BAB I PENDAHULUAN. hingga saat ini adalah permasalahan kesehatan (Human Healt). Nampaknya

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dalam pembangunan kesehatan yaitu jumlah penduduk yang besar dengan

BAB I PENDAHULUAN. produktif secara sosial dan ekonomi. Masyarakat berperan serta, baik secara

BAB I PENDAHULUAN. yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Angka penderita kanker di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya.

BAB I PENDAHULUAN. Setiap orang dalam kesibukan dan aktivitas yang terus dijalani, tidak

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. diakibatkan berbagai faktor seperti perubahan pola penyakit dan pola pengobatan,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Pembangunan nasional merupakan pembangunan manusia dan seluruh

2016 GAMBARAN PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG MANAJEMEN PELAYANAN HOSPITAL HOMECARE DI RSUD AL-IHSAN PROVINSI JAWA BARAT

I. PENDAHULUAN. WHO (2006) menyatakan terdapat lebih dari 200 juta orang dengan Diabetes

BAB I PENDAHULUAN. jaringan tubuh yang tidak normal. Sel-sel kanker akan berkembang dengan cepat

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan

BAB I PENDAHULUAN. derajat kesehatan yang setinggi tingginya. Dalam mencapai kualitas hidup

KESEJAHTERAAN SUBJEKTIF PADA PENYANDANG KANKER PAYUDARA

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Kesehatan merupakan sesuatu yang sangat kompleks, bila dilihat secara

BAB 1 PENDAHULUAN. bawah usia tiga puluh tahun, kanker payudara sangat jarang muncul.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kanker merupakan salah satu penyebab utama morbiditas dan mortalitas di seluruh dunia.

BAB I PENDAHULUAN. kematian. Saat ini kanker menempati peringkat kedua penyebab kematian setelah

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan dalam bidang kesehatan adalah salah satu bentuk kongkret

BAB I PENDAHULUAN. dikalangan wanita sedunia, meliputi 16% dari semua jenis kanker yang diderita

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Antropologi secara harfiah dapat dikatakan sebagai suatu ilmu yang

2015 RUMAH SAKIT KHUSUS JANTUNG KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. serta ketidakpastian situasi sosial politik membuat gangguan jiwa menjadi

BAB I PENDAHULUAN. metode deteksi dini yang akurat. Sehingga hanya 20-30% penderita kanker

BAB I PENDAHULUAN. ada disekitarnya. Demikian halnya dengan nenek moyang kita yang telah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dan diantaranya adalah milik swasta. 1. dari 6 buah puskesmas, 22 BKIA, 96 dokter praktik dan 3 Rumah Bersalin.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. operasi/pembedahan (misalnya takut sakit waktu operasi, takut terjadi

BAB I PENDAHULUAN. Kanker serviks (leher rahim) adalah salah satu kanker ganas yang

BAB 1 PENDAHULUAN. payudara. Di Indonesia, kanker serviks berada diperingkat kedua. trakea, bronkus, dan paru-paru (8.5%), kanker kolorektal (8.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit tidak menular (PTM) merupakan masalah kesehatan utama di

BAB I PENDAHULUAN. terhadap kanker payudara seperti dapat melakukan sadari (periksa payudara

BAB I PENDAHULUAN. Tubuh terdiri dari sel-sel yang selalu tumbuh. Kadang-kadang. pertumbuhan tersebut tidak terkontrol dan membentuk suatu gumpalan.

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan untuk memberikan pelayanan medis yang dibutuhkan bagi setiap

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. dan bayi terjadi transisi epidemiologis penyakit. Populasi lansia semakin

BAB I PENDAHULUAN. Sakit merupakan kondisi yang tidak menyenangkan mengganggu aktifitas

2014 D INAMIKA PSIKOLOGIS PENERIMAAN D IRI PASIEN KANKER PAYUD ARA PRIA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

SOSIALISASI DETEKSI DINI PENYAKIT KANKER SERVIK, KANKER PAYUDARA, PUSKESMAS TENGARAN KABUPATEN SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. berbagai masalah lingkungan yang bersifat alamiah maupun buatan manusia.

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Lanjut usia yang lazim disingkat, Lansia adalah warga negara Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. kedokteran disebut dengan Systemic Lupus Erythematosus (SLE), yaitu

TINJAUAN TEORITIS. peraturan perundang-undangan yang berlaku.

BAB 1 PENDAHULUAN. Keadaan Gawat Darurat bisa terjadi kapan saja, siapa saja dan dimana saja.

Kanker Prostat. Prostate Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT. rumah sakit. Rumah sakit adalah suatu organisasi yang kompleks, menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. Stroke Menurut World Health Organization (WHO) (2001) seperti yang

BAB I PENDAHULUAN. kesengsaraan dan kematian pada manusia. Saat ini kanker menempati. Data World Health Organization (WHO) yang diterbitkan pada 2010

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi kesehatan di Indonesia mengalami perkembangan yang sangat berarti dalam

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit menular maupun tidak menular sekarang ini terus. berkembang. Salah satu contoh penyakit yang saat ini berkembang

2014 GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN LANSIA TENTANG HIPERTENSI DI RW 05 DESA DAYEUHKOLOT KABUPATEN BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini Indonesia menghadapi beban ganda penyakit atau double

BAB I PENDAHULUAN. karena sehat sangatlah mahal. Orang yang mengalami sakit akan merasa

No. Responden. I. Identitas Responden a. Nama : b. Umur : c. Pendidikan : SD SMP SMA Perguruan Tinggi. d. Pekerjaan :

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. meluas ke rongga mulut. Penyakit-penyakit didalam rongga mulut telah menjadi perhatian

BAB I PENDAHULUAN. kebidanan dalam suatu negara adalah Kematian Maternal. Kematian

BAB 1 PENDAHULUAN. kanker payudara dan 5 juta orang meninggal karena kanker payudara. Kanker

BAB I PENDAHULUAN. mengimbangi situasi tersebut. Salah satu kiat tersebut adalah dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menyerang perempuan. Di Indonesia, data Global Burden Of Center pada tahun

BAB I PENDAHULUAN. Fluktuasi politik dan ekonomi saat ini mengakibatkan perubahan pada tingkat

Tugas Akhir Universitas Mercu Buana April 2013

BAB I PENDAHULUAN. melindungi pekerja dari mesin, dan peralatan kerja yang akan menyebabkan traumatic injury.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara berkembang yang sedang membangun, tentunya banyak menghadapi masalah kesehatan masyarakat (Rihardi, 2006).

BAB I PENDAHULUAN. Osteoporosis merupakan penyakit tulang yang pada tahap awal belum

BAB I PENDAHULUAN. ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia. Glukosa

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesalahan dalam melakukan diagnosa penyakit adalah suatu resiko kritis yang harus

BAB I PENDAHULUAN. diketahui dan diobati. Hasil penelitian di Rumah Sakit Cipto. menunjukkan bahwa 80% penderita kanker payudara datang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di negara-negara yang sedang berkembang, seperti Indonesia yang kondisi

BAB I PENDAHULUAN. penyebab kematian. Berdasarkan Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun

BAB I PENDAHULUAN. bersosialisasi dan sebagainya. Setiap orang dianggap mampu untuk menjaga

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan penyakit non infeksi (penyakit tidak menular) justru semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak menular. Menurut Depkes RI, 2003 (dalam Tanjung 2012) Pada akhir abad 20

BAB I PENDAHULUAN. Masa dewasa awal adalah masa peralihan dari masa remaja menuju masa

BAB I PENDAHULUAN. Menurut data yang diperoleh dari WHO (World Health Organization),

2016 GAMBARAN PENGETAHUAN WANITA LANJUT USIA TENTANG DIET HIPERTENSI DI PANTI SOSIAL TRESNA WREDHA BUDI PERTIWI BANDUNG.

BAB III ELABORASI TEMA

BAB I PENDAHULUAN. demografi, epidemologi dan meningkatnya penyakit degeneratif serta penyakitpenyakit

BAB 1 : PENDAHULUAN. Kanker payudara dapat tumbuh di dalam kelenjer susu, saluran susu dan jaringan ikat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dalam Perspektif Budaya Oleh : M. Askar, S.Kep,Ns.,M.Kes

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kenyataannya pada saat ini, perkembangan praktik-praktik pengobatan

Mengatur Berat Badan. Mengatur Berat Badan

BAB I PENDAHULUAN. upaya kesehatan. Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manusia sebagai mahluk yang memiliki akal dan pikiran menjadikan

BAB 1 PENDAHULUAN. HIV merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi Human

I. PENDAHULUAN. Kanker adalah penyakit akibat pertumbuhan tidak normal dari sel-sel jaringan

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan data International Agency for Research on Cancer (IARC) diketahui

I. PENDAHULUAN. Tuberkulosis (TB) merupakan salah satu masalah kesehatan utama yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. serta dapat menjalar ke ke tempat yang jauh dari asalanya yang disebut metastasis.

I. PENDAHULUAN. Banyaknya minat untuk menjadi seorang dokter berpengaruh di dunia pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Kanker payudara merupakan jenis kanker yang paling banyak ditemui

Transkripsi:

6 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu permasalahan kependudukan terbesar yang dihadapi pemerintah hingga saat ini adalah permasalahan kesehatan (Human Healt). Nampaknya permasalahan ini bukan hanya dihadapi oleh bangsa Indonesia semata, namun permasalahan kesehatan kini telah menjadi isu global, sehingga dalam konteks permasalahan global ini, tidak ada lagi bentuk dikotomi negara atau negara negara yang menganggap dirinya tergolong kedalam kelompok atau kesatuan negara negara maju, negara berkembang atau pun kelompok negara terbelakang, karena masalah kesehatan merupakan PR bersama bagi seluruh negara di seantero jagad raya ini, yang secara tidak langsung selalu menuntut untuk segera dituntaskan. Masalah kesehatan masyarakat, terutama dinegara negara berkembang seperti Indonesia, didasarkan kepada dua aspek utama. yang pertama ialah aspek fisik seperti misalnya tersedianya sarana kesehatan dan pengobatan penyakit, sedangkan yang kedua adalah aspek non fisik yang menyangkut prilaku kesehatan. kedua aspek mendasar diatas mempunyai hubungan yang saling berkaitan yaitu aspek perilaku dalam menentukan sarana kesehatan dan pengobatan penyakit yang merupakan aspek non fisik prilaku seseorang / sekelompok orang yang kemungkinan besar sakit tapi mereka lebih memilih pergi ketempat pelayanan kesehatan ataupun memilih alternatif pengobatan yang lain. penentuan pemilihan pengobatan oleh pasien

7 dipengaruhi oleh beberapa faktor untuk memenuhi keinginan dan kebutuhannya untuk sembuh dan hidup lebih sejahtera. Masalah kesehatan belakangan ini semakin sering menjadi bahan pembicaraan di masyarakat, antara lain permasalahan perilaku masyarakat terhadap pengobatan itu sendiri,perilaku masyarakat disini lebih difokuskan pada perilaku seseorang atau sekelompok orang yang kemungkinan besar sakit, dan mereka memilih pergi ke tempat pelayanan kesehatan ataupun memilih alternative pengobatan yang lain.penentuan pemilihan pengobatan oleh masyarakat inimungkin dipengaruhi oleh beberapa factor, seperti jauhnya letak tempat pelayanan kesehatan dari tempat tinggal pasien,mahalnya biaya pengobatan, ketidakpuasan terhadap hasil pengobatan, sikap meremehkan terhadap suatu penyakit dan maraknya kasus-kasus malpraktek medis akhir-akhir ini di Indonesia. Gangguan kesehatan merupakan konsekuensi perilaku yang berwujud tindakan yang disadari atau tidak disadari, merugikan kesehatan atau menurunkan derajat kesehatan si pelaku sendiri atau orang orang lain, atau suatu kelompok. prilaku manusia merupakan hasil daripada segala macam pengalaman serta interaksi manusia dengan lingkungannya yang terwujud dalam bentuk pengetahuan, sikap dan tindakan. dengan kata lain, perilaku merupakan respons/reaksi seseorang individu terhadap stimulus yang berasal dari luar maupun dari dalam dirinya. respons ini dapat bersifat pasif (tanpa tindakan : berfikir, berpendapat, bersikap) maupun aktif (melakukan tindakan). sesuai dengan batasan ini, perilaku kesehatan dapat dirumuskan sebagai segala bentuk pengalaman dan interaksi individu dengan lingkungannya, khususnya yang menyangkut pengetahuan dan sikap tentang

8 kesehatan, serta tindakannya yang berhubungan dengan kesehatan. ( Solita Sarwono, 2007). Jika seseorang sakit maka dalam pengambilan keputusan terdapat beberapa determinan yang berpengaruh terhadap perilaku pasien.determinan itu banyak terdapat diluar ilmu kedokteran,sehingga sering kurang mendapat perhatian petugas kesehatan.harapan pasien berada dalam peran sakit memutuskan untuk mencari pengobatan dan keputusan ini dipengaruhi oleh harapan yang akan diperoleh dari pengobatan.beberapa hal yang mempengaruhi pemilihan itu,antara lain internalisasi dan ciri-ciri penyakit dalam individu serta konsep dan pengertian tentang sebab dan akibat penyakit yang dideritanya. Dewasa ini banyaknya jenis pengobatan yang bersaing untuk memberikan pelayanan terbaik untuk pasiennya. Sehingga pasien juga harus lebih selektif lagi memilih jenis pengobatan yang mana yang lebih baik untuk penyakit yang dideritanya. Ada dua jenis pengobatan yang lebih dikenal masyarakat secara umum yaitu pengobatan modern yang menggunakan tenaga medis professional atau sering disebut pengobatan ala barat dan pengobatan tradisonal atau pengobatan ala timur. Pada abad ke 19 sejak pengobatan modern berkembang dengan penemuan penemuan bakteri dan ditemukan Mikroskop, para ahli mulai menyimpulkan bahwa penyakit itu ada penyebabnya. Pengobatan modern banyak dianut orang karena pengobatan ini dilalui dengan proses diagnosa, dan dibantu melalui peralatan peralatan seperti Mikroskop, rontgen, alat alat bedah dan lain lain untuk mendeteksi penyebab penyakit sebelum pasien diberi obat.. Namun pengobatan modern tidak selamanya mampu menangani seluruh masalah kesehatan, hanya sekitar

9 20% saja penyakit yang bias ditangani melalui pengobatan modern sisanya belum diketahui obatnya. Sistem pengobatan tradisional banyak mendapat perhatian dari masyarakat karena sistem ini dalam kenyataannya masih tetap hidup dan berdampingan dengan sistem pengobatan modern, meskipun praktik praktik biomedik kedokteran, makin berkembang pesat dinegara kita yang ditandai dengan munculnya pusat pusat layanan kesehatan, baik yang dikelola oleh pemerintah maupun oleh swasta. Pengobatan tradisional berkaitan erat dengan budaya suatu suku bangsa yang mendiami suatu wilayah geografi tertentu. Pengobatan tradisional ini juga lazim digunakan dalam mengatasi berbagai masalah kesehatan baik di desa maupun di kota kota besar. Perbedaan mendasar antara pengobatan modern dengan pengobatan tradisional adalah bahwa pengobatan modern menganggap bahwa manusia lebih bersifat materialistik (darah, tulang, daging dan mengabaikan aspek spritual manusia) dan menggunakan obat obatan materialistik dan alat alat yang semakin canggih untuk mendiagnosa penyakit pasiennya. (wan sri,2009) Pengobatan sebagaimana yang ditulis oleh Everet Hughes adalah prototip dari profesi (E.G Hughes 1956 : 21),tidaklah mengherankan bahwa pengobatan telah diketahui sejak awal oleh para ahli sosiologi sebagai suatu lapangan perhatian yang khususnya berhasil untuk menjelajah perhatian luas mereka terhadap pokok pokok seperti pekerjaan dan pembagian kerja di dalam masyarakat Amerika. salah satu dari studi utama yang terdahulu mengenai sebuah fakultas kedokteran misalnya, adalah tentang pertumbuhan yang pesat dari seminar Profesi. Antar bagian di Universitas Colombia pada tahun 1950. Para peserta seminar melihat kurangnya pengetahuan

10 sistematik mengenai lingkungan sosiopsikologi pada sekolah sekolah professional dan bagaimana lingkungan tersebut mempengaruhi proses belajar. Mereka menyimpulkan bahwa suatu studi sosiologis mengenai fakultas kedokteran akan memberikan prototip yang dibutuhkan bagi studi studi yang hampir serupa dalam bidang bidang lain. Hasilnya adalah karya klasik : the student pysician (Merton et.al, 1957), yang merupakan studi penting pertama tentang profesionalisasi kedokteran (Foster / Anderson : 2008). Setiap orang yang berhadapan dengan penyakit yang mengancam kehidupan seperti kanker payudara secara alamiah cenderung berusaha mendapatkan imformasi dan melakukan semampunya agar bisa sembuh, sementara banyak jenis pengobatan yang menawarkan harapan-harapan kesembuhan kepada penderita kanker payudara. Sehingga pasien juga mengambil keputusan terhadap pengobatan-pengobatan tersebut secara lebih selektif dan sesuai dengan kondisi pasien pada saat itu. Tentu saja ada banyak hal dimana sebagian besar ahli dan penyedia layanan kesehatan setuju, misalnya hampir semua dokter,ahli Alternatif, dan sejenisnya mengetahui manfaat kesehatan dari diet rendah lemak yang seimbang dengan olahraga mingguan yang teratur, dan akan merekomendasikan gaya hidup ini kepada pasienpasiennya.sayangnya hal ini kemudian menimbulkan jurang pemikiran diantara para ahli pengobatan Alternatif dan para ahli pengobatan modern. Para ahli pengobatan Alternatif sering dituduh sebagai dukun,kurang ilmiah, dan menolak pengobatan yang efektif dan sudah terbukti.sebaliknya, para ahli pengobatan modern dipandang sebagai pihak yang dingin dan tidak berperikemanusiaan, dan gagal melihat pasien secara keseluruhan serta terlalu tergantung pada teknologi.

11 Kanker adalah merupakan salah satu dari lima besar penyakit utama pada masyarakat modern dan industri. Keempat penyakit utama tersebut adalah penyakit jantung kororer, penyakit kanker, gangguan jiwa, kecelakaan (lalu lintas) dan HIV / AIDS. Kanker payudara adalah kanker yang menempati urutan kedua sesudah kanker rahim pada wanita. Di luar negeri ( Amerika Serikat) kanker payudara ini menduduki peringkat tertinggi diantara kanker kanker yang lainnya. Dari penelitian membuktikan bahwa kanker payudara baik di indonesia maupun di Amerika Serikat memperlihatkan kecenderungan untuk meningkat dari tahun ke tahun. Sementara itu Tjindarbumi, D (2003) mengatakan bahwa hanya kira kira sepertiga dari penyakit kanker dapat ditemukan cukup dini untuk dapat disembuhkan. Sebagai contoh misalnya di bagian Badan FKUI / RSCM selama tahun 1971 sampai 1978 dari 732 penderita kanker payudara 267 (40%) masih merupakan penderita yang dapat dioperasi. Temuan dini kanker payudara amat penting bagi keberhasilan pengobatan dengan operasi. Sedangkan bagi penderita kanker payudara stadium lanjut meskipun dapat dilakukan operasi, kemungkinan penyebarannya (metastasis) sukar untuk dicegah sehingga usia harapan hidup disebutkan sebagai Fice years survival rate. (Prof Dadang Hawari:IX). Dengan demikian pasien penderita kanker payudara dapat mempertimbangkan jenis pengobatan yang bagaimana yang sesuai dengan kondisinya, yaitu pengobatan yang tidak hanya memberikan proses penyembuhan secara biologik atau fisik tetapi juga psikis, social dan spritual. Adapun yang menarik dari judul adalah bagaimana masalah pelayanan kesehatan dan kondisi sosial budaya masyarakat dapat mempengaruhi pemilihan jenis pengobatan pada pasien penderita kanker payudara.

12 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan dilatar belakang masalah, yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah apa saja faktor faktor yang mempengaruhi (Determinan) pasien penderita kanker payudara dalam memilih jenis pengobatan? 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini disamping sebagai persyaratan akademis, juga diharapkan akan bertujuan untuk mengetahui faktor faktor apa yang mempengaruhi pasien penderita kanker payudara dalam memilih jenis pengobatan mereka secara Sosiologis. 1.4 Manfaat Penelitian Setelah mengadakan penelitian ini, diharapkan manfaat penelitian ini berupa: 1.4.1 Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan menjadi sebuah hasil kajian ilmiah yang akurat, sehingga dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi kalangan akademis dalam bidang pendidikan khususnya, dan terhadap pemerintah atau instansi yang terkait yang menangani bidang sosial (kesehatan), dengan melihat apa yang menjadi keinginan masyarakat untuk kesejahteraan masyarakat itu sendiri, karena kemajuan dan pembangunan suatu negara tidak terlepas dari kesehatan masyarakatnya sendiri.

13 1.4.2 Manfaat Praktis Yang menjadi manfaat praktis dari penelitian ini adalah untuk menambah referensi dari hasil penelitian dan dapat juga di jadikan sebagai bahan rujukan bagi peneliti berikutnya yang ingin mengetahui lebih dalam lagi terkait penelitian sebelumnya. 1.4.3 Manfaat Bagi Penulis Penelitian ini bermanfaat untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan serta wawasan mengenai fenomena yang ada dalam masyarakat dan sebagai wadah latihan serta pembentukan pola pikir yang rasional dalam menghadapi segala macam persoalan yang terjadi di masyarakat. 1.5 Defenisi Konsep Adapun konsep konsep penting dalam penelitian ini adalah: 1.5.1 Determinan Determinan adalah faktor-faktor yang sangat menentukan sehingga mempengaruhi setiap pasien penderita kanker payudara untuk memilih jenis pengobatan tertentu. 1.5.2 Penyakit Penyakit secara ilmiah diartikan sebagai gangguan fungsi fisiologis dari suatu organisme sebagai akibat dari infeksi atau tekanan dari lingkungan. Jadi penyakit itu bersifat objektif.

14 1.5.3 Kanker Payudara Kanker yang ada pada jaringan payudara, ini adalah jenis kanker yang paling umum yang diderita kaum wanita.kaum pria juga dapat terserang kanker payudara,walaupun kemungkinan lebih kecil dari 1 diantara 1000. 1.5.4 Sakit dan Prilaku Sakit Sakit adalah penilaian individu terhadap pengalaman menderita sutau penyakit. Fenomena subjektif ini ditandai dengan perasaan tidak enak. Perilaku sakit adalah segala bentuk tindakan yang dilakukan oleh individu yang sedang sakit. 1.5.5 Sehat dan Prilaku Sehat Sehat adalah suatu keadaan dimana sesorang tidak mempunyai keluhan atau tidak terdapat tanda tanda suatu penyakit dan kelainan menurut White (1977). Sehat menurut masyarakat adalah sebagai suatu kemampuan fungsional dalam menjalankan peran peran sosial dalam kehidupan sehari hari. Perilaku sehat adalah tindakan yang dilakukan individu untuk memelihara dan meningkatkan kesehatannya, termasuk pencegahan penyakit, perawatan kebersihan diri, penjagaan kebugaran melalui olahraga dan makanan bergizi. 1.5.6 Pengobatan Pengobatan adalah proses ilmiah (scientific process) dimana pengambilan setiap keputusan terapi selalu dibutuhkan pengetahuan, keahlian, dan banyak pertimbangan professional secara cermat untuk mencapai hasil yang maksimal dan mengurangi resiko seminimal mungkin buat pasien (Sri suryati,2007)

15 1.5.7 Pasien Pasien adalah seseorang yang mengalami suatu penyakit dan membutuhkan perawatan atas penyakitnya tersebut. 1.5.8 Tenaga Medis Tenaga medis adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan keterampilan melalui pendidikan dalam bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan.