BAB I PENDAHULUAN. tingkat oprasional di kelas(suprijono,2012:45-46) banyak sekolah-sekolah saling berlomba dan mempunyai kesempatan untuk

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembelajaran merupakan suatu proses interaksi antara siswa dengan guru dan

BAB I PENDAHULUAN. (2005:3-4), Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang

Oleh Desty Junita Sitohang Dra. Rosdiana, Siregar, M.Pd. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang No 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. pasal 25 ayat 1 menyatakan beban kerja guru mencakup kegiatan pokok

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia yang merupakan bahasa nasional mempunyai fungsi

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik. Keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak (listening

BAB I PENDAHULUAN. perilaku dari tidak tahu menjadi tahu yang meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. manusia menjadi cerdas, bertanggung jawab dan produktif. Berbagai upaya. perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.

BAB I PENDAHULUAN. kritis, kreatif dan mampu bersaing menghadapi tantangan di era globalisasi nantinya.

PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA OLEH SISWA KELAS VIII SMP PGRI 9 PERCUT SEI TUAN TAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013 OLEH

BAB I PENDAHULUAN. keluarga, pemerintah maupun pihak yang berhubungan langsung dalam proses

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu komunikasi yang bertujuan untuk

belajar mengajar. Hal ini sesuai dengan pendapat Tarigan (2005: 3)

BAB 1 PENDAHULUAN. mampu mengatasi berbagai problema kehidupan yang dihadapinya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran Bahasa Indonesia di dunia pendidikan bertujuan agar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bahasa memiliki peranan yang penting dalam kehidupan manusia,

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan Alam (IPA) merupakan ilmu yang mencakup tiga segmen

BAB I PENDAHULUAN. dilaksanakan dalam lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Pendidikan. Menurut Undang-Undang No 20 Tahun 2003:

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan karya bersama yang berlangsung dalam. suatu pola kehidupan insan tertentu serta pendidikan merupakan tuntutan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi seperti sekarang ini, segala sesuatu berkembang secara pesat dan sangat cepat.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Moh. Nurman Bagus Satrio Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia. Kata kunci: kalimat utama dalam paragraf, STAD

BAB I PENDAHULUAN. cenderung monoton sehingga kurang menarik perhatian siswa.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1 Sidomulyo sebagian masih menggunakan metode ceramah dan belum memanfaatkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dengan siswa dapat memahami dan mengerti maksud pembelajaran.

BAB I. pembelajaran yang berlangsung sehingga siswa cenderung pasif. Sikap siswa yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dilakukan dalam 2 (dua) siklus. Setiap siklus terdiri dari tiga kali

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Alpiah, 2014 Penerapan Pendekatan Kontekstual Dalam Pembelajaran Menulis Berita

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang diberikan mulai dari tingkat sekolah dasar. Pendidikan Ilmu

BAB I PENDAHULUAN. semakin tinggi pula tingkat keberhasilan pembelajaran. dasar untuk pengembangan materi lebih lanjut.

BAB I PENDAHULUAN. seorang pendidik yang mempunyai kompetensi, baik kompetensi pedagogik,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembukaan UUD 1945 dijelaskan bahwa salah satu tujuan dari

BAB I PENDAHULUAN. dan mendapat perhatian penting di Indonesia saat ini.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan, pendidikan memegang peranan penting karena

`BAB I PENDAHULUAN. dalam kegiatan pembelajaran. Peran guru tidak hanya mentransfer ilmu kepada

BAB 1 PENDAHULUAN. Guru tidak hanya sebagai pengajar tapi juga fasilitator yang membimbing dan

I. PENDAHULUAN. Pelajaran IPA fisika pada umumnya dianggap siswa sebagai pelajaran yang sulit

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sekolah. Dalam kegiatan ini, seorang penulis harus terampil memanfaatkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan pada dasarnya merupakan salah satu upaya untuk memberikan pengetahuan, keterampilan, dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran Bahasa Indonesia tidak lepas dari hubungan pembelajaran

keinginan, penyampaian informasi tentang suatu peristiwa, dan lain-lain.

BAB I PENDAHULUAN. didik lebih memfokuskan pada teori sastra karena tujuan pembelajaran sastra

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum baru yaitu Kurikulum Kurikulum 2013 pada proses

BAB I PENDAHULUAN. berusaha untuk lebih meningkatkan mutu pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. informasi baik yang sudah lalu maupun yang terbaru. Teks berita adalah naskah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu wahana untuk mengembangkan semua

I. PENDAHULUAN. Rendahnya mutu pendidikan merupakan salah satu masalah yang terus

BAB I PENDAHULUAN. masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian. pendidikan menengah, beberapa upaya yang dilakukan pemerintah untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

I. PENDAHULUAN. hasil belajar siswa disekolah. Kurikulum yang digunakan saat ini adalah

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tarigan dalam Munthe (2013:1), dalam silabus pada KD 13.1 disebutkan, bahwa salah satu kompetensi yang harus

BAB I PENDAHULUAN. teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan. depan diperlukan penguasaan matematika yang kuat sejak dini.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Santosa, dkk (dalam Harjono, 2009:4) Mengungkapkan bahwa fungsi bahasa. adalah:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. daya manusia yang siap menyampaikan maupun menulis teks berita. Menulis teks

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah dasar sebagai jenjang pendidikan formal pertama sistem pendidikan di

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan, di jenjang SLTA (SMA dan MA) ilmu ekonomi dipelajari sebagai

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Menulis berkaitan erat dengan keterampilan mendengarkan, gagasan secara runtut. Menulis memiliki peranan yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. secara komprehensif, baik fisik, mental, maupun emosional.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang harus dipenuhi dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menyimak merupakan keterampilan berbahasa yang pertama kali dikuasai

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan tidak terlepas dari peranan tenaga pendidik, peserta

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting bagi siswa dan di Sekolah Dasar merupakan landasan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan alat komunikasi yang penting bagi manusia. Tanpa

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menulis merupakan satu dari empat keterampilan berbahasa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yaitu: keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan

2015 PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Keberhasilan proses pembelajaran di sekolah, merupakan faktor yang

BAB I PENDAHULUAN. mengupayakan pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia secara terarah.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia merupakan salah satu pelajaran terpenting

I. PENDAHULUAN. Masalah, dan Pembatasan Masalah. Beberapa hal lain yang perlu juga dibahas

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu kompleks perbuatan yang sistematis untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kurikulum 2013 pada pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk

I. PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin modern pada era globalisasi menuntut adanya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui

BAB 1 PENDAHULUAN. Di SMP Negeri 45 Bandung, kegiatan menulis tampaknya belum begitu

I. PENDAHULUAN. Pembelajaran adalah upaya membelajarkan siswa untuk belajar. Kegiatan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Model pembelajaran adalah landasan praktik pembelajaran hasil penurunan teori pisikologi pendidikan dan teori belajar yang dirancang berdasarkan analisis terhadap implementasi kurikulum dan implikasinya pada tingkat oprasional di kelas(suprijono,2012:45-46) Pada saat ini, banyak sekali model pembelajaran yang bervariasi. Sehingga banyak sekolah-sekolah saling berlomba dan mempunyai kesempatan untuk mengaplikasikan sebebas-bebasnya untuk memperoleh hasil yang maksimal. Kenyataanya, model pembelajaran yang berbeda-beda itu, mempunyai tujuan yang relatif sama. Mencetak siswa yang cerdas dan menjadi insan yang sukses dikemudian hari. Dimana keberhasilan kerja sangat dipengaruhi oleh keterlibatan dari setiap anggota kelompok itu sendiri. Dapat disimpulkan, belajar belum selesai, jika salah satu teman atau anggota dalam kelompok belum menguasai bahan pembelajaran yang diberikan. Peneliti menggunakan model Student Team Achievement Division (STAD). bertujuan agar siswa termotivasi untuk saling berkerjasama satu sama lain, dalam kegiatan pembelajaran bahasa dan kemampuan berkomunikasi antar kelompok. Komunikasi yang dimaksud adalah suatu proses penyampaian maksud pembicara kepada orang lain dengan menggunakan saluran atau media tertentu. 1

2 Maka fungsi bahasa yang utama adalah sebagai alat komunikasi. Untuk itu pengajaran bahasa Indonesia lebih banyak melatih siswa terampil berbahasa, bukan dituntut lebih banyak mengetahui tentang bahasa. Fungsi pengajaran bahasa Indonesia secara umum adalah agar siswa memiliki disiplin dalam berpikir dan berbahasa. Kebiasaan seseorang berpikir logis akan sangat membantu dalam pengajaran bahasa. Dalam pengajaran bahasa dikenal empat keterampilan, yaitu: keterampilan mendengarkan, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, keterampilan menulis. Keempat keterampilan tersebut saling berhubungan dan tidak boleh dipisahkan seperti terlihat di dalam pernyataan Tarigan (1994:1). Keterampilan menulis siswa sangat dibutuhkan, karena dengan menulis dapat menyusun dan mengutarakannya dengan jelas, kejelasan ini bergantung pada pikiran, pemakaian kata dan struktur kalimat dalam bentuk tulisan. Menulis adalah suatu bentuk berpikir, tetapi justu berpikir bagi pembaca tertentu dan bagi waktu tertentu. Salah satu tugas penulis adalah menguasai prinsip-prinsip menulis dan berpikir, yang akan dapat menolongnya mencapai maksud dan tujuannya seperti terlihat di dalam pernyataan Tarigan (1994:22). Sebelum menulis, penulis harus mempunyai kemauan dan motivasi. Kemauan menulis tanpa kemampuan untuk melakukannya tidak akan menghasilkan tulisan. Begitu pula sebaliknya, jika kemampuan tidak disertai kemauan tidak akan ada karya. Kemampuan menulis menyangkut persoalan bakat. Bakat tidak akan berkembang atau dapat dioptimalkan tanpa adanya latihan. Dengan demikian, bakat dan latihan merupakan dua hal utama untuk mencapai

3 hasil yang memuaskan dalam menulis. Penulis bisa berlatih sewaktu-waktu untuk menggali potensi yang ada dalam dirinya. Dengan memiliki kemampuan menulis, seseorang bukan saja menyebarluaskan ilmu atau pemikirannya, tetapi dapat membentuk opini umum lewat tulisan-tulisannya dan menyebarluaskan informasi. Bagi orang-orang informasi itu sangat penting. Karena informasi dapat menghubungkan dengan yang lainnya Menurut Sudarman (2008:76) berita adalah laporan tercepat tentang suatu peristiwa, fakta atau hal yang baru, menarik dan perlu diketahui oleh masyarakat umum. Di zaman modern ini, berita sangatlah penting untuk menjalin hubungan satu dengan yang lainnya. Berita bertujuan untuk memberikan kejadian atau informasi kepada khalayak umum. Dalam menulis berita bukan sekedar mencurahkan isi hati. Berita harus dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, aktual, dan informatif. Menulis berita menuntut peserta didik harus memiliki kosa kata yang baik dan tata bahasa dalam penggunaan 5W+1H. Dalam pembelajaran menulis berita, banyak siswa SMP yang kurang paham mengenai unsur-unsur berita, Berdasarkan observasi awal dan wawancara dengan salah seorang guru bahasa Indonesia, SMP NEGRI 2 KABANJAHE Noer Lela,S.Pd. diperoleh fakta bahwa kemampuan menulis teks berita masih sangat rendah ini terlihat dari sebagian besar siswa memperoleh nilai rata-rata dibawah KKM yang telah ditentuka yakni 75, dari 40 siswa yang mengikuti pembelajaran hanya 17 siswa yang mampu memperoleh nilai diatas KKM,sedangkan 23 siswa tidak mampu mencapai nilai KKM tersebut.

4 Selain fakta tersebut, dlihat dari proses belajar mengajar di kelas mengenai pembelajaran menulis teks berita yang diajarkan oleh guru masih bersifat konvensional yaitu : (1) guru melakukan aperepsi;(2) guru menjelaskan materi pembelajaran menulis teks;(3) guru memberikan contoh teks berita dan mengidentifikasi unsur 5W1H bersama siswa;(4) guru menyuruh siswa menulis teks berita; (5) guru meminta siswa untuk mengumpulkan tugasnya. Berdasakan hasil pengamatan sementara selain tidak adanya media dalam pembelajaran, metode mengajar yang didominasi dengan metode ceramah, dan pengelolaan kelas yang bersifat individual membuat para siswa kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran. Hal ini terlihat dengan beberapa siswa yang duduk di belakang berbicara dengan teman sebangku ketika guru memberikan penjelasan. Selain itu guru tidak menerapkan tahapan tahapan dalam kegiatan menulis yaitu prapenulisan,penulisan,dan tahap pascapenulisan sehingga pada umumnya siswa masih menglami kesulitan dalam kegiatan menulis. Berdasarkan uraian di atas, faktor yang diduga sebagai penyebab rendahnya kualitas pembelajaran menulis teks berita di atas berhubungan erat dengan metode pembelajaran yang belum inovatif dan tidak adanya minat membaca teks berita yang mengakibatkan rendahnya kemampuan menulis teks berita pada siswa. Selain itu Rendahnya kemampuan menulis teks berita siswa didukung oleh jurnal, antara lain Jurnal Penelitian Humaniora, Vol. 12, No. 1, Februari 2011: 74-90 oleh: Suwarti, dkk. dengan judul Upaya Peningkatan Kemampuan Menulis Teks Berita Siswa Kelas VIII Pada SMP Negeri 1 Beringin Melalui Model

5 Pembelajaran Kontekstual Berbasis Lingkungan. Dalam jurnal tersebut dijelaskan bahwa kemampuan siswa dalam menulis teks berita masih kurang. Hal tersebut dilihat pada nilai kemampuan awal menulis teks berita siswa dengan ratarata hanya 54,68. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Vol. 1 No. 1 September 2012; Seri B 87 oleh: Liana Diastiti, dkk. dengan judul Peningkatan Kemampuan Menulis Teks Berita Berbantuan Peta Konsep Siswa Kelas VIII-1 SMP Negeri 20 Padang. Dijelaskan dalam jurnal bahwa kemampuan siswa menulis teks berita masih berlum mencapai standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) atau belum tuntas belajar, dengan nilai rata-rata hasil belajar adalah 70. Sedangkan KKM yang ditetapkan sekolah tersebut adalah 75. Pemahaman siswa yang masih kurang dalam menulis teks berita, merupakan pertanda yang tidak baik dalam pembelajaran. Perkembangan kemampuan siswa dalam menulispun setiap tahun semakin menurun. Siswa membutuhkan proses belajar yang menarik dan tidak menjenuhkan, yang dapat mengembangkan kreatifitas berpikirnya dalam menulis khususnya menulis teks berita. Pada kenyataannya ketika peneliti melakukan observasi awal kepada siswa kelas VIII di SMP NEGRI 2 KABANJAHE dapat diambil kesimpulan bahwa siswa mengalami masalah dalam memahami pelajara karena media pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru merupakan media pembelajaran yang monoton, sehingga siswa cepat merasa bosan pada saat mengikuti proses pembelajaran. Kurang terealisasinya tujuan pembelajaran yang diharapkan tentunya menjadi permasalahan dan perlu dicari solusinya. Salah satu solusi yang layak

6 untuk diupayakan dalam pencapaian tujuan pembelajaran yang optimal adalah dengan menggunkan metode Student Team Achievement Division (STAD). Pembelajaran ini berbeda dengan pembelajaran sebelumnya, pembelajaran sebelumnya siswa cenderung bersifat pasif dan hanya menerima apa yang diberikan guru di sekolah. Sedangkan pembelajaran yang akan menggunakan model pembelajaran kooperatif STAD merupakan metode pembelajaran yang melibatkan kelompok-kelompok kecil yang heterogen dan siswa bekerjasama untuk mencapai tujuan-tujuan dan tugas-tugas akademik bersama (Rusman,2010:228). Berdasarkan diskusi dengan guru bahasa Indonesia di SMP NEGERI 2 KABANJAHE disepakati masalah pembelajaran tersebut diperbaiki dengan penerapan metode pembelajaran kooperatif. Metode ini dipilih karena memiliki beberapa kelebihan yaitu bahawa pembelajarann kooperatif memberikan peluang kepada siswa yang berbeda latar belakang dan kondisi untuk bekerja saling bergantung satu sama lain atas tugas-tugas bersama dan melalui penggunaan kooperatif, belajar untuk menghargai satu sama lain. Melalui metode STAD siswa dapat bekerja sama secara kelompok, mengidentifikasi pokok-pokok isi berita terlebih dahulu,mengembangkan unsurunsur pokok tersebut menjadi teks berita yang singkat,padat,dan jelas, kemudian menyunting teks berita yang telah mereka susun. Dengan metode STAD siswa dapat melaksanakan kegiatan menulis sesuai dengan prosedur atau tahapantahapan dalam penulisan, yakni tahap pramenulis,tahap penulisan,dan tahap pascapenulisan.

7 Berdasarkan pertimbangan diatas penulis tertarik untuk meneliti mengenai PENGARUH METODE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD).DALAM KETERAMPILAN MENULIS TEKS BERITA DI SMP NEGERI 2 KABANJAHE KELAS VIII TAHUN AJARAN 2014/2015,diharapkan dapat meningkatkan motifasi dan antusias siswa dalam pembelajaran menulis sehingga kualitas pembelajaran menulis akan meningkat. B. Identifikasi masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang dijelaskan sebelumnya maka dapat diidentifikasikan masalah sebagai berikut. 1. Kemampuan siswa menulis berita masih rendah dilihat dari nilai siswa belum mencapai KKM. 2. Metode pengajaran yang digunakan guru dalam pembelajaran menulis berita kurang mampu membangkitkan motivasi menulis siswa. 3. Minat siswa menulis berita siswa masih rendah. 4. Pengaruh metode STAD terhadap kemampuan siswa menulis teks berita C. Batasan masalah Untuk menghindari pembahasan yang terlalu luas, maka permasalahan dalam masalah ini dibatasi, sehingga dapat diteliti secara tuntas. Batasan masalah dalam penelitian ini adalah pengaruh penggunaan STAD terhadap kemampuan siswa dalam menulis teks.

8 D. Rumusan Masalah Berdasarkan batasan masalah di atas, maka yang menjadi rumusan masalahnya ialah. 1. Berapa rata-rata hasil belajar siswa kelas VIII SMP Negri 2 Kabanjahe tahun pembelajaran 2014/2015 dalam menulis teks berita sebelum menggunakan metode STAD. 2. Berapa rata-rata hasi belajar siswa kelas VIII SMP Negri 2 kabanjahe dalam menulis teks berita setelah diterapkan metode STAD 3. Apakah ada pengaruh metode STAD secara signifikan terhadap kemampuan siswa dalam menulis teks berita. E. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah. 1. Untuk menggambarkan kemampuan siswa dalam menulis teks berita sebelum menggunakan metode STAD siswa kelas VIII SMP Negri 2 kabanjahe 2. Untuk menggambarkan kemampuan siswa dalam menulis teks berita setelah menggunkan metode STAD pada siswa kelas VIII SMP Negri 2 Kabanjahe 3. Untuk menjelaskan pengaruh metode STAD dalam meningkatkan kemapuan menulis teks berita siswa kelas VIII SMP Negri 2 Kabanjahe

9 F. Manfaat penelitian Adapun manfaat penelitian ini terdiri dari. 1. Manfaat Teoretis Manfaat teoretis yang diharapkan dari hasil penelitian ini yaitu untuk memberikan pengetahuan dalam menulis berita. 2. Manfaat Praktis Manfaat praktis penelitian ini, ditujukan bagi: a. Siswa Manfaat bagi siswa adalah agar siswa lebih menyadari akan pentingnya berita yang pada akhirnya dapat berguna dalam kehidupan sehari-hari yang lebih baik serta intensitas dalam mencari pengetahuan tidak hanya dari guru saja. b. Guru 1) Untuk mengetahui apa yang menyebabkan kemampuan menulis berita siswa masih kurang. 2) Memberikan masukan bagi guru bahwa penggunaan model Student Team Achievement Division (STAD) dapat meningkatkan kemampuan menulis berita. c. Sekolah Dengan adanya penelitian ini sekolah dapat mengembangkan model-model mengajar yang dapat meningkatkan prestasi siswa. d. Peniliti Manfaat bagi peneliti adalah hasil dari penelitian ini dapat dijadikansebagai bahan kajian apabila nantinya terjun kelapangan.