AQIDAH DAN IMAN?xml:namespace prefix = o ns = "urn:schemas-microsoftcom:office:office" /> ) ماذاهو العقيدة والا يمان ( ARTI AQIDAH (معني العقيدة) Aqidah menurut bahasa berasal dari فعل (kata kerja) : عقيدة عقدة يعقد عقد yang kesemuanya bermakna : (ikatan), maksudnya ikatan yang mengikat keyakinan seorang mu min الربط 1. sehingga terjaga dari berbagai kepercayaan dan keyakinan yang bersifat khurafat dan takhayyul. (keyakinan yang mantap), yaitu keyakinan yang mantap kepada Allah الجزم 2. SWT terhadap rizki, kekuasaan maupun keadilan dan pertolongan-nya. (janji), ialah janji untuk membela kebenaran dan menegakkan hukum العهد 3. Allah SWT dimuka bumi ini. Menurut istilah/terminologis : Sesuatu yang dibenarkan oleh jiwa dan hatinya merasa tenang karenanya serta menjadi suatu keyakinan bagi pemiliknya dan tidak dicampuri keraguan sedikitpun. SUMBER2 AQIDAH ISLAMIYYAH (مصدارالعقيدة الا سلامية) 1. Sumber aqidah Islamiyyah yang pertama dan paling utama adalah al-qur an yang merupakan kalamullah yang sama sekali tidak terdapat keraguan didalamnya.
2. Sumber yang kedua adalah as-sunnah an-nabawiyyah yang merupakan penjelas dan pemerinci dari al-qur an. 3. Sumber yang ketiga adalah al-ijma yaitu kesepakatan para ulama baik salaf (terdahulu) maupun khalaf (terkemudian) tentang sesuatu hal. PILAR-PILAR AQIDAH ISLAMIYYAH (أرآان القيدة الا سلامية) 1. Keyakinan (iman) kepada Allah SWT (QS 2/177, 4/136) sebagai pencipta, pemilik, pemberi rizqi, penguasa, pengatur, pembimbing kita. 2. Keyakinan (iman) kepada Malaikat2 Allah SWT (QS 2/97,98,177,285; 4/136), sebagai makhluq yang diciptakan dari cahaya (nuur) dan tidak pernah bermaksiat serta selalu taat pada perintah Allah. 3. Keyakinan (iman) kepada semua Kitab2 yang diturunkan Allah SWT (QS 2/177, 4/136) baik kepada Nabi Muhammad SAW maupun kepada Nabi2 sebelumnya, seperti Taurat Musa as, Injil Isa as, Zabur Daud as, dan shuhuf Ibrahim as. 4. Keyakinan (iman) kepada para Rasul as (QS 2/98, 4/136), yaitu semua manusia yang diutus oleh Allah SWT kepada ummatnya masing2 yang dalam al- Qur an disebutkan 25 orang jumlahnya yang wajib diimani. 5. Keyakinan (iman) kepada hari Akhir (QS 2/177, 4/135), yaitu adanya hari pembalasan atas semua amal yang dilakukan manusia 6. Keyakinan (iman) kepada qadha dan qadar Allah SWT (QS 25/2), hadits Jibril dari Umar ra (HR Muslim). AQIDAH DAN IMAN ) ماذاهما العقيدة والا يمان (
ARTI IMAN (معني الا يمان) Secara bahasa, iman berarti membenarkan,(تصديق) sementara menurut istilah adalah : Mengucapkan dengan lisan, membenarkan dalam hati dan mengamalkan dalam perbuatannya. (الا قرار باللسان وتصديق بالجبان وعمل ب الا رآان) KONSEKUENSI KEIMANAN (لوازم الا يمان ( 1. Mencintai Allah SWT dan Rasul-Nya melebihi dari mencintai segala sesuatu termasuk dirinya sendiri (QS 9/24, 2/165). 2. Mendengar dan mentaati semua yang datang dari Allah SWT dan rasul-nya (QS 24/51-52) tanpa merasa berat dan tanpa memilah2 (QS 33/36). 3. Ridha terhadap semua apa yang datang dari Allah SWT dan rasul-nya (QS 4/56), baik hal tersebut disukainya maupun tidak disukainya, tanpa menghilangkan usaha. 4. Loyalitas yang penuh kepada Allah SWT, rasul-nya dan orang2 beriman (QS 2/257) dan tidak memberikan loyalitas kepada yang dibenci Allah SWT (QS 5/51,57-58; 9/67). 5. Takut hanya kepada Allah SWT (QS 33/39, 35/28), takut tidak mendapat kasih sayang-nya dan takut bermaksiat kepada-nya. 6. Berhukum dengan syari at Allah SWT (QS 4/60, 6/114) dan menolak hukum yang bertentangan dengan syari at-nya. 7. Selalu beramal shalih dan meninggalkan maksiat (QS 103/2-3) dan berjihad dijalan-nya untuk menegakkan kebenaran (QS 33/23, 49/15).
SIFAT ORANG2 YANG BERIMAN (مواصفا ت المو منين) 1. Apabila disebut nama Allah SWT, maka bergetar hatinya kerena cinta, harap dan takut kepada-nya dan apabila dibacakan al-qur an maka selalu bertambah keimanannya dan mereka selalu bertawakkal kepada-nya (QS 8/2). 2. Mereka senantiasa mendirikan shalat dan menafkahkan sebagian rizqi mereka untuk orang fakir, miskin dan anak yatim (QS 8/3). 3. Beriman kepada rukun iman yang enam dengan keimanan yang sempurna tanpa merasa ragu2 sedikitpun dan berjihad dengan harta dan jiwa raga mereka untuk menegakkan kebenaran (QS 49/15). HAL2 YANG DAPAT MENINGKATKAN KEIMANAN (الا عمال التي يراسخ الا يمان ( 1. Ilmu, yaitu dengan meningkatkan ilmu tentang mengenal Allah SWT, seperti makna dari nama2-nya, sifat2-nya dan perbuatan2-nya. Semakin tinggi ilmu pengetahuan seseorang terhadap Allah dan kekuasaan-nya maka semakin bertambah tinggi iman dan pengagungan serta takutnya kepada Allah SWT (QS 35/28). 2. Merenungkan ciptaan Allah SWT, keindahannya, keanekaragamannya dan kesempurnaannya maka kita akan sampai pada kesimpulan : Siapa yang merancang, menciptakan dan mengatur semua ini? Jawabannya hanyalah Allah! Maka Ya Allah tidaklah Engkau menciptakan semua ini dengan sia2 belaka, Maha Benar Engkau maka pastilah janji-mu untuk mengumpulkan kami pada hari Kiamat itu benar adanya (QS 3/191-192). 3. Senantiasa meningkatkan ketaqwaan dan meninggalkan maksiat kepada- Nya, karena setiap maksiat yang kita lakukan akan menjadi noda2 hitam yang
semakin menutupi hati kita dari cahaya Allah sehingga semakin jauh dari-nya (QS 83/14) BUAH KEIMANAN (ثمارالا يمان ( 1. Membebaskan jiwa kita dari perbudakan oleh manusia dan semua makhluq menuju kemerdekaan yang hakiki yaitu penghambaan kepada Allah SWT saja (lih. hadits Ruba i bin Amir ra. utusan Rasulullah SAW dan panglima Rustum dari Persia). 2. Membangkitkan keberanian membela kebenaran dan tak takut mati serta cinta syahid, sebab meyakini bahwa yang memberi umur, rizqi, manfaat dan bahaya, menghidupkan dan mematikan hanya Allah SWT (QS 3/145, 4/78). 3. Merasa yakin tujuan hidupnya adalah keridhoan Allah SWT dan ia akan mendapatkan berbagai kebaikan yang banyak di dunia sebelum kenikmatan di akhirat kelak, berupa : Perlindungan-Nya (QS 2/257), petunjuk-nya (QS 22/54, 64/11), pertolongan-nya (QS 40/51), penjagaan-nya (QS 10/98), mengokohkan kedudukannya (QS 24/55) dan datangnya barakah (kebaikan yang banyak) baik dari langit maupun dari bumi (QS 7/96) untuknya. 4. Hidupnya berada dalam ketenangan lahir batin (QS 13/28, 48/4), karena ia hidup dalam cahaya hidayah Allah SWT sehingga ia tidak menzhalimi orang lain maupun dirinya sendiri. Wamaa umiruu illa liya budullaha mukhlishiina lahuddiina hunafaa