BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan komputer pada masa sekarang ini sangat pesat dalam kehidupan manusia terutama pada dunia pendidikan. Komputer sangat membantu untuk proses operasi disetiap instansi, baik instansi pemerintah atau pun instansi swasta. Banyak perusahaan transportasi yang mulai menggunakan komputer sebagai alat perhitungan, e-ticket atau sistem keamanan, termasuk perusahaan kereta api. Di Indonesia, kereta api adalah salah satu kendaraan yang menjadi favorit masyarakat di pulau jawa dan sumatera, tidak bisa dipungkiri kereta api sendiri merupakan peninggalan zaman penjajahan, namun pengembangan kereta api di Indonesia sangat lambat padahal sudah lebih dari tiga dekade. Jika kita melihat negara Jepang, mereka sudah mempunyai kereta api super cepat yang mencapai 300 km/jam, bahkan rel yang menembus gunung serta palang pintu otomatis (level crossing) di jalan raya. Di Indonesia sendiri masih sangat sering terjadi kecelakan karena pengembangan fasilitas yang tidak memadai. Kecelakaan lalu lintas pada perlintasan rel kereta api kerap sering terjadi, banyaknya kecelakaan kereta api karena sistem peringatan yang terlambat, biasanya karena human error. Kecelakaan ini menyebabkan banyak timbul korban jiwa, baik yang luka-luka maupun
2 yang meninggal serta kerugian material lainnya. Dalam rangka mengurangi kecelakaan lalu lintas pada pintu perlintasan kereta api perlu kiranya setiap lintasan diberi pintu perlintasan. Sistem pintu perlintasan kereta api di Indonesia pada umumnya masih digerakkan secara manual, ketergantungan akan seorang operator(manusia) biasanya akan terjadi. Hal ini disebabkan oleh kebutuhan manusia untuk istirahat dan manusia memiliki kelalaian, manusia dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor dari luar dalam melakukan pekerjaannya. Selain itu sistem secara manual juga memiliki kelemahan yang lain, yaitu inefisiensi tenaga kerja. Jika setiap pintu perlintasan membutuhkan seorang operator pintu perlintasan apalagi tingkat arus lalu lintas yang tidak terlalu tinggi seperti di Indonesia maka perusahaan transportasi akan mengalami kerugian. Oleh karena itu dibutuhkan alat yang mampu melakukan tugas seorang penjaga palang pintu kereta api tanpa harus istirahat dan tidak memiliki kelalaian. Pengembangan palang pintu otomatis dilakukan karena jumlah kematian yang diakibatkan kecelakaan di palang pintu sangat tinggi, bahkan di Amerika mencapai lebih dari 300 orang setiap tahunnya. Jumlah ini jauh lebih banyak jika diambil dari setiap negara di dunia yang memiliki transportasi kereta api, sehingga perlu dibuat sistem keamanan yang terpadu dan selalu aktif. Dari uraian di atas, penulis akan untuk membuat perangkat lunak yang dapat mensimulasikan cara kerja palang pintu kereta api otomatis agar masyarakat mengerti cara kerja dan keuntungan yang didapatkan dari penggunaan sistem palang pintu otomatis.
3 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, penulis merumuskan masalah yaitu, perhitungan kecepatan kereta api untuk menentukan waktu yang dibutuhkan dalam turunnya palang pintu kereta api otomatis. 1.3 Batasan Masalah 1. Simulasi ini tidak membahas mengenai hardware palang pintu otomatis. 2. Batas kecepatan kereta api yang adalah minimal 40 Km/Jam dan maksimal 60 Km/Jam. 3. Jarak sensor pertama adalah 1 Km dan jarak sensor kedua ½ Km dihitung dari palang pintu kereta api. 4. Diasumsikan bahwa kecepatan kereta api tetap dan tidak berubah selama proses simulasi berlangsung. 5. Proses simulasi hanya menggunakan satu kereta api sebagai objek percobaan. 6. Arah kereta api melaju dari kanan ke kiri. 7. Sensor pertama merupakan pembaca kecepatan, dan sensor kedua adalah pembaca untuk menentukan turunnya palang pintu kereta api.
4 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian yaitu, untuk menyelesaikan masalah perhitungan kecepatan kereta api dan waktu yang dibutuhkan ketika palang pintu otomatis turun, dan mengimplementasikan hasil perhitungan ke dalam bentuk perangkat lunak yang baik dan user-friendly sehingga mudah dimengerti oleh masyarakat awam. 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat Penelitian penulis yaitu: 1. Pembaca mengerti cara kerja, fungsi dan kelemahan serta keunggulan yang dimiliki oleh palang pintu otomatis. 2. Dapat digunakan sebagai referensi untuk penelitian lanjutan tentang palang pintu otomatis kereta api. 1.6 Metodologi Penyusunan Tugas Akhir Metode yang digunakan dalam penyusunan tugas akhir ini adalah : a. Tinjauan pustaka, mempelajari buku, artikel, dan situs yang terkait dengan bentuk dan proses perancangan perangkat lunak. b. Wawancara, melakukan studi dengan metode wawancara kepada dosen ataupun praktisi yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas dalam tugas akhir ini. c. Pengumpulan data, mengumpulkan data-data yang terkait dengan proyek pembuatan perangkat lunak yang sedang dikerjakan.
5 d. Implementasi, pembuatan perangkat lunak yang sedang dikerjakan. e. Penulisan tugas akhir, dimulai dari pembuatan proposal sampai dengan pembuatan kesimpulan dari implementasi software metrics yang telah dilakukan. 1.7 Sistematika Penulisan Tugas Akhir Penulisan tugas akhir ini tersusun dalam 5 (lima) bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut : BAB I Pendahuluan Bab Pendahuluan ini berisikan latar belakang pemilihan judul, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penyusunan tugas akhir, manfaat penyusunan tugas akhir, metodologi penelitian, dan sistematika penyusunan tugas akhir. BAB II Landasan Teori Pada bab Landasan Teori berisikan beberapa teori berasal dari referensi yang mendasari dan berhubungan dengan perancangan aplikasi perangkat lunak simulasi palang pintu otomatis kereta api ini. BAB III Analisis dan Perancangan Pada bab ini diuraikan deskripsi dan desain perangkat lunak yang sedang dikembangkan. Desain perangkat lunak meliputi Flowchart, DFD dan ERD software.
6 BAB IV Implementasi Berisi implementasi dan evaluasi terhadap software yang telah diterapkan dalam proses pembuatan perangkat lunak, juga berisi bagaimana mengimplementasikan aplikasi perangkat lunak yang sudah dibangun dengan menguraikan persiapan-persiapan teknis sebelum menguji aplikasi serta menampilkan hasil akhir dari aplikasi perangkat lunak. BAB V Penutup Bab Penutup ini merupakan bab terakhir yang berisi kesimpulan dan saran yang diberikan untuk pengembangan aplikasi lebih lanjut.