BAB I PENDAHULUAN. Kebiasaan merokok merupakan masalah penting sekarang ini. Rokok bagi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PEBDAHULUAN. kalangan usia <18 tahun dan persentasenya sebesar 51,4%. Sementara itu, insiden

I. PENDAHULUAN. Penggunaan rokok sebagai konsumsi sehari-hari kian meningkat. Jumlah

I. PENDAHULUAN. Infertilitas adalah ketidak mampuan untuk hamil setelah sekurang-kurangnya

BAB 1 PENDAHULUAN. Indian di Amerika untuk keperluan ritual seperti memuja dewa atau roh. Pada abad

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari emisi pembakaran bahan bakar bertimbal. Pelepasan timbal oksida ke

BAB 1 PENDAHULUAN. Saat ini jumlah perokok di dunia mengalami peningkatan termasuk di

BAB I PENDAHULUAN. Merokok merupakan suatu masalah kesehatan pada masyarakat dan merupakan

PEMBAHASAN. 6.1 Efek Pelatihan Fisik Berlebih Terhadap Spermatogenesis Mencit. Pada penelitian ini, data menunjukkan bahwa kelompok yang diberi

BAB 1 PENDAHULUAN. mengurangi kualitas dan angka harapan hidup. Menurut laporan status global

BAB 1 PENDAHULUAN. Merokok telah menjadi kebiasaan masyarakat dunia sejak ratusan tahun

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Hasil Penelitian Pengaruh ekstrak jahe terhadap jumlah spermatozoa mencit yang terpapar 2-ME

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara konsumen rokok terbesar di dunia,

BAB 1 PENDAHULUAN. 10 juta jiwa, dan 70% berasal dari negara berkembang, salah satunya Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Infertilitas adalah salah satu masalah kesehatan utama dalam hidup, dan

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN. Senyawa 2-Methoxyethanol (2-ME) tergolong senyawa ptalate ester (ester

BAB I PENDAHULUAN. penyebab kematian di dunia. Menurut WHO, lebih dari 4,2 juta orang di seluruh

BAB I PENDAHULUAN. Aktifitas fisik merupakan kegiatan hidup yang dikembangkan dengan

BAB I PENDAHULUAN. hidup secara tidak langsung menyebabkan manusia terus-menerus dihadapkan

BAB I PENDAHULUAN. Radikal bebas merupakan salah satu penyebab timbulnya berbagai penyakit

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. diperoleh hasil bahwa nilai F=96,7, sementara itu nilai F tabel = 3,68, maka nilai

BAB I PENDAHULUAN. Infertilitas, menurut Organisasi Kesehatan Dunia, WHO, didefinisikan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB V PEMBAHASAN. asap rokok serta ekstrak akuades biji sirsak (KP 1, KP 2 dan KP 3 ). KN yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. tinggi. Variasi produk dan harga rokok di Indonesia telah menyebabkan Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupannya sehari-hari. Pada lingkungan yang kadar logam beratnya cukup

BAB 1 PENDAHULUAN. Konsumsi alkohol telah menjadi bagian dari peradaban manusia selama

I. PENDAHULUAN. makanan tersebut menghasilkan rasa yang lezat dan membuat orang yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan, manusia amat tergantung kepada alam sekeliling. Yang

I. PENDAHULUAN. pernah mengalami masalah infertilitas ini semasa usia reproduksinya dan

1. PENDAHULUAN. penambah rasa makanan dengan L-Glutamic Acid sebagai komponen asam

BAB I PENDAHULUAN. Bahaya penggunaan timah hitam, timbal atau plumbum (Pb) mengakibatkan 350 kasus penyakit jantung koroner, 62.

ABSTRAK. Kata kunci: Rattus sp, asap rokok, ekstrak buah juwet, kualitas spermatozoa, ROS, antioksidan.

BAB I PENDAHULUAN. jumlah banyak akan menimbulkan stres oksidatif yang dapat merusak sel yang pada

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pengaruh ekstrak etanol biji labu kuning terhadap jumlah spermatozoa mencit yang diberi 2-ME

BAB I PENDAHULUAN. menjadi sebuah budaya sosial di seluruh dunia. 1 Data Survei Sosial Ekonomi

BAB 1 PENDAHULUAN. banyak ditemukan di lingkungan (WHO, 2010). Logam plumbum disebut non

I. PENDAHULUAN. Angka pengguna telepon seluler (ponsel) atau handphone di Indonesia

BAB 1: PENDAHULUAN. ketergantungan) dan tar yang bersifat karsinogenik. (1)

BAB I PENDAHULUAN. tingginya penyakit infeksi seperti thypus abdominalis, TBC dan diare, di sisi lain

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi yang semakin maju, terjadi pergeseran dan perubahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang mana asam glutamat-d hanya dapat digunakan oleh organisme tingkat

BAB I PENDAHULUAN. Umumnya anti nyamuk digunakan sebagai salah satu upaya untuk mengatasi

BAB 1 PENDAHULUAN. berlebihnya asupan nutrisi dibandingkan dengan kebutuhan tubuh sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Tujuh sumber utama pencemaran udara yaitu: partikel debu/partikulat

BAB I PENDAHULUAN. World Health Organization (WHO) (2011) telah mengeluarkan suatu. program yang disebut MPOWER, program tersebut meliputi pemantauan

BAB 1 PENDAHULUAN. Infertilitas adalah ketidakmampuan pasangan suami istri dengan kehidupan

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun dan saat ini Indonesia merupakan negara nomor 3 (tiga) dengan jumlah

BAB I PENDAHULUAN. Alkohol jika dikonsumsi mempunyai efek toksik pada tubuh baik secara langsung

BAB I PENDAHULUAN. lebih dari 8 juta orang di seluruh dunia setiap tahunnya dengan 80% dari

II KAJIAN KEPUSTAKAAN. betina dengan kambing Etawah jantan. Berdasarkan tipe kambing PE digolongkan

I. PENDAHULUAN. Kesuburan pria ditunjukkan oleh kualitas dan kuantitas spermatozoa yang

BAB I PENDAHULUAN. pada lingkungan hidup masyarakat terutama perubahan suhu, udara, sinar UV,

BAB I PENDAHULUAN. prevalensi perokok dewasa per hari. Menurut data Global Adult Tobacco Survey

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat menyebabkan kematian baik bagi perokok dan orang yang ada

BAB I PENDAHULUAN. atau bentuk lainnya yang dihasilkan dari tanaman Nicotiana tabacum,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Alkohol merupakan zat psikotropika dengan penggunaan yang paling luas.

BAB I PENDAHULUAN. Monosodium glutamat (MSG) banyak digunakan oleh ibu rumah. tangga dan industri makanan sebagai penyedap rasa seperti halnya garam,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Rokok sudah menjadi suatu barang konsumsi yang sudah familiar kita

I. PENDAHULUAN. progresif. Proses ini dikenal dengan nama menua atau penuaan (aging). Ada

I. PENDAHULUAN. spermatozoa merupakan bagian dari sistem reproduksi yang penting bagi

DAFTAR ISI x. HALAMAN JUDUL i. HALAMAN PERSETUJUAN. ii. HALAMAN PERNYATAAN... iii. RIWAYAT HIDUP... iv. KATA PENGANTAR... v. ABSTRAK...

BAB I PENDAHULUAN. sampai saat ini telah dikenal lebih dari 25 penyakit berbahaya disebabkan oleh rokok.

BAB I PENDAHULUAN. penyakit tidak menular (PTM), yang merupakan penyakit akibat gaya hidup serta

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. membunuh serangga (Heller, 2010). Sebanyak dua juta ton pestisida telah

BAB I PENDAHULUAN. 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Menurut WHO, jumlah perokok di dunia pada tahun 2009 mencapai 1,1

BAB I PENDAHULUAN. kerusakan oksidatif dan injuri otot (Evans, 2000).

BAB V PEMBAHASAN. untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak Etanol Pegagan terhadap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Molekul ini sangat reaktif sehingga dapat menyerang makromolekul sel seperti lipid,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Diabetes mellitus (DM) adalah penyakit degeneratif yang merupakan salah

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Radikal bebas merupakan senyawa yang terbentuk secara alamiah di

BAB I PENDAHULUAN. diperkirakan rokok akan membunuh 1 miliar orang sepanjang abad ke-21

PRECONCEPTION ADVICE FOR MALE

I. PENDAHULUAN. Berdasarkan Data Statistik 2013 jumlah penduduk Indonesia mencapai jiwa yang akan bertambah sebesar 1,49% setiap tahunnya

BAB I PENDAHULUAN. pertahanan terhadap superoxide yang diubah menjadi hydrogen peroxide. Superoxide

BAB I PENDAHULUAN. 2,7% pada wanita atau 34,8% penduduk (sekitar 59,9 juta orang). 2 Hasil Riset

BAB I PENDAHULUAN. penanganan serius, bukan hanya itu tetapi begitu juga dengan infertilitas. dan rumit (Hermawanto & Hadiwijaya, 2007)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Global Adults Tobacco Survey (GATS) Indonesia, Indonesia merupakan

BAB I PENDAHULUAN. internal dan faktor eksternal. Salah satu faktor internal yang berpengaruh pada

BAB I PENDAHULUAN. berbagai media massa (Rochmayani, 2008). Menurut World Health

BAB I PENDAHULUAN. Merokok dapat mengganggu kesehatan bagi tubuh, karena banyak. sudah tercantum dalam bungkus rokok. Merokok juga yang menyebabkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. diantaranya terjadi di negara-negara berkembang. Sekitar 5 juta orang mati

BAB I PENDAHULUAN I.I LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. datangnya tepat waktu. Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. secara alamiah. Proses tua disebut sebagai siklus hidup yang normal bila

BAB I PENDAHULUAN. konsumsi minuman ini. Secara nasional, prevalensi penduduk laki-laki yang

BAB I PENDAHULUAN. Aktivitas fisik adalah setiap pergerakan tubuh akibat otot-otot skelet yang

yang tidak sehat, gangguan mental emosional (stres), serta perilaku yang berkaitan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kebiasaan merokok merupakan masalah penting sekarang ini. Rokok bagi sebagian orang sudah menjadi kebutuhan hidup yang tidak bisa ditinggalkan dalam kehidupan sehari-hari. Masyarakat yang merokok pertama kali adalah suku bangsa Indian di Amerika untuk keperluan ritual seperti memuja dewa atau roh. Pada abad ke-16 ketika bangsa Eropa menemukan benua Amerika, sebagian para penjelajaheropa itu meniru dengan mencoba menghisap rokok dan kemudian membawa tembakau ke Eropa.Indonesia merupakan negara ketiga dengan jumlah perokoktertinggi di dunia setelah Cina dan India dengan prevalensi perokok yaitu 36,1% (Rogayah, 2012). Menurut World Health Organization (WHO) dalam laporan status global bahwa sekitar 6 juta orang meninggal setiap tahun karena merokok dan lebih dari 600.000 orang meninggal karena terpapar asap rokok. Perilaku merokok juga terus meningkat yang sebelumnya 34,2% pada tahun 2007, 34,7% pada tahun 2010, dan menjadi 36,3% pada tahun 2013 (Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, 2013;WHO, 2014). Global Adults Tobacco Survey (GATS) tahun 2011, Indonesia memiliki jumlah perokok aktif terbanyak dengan prevalensi 67 % laki-laki dan 2,7% pada wanita dan 85,4 % masyarakat terpapar asap rokok di tempat umum yaitu restoran 78,4 % terpapar asap rokok di rumah dan 51,3 %terpapar asap rokok di tempat kerja. Hampir 80% dari perokok Indonesia merokok di rumah masing-masing.indonesia merupakan negara dengan jumlah perokok laki-laki terbesar di dunia yaitu 14% sejak 17 tahun (Depkes, RI, 2012).Indonesia dilaporkan memiliki jumlah perokok pasif yang cukup tinggi. Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 1

Para perokok pasif dapat ditemui di rumah, kantor dan tempat-tempat umum. Berdasarkan data Riskesdas tahun 2010, yang melaporkan bahwa rerata umur mulai merokok secara nasional adalah 17,6 tahun dengan persentase penduduk yang mulai merokok tiap hari terbanyak pada umur 15-19 tahun (Riskesdas, 2010). Menurut data Departemen Kesehatan RI (2010) melaporkan adanya hubungan kausal antara penggunaan rokok dengan terjadinya berbagai penyakit kanker, penyakit jantung, penyakit sistem pernapasan, penyakit gangguan reproduksi dankehamilan.rokok yang dibakar mengandung asap resultan nikotin, gas karbon monoksida (CO), dan 4000 komponen lain sebagai hasil dari volatisasi, pirolisis, dan pirosintesis tembakau, serta aditif kimia lain yang digunakan dalam memproduksi rokok (Budiman, 2009). Radikal bebas merupakan senyawa yang mengandung satu atau lebih elektron tidak berpasangan dalam orbitalnya, sehingga bersifat sangat reaktif dan mampu mengoksidasi molekul disekitarnya. Radikal bebas yang diproduksi dalam jumlah normal berperan untuk fungsi biologi tubuh, namun gangguan keseimbangan radikal bebas yang berlebih dari pada antioksidan akan mengakibatkan stress oksidatif.keadaan ini diduga sebagai faktor terjadinya penyakit sistemik dan kerusakan organ vital (Latumahina,2011).Radikal bebas contohnya adalah sinar X- rays, ozon, asap rokok, polusi udara dan bahan kimia industri (Lobo V et al.,2010). Radikal bebas dalam asap rokok dapat menimbulkan efek terhadapsistem reproduksi antara lain menunjukkan adanya gangguan spermatogenesis, menghambat sel leydig sehingga menghambat hormon testosteron dan kerusakan tubulus seminiferus testis (Dewi,2011). Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 2

Beberapa penelitian lain juga menunjukkan bahan radikal bebas pada asap rokok menyebabkan adanya gangguan pada spermatogenesis karena asap rokok dapat meningkatkan radikal bebas dan menurunkan antioksidan pada semen serta dapat menimbulkan kerusakan DNA melalui fragmentasi DNA seluler dan abnormalitas morfologi (kepala,leher dan ekor) spermatozoa (Batubara et al.,2013).adanya radikal bebas meneyebabkan kerusakan spermatozoa sebesar 30-80% dari kasus infertil (Tremellen, 2008). Tubuh manusia dapat menetralisir radikal bebas bila jumlahnya tidak berlebihan dengan mekanisme pertahan antioksidan endogen. Mekanisme pertahanan tubuh dari radikal bebas adalah berupa antioksidan di tingkat sel, membran, dan ektrasel. Antioksidan diperlukan untuk mencegah stres oksidatif karena bersifat sangat mudah dioksidasi, sehingga radikal bebas akan mengoksidasi antioksidan dan melindungi molekul lain dalam sel dari kerusakan oleh radikal bebas. Berdasarkan sumbernya, antioksidan dibagi menjadi antioksidan endogen, yaitu enzim-enzim yang bersifat antioksidan, seperti: Superoksida Dismutase (SOD), katalase (Cat), dan glutathione peroksidase (Gpx); serta antioksidan eksogen, yaitu yang didapat dari luar tubuh/makanan. Bila antioksidan endogen tidak mencukupi, tubuh membutuhkan antioksidan dari luar. Berbagai bahan alam asli Indonesia banyak mengandung bahan aktifnya, antara lain vitamin C. Berdasarkan bahaya radikal bebas dari asap rokok tersebut maka perlu dilakukan penelitian mengenai upaya meminimalkan dampak negatif radikal bebas dari asap rokok. Jambu biji merah yang memiliki kandungan vitamin C yang dapat berfungsi sebagai antioksidan yang mampu melindungi tubuh dari Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 3

ketidakstabilan radikal bebas karena dapat memberikan elektron kepada elektron yang tidak berpasang yang ada pada radikal bebas sehingga membantu menstabilkan radikal bebas serta melindungi sel dari kerusakan (Dwijayanthi, 2008). Jambu biji merah dipilih dalam penelitian ini karena memiliki kandungan vitamin C yang tinggi yaitu mencapai 228mg/100g, lebih tinggi empat kali lipat dibanding jeruk nipis yaitu 53mg/100g (Anpin et al., 2008). Vitamin C ini berperan untuk mengatasi stres oksidatif yang dapat menimbulkan infertilitas pada pria. Vitamin C dapat memperbaiki kualitas sperma yang sebelumnya terpapar radikal bebas akibat asap rokok. Vitamin C ini adalah antioksidan kuat yang larut dalam air. Vitamin C mampu mencapai plasma semen delapan kali lebih efektif jika dibanding dengan aliran darah (Hafiz, 2006). Antioksidan yang terkandung dalam plasma semen membantu mencegah serangan stres oksidatif yang mengikuti ejakulasi sperma. Namun, selama spermatogenesis dan penyimpanan epididimis, sperma tidak bersentuhan dengan antioksidan plasma semen dan harus bergantung pada epididimis / antioksidan testis dan antioksidan intrinsik yang berkapasitas untuk perlindungan. Sperma itu rentan terhadap kerusakan oksidatif selama transit epididimis, terutama bila ada peradangan epididimis seperti infeksi saluran reproduksi pria. Stres oksidatif menunjukkan peningkatan kerusakan DNA oksidatif dalam spermatogonium dan spermatosit. Oleh karena itu, antioksidan plasma semen mungkin membantu meminimalkan stres oksidatifejakulasi sperma (Tremellen, 2008). Vitamin C disebut sebagai antioksidan karena dengan mendonorkan elektronnya ia mencegah zat-zat komposisi yang lain teroksidasi. Bagaimanapun akibat dari reaksi ini secara alamiah vitamin C juga akan teroksidasi. Setelah Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 4

vitamin C mendonorkan elektronnya, dia akan menghilang dan digantikan oleh radikal bebas asam semidehidroaskorbik atau radikal ascorbyl, yang merupakan zat yang terbentuk akibat asam askorbat kehilangan 1 elektronnya. Hal inilah yang menyebabkan vitamin C (asam askorbat) menjadi antioksidan pilihan, karena radikal bebas yang reaktif dan berbahaya dapat berinteraksi dengan asam askorbat, lalu direduksi dan radikal ascorbyl yang kemudian terbentuk menggantikannya ternyata kurang reaktif bila dibandingkan dengan radikal bebas tersebut (Iswara, 2009). Vitamin C sebagai antioksidan akan memperbaiki spermatozoa dengan cara melindungi otak dan cairan otak melawan radikal bebas yang ditimbulkan asap rokok sehingga reaksi berantai akan berhenti sehingga sistem saraf pusat terlindungi dari kerusakan dan kelejar hipofisis akan memproduksi hormonhormon seperti FSH dan LH dengan normal.vitamin C sebagai antioksidan berpengaruh positif dalam memelihara struktur dan perkembangan, serta fungsi sel-sel spermatogenesis, sehingga dengan adanya zat aktif tersebut maka jumlah sel-sel benih yang mengalami kegagalan pekembangan, degenerasi, kematian akibat radikal bebas dari asap rokok dapat ditekan dan dikurangi (Nugraheni, 2003).Ardiansyah (2013), melaporkan bahwa jus jambu biji merah berpengaruh nyata pada kerapatan dan jumlah spermatozoa pada lumen tubulus seminiferus mencit yang diapaparkan asap roko. Hal ini dimungkinkan karena selain kadungan vitamin C, jus jambu biji merah juga mengandung vitamin E dan β karoten yang secara bersama-sama besinergi menangkal radikal bebas dari paparan asap rokok yang mampu merusak kelulita sspermatozoa. Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 5

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Nugraheni paparan asap rokok menurunkan kualitas sperma mencit yang meliputi jumlah sel spermatogonia, spermatosit primer, spermatid dan lapisan sel serta menurunkan kualitas spermatozoa yang meliputi viabilitas dan kecepatan gerak. Penambahan vitamin C dapat memperbaiki spermatogenesis dan kualitas spermatozoa mencit yang telah dipapar asap rokok. Berdasarkan penelitian Claudia, pada kelompok perlakuan terjadi perbaikan konsentrasi spermatozoa setelah pemberian vitamin C, hal ini menunjukkan bahwa vitamin C sebagai anti oksidan berpengaruh positif dalam memelihara struktur dan perkembangan, serta fungsi sel-sel spermatozoa. Sehingga zat aktif tersebut, jumlah sel-sel benih yang telah mengalami kegagalan perkembangan, degenerasi dan kematiam akibat radikal bebas dapat ditekan dan dilindungi. Vitamin C yang memiliki polaritas tinggi dan banyak mengandung gugus hidroksil sehingga mudah larut didalam air terbukti memperbaiki kualitas spermatozoa (Putri, 2015). Berdasarkan pemaparan latar belakang permasalahan di atas, maka peneliti tertarik untuk meneliti dan mengalisis lebih lanjut mengenai kualitas (jumlah, morfologi, dan motalitas) sperma mencit jantan dewasa yang dipapar asap rokok dengan pemberian jus jambu biji merah (Psidium guajava L.) sebagai antioksidan alami. 1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimana kualitas spermatozoa mencit jantan dewasa yang dipapar asap rokok dan tidak diberi jus jambu biji merah? 2. Bagaimana kualitas spermatozoa mencit jantan dewasa yang dipapar asap rokok dan diberi jus jambu biji merah? Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 6

1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian jus jambu biji merah terhadap kualitas spermatozoa mencit jantan dewasa yang dipapar asap rokok. 1.3.2 Tujuan Khusus 1. Untuk mengetahui jumlah, morfologi dan motilitas spermatozoa mencit jantan dewasa yang tidak dipaparkan asap rokok (sebagai kontrol -). 2. Untuk mengetahui jumlah, morfologi dan motilitas spermatozoa mencit jantan dewasa yang dipaparkan asap rokok (sebagai kontrol +). 3. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh jus jambu biji merah dosis 25% 0,13ml/20g BB/hari terhadap jumlah, morfologi dan motilitas spermatozoa mencit jantan dewasa yang dipaparkan asap rokok. 4. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh jus jambu biji merah dosis 50% 0,13ml/20g BB/hari terhadap jumlah, morfologi dan motilitas spermatozoa mencit jantan dewasa yang dipaparkan asap rokok. 5. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh jus jambu biji merah dosis 100% 0,13ml/20g BB/hari terhadap jumlah, morfologi dan motilitas spermatozoa mencit jantan dewasa yang dipaparkan asap rokok. 1.4 Manfaat Penelitian 1.Memberi pengetahuan tentang manfaat jus jambu biji merah dalam mencegah penurunan kualitas spermatozoa akibat asap rokok melalui pengamatan jumlah, morfologi, dan motilitas spermatozoa. Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 7

2. Informasi bagi masyarakat terutama bagi perokok dan orang yang terpapar asap rokok lingkungan mengenai salah satu pengaruh positif dari konsumsi vitamin C untuk mencegah terjadinya penurunan jumlah, morfologi normal dan motilitas spermatozoa akibat asap hasil pembakaran rokok. 3. Menjadi dasar penelitian lebih lanjut serta menambah pengetahuan terhadap penulis. Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 8