan yang dapat disediakan untuk anggota DPRD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak dapat diubah. Pasal 27 (1) Dalam hal pimpinan DPRD berhenti atau berakhir masa bakti, rumah negara dan perlengkapannya serta kendaraan dinas jabatan wajib dikembalikan dalam keadaan baik kepada Pemerintah Daerah paling lambat 1 (satu) bulan sejak tanggal berhenti atau berakhir masa bakti. (2) Dalam hal anggota DPRD yang disediakan rumah negara dan perlengkapannya berhenti atau berakhir masa bakti, rumah negara dan perlengkapannya wajib dikembalikan dalam keadaan baik kepada Pemerintah Daerah paling lambat 1 (satu) bulan sejak tanggal berhenti atau berakhirnya masa bakti.

- 14 - (3) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pengembalian rumah negara dan perlengkapannya serta kendaraan dinas jabatan yang disediakan untuk pimpinan DPRD dan rumah negara dan perlengkapannya yang dapat disediakan untuk anggota DPRD disesuaikan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pasal 28 Rumah negara dan perlengkapannya serta kendaraan dinas jabatan yang disediakan untuk pimpinan DPRD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 huruf a dan huruf b, dan rumah negara yang dapat disediakan untuk anggota DPRD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 huruf a tidak dapat disewabelikan, digunausahakan, dipindahtangankan dan/atau diubah status hukumnya. Pasal 29 (1) Dalam hal Pemerintah Daerah belum dapat menyediakan rumah negara dan kendaraan dinas jabatan bagi pimpinan DPRD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 huruf a dan huruf b, kepada yang bersangkutan diberikan tunjangan perumahan dan tunjangan transportasi. (2) Dalam hal Pemerintah Daerah belum dapat menyediakan rumah negara bagi anggota DPRD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 huruf a, kepada yang bersangkutan dapat diberikan tunjangan perumahan. (3) Tunjangan perumahan dan tunjangan transportasi bagi pimpinan DPRD dan anggota DPRD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diberikan dalam bentuk uang dan dibayarkan setiap bulan terhitung mulai tanggal pengucapan sumpah/janji. Pasal 30 (1) Besaran tunjangan perumahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29 ayat (1) dan ayat (2) harus memperhatikan asas kepatutan, kewajaran, rasionalitas, standar harga setempat yang berlaku, dan standar luas bangunan dan lahan rumah negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan. (2) Besaran tunjangan perumahan yang dibayarkan harus sesuai dengan standar satuan harga sewa rumah yang berlaku untuk standar rumah

- 15 - negara bagi pimpinan dan anggota DPRD, tidak termasuk mebel, belanja listrik, air, gas, dan telepon. (3) Besaran tunjangan transportasi yang dibayarkan kepada Pimpinan dan Anggota DPRD harus sesuai dengan standar satuan harga sewa kendaraan yang berlaku untuk standar kendaraan dinas jabatan bagi Pimpinan, tidak termasuk biaya perawatan dan biaya operasional kendaraan dinas jabatan. (4) Besaran tunjangan transportasi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pasal 31 Ketentuan lebih lanjut mengenai besaran tunjangan perumahan dan tunjangan transportasi diatur dalam Peraturan Gubernur. Pasal 32 (1) Belanja rumah tangga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 huruf c disediakan dalam rangka menunjang pelaksanaan fungsi, tugas, dan wewenang pimpinan DPRD. (2) Belanja rumah tangga sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digunakan untuk memenuhi kebutuhan minimal rumah tangga dengan mempertimbangkan kemampuan keuangan Daerah. (3) Kebutuhan minimal rumah tangga pimpinan DPRD sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dianggarkan dalam program dan kegiatan Sekretariat DPRD. (4) Standar kebutuhan minimal rumah tangga pimpinan DPRD sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dengan ketentuan : a. Ketua DPRD disamakan dengan standar kebutuhan minimal rumah tangga Gubernur; dan b. Wakil Ketua DPRD disamakan dengan standar kebutuhan minimal rumah tangga Wakil Gubernur. (5) Ketentuan mengenai standar kebutuhan minimal rumah tangga sebagaimana dimaksud pada ayat (4) diatur dalam Peraturan Gubernur.

- 16 - Pasal 33 Dalam hal pimpinan DPRD tidak menggunakan fasilitas rumah negara dan perlengkapannya, tidak diberikan belanja rumah tangga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 huruf c. Pasal 34 (1) Bagi suami dan/atau istri yang menduduki jabatan sebagai pimpinan dan/atau anggota DPRD pada DPRD yang sama hanya diberikan salah satu tunjangan perumahan. (2) Bagi pimpinan dan anggota DPRD yang suami atau istrinya menjabat sebagai kepala daerah/wakil kepala daerah pada daerah yang sama tidak diberikan tunjangan perumahan. (3) Bagi pimpinan dan/atau anggota DPRD yang diberhentikan sementara tidak diberikan tunjangan perumahan dan tunjangan transportasi. Pasal 35 Rumah negara dan perlengkapannya serta kendaraan dinas jabatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 huruf a dan huruf b serta tunjangan perumahan dan tunjangan transportasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 huruf a dan huruf b tidak dapat diberikan kepada pimpinan dan anggota DPRD secara bersamaan. Bagian Keempat Uang Jasa Pengabdian Pimpinan dan Anggota DPRD Pasal 36 (1) Pimpinan atau anggota DPRD yang meninggal dunia atau mengakhiri masa baktinya diberikan uang jasa pengabdian. (2) Besaran uang jasa pengabdian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disesuaikan dengan masa bakti pimpinan dan anggota DPRD, dengan ketentuan: a. masa bakti kurang dari atau sampai dengan 1 (satu) tahun, diberikan uang jasa pengabdian sebesar 1 (satu) bulan uang representasi; b. masa bakti sampai dengan 2 (dua) tahun, diberikan uang jasa pengabdian sebesar 2 (dua) bulan uang representasi; c. masa bakti sampai dengan 3 (tiga) tahun, diberikan uang jasa

- 17 - pengabdian sebesar 3 (tiga) bulan uang representasi; d. masa bakti sampai dengan 4 (empat) tahun, diberikan uang jasa pengabdian sebesar 4 (empat) bulan uang representasi; dan e. masa bakti sampai dengan 5 (lima) tahun, diberikan uang jasa pengabdian sebesar 5 (lima) bulan atau paling banyak 6 (enam) bulan uang representasi. (3) Dalam hal pimpinan atau anggota DPRD meninggal dunia, uang jasa pengabdian sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diberikan kepada ahli warisnya. (4) Pembayaran uang jasa pengabdian dilakukan setelah yang bersangkutan diberhentikan dengan hormat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. (5) Dalam hal pimpinan dan anggota DPRD diberhentikan dengan tidak hormat, tidak diberikan uang jasa pengabdian. BAB III BELANJA PENUNJANG KEGIATAN DPRD Pasal 37 (1) Belanja penunjang kegiatan DPRD disediakan untuk mendukung kelancaran fungsi, tugas, dan wewenang DPRD berupa: a. program, yang terdiri atas: 1. penyelenggaraan rapat; 2. kunjungan kerja; 3. pengkajian, penelaahan, dan penyiapan Perda; 4. peningkatan kapasitas dan profesionalisme sumber daya manusia di lingkungan DPRD; 5. koordinasi dan konsultasi kegiatan pemerintahan dan kemasyarakatan; dan 6. program lain sesuai dengan fungsi, tugas, dan wewenang DPRD; b. dana operasional pimpinan DPRD; c. pembentukan kelompok pakar atau tim ahli alat kelengkapan DPRD; d. penyediaan tenaga ahli fraksi; dan e. belanja sekretariat fraksi. (2) Belanja penunjang kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disusun berdasarkan rencana kerja yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

- 18 - Pasal 38 (1) Belanja penunjang program penyelenggaraan rapat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 ayat (1) huruf a angka 1, disediakan dalam bentuk belanja makanan dan minuman untuk peserta rapat. (2) Penyelenggaraan rapat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan di kantor DPRD Provinsi Sumatera Barat. Pasal 39 (1) Belanja penunjang program kunjungan kerja sebagaimana dmaksud dalam Pasal 37 ayat (1) huruf a angka 2, disediakan untuk kunjungan kerja pimpinan dan anggota DPRD yang tergabung dalam alat kelengkapan DPRD. (2) Belanja penunjang progran kunjungan kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disediakan untuk kunjungan kerja dalam daerah, luar daerah dan/atau luar negeri. (3) Belanja penunjang program kunjungan kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (2) digunakan untuk mendukung kegiatan pimpinan dan kegiatan alat kelengkapan DPRD terkait. Pasal 40 (1) Belanja penunjang program pengkajian, penelahaan dan penyiapan Perda sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 ayat (1) huruf a angka 3, disediakan untuk penyusunan rancangan Perda usul prakarsa dan pembahasan rancangan Perda. (2) Belanja penyusunan rancangan Perda usul prakarsa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah biaya untuk penyusunan naskah akademis dan rancangan Perda usul prakarsa DPRD. (3) Belanja pembahasan rancangan Perda sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disediakan untuk pembahasan rancangan Perda yang berasal dari usul Gubernur dan usul prakarsa DPRD. (4) Belanja pembahasan rancangan Perda sebagaimana dimaksud pada ayat (3) disediakan untuk : a. konsultasi awal; b. studi banding;

- 19 - c. fasilitasi atau evaluasi; dan d. sosialisasi. Pasal 41 Ketentuan lebih lanjut tentang kegiatan pembahasan rancangan Perda diatur lebih lanjut dalam Peraturan DPRD dengan memperhatikan tahapan pembahasan rancangan Perda sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan. Pasal 42 (1) Belanja penunjang program peningkatan kapasitas dan profesionalisme sumber daya manusia dilingkungan DPRD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 ayat (1) huruf a angka 4, disediakan untuk kegiatan bimbingan teknis, workshop, pelatihan seminar, sosialisasi peraturan perundangundangan yang dilakukan oleh Pemerintah yang diikuti oleh pimpinan DPRD, anggota DPRD dan sekretaris DPRD. (2) Penyedian belanja penunjang program peningkatan kapasitas dan profesionalisme sumber daya manusia dilingkungan DPRD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disesuaikan dengan kebutuhan. Pasal 43 (1) Belanja penunjang program koordinasi dan konsultasi kegiatan pemerintahan dan kemasyarakatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 ayat (1) huruf a angka 5, disediakan untuk kegiatan yang terkait dengan pelaksanaan fungsi, tugas dan wewenang DPRD dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah. (2) Kegiatan koordinasi dan konsultasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh pimpinan DPRD, alat kelengkapan DPRD, alat kelengkapan DPRD dan/atau anggota DPRD yang ditugaskan oleh pimpinan DPRD Pasal 44 Belanja penunjang program lainnya sesuai dengan fungsi, tugas dan wewenang DPRD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 ayat (1) huruf a angka 6, disediakan sesuai dengan kebutuhan DPRD sesuai dengan rencana kerja lembaga DPRD.

- 20 - Pasal 45 (1) Dana operasional pimpinan DPRD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 ayat (1) huruf b diberikan setiap bulan kepada ketua DPRD dan wakil ketua DPRD untuk menunjang kegiatan operasional yang berkaitan dengan representasi, pelayanan, dan kebutuhan lain guna melancarkan pelaksanaan tugas ketua DPRD dan wakil ketua DPRD sehari hari. (2) Dana operasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan sesuai dengan kemampuan keuangan Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15. (3) Penganggaran dana operasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) disusun secara kolektif oleh Sekretaris DPRD dengan ketentuan sebagai berikut: a. ketua DPRD, dengan kelompok kemampuan keuangan daerah: 1). tinggi, paling banyak 6 (enam) kali dari uang representasi ketua DPRD; 2). sedang, paling banyak 4 (empat) kali dari uang representasi ketua DPRD; dan 3). rendah, paling banyak 2 (dua) kali dari uang representasi Ketua DPRD. b. wakil ketua DPRD, dengan kelompok kemampuan keuangan daerah: 1). tinggi, paling banyak 4 (empat) kali dari uang representasi wakil ketua DPRD; 2). sedang, paling banyak 2,5 (dua koma lima) kali dari uang representasi wakil ketua; dan 3). rendah, paling banyak 1,5 (satu koma lima) kali dari uang representasi wakil ketua DPRD. (4) Pemberian dana operasional sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilakukan setiap bulan dengan ketentuan: a. 80% (delapan puluh persen) diberikan secara sekaligus untuk semua biaya atau disebut lumpsum; dan b. 20% (dua puluh persen) diberikan untuk dukungan dana operasional lainnya. (5) Dalam hal terdapat sisa dana operasional setelah pelaksanaan ketentuan pemberian sebagaimana dimaksud pada ayat (4) tidak digunakan sampai dengan akhir tahun anggaran, sisa dana dimaksud harus

- 21 - disetorkan ke rekening kas umum daerah paling lambat tanggal 31 Desember tahun anggaran berkenaan. (6) Dana operasional pimpinan DPRD tidak digunakan untuk keperluan pribadi, kelompok, dan/atau golongan, dan penggunaannya harus memperhatikan asas manfaat, efektifitas, efisiensi, dan akuntabilitas. Pasal 46 (1) Kelompok pakar atau tim ahli alat kelengkapan DPRD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 ayat (1) huruf c merupakan sejumlah tertentu pakar atau ahli yang mempunyai kemampuan dalam disiplin ilmu yang sesuai dengan kebutuhan pelaksanaan fungsi, tugas, dan wewenang DPRD yang tercermin dalam alat kelengkapan DPRD sesuai dengan kebutuhan DPRD atas usul anggota, pimpinan fraksi, dan pimpinan alat kelengkapan DPRD. (2) Kelompok pakar atau tim ahli alat kelengkapan DPRD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling banyak 3 (tiga) orang untuk setiap alat kelengkapan DPRD. (3) Kelompok pakar atau tim ahli alat kelengkapan DPRD diangkat dan diberhentikan dengan keputusan Sekretaris DPRD sesuai dengan kebutuhan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan sesuai dengan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2). (4) Pembayaran kompensasi bagi kelompok pakar atau tim ahli alat kelengkapan DPRD didasarkan pada kehadiran sesuai dengan kebutuhan DPRD atau kegiatan tertentu DPRD dan dapat dilakukan dengan harga satuan orang hari atau orang bulan. (5) Ketentuan mengenai besaran kompensasi kelompok pakar atau tim ahli alat kelengkapan DPRD diatur dalam Peraturan Gubernur dengan memperhatikan standar keahlian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. (6) Pengadaan kelompok pakar atau tim ahli alat kelengkapan DPRD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pasal 47 (1) Tenaga ahli fraksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 ayat (1) huruf

- 22 - d merupakan tenaga ahli yang disediakan 1 (satu) orang untuk setiap fraksi dan mempunyai kemampuan dalam disiplin ilmu tertentu yang mendukung tugas fraksi serta diberikan kompensasi dengan memperhatikan standar keahlian, prinsip efisiensi, dan sesuai dengan kemampuan keuangan daerah. (2) Tenaga ahli fraksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan keputusan Sekretaris DPRD. (3) Ketentuan mengenai besaran kompensasi tenaga ahli fraksi diatur dalam Peraturan Gubernur dengan memperhatikan standar keahlian sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan. (4) Pengadaan tenaga ahli fraksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pasal 48 (1) Belanja sekretariat fraksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 ayat (1) huruf e dibiayai dari anggaran sekretariat DPRD sesuai dengan kebutuhan DPRD dan sesuai dengan kemampuan keuangan Daerah. (2) Belanja sekretariat fraksi terdiri atas penyediaan sarana dan anggaran. (3) Penyediaan sarana sebagaimana dimaksud pada ayat (2) meliputi ruang kerja pada sekretariat DPRD dan kelengkapan kantor sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan tidak termasuk sarana mobilitas. (4) Penyediaan anggaran sebagaimana dimaksud pada ayat (2) meliputi pemenuhan kebutuhan belanja alat tulis kantor dan makan minum rapat fraksi yang diselenggarakan di lingkungan kantor sekretariat DPRD dengan memperhatikan prinsip efisiensi, efektifitas, dan kepatutan. BAB IV PENGELOLAAN HAK KEUANGAN DAN ADMINISTRATIF PIMPINAN DAN ANGGOTA DPRD Pasal 49 (1) Penghasilan, tunjangan kesejahteraan, uang jasa pengabdian Pimpinan dan anggota DPRD, serta belanja penunjang kegiatan DPRD merupakan anggaran belanja DPRD yang diformulasikan ke dalam rencana kerja

- 23 - dan anggaran organisasi perangkat daerah sekretariat DPRD serta diuraikan ke dalam jenis belanja sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. (2) Pengelolaan anggaran belanja DPRD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan. (3) Anggaran belanja DPRD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari APBD. BAB V KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 50 (1) Pimpinan atau anggota DPRD yang diberhentikan sementara oleh pejabat yang berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan tetap diberikan hak keuangan dan administratif berupa uang representasi, uang paket, tunjangan keluarga, tunjangan beras, jaminan kesehatan, dan jaminan kematian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. (2) Dalam hal pimpinan DPRD berhalangan sementara lebih dari 30 (tiga puluh) hari dan diangkat pelaksana tugas pimpinan DPRD oleh pejabat yang berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan, pelaksana tugas pimpinan DPRD tersebut diberikan hak keuangan dan administratif yang dipersamakan dengan Pimpinan DPRD definitif yang digantikan terhitung mulai tanggal 1 (satu) bulan berikutnya. BAB VI KETENTUAN PENUTUP Pasal 51 Pada saat Peraturan Daerah ini mulai berlaku, Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 1 Tahun 2005 tentang Kedudukan dan Protokoler Pimpinan dan Anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Barat Nomor 1 Tahun 2005 tentang Kedudukan dan

- 24 - Protokoler Pimpinan dan Anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat, sepanjang mengatur hak keuangan dan administratif, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 52 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Barat. Ditetapkan di Padang pada tanggal 14 September 2017 GUBERNUR SUMATERA BARAT, Ttd IRWAN PRAYITNO Diundangkan di Padang pada tanggal 14 September 2017 SEKRETARIS DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT, Ttd ALI ASMAR LEMBARAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2017 NOMOR 9

- 25 - PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 9 TAHUN 2017 TENTANG PELAKSANAAN HAK KEUANGAN DAN ADMINISTRATIF PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT I. UMUM Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah telah menegaskan bahwa penyelenggaraan pemerintahan daerah dilaksanakan oleh DPRD dan Kepala Daerah yang berkedudukan sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah yang diberi mandat oleh rakyat untuk melaksanakan urusan pemerintahan yang diserahkan kepala daerah. Sebagai salah satu unsur penyelenggara pemerintahan daerah, DPRD diharapkan mampu membawa nilai-nilai demokratis dan memperjuangkan aspirasi rakyat dan daerah. Fungsi Strategis DPRD dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah meliputi fungsi pembentukan peraturan daerah yang diwujudkan dalam bentuk membahas bersama gubernur dan menyetujui atau tidak menyetujui rancangan peraturan daerah, mengajukan usul rancangan peraturan daerah dan menyusun propemperda bersama gubernur, sedangkan fungsi anggaran diwujudkan dalam bentuk memberikan pandangan dan pertimbangan terhadap arah pembangunan daerah dalam bentuk pokok-pokok pikiran DPRD serta membahas dan persetujuan bersama dengan gubernur terhadap APBD. Selain fungsi tersebut, DPRD menjalankan fungsi pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan daerah dan peraturan gubernur, pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan perundang-undangan lainnya yang terkait dengan penyelenggaraan pemerintahan daerah dan pengawasan terhadap tindak lanjut hasil pemeriksaan laporan keuangan oleh BPK RI.

- 26 - Tolak ukur keberhasilan DPRD menjalankan amanat rakyat, tidak terlepas dari sumber daya manusia, integritas, dan kredibilitas Pimpinan dan Anggota DPRD. Untuk menunjang hal tersebut, perlu dilakukan koordinasi antara DPRD dan Pemerintah Daerah agar terjalin hubungan yang baik, harmonis, serta tidak saling mendominasi satu sama lain. Peningkatan kerja sama secara kelembagaan dilaksanakan melalui keseimbangan antara mengelola dinamika politik disatu pihak dan tetap menjaga stabilitas pemerintah daerah yang dilakukan dapat memberikan manfaat secara signifikan bagi peningkatan kesejahteraan rakyat di daerah tersebut. Untuk dapat berjalannya pola keseimbangan pengelolaan pemerintahan daerah perlu ditunjang dengan kesejahteraan yang memadai. Pengaturan tentang hak keuangan dan administratif Pimpinan dan Anggota DPRD, selain untuk meningkatkan peran dan tanggung jawab lembaga perwakilan rakyat daerah dalam rangka mengembangkan kehidupan demokrasi, menjamin keterwakilan rakyat dan daerah dalam melaksanakan fungsi, tugas, dan wewenang lembaga, mengembangkan mekanisme keseimbangan antara DPRD dan Pemerintah Daerah, serta meningkatkan kualitas, produktivitas, kinerja DPRD, juga untuk mewujudkan keadilan dan kesejahteraan. II. PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Pasal 2 Pasal 3 Pasal 4 Pasal 5 Yang dimaksud dengan pajaknya adalah pajak atas penghasilan sehubungan dengan pekerjaan, jasa, atau kegiatan dengan nama dan dalam bentuk apa pun yang diterima atau diperoleh wajib

- 27 - pajak orang pribadi dalam negeri sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pasal 6 Pasal 7 Pasal 8 Ayat (1) Tunjangan keluarga diberikan dalam bentuk tunjangan istri/suami dan tunjangan anak kepada Pimpinan dan Anggota DPRD yang memiliki istri/suami dan anak yang sah berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan. Ayat (2) Pasal 9 Pasal 10 Pasal 11 Pasal 12 Pasal 13 Pasal 14 Pasal 15 Pasal 16 Pasal 17

- 28 - Pasal 18 Pasal 19 Pasal 20 Pasal 21 Ayat (1) Ayat (2) Yang dimaksud dengan pemeriksaan kesehatan yang bertujuan untuk mengetahui status kesehatan adalah medical check up. Pasal 22 Pasal 23 Yang dimaksud dengan atribut adalah lambang tuah sakato seberat 3 emas yang diberikan kepada anggota DPRD pada awal masa bakti, termasuk anggota DPRD pengganti antar waktu (PAW). Pasal 24 Yang dimaksud dengan rumah negara adalah bangunan yang memiliki Pemerintah Daerah dan berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana pembinaan keluarga serta menunjang pelaksanaan tugas jabatan. Pasal 24 Cukup jelas Pasal 25 Pasal 26 Pasal 27 Pasal 28

- 29 - Pasal 29 Pasal 30 Besaran tunjangan transportasi yang dibayarkan kepada anggota DPRD didasarkan pada : a. Ketua DPRD dengan jenis kendaraan sedan atau jeep dengan kapasitas mesin 2.700 cc; dan b. Wakil Ketua dengan jenis kendaraan sedan atau mini bus dengan kapasitas mesin 2.500 cc. c. Anggota DPRD dengan Jenis kendaraan Sedan atau Minibus dengan kapasitas mesin Bensin 2000 cc atau Solar 2500 cc. Pasal 31 Pasal 32 Pasal 33 Pasal 34 Pasal 35 Pasal 36 Pasal 37 Ayat (1) Belanja penunjang kegiatan DPRD bukan untuk mendanai pembayaran uang lelah/insentif/uang kehormatan/uang saku atau sejenisnya dalam mengikuti kegiatan-kegiatan DPRD Ayat (2) Pasal 38 Pasal 39 Pasal 40

- 30 - Pasal 41 Pasal 42 Pasal 43 Pasal 44 Pasal 45 Pasal 46 Ayat (1) Yang dimaksud dengan representasi antara lain menyampaikan berbagai informasi dan permasalahan yang ada di masyarakat, melaksanakan dan mensosialisasi kebijakan DPRD kepada seluruh Anggota DPRD. Yang dimaksud dengan pelayanan antara lain untuk pelayanan, keamanan, dan transportasi guna mendukung kelancaran tugas ketua DPRD dan wakil ketua DPRD. Yang dimaksud dengan kebutuhan lain antara lain untuk mengikuti upacara kenegaraan, upacara peringatan hari jadi daerah, pelantikan pejabat daerah, melakukan koordinasi dan konsultasi kepada kepala daerah, musyawarah pimpinan daerah, dan tokoh masyarakat, menjadi juru bicara DPRD dan pemberian bantuan kepada masyarakat/kelompok masyarakat yang sifatnya insidental. Ayat (2) Ayat (3) Ayat (4)

- 31 - Pasal 47 Pasal 48 Pasal 49 Pasal 50 Pasal 51 Pasal 52 TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 139