BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini telah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. akan semakin kompleks pula aktivitas bisnisnya. Jika usaha atau bisnis yang

BAB I PENDAHULUAN. lebih besar. Semakin besar suatu perusahaan, maka akan semakin kompleks pula

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha semakin memicu persaingan antar. perusahaan untuk mencapai suatu keberhasilan. Indikator keberhasilan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. dimana pertumbuhan tersebut sejalan dengan era globalisasi ekonomi. Dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Harga saham mencerminkan nilai dari suatu perusahaan. Jika perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. terbukti dengan meningkatnya jumlah perusahaan yang listing di Bursa Efek

BAB I PENDAHULUAN. Bursa Efek Jakarta (BEJ) atau Jakarta Stock Exchange (JSX) adalah sebuah

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengalami perbaikan. Hal tersebut dikarenakan perekonomian merupakan

BAB I PENDAHULUAN. telah terjadinya penurunan perekonomian di suatu negara. Menurut Tandelilin (2010:26) pasar modal (capital market) adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. mereka untuk mengetahui pergerakan saham yang terjadi berapapun besar

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana dapat memilih alternatif investasi pada berbagai sekuritas yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara dikarenakan pasar modal menjalankan fungsi ekonomi sekaligus

BAB I PENDAHULUAN. Pelaporan keuangan merupakan sarana yang digunakan perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha di Indonesia yang semakin ketat saat ini mendorong banyak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Husnan, 2004:1)

BAB 1 PENDAHULUAN. Di dalam Undang-undang Pasar Modal no. 8 tahun 1995: Pasar Modal

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan berlomba-lomba untuk dapat menghasilkan keuntungan atau laba yang

BAB I PENDAHULUAN. ketidakpastian yang seringkali sulit diprediksikan oleh para investor. Pesatnya perkembangan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi ini, keadaan perekonomian semakin tidak stabil. Dimana

BAB I PENDAHULUAN. menunjang perekonomian karena pasar modal dapat menghubungkan pihak yang membutuhkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Saham juga berarti sebagai tanda penyertaan atau pemilikan seorang

BAB I PENDAHULUAN. menggalang pergerakan dana jangka panjang dari masyarakat (investor) yang

BAB I PENDAHULUAN. untuk menjadi perusahaan yang lebih kompetitif dan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. masa sekarang ini. Terlebih lagi dengan perekonomian di Indonesia saat ini yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semua perusahaan manufaktur di Indonesia dalam era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. bisa hanya mengandalkan kepada satu sumber pendanaan saja, yaitu hutang karena

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi maka akan semakin meningkat pula upaya berbagai perusahaan untuk

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. untuk memiliki saham suatu perusahaan, jika harga saham suatu perusahaan selalu

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal Indonesia berkembang sangat pesat dari tahun ke tahun, hal tersebut

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. yang ditetapkan dan struktur permodalan yang lemah dan sebagainya.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian di Indonesia mengalami pertumbuhan yang cukup pesat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. penjualan saham di pasar modal (go public). Pasar modal mempertemukan calon

BAB I PENDAHULUAN. dipandang sebagai salah satu sarana efektif untuk mempercepat pembangunan. menjadi cerminan dinamika ekonomi suatu negara.

BAB I PENDAHULUAN. sebagai sarana berinvestasi bagi masyarakat dalam instrument keuangan seperti

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan dari kenaikan harga saham atau pembayaran sejumlah dividen oleh

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pasar modal adalah salah satu alternatif yang dapat dimanfaatkan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Bursa Efek Indonesia merupakan media pertemuan antara pihak yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era globalisasi pada saat ini pertumbuhan perekonomian berkembang pesat

BAB I PENDAHULUAN. terhadap sahamadalah memperoleh keuntungan dari kenaikan harga saham. kerja, dengan sendirinya akan mengurangi jumlah pengangguran.

BAB I PENDAHULUAN. menjual saham (stock) dan obligasi (bond) dengan tujuan dari penjualan tersebut

BAB 1 PENDAHULUAN. lembaga profesi yang berkaitan dengan efek. dividen atau Capital Gain. Dividen merupakan pembagian keuntungan yang

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan investasi jangka panjang suatu perusahaan yang dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan investasi adalah kegiatan untuk menanam modal pada satu asset

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sejalan dengan makin berkembangnya dunia bisnis yang didukung oleh

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan untuk mempertahankan hidup perusahaan semakin beraneka ragam.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional perusahaan. Apabila

4 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan fenomena, rumusan masalah, hipotesis, dan hasil penelitian

Bab I. Pendahuluan. perekonomian di Indonesia. Keberadaan pasar modal di suatu negara bisa

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan posisi keuangan mempunyai arti yang sangat penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. kali perusahaan tidak bisa memenuhi kebutuhan bisnisnya hanya dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan perusahaan yang secara sederhana adalah tingkat keuntungan

BAB I PENDAHULUAN. investor atau calon investor menilai bahwa perusahaan berhasil dalam mengelola

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sejalan dengan perkembangan zaman, dapat kita lihat bahwa persaingan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkannya maupun kinerja industri secara keseluruhan. Semua perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin berkembangnya kemajuan teknologi, informasi, dan komunikasi di era globalisasi saat ini tidak

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan kegiatan ekspansi perusahaan, pengembangan perusahaan, penambahan

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. investasi yang produktif guna mengembangkan pertumbuhan jangka panjang.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Pergerakan harga saham industri farmasi di Bursa Efek Indonesia mulai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS Pengertian Rasio Harga Laba (Price Earning Ratio (PER))

BAB 1 PENDAHULUAN. memaksimalkan hasil (return) yang diharapkan dalam batas risiko yang dapat

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. efektif dalam menunjang pertumbuhan perusahaan, karena pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalankan kegiatan operasionalnya akan membutuhkan struktur. modal yang kuat untuk meningkatkan laba agar tetap mampu

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Laporan keuangan. keuangan tersebut untuk menentukan atau menilai posisi

BAB I PENDAHULUAN. tercatat sahamnya oleh BEI yaitu, industri real estate and property. Investasi

BAB I PENDAHULUAN. menanamkan modalnya, tanpa melihat return perusahaan maupun

BAB I PENDAHULUAN. telah memiliki perubahan pola pikir tentang uang dan pengalokasiannya. Hal ini

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ROE PERBANKAN SWASTA DI INDONESIA TAHUN 2005, 2006, 2007

BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran pemilik atau para pemegang saham. Untuk mencapai tujuan tersebut,

BAB I PENDAHULUAN. muncul berkaitan dengan efisiensi informasi. Hal ini dapat terjadi karena pasar

BAB I PENDAHULUAN. berbagai jenis tabungan di bank, digunakan untuk modal usaha sendiri maupun

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi yang ditandai dengan perkembangan teknologi yang

BAB 1 PENDAHULUAN. diukur karena dapat dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan baik bagi pihak. internal maupun pihak eksternal perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal Indonesia mengalami perkembangan yang pesat dari periode ke

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang. Seiring dengan laju perekonomian Indonesia yang terus mengalami

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana yang ingin melakukan investasi. Investor dapat

BAB I PENDAHULUAN. berarti juga memaksimalkan kemakmuran pemegang saham yang merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi informasi yang semakin berkembang pesat,

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan akan mampu memberikan deviden kepada pemegang saham, kelangsungan hidup suatu perusahaan.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berkembangnya suatu perusahaan tergantung pada kinerja keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan tambahan modal ialah dengan menawarankan kepemilikan

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan wahana yang mempertemukan pihak yang. kelebihan dana (investor) dan pihak yang membutuhkan dana (peminjam)

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari peran investor yang melakukan transaksi di Bursa Efek

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pada dasarnya perusahaan membutuhkan dana dalam jumlah tertentu

BAB I PENDAHULUAN UKDW. yaitu aset riil (real asset) dan aset finansial (financial asset), yang sama-sama

BAB II LANDASAN TEORI. kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini telah mempengaruhi perkembangan ilmu ekonomi, pengaruh pemanfaatan jaringan teknologi berupa jaringan komputer dan internet diseluruh dunia, serta jaringan fisik antar negara dalam era keterbukaan dan globalisasi memicu pengetahuan para pelaku ekonomi untuk terus berinovasi secara berkesinambungan. Semakin baik suatu perusahaan dalam memanfaatkan pengetahuan dan informasi yang dimilikinya, maka semakin baik pula kemampuan perusahaan tersebut untuk memenangkan persaingan. Persaingan antar perusahaan merupakan hal yang wajar terjadi, karena suatu produk yang ditawarkan oleh satu perusahaan sangat dimungkinkan ditawarkan pula oleh perusahaan lain, dengan tipe dan karakteristik yang relatif sama. Apalagi masing-masing perusahaan tersebut tak henti-hentinya berupaya untuk senantiasa meningkatkan kualitas produk dan pelayanannya. Namun perlu kita ingat, bahwa sumberdaya dan kapabilitas perusahaan sangat dimungkinkan berbeda, satu dengan yang lainnya. (http://kemajuanteknologi sisteminformasi.blogspot.co.id/2009/12/persaingan-bisnis-danpengaruh.html?m=1 diakses pada 21 Oktober 2016) Dengan semakin besarnya bisnis suatu perusahaan maka semakin kompleks pula aktivitas bisnisnya. Jika bisnis suatu perusahaan semakin besar dan aktivitas bisnisnya semakin kompleks maka dana yang diperlukan pun akan semakin besar. Ada beragam cara bagi perusahaan dalam mendanai bisnisnya, 1

2 misalnya dari laba yang dia hasilkan. Namun tidak mungkin bagi suatu perusahaan hanya mengandalkan dana dari laba yang diperoleh saja, tetapi perusahaan memerlukan dana dari sumber lain juga untuk menunjang aktivitasnya. Salah satu sumber dana yang bisa diambil adalah melalui pasar modal. (Yaredeta, 2014:1) Pasar modal adalah tempat atau sarana bertemunya antara permintaan dan penawaran atas instrumen keuangan jangka panjang, umumnya lebih dari satu tahun (Samsul, 2006:43). Pasar modal merupakan bagian dari pasar financial, yaitu yang berhubungan dengan supply dan demand akan dana jangka panjang. Dengan demikian pasar modal juga menjalankan fungsi ekonomi dan keuangan. Fungsi ekonomi berarti mengalokasikan dana secara efisien dari pihak yang mempunyai dana ke pihak yang memerlukan dana. Fungsi keuangan ditunjukkan dari kemungkinan memperoleh imbalan bagi pemilik dana, sesuai dengan karakteristik investasi yang mereka pilih. Bagi perusahaan, pasar modal akan berfungsi sebagai alternatif sistem perbankan untuk memeperoleh dana eksternal jangka panjang. Dalam hal ini instrument yang diperjualbelikan di pasar modal adalah instrument jangka panjang yaitu saham. (Tandelilin, 2010: 26) Di Indonesia yang berperan sebagai pasar modal adalah Bursa Efek Indonesia (BEI). BEI merupakan lembaga yang mengelola pasar modal di Indonesia. BEI menyediakan infrastruktur bagi terselenggaranya transaksi di pasar modal. Pasar modal yang diselenggarakan oleh BEI meliputi transaksi saham dan transaksi surat hutang (obligasi). Perkembangan Bursa Efek Indonesia (BEI) sangat cepat sehingga menjadi alternatif bagi perusahaan untuk mencari tambahan dana. Perkembangan bursa efek selain dilihat dari semakin banyaknya anggota

3 bursa dapat dilihat juga dari perubahan harga saham yang diperdagangkan. Perubahan harga saham dapat memberikan petunjuk tentang aktivitas yang terjadi dipasar modal serta pemodal dalam melakukan transaksi jual beli. (www.sahamok.com) Sepanjang tahun 2015 perkembangan IHSG tercatat tidak begitu baik. Pada akhir tahun 2015 IHSG menutup perdagangan dengan penguatan 23,647 poin (+0,52%) ke level 4.593,008, dengan investor asing mencatatkan net sell sebesar Rp. 60 Milyar di pasar reguler. Dalam sepekan yang hanya berlangsung 3 hari perdagangan, IHSG berhasil menguat +1,56% dan investor asing tercatat membukukan net sell sekitar Rp. 298 milyar. Sedangkan untuk sepanjang tahun 2015 lalu, IHSG membukukan penurunan sebesar -12,13%, dengan dana asing yang keluar dari bursa hampir sekitar Rp. 25 Triliun. Menurut Sunariyah (2004:142) Indeks Harga Saham Gabungan seluruh saham adalah suatu nilai yang digunakan untuk mengukur kinerja gabungan seluruh saham yang tercatat disuatu bursa efek. Sepanjang tahun 2015 IHSG bergerak dalam 4 fase, yaitu: 1. Bergerak naik di awal tahun dari Januari-Maret 2015. IHSG sempat mencatatkan level tertinggi sepanjang sejarahnya di 5.524,036. 2. Sepanjang April-September 2015, IHSG terus turun dan memasuki trend bearish. IHSG sempat menyentuh level terendahnya tahun lalu di 4.033,587 pada akhir september 2015. 3. IHSG mengalami rebound di bulan Oktober 2015. 4. IHSG mengalami konsolidasi di 2 bulan terakhir tahun lalu. Penyebab turunnya IHSG tidak luput dari perkembangan ekonomi global yang berpengaruh pada kondisi perekonomian dalam negeri. Drama kenaikan

4 suku bunga The Fed yang membuat nilai USD menguat terhadap mayoritas mata uang dunia dan memicu keluarnya dana asing dari bursa saham Indonesia, serta anjloknya harga komoditas khususnya minyak dunia akibat kelebihan pasokan dan melambatnya ekonomi dunia terutama China, membuat Sektor Mining turun -40,75% sepanjang tahun lalu dan menjadikannya sebagai sektor dengan kinerja tahunan terburuk sejak resesi global tahun 2008. Masalah lain dari dalam negeri adalah kegaduhan politik dan masalah-masalah korupsi, serta kurang mulusnya penyerapan anggaran, rendahnya penerimaan pajak dan pelemahan nilai tukar rupiah. (http://step-trader.com/2016/01/03/outlook-ihsg-tahun-2016/ diakses pada 1 Juni 2016) Saham adalah tanda bukti memiliki perusahaan di mana pemiliknya disebut juga sebagai pemegang saham (shareholder atau stockholder). Bukti bahwa seseorang atau suatu pihak dapat dianggap sebagai pemegang saham adalah apabila mereka sudah tercatat sebagai pemegang saham atau dalam buku yang disebut Daftar Pemegang Saham (DPS). Padaumumnya, DPS disajikan beberapa hari sebelum Rapat Umum Pemegang Saham diselenggarakan dan setiap pihak dapat melihat DPS tersebut. Bukti bahwa seseorang adalah pemegang saham juga dilihat pada halaman belakang lembar saham apakah namanya sudah diregistrasi oleh perusahaan (emiten)atau belum. (Samsul,2006: 45) Investor yang menginvestasikan dananya ke dalam saham tentu memiliki harapan untuk memperoleh keuntungan dari investasi yang dilakukannya, keuntungan yang mereka peroleh dapat berupa capital gain atau dividend. Sehingga sebelum memutuskan untuk menginvestasikan dananya,

5 investor harus melakukan beberapa penilaian dengan cermat terhadap emiten.investor harus yakin bahwa informasi yang diterimanya adalah benar, serta tidak ada pihak lain yang memanipulasi informasi tersebut. Dalam kegiatan analisis dan memilih saham, para investor memerlukan informasi-informasi yang relevan dan memadai melalui laporan keuangan perusahaan.laporan keuangan menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada saat tertentu atau jangka waktu tertentu. (Harahap, 2007: 105) Laporan keuangan merupakan faktor internal yang mempengaruhi investor dalam mengambil keputusan untuk melakukan investasi. Selain faktor internal, faktor eksternal juga mempengaruhi pasar modal. Beberapa faktor diluar perusahaan yang dapat mempengaruhi pasar modal yaitu kebijakan pemerintah, tingkat inflasi, volume dan transaksi di pasar modal, kondisi bursa, kebijakan moneter, kondisi ekonomi, dan kondisi pasar. Kondisi perusahaan dapat dilihat dari informasi akuntansi. Informasi akuntansi digunakan untuk menilai kinerja suatu perusahaan dengan melihat laporan keuangan. Menurut Standar Akuntansi Keuangan (PSAK No. 1,2015) tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam pembuatan keputusan ekonomi. Laporan keuangan menunjukkan hasil pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada mereka. Laporan keuangan dari suatu perusahaan pada umumnya dimaksudkan untuk memberikan informasi yang berguna bagi pengambilan keputusan bersifat ekonomis. Laporan keuangan dianalisis untuk mengetahui kinerja keuangan suatu perusahaan.

6 Kinerja keuangan perusahaan menentuan ukuran-ukuran tertentu yang dapat mengukur keberhasilan suatu organisasi atau perusahaan dalam menghasilkan laba. Kinerja perusahaan merupakan suatu gambaran tentang kondisi keuangan suatu perusahaan yang dianalisis dengan alat-alat analisis keuangan, sehingga dapat diketahui mengenai baik buruknya keadaan keuangan suatu perusahaan yang mencerminkan prestasi kerja dalam periode tertentu. Hal ini sangat penting agar sumber daya digunakan secara optimal dalam menghadapi perubahan lingkungan. Kinerja keuangan dapat diketahui dengan melakukan analisis terhadap laporan. Ukuran yang sering digunakan dalam menganalisis laporan keuangan adalah Analisis rasio. Rasio keuangan digunakan untuk mengevaluasi kondisi keuangan dan kinerja perusahaan. Dari hasil rasio keuangan ini akan terlihat kondisi kesehatan perusahaan yang bersangkutan. (Suad Husnan, 2005) Ukuran yang sangat lazim dipakai dalam penelitian suatu perusahaan untuk menilai kinerjanya dinyatakan dalam rasio financial. Menurut Agus Sartono (2008:114) rasio financial dibagi ke dalam 4 kategori utama,yaitu: 1. Rasio likuiditas, yang menunjukan kemampuan perusahaan untu memenuhi kewajiban financial yang berjangka pendek tepat pada waktunya. 2. Rasio aktivitas, menunjukan sejauh mana efisiensi perusahaan dalam menggunakan asset untuk memperoleh penjualan. 3. Financial laverage ratio, menunjukan kapasitas perusahaan untuk memenuhi kewajiban baik itu untuk jangka pendek maupun jangka panjang.

7 4. Rasio profitabilitas, dapat mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan memperoleh laba baik dalam hubungannya dengan penjualan, asset maupun laba bagi modal sendiri. Salah satu indikator pencapaian kinerja suatu perusahaan adalah laba (profit). Menurut Munawir (2004:33) profitabilitas menunjukan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba selama periode tertentu. Menurut Sawir (2005:17) profitabilitas adalah hasil akhir bersih dari berbagai kebijakan dan keputusan manajemen. Rasio ini memberikan gambaran tentang tingkat efektivitas pengelolaan perusahaan. Profitabilitas sering digunakan untuk mengukur efisiensi penggunaan modal dalam suatu perusahaan dengan membandingkan Antara laba dan modal yang digunakan dalam operasi. Pemodal yang menginvestasikan dananya pada suatu perusahaan dalam bentuk saham mengharapkan hasil dari pembelian saham tersebut. Pemodal dapat mengunakan profitabilitas suatu perusahaan sebagai alat untuk mengukur modal yang ditanamkan diperusahaan tersebut. Hal itu dapat dilakukan karena setiap perusahaan diwajibkan mempublikasikan laporan keuangannya. Dengan melakukanan alisis laporan keuangan, maka masyarakat yang berkepentingan dapat menilai tentang kinerja perusahaan. Rasio keuangan dapat digunakan oleh investor sebagai alat untuk menganalisis kemampuan perusahaan dalam mencetak laba berdasarkan saham yang dimiliki. Hal ini menunjukkan bahwa rasio keuangan bermanfaat dalam menilai kondisi keuangan perusahaan. Nilai saham perusahaan tercermin dalam kinerja perusahaan, apabila kinerja keuangan perusahaan menunjukkan adanya prospek yang baik maka sahamnya akan diminati oleh investor dan harganya

8 meningkat. Hal ini menunjukkan adanya hubungan yang positif antara kinerja keuangan perusahaan dengan harga sahamnya. Rasio yang dapat digunakan oleh para investor antara lain Return on Asset (ROA), Return on Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM), dan Earning per Share (EPS). (Raharjo dan Dul, 2013: 1) Return on Asset (ROA) adalah rasio yang menunjukan hasil (return) atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan. Selain itu, ROA memberikan ukuran yang lebih baik atas profitabilitas perusahaan karena menunjukan efektivitas manajemen dalam menggunakan aktiva untuk memperoleh pendapatan (Kasmir, 2012: 201). Semakin tinggi ROA suatu perusahaan, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai oleh perusahaan. ROA perlu dipertimbangkan oleh investor dalam berinvestasi saham, karena ROA berperan sebagai indikator efisiensi perusahaan dalam menggunakan aset untuk memperoleh laba. (Husaini, 2012) Menurut Lestari dan Toto (2007: 196) Return on Equity (ROE) adalah rasio yang digunakan untuk mengukur keuntungan bersih yang diperoleh dari pengelolaan modal yang diinvestasikan oleh pemilik perusahaan. ROE diukur dengan perbandingan antara laba bersih dengan total modal. Angka ROE yang semakin tinggi memberikan indikasi bagi para pemegang saham bahwa tingkat pengembalian investasi makin tinggi dan harga saham pun cenderung akan tinggi. Sementara Earning per Share (EPS) merupakan rasio yang banyak diperhatikan oleh investor karena informasi EPS merupakan yang dianggap paling mendasar dan dapat menggambarkan prospek earning perusahaan masa

9 depan. Pada umumnya manajemen perusahaan, pemegang saham biasa dan calon pemegam saham tertarik akan EPS karena halini menggambarkan jumlah pendapatan yang akan dia dapatkan dari setiap lembar saham. Seperti yang dikatan Irham Fahmi dalam bukunya yang berjudul Pengantar Pasar Modal bahwa Earning Per Share adalah bentuk pemberian keuntungan yang diberikan kepada para pemegang saham dari setiap lembar saham yang dimiliki. (Irham, 2012:96). Berdasarkan penelitian terdahulu faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham antara lain, faktor pertama yaitu Return on Asset (ROA) menurut hasil penelitian yang telah dilakukan Husaini (2012) dan Rinati (2008) ROA berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Faktor yang kedua yaitu Return on Equity (ROE) menurut hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Dini (2012) ROE berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Faktor yang ketiga yaitu yaitu Earning per Share (EPS) menurut hasil penelitian yang telah dilakukan Husaini (2012), Idawati (2015), dan Darnita (2012) EPS berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Kelompok perusahaan yang dipilih untuk dijadikan penenelitian adalah perusahan yang tergabung dalam LQ45 yang terdaftar di BEI. Pemilihan ini sangat cocok karena indeks LQ45 terdiridari 45 saham dengan likuiditas tinggi, yang diseleksi melalui beberapa criteria pemilihan. Selain penilaian atas likuiditas, seleksi atas saham-saham tersebut mempertimbangkan kapitalisasi pasar. Bursa Efek Indonesia (BEI) secara rutin memantau perkembangan kinerja komponen saham yang masuk dalam perhitungan indeks LQ45 ini. Penggantian

10 saham akan dilakukan setiap enam bulan sekali. Apabila terdapat saham yang tidak memenuhi kriteria seleksi indeks LQ45 maka saham tersebut dikeluarkan dari perhitungan indeks dan diganti dengan saham lain yang memenuhi kriteria, Sunariyah (2004:142). Dengan alasan itulah maka penulis menjadikan LQ45 sebagai objek penelitian. Dari latar belakang, penelitian terdahulu, dan fenomena yang dipaparkan diatas maka penulis bermaksud melakukan penelitian dengan judul: PENGARUH RETURN ON ASSETS (ROA), RETURN ON EQUITY (ROE), DAN EARNING PER SHARE (EPS) TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN LQ45 YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2013-2015. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian latar belakang permasalahan tersebut diatas, maka permasalahan yang akan diteliti dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana return on asset, return on equity dan earning per share pada perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2015? 2. Bagaimana harga saham pada perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode2013-2015? 3. Seberapa besar pengaruh return on asset, return on equity dan earning per share terhadap harga saham pada perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia secara parsial maupun secara simultan periode2013-2015?

11 1.3 Tujuan Penelitian berikut: Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai 1. Untuk mengetahui return on asset, return on equity dan earning per share pada perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2015. 2. Untuk mengetahui harga saham pada perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2015. 3. Untuk mengetahui pengaruh return on asset, return on equity dan earning per share terhadap harga saham pada perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia baik secara parsial maupun simultan periode 2013-2015. 1.4 Kegunaan Penelitian Hasil penelitian mengenai pengaruh return on assets (ROA), return on equity (ROE) dan earning per share (EPS) terhadap harga saham pada perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2015 dapat memberikan manfaat kepada pihak-pihak yang berkepentingan baik secara langsung maupun tidak langsung diharapkan bagi: 1. Bagi Peneliti Dapat menambah wawasan penulis berkenaan dengan ada atau tidakny apengaruh return on assets (ROA), return on equity (ROE) dan earning per share (EPS) terhadap harga saham pada perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2015.

12 2. Bagi Perusahaan Dapat bermanfaat untuk bahan pertimbangan bagi perusahaan untuk mengetahui rasio-rasio yang mempengaruhi harga saham misalnya rasio profitabilitas yang terdiri dari return on asset, return on equity, dan earning per share. 3. Bagi Investor dan Calon Investor Dapat bermanfaat untuk bahan pertimbangan dalam menetapkan pilihan investasi yang tepat sehingga dapat mengoptimalkan keuntungan dan meminimalkan risiko atas investasi dananya. Dan juga dapat memberikan gambaran tentang saham-saham dalam pengambilan keputusan investasi saham di Bursa Efek Indonesia. 1.5 Lokasi dan waktu Penelitian Untuk memperoleh data dan menjawab masalah yang sedang diteliti, penulis mengadakan penelitian dengan mengambil data melalui situs resmi Bursa Efek Indonesia (w ww.idx.co.id) dan berbagai berbagai situs informasi yang menunjang penelitian. Waktu yang digunakan untuk melakukan penelitian ini dimulai dari bulan September 2016 sampai dengan penelitian ini selesai.

13