PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA TERPADU TIPE INTEGRATED BERORIENTASI INKUIRI PADA TEMA MIKROBA DALAM LINGKUNGAN UNTUK SMP KELAS VIII

dokumen-dokumen yang mirip
PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA TERPADU TIPE WEBBED PADA TEMA PENGOLAHAN MINYAK KELAPA UNTUK SISWA SMP KELAS VIII

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA TERPADU TIPE WEBBED DENGAN TEMA PEMANASAN GLOBAL UNTUK KELAS VIII SMP NEGERI 28 SURABAYA

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR IPA TERPADU TEMA LETUSAN GUNUNG BERAPI KELAS VII DI SMP NEGERI 1 KAMAL

TERPADU. Abstract. disseminate). dosen serta guru IPA. 92,9%. Hasil. 97,4% tuntas. Respon. ini sangat layak. terpadu. teaching UAN PENDAHULU

Pengembangan LKS Berbasis Contextual Teaching and Learning Materi Hama dan Penyakit Tumbuhan

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING UNTUK KELAS V SEKOLAH DASAR

PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM BIOTEKNOLOGI KELAS XII IPA SMA NEGERI 1 BINAMU KAB. JENEPONTO

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA BERORIENTASI SETS PADA MATERI POKOK ZAT ADITIF MAKANAN

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 04 No. 03, September 2015, 7-11 ISSN:

THE DEVELOPMENT OF THE STUDENT ACTIVITIES WORKSHEETS BASED ON CONSTRUCTIVISM ON THE SOLUBILITY AND CONSTANT SOLUBILITY PRODUCT

E-journal Prodi Edisi 1

UNESA Journal of Chemical Education Vol.6, No.3 pp , September 2017

PENGEMBANGAN MODUL IPA TERPADU TEMA PEMANASAN GLOBAL BERBASIS KOMIK DI SMPN 4 DELANGGU

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA TERPADU BERBASIS PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH TEMA POLUSI CAHAYA KELAS VIII MTs NEGERI NGRONGGOT NGANJUK

PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK IPA TERPADU TEMA PENCEMARAN AIR SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK SISWA SMP KELAS VII

Idzi Layyinati. Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Muhammadiyah Paciran. Lamongan.

MELATIHKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS MELALUI IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA MATERI LAJU REAKSI KELAS XI SMA NEGERI 1 GRESIK

BIOEDUKASI Jurnal Pendidikan Biologi e ISSN Universitas Muhammadiyah Metro p ISSN

PENGEMBANGAN LKS FISIKA BERORIENTASI MODEL LEARNING CYCLE 7-E PADA MATERI ELASTISITAS SEBAGAI PENUNJANG PEMBELAJARAN SMA

PENGEMBANGAN BUKU TEKS KELAS V SEKOLAH DASAR BERBASIS TEMATIK DENGAN MODEL MULTIPLE GAMES. Rosyidah Umami Octavia STKIP PGRI SIDOARJO.

Siti Masruha 21, Sunardi 22, Arika Indah K 23

PENERAPAN PEMBELAJARAN IPA TERPADU DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA TEMA MATA DI SMP NEGERI 1 MADURAN LAMONGAN. Alfin Nofi Rohmawati

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN E-BOOK INTERAKTIF BERORIENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT

BioEdu Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi

PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM BIOTEKNOLOGI KELAS XII IPA SMA NEGERI 1 BINAMU KAB. JENEPONTO

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MELATIHKAN KETERAMPILAN PROSES SISWA PADA MATERI LAJU REAKSI KELAS XI IPA MAN SUMENEP

Kelayakan Perangkat Pembelajaran Berorientasi PBI dan Pendidikan Karakter pada Materi Daur Ulang Limbah

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERORIENTASI PROBLEM SOLVING DENGAN STRATEGI MIND MAPPING PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA KELAS XI SMA

Inovasi Pendidikan Vol. I. No. 17, Maret 2017

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA SISWA UNTUK MENGASES KETERAMPILAN PROSES DALAM PRAKTIKUM SENYAWA POLAR DAN NON POLAR KELAS X SMA

PENGEMBANGAN INSTRUMEN AUTHENTIC ASSESSMENT PADA PEMBELAJARAN IPA BERBASIS KONTEKSTUAL UNTUK SISWA SMP KELAS VIII

Kata Kunci : LKS scaffolding, sumber pembelajaran, faktor faktor yang mempengaruhi laju reaksi, kelayakan

Kelayakan Teoritis LKS Berbasis Guided Discovery Berdasarkan Hasil Telaah dan Validasi

UNESA Journal of Chemistry Education ISSN: Vol. 6, No. 1, pp January 2017

PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERORIENTASI LEARNING CYCLE 5E PADA MATERI GERAK KELAS VII SMP

UNESA Journal of Chemical Education ISSN: Vol.4, No.3. pp , September 2015

Siti Nurhayati 21, Didik S. Pambudi 22, Dinawati Trapsilasiwi 23

PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM BERORIENTASI GAMBAR PADA MATERI JARINGAN UNTUK KELAS VII SMP ARTIKEL

SAMPAH. , Winarsih 2 ) dan Martini 3) Abstrak. Abstract. and the positive UAN PENDAHULU. aktif. mengajar. yang. yang diperoleh

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERORIENTASI LITERASI SAINS PADA SUBMATERI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU REAKSI

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL SETTING KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS MODEL PROBLEM BASED LEARNING

Pengembangan Perangkat Pembelajaran IPA SMP/MTS Berbasis Contextual Teaching And Learning (Studi pada Materi Pokok Asam, Basa, dan Garam)

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 03 No. 03 Tahun 2014, ISSN:

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA TERPADU TIPE WEBBED TEMA TERCEMARKAH AIRKU DI KELAS VII SMP

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika Vol. 02 No. 03 Tahun 2013,

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI PENYAJIAN DATA STATISTIK UNTUK KELAS X SMA N 3 PADANG. Oleh

Laily Anisa Nurhidayati 38, Susanto 39, Dafik 40

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) IPA MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMP KELAS VII JURNAL

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DI KELAS X SMA NEGERI 1 KEDUNGPRING PADA MATERI ALAT UKUR LISTRIK

Syamsudin 1), Muslimin Ibrahim 2), Wahono Widodo 3)

PENGEMBANGAN MODUL KESETIMBANGAN KIMIA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING (GUIDED INQUIRY) UNTUK SMK

Abstrak. proses siswa. LKS 3 86,67% isi LKS 83,33% melalui. kognitif. Abstract. learning refers to 85,83% criteria. respons from.

BAB III METODE PENELITIAN. IPA Terpadu Model Webbed dengan Pendekatan Inquiry pada Tema. Hujan Asam bagi Lingkungan sebagai Upaya Meningkatkan Science

MODEL INKUIRI DENGAN TIPE INTEGRATED PADA PEMBELAJARAN IPA DI SMP ARTIKEL. Oleh. Etik Khoirun Nisa NIM

BIOEDUKASI Jurnal Pendidikan Biologi e ISSN Universitas Muhammadiyah Metro p ISSN

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI PERBANDINGAN UNTUK SISWA KELAS VII SMP NEGERI 12 PADANG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH PADA PEMBELAJARAN IPA TERPADU TEMA KOROSI BESI UNTUK SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 BUNGAH GRESIK

UNESA Journal of Chemical Education ISSN: Vol. 3, No. 2, pp , May 2014

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR INTERAKTIF BERBASIS IT POKOK BAHASAN GETARAN DAN GELOMBANG PADA PEMBELAJARAN IPA DI SMP

Ernita Vika Aulia dan Ismono Jurusan Kimia, FMIPA, Universitas Negeri Surabaya

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING PADA MATERI HIMPUNAN UNTUK SISWA KELAS VII SMP/MTs

BioEdu Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi

MELATIHKAN KETERAMPILAN PROSES SISWA PADA MATERI FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU REAKSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS INKUIRI TERBIMBING (GUIDED INQUIRY) PADA POKOK BAHASAN REAKSI OKSIDASI REDUKSI UNTUK SISWA SMK KELAS X

PENGEMBANGAN PERMAINAN KUARTET SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MATERI KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP KELAS VII SMP

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK

Erna Yunita Sari 37, Sunardi 38, Susanto 39

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Research and Development (R&D).

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS KARAKTER DENGAN COOPERATIVE LEARNING

IPA TEMA PEMBUATAN PUPUK ORGANIK CAIR BERBASIS PEDAGOGY FOR SUSTAINABILITY

PENGEMBANGAN MODEL E-BOOK INTERAKTIF TERMODIFIKASI MAJALAH PADA MATERI STRUKTUR ATOM

PENERAPAN PEMBELAJARAN IPA TERPADU TIPE WEBBED DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH TEMA JAJANAN ANAK SEKOLAH PADA SISWA SMP

Unesa Journal of Chemical Education ISSN: Vol. 2 No. 3 pp September 2013

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERMUATAN KARAKTER PADA MATERI JURNAL KHUSUS

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 03 No. 02 Tahun 2014, ISSN:

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS MASALAH PADA MATERI BENTUK ALJABAR UNTUK SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 SIJUNJUNG JURNAL

Elok Mufidah dan Amaria Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Surabaya Tlp: , Abstrak

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI MATRIKS UNTUK KELAS X SMKN 4 PADANG. Oleh

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERORIENTASI SOFT SKILLS PADA MATERI POKOK LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT KELAS X DI MAN MOJOKERTO

Novi Dwi Lestari 10, Hobri 11, Dinawati Trapsilasiwi 12

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan Badan Nasional Standar Pendidikan (BSNP) merumuskan 16

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI ARITMATIKA SOSIAL UNTUK SISWA KELAS VII SMP 1 BAYANG UTARA ABSTRACT

2 Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan, Universitas Pasir Pengaraian

Nilna Himawati Mahasiswa Program

Army Rejanti dan Prabowo Jurusan Fisika, Universitas Negeri Surabaya

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS KARAKTER MATERI GETARAN DAN GELOMBANG PADA SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 13 MADIUN

BioEdu Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA MATERI PERBANDINGAN KELAS VII SMP/MTs

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 05 No. 02, Mei 2016, 1-5 ISSN:

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINS BERBASIS INKUIRI TERBIMBING UNTUK PESERTA DIDIK KELAS VII MTs/SMP

UNESA Journal of Chemical Education ISSN: Vol. 2, No. 2, pp , May 2013

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN PENDEKATAN PMR PADA MATERI LINGKARAN DI KELAS VIII SMPN 2 KEPOHBARU BOJONEGORO

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKDP) BERBASIS GUIDED INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN PRACTICAL SKILLS DAN PEMAHAMAN KONSEP IPA PESERTA DIDIK SMP

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING SETTING CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH MATERI GEOMETRI NON EUCLIDES UNTUK MELATIHKAN BERPIKIR KRITIS DAN KREATIF

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION (GI) UNTUK MELATIH KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS

BioEdu Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 4 No. 1 ISSN

PENGEMBANGAN TEACHING MATERIAL MATERI IKATAN KIMIA SMA KELAS X SEMESTER 1. Eugenius Ewito, Rr. Lis Permana Sari, M.Si

Transkripsi:

PENSA E Jurnal 130 PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA TERPADU TIPE INTEGRATED BERORIENTASI INKUIRI PADA TEMA MIKROBA DALAM LINGKUNGAN UNTUK SMP KELAS VIII Nazarul Achmad Y 1) dan Muslimin Ibrahim 2) 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sains FMIPA UNESA, e-mail: nazarulachmad@gmail.com 2) Dosen Jurusan Biologi FMIPA UNESA Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan perangkat pembelajaran IPA Terpadu tipe integreted berorientasi inkuiri pada tema mikroba dalam lingkungan yang ditinjau dari aspek kebenaran konsep, tingkat kesukaran, tingkat keterbacaan, kesesuaian RPP dengan kaidah integrasi dan inkuiri, keterlaksanaan RPP, Hasil belajar siswa, dan respon siswa. Proses penyebaran ini mengacu pada model 4D (Define, Disgn, Develop and Dissseminate). Tahap define didapat bahwa SMP Negeri 1 Sidayu menggunakan kurikulum KTSP, namun dalam implementasinya belum mengajarkan IPA secara terpadu. Tahap design menghasilkan draf 1 yakni desain awal perangkat pembelajaran IPA terpadu. Tahap develop didapatkan saran untuk perbaikan perangkat dari draf 1 menjadi draf 2. Selanjutnya perangkat pembelajaran diujicobakan pada 32 siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Sidayu dan divalidasi oleh 2 dosen ahli FMIPA serta 1 praktisi dari SMP Negeri 1 Sidayu. Hasil validasi dosen serta guru IPA pada perangkat pembelajaran yang terdiri dari silabus, RPP, buku siswa, LKS dan lembar evaluasi berturut-turut diperoleh skor 3,6, 3,7, 3,7, 3,7, dan 3,7 dengan nilai maksimal 4. Persentase rata-rata tingkat kesukaran hand out dan LKS sebesar 15,17%, Persentase rata-rata tingkat keterbacaan sebesar 91% dan 80,6%. Keterlaksanaan RPP pda pertemuan I:88,7%, pertemuan II:90,5% dan pertemuan III:91,0%. Hasil belajar siswa yang dilihat dari ketercapaian indikator kognitif produk, proses, afektif, dan psikomotor berturut-turut mendapat persentase sebesar 74,2%, 79,7%, 73,3%, dan 75,7%. Ketuntasan belajar klasikal sebesar 78,1%, dan Respon siswa positif yakni sebesar 89,93%. Dari hasil validasi, tingkat kesukaran, tingkat keterbacaan, tingkat keterlaksanaan, hasil belajar siswa dari ketercapaian indikator dan respon siswa dapat diinterpretasikan perangkat sangat layak. Kata kunci: Kelayakan Perangkat Pembelajaran IPA Terpadu, Inkuiri, Mikroba Dalam Lingkungan Abstract This study aims to describe the feasibility of the integrated science teaching inquiry oriented integreted type on microbe in environment theme viewed from the aspect of truth concept, difficulty level, readability, conformity lesson plan with the rules of integration and inquiry, holding lesson plans, student learning results, and student responses. This study refers to the 4D (Define, Disgn, Develop and Dissseminate) models which to develop stage. On define phase is found that SMPN 1 Sidayu using KTSP curriculum, but it is implementation has not been taught science in an integrated manner. Design stage produces draft 1 an initial the desain of the integrated science learning. Stages develop acquired suggestions for improvement of the draft 1 to draft 2. Further learning device tested on 32 students in grade VIII SMPN1 Sidayu and validated by 2 and 1 Natural Sciences faculty expert practitioners of SMPN 1 Sidayu. The results of the validation teachers and science teachers in the learning device consisting of a syllabus, lesson plans, student books, worksheets and evaluation sheets successively obtained scores 3.6, 3.7, 3.7, 3.7, and 3.7. The percentage of the average level of difficulty and hand out worksheets at 15.17%, the average percentage rate of legibility are 91% and 90.6%. holding lesson plan of meeting I: 88.7%, meeting II: 90.5% and meeting III: 91.0%. Student learning outcomes is seen from the indicators of student achievement of cognitive products, processes, affective, and psychomotor row gets a percentage of 74.2%, 79.7%, 73.3%, and 75.7%. Studied classical completeness of 78.1%, and the student response is positive which amounted to 89.93%. Validation results of, difficulty, level, readability level, holding level, student learning outcomes and indicators of achievement of student responses can be interpreted in the highly feasible Key words: the feasibility of the IPA Integrated learning, inquiry, microbe in environment

PENSA E Jurnal 131 PENDAHULUAN Dalam sistematika KTSP, IPA diamanatkan untuk diajarkan secara terpadu dan utuh. Mata pelajaran IPA adalah program untuk menanamkan dan mengembangkan keterampilan, sikap, dan nilai ilmiah pada siswa, serta mencintai dan menghargai kekuasaan Tuhan YME. Tujuan pembelajaran IPA di SMP yaitu agar siswa mampu menguasai konsep-konsep IPA dan saling keterkaitannya serta mampu menggunakan metode ilmiah yang dilandasi sikap ilmiah untuk memecahkan masalah. Agar peserta didik di tingkat SMP/MTs dapat mempelajari IPA dengan baik, maka hendaknya IPA harus dikenalkan dan diajarkan secara utuh dan terpadu, baik menyangkut objek, persoalan, maupun tingkat organisasi dari benda-benda yang ada di dalam jagad raya (Depdiknas, 2007). Ibrahim (2002), menyatakan bahwa kondisi pembelajaran yang diharapkan saat ini adalah student center, Pembelajaran yang diharapkan itu harus berpusat pada siswa, karena pada hakikatnya siswalah yang belajar dan dalam proses belajar itu adalah proses aktif, problem based, pembelajaran bersifat top-down, dimulai dari masalah yang autentik. Integrated, pembelajaran harus dilakukan secara terintegrasi dan multidisiplin. Pembelajaran juga harus dikembangkan sedemikian rupa sehingga relevan dengan kebutuhan masyarakat. Comunity-oriented, Di dalam kelas siswa belajar mengenai masalah-masalah nyata yang ada di dalam masyarakat. Elective, systematic, and continuing, Pembelajaran merupakan alternatif pengalaman belajar yang dapat dipilih siswa yang belajar, yang dirancang secara sistematik dan berkelanjutan. Salah satu alternatif pendekatan pembelajaran yang memenuhi harapan di atas adalah pendekatan inkuiri. Menurut Suryosubroto menyatakan bahwa pembelajaran inkuiri merupakan kegiatan belajar yang melibatkan seluruh kemampuan siswa secara maksimal untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analitis, sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuan dengan penuh percaya diri. Sasaran utama kegiatan pembelajaran inkuiri adalah (1) keterlibatan siswa secara maksimal dalam proses kegiatan belajar; (2) keterarahan kegiatan secara logis dan sistematis pada tujuan pembelajaran; dan (3) mengembangkan sikap percaya diri pada diri siswa tentang apa yang ditemukan dalam proses inkuiri. Berdasarkan hasil angket prapenelitian yang dilakukan pada kelas VIII SMPN 1 Sidayu, materi yang dianggap sulit adalah klasifikasi makluk hidup, bahan kimia rumah tangga, dan pencemaran lingkungan. Hal tersebut dikarenakan pada materi itu terdapat banyak sekali hafalan. Materi yang dianggap sulit oleh siswa saling beririsan sesuai apabila dikembangkan menggunakan model integrated. Untuk mengaitkan materi-materi tersebut agar lebih efisien waktu dapat dicapai dan ketumpang tindihan materi dapat dikurangi atau bahkan dihindari, dipilih tema mikroba dalam lingkungan. Selain itu untuk dapat memberikan pembelajaran yang bermakna pada siswa maka dapat diberikan dengan metode inkuiri, dimana siswa diajak langsung untuk menemukan hal yang belum

PENSA E Jurnal 132 pernah mereka ketahui tentang materi yang dianggap sulit tersebut. Dengan adanya tema dan model pembelajaran tersebut diharapkan siswa akan mendapatkan pemahaman yang lebih menyeluruh dari suatu masalah. Dengan adanya tema tersebut, diharapkan siswa akan mendapatkan pemahaman yang lebih menyeluruh dari suatu masalah. Pada tema mikroba dalam lingkungan, siswa mendapatkan berbagai materi yang terkait dengan tema, seperti bahan kimia pembersih (bahan anti mikroba), klasifikasi makluk hidup, pencemaran lingkungan, dan peran serta manusia dalam mencegah kerusakan lingkungan. Berdasarkan analisis Kompetensi Dasar (KD) salah satu contoh konsep yang dapat diintegrasikan adalah materi klasifikasi makhluk hidup (biologi) yang ada di kelas VII semester II dapat dipadukan dengan materi ekosistem dan saling hubungan antara komponen ekosistem (biologi) yang ada di kelas VII semester II dan juga materi kegunaan dan efek samping bahan kimia (kimia) yang ada di kelas VIII semester II. Dari ketiga KD tersebut akan disampaikan melalui pendekatan inkuiri dengan tema mikroba dalam lingkungan. Seperti yang telah diuraikan di atas bahwa terdapat materi yang sesuai dengan KD yang digunakan, materi tersebut antara lain: bakteri, pencemaran lingkungan, bahan pembersih (anti mikroba). Anti mikroba sendiri dapat didefinisikan sebagai bahan kimia yang digunakan untuk mencegah terjadinya infeksi atau pencemaran jasad renik seperti bakteri pada benda-benda mati, juga untuk membunuh atau menurunkan jumlah mikroorganisme atau kuman penyakit lainnya. Pada tema mikroba dalam lingkungan, akan dijelaskan tentang bakteri serta proses kerja dari bahan anti mikroba dalam membunuh organisme melalui uji jenis anti mikroba. Setelah itu akan dijelaskan tentang pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh pengaruh bahan anti mikroba serta penanggulangan yang dapat dilakukan. Hal tersebut dimaksudkan agar siswa memperoleh kesempatan untuk mengembangkan kemampuan berpikirnya, kemampuan bekerja sama dan menjadi pembelajar yang otonom. Berdasarkan kompetensi dasar yang telah dipilih, akan dikembangkan perangkat pembelajaran terpadu yang dapat menunjang proses pembelajaran di kelas. Pengembangan perangkat pembelajaran IPA Terpadu diharapkan mampu memberikan suasana baru dalam pendidikan IPA di tingkat SMP bagi siswa dan bermanfaat sebagai acuan guru untuk melakukan pengembangan perangkat pembelajaran IPA Terpadu berdasarkan kondisi lingkungan sekolah dan karakteristik siswa di masingmasing sekolah. Berdasarkan uraian di atas, penulis bermaksud untuk melakukan penelitian dengan judul Pengembangan Perangkat Pembelajaran IPA Terpadu Tipe Integrated Berorientasi Inkuiri Pada Tema Mikroba dalam Lingkungan Untuk SMP Kelas VIII. Diharapkan melalui penelitian ini penulis dapat mengetahui kelayakan dan respon siswa terhadap pembelajaran IPA Terpadu yang berorintasikan pada pendekatan inkuiri dengan tema Mikroba dalam lingkungan secara utuh, meningkatkan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah dan menjadikan siswa menjadi pelajar yang otonom.

PENSA E Jurnal 133 METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah pengembangan yaitu berupa Perangkat Pembelajaran IPA Terpadu tema Mikroba dalam lingkungan untuk mengetahui tingkat kelayakannya serta respon siswa terhadap perangkat pembelajaran yang dikembangkan. Penelitian ini dilakukan di Universitas Negeri Surabaya, sedangkan uji coba terbatas di SMPN 1 Sidayu Gresik pada tanggal 16-18 Juli 2012. Penelitian pengembangan bahan ajar IPA terpadu ini mengacu pada model 4-D yang dikemukakan Thiagarajan yang terdiri dari empat tahap pengembangan yaitu Define (pendefinisian), Design (perancangan), Develop (pengembangan), dan Disseminate (penyebaran) [5]. Dalam penelitian ini dilakukan sampai pada tahap pengembangan (develop) serta panduan pengembangan perangkat pembelajaran menurut BSNP. Uji coba terbatas dilakukan dengan siswa kelas VIII sebanyak 32 anak kelas VIII-B di SMP Negeri 1 Sidayu yang mempunyai tingkat intelegensi yang berbeda, maksudnya mampu mewakili populasi baik dalam karakteristik maupun jumlahnya. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini berupa instrumen kebenaran dan kesesuaian konsep hand out, LKS dan RPP, tingkat kesukaran, tingkat keterbacaan, keterlaksanaan RPP, hasil belajar siswa, dan respon siswa. Yang mana seluruh perangkat telah ditelaah dan divalidasi oleh dosen ahli dan praktisi. Instrumen penelitian lainnya adalah lembar telaah dan lembar validasi. Teknik pengumpulan data menggunakan metode angket validasi untuk mengumpulkan penilaian dosen tentang kelayakan dari Perangkat IPA Terpadu yang dikembangkan, uji perangkat untuk mengetahui hasil belajar siswa, serta angket respon siswa untuk mengetahui respon dari siswa terhadap perangkat IPA Terpadu. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil dari tahap define adalah masalah apa sehinga dibutuhkan perangkat pembelajaran IPA terpadu. Selain itu, diperlukan tuntutan masa depan yang mendukung pengembangan tersebut. Akhir dari tahap ini adalah perumusan tujuan pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar. Selanjutnya pada tahap design yaitu penyususnan perangkat yang mendukung dalam kegiatan belajar mengajar, dalam hal ini berupa silabus, RPP, Hand out, LKS dan lembar peniliaian, juga diperlukan format sebagai acuan dalam menyusun perangkat sehingga diperoleh hasil berupa perangkat pembelajaran IPA Terpadu IPA terpadu yang dinamakan draft 1. Tahap ketiga adalah tahap development yaitu draft 1 diberikan ke tiga dosen ahli FMIPA UNESA untuk di telaah. Hasil yang diperoleh adalah kritik dan saran yang kemudian direvisi/diperbaiki sehingga didapatkan draft 2 yang kemudian divalidasi oleh dua dosen ahli dan 1 praktisi dan diujicobakan secara terbatas kepada 32 siswa SMPN 1 Sidayu Gresik sebagai sampel.

PENSA E Jurnal 134 1. Validasi Validasi dilakukan oleh dosen ahli FMIPA UNESA dan guru ahli untuk menilai kelayakan bahan ajar yang dikembangkan. Kelayakan perangkat pembelajaran IPA terpadu ini berdasarkan kesesuaian dengan kriteria kebenaran dan kesesuaian konsep hand out dan LKS dengan kaidah integrasi dan inkuiri, serta sesuai dengan panduan pada Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Berikut adalah hasil validasi secara ringkas yang disajikan dalam Tabel 1. Tabel 1. Hasil Validasi hand out, LKS dan RPP No Kriteria Persentase (%) Kriteria Skor 1. Hand out 92,9 Sangat Kuat 2. LKS 93,5 Sangat Kuat 3. RPP 91,8 Sangat Kuat Berdasarkan hasil validasi tersebut, bahan ajar IPA terpadu yang dikembangkan dapat digunakan dalam uji coba terbatas dengan kategori layak digunakan, karena sesuai dengan kriteria kelayakan yaitu 61%. Dari hasil validasi ini maka dapat dihitung persentase kelayakan dari perangkat pembelajaran IPA Terpadu yang dikembangkan. Untuk mengetahui kelayakan bahan ajar IPA Terpadu juga dilakukan uji coba terbatas. 2. Uji Coba Terbatas Ketika diadakan uji coba terbatas menggunakan perangkat pembelajaran IPA terpadu yang dikembangkan, siswa senang dan antusias dalam menggunakan hand out dan LKS tersebut. Tema yang disajikan oleh peneliti lebih kontektual, sehingga siswa mudah memahami materi yang disampaikan. Untuk nilai uji coba dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Nilai hasil uji coba No Aspek penilaian (%) Kriteria 1 Tingkat kesukaran 15,1 Sangat baik 2 Tingkat keterbacaan 85,8 Sangat baik 3 Keterlaksanaan 86,7 4 Hasil belajar a. Kognitif produk b. Kognitif proses c. Afektif d. psikomotor 74,2 79,7 73,3 75,7 Baik Baik Baik Baik 5 Respon siswa 89,83 Sangat baik

PENSA E Jurnal 135 Melalui perangkat pembelajaran IPA terpadu tersebut diharapkan siswa dapat merasakan keterpaduan materi yang digunakan dalam satu tema yaitu mikroba dalam lingkungan. Sehingga siswa nantinya lebih mudah dalam memahami suatu konsep secara menyeluruh. Untuk hasil respon siswa dikatakan positif, yaitu siswa merespon secara positif pembelajaran IPA Terpadu yang disampaikan, karena persentase kelayakan berdasarkan setiap kriteria mencapai 61% dan berada dalam interval 81%-100% dengan keterangan sangat baik. Perangkat yang dikembangkan diujicobakan kepada siswa untuk mengetahui keefektifan perangkat pembelajaran dalam penuntasan individual dan klasikal siswa, yaitu melalui tes hasil belajar di akhir pembelajaran. Berikut disajikan dalam Tabel 3. Tabel 3. Hasil Ketuntasan Siswa Nama Nilai Kriteria Siswa 1 72,00 Tidak tuntas Siswa 2 84,00 Tuntas Siswa 3 80,00 Tuntas Siswa 4 84,00 Tuntas Siswa 5 80,00 Tuntas Siswa 6 92,00 Tuntas Siswa 7 68,00 Tidak tuntas Siswa 8 68,00 Tidak tuntas Siswa 9 96,00 Tuntas Siswa 10 92,00 Tuntas Siswa 11 76,00 Tuntas Siswa 12 80,00 Tuntas Siswa 13 80,00 Tuntas Siswa 14 84,00 Tuntas Siswa 15 84,00 Tuntas Siswa 16 76,00 Tuntas Siswa 17 76,00 Tuntas Siswa 18 80,00 Tuntas Siswa 19 80,00 Tuntas Siswa 20 68,00 Tidak tuntas Siswa 21 76,00 Tuntas Siswa 22 68,00 Tidak tuntas Siswa 23 60,00 Tidak tuntas Siswa 24 80,00 Tuntas Siswa 25 96,00 Tuntas

PENSA E Jurnal 136 Nama Nilai Kriteria Siswa 26 84,00 Tuntas Siswa 27 72,00 Tidak tuntas Siswa 28 80,00 Tuntas Siswa 29 76,00 Tuntas Siswa 30 84,00 Tuntas Siswa 31 76,00 Tuntas Siswa 32 80,00 Tuntas Rata-rata 79,13 Tuntas Ketuntasan klasikal 78,13 % Berdasarkan tabel diatas, diperoleh bahwa terdapat 7 siswa yang nilainya tidak mencapai ketuntasan, yaitu di bawah 75. Namun dalam hal ketuntasan klasikal, semua siswa tersebut masih mencapai kriteria ketuntasan, yaitu mencapai 78,13%. PENUTUP Simpulan a. Kelayakan perangkat pembelajaran IPA terpadu yang dikembangkan 1) Berdasarkan validasi yang dilakukan pada hand out, LKS dan RPP yang dikembangkan diperoleh: Hand out sesuai dengan kaidah inkuiri dan intergasi, Layak digunakan dengan skor rata-rata 3,7 dan persentase 92,9% dengan kriteria sangat layak. LKS sesuai dengan kaidah inkuiri dan intergasi, Layak digunakan dengan sedikit revisi. Skor rata-rata 3,7 dan persentase 93,5% dengan kriteria sangat layak. 2) RPP sesuai dengan kaidah inkuiri dan intergasi, Layak digunakan dengan skor rata-rata 3,7 dan persentase 91,8% dengan kriteria sangat layak. 3) Tingkat kesukaran. Skor rata-rata persentase pada tingkat kesukaran yang diperoleh dari tiap kalimat pada hand out dan LKS yang diperoleh dari siswa adalah 15,17 %. 4) Tingkat keterbacaan. Skor rata-rata pada tingkat keterbacaan yang diperoleh dari hasil siswa, skor untuk hand out adalah 91 dengan kategori sangat mudah, dan untuk LKS adalah 80,6 dengan kaegori mudah dibaca. 5) Keterlaksanaan RPP. Dari tiga kali perlemuan yang dilakukan oleh peneliti, pada pertemuan pertama 88,7% terlaksana, pertemuan kedua 90,5% terlaksana, dan pertemuan ketiga 81,0% terlaksana. Jadi dapat disimpulkan bahwa kegiatan belajar mengajar terlaksana dengan baik b. Hasil belajar Berdasarkan analisis hasil belajar pada tiap aspek, pembelajaran berbasis inkuiri yang dikembangkan dapat digunakan untuk mencapai ketuntasan indikator, ketuntasan klasikal baik dari aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Hal ini dapat terjadi karena

PENSA E Jurnal 137 pada proses pembelajaran guru melakukan pembelajaran dengan baik, berpusat pada siswa dan respon siswa positif. c. Respon siswa Siswa memberikan respon positif terhadap perangkat pembelajaran yang telah dikembangkan dengan persentase respon sebesar 89,93%. Saran Berdasarkan pengalaman peneliti selama melakukan penelitian, maka dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Perlu diadakan penelitian lebih lanjut berdasarkan perangkat pembelajaran draf 3 tentang implementasi perangkat pembelajaran IPA terpadu yang lebih menyeluruh. 2. Perlu diadakan penelitian lebih lanjut tentang implementasi dan pengembangan perangkat pembelajaran IPA terpadu dengan tipe pembelajaran IPA terpadu yang lain. 3. Penggunaan perangkat pembelajaran IPA terpadu merupakan salah satu alternatif untuk menambah pengalaman belajar siswa saat kegiatan pembelajaran. Untuk itu diperlukan suatu keuletan tersendiri dalam memadukan konsep-konsep sehingga menjadi konsep terpadu yang erat kaitannya dengan fenomena yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari DAFTAR PUSTAKA Badan Standar Nasional Pendidikan. 2006. Penilaian Buku Teks Pelajaran IPA SMP/MTs. Jakarta: Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Depdiknas. 2007. Buku Saku Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Sekolah Menengah Pertama. Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Ibrahim, Muslimin. 2001. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Menurut Jerold E. Kemp & Thiagaradjan. Jakarta: Unipres Universitas Negeri Surabaya Ibrahim, Muslimin. 2002. Pelatihan Terintegrasi Berbasis Kompetensi Guru Mata Pelajaran Biologi Pengembangan Perangkat Pembelajaran. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Mulyasa, 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Riduwan, 2010. Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta. Suryosubroto.2006. proses belajar mengajar di sekolah. Jakarta: Rineka Cipta