PRESTASI BELAJAR IPA

dokumen-dokumen yang mirip
STAY TWO STRAY (TSTS) TERHADAP HASIL BELAJAR IPA

PENGARUH PEMBELAJARAN TPS TERHADAP HASIL BELAJAR DITINJAU DARI KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 2013/2014 yaitu mulai tanggal 06 Februari sampai 26 Februari 2014 di SMAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada tanggal 1 Febuari 3 Maret 2014, pada semester

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini

PENGARUH METODE EKSPERIMEN TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA POKOK BAHASAN CAHAYA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

PENGARUH PENGUNAAN METODE EVERYONE IS TEACHER HERE TERHADAP HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS V SDN 1 MIDANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V

Siti Kiani Pemerhati Pendidikan Matematika -

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

PENGARUH METODE EKSPERIMEN TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA POKOK BAHASAN GETARAN DAN GELOMBANG

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V

BAB III METODE PENELITIAN

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

ANTAR KELAS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bendungan Uwai, Kecamatan Bangkinang, Kabupaten Kampar.

BAB III METODE PENELITIAN

dengan bentuk Nonquivalent Control Group Design karena pada luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. 1 Pada desain

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN METODE DEMONSTRASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA POKOK BAHASAN LISTRIK DINAMIS

Monif Maulana 1), Nur Arina Hidayati 2) 1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, UAD

Wiwik Andriyani 1), Dr.H. Suratno, M.Pd 2), Rosmiati, S.Pd, M.Pd 3)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN R X O 1 R O 2

TABEL III. 1 PROSES PENELITIAN No Kegiatan Waktu. 1 Pengajuan Sinopsis November Proses pengerjaan proposal Desember 2014

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA REALIA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA JURNAL. Oleh NUR INDAH KURNIAWATI NAZARUDDIN WAHAB RIYANTO M TARUNA

BAB III METODE PENELITIAN. bentuk Nonequivalent Control Group Design karena pada kenyataanya penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti tidak mampu mengontrol sepenuhnya variabel-variabel yang mungkin

HUBUNGAN ANTARA PERHATIAN ORANG TUA DAN GAYA BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

GROUP INVESTIGATION KELAS IV

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen. Penelitian quasi

BAB III METODE PENELITIAN. tempat penelitian dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah Negeri Kampar

III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA

PENGARUH PEMBELAJARAN TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA

BAB III METODE PENELITIAN. dengan 25 Januari tahun ajaran 2013/2014 di SMA IT Mutiara Duri yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimen. Adapun

PENGARUH PENGELOLAAN KELAS DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS FLASH DALAM MEMBACA TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 SEWON

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH

BAB III METODE PENELITIAN. subyek yang akan diteliti, teknik-teknik pengumpulan data, prosedur pengumpulan

BAB III METODE PENELITIAN. semester genap tahun ajaran Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 20

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA POKOK BAHASAN GELOMBANG DAN BUNYI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 mulai tanggal 29 April 2014 sampai 20 Mei 2014 di SMPN 1

BAB III METODE PENELITIAN R X O 2 R O 4

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian eksperimen semu, yang mana variabel-variabelnya

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti tidak mampu mengontrol sepenuhnya variabel-variabel yang mungkin

(The Influence of Based Inquiry Learning Model Type of Guided Inquiry to The Students Learning Achievement on Ecosystem) ABSTRACT

Keterangan E = simbol untuk kelompok eksperimen

STUDI KOMPARASI MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA TIPE JIGSAW DAN TIPE STAD PADA SISWA KELAS VIII

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penuh. Penelitian eksperimen semu merupakan penelitian yang digunakan untuk

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR IPS SISWA JURNAL. Oleh RIZKI RAMADHANI ERNI MUSTAKIM CUT ROHANI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. melibatkan dua kelompok yaitu kelompok ekperimen dan kelompok kontrol

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 1, Maret 2015

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Perlakuan dalam penelitian ini adalah pembelajaran matematika dengan model

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

The Efectiveness Of Learning Base Card Sort Game Method to PPKn Learning Result Of Students in Man 1 Mataram. Nurul Fitriyani

SE-GUGUS II IMOGIRI. = > z table. Keywords: Achievementlearning civic education subject, Numbered Head Together, Conventional teaching method

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan adalah pretest-posttest with Nonequevalent Control Grup. Kelompok Pretes Perlakuan Postes.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

JURNAL SKRIPSI OLEH TRIAPRIANTINI E1M

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen, dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tidak bisa mengontrol variabel-variabel lain atau pengaruh lain yang akan

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan hasil belajar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA MINAT, LINGKUNGAN, DAN PERSEPSI SISWA TERHADAP KEMAMPUAN MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR FISIKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Model pembelajaran inkuiri terbimbing merupakan model pembelajaran yang

BAB III METODOLOGI PENEITIAN. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (Quasi Eksperiment), di mana

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan, yaitu penerapan strategi pembelajaran Inquiry pada pembelajaran. matematika dan pembelajaran konvensional.

Esa Gunarti Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 pada tanggal 20 September 2013 sampai dengan 11 Oktober 2013

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBING-PROMPTING DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA Lastian Dwi Hastuti Disusun bersama: Drs. Veator Renyaan, M.Pd. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sarjawiyata Tamansiswa E-mail: dlastian@gmail.com Abstract: The purpose of the research was to know how scientific approach influence to the science achievement of grade V students in even semester at SD Jurugentong, Banguntapan, Bantul, Yogyakarta in academic year 2015/2016. This used quasi experiment research. The data collecting technique used documentation and testing. Descriptively the result of the research is if the learning used scientific approach it including to the high category and if the learning used conventional approach it including to middle category. Comparatively, the analysis result was by T-test and deliver the value= 2,596 with p=0,011. So, there was the significant achievement differences between learning using scientific approach and learning using conventional approach. If it looked by the average value, learning using scientific approach was produce the higher achievement then conventional approach. It means that scientific approach influence to the science achievement of grade V students in even semester at SD Jurugentong, Banguntapan, Bantul, Yogyakarta in academic year 2015/2016. Keywords: Scientific, Achievement, Learning, Science Pendidikan memiliki peranan penting, salah satunya yaitu untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional menurut Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 3 yaitu mengembangkan potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab. Salah satu bidang ilmu tersebut adalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang merupakan bidang ilmu penting yang dipelajari oleh siswa. Pendidikan IPA di Sekolah Dasar bertujuan agar siswa menguasai pengetahuan, fakta, konsep, prinsip, proses penemuan, serta memiliki sikap ilmiah yang akan bermanfaat bagi siswa dalam mempelajari diri dan alam sekitar. Berdasarkan hasil pada saat observasi di kelas V SD Jurugentong, Banguntapan, Bantul, Yogyakarta dalam proses pembelajaran guru masih menganggap siswa sebagai objek belajar, tidak adanya media yang mendukung pembelajaran, guru dominan menggunakan papan tulis, kapur, dan buku pegangan. Selama proses pembelajaran berlangsung, guru masih menggunakan pendekatan konvensional yaitu dengan ceramah, walaupun terkadang menggunakan kegiatan tanya jawab dan diskusi baik secara kelompok maupun individu. Kebanyakan siswa masih merasa malu menyampaikan pendapatnya, hanya ada beberapa siswa yang berani mengutarakan pendapatnya kepada guru. Sedangkan dalam kegiatan diskusi tidak semua siswa ikut mengerjakan dan saat menyampaikan hasil diskusi siswa tidak berani menyampaikan di depan kelas. Saat proses pembelajaran, kegiatan yang dilaksanakan sebatas mengamati gambar yang ada di buku. Selain itu, suasana pembelajaran IPA kurang menarik dan tidak memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada siswa untuk berkembang dengan kemampuan dan karakteristik siswa. Pembelajaran IPA di SD Jurugentong, Banguntapan, Bantul, Yogyakarta kurang dilaksanakan secara optimal. Tidak sedikit siswa mendapatkan prestasi yang rendah pada mata pelajaran IPA. Kurang optimalnya atau maksimalnya prestasi belajar IPA dapat kita lihat dari nilai yang diperoleh siswa saat ulangan harian, ulangan akhir semester, dan ujian nasional. Berikut ini hasil Ujian Nasional tahun pelajaran 2012/2013, tahun pelajaran 2013/2014 dan tahun pelajaran 2014/2015 sebagai 107

108 Trihayu: Jurnal Pendidikan Ke-SD-an, Vol. 3, Nomor 2, Juni 2017, hlm. 107-111 Tabel 1. Nilai Rata-rata UN yang Diperoleh 3 Tahun Terakhir No Mata Pelajaran Nilai rata-rata tahun pelajaran 2012/2013 2013/2014 2014/2015 1. Bahasa Indonesia 7,03 8,40 8,20 2. Matematika 5,72 8,05 7,30 3. IPA 5,79 6,79 7,91 Dari data di atas terlihat bahwa nilai rata-rata Ujian Nasional IPA SD Jurugentong, Banguntapan, Bantul, Yogyakarta kurang maksimal. Pada tahun kedua yaitu tahun 2013/2014 nilai IPA lebih rendah dibandingkan dengan nilai dari mata pelajaran yang lain seperti Bahasa Indonesia dan Matematika. Hal tersebut mengindikasikan bahwa pembelajaran IPA kurang efektif yang pada akhirnya menyebabkan kurang berhasilnya siswa dalam pembelajaran IPA. Permasalahan tersebut dapat di atasi, salah satunya dengan cara penggunaan pendekatan saintifik. Pendekatan saintifik disebut juga dengan pendekatan ilmiah. Proses pembelajaran dapat dipadankan dengan suatu proses ilmiah. Pendekatan saintifik merupakan salah satu pendekatan pembelajaran yang dapat meningkatkan partisipasi belajar siswa melalui kegiatan mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan mengkomunikasikan. Pendekatan ilmiah (saintifik) ini tepat digunakan pada mata pelajaran IPA karena merupakan pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa (student centered) dan sekaligus proses pembelajarannya memenuhi kriteria ilmiah. Melalui penggunaan pendekatan saintifik pada mata pelajaran IPA memberikan kegunaan yaitu dapat mewujudkan pembelajaran yang aktif dimana siswa menggunakan pikirannya untuk membangun pemahaman. Dalam proses pembelajaran, pencapaian tujuan pembelajaran dilihat melalui prestasi belajar siswa. Menurut Ahmadi dan Suprijono (2013:138) Prestasi belajar adalah hasil interaksi berbagai faktor yang mempengaruhinya baik dalam diri (faktor internal) maupun dari luar diri (faktor eksternal) individu.artinya prestasi belajar merupakan hasil yang telah dicapai dari suatu kegiatan yang dipengaruhi oleh faktor dari dalam diri (internal) maupun dari luar (eksternal).hasil belajar IPA adalah kemampuan yang diperoleh siswa setelah melalui kegiatan belajar yang dinyatakan dalam skor dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran IPA. Menurut Susanto (2012:167) Sains atau IPA adalah usaha manusia dalam memahami alam semesta melalui pengamatan yang tepat pada sasaran serta menggunakan prosedur, dijelaskan menggunakan penalaran sehingga mendapatkan suatu kesimpulan. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di Sekolah Dasar menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui kegiatan pengamatan serta pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah. Berdasarkan uraian di atas, maka masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai 1. Secara Deskriptif a. Sejauhmana kecenderungan prestasi belajar IPA pokok bahasan peristiwa alam yang terjadi di Indonesia dan dampaknya bagi makhluk hidup dan lingkungan dengan diajar menggunakan pendekatan saintifik siswa kelas V semester genap SD Jurugentong, Banguntapan, Bantul, Yogyakarta tahun pelajaran 2015/2016? b. Sejauhmana kecenderungan prestasi belajar IPA pokok bahasan peristiwa alam yang terjadi di Indonesia dan dampaknya bagi makhluk hidup dan lingkungan dengan menggunakan pendekatan konvensional siswa kelas V pada semester genap SD Jurugentong, Banguntapan, Bantul, Yogyakarta tahun pelajaran 2015/2016? 2. Secara Komparatif Adakah perbedaan pada prestasi belajar IPA pokok bahasan peristiwa alam yang terjadi di Indonesia dan dampaknya bagi makhluk hidup dan lingkungan antara yang pembelajarannya menggunakan pendekatan saintifik dengan pembelajaran yang menggunakan pendekatan konvensional siswa kelas V semester genap di SD Jurugentong, Banguntapan, Yogyakarta tahun pelajaran 2015/2016? METODE Penelitian dilaksanakan ini di jenjang kelas V SD Jurugentong, Banguntapan, Bantul, Yogyakarta pada semester genap tahun pelajaran 2015/2016 dari bulan Maret sampai Agustus tahun 2016. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian quasi experiment karena pada penelitian ini kelompok kontrol tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi

Lastian Dwi Hastuti, Pengaruh Pendekatan Saintifik 109 pelaksanaan eksperimen (Sugiyono, 2015:114). Hal ini terjadi karena kelompok eksperimen dan kelompok kontrol berada dalam satu sekolah, dimana kelompok eksperimen adalah kelas V A dan kelompok kontrol adalah kelas V B. Variabel dalam penelitian ini adalah pendekatan saintifik (A 1 ) dan pendekatan konvensional (A 2 ) sebagai variabel bebas dan prestasi belajar IPA siswa sebagai variabel terikat. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan desain penelitian Match Group Pretest-Posttest Design.Berdasarkan pada desain penelitian, tes awal di ambil dari nilai ujian akhir semester gasal. Setelah diberi perlakuan yang berbeda kedua kelompok dites dengan tes yang sama sebagai tes akhir. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SD Jurugentong, Bantul, Yogyakartayang berjumlah 64 siswa.sampel yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari seluruh populasi, dimana kelas V A yang berjumlah 32 siswa sebagai kelas eksperimen dan kelas V B yang berjumlah 32 siswa sebagai kelas kontrol. Teknik pengumpulan data menggunakan tes untuk memperoleh data prestasi belajar siswa dan dokumentasi untuk melengkapi data yang berkaitan dengan subjek dan objek penelitian. Menurut Sugiyono (2015:133) Instrumen penelitian digunakan untuk mengukur nilai variabel yang diteliti. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan tes prestasi belajar IPA.Tes prestasi belajar IPA dilakukan untuk mengetahui sejauhmana siswa dalam menguasai materi melalui pendekatan saintifik.tes prestasi belajar terdiri dari 30 soal berupa pilihan ganda. Setiap butir tes pilihan ganda mendapat skor 1 bila jawaban benar dan skor 0 bila jawaban salah. Uji coba instrumen yang digunakan adalah uji validitas butir dan uji reliabilitas. Untuk mengetahui validitas butir soal digunakan rumus korelasi.rumus korelasi yang digunakan adalah rumus korelasi Product Moment (Arikunto, 2010:213). Berdasarkan hasil uji coba validitas tes diperoleh 26 item yang valid dan 4 item yang gugur. Dalam penelitian ini rumus yang digunakan untuk menghitung reliabilitas dari suatu item soal tes adalah dengan menggunakan rumus Kuder Richardson 20 atau yang biasa disebut dengan KR 20. (Arikunto, 2010: 221). = Berdasarkan perhitungan reliabilitas pada soal pilihan ganda tes hasil belajar siswa diperoleh = 0,872karena nilai reliabilitas antara 0,800 r tt 1,000 berarti reliabilitas termasuk kriteria sangat tinggi, maka instrumen dikatakan reliabel. Dalam teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif dan uji prasyarat analisis yang meliputi uji normalitas sebaran dan uji homogenitas varians. Kemudian setelah dilakukan uji prasyarat analisis maka dilanjutkan dengan uji hipotesis menggunakan uji-t. Uji normalitas sebaran dimaksudkan untuk mengetahui normal atau tidaknya sebaran data penelitian. Dalam penelitian ini uji normalitas sebaran menggunakan rumus Chi Kuadrat menurut Arikunto (2010:333) sebagai = Uji homogenitas varians dilakukan pada dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Perhitungan dilakukan dengan menggunakan uji F menurut Sugiyono (2015:275) sebagai F = Setelah dilakukan uji prasyarat analisis, dilanjutkan dengan uji hipotesis yang menggunakan uji-t menurut Sugiyono (2015:273) sebagai t = HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan rerata ideal dan standar deviasi ideal, maka kriteria umum kurva normalnya adalah sebagai 20,25< X 27,00 = Sangat Tinggi 15,75 < X 20,25 = Tinggi 11,25< X 15,75 = Sedang 6,75< X 11,25 = Rendah 0,00 X 6,75 = Sangat Rendah Dari tes prestasi belajar IPA siswa kelas V di SD Jurugentong dapat diperoleh data sebagai a. Kelompok Kelas Eksperimen Dari hasil penelitian ini diperoleh skor tertinggi 26, skor terendah 9, simpangan baku 5,17 dan rerata sebesar 18,063, karena rerata observasi berada dalam interval (15,75 < X 20,25) termasuk kategori tinggi.

110 Trihayu: Jurnal Pendidikan Ke-SD-an, Vol. 3, Nomor 2, Juni 2017, hlm. 107-111 Bedasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa kecenderungan prestasi belajar IPA siswa kelas V di SD Jurugentong semester genap tahun pelajaran 2015/2016 yang pembelajarannya menggunkan pendekatan saintifik termasuk kategori tinggi. b. Kelompok Kelas Kontrol Dari hasil penelitian diperoleh skor tertinggi 26, skor terendah 7, simpangan baku 5,61 dan rerata sebesar 14,563. Rerata observasi berada dalam interval (11,25< X 15,75) termasuk kategori sedang. Bedasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa kecenderungan prestasi belajar IPA siswa kelas V di SD Jurugentong semester genap tahun pelajaran 2015/2016 yang pembelajarannya dengan pendekatan konvensional itu termasuk kategori sedang. Pengujian persyaratan analisis dalam penelitian ini meliputi uji homogenitas varians dan uji normalitas sebaran.uji normalitas ini bertujuan untuk mengetahui apakah data pada penelitian ini terdistribusi normal atau tidak. Berdasarkan hasil uji normalitas sebaran diperoleh hasil untuk kelompok yang diajar dengan pendekatan saintifik yaitu = 8,910 dan p = 0,446 sedangkan untuk hitung kelompok yang pembelajarannya dengan menggunakan pendekatan konvensional yaitu = 12,320 dan p = 0,196. Karena p > hitung 0,05 maka sebaran data berdistribusi normal. Uji homogenitas varians bertujuan untuk mengetahui apakah sampel yang diambil berasal dari populasi yang sama atau tidak, serta tidak menunjukan perbedaan yang signifikan antara satu sama lain. Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan uji F diperoleh harga F hitung = 1,179 dengan p = 0,325 di mana p > 0,05 maka 0,325 > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa data prestasi belajar IPA pada antara kelompok eksperimen dan kontrol memiliki varians yang homogen. Pada hasil perhitungan pada kemampuan awal siswa diperoleh t hitung = 0,218 dan p = 0,823 karena p 0,05 berarti kedua kelompok tidak ada perbedaan atau berangkat dari kemampuan awal yang sama. Hasil posttest diperoleh setelah diberikan perlakuan berupa penggunaan pendekatan konvensional di kelas eksperimen dan penggunaan pendekatan konvensional pada kelas kontrol.skor rerata pada kelas eksperimen sebesar 18,063 dan skor rerata dari kelas kontrol sebesar 14,563.Dalam pengujian prasyarat analisis yang dilakukakan pada data posttest memperlihatkan bahwa data berdistribusi normal dan homogen. Hasil pengujian hipotesis untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan yang signifikan prestasi belajar IPA siswa pada kelas eksperimen yang menggunakan pendekatan saintifik dan prestsi belajar IPA siswa pada kelas kontrol yang menggunakan pendekatan saintifik diperoleh hasil dengan t hitung = 2,596 dengan p = 0,011 karena p 0,05 maka hipotesis diterima dan signifikan. Dari analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan prestasi belajar IPA dengan pendekatan saintifik dan pendekatan konvensional pada siswa kelas V semester genap di SD Jurugentong, Banguntapan, Bantul, Yogyakarta pada tahun pelajaran 2015/2016. Artinya, kelas V A yang proses pembelajarannya dengan pendekatan saintifik memperoleh prestasi belajar lebih tinggi daripada kelas V B yang pembelajarannya dengan pendekatan konvensional. Hal ini dikarenakan dalam pendekatan saintifik pada proses pembelajarannya guru memberikan pengalaman langsung dan siswa diberikan kesempatan untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran dimana siswa dapat menggunakan pikirannya untuk membangun pemahaman. Semua kegiatan dalam pendekatan saintifik merangsang siswa untuk aktif, baik secara fisik maupun mental. Hal ini membuat siswa bukan hanya sebagai objek belajar tetapi subjek belajar. Dengan cara demikian diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar IPA siswa kelas V SD Jurugentong, Banguntapan, Bantul, Yogyakarta. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan paparan tersebut dapat diambil kesimpulan sebagai 1. Secara deskriptif menunjukkan bahwa kecenderungan prestasi belajar IPA pokok bahasan peristiwa alam yang terjadi di Indonesia dan dampaknya bagi makhluk hidup dan lingkungan siswa kelas V SD Jurugentong, Banguntapan, Bantul, Yogyakarta yang pembelajarannya dengan pendekatan saintifik termasuk kategori tinggi dengan nilai rata-rata 18,063 berada dalam interval (15,75< X < 20,25) dan yang dengan pendekatan konvensional termasuk kategori sedang dengan nilai rata-rata 14,563 yang berada dalam interval (11,25 < X < 15,75). 2. Secara komparatif, hasil analisis diperoleh nilai t hitung = 2,596 dengan p = 0,011 dimana p <0,05. Dengan demikian, ada perbedaan yang signifikan prestasi belajar IPA antara yang pembelajarannya menggunakan pendekatan saintifik dan yang pembelajarannya

Lastian Dwi Hastuti, Pengaruh Pendekatan Saintifik 111 Saran menggunakan pendekatan konvensional pada siswa kelas V semester genap di SD Jurugentong, Banguntapan, tahun pelajaran 2015/2016. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti mempunyai beberapa saran sebagai 1. Guna meningkatkan kualitas pembelajaran dan sebagai sarana pengenalan pada pendekatan pembelajaran, pihak sekolah agar mengadakan pelatihan untuk pendekatan pembelajaran pada khususnya, serta sekolah dapat mendukung dalam pembelajaran IPA menggunakan pendekatan pembelajaran yang aktif seperti pendekatan saintifik pada mata pelajaran IPA. 2. Guru dapat menggunakan pendekatan saintifik pada saat pembelajaran di kelas untuk meningkatkan prestasi belajar IPA pada siswa atau diujicobakan pada mata pelajaran lain dan sebagai salah satu pendekatan pembelajaran yang ada. 3. Siswa diharapkan lebih aktif dan kreatif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, sehingga prestasi belajar khususnya mata pelajaran IPA dapat meningkat. 4. Bagi peneliti yang selanjutnya, penelitian dengan menggunakan pendekatan saintifik dapat lgi dikembangkan untuk mengukur variabel lain, karena penelitian ini hanya mengukur prestasi belajar siswa. DAFTAR PUSTAKA Ahmadi dan Suprijono, W. 2013. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta Susanto, Ahmad. 2012. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana Prenamedia Group.