III. BAHAN DAN METODE. Sederhana Dusun IX, Desa Sambirejo Timur, Kecamatan Percut Sei Tuan,

dokumen-dokumen yang mirip
BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara Provinsi Jawa Tengah. Ketinggian tempat

III. BAHAN DAN METODE. laut, dengan topografi datar. Penelitian dilakukan mulai bulan Mei 2015 sampai

BAB III BAHAN DAN METODE. Medan Area yang berlokasi di Jalan Kolam No. 1 Medan Estate, Kecamatan

III. BAHAN DAN METODE. Tuan dengan ketinggian 25 mdpl, topografi datar dan jenis tanah alluvial.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di kebun percobaan Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN

III. MATERI DAN METODE

BAB III METODOLOGI PENELITAN. Medan Area jalan Kolam No1 Medan, Sumatera Utara, dengan ketinggian 20 m

III. MATERI DAN METODE

MATERI DAN METODE. Riau Jalan H.R Subrantas Km 15 Simpang Baru Panam. Penelitian ini berlangsung

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

BAHAN DAN METODE. PBSI Medan Estate Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang.

III. METODE PENELITIAN. Kecamatan Medan Percut Sei Tuan dengan ketinggian tempat kira-kira 12 m dpl,

III. BAHAN DAN METODE

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini akan dilakukan bulan Juli sampai Agustus 2015 di Green House dan

III. METODE PENELITIAN. Medan Area yang berlokasi di jalan kolam No.1 Medan Estate, Kecamatan Percut

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2016 sampai dengan Juli 2016

TATA CARA PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Greenhouse Universitas Muhammadiyah

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No.1 Medan Estate, Kecamatan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada April sampai dengan Juni 2012 di Perum Polda 2

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Universitas Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No. 1 Medan Estate,

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan November Februari 2017, di

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Lapangan Terpadu Kampus Gedung Meneng Fakultas

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan pada bulan Sebtember - Desember

III. METODE PENELITIAN. Waktu penelitian dimulai dari bulan Februari 2014 sampai dengan bulan Januari 2015.

III. MATERI DAN METODE

BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

III. MATERI DAN METODE. Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

BAHAN DAN METODE. penelitian ini dilakukan di Gang Metcu, Desa Guru Singa, Kecamatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan bulan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas

III. MATERI DAN METODE

BAHAN DAN METODE. Pestisida, Medan Sumut dan Laboratorium Fakultas Pertanian Universitas Medan

BAB 3 METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca Fakultas Pertanian Universitas

III. TATA CARA PENELITIAN

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2015 sampai Mei 2016

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Muhammadiyah Yogyakarta di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

III. BAHAN DAN METODE

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian. Bahan dan Alat

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Sumatera Utara, Medan dengan ketinggian tempat ± 32 meter di atas permukaan

METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilakukan di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten

TATA CARA PENELITIAN

I. BAHAN DAN METODE. Soebrantas KM. 15 Panam, Pekanbaru. Penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan

III. MATERI DAN METODE. Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru, selama 3 bulan dimulai dari

Metode Penelitian. commit to user 100% 13,33% 50% 26,67% 30% 46,67% 25% 60,00% 15% 66,67% 10% 73,33% 4% 80,00% 2% 86,67%

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan

TATA CARA PENELITIAN. A. Rencana Waktu dan Tempat. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni - Juli 2017 bertempat di

III. MATERI DAN METODE. Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, terletak dijalan

BAB III TATALAKSANA TUGAS AKHIR

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di rumah kaca Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Agroteknologi Fakultas

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Bahan dan Alat. diameter 12 cm dan panjang 28 cm, dan bahan-bahan lain yang mendukung

III BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan. Kabupaten Pesawaran dari Oktober 2011 sampai April 2012.

METODE. Lokasi dan Waktu. Materi

III. MATERI DAN METODE

BAHAN DAN METODE. Alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: cangkul, parang, ajir,

III. MATERI DAN METODE. Soebrantas KM 15,5 Pekenbaru. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Mai

METODE PENELITIAN. B. Bahan dan Alat Bahan dan alat yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya adalah :

Tata Cara penelitian

MATERI DAN METODE. A 2 : 120 g/tanaman. A 3 : 180 g/tanaman

III. BAHAN DAN METODE

TATA LAKSANA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu. Penelitian ini dilakukan di daerah Minggir, Sleman, Yogyakarta dan di

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada Januari April 2017 di Rumah Paranet

Sambung Pucuk Pada Tanaman Durian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada di lahan sawah milik warga di Desa Candimas

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di rumah kaca Gedung Hortikultura Universitas Lampung

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di rumah kaca gedung Hortikultura Universitas Lampung

III. MATERI DAN METODE

BAB III METODOLOGI. Penelitian ini dilakukan dari bulan Oktober 2014 sampai bulan Januari 2015

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Penelitian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan di Lapangan Terpadu Fakultas Pertanian, Universitas

MATERI DAN METODE. = 0 minggu = 1 minggu = 2 minggu = 3 minggu = 4 minggu = 5 minggu = 6 minggu = 7 minggu = 8 minggu P 1 P 2 P 3 P 4 P 5 P 6 P 7 P 8

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pengaruh konsentrasi dan lama perendaman IAA (Indole Acetic

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Pelaksanaan. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Agrobioteknologi,

III. BAHAN DAN METODE

BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

I. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat Dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2016 Agustus 2016 yang

III. MATERI DAN METODE. Agronomi Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Percobaan Alat dan Bahan Metode Percobaan

BAB III MATERI DAN METODE. sampai panen okra pada Januari 2017 Mei 2017 di lahan percobaan dan

III. MATERI DAN METODE

BAHAN DAN METODE 1.1. Tempat dan Waktu 1.2. Bahan dan Alat 1.3. Metode Penelitian

III. MATERI DAN METODE

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di perumahan Jalan Tombak No.49A Medan,

III. MATERI DAN METODE

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari Mei 2017 di Lahan Fakultas

III. TATA LAKSANA KEGIATAN TUGAS AKHIR

MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian dan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Februari sampai dengan bulan Mei

METODE Lokasi dan Waktu Materi Penelitian Alat Perlakuan

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Green House dan Laboratorium penelitian

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini bertempat dilahan percobaan Fakultas Pertanian dan

I.MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2013 hingga Februari. Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Istimewa Yogyakarta. Waktu pelaksanaan dimulai pada bulan September 2015

TATA CARA PENELITIAN

Transkripsi:

III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kebun Percobaan yang berlokasi di Jalan Sederhana Dusun IX, Desa Sambirejo Timur, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang dengan ketinggian 20 m dpl. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret hingga Mei 2016. 3.2 Bahan dan Alat Bahan bahan yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari pucuk Jambu Air var. Kesuma Merah (Deskripsi dan Gambar dapat di lihat pada lampiran 1 dan 46), Liquinox Start, Atonik, Biggest, Ekstrak Bawang Merah, Air Kelapa Muda, Urine Sapi, dan aquadest. Alat alat yang digunakan adalah gunting stek, polibeg, media stek, bambu, cangkul, rumah sungkup dengan ketinggian 100 cm. 3.3 Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Non Faktorial yang terdiri dari 1 faktor perlakuan dan 7 taraf perlakuan. A 0 A 1 A 2 A 3 A 4 A 5 A 6 = Tanpa Pemberian Zat Pengatur Tumbuh Alami dan Sintetis (Kontrol) = Zat Pengatur Tumbuh Alami Ekstrak Bawang Merah = Zat Pengatur Tumbuh Alami Air Kelapa Muda = Zat Pengatur Tumbuh Alami Urine Sapi = Zat Pengatur Tumbuh Sintetis Liquinox Start = Zat Pengatur Tumbuh Sintetis Atonik = Zat Pengatur Tumbuh Sintetis Biggest 29

Maka di dapat: Jumlah ulangan Jumlah plot percobaan Jumlah bahan stek per perlakuan Jumlah tanaman sampel Kedalaman tanam Jumlah bahan stek per polibeg Jumlah bahan stek seluruhnya : 3 ulangan : 21 plot : 6 tanaman : 3 tanaman : ± 5 cm : 1 tanaman : 126 tanaman 3.4 Metode Analisa Metode analisa yang digunakan dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL) NonFaktorial ini sebagai berikut : Y ij = μ + ρi + αj + εij Dimana : Y ijk = Hasil pengamatan pada kelompok ke-i yang mendapat perlakuan berbagai Zat Pengatur Tumbuh Alami taraf ke-j dan berbagai Zat Pengatur Tumbuh taraf ke-k. µ = Nilai tengah perlakuan ρi = Pengaruh kelompok ke-i α j = Pengaruh berbagai Zat Pengatur Tumbuh Alami taraf ke-j εij = Pengaruh galat percobaan akibat berbagai Zat Pengatur Tumbuh Alami taraf ke-j yang di tempatkan pada kelompok ke-i Apabila hasil analisa ragam perlakuan menunjukan berpengaruh nyata, maka pengujian dilanjutkan dengan uji beda rata-rata perlakuan dengan uji jarak Duncan s (Gomez dan Gomez 2005). 30

3.5 Pelaksanaan Penelitian 3.5.1 Pembuatan Sungkup Persiapkan alat dan bahan yang digunakan, membela batang bambu dengan ketebalan 2 cm panjang 300 cm kemudian menancapkan batang bambu dengan berbentuk U terbalik dengan jarak kurang lebih 2 meter juga pada sisi tengah untuk memperkuat topangan plastik atap dan saling berhadapan lurus seperti terowongan, kemudian mengikatkan bambu panjang pada setiap bambu tersebut dengan tali plastik, lalu memperkuat tancapan setiap batang bambu dengan pasak yang ditancapkan dan diikatkan pada setiap pangkal batang bambu yang tertancap di tanah, memasangkan plastik penutup yang mampu menutupi seluruh sungkup. Agar sungkup tetap terjaga dari sinar matahari dan hujan yang berlebihan, maka dibuat pelindung dari atap dibuat bambu sebagai tiang persegi empat menutupi sungkup dandi buat atap dari bahan nipa di atas jerjak yang sudah di buat. Model sungkup dapat di lihat pada lampiran 2. 3.5.2 Pembuatan Media Tanam dan Pengisian Polibeg Media tanam yang digunakan untuk stek jambu air adalah campuran tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 2:1. Tanah yang digunakan adalah tanah topsoil yang diperoleh dari Lahan yang berlokasi di Jalan Sederhana Dusun IX, Desa Sambirejo Timur, Kecamatan Pasar tua yang telah dibersihkan dari sampahsampah, akar-akar tanaman dan lain-lain. Tanah dan pupuk kandang diaduk hingga tercampur merata, pengadukan dilakukan dengan menggunakan cangkul. Media yang sudah tercampur dimasukkan kedalam polibeg, kemudian disusun kedalam sungkup. Polibeg yang digunakan adalah baby polibeg dengan diameter ± 9 cm (volume 600 gram tanah). Sehingga dalam satu buah baby polibeg 31

dibutuhkan 400 gram tanah dan 200 gram pupuk kandang. Di dalam sungkup, polibeg disusun di atas bedengan dimana jarak antar polibeg adalah 20 cm, jarak antar perlakuan adalah 20 cm, dimana dalam satu perlakuan terdapat 6 polibeg yang disusun masing-masing dalam dua baris polibeg. 3.5.3 Penyiapan Larutan Zat Pengatur Tumbuh 3.5.3.1 Penyiapan Larutan Zat Pengatur Tumbuh Alami Penyiapan ekstak bawang merah diawali dengan bawang merah dibersihkan dari kulit yang kering, lalu dibilas dengan air, bawang diblender hingga halus. Hasil blender disaring dengan kain, kemudian diperas. Ekstrak bawang ditampung dengan baskom, ektrak tersebut yang akan digunakan sebagai zat pengatur tumbuh (ZPT) alami. Pembuatan filtrat bawang merah konsentrasi 100% dengan menimbang 150 gram bawang merah ditambah 15 ml aquades, dihaluskan menggunakan blender, kemudian disaring dan diambil filtratnya sebesar 30 ml. Kemudian cukup dengan mengencerkan larutan stok sesuai dengan perlakuan. Sehingga untuk memenuhi seluruh perlakuan dibutuhkan 150 gram bawang merah dan 9.015 liter aquadest.konsentrasi ekstrak bawang merah yang digunakan dalam penelitian ini adalah 1.0 % Penyiapan ZPT dari air kelapa muda yaitu menggunakan kelapa muda yang berasal dari pohon berumur ± 8 tahun (Kristina, N. N. dan Syahud, S.F., 2012), berwarna hijau dengan ciri-ciri warna kulit buah mulus dan licin, bebas dari hama dan penyakit, endospermnya masih lunak dan tipis, serta mempunyai serabut yang kasar. Endosperm yang masih lunak dan tipis diremas dengan air kelapa tersebut, didapatkan ampuran endosperm dan air kelapa muda. Konsentrasi air kelapa muda yang digunakan dalam penelitian ini adalah 25 % (Aguzaen, H. 32

2009; Dwipa, N. 1992; Helena Leovici dkk., 2014) dengan cara mengambil campuran air kelapa muda tersebut sebanyak 25 ml, kemudian ditambah aquadest 75 ml sehingga volume larutan air kelapa muda 25 % menjadi 100 ml. Penyiapan ZPT Urine sapi yaitu menggunakan urine sapi yang berasal dari sapi jantan berumur sekitar 4 tahun yang diambil dari tempat pemeliharaan ternak yang makanannya sehari-hari adalah hijauan golongan teki-tekian (Cyperaceae) dan rumputan (Graminae). Urine sapi yang digunakan adalah urine yang diambil pada pagi hari, dan dimasukkan ke dalam wadah atau ember dan ditutup untuk mencegah masuknya air, kemudian difermentasikan selama ± 2 minggu (Mardalena, 2007). Konsentrasi urine sapi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 25 % (Y. S. A. Kusumah, Karno, dan Sutarno, 2012) dengan cara mengambil urine sapi sebanyak 25 ml kemudian ditambahkan aquades sebanyak 75 ml sehingga larutan urine sapi 25 % sampai volume 100 ml. 3.5.3.2 Penyiapan Larutan Zat Pengatur Tumbuh Sintetis Menyiapkan larutan Liquinox Start dengan konsentrasi 10 %. Merendam bahan stek tanaman Jambu Air var. Kesuma Merah yang telah diambil dari lapangan di rendam ke dalam larutan. Bahan stek tanaman di rendam selama 5 jam dalam larutan Liquinox Start ( Djamhuri, 2011). Menyiapkan Larutan Zat Pengatur Tumbuh Sintetis Atonik dengan kosentrasi 0.2 %. Merendam bahan stek tanaman Jambu Air var. Kesuma Merah yang telah diambil dari lapangan Bahan stek tanaman di rendam selama 5 Jam dalam larutan Atonik. Penyiapan Larutan Zat Pengatur Tumbuh Sintetis Biggest 40 EC dengan konsentrasi 10 %. Merendam bahan stek tanaman Jambu Air var. Kesuma Merah 33

yang telah diambil dari lapangan. Bahan stek tanaman di rendam selama 5 Jam dalam larutan Biggest 40 EC. 3.5.4 Persiapan Bahan Stek Bahan stek yang digunakan adalah pucuk ranting, pucuk cabang, atau pucuk batang yang tidak terlalu tua dan tidak terlalu muda, dan tidak saat daun baru muncul. Bahan tanaman diambil dengan cara memotong batang/ranting menggunakan pisau tajam dengan kriteria panjang stek sekitar ± 20 cm atau memiliki 4 ruas, sebagian daun dibuang dan disisakan 4 helai daun paling ujung (Raharja dan Wiryanta, 2003). Kurangi ukuran daun dengan membuang 2/3 bagian daun. Pemotongan daun bertujuan agar kebutuhan air dengan kemampuan daya serap air oleh stek seimbang. Bahan stek yang sudah selesai diambil kemudian dikumpulkan. Untuk menjaga bahan stek tetap dalam keadaan segar hingga ke lokasi penyetekan maka ujung stek dibungkus menggunakan tissue yang telah dibasahi menggunakan aquadest. Pohon induk yang digunakan sebagai sumber bahan stek dalam penelitian ini adalah tanaman Jambu Air var. Kesuma Merah yang telah berumur ± 10 tahun dan telah menghasilkan 8 kali masa panen. Bagian ujung stek kemudian dipotong miring kemudian dicelupkan ke masing-masing larutan zat pengatur tumbuh (sesuai perlakuan) yang telah disediakan. Apabila ZPT yang digunakan adalah ZPT sintetis, dilakukan dengan cara merendam pangkal stek ke dalam larutan selama kurang lebih 5 jam. Bagian stek yang tercelup kurang lebih 2 cm. Apabila ZPT yang digunakan adalah ZPT alami, dilakukan dengan cara merendam pangkal stek ke dalam larutan selama kurang lebih 5 jam. Bagian stek yang tercelup kurang lebih 2 cm (Marlina dkk, 34

2002). Bahan stek yang di gunakan dari tanaman Jambu Air var. Kesuma Merah dapat di lihat pada lampiran 46. 3.5.5 Penanaman Bahan Stek Setelah aplikasi ZPT, selanjutnya stek disemaikan pada media yang telah disiapkan, dengan kedalaman satu mata (±5 cm) terbenam. Setiap polibeg diisi semaian sebanyak 1 stek. Polibeg diatur di atas bedengan dengan ketinggian bedengan kurang lebih 30cm dari permukaan tanah. Cara menyemaikan stek ialah dibuat lubang dengan tugal bilah bambu dengan kedalaman ±5 cm yang bertujuan untuk mempermudah penanaman stek, lalu pangkal stek dimasukkan ke dalam lubang, selanjutnya tanah sekitar pangkal stek ditekan agar menjadi lebih padat. Kemudian media disiram dengan air bersih menggunakan hand sprayer sampai keadaan tanah menjadi kondisi kapasitas lapang. Selanjutnya polibeg disusun (sesuai satuan percobaan) di dalam sungkup lalu ditutup dengan sungkup plastik selama 1 bulan (4 MST). 3.6 Pemeliharaan Bahan Stek 3.6.1 Penyiraman Untuk menjaga kelembaban media dan bahan stek, maka penyiraman dilakukan 1 minggu sekali atau saat pengamatan. Media dan bahan stek disemprot dengan air bersih menggunakan hand sprayer. Apabila media masih dalam keadaan lembab maka tidak dilakukan penyiraman. 3.6.2 Pengaturan Suhu dalam sungkup Suhu rata-rata dalam sungkup atau naungan yang akan digunakan dalam penyetekan ini adalah sebagai berikut, pada pagi hari 27.8 o C, siang 32.2 o C, dan 35

malam 29.2 o C. Apabila suhu tidak tercapai maka akan dilakukan perlakuan dengan cara mempertebal plastik/sungkup, dan saat suhu melebihi ketentuan maka akan melakukan pembuatan lubang sirkulasi udara. 3.7 Parameter Pengamatan 3.7.1 Persentase Tumbuh Stek (%) Persentase tumbuh dihitung dengan cara menghitung jumlah stek yang tumbuh dari seluruh tanaman. Persentase tumbuh dihitung pada pengamatan terakhir (9 MST). Persentase tumbuh dihitung dengan rumus Persentasetumbu 3.7.2 Tinggi Tanaman (cm) Tinggi tanaman dihitung pada setiap tanaman sampel dengan cara mengukur dari pangkal tumbuhnya tunas sampai titik tumbuh tertinggi. Tunas yang diukur adalah tunas yang terpanjang. Pengukuran tinggi tanaman dilakukan mulai umur 5 minggu setelah tanam (MST) dengan interval 1 minggu sekali selama 9 minggu setelah tanam. 3.7.3 Jumlah Daun (helai) Jumlah daun dihitung pada setiap tanaman sampel dengan cara menghitung daun yang sudah membuka sempurna. Penghitungan jumlah daun dilakukan mulai umur 5 minggu setelah tanam (MST) dengan interval 1 minggu sekali selama 9 minggu setelah tanam. 36

3.7.4 Panjang Akar Primer (cm) Panjang akar diukur pada setiap tanaman sampel dengan cara mengukur panjang akar terpanjang mulai dari pangkal stek sampai ujung akar dengan menggunakan penggaris. Pengukuran dilakukan pada akhir pengamatan (9 MST). 3.7.5 Jumlah Akar Primer Jumlah akar primer dihitung pada setiap tanaman sampel dengan caramenghitung jumlah akar terdekat yang keluar pada pangkal stek secara manual. Pengukuran dilakukan pada akhir pengamatan (9 MST). 37