MASA PENSIUN USIA LANJUT DENGAN TINGKAT DEPRESI

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA USIA TAHUN DI RW 08 KELURAHAN SUKUN KECAMATAN SUKUN KOTA MALANG

Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil tentang Proses Persalinan dengan Tingkat Kecemasan Menghadapi Persalinan

HUBUNGAN TIPE KEPRIBADIAN DENGAN PENGGUNAAN MEKANISME KOPING PADA LANSIA DI DESA KALISONGO KECAMATAN DAU KABUPATEN MALANG ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS HIDUP DENGAN HARGA DIRI LANSIA YANG TINGGAL DI RUMAH DI RW.8 BRATANG BINANGUN KELURAHAN BARATA JAYA KECAMATAN GUBENG SURABAYA

HUBUNGAN TINGKAT DEPRESI DENGAN TERJADINYA INSOMNIA PADA LANSIA USIA TAHUN DI DESA MAYANGGENENG KECAMATAN KALITIDU KABUPATEN BOJONEGORO

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI PADA IBU HAMIL DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ANC DI PUSKESMAS NGORESAN KARYA TULIS ILMIAH

ANALISIS PENGETAHUAN DENGAN POLA ASUH PADA IBU BALITA UMUR 4-5 TAHUN DI TK DHARMA WANITA DESA SAMBIROBYONG KECAMATAN KAYEN KIDUL KABUPATEN KEDIRI

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN MOTIVASI IBU DALAM MENINGKATKAN STATUS GIZI PADA BALITA DENGAN STATUS GIZI KURANG DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BARENG

Skripsi RIKA RAUDHATUL JANNAH NIM : S RINA AGUSTINA NIM: S

HUBUNGAN PELAYANAN POSYANDU X DENGAN TINGKAT KEPUASAN LANSIA

SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS MEROKOK DENGAN PROFIL TEKANAN DARAH. di RT 03 RW1 Dusun Semambu Desa Paringan Jenangan Ponorogo

HUBUNGAN KINERJA PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN RUANG RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT PANTI WALUYA MALANG ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT DEPRESI LANSIA DENGAN INTERAKSI SOSIAL LANSIA DI DESA SOBOKERTO KECAMATAN NGEMPLAK BOYOLALI

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DAN KEMANDIRIAN LANSIA DENGAN KONSEP DIRI LANSIA DI KELURAHAN BAMBANKEREP KECAMATAN NGALIYAN KOTA SEMARANG

KOMUNIKASI TERAPEUTIK DENGAN TINGKAT KECEMASAN KELUARGA PASIEN DI INTENSIVE CARE UNIT (ICU) RS ADI HUSADA KAPASARI SURABAYA

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG PROSES MENUA DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DI DESA MAJASTO SUKOHARJO

HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN PENERAPAN KOMPENSASI PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RSUD MUNTILAN NASKAH PUBLIKASI

Hubungan Antara Dukungan Keluarga dengan Kepuasan Hidup Lansia di Kelurahan Bebel Kecamatan Wonokerto Kabupaten Pekalongan

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KEBERHASILAN TOILET LEARNING PADA ANAK USIA TODDLER DI RW 02 DAN RW 06 KELURAHAN TLOGOMAS MALANG

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan

Hubungan Tingkat Pendidikan dan Ekonomi Orang Tua dengan Status Gizi Balita di Puskesmas Kraton, Yogyakarta

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PEKERJA SEKS DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI LOKALISASI SUNAN KUNING SEMARANG

Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Motivasi Memeriksakan Diri Di Posyandu Lansia Desa Sukodono Sidoarjo

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT AKTIFITAS FISIK DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA LANJUT USIA DI DESA PUCANGAN KECAMATAN KARTASURA

Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang 2)

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta * ABSTRAK

ANGKA KEJADIAN GANGGUAN CEMAS DAN INSOMNIA PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA WANA SERAYA DENPASAR BALI TAHUN 2013

HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA REMAJA PUTRI DI SMP NEGARI 1 SAYUNG DEMAK

KEJADIAN DEPRESI PADA PEGAWAI MENJELANG PENSIUN, STUDI PADA KEPALA DESA DI LIMA KECAMATAN, KABUPATEN DEMAK

KARYA ILMIAH HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA BARATAN KECAMATAN BINAKAL KABUPATEN BONDOWOSO TAHUN 2014

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN MANFAAT POSYANDU LANSIA DENGAN KEAKTIFAN LANSIA DI POSYANDU LANSIA KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG ABSTRAK

SKRIPSI HUBUNGAN TINGKAT AKTIVITAS FISIK DENGAN DYSMENORRHEA PRIMER PADA REMAJA UMUR TAHUN DI SMP. K. HARAPAN DENPASAR

HUBUNGAN SIKAP DAN PERSEPSI GAMBAR DAMPAK KESEHATAN TERHADAP PERILAKU MEROKOK DI SMA NEGERI 1 BANTARBOLANG

PENGARUH SARAPAN PAGI TERHADAP KADAR HEMOGLOBIN (Hb) PADA MURID SEKOLAH DASAR ( Studi di SDN 1 Wates, Kecamatan Slahung, Kabupaten Ponorogo )

PENGARUH BEBAN KERJA DENGAN TINGKAT STRES PADA PERAWAT PELAKSANA DI RUANG PENYAKIT DALAM RUMAH SAKIT WILLIAM BOOTH SURABAYA

PERBEDAAN TINGKAT DEPRESI ANTARA LANSIA YANG TINGGAL DI PANTI WREDHA DHARMA BHAKTI DAN YANG BERSAMA KELUARGA DI KELURAHAN PAJANG

SKRIPSI. oleh Dita Dityas Hariyanto NIM

HUBUNGAN ANTARA PERAN KELUARGA DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI PADA ANAK USIA SEKOLAH (11-12 TAHUN) DI SDK NIMASI KABUPATEN TIMOR TENGAH

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TENTANG MUTU PELAYANAN POLIKLINIK DIAN NUSWANTORO DENGAN KEPUTUSAN PEMANFAATAN ULANG DI UPT POLIKLINIK DIAN

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN KARAKTERISTIK DENGAN KEAKTIFAN KADER POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NAGARA KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Kata Kunci: Intensitas Kebisingan, Kelelahan Kerja, Tenaga Kerja Ground Handling

KOSALA JIK. Vol. 1 No. 2 September 2013 HUBUNGAN KELEBIHAN BERAT BADAN DENGAN PERUBAHAN KONSEP DIRI PADA MAHASISWA AKPER PANTI KOSALA SURAKARTA

HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT DI RSUD SARAS HUSADA PURWOREJO

HUBUNGAN TINGKAT KESEPIAN DENGAN KEJADIAN INSOMNIA PADA LANSIA DI PSTW YOGYA UNIT BUDILUHUR KASONGAN BANTUL NASKAH PUBLIKASI

Catur Setiya Sulistiyana, Yogi Irawan Fakultas Kedokteran, Universitas Swadaya Gunung Jati, Cirebon

Jurnal Darul Azhar Vol 5, No.1 Februari 2018 Juli 2018 : 17-22

PHBS yang Buruk Meningkatkan Kejadian Diare. Bad Hygienic and Healthy Behavior Increasing Occurrence of Diarrhea

Darmayanti Wulandatika. Program Studi D3 Kebidanan Universitas Muhammadiyah Banjarmasin

Kata kunci: pengetahuan, sikap, tindakan pengelolaan sampah rumah tangga, ibu rumah tangga

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DI KELURAHAN DALEMAN TULUNG KLATEN SKRIPSI

Oleh : Muskhab 2 ABSTRACT

UNIVERSITAS AIRLANGGA DIREKTORAT PENDIDIKAN Tim Pengembangan Jurnal Universitas Airlangga Kampus C Mulyorejo Surabaya

HUBUNGAN TINGKAT KECERDASAN SPIRITUAL DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif korelasional dengan metode pendekatan cross sectional, yaitu suatu

Program Studi Diploma IV Bidan Pendidik Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aisyiyah Yogyakarta

ejournal keperawatan (e-kp) Volume 1. Nomor 1. Agustus 2013

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

Fitri Arofiati, Erna Rumila, Hubungan antara Peranan Perawat...

HUBUNGAN STIMULASI DINI SENSORIS DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK USIA 2-3 TAHUN DI PAUD A LESTARI SURABAYA SKRIPSI

Abstrak. iii. Universitas Kristen Maranatha

SKRIPSI HUBUNGAN SENAM LANSIA DENGAN KUALITAS TIDUR LANSIA. di Posyandu Lestari Lansia Kelurahan Mojorejo, Kecamatan Taman, Kota Madiun

Abstract. Healthy Tadulako Journal 11. Hubungan antara pendampingan persalinan...( Abd. Halim, Fajar, Nur)

*Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Sam Ratulangi Manado

JNPH Volume 4 No. 1 (Juli 2016) The Author(s) 2016

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG POSYANDU LANSIA DENGAN MOTIVASI BERKUNJUNG KE POSYANDU LANSIA

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Bekerja merupakan salah satu kebutuhan manusia. Sebab, dengan bekerja

D I A N A FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

PENELITIAN TINGKAT KECEMASAN MASYARAKAT YANG MENGALAMI PROSES PENUAAN. Di Dusun Besar Desa Prayungan Kecamatan Sawoo Kabupaten Ponorogo

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan disegala bidang selama ini sudah dilaksanakan oleh

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN PENERIMAAN DIRI PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDHI LUHUR KASONGAN BANTUL YOGYAKARTA

HUBUNGAN PROMOSI SUSU FORMULA DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN KELUARGA DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ARJASA KABUPATEN JEMBER

HUBUNGAN DEPRESI DENGAN INTERAKSI SOSIAL LANJUT USIA DI DESA TOMBASIAN ATAS KECAMATAN KAWANGKOAN BARAT. Nia Aprindah Rau Sefti Rompas Vandri D.

Priyoto Dosen S1 Keperawatan STIKes Bhakti Husada Mulia Madiun ABSTRAK

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN MOTIVASI KEMOTERAPI PASIEN KANKER PAYUDARA DI RSUD KRATON KABUPATEN PEKALONGAN. Manuscript

HUBUNGAN FUNGSI KELUARGA DENGAN KUALITAS HIDUP LANJUT USIA DI DESA JIMBARAN KECAMATAN KUTA SELATAN

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pola Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Bungus Tahun 2014

EKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK DAERAH

BAB I PENDAHULUAN survei rutin yang dilakukan rutin sejak tahun 1991 oleh National Sleep

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

e-journal Keperawatan (e-kp) Volume 4 Nomor 1, Mei 2016 Reni Yatnasari Silaban Hendro Bidjuni Rivelino Hamel

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI PADA PASANGAN USIA SUBUR (PUS) DI DESA KARANGJATI KABUPATEN SEMARANG

Endah Tri Wijayanti 1) 1 Prodi DIII Keperawatan, UN PGRI Kediri.

ANALISIS FAKTOR PERILAKU YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA KEPUTIHAN PADA SISWI SMK NEGERI 8 MEDAN. Oleh : RONAULI AGNES MARPAUNG

PERBEDAAN NORMALITAS TEKANAN DARAH PADA WANITA MIDDLE AGE YANG MENGIKUTI SENAM DAN TIDAK SENAM DI KELURAHAN BANDUNGREJOSARI MALANG ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA 1-5 TAHUN DI PAUD TEGAR DINOYO SURABAYA

SKRIPSI HUBUNGAN CHILD ABUSE DENGAN PERILAKU AGRESIF ANAK USIA SEKOLAH DI SDN 10 SUNGAI SAPIH KOTA PADANG TAHUN Penelitian Keperawatan Anak

PENINGKATAN PERILAKU IBU DALAM PENGATURAN POLA MAKAN BALITA DI POSYANDU MELATI DESA BINTORO KECAMATAN PATRANG KABUPATEN JEMBER Susi Wahyuning Asih*

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEMANDIRIAN ADL (ACTIVITY DAILY LIVING) PADA LANSIA

Mamik R 1, Endang 1 1. Program Studi DIII Keperawatan STIKES Pemkab Jombang ABSTRAK

Hubungan Pergaulan Teman Sebaya Terhadap Tindakan Merokok Siswa Sekolah Dasar Negeri Di Kecamatan Panjang Kota Bandar Lampung

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS KEBISINGAN DAN MASA KERJA DENGAN STRES KERJA PEKERJA DI BAGIAN WINDING PT. BMSTI SRAGEN

INTISARI. M. Fauzi Santoso 1 ; Yugo Susanto, S.Si., M.Pd., Apt 2 ; dr. Hotmar Syuhada 3

ROY ANTONIUS TARIGAN NIM.

e-journal Keperawatan (e-kp) Volume 6 Nomor 1, Februari 2018

Transkripsi:

MASA PENSIUN USIA LANJUT DENGAN TINGKAT DEPRESI Kholish, Musrifatul Uliyah Program Studi Ners Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surabaya Email: musrifatululiyah@yahoo.com ABSTRACT When facing retirement some people feel calm, but often someone feels anxious and even depressed. This is caused by psychological factors, economic, social prestige and status in society. The purpose of this study is to determine the relationship between retirement age up to the level of depression in Kraton District of Bangkalan. Design analytical research using cross sectional approach is used in this study. Population in this research is 35 respondents and consists of 32 samples of retired elderlies willing to become respondents. by using a sampling technique, Simple Random Sampling. The instrument used is a questionnaire. Presentation of data using a pie chart with tabulation and Spearman Rank test with ρ> α = 0.05. Results of the study of 32 elderly pensions showed that 23 respondents (72%) aged 55-60 years occurred early retirement, 14 respondents (44%) had moderate depression. Based on the test results of Spearman Rank, HI is acceptable, meaning that there is a significant correlation between the retirement age up to the level of depression (ρ = 0.007 <α = 0.05). Based on the research results, it can be concluded that there is a correlation between the retirement age up to the level of depression. To the need to make preparations before the retirement age, an elderly must deal with it in a relaxed, closer to God, and do something that has economic value. Keywords: retirement, depression, elderly. PENDAHULUAN Lansia (lanjut usia) adalah tahap akhir perkembangan pada daur kehidupan manusia. Sedangkan menurut Pasal 1 ayat (2), (3), (4) UU No. 13 Tahun 1998 tentang kesehatan dikatakan bahwa usia lanjut adalah seseorang yang telah mencapai usia lebih dari 60 (Nugroho, 2008). Pada masa ini terjadi perubahan fisik, perubahan psikologi dan sosial. Pada perubahan psikologi lanjut usia merasa kehilangan pekerjaan, penghasilan, kedudukan, jabatan, peran sosial, dan juga harga diri karena disebabkan oleh pensiun. Pensiun merupakan putusnya hubungan kerja antara karyawan dengan organisasi tempat bekerja pada saat karyawan sudah mencapai usia tertentu. Masa pensiun merupakan tahapan paling penting dalam kehidupan karyawan, sebab dengan tibanya pensiun berarti berakhir pula karir karyawan dibidang pekerjaan, berkurangnya penghasilan serta bertambahnya waktu luang yang kadang-kadang mengganggunya (Mu tadin, 2002). Orang pensiun terjadi perubahan peran, perubahan keinginan dan nilai, dan perubahan secara keseluruhan terhadap pola hidup setiap individu. Dalam menghadapi masa pensiun sebagian orang yang merasakan ketenangan, namun sering kali seseorang merasa cemas bahkan depresi menghadapi masa pensiun. Alasannya dapat bermacam-macam diantaranya karena faktor ekonomi. Faktor prestise, faktor status sosial dalam masyarakat seringkali juga menjadi alasan (Lubis, 2001). 25

Berdasarkan data dari Badan Kepegawaian Daerah (2008), batas usia pensiun (BUP) bagi pegawai negeri sipil adalah 56 tahun, BUP ini dapat saja diperpanjang menjadi 58 tahun, 60 tahun, 63 tahun, 65 tahun, atupun 70 tahun. Batas usia pensiun normal pada pegawai swasta adalah 55 tahun, sedangkan usia pensiun maksimum adalah 60 tahun. WHO (1996) memprediksikan bahwa depresi akan menduduki urutan teratas penyakit yang diderita oleh lansia dinegara berkembang termasuk Indonesia pada tahun 2020 (FKUI, 2002). Menurut Depsos RI (2002) presentase perkembangan penduduk lanjut usia di Indonesia dari tahun ke tahun menunjukkan peningkatan, pada tahun 2010 jumlah penduduk 23.992.552 jiwa (9,77%) dari total jumlah penduduk. Angka kejadian depresi pada lansia di atas usia 65 tahun di perkirakan sekitar 7.201.153 jiwa (30% ). Sedangkan lansia pensiun yang mengalami depresi 1.944.532 jiwa (27%) (Zerhusen dalam Pawlinska-Chmara, 2005). Jumlah lanjut usia dipropinsi jawa timur berjumlah 4.202.988 jiwa (11,12%) (Dinas sosial propinsi jawa timur, 2007). Prevalensi terjadinya depresi pada lansia.diperkirakan sebesar 669.542 jiwa (15,9%) (FKUI, 2007) pensiun yang mengalami depresi 213.295 jiwa (31,8%). Data dari kantor dinas kesehatan kabupaten bangkalan pada tahun 2011 jumlah penduduk lansia 15.045 lansia dan yang mengalami depresi 195 lansia (1,3%), lansia pensiun yang depresi 69 lansia (35,4%) rata-rata terjadi di daerah perkotaan yang diperoleh dari data 22 puskesmas Sekabupaten Bangkalan. Berdasarkan data awal yang diperoleh dari pos kesehatan desa (poskesdes) di kelurahan kraton pada tanggal 26 maret 2012 didapatkan data bahwa lansia yang mengalami depresi 18 lansia sedangkan lansia yang pensiun mengalami depresi 10 lansia (55,5%) yang memeriksakan kesehatannya di poskesdes kelurahan kraton kecamatan bangkalan kabupaten bangkalan. Ketika menghadapi masa pensiun, subjek mengalami stres dan depresi, hal tersebut diperkuat apabila hubungan subjek dengan keluarga sebelum masa pensiun tidak terlalu dekat karena sebelum masa pensiun, subjek terlampau sibuk dengan pekerjaanya. Seperti yang dipaparkan Lillian Troll (dalam Santrock, 2006) bahwa Lansia yang berhubungan dekat dengan keluarganya mempunyai kecenderungan lebih sedikit untuk stres dibanding lansia yang hubungannya jauh. Dalam menghadapi masa pensiun, individu umumnya mengeluarkan berbagai macam reaksi. Hal ini tergantung dari kesiapan dalam menghadapinya. Secara garis besar ada tiga sikap ataupun reaksi yang umumnya dikeluarkan seseorang, yaitu (1) menerima, (2) terpaksa menerima, dan (3) menolak. Sikap penolakan terhadap masa pensiun umumnya terjadi dikarenakan yang bersangkutan tidak mau mengakui bahwa dirinya sudah harus pensiun (Isnaini, 2009). Penolakan terhadap masa pensiun umumnya terjadi karena seseorang takut tidak dapat memenuhi kebutuhankebutuhan tertentu. Saat memasuki masa pensiun, seseorang akan kehilangan peran sosialnya di masyarakat, prestis, kekuasaan, kontak sosial, bahkan harga diri juga akan berubah karena hilangnya peran (Eyde dalam Eliana, 2003). Berdasarkan masalah diatas solusinya yang paling tepat yaitu saat seseorang memasuki usia pensiun, keluarga perlu memikirkan kegiatan-kegiatan yang kira-kira dapat dilakukan oleh pensiunan untuk mengisi waktu kosongnya. Kegiatan-kegiatan tersebut 26

dapat merupakan kegiatan yang memiliki nilai ekonomi seperti menabung, melakukan investasi, dan merintis bisnis sampingan sedangkan kegiatan sosialnya seperti berorganisasi profesi, kesenian, olahraga, kesamaan hoby dan bagi lansia itu sendiri ketika menghadapi masa pensiun yaitu mencoba menghadapinya secara rileks, lebih dekat kepada Tuhan dengan cara rajin beribadah, jalin hubungan lebih dekat dengan keluarga. Hal ini penting untuk mencegah penderitaan psikologis akibat beban finansial yang umumnya dialami oleh pensiunan (Edratna, 2008). METODE Penelitian ini menggunakan desain correlation" dengan menggunakan pendekatan "cross sectional". Seluruh pensiun usia lanjut yang ada di Kelurahan Kraton Kecamatan Bangka-lan Kabupaten Bangkalan sebanyak 35 responden yang diambil dengan teknik simple random sampling yang sesuai dengan kriteria eksklusi dan inklusi. Variabel independen dalam penelitian ini adalah Masa Pensiun sedangkan variabel dependen adalah Tingkat Depresi. Pengumpulan data dengan menggunakan Kuesioner IDB 13 pertanyaan yang sudah disiapkan sebelumnya oleh peneliti. Hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan uji statistik Uji Spearman Rank dengan bantuan SPSS For Windows Versi 16.O. HASIL Berdasarkan table 1 didapatkan bahwa responden sebagian besar masa pensiun usia lanjut berusia 55-60 Tahun, awal pensiun dengan tingkat depresi sedang 12 responden (38%) dan sebagian kecil masa pensiun usia lanjut berusia 61-65 Tahun pertengahan pensiun dengan tingkat depresi 1 responden (3%). Berdasarkan uji statistik Spearman Rank nilai koefisiensi korelasi Spearman Rank -,468 dengan nilai signifikasi ρ = 0,007 < α = 0,05 yang berarti HI diterima atau ada hubungan antara masa pensiun usia lanjut dengan tingkat depresi. PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa masa pensiun usia lanjut di Kelurahan Kraton Kecamatan sebagian besar menunjukkan bahwa 23 responden (72%) berusia 55-60 Tahun awal pensiun dan sebagian kecil bahwa 9 responden (28%) berusia 61-65 Tahun pertengahan pensiun. (Mu tadin, 2002) bahwa Pensiun merupakan putusnya hubungan kerja antara karyawan dengan organisasi tempat bekerja pada saat karyawan sudah mencapai usia tertentu. Orang pensiun terjadi perubahan peran, perubahan keinginan dan nilai, dan perubahan secara keseluruhan terhadap pola hidup setiap individu. Dalam menghadapi masa pensiun sebagian orang yang merasakan ketenangan, namun sering kali seseorang merasa cemas bahkan depresi menghadapi masa pensiun. Perpanjangan pensiun lansia menurut Badan Kepegawaian Daerah (2008), batas usia pensiun (BUP) bagi pegawai negeri sipil adalah 56 tahun, BUP ini dapat saja diperpanjang menjadi 58 tahun, 60 tahun, 63 tahun, 65 tahun, ataupun 70 tahun dan batas usia pensiun normal pada pegawai swasta adalah 55 tahun, sedangkan usia pensiun maksimum adalah 60 tahun. Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan pensiun awal terjadi 23 responden (72%) di karenakan sudah sampai Batas Usia Pensiun (BUP) 27

Tabel 1 Hubungan Masa Pensiun Usia Lanjut dengan Tingkat Depresi Depresi Lansia Masa Pensiun Tidak Depresi Ringan Sedang Berat Total n % n % n % n % n % 55-60 Tahun 3 6 12 2 23 61-65 Tahun 6 1 2 0 9 >66 Tahun 0 0 0 0 0 Total 9 7 14 2 32 100 Uji statistik Spearman Rank nilai koefisiensi korelasi Spearman Rank -,468 dengan Nilai signifikasi ρ = 0,007 < α = 0,05 pegawai negeri sipil normalnya 56 Tahun dan batas usia pensiun normal pada pegawai swasta adalah 55 tahun. Dengan adanya BUP tersebut maka responden sebagian besar diwajibkan pensiun sesuai dengan BUP normal yang sudah ditetapkan walaupun respon masih mampu untuk bekerja. Dari hasil tersebut dapat di simpulkan bahwa masa awal pensiun terjadi dikarenakan ada BUP yang sudah ditetapkan oleh kepegawaian daerah dan rata-rata responden pegawai negeri sipil. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa tingkat depresi di Kelurahan Kraton Kecamatan sebagian besar adalah depresi sedang yaitu 14 responden (44%) dan sebagian kecil bahwa depresi berat sebanyak 2 responden (6%). Saat manusia melalui masa tua menurut teori terdapat beberapa faktor yang dapa mempengaruhi kualitas hidup sehingga dapat menyebabkan depresi, faktor tersebut faktor fisiologis dan faktor psikologis (Lubis, 2009). Faktor fisiologis meliputi penurunan fungsi fisik atau penyakit fisik yang telah di deritanya dan faktor psikologis meliputi stres yang menumpuk sehingga menyebabkan menderita depresi karena banyak mengalami kehilangan seperti kehilangan pekerjaan, kehilangan kemampuan fisik kehilangan harga diri, kematian atau kehilangan pasangan hidup, kerabat, keluarga terdekat, dan kepergian anak-anak. Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan bahwa responden rata-rata mengalami depresi sedang di karenakan responden setelah masa pensiun usia lanjut tidak memiliki pekerjaan sehingga kebutuhan seharihari kurang terpenuhi dan responden merasa mengalami kehilangan seperti kehilangan pekerjaan, jabatan, kedudukan, kehilangan harga diri dalam masyarakat. Dari hasil tersebut dapat di simpulkan bahwa depresi sedang terjadi karena responden tidak bekerja dan merasa kehilangan pekerjaan,kedudukan dan harga diri dalam masyarakat. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa masa pensiun usia lanjut dengan tingkat depresi di Kelurahan Kraton Kecamatan sebagian besar responden berusia 55-60 Tahun awal pensiun dengan tingkat depresi sedang 12 responden (38%) sedangkan sebagian kecil masa pensiun berusia 61-65 Tahun pertengahan pensiun dengan tingkat depresi 1 responden (3%) dan berdasarkan uji statistik Spearman Rank nilai koefisiensi korelasi Spearman Rank -,468 dengan nilai signifikasi ρ = 0,007 28

< α = 0,05 yang berarti HI diterima atau ada hubungan antara masa pensiun usia lanjut dengan tingkat depresi. Pada masa ini lansia sudah memasuki tahap usia tua setelah mencapai usia 55-64 tahun dan disebut tahap presenium yaitu dimana seseorang mulai memasuki usia lanjut, usia ini juga disebut usia pensiun (Moehi, 2003). Masa pensiun ini dapat menimbulkan masalah karena tidak semua orang siap untuk menghadapinya. Pensiun akan memutuskan seseorang dari aktifitas rutin yang dilakukan selama bertahun tahun, selain itu akan memutuskan rantai sosial yang sudah terbina dengan rekan kerja, dan yang paling vital adalah menghilangnya identitas diri seseorang yang sudah melekat begitu lama sehingga masa pensiun menimbulkan masalah psikologis baru bagi individu yang menjalaninya, karena banyak dari mereka yang tidak siap menghadapi masa ini (Hurlock, 2002). Berdasarkan hasil penelitian yang di dapatkan awal pensiun dengan tingkat depresi sedang 12 responden (38%) di karenakan responden setelah mengalami masa pensiun dia merasa masih belum siap untuk menghadapinya atau menolak karena responden takut tidak dapat memenuhi kebutuhankebutuhan tertentu dan merasa masih mampu untuk bekerja sehingga respendon merasa kehilangan pekerjaan, jabatan, kedudukan, dan harga diri dalam masyarakat. Seperti sekarang ini pekerjaan merupakan salah satu faktor terpenting yang bisa mendatangkan kepuasan (karena uang dan jabatan memperkuat harga diri). Dari hasil tersebut dapat disimpulkan awal pensiun dapat menyebabkan depresi sedang karena responden tidak menerima atau menolak terjadi pensiun diawal pensiun dan dia merasa kehilangan pekerjaan. KESIMPULAN Ada hubungan antara masa pensiun usia lanjut dengan tingkat depresi di Kelurahan Kraton Kecamatan DAFTAR PUSTAKA Lubis, N.L. (2009), Depresi : Tinjauan Psikologis, edisi pertama, Kencana, Jakarta. Lubis, F. H. 2001. Hubungan Faktor Sosial Budaya Terhadap Pemanfaatan Poliklinik Penyakit Dalam di Rumah Sakiut Haji Medan. Skripsi, FKM, Universitas Sumatra Utara Mu tadin, Z. 2002. Pengantar pendidikan & Perilaku Kesehatan. Yogyakarta: Andi Offset (2008), Keperawatan Gerontik, edisi 3, EGC. Jakarta. Wikhjosastro, A (2007). Pengaruh Jumlah Penduduk Indonesia. Rineka Cipta: Jakarta. 29