PENGARUH LATIHAN STANDING ISO TOE RAISE TERHADAP KEKUATAN OTOT TUNGKAI PADA TIM VOLI PUTRA SMK NEGERI 5 PEKANBARU

dokumen-dokumen yang mirip
THE EFFECT OF LEGS CIRCUITS EXERCISE TOWARD STRENGTH OF LIMBS MUSCLES OF SMA N 3 PEKANBARU WOMEN'S VOLLEYBALL TEAM

THE EFFECT BOW JUMPS EXERCISE TOWARD EXPLOSIVE POWER OF LEG MUSCLE OF MUSTANK PEKANBARU VOLLEYBALL CLUB

PENGARUH LATIHAN DODGE BALL TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA PADA PEMAIN SEPAKBOLA SSB RUMBAI PRATAMA

THE EFFECT PARTNER-RESISTED BACK SQUAT EXERCISE TOWARD STRENGHT OF LEG MUSCLE OF SMAN 2 PEKANBARU MAN VOLLYBALL CLUB

PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU ABSTRACT

PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU

PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU

Hubungan Daya Ledak Otot Tungkai dengam Akurasi Smash Pada Team Bola Voli Putra SMKN 5 Pekanbaru

INTERVAL TRAINING EXERCISE EFFECT ON HEALTH RESISTANCE AND HEART AT TEAM BASKET PUTRA SMKN 7 PEKANBARU

PENGARUH LATIHAN BEREDAR DENGAN BOLA TERHADAP KETEPATAN MENENDANG BOLA PADA PEMAIN U-17 SSB SATRIA ZAHRA PEKANBARU

THE RELATIONSHIP ARM AND SHOULDER MUSCLE STRENGHT OVER UP SERVICE VOLLEY BALL RESULT AT MALE TEAM OF SMPN 10 TAPUNG KAMPAR REGENCY

Hubungan Daya Ledak Otot Tungkai dengan Akurasi Smash Bola Voli Pada Tim Voli Putra SMK Negeri 5 Pekanbaru Tahun 2013

EFFECT OF WRIST COORDINATION AND MUSCLE POWER ARM BELOW SHOULDER OF THE PASSING ABILITY MEN S VOLLEYBALL TEAM SMK MUHAMMADIYAH 3 PEKANBARU

PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU

SPORT COACHING EDUCATION FACULTY OF TEACHERS TRAINING AND EDUCATION RIAU UNIVERSITY

HUBUNGAN EXPLOSIVE POWER OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL AKURASI SMASH PADA TEAM BOLA VOLI PUTRA JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA UNIVERSITAS RIAU ANGKATAN 2010

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL LOMPAT TINGGI SISWA PUTRA KELAS V SDN 018 TELUK KENIDAI KECAMATAN TAMBANG KABUPATEN KAMPAR JURNAL

PENGARUH LATIHAN BENCH DIP TERHADAP KEKUATAN OTOT LENGAN DAN BAHU PADA PEMAIN TERATAI TENNIS CLUB PEKANBARU

Abstract. Keywords : Squat Jump Exercise, Step Up and Leg Muscle Strength

EFFECT OF PLYOMETRIC EXERCISES AGAINST EXPLOSIVE MUSCLE POWER LIMBS BLOCKING WHEN DOING ON WOMEN VOLLEYBALL TEAM SMAN 9 PEKANBARU

THE CONTRIBUTION OF WRIST AND SERVICE ACCURACY COORDINATION IN VOLLEY BALL FOR FEMALE TEAM OF ANJUNGAN JUNIOR PEKANBARU

THE EFFECT OF SKIPPING ROPE EXERCISE ON THE LEG MUSCLE POWER IN MEN S BASKETBALL PLAYERS EXTRACULICULAR SMA HANDAYANI

RELATIONSHIP OF LEG MUSCLE POWER AND WRIST COORDINATION WITH THE ACCURACY OF SMASH VOLLEYBALL CLUB MEN S SMK MUHAMMADIYAH 3 PEKANBARU

PENGARUH METODE LATIHAN PLYOMETRIC

PERBANDINGAN PENGARUH LATIHAN INCLINE BOUND DENGAN LATIHAN DECLINE HOP

JURNAL. Oleh SIMAI ASPERA

HUBUNGAN KELINCAHAN DENGAN KEMAMPUAN DRIBBLING SEPAKBOLA PADA TIM SMPN 1 LOGAS TANAH DARAT KECAMATAN LOGAS TANAH DARAT JURNAL. Oleh IRAWADI

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN BAHU DENGAN HASIL FREE THROW PADA PERMAINAN TIM BOLA BASKET PUTRA SMAN 14 PEKANBARU

PENGARUH LATIHAN FORMASI BERPUSAT TERHADAP KETERAMPILAN SERVIS SEPAK TAKRAW

PENGARUH LATIHAN SHADOW DRILL TERHADAP HASIL KECEPATAN PEMAIN BASKET SMAN HANDAYANI PEKANBARU

PENGARUH LATIHAN H-MOVEMENT TERHADAP KELINCAHAN PADA PEMAIN SEPAKBOLA SSB RUMBAI PRATAMA PEKANBARU

AN EFFECT OF RUNNING COORDINATION EXERCISE WITH HIGH KNEE AND FOLLOWED BY SPRINT ON THE RUNNING SPEED 50 M OF THE ATHLETES SPRINT 100 M OF PPLP RIAU

Education Coaching Sports Faculty of Teacher Training and Education Riau University

HUBUNGAN KELINCAHAN DAN KECEPATAN DENGAN KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA PADA TIM SEPAK BOLA SMKN 5 PEKANBARU.

THE INFLUENCE OF TRAINING CIRCUIT (CIRCUIT TRAINING) AGAINST RESISTANCE FROM THE CLUB BADMINTON PLAYER PB. SON STAR CITY PEKANBARU.

THE EFFECT OF STANDING DUMBELL TRICEPS EXTENSION EXERCISE TOWARD THE STRENGTH OF ARMS AND SHOULDER MUSCLE OF 2014 FEMALE STUDENTS A OF RIAU UNIVERSITY

MARPION SAPUTRA NIM

PENGARUH LATIHAN 360-DEGREE DRILL TERHADAP KELINCAHAN PADA SISWA EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA DI SMP NEGERI 6 PEKANBARU

SPORT COACHING EDUCATION FACULTY OF TEACHERS TRAINING AND EDUCATION UNIVERSITY OF RIAU

PENGARUH LATIHAN FINDERS KEEPERS TERHADAP KECEPATAN LARI PADA ATLET ATLETIK KABUPATEN SIAK

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL LOMPAT JAUH PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMP N 8 BENAI KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

PENGARUH LATIHAN CHERRY PICKERS TERHADAP KELINCAHAN SISWA KELAS XI PUTRA SMA NEGERI I TUALANG KECAMATAN TUALANG KABUPATEN SIAK

PENGARUH LATIHAN X-PATTERN MULTI SKILL TERHADAP KELINCAHAN SISWA SSB RUMBAI PRATAMA PEKANBARU

Maiwahyudi 1, Drs.Ramadi,S.Pd,M.Kes,AIFO 2, Ardiah Juita, S.pd, M.Pd

THE INFLUENCE OF SKIPPING ON THE SPEED OF TABLE TENNIS MAN S TEAM SMA NEGERI OLAHRAGA RIAU PROVINCE

PENGARUH LATIHAN SKIPPING TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI JURNAL. Oleh RULIYADI S

Jeimmy.S.Arnando 1, Drs. Slamet, M.Kes,AIFO 2, Zainur, S.Pd,M.Pd 3

EFFECTS OF SKILLS TRAINING PENALTY AREA SHOTS ON SHOOTING ACCURACY OF TALENT IN SSB BINA BAKAT U-17 PEKANBARU

EFFECT OF CIRCUIT TRAINING EXERCISE (TRAINING CIRCUIT) FOOTBALL TEAM OF RESISTANCE SMP 29 PEKANBARU

THE EFFECT OF SLALOM DRIBBLE EXERCISE ON THE DRIBBLING SKILLS SSB MUDA MANDIRI PLAYERS U-15 PEKANBARU

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL LOMPAT JANGKIT SISWA PUTRA KELAS XI IPS 1 SMAN 1 KAMPAR JURNAL. Oleh RUSMAWATI

THE RELATIONSHIP OF SHOULDER ARMS MUSCLE AND LEG MUSCLE S POWER WITH JUMP SMASH SKILL IN MEN S BADMINTON CLUB OF PB. BANK RIAU KEPRI PEKANBARU

PERBANDINGAN PENGARUH LATIHAN FORWARD RUN DENGAN LATERAL SHUFFLE TERHADAP KELINCAHAN SISWA SMA NEGERI 2 PEKANBARU PADA EKSTRAKURIKULER SEPAK BOLA

PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI DAN VO2MAX DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA. Jurnal. Oleh. Arif Cahyanto

DISUSUN OLEH : ADI DHARMA SAPUTRA

Education of physical training Faculty of teachers training and educational science University of riau

1. DR. NASUKA M.Kes 2. TB WIDYO ALPIES NS PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA, S1 FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG ABSTRAK

PENGARUH LATIHAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS ATAS DALAM PERMAINAN BOLAVOLI MAHASISWA PUTRA

THE EFFECT OF EXERCISE ONE - ON - ONE SADHOW TAG OF REACTION TIME IN STUDENT EXTRACURRICULAR BASKET BALL SMA BUDHI LUHUR RUMBAI PEKANBARU.

PENGARUH LATIHAN PLYOMETRIC TERHADAP KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK

Bayu Puspayuda*,Made Darmada**, Putu Citra Permana Dewi***

PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU. ABSTRACT

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA KELAS V SDN 001 AIRTIRIS KECAMATAN KAMPAR JURNAL

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU

THE EFFECT OF TRAINING VARIATIONS ON SHOOTING PRECISION ON TEAM OF SMAN 2 TANAH PUTIH

Pengaruh Latihan Reverse Curl Terhadap Ketepatan Smash pada Pemain Bulutangkis Siswa Sma Olahraga Pekanbaru.

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL KECEPATAN LARI PADA PUTRA KELAS VIII SMP NEGERI 15 PEKANBARU

THE EFFECT OF ONE LEG BODY WEIGHT CALF RAISE ON A STEP TRAINING TOWARD THE STRENGTH OF LEG MUSCLE OF SMP 25 VOLLEYBALL TEAM PEKANBARU

PENGARUH LATIHAN BOLA LEWAT NET DAN LATIHAN DRILL PASSING

THE CORRELATION BEETWEEN EXPLOSIVE POWER OF LEGS AND REACTION SPEED WITH RUN OF 100 YARD AT ATHLETIC S ATHLETE PPLP RIAU

HUBUNGAN EXPLOSIVE POWER OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL AKURASI JUMPING SERVICE PADA TIM BOLA VOLI PUTRA MAHASISWA PENDIDIKAN OLAHRAGA UNIVERSITAS RIAU

PENDIDIKAN KEPLATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU

HUBUNGAN KELINCAHAN DENGAN DRIBBLING SEPAKBOLA PADA TIM SMA 2 RAMBAH HILIR KABUPATEN ROKAN HULU JURNAL. Oleh ASRI

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU ABSTRACT

e journal jurnal IKOR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Ilmu Keolahragaan ( Volume II Tahun 2014)

PENGARUH LATIHAN BEANBAG RELAYTERHADAP KECEPATAN LARI JARAK PENDEK 100 METER PADAATLET ATLETIK PUTRA PPLP RIAU

HUBUNGAN EXPLOSIVE POWER OTOT LENGAN BAHU DENGAN KEMAMPUAN SHOOTING UNDER RING PADA TIM BOLABASKET PUTRA SMAN 6 PEKNBARU

THE EFFECT OF PHONE BOX TRAINING IN DRIBBLING ABILITY ON FOOT BALL PLAYERS IN SSB PERSUBATIM ROKAN HULU

THE CORRELATION BETWEEM THE POWER OF THE LEG MUSCLE AND 100-METER SPRINT FOR THE TENTH GRADE STUDENTS OF SENIOR HIGH SCHOOL 9 PEKANBARU

HUBUNGAN KELINCAHAN DENGAN KETERAMPILAN DRIBBLING PADA TIM SEPAK BOLA SMK NEGERI 5 PEKANBARU

HUBUNGAN KELINCAHAN DENGAN KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA PADA TIM EKSTRAKURIKULER SMP SANTA THERESIA PASIR PENYU KABUPATEN INDRAGIRI HULU

THE INFLUENCE OF BOX JUMP TRAINING TO LEG MUSCLES POWER ON SPORT LADIES STUDENTS IN THE SEMESTER OF 6 A YEAR 2013 RIAU UNIVERSITY

PENGARUH LATIHAN NAIK TURUN TANGGA DAN LATIHAN HURDLE JUMP

THE EFFECT TRAINING REACTIVE JUMP TO POWER LEG MUSCLE FOR EXTRACURRICULAR STUDENT SMA AN NAAS PEKANBARU

EFFECT OF EXERCISE ON BEANBAG RELAY FOR SPEED RUN TO SCHOOL FOOTBALL PLAYERS (SSB) PCSS U-13 PEKANBARU

THE EFFECT OF DRILL PASSING BALL ON PASSING ACCURACY FOOTBALL IN PATRIOT MUDA U-15 KUOK FOOTBALL SCHOOL

ARTIKEL SKRIPSI. Oleh : MINARDI

PENGARUH PELATIHAN SIDE HOPE SPRINT TERHADAP KELINCAHAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI

Keyword: Practice of Running drill clock, Agility

PENGARUH METODE PART AND WHOLE TERHADAP HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR SERVIS BAWAH BOLAVOLI PADA EKSTRAKURIKULER BOLAVOLI DI SMP N 4 PACITAN

PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU. Keywords: Interval Training, Endurance Kardiorespiratori

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN BAHU DENGAN KEMAMPUAN SERVIS BAWAH BOLA VOLI PADA SISWA PUTRA KELAS V SDN 003 PULAU PADANG KECAMATAN SINGINGI JURNAL

PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU

JURNAL. Oleh ABDUL RASYID

HUBUNGAN KELENTURAN PERGELANGAN TANGAN DENGAN HASIL PASSING ATAS PADA TIM BOLA VOLI PUTRI JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA UNIVERSITAS RIAU

EFFECT PLYOMETRIC EXERCISES (DOUBLE LEG BOUND) ON POWER ON LEG MUSCLE SON EXTRACURRICULAR FUTSAL TEAM SMA DHARMA LOKA PEKANBARU

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI DAN KECEPATAN LARI TERHADAP KCEPATAN TENDANGAN PENALTI JURNAL. Oleh SINGGIH PRADITO

PENGARUH METODE LATIHAN TERHADAP MINAT MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BOLAVOLI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 DONOROJO KECAMATAN DONOROJO

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU

Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Volume 1 : Hal , Januari 2017

Transkripsi:

1 PENGARUH LATIHAN STANDING ISO TOE RAISE TERHADAP KEKUATAN OTOT TUNGKAI PADA TIM VOLI PUTRA SMK NEGERI 5 PEKANBARU Fendi Riakurniawan 1, Drs. Ramadi,S.Pd, M.Kes, AIFO 2, Ardiah Juita, S.Pd. M.Pd 3 Email: fendyterate@gmail.com, No HP:081371610377,Ramadi46@yahoo.co.id, ardiah_juita@yahoo.com PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU Abstract The problems raised in this research is the effect of the training Standing Iso Toe Raise against the muscles strength in men s volleyball SMK Negeri 5 Pekanbaru. The research aims to determine the effect of Standing Iso Toe Raise against the muscles strength in men s volleyball SMK Negeri 5 Pekanbaru. These research is experimental. The research was conducted in Pekanbaru SMK Negeri 5. The sample of this study of 12 people. Data were collected through the initial test and final test leg with leg muscle strength dynamometer. The data were analyzed comperatif, then further research is done to test the hypothesis that has been asked in the problem, namely: there are Standing Iso Toe Raise training effect on leg muscles strength SMK Negeri 5 men s volleyball team Pekanbaru. Based on t test analysis produces large thitung 5,02 and as much as 1,796 ttabel. Means thitung > ttabel. It can be concluded that Ho denied and Ha accepted. It can be concluded that there is no significant effect of the training Body Standing Iso Toe Raise leg muscle strength ( X ) leg muscles strength (Y ) In the men s volleyball team SMK Negeri 5 Pekanbaru. Keywords : Standing Iso Toe Raise, Leg Muscle Strength

2 PENGARUH LATIHAN STANDING ISO TOE RAISE TERHADAP KEKUATAN OTOT TUNGKAI PADA TIM VOLI PUTRA SMK NEGERI 5 PEKANBARU Fendi Riakurniawan 1, Drs. Ramadi,S.Pd, M.Kes, AIFO 2, Ardiah Juita, S.Pd. M.Pd 3 Email: fendyterate@gmail.com, No HP:081371610377,Ramadi46@yahoo.co.id, ardiah_juita@yahoo.com PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU Abstrak Masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah pengaruh latihan Standing Iso Toe Raise terhadap kekuatan otot tungkai pada tim bola voli putra smk negeri 5 pekanbaru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh latihan standing iso toe raise terhadap kekuatan otot tungkai pada tim bola voli putra smk negeri 5 pekanbaru. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri 5 Pekanbaru. Sampel penelitian ini sebanyak 12 orang. Data penelitian dikumpulkan melalui tes awal dan akhir kekuatan otot tungkai dengan Leg Dynamometer. Data yang diperoleh dianalisis secara komperatif, maka selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis penelitian yang telah diajukan sesuai masalah yaitu: pengaruh latihan Standing Iso Toe Raise terhadap kekuatan otot tungkai pada tim bola voli putra smk negeri 5 pekanbaru. Berdasarkan analisis uji t menghasilkan t hitung sebesar 5,02 dan t tabel sebesar 1,796. Berarti t hitung > t tabel. Dapat disimpulkan bahwa Ho ditolah dan H a diterima. Dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara latihan Standing Iso Toe Raise (X) terhadap Kekuatan Otot Tungkai (Y) pada Tim Voli Putra SMK Negeri 5 Pekanbaru. Kata Kunci: standing iso toe raise, Kekuatan Otot Tungkai

3 PENDAHULUAN Manusia adalah merupakan kesatuan psikopisis,yaitu ada unsur jasmaniah dan ada pula unsur rohaninya. Maka terdapatlah selalu dimensi ketegangan dan dinamika antara unsur tersebut. Sehingga dengan demikian jasmanilah yang menentukan karakter dan mengepresikan diri dalam bentuk tingkah laku jasmaniah. Maka dengan memperhatikan perbedaan bentuk bangunan struktur dari jasmani manusia dibutuhkan jasmani dan rohani yang sehat. Agar seseorang sehat jasmani dan rohani maka dibutuhkan olahraga. Olahraga adalah segala kegiatan yang sistematis untuk mendorong, membina serta mengembangkan potensi jasmani, rohani dan sosial. Dalam Undang-Undang RI No 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional; BAB IV Ruang Lingkup Olahraga Pasal 17 (ayat 1 dan 2), 18 (ayat 1 dan 2), dan 19 (ayat 1 dan 2) yang meliputi kegiatan: Olahraga Pendidikan, olahraga rekreasi dan olahraga prestasi. Olahraga pendidikan diselenggarakan sebagai bagian proses pendidikan, olahraga pendidikan dilaksanakan baik pada jalur pendidikan formal maupun nonformal melalui kegiatan intrakurikuler dan ekstrakurikuler. Olahraga rekreasi dilakukan sebagai proses pemulihan kembali kesehatan dan kebugaran, olahraga rekreasi dapat dilaksanakan oleh setiap orang, satuan pendidikan, lembaga, perkumpulan atau organisasi olahraga. Olahraga Prestasi dimaksudkan sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan dan potensi olahragawan dalam rangka meningkatkan harkat dan martabat bangsa, olahraga prestasi dilakukan oleh setiap orang yang memiliki bakat, kemampuan, dan potensi untuk mencapai prestasi. Undang-Undang ( 2005:11). Dengan olahraga, keharuman nama bangsapun dapat ditingkatkan. Semua negara meningkatkan prestasi olahraga untuk dapat berbicara dalam pertandinganpertandingan olahraga. Olahraga sebagai suatu fenomena sosial budaya telah tumbuh dan berkembang dengan pesatnya dan dapatlah dikatakan bahwa semakin maju ilmu pengetahuan dan teknologi, maka olahragapun semakin dibutuhkan orang untuk memelihara keseimbangan hidup. Selain itu, olahraga adalah bagian integral dari pendidikan yang dapat memberikan sumbangan yang berharga sekali bagi pertumbuhan dan perkembangan manusia seutuhnya serta berlangsung seumur hidup (Engkos.Kosasih, 1993:5). Jadi,Setiap melakukan kegiatan olahaga kita harus memiliki tujuan yang pasti, karena setiap manusia memiliki alasan yang berbeda-beda dalam melakukan aktivitas olahraga. Suatu kenyataan menunjukan bahwa ada empat dasar tujuan manusia melakukan kegiatan olahraga:(1).mereka yang melakukan kegiatan olahraga hanya untuk rekreasi, yaitu mereka yang melakukan olahraga untuk mengisi waktu senggang dilakukan dengan penuh kegembiraan. (2).Mereka yang melakukan kegiatan olahraga untuk tujuan pendidikan, seperti misalnya anak-anak sekolah yang diasuh oleh guru olahraga. Kegiatan formal tujuannya guna mencapai sasaran pendidikan nasional melalui kegiatan olahraga yang telah disusun melalui kurikulum tertentu. (3).Mereka yang melakukan kegiatan olahraga dengan tujuan mencapai tingkat kesegaran jasmani tertentu. (4).Mereka yang melakukan olahraga untuk mencapai sasaran prestasi tertentu. Untuk menghasilkan dan mencapai prestasi yang baik harus di iringi dengan usaha dan juga latihan yang giat karena untuk mencapai itu semua tidak semudah membalik telapak tangan. Masalah peningkatan prestasi dibidang olahraga sebagai sasaran yang akan dicapai dalam pembinaan dan pengembangan di Indonesia akan membutuhkan waktu yang lama. Latihan merupakan faktor yang paling penting dalam pencapaian prestasi

4 yang optimal. Kurang tepat apabila ada pendapat yang mengatakan bahwa atlet itu dilahirkan melainkan atlet itu dibentuk dengan program latihan yang benar. Latihan dimulai usia dini dan harus dilakukan secara berkesinambungan sampai mencapai puncak prestasi pada cabang olahraga yang ditekuninya, selanjutnya pembinaan prestasi yang ditingkatkan. Dengan demikian pembinaan olahraga sejak dini sangatlah penting, supaya kelak atlet mampu mencapai kesuksesan. Pada saat sekarang ini salah satu cabang olahraga yang sangat memasyarakat dan juga banyak dimainkan oleh semua kalangan masyarakat yaitu bola voli. Bola voli ini merupakan cabang olahraga yang cukup populer karena banyak dimainkan dari tingkat anak-anak sampai orang dewasa, laki-laki dan juga perempuan, bahkan sampai di pelosok-pelosok penjuru negeri ini bnyak kita temui lapangan voli. Maka dapat kita katatan bahwa tidak ada satupun negara yang tidak mengenal bola voli ini. Menurut Mukholid (2007:13) Bola voli adalah suatu permainan yang menggunakan bola untuk dipantulkan di atas net dengan maksud dapat menjatuhkan bola di dalam petak daerah lapangan lawan dalam rangka mencari kemenangan. Bola voli juga cabang olahraga yang dapat dimainkan dengan peralatan yang sederhana dan dapat dimainkan lebih dari satu orang, namun bola voli lebih dari itu, karena pada pertandingan Bola voli bukan saja teknik bermain dan kemampuan individu dalam mengolah bola yang ada di dalam pertandingan baik sebagai tim maupun perorangan. Mengingat bola voli termasuk jenis olahraga yang banyak mengandalkan fisik maka kondisi fisik pemain sangat penting dalam menunjang aktivitas permainan. Maka dari itu kondisi fisik sangat berpengaruh terhadap pencapaian prestasi yang optimal. Kondisi fisik adalah salah satu kesatuan utuh dari komponen-komponen yang tidak dapat dipisahkan, baik peningkatannya maupun pemeliharaannya. Kondisi fisik merupakan salah satu syarat yang sangat dibutuhkan dalam meningkatkan prestasi dan kualitas atlet, bahkan bisa dikatakan tolak ukur suatu olahraga. Kondisi fisik memegang peranan yang sangat penting dalam program latihan atlet, terutama saat pertandingan. Kondisi fisik adalah satu kesatuan yang utuh dari komponen komponen yang tidak dapat dipisahkan begitu saja, baik peningkatan maupun pemeliharaan. (Sajoto : 1995:8). Maka dapat dikatakan bahwa untuk meningkatkan kondisi fisik seluruh komponen tersebut harus dikembangkan. Adapun komponen-komponen tersebut diantaranya yaitu:(1).daya tahan (Endurance), (2).Kekuatan (Strength), (3).Kecepatan (Speed), (4).Kelincahan (Agility), (5).Daya ledak (Explosive power), (6).Ketepatan (Accuracy), (7).Kelenturan (Flexibility), (8).Keseimbangan (Balance), (9).Koordinasi (Coordination), dan (10).Reaksi (Reation). Dalam Peningkatan prestasi cabang olahraga bola voli sangat dipengaruhi oleh faktor kondisi fisik salah satunya kekuatan otot tungkai. Menurut Harsono (1988:177) Kekuatan (strength) adalah komponen yang sangat penting guna meningkatkan kondisi fisik secara keseluruhan. Pertama karna kekuatan merupakan daya penggerak setiap aktifitas fisik. Kedua oleh karena kekuatan memegang peranan yang sangat penting dalam melindungi atlit dalam kemungkinan cedera. Sedangkan menurut Syafruddin (2011:98) Kekuatan (strength) merupakn kemampuan untuk menggerakkan masa (tubuh sendiri, lawan, alat) dan juga untuk mengatasi suatu beban melalui kerja otot. Dalam banyak olahraga kekuatan (strength) merupakan komponen kondisi fisik yang sangat diperlukan. Kekuatan juga menjadi faktor penentu cabang-cabang olahraga seperti : Bola voli, sepak bola, lompat tinggi, atletik dan banyak nomor cabang olahraga lainnya. Setiap melakukan semua kegiatan

5 olahraga kekuatan menjadi menjadi faktor paling utama karena apabila otot-otot kita sudah kuat maka akan lebih mudah melakukan gerakan seperti melompat dan berlari. Dari hasil observasi peneliti di lapangan, Tim voli putra SMK Negeri 5 Pekanbaru. Bahwa masih banyak terdapat kekurangan dalam bermain bola voli teutama pada saat melakukan lompatan yang dipengaruhi oleh faktor kondisi fisik yaitu kekuatan otot tungkai. Faktor yang mempengaruhi, diantaranya kurang adanya bentuk latihan yang memicu untuk meningkatkan kekuatan otot tungkai. Berdasarkan permasalahan di atas, untuk meningkatkan kekuatan otot tungkai perlu diadakan latihan yang intensif dan terprogram. Adapun bentuk bentuk latihan yang dapat meningkatkan kekuatan otot tungkai menurut Jhon Philbin (2004:204) diantaranya adalah : latihan Body Weight Hip And Quad Extension (Sissy Squat), latihan Standing Iso To Raise, latihan Standing Iso Lunge, latihan Dumbbell Lunge, dan lain sebagainya. Dalam penelitian ini penulis hanya memfokuskan pada satu bentuk latihan yaitu latihan Standing Iso To Raise. Namun latihan Standing Iso Toe Raise belum pernah diaplikasikan pada Tim voli putra SMK Negeri 5 Pekanbaru. Oleh karena itu penulis ingin mengangkat sebuah permasalahan yang berjudul Pengaruh Latihan Standing Iso Toe Raise terhadap Kekuatan Otot Tungkai pada Tim Voli Putra SMK Negeri 5 Pekanbaru. METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan rancangan penelitian One-Group Pretest-Posttest Design. Dimana dalam desain ini dilaksanakan pretest sebelum diberi perlakuan dan posttest setelah dilaksanakan perlakuan. Dengan demikian hasil perlakuan dapat diketahui lebih akurat, karna dapat membandingkan dengan keadaan sebelum diberi perlakuan. Sugiyono (2012:74) Untuk lebih jelas dapat dilihat pada rancangan sebagai berikut : 0 1 X 0 2 Ket : 0 1 = preetest X = perlakuan 0 2 = posttest Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi tentang berapa besarnya pengaruh latihan Standing Iso Toe Raise terhadap Kekuatan Otot Tungkai pada Tim Voli Putra SMK Negeri 5 Pekanbaru. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri 5 Pekanbaru. Sampel penelitian ini sebanyak 12 orang. Data penelitian dikumpulkan melalui tes awal dan tes akhir kekuatan otot tungkai dengan Leg Dynamometer. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif, maka selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis penelitian yang telah diajukan sesuai masalah yaitu:

6 Terdapat pengaruh latihan Standing Iso Toe raise terhadap Kekuatan Otot Tungkai pada Tim Voli Putra SMK Negeri 5 Pekanbaru. Data penelitian yang diambil melalui tes dan pengukuran terhadap 12 orang Tim Voli Putra SMK Negeri 5 Pekanbaru. Penelitian ini melihat hasil pengaruh latihan Standing Iso Toe Raise terhadap Kekuatan Otot Tungkai pada Tim Voli Putra SMK Negeri 5 Pekanbaru. Variabel-variabel yang ada pada penelitian ini yaitu latihan Standing Iso Toe Raise yang dilambangkan dengan X sebagai variabel bebas, sedangkan Kekuatan Otot Tungkai dilambangkan dengan Y sebagai variabel terikat. Daftar Nama Pemain Tim Voli Putra SMK Negeri 5 Pekanbaru NO NAMA 1 Andre Gunawan 2 Boby Desrianto 3 Bimo 4 Erick 5 Imam Hidayat 6 Fauzan 7 Fauzi 8 M. Refi Kurniawan 9 Rinto Pratama 10 Riki Mendra 11 Syaiful Rahman 12 Widodo C. Putra Sumber. Pelatih SMKN 5 Pekanbaru HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data yang diperoleh sebagai hasil penelitian adalah data kualitas melalui test sebelum dan sesudah perlakuan Latihan Standing Iso To Raise, terhadap kekuatan otot tungkai Pada Tim Voli Putra SMK Negeri 5 Pekanbaru. Variabel-variabel yang ada pada penelitian ini yaitu latihan Standing Iso To Raise, yang dilambangkan dengan X sebagai variabel bebas, sedangkan dengan Kekuatan Otot Tungkai dilambangkan dengan Y sebagai variabel terikat. 1. Hasil Pree-test Kekuatn otot tungkai Setelah dilakukan test Kekuatn otot tungkai sebelum dilaksanakan metode latihan Standing Iso To Raise, maka didapat data awal dengan perincian dalam Analisis Hasil Pree-test Leg Dynamometer pada table sebagai berikut :

7 Tabel 4.1 Analisis Pree-test Kekuatn otot tungkai No Data Statistik Pree-test 1 Sampel 2 Rata-rata (Mean) 3 Std. Deviation 4 Variance 5 Minimum 6 Maximum 7 Sum Sumber: Data Olahan Penelitian 2015 12 74,6 5,32 28,32 65 80 895,1 Dari table Analisis Pree-test Kekuatn otot tungkai di atas dapat disimpulkan bahwa pree-test hasil Kekuatan otot tungkai sebagai berikut : skor tertinggi 80, skor terendah 65, dengan Rata-rata(mean) 74,6, standar deviasi 5,32, dan varians 28,32. Analisis data yang tertuang dalam Distribusi frekuensi sebagai berikut: Table 4.2 Distribusi Frekwensi Pree-Test Kekuatan Otot Tungkai Nilai Kelas Interval Frekuensi Absolut Frekuensi Relatif 65 68 2 69 72 2 73 76 2 77 80 6 Jumlah 12 Sumber: Data Olahan Penelitian 2015 16,7% 16,7% 16,7% 50,0% 100% Berdasarkan data distribusi frekuensi di atas, persentasi dari 12 orang sampel ternyata sebanyak 2 orang sampel (16,7%) memiliki hasil kekuatan otot tungkai dengan kelas interval 65 68 selanjutnya ada sebanyak 2 orang sampel (16,7%) memiliki kekuatan otot tungkai dengan kelas interval 69 72 dan seterusnya sebanyak 2 orang sampel (16,7%) memiliki hasil kekuatan otot tungkai dengan kelas interval 73-76, selanjutnya ada sebanyak 6 orang sampel (50%) memiliki kekuatan otot tungkai dengan kelas interval 77 80. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada histogram berikut:

Frekuensi Komulatif 8 60 50 PREE-TEST 50.0 40 30 20 16.7 16.7 16.7 Frekuensi Absolut Frekuensi Relatif 10 0 6 2 2 2 65-68 69-72 73-76 77-80 Kelas Interval Gambar 4.1 Histogram Data Pree-test Kekuatan Otot Tungkai 2. Hasil Post-test Kekuatn Otot Tungkai Setelah dilakukan test kekuatan otot tungkai dan diterapkan perlakuan latihan Standing Iso To Raise, maka didapat data akhir dengan perincian dalam Analisis Hasil Post-test kekuatan otot tungkai pada table 4 sebagai berikut : Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Post-test Kekuatn Otot Tungkai No Data Statistik Post-test 1 Sampel 12 2 Rata-rata (Mean) 77,9 3 Std. Deviation 6,81 4 Variance 46,40 5 Minimum 69 6 Maximum 88 7 Jumlah (Sum) 935 Sumber: Data Olahan Penelitian 2015 Dari tabel Analisis Hasil di atas dapat disimpulkan bahwa hasil post-test kekuatan otot tungkai bagai berikut : skor tertinggi 88, skor terendah 69, dengan Ratarata(mean) 77,9, standar deviasi 6,81, dan varians 46,40 Analisis data yang tertuang dalam Distribusi frekuensi sebagai berikut:

Frekuensi Komulatif 9 Table 4.4 Distribusi Frekuensi Data Post-test Kekuatn Otot Tungkai Nilai Kelas Interval Frekuensi Absolut Frekuensi Relatif 69-73 4 33,3 % 74-78 2 16,7 % 79-83 3 25 % 83-88 3 25 % Jumlah 12 100% Sumber: Data Olahan Penelitian 2015 Berdasarkan data distribusi frekuensi di atas, persentasi dari 12 orang sampel ternyata sebanyak 4 orang sampel (33,3%) memiliki hasil kekuaatan otot tungkai dengan kelas interval 69-73, kemudian sebanyak 2 orang sampel (16,7%) memiliki kekuatan otot tungkai dengan kelas interval 74-78, kemudian sebanyak 3 orang sampel (25%) memiliki kekuatan otot tungkai dengan kelas interval 79-83, selanjutnya ada sebanyak 3 orang sampel (25%) memiliki kekuatan otot tungkai dengan kelas interval 83 88. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada histogram berikut: 35 30 25 33,3% POST-TEST 25% 25% 20 15 10 16,7% Frekuensi Absolut Frekuensi Relatif 5 4 2 3 3 0 69-73 74-78 79-83 83-88 Kelas Interval Gambar 4.2 Histogram Data Post-test Kekuatan Otot Tungkai B. Pengujian Persyaratan Analisis Pengujian persyaratan analisis dimaksudkan untuk menguji asumsi awal yang dijadikan dasar dalam menggunakan teknik analisis variansi. Asumsi adalah data yang dianalisis dan diperoleh dari sampel yang mewakili populasi berdistribusi normal, dan kelompok-kelompok yang dibandingkan berasal dari populasi yang homogen. Untuk itu yang digunakan penguji yaitu uji normalitas. Uji normalitas dilakukan dengan uji lilliefors dengan taraf signifikan 0,05 dengan hasil dari pengujian persyaratan sebagai berikut :

10 Uji normalitas dilakukan dengan uji Lilliefors, hasil uji normalitas terhadap variabel penelitian yaitu latihan Standing Iso To Raise, (X) Kekuatan Otot Tungkai (Y) dapat dilihat pada table 6 sebagai berikut : Tabel 4.5 Uji Normalitas Data Hasil Pree-Test Dan Post-Test Kekuatan Otot Tungkai Variabel L Hitung L Tabel Hasil Pree-test Kekuatan Otot Tungkai 0,1539 Hasil Post-test Kekuatan Otot Tungkai 0,1411 Sumber: Data Olahan Penelitian 2015 0,242 0,242 Dari tabel 6 di atas terlihat bahwa data hasil pree-test Leg Dynamometer setelah dilakukan perhitungan menghasilkan Lhitung sebesar 0,1539 dan Ltabel sebesar 0,242. Ini berarti Lhitung lebih kecil dari Ltabel. Dapat disimpulkan penyebaran data hasil kekuatan otot tungkai adalah berdistribusi normal. Untuk pengujian data hasil kekuatan otot tungkai post-test menghasilkan Lhitung 0,1411 lebih kecil dari Ltabel sebesar 0,242. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa penyebaran data hasil kekuatan otot tungkai post-test adalah berdistribusi normal. C. Pengujian Hipotesis Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif, maka selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis penelitian yang telah diajukan sesuai masalah yaitu: terdapat pengaruh latihan Standing Iso To Raise, (X) yang berpengaruh dengan Hasil Terhadap Kekuatan Otot Tungkai (Y). Berdasarkan analisis uji t menghasilkan thitung sebesar 5,02 dan ttabel sebesar 1,796. Berarti thitung > ttabel. Dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima. Hipotesis yang diuji dalam penelitian ini adalah : H0 : Tidak terdapat pengaruh latihan Standing Iso To Raise, (X) Terhadap Kekuatan Otot Tungkai (Y) Pada Tim Bola Voli Putra SMK Negeri 5 Pekanbaru. Ha : Terdapat pengaruh latihan Standing Iso To Raise, (X) Terhadap Kekuatan Otot Tungkai (Y) Pada Tim Bola Voli Putra SMK Negeri 5 Pekanbaru. Dari hasil analisis di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh latihan Standing Iso To Raise, (X) Terhadap Kekuatan otot Tungkai (Y) Pada Tim Bola Voli Putra SMK Negeri 5 Pekanbaru. pada taraf (alfa) α=0,05 dengan tingkat kepercayaan 95%. Pembahasan Dari hasil penelitian sampai pengolahan data setelah dilaksanakan penelitian yang diawali dari pengambilan data hingga pada pengolahan data yang akhirnya dijadikan patokan sebagai pembahasan hasil penelitian sebagai berikut : Terdapat pengaruh latihan Standing Iso To Raise, John Philbin (2004:204). (X) Terhadap Kekuatan Otot Tungkai (Y) Pada Tim Bola Voli Putra SMK Negeri 5 Pekanbaru, ini

11 menunjukkan terdapat pengaruh antara dua variabel tersebut di atas. Pengujian hipotesis yang menunjukan terdapat pengaruh latihan Standing Iso To Raise, Terhadap Kekuatan Otot Tungkai Pada Tim Bola Voli Putra SMK Negeri 5 Pekanbaru, ini menggambarkan bahwa Kekuatan Otot Tungkai berpengaruh dengan latihan Standing Iso To Raise. Jadi dengan adanya pola latihan Standing Iso To Raise, yang diterapkan pada Tim Bola Voli Putra SMK Negeri 5 Pekanbaru, maka ada peningkatan terhadap Kekuatan Otot Tungkai siswa. Artinya setiap latihan yang dilakukan tentu mengharapkan peningkatan terhadap hasil yang dicapai. Latihan merupakan proses yang berulang dan meningkatkan potensi dalam rangka mencapai prestasi yang maksimum. Berdasarkan uji- t menghasilkan t hitung sebesar 5,02.dengan t tabel 1,796 maka ditolak dan diterima, pada taraf alfa ( 0,05. Dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh latihan Standing Iso To Raise, terhadap kekuatan otot tungkai pada Tim Voli putra SMK Negeri 5 Pekanbaru. SIMPULAN DAN REKOMENDASI Simpulan Data yang didapat dalam penelitian ini adalah dengan metode tes yaitu pretest dan posttest. Dalam penelitian ini terlebih dahulu sampel di ukur kekuatan otot tungkainya menggunakan Leg Dynamometer sebagai data awal (pretest). Selanjutnya diberi perlakuan yaitu latihan Standing Iso Toe Raise sebanyak 16 kali pertemuan Kemudian sebagai langkah terakhir sampel diukur kekuatan otot tungkai sebagai data akhir (posttest) untuk melihat hasil dari latihan Standing Iso Toe Raise. Berdasarkan hasil preetest sebelum melakukan latihan Standing Iso Toe Raise didapatlah data tertingi 80 dan data terendah 65 dengan jumlah keseluruhan 895,1. Selanjutnya sampel diberikan latihan sebanyak 16 pertemuan. Setelah diberikan latihan maka didapatlah data postest dengan jumlah tertinggi 88 dan jumlah terendah 69 dengan jumlah keseluruhan 935. Setelah dilakukan analisis uji t menghasilkan t hitung sebesar 5,02 dan t tabel sebesar 1,769. Berarti t hitung > t tabel. Dan berdasarkan Analisis Data Statistik terdapat rata-rata pree-test sebesar 74,6, dan rata-rata post-test sebesar 77,9. Berdasarkan Uji t setelah dihitung dasar terdapat perbedaan angka yang meningkat atau naik rata-rata yakni 3.3. Latihan Standing Iso To Raise berpengaruh terhadap kekuatan otot tungkai pada Tim Voli Putra SMK Negeri 5 Pekanbaru yang dibutuhkan untuk mendukung frekuensi saat melakukan latihan dalam meningkatkan kekuatan oto tungkai Pada Tim Voli Putra SMK Negeri 5 Pekanbaru. Berdasarkan hasil temuan dan pengolahan data yang dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut: Terdapat pengaruh yang signifikan antara Latihan Ball Standing Iso To Raise (X) dan Leg Dynamometer (Y) Pada Team Voli Putra SMK Negeri 5 Pekanbaru.

12 Rekomendasi Rekomendasi yang mungkin dapat berguna dalam upaya meningkatkan kekuatan otot tungkai adalah: 1. Bagi peneliti, sebagai masukan penelitian lanjutan dalam rangka pengembangan ilmu dalam bidang pendidikan Olahraga, dan penelitian yang bermaksud melanjutkan dan mengembangkan penelitian ini. 2. Kepada para pelatih agar dapat menerapkan metode latihan dengan mnggunakan Standing Iso To Raise, agar lebih efektif dalam meningkatkan kekuatan otot tungkai. 3. Bagi pembaca, penelitian ini bermanfaat sebagai bahan masukan dalam menyusun setrategi latihan dalam olahraga yang mampu meningkatkan penguasaan teknik olahraga dikalangan atlet. 4. Diharapkan bagi mahasiswa Pendidikan Kepelatihan Olahraga Universitas Riau menjadi pendorong penguasaan teknik yang lebih baik, sehingga kualitas kondisi fisik juga semakin baik. 5. Bagi peneliti selanjutnya agar lebih teliti dalam menentukan set dan repetisi dalam membuat program latihan.

13 DAFTAR PUSTAKA Ahmadi, Nuril. (2007), Panduan Olahraga Bola Voli. Solo: Era Pustaka Utama. Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta. Harsono. (1988). Latihan Kondisi Fisik. Jakarta: Tambak Kusuma. Ismaryati. (2008). Tes dan Pengukuran. Surakarta: UNS Pers. Kosasih Engkos ( 1993 ). Teknik dan Program Latihan Olahraga. Jakarta: Akademika Pressindo. Mukholid. (2007). Teknik Bermain Bola Voli. Surabaya: PT Agung Pramata. Nossek Yosef..(1982). Teori Umum Latihan. Africa: Institut Nasional Olahraga lagospan African Press. Nurhasan. (2001). Tes dan Pengukuran dalam pendidikan Jasmani. Indonesia. Philbin John. (2004) High-Intensity Training. Human Kinetis. Radcliffe, James C & Farentinos, Robert C. Plyometrics Explosive Power Training. Amerika. Ritonga, Zulfan. (2007). Statistika untuk Ilmu-Ilmu Sosial. Pekanbaru: Cendikia Insani. Rustamaji. (2008). Olahraga Kegemaranku Bola Voli. Klaten: PT Intan Pariwara. Sajoto, M. (1995), Peningkatan dan Pembinaan Kekuatan Kondisi Fisik dalam Olahraga. Semarang: Dahara Prize. Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alpabeta. Syafruddin. (2011). Ilmu Kepelatihan Olahraga. Padang. Undang-Undang.(2006). UU RI No. 3 Th. 2005 Sistem Keolahragaan Nasional. Jakarta:Sinar Grafika.