BAB I PENDAHULUAN. kemampuan mereka secara aktif untuk memiliki kekuatan spiritual, pengendalian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pentingnya penyelenggaran pendidikan diupayakan untuk membangun

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

pendidikan seni tersebut adalah pendidikan seni rupa yang mempelajari seni mengolah kepekaan rasa, estetik, kreativitas, dan unsur-unsur rupa menjadi

BAB I PENDAHULUAN. mulia, keterampilan untuk hidup mandiri, mengikuti pendidikan lebih lanjut.

BAB I PENDAHULUAN. SD Kristen Paulus Bandung merupakan lembaga pendidikan tingkat dasar

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Sebelum peneliti membahas tentang landasan teori, peneliti

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seni adalah suatu keterampilan yang diwariskan secara turun temurun dari

II. TINJAUAN PUSTAKA. Salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam merencanakan pembelajaran ialah

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perubahan dan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu upaya untuk menciptakan manusia- manusia

BAB II KAJIAN TEORI. Pembelajaran merupakan proses komunikasi du arah, mengajar dilakukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pradja. AL

INDIKATOR ESENSIAL Menjelaskan karakteristik peserta. didik yang berkaitan dengan aspek fisik,

I. PENDAHULUAN. interaksi antara guru dan siswa (Johnson dan Smith di dalam Lie, 2004: 5).

I. PENDAHULUAN. intelektual, spiritual, dan mandiri sehingga pada akhirnya diharapkan masyarakat kita

BAB I PENDAHULUAN. bagaimana karakteristik dari negara tersebut. Pendidikan merupakan kunci untuk

GITA MARDIAN KUSNANDANG

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang diselenggarakan di negara tersebut. Oleh karena itu, pendidikan

SANTI BBERLIANA SIMATUPANG,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

2015 PEMBELAJARAN TARI KREASI UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR PADA SISWA KELAS VIII DI SMPN 45 BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mengarahkan pengembangan dan pemberdayaan Sumber Daya Manusia (SDM)

BAB I PENDAHULUAN. yang termasuk dalam aspek kebudayaan, sudah dapat dirasakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. diorganisasikan dan diarahkan pada pencapaian lima pilar pengetahuan: belajar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seni Budaya dalam Kurikulum 2013 dirumuskan untuk mencakup

I. PENDAHULUAN. dan terkontrol (khususnya datang dari sekolah), sehingga dia dapat. memperoleh atau mengalami perkembangan kemampuan sosial dan

commit to user BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi seorang

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan adalah untuk meningkatkan kecerdasan, keterampilan, mempertinggi budi pekerti, memperkuat kepribadian, dan mempertebal

KISI-KISI SOAL UJI KOMPETENSI GURU GURU TAHUN Kompetensi Guru Mata Pelajaran (Kompetnsi Dasar)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-

KISI-KISI SOAL UJI KOMPETENSI AWAL SERTIFIKASI GURU TAHUN Kompetensi Guru Mata Pelajaran (Kompetnsi Dasar)

BAB. I PENDAHULUAN. Hilman Latief,2014 PENGARUH PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seni budaya adalah salah satu mata pelajaran yang diberikan pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Matematika merupakan pelajaran pokok tiap jenjang pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada saat ini telah menjadi kebutuhan yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan tujuan pendidikan secara umum. peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peningkatan mutu pendidikan ditentukan oleh kesiapan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mella Tania K, 2014

BAB I PENDAHULUAN. yang wajib dipelajari di Sekolah Dasar. Siswa akan dapat mempelajari diri

BAB I PENDAHULUAN. melalui pendidikan sekolah. Pendidikan sekolah merupakan kewajiban bagi seluruh. pendidikan Nasional pasal 3 yang menyatakan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi

GUMELAR ABDULLAH RIZAL,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan

BAB I PENDAHULUAN. perundang-undangan di Indonesia juga sudah tercantum dalam pembukaan. kehidupan berbangsa dan bernegara adalah dengan pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan suatu proses interaksi antara komponen-komponen

BAB I PENDAHULUAN. Program komputer merupakan bagian dari teknologi komputer yang telah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan, manusia dapat mengembangkan diri untuk menghadapi tantangan

78. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunarungu (SMALB B)

BAB I PENDAHULUAN. dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No.2 Tahun 1989 pasal 4. Untuk mencapai tujuan Pendidikan Nasional tersebut, perlu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II KAJIAN TEORI. A. Hakikat Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) 1. Pengertian Contextual Teaching and Learning (CTL)

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Guru adalah salah satu penentu keberhasilan dalam pelaksanaan

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Dalam mata pelajaran IPA siswa mempelajari

I. PENDAHULUAN. beradaptasi dengan lingkungan dan mengantisipasi berbagai kemungkinan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang

76. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA)

80. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunalaras (SMALB E)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan menengah kejuruan merupakan pendidikan vokasi yang

BAB I PENDAHULUAN. kewajiban sebagai warga negara yang baik. Pendidikan pada dasarnya merupakan

BAB I PENDAHULUAN. matematika pada pendidikan formal dari jenjang TK, SD, SMP, SMA hingga

RENCANA PEMBELAJARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Asep Saputra, 2014 Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN. berlandaskan pada kurikulum satuan pendidikan dalam upaya meningkatkan. masyarakat secara mandiri kelak di kemudian hari.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Azzela Mega Saputri, 2013

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi berbagai masalah yang timbul di masa yang akan datang.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. mempunyai peranan yang sangat menentukan bagi

PELATIHAN OUT BOUND BAGI GURU PENJASKES SEKOLAH MENENGAH ATAS SE YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. dilalui setiap individu dalam setiap jenjang pendidikan mereka.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di era globalisasi pendidikan merupakan hal yang sangat fundamental bagi

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui (learning to know), belajar berbuat (learning to do), belajar

79. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunadaksa (SMALB D)

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

BAB I PENDAHULUAN. mampu bertahan hidup dan ikut berperan pada era globalisasi. dilakukan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu unsur yang memiliki peranan penting

BAB I PENDAHULUAN. mencerdaskan kehidupan bangsa, yaitu melalui pendidikan dimana dengan pendidikan akan

BAB I PENDAHULUAN. bermutu adalah pelaksanaan proses pembelajaran oleh guru yang prosesional yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan wahana yang penting dalam upaya meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. belakang pembelajaran tematik integratif dan keadaan nyata di sekolah yang peneliti teliti.

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi. Oleh karena itu dalam pembelajaran Bahasa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan paparan mengenai pendidikan tersebut maka guru. mengembangkan seluruh potensi yang ada dalam dirinya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan seni di sekolah umum SMA pada dasarnya diarahkan untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ery Nurkholifah, 2013

I. PENDAHULUAN. Kerja Siswa (LKS). Penggunaan LKS sebagai salah satu sarana untuk

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab terhadap pembentukan sumber daya manusia yang unggul. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. Esa, berkualitas, dan mandiri sehingga mampu membangun dirinya dan

Universitas Kristen Maranatha BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. ide, gagasan, pengalaman, dan pendapat dalam bentuk tulisan. Kegiatan tersebut

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan sebuah kenyataan yang direncanakan untuk mewujudkan situasi dan proses belajar, untuk membuat siswa meningkatkan kemampuan mereka secara aktif untuk memiliki kekuatan spiritual, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, dan juga keterampilan yang dibutuhkan oleh mereka dan dengan lingkungan mereka. Pendidikan adalah suatu peralatan, perencanaan kurikulum, evaluasi belajar, metode belajar, dan juga latihan karier. Menurut Bahari (2008:45) salah satu kebutuhan manusia yang tergolong dalam kebutuhan integratif adalah menikmati keindahan, mengapresiasi dan mengungkapkan perasaan keindahan. Kebutuhan ini muncul disebabkan adanya sifat dasar manusia yang ingin mengungkapkan jati dirinya sebagai makhluk hidup yang bermoral, berselera, berakal dan berperasaan. Pendidikan kesenian adalah salah satu program yang sangat esensial dan strategis bagi pembangunan budaya Bangsa. Pelajaran kesenian dapat menumbuhkan kesadaran estetis, kreativitas dan yang terpenting adalah dapat membentuk karakter atau watak seseorang. Salah satu kesenian tersebut adalah seni rupa. Menurut Bahari (2008:51) seni rupa adalah suatu wujud hasil karya manusia yang diterima dengan indera penglihatan dan secara garis besar dibagi menjadi seni murni dengan seni terap. Pertama, seni murni merupakan istilah untuk menandai bahwa yang dihasilkan tidak dimaksudkan untuk memenuhi tujuan praktis atau fungsional, tetapi murni sebagai media ekspresi, seperti seni 1

lukis, seni patung dan seni grafis dengan berbagai teknik. Kedua, seni terap sering disebut dengan istilah desain yang berasal dari bahasa itali designo yang artinya gambar. Kata desain kemudian dimaknai sebagai art and craft, yaitu padauan antara seni dan keterampilan. Pelajaran menggambar teknik untuk jurusan IPA di Sekolah Menengah Atas bertujuan memberikan bekal atau persiapan kepada anak didik atau para siswa untuk melanjutkan ke Perguruan Tinggi (Fakultas Teknik atau Arsitektur). Seiring perkembangan teknologi, maka pendidikan dituntut untuk dapat menghasilkan manusia yang kreatif dan berkualitas dengan sumber daya yang tinggi. Pelajaran menggambar yang erat hubungannya dengan gambar teknik adalah: gambar mistar, gambar proyeksi dan gambar perspektif. Salah satu dari ke tiga poin tersebut yang akan diungkap dalam permasalahan ini adalah gambar mistar. Gambar mistar merupakan basis untuk gambar gambar teknik yang mementingkan kecermatan ukuran, ketepatan konstruksi dan kerapian penyelesaian tanpa melupakan segi estetika atau keindahan. Menurut Bahari (2008:22) kreativitas berarti orang yang selalu berkreasi, sedangkan pengertian berkreasi itu sendiri adalah membuat sesuatu yang sebelumnya belum ada menjadi ada. Prinsip dasar kreativitas sama dengan inovasi, yaitu memberi nilai tambah pada benda-benda, cara kerja, cara hidup dan sebagainya, agar senantiasa muncul produk baru yang lebih baik dari produk yang sudah ada sebelumnya. Untuk mengetahui kreativitas siswa dalam menggambar mistar harus diukur menggunakan alat ukur evaluasi dalam bentuk tes standar. Alat evaluasi yang 2

berbentuk tes ada dua jenis yaitu tes teori dan tes praktek. Tes teori merupakan alat untuk mengukur aspek kognitif, dan tes praktek adalah untuk mengukur aspek psikomotor dan afektif dari siswa. Sehubungan dengan itu, dalam penelitian ini yang dilakukan untuk melihat kreativitas siswa menggambar motif mistar dengan pensil warna. Motif yang dimaksudkan yaitu dengan menggabungkan bentukbentuk geometris dan perpaduan antara garis lurus dengan garis lurus, garis lurus dengan garis lengkung, garis lengkung dengan garis lengkung, setengah lingkaran besar dengan lingkaran kecil, dan seterusnya dengan memanfaatkan bentuk dasar dari segi tiga, segi empat, segi lima, segi enam, segi tujuh dan segi delapan. Salah satu SMA yang tertarik untuk dijadikan tempat penelitian adalah SMA Negeri 4 Denpasar, karena SMA Negeri 4 Denpasar merupakan salah satu SMA terfavorit di Denpasar karena berbagai prestasinya di bidang akademik, disisi lain peneliti ingin mengetahui kreativitas siswa dalam membuat karya seni rupa khususnya gambar mistar. Terkait dengan uraian tersebut, maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian tentang Kreativitas Menggambar Motif Mistar Dengan Pensil Warna Oleh Siswa Kelas XII Jurusan IPA SMA Negeri 4 Denpasar Tahun Pelajaran 2013/2014. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan pemaparan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan sebagai berikut. Bagaimanakah kreativitas menggambar motif mistar dengan pensil warna oleh siswa kelas XII jurusan IPA SMA Negeri 4 Denpasar tahun pelajaran 2013/2014? 3

1.3 Tujuan Penelitian Setiap kegiatan yang dilakukan dengan kesadaran dan perencanaan tentunya memiliki tujuan-tujuan tertentu. Tujuan yang jelas akan dapat mengarahkan suatu tindakan untuk mencapai hasil yang diharapkan. Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai dapat dibedakan menjadi dua yaitu sebagai berikut: 1.3.1 Tujuan Umum Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan pendidikan seni rupa dan memberikan gambaran terhadap siswa tentang pelajaran gambar mistar. 1.3.2 Tujuan Khusus Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kreativitas menggambar motif mistar dengan pensil warna oleh siswa kelas XII jurusan IPA SMA Negeri 4 Denpasar tahun pelajaran 2013/2014. 1.4 Ruang Lingkup Penelitian Mengingat terbatasnya kemampuan, waktu, tenaga dan material yang dmiliki peneliti maka ruang lingkup penelitian dapat dibatasi sebagai berikut. 1. Objek penelitian terbatas pada menggambar motif mistar dengan pensil warna dan memanfaatkan bentuk dasar dari segi tiga, segi empat, segi lima, segi enam, segi tujuh dan segi delapan. 4

2. Teknik pewarnaan menggunakan teknik blok dengan finising di kontur dengan drawing maupun rapido. 1.5 Manfaat Penelitian Dalam mengadakan suatu penelitian hasilnya diharapkan bisa bermanfaat bagi suatu kehidupan terutama pada pokok permasalahan yang diteliti. Dalam hal ini berdasarkan permasalahan di atas maka manfaat penelitian dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: 1.5.1 Manfaat Secara Teoritis a) Penelitian ini diharapkan dapat memperkuat teori pendidikan seni rupa dalam pembinaan gambar mistar. b) Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai pedoman untuk meningkatkan hasil pembelajaran di bidang seni rupa khususnya gambar teknik terutama pada gambar mistar. 1.5.2 Manfaat Secara Praktis a) Bagi siswa, hasil penelitian ini bermanfaat untuk mengetahui kreativitas yang dicapai untuk berkarya seni rupa dalam membuat motif bentuk gambar mistar. b) Bagi guru, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai umpan balik atau untuk meningkatkan kreativitas belajar siswa dalam menggambar teknik khususnya gambar mistar untuk membuat motif-motif yang lebih kreatif dan menarik. 5

c) Bagi sekolah, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai alat untuk mengukur proses belajar mengajar di bidang seni rupa khususnya gambar teknik terutama gambar mistar, sehingga hasil yang telah dicapai dapat ditingkatkan secara optimal. 1.6 Asumsi Sebelum mengajukan asumsi peneliti akan mengemukakan pendapat tentang pengertian asumsi. Menurut Surakhmad dalam buku Arikunto (2010:104) anggapan dasar atau postulat adalah titik tolak pemikiran yang kebenarannya diterima oleh penyelidik. Berdasarkan pendapat tersebut, yang dimaksud asumsi dalam penelitian ini adalah suatu anggapan dasar tentang fakta yang tidak perlu dibuktikan kebenarannya. Dalam hai ini dapat daisampaikan beberapa asumsi antara lain: 1. Siswa kelas XII IPA sudah mendapatkan pelajaran gambar teknik terutama gambar mistar sesuai dengan kurikulum yang berlaku. 2. Guru yang mengajar seni rupa khususnya gambar mistar di SMA Negeri 4 Denpasar memiliki kompetensi dan berpengalaman dalam belajar mengajar. 3. Jenis kelamin siswa tidak berpengaruh terhadap hasil penelitian. 6