PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR : 15 TAHUN 2003 TENTANG LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA/KELURAHAN (LPMD/K)

dokumen-dokumen yang mirip
PEMERINTAH KABUPATEN CILACAP

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERUYAN NOMOR 25 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN PARIGI MOUTONG

SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SERANG,

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 9 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN DAN PENGGABUNGAN KELURAHAN

LEMBARAN DAERAH KOTA DEPOK

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

PEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KERINCI TAHUN 2007 NOMOR 3 LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMPUNG UTARA NOMOR 01 TAHUN 2006 TENTANG LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA / KELURAHAN

PEMERINTAH KABUPATEN BARITO UTARA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 25 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI DESA DAN KELURAHAN

PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBER NOMOR 4 TAHUN 2007 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA

BUPATI BARRU PROVINSI SULAWESI SELATAN

PERATURAN DESA KIARASARI NOMOR 1 TAHUN 2001 TENTANG PENATAAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA KIARASARI

PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 11 TAHUN 2007

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 14 TAHUN 2007 SERI D ===============================================================

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 6 TAHUN 2005 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KELURAHAN SE KABUPATEN JEMBRANA

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 1

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO KUALA NOMOR 8 TAHUN 2007 T E N T A N G PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI DESA DAN KELURAHAN BUPATI BARITO KUALA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 17 TAHUN 2001 PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN

Perda No. 5 / 2002 tentang Pembentukan Lembaga Kemasyarakatan Di Desa dan atau Kelurahan. PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 5 TAHUN 2002

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 04 TAHUN 2009 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANTUL,

WALIKOTA MADIUN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KELURAHAN

BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 6 TAHUN 2004 TENTANG BADAN PERWAKILAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 08 TAHUN 2002 TENTANG LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KOTA TARAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA BANJAR NOMOR 29 TAHUN 2006 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN TAHUN 2007 NOMOR 10 PERATURAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN NOMOR : 10 TAHUN 2007 T E N T A N G

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 17 TAHUN 2002 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN BARITO UTARA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN

BERITA DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2013 SERI A NOMOR 24

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 82 TAHUN : 2008 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 1 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 06 TAHUN 2002 TENTANG PEMBENTUKAN RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 8 TAHUN 2006 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ALOR TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI ALOR,

PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 18 TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KELURAHAN (LPMK) DI KOTA MALANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 5 TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI DESA KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 17 TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 3 TAHUN 2004 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SLEMAN,

BUPATI SUKAMARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG PENATAAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA/KELURAHAN

P E R A T U R A N D A E R A H

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

PEMERINTAH KABUPATEN KAYONG UTARA

PEMERINTAH KABUPATEN JENEPONTO

PERATURAN DAERAH KOTA BONTANG NOMOR 12 TAHUN 2003 TENTANG LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN RUKUN TETANGGA DALAM DAERAH KOTA BONTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 9 TAHUN 2007 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 4 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN

PEMERINTAH KABUPATEN KETAPANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR : 2 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG KELURAHAN

PEMERINTAH KOTA BATU

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 14 TAHUN 2006 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BENGKAYANG,

BERITA DAERAH KOTA SUKABUMI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 8 TAHUN 2006 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASURUAN,

PERATURAN DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA BARAT NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 28 TAHUN 2001 TENTANG LEMBAGA PEMBERDAYAAN PARTISIPASI PEMBANGUNAN MASYARAKAT

PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN DESA JATILOR KECAMATAN GODONG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SLEMAN,

PEMERINTAH KABUPATEN KETAPANG

PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KOTA SUNGAI PENUH

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

PEMERINTAH KABUPATEN TUBAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN

PEMERINTAH KABUPATEN TANA TORAJA PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANA TORAJA NOMOR : 6 TAHUN 2006 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR : 18 TAHUN 2002

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

2. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3839);

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 9 TAHUN 2007 SERI D.4 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI DESA DAN KELURAHAN

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 7 TAHUN 2006 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULUNGAN,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN GRESIK NOMOR 14 TAHUN 2000 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA / KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GRESIK

KEPALA DESA NITA KABUPATEN SIKKA PERATURAN DESA NITA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA NITA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO

Transkripsi:

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR : 15 TAHUN 2003 TENTANG LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA/KELURAHAN (LPMD/K) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BENGKAYANG, Menimbang : a. bahwa sejalan dengan nuansa Otonomi Daerah di Era Pemerintahan Reformasi serta untuk meningkatkan efektifitas Kinerja Pemerintahan Desa dan atau Pemerintahan Kelurahan di Kabupaten Bengkayang, dipandang perlu memfasilitasi terbentuknya Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa/ Kelurahan (LPMD/K); b. bahwa untuk maksud tersebut pada huruf a, perlu ditetapkan dengan Peraturan Daerah. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959 tentang Penetapan Undang-Undang Darurat Nomor 3 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1953 Nomor 9, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 352) sebagai Undang- Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1820); 2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Daerah Tk.II Bengkayang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 44, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3823); 3. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3839); 4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3848); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1992 tentang Penyelenggaraan Otonomi Daerah dengan Titik Berat pada Daerah Tingkat II (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 77, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3487); 1

6. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Provinsi Sebagai Daerah Otonom (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3952); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pembinaan dan Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4090); 8. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 49 Tahun 2001 tentang Penataan Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa atau sebutan lain; 9. Keputusan Menteri Dalam Negeri Dan Otonomi Daerah Nomor 23 Tahun 2001 tentang Prosedur Penyusunan Produk Hukum Daerah; 10. Keputusan Menteri Dalam Negeri Dan Otonomi Daerah Nomor 24 Tahun 2001 tentang Lembaran Daerah dan Berita Daerah; 11. Peraturan Daerah Kabupaten Bengkayang Nomor 1 Tahun 2003 Tentang Perubahan Pertama Kali Struktur Organisasi Perangkat Daerah dan Sekretariat DPRD Kabupaten Bengkayng (Lembaran Daerah Tahun 2003 Nomor 01); Dengan Persetujuan DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG TENTANG LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA/KELURAHAN (LPMD/K) BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan: 1. Bupati adalah Bupati Bengkayang; 2. Desa adalah kesatuan Masyarakat Hukum yang memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adapt istiadat setempat yang diakui dalam sistem Pemerintahan Nasional dan berada di daerah Kabupaten; 3. Pemerintahan Desa adalah kegiatan Pemerintahan yang dilaksanakan oleh Kepala Desa dan Badan Perwakilan Desa (BPD); 4. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa; 5. Kelurahan adalah wilayah kerja lurah sebagai perangkat daerah Kabupaten Bengkayang dibawah Kecamatan; 6. Badan Perwakilan Desa yang selanjutnya disebut BPD adalah Badan Perwakilan Masyarakat Desa yang anggota-anggotanya terdiri dari pemuka-pemuka masyarakat 2

desa yang berfungsi mangayomi adat istiadat membuat peraturan desa, menampung dan menyalurkan aspirasi masyatrakat serta melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan Pemerintah Desa; 7. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa/Kelurahan LPMD/K dan atau sebutan lain adalah wadah yang dibentuk atas prakarsa masyarakat sebagai mitra Pemerintah Desa dan Pemerintah Kelurahan dalam menampung dan mewujudkan aspirasi dan kebutuhan masyarakat dibidang pembangunan. BAB II PEMBENTUKAN LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA/KELURAHAN Pasal 2 (1) Dalam upaya Pemberdayaan Partisipasi Masyarakat Desa/Kelurahan dalam kegiatan Pembangunan di Desa/Kelurahan dibentuk Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa/Kelurahan atau disingkat LPMD/K; (2) Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa/Kelurahan sebagaimana ayat (1) dapat dinamakan dengan istilah lainnya yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi Desa/Kelurahan berkenaan; (3) Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa/Kelurahan (LPMD/K) atau sebutan lain adalah wadah yang dibentuk atas prakarsa masyarakat sebagai mitra Pemerintah Desa/Kelurahan dalam menampung dan mewujudkan aspirasi dan kebutuhan masyarakat dibidang pembangunan. BAB III KEDUDUKAN TUGAS DAN FUNGSI Pasal 3 Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa/Kelurahan (LPMD/K) dan atau sebutan lain merupakan lembaga kemasyarakatan yang mempunyai kedudukan sejajar dan menjadi mitra Pemerintah Desa/Kelurahan dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan di Desa/Kelurahan. Pasal 4 (1) Tugas Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa/Kelurahan dan atau sebutan lain dimaksud meliputi: a. menyusun dan mengajukan rencana pembangunan yang partisipatif kepada Pemerintah Desa; b. memotivasi dan menggerakan swadaya gotong royong masyarakat dalam kegiatan pembangunan; c. mengkoordinir lembaga-lembaga kemasyarakatan lainnya dalam kegiatan pembangunan Desa/Kelurahan; d. mengendalikan kegiatan pembangunan Desa/Kelurahan. (2) Dalam melaksanakan tugasnya, LPMD/K atau sebutan lain mempunyai fungsi: a. memupuk dan menanamkan rasa persatuan dan kesatuan masyarakat Desa/Kelurahan; b. mengkoordinasikan perencanaan pembangunan kepada Pemerintah Desa/Kelurahan; 3

c. mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan pembangunan Desa/Kelurahan dengan lembaga-lembaga kemasyarakatan lainnya baik yang ada di lingkungan Desa/Kelurahan dan atau luar Desa/Kelurahan; d. merencanakan kegiatan pembangunan Desa/Kelurahan dengan mengkedepankan pola partisipatif dan terpadu; e. mencari dan menumbuh kembangkan sumber daya kelembagaan untuk pembangunan Desa/Kelurahan; f. memberdayakan potensi Sumber Daya Manusia dan Sumber Daya Alam di Desa/Kelurahan untuk kegiatan pembangunan. BAB IV TATA CARA PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI Pasal 5 (1) Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa/Kelurahan dan atau sebutan lain dibentuk pada setiap Desa/Kelurahan di Kabupaten Bengkayang; (2) Prakarsa Pembentukan Lembaga dimaksud ayat (1) berasal dari masyarakat Desa/Kelurahan; (3) Pembentukan Lembaga sebagaimana ayat (1) dituangkan melalui Berita Acara Musyawarah Desa dan ditetapkan dengan Peraturan Desa bagi Lembaga yang ada di desa dan atau Peraturan Daerah Kabupaten bagi lembaga di Kelurahan; (4) Pemerintah Desa/Kelurahan di Kabupaten Bengkayang diwajibkan memfasilitasi terbentuknya Lembaga Pemberdayaan Masayarakat Desa/Kelurahan dan atau sebutan lain; (5) Tata Cara dan atau Teknis Pembentukan Organisasi sebagaimana ayat (1) ditentukan oleh masyarakat sesuai dengan situasi dan kondisi setempat. Pasal 6 (1) Untuk melaksanakan Tugas dan Fungsinya LPMD/K atau sebutan lain, mempunyai Susunan Kepengurusan yang terdiri dari: a. 1 (satu) orang Ketua; b. 1 (satu) orang Sekretaris; c. 1 (satu) orang Bendahara; d. 4 (empat) orang Kepala Bidang. (2) Atas dasar pertimbangan situasi dan kondisi perkembangan masyarakat Desa/Kelurahan dapat melengkapi Susunan Kepengurusan sebagaimana ayat (1) dengan: Wakil Ketua, Wakil Sekretaris dan Wakil Bendahara; dan anggota-anggota; (3) Untuk menunjang kelancaran sistem kerja organisasi LPMD/K Pemerintah Daerah memfasilitasi tumbuh dan berkembangnya Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa/Kelurahan atau sebutan lain melalui pemberian pedoman, pelatihan, arahan dan supervisi. BAB V HUBUNGAN KERJA Pasal 7 (1) Hubungan LPMD/K atau sebutan lain dengan Pemerintah Desa/Kelurahan dan Badan Perwakilan Desa (BPD) dalam bentuk kerja sama menggerakan swadaya gotong royong masyarakat dalam melaksanakan Pembangunan Partisipatif dan berkelanjutan; 4

(2) Hubungan kerja LPMD/K atau sebutan lain dengan organisasi dan lembaga kemasyarakatan lainnya adalah bersifat konsultatif dengan mengkedepankan metode kerja sama yang saling menguntungkan; (3) Hubungan LPMD/K atau sebutan lain antar Desa/Kelurahan bersifat kerjasama dan saling membantu setelah mendapat kesepakatan dari masing-masing Pemerintah Desa/Kelurahan. BAB VI MEKANISME KERJA Pasal 8 (1) LPMD/K sebagai mitra Pemerintah Desa, dalam kegiatan pembangunan merupakan lembaga Pemberdayaan Masyarakat yang berada diluar Struktur Organisasi Pemerintahan Desa; (2) Dalam pelaksanaan kegiatannya LPMD/K atau sebutan lainnya diperkenankan menyusun tata tertib organisasi dalam bentuk Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART); (3) Penyusunan AD/ART sebagaimana ayat (2) dirumuskan dengan mengacu pada Keputusan Bupati dan diajukan kepada Badan Pemeriksa LPMD/K atau sebutan lain ditingkat Kabupaten melalui Badan Pengawas LPMD/K Kecamatan; (4) Untuk pertanggungjawaban hasil kerja LPMD/K atau sebutan lain di tingkat Kecamatan dibentuk Badan Pengawas dan Penasehat LPMD/K yang anggotanya terdiri dari unsur Pemerintah Kecamatan, Kepolisian, para Tokoh dan Pemuka Masyarakat; (5) Pada tingkat Kabupaten dibentuk Badan Pemeriksa LPMD/K yang anggotanya terdiri dari unsur Pemerintah Kabupaten, Aparat Pengawasan, Kepolisian, Kejaksaan serta Tokoh/Pemuka Masyarakat; (6) Badan Pengawas sebagaimana ayat (4) mempunyai wewenang dan tanggung jawab: a. mempelajari dan menganalisa AD/ART LPMD/K; b. meminta, menerima dan mengevaluasi kegiatan; c. memberikan saran dan masukan pelaksanaan kegiatan LPMD/K; d. menerima dan menindaklanjuti laporan masyarakat; e. mengajukan proses hukum kepada pihak terkait sesuai dengan ketentuan yang berlaku. (7) Badan Pemeriksa sebagaimana ayat (5) mempunyai wewenang: a. menyetujui dan atau menolak AD/ART yang diajukan; b. melakukan tindakan hukum sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku; c. memberikan pertimbangan-pertimbangan kepada pihak Pemerintah Daerah berkaitan dengan pelaksanaan Peraturan Daerah tentang LPMD/K atau sebutan lain. BAB VII KEANGGOTAAN Pasal 9 (1) Setiap warga Desa/Kelurahan dan atau yang berasal dari Desa/Kelurahan yang telah memenuhi persyaratan mempunyai hak untuk menjadi anggota LPMD/K atau sebutan lain; (2) Warga Desa sebagaimana ayat (1) minimal harus memenuhi ketentuan sebagai berikut: 5

a. bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; b. setia dan taat kepada Pancasila dan UUD 1945; c. mempunyai komitmen setia dan taat kepada Pemerintah Daerah dan programprogram pembangunan daerah; d. mengetahui dan mengerti ruang lingkup pembangunan; e. memenuhi syarat-syarat lainnya yang ditentuakn sesuai dengan situasi dan kondisi Desa/Kelurahan berkenaan. Pasal 10 (1) Untuk menjaga kesinambungan organisasi LPMD/K diharuskan mengadakan penggantian pengurus; (2) Penggantian Pengurus sebagaimana ayat (1) ditentukan sebagaimana kesepakatan yang dituangkan dalam Anggaran Dasar dan anggaran Rumah Tangga LPMD/K sebagaimana ketentuan Pasal (8) ayat (2) Peraturan Daerah ini. BAB VIII HAK DAN KEWAJIBAN Pasal 11 (1) Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa/Kelurahan (LPMD/K) atau sebutan lain mempunyai hak: a. membahas dan atau memperjuangkan usul rencana Pembangunan Desa kepada pihak Pemerintah Desa/Kelurahan; b. memberikan saran dan masukan kepada pihak pelaksana kegiatan pembangunan di wilayah Desa/Kelurahan yang bersangkutan; c. melaksanakan program kegiatan Pembangunan Desa sepanjang hal tersebut dimungkinkan oleh Peraturan Perundang-undangan yang berlaku; d. memberikan rekomendasi dan atau penilaian terhadap lembaga-lembaga pemberdayaan masyarakat lainnya di tingkat Desa/Kelurahan dalam melaksanakan kegiatan pembangunan. (2) Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa/Kelurahan dan atau sebutan lain mempunyai kewajiban: a. mentaati berbagai ketentuan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku; b. memberikan pertanggungjawaban Pelaksanaan Tugas dan Kegiatan yang dilaksanakan kepada pihak Pemerintah Desa/Kelurahan; c. menjaga hubungan yang baik dan berkesinambungan dengan pihak Pemerintah Desa dan masyarakat Desa/Kelurahan; d. menjaga dan mempertahankan keutuhan Negara kesatuan Republik Indonesia; e. membina demokrasi dalam penyelenggaraan Pemerintahan Desa/Kelurahan. Pasal 12 Pelaksanaan Hak dan Kewajiban Pengurus dan Anggota LPMD/K dan atau sebutan lain ditetapkan dalam Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) dengan mempertimbangkan situasi dan kondisi setempat. 6

BAB IX PEMBIAYAAN Pasal 13 (1) Untuk kelancaran Pelaksanaan Tugas dan fungsi LPMD/K dan atau sebutan lain, dapat disusun Anggaran Operasional Kegiatan; (2) Sumber Dana bagi pembiayaan Anggaran Operasional sebagaimana ayat (1) diperoleh dari: a. jasa aktifitas LPMD/K; b. sumbangan dan atau bantuan Pemerintah Desa/Kelurahan; c. sumbangan dan atau bantuan Pemerintah Kabupaten; d. bantuan lainnya yang sah. BAB X LARANGAN Pasal 14 (1) Lembaga Pemberdayaan MAsyarakat Desa/Kelurahan dan atau sebutan lain dilarang: a. melakukan kegiatan atau melalaikan tindakan yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya sehingga dapat merugikan atau berindikasi dapat merugikan kepentingan masyarakat, kepentingan Pemerintah Desa dan Daerah; b. melakukan perbuatan yang bertentangan dengan norma-norma yang ada di masyarakat serta melakukan perbuatan lain yang dapat menghilangkan kepercayaan masyarakat Desa/Kelurahan. (2) Dalam hal Pelanggaran sebagaimana ayat (1) Ketentuan ini, Badan Pemeriksa sebagaimana Pasal 8 ayat (7) dapat mengadakan pemeriksaan dan atau memberikan sanksi sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa/Kelurahan). BAB XI KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 15 Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka semua ketentuan mengatur hal yang sama serta bertentangan dengan Peraturan Daerah ini dinyatakan tidak berlaku. Pasal 16 Dalam rangka Pemberdayaan Masyarakat secara lebih optimal di Desa/Kelurahan dapat dibentuk lembaga lainnya sesuai dengan kebutuhan Desa/Kelurahan yang ditetapkan dengan Peraturan Desa dan Kelurahan dengan Peraturan Daerah. BAB XII KETENTUAN PENUTUP Pasal 17 Hal-hal yang belum diatur atau belum cukup diatur dalam Peraturan Daerah ini akan diatur lebih lanjut dnegan Keputusan Bupati sepanjang mengenai pelaksanaanya. 7

Pasal 18 Ketentuan-ketentuan sebagaimana tersebut dalam Peraturan Daerah ini menjadi pedoman Pembentukan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa/Kelurahan (LPMD/K) dan atau sebutan lainnya di Kabupaten Bengkayang. Pasal 19 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Bengkayang. Ditetapkan di : Bengkayang pada tanggal : 9 Desember 2003 BUPATI BENGKAYANG, ttd JACOBUS LUNA Diundangkan dalam Lembar Daerah Kabupaten Bengkayang Tahun 2003 Tanggal 30 Desember 2003 Nomor : 15 Seri D SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG ttd Drs. H. JUSNI BUSRI Pembina Utama Muda Nip. 010 056 284 8

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 15 TAHUN 2003 TENTANG LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA/KELURAHAN (LPMD/K) 1. UMUM Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa/Kelurahan (LPMD/K) adalah merupakan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa/Kelurahan yang pembentukannya resmi difasilitasi oleh Pemerintah Kabupaten Bengkayang. 2. Penjelasan Pasal per Pasal BAB I KETENTUAN UMUM - Pasal 1 cukup jelas BAB II PEMBENTUKAN LPMD/K - Pasal 2 ayat (1) : Cukup jelas - Pasal 2 ayat (2) : Cukup jelas - Pasal 2 ayat (3) : LPMD/K tumbuh dan berkembang dari, oleh dan Untuk masyarakat sebagai wujud partisipasi masyarakat dalam membangun Desa/Kelurahan dengan demikian LPMD/K tidak berada dibawah kontrol Pemerintah Desa tetapi murni Organisasi kemasyarakatan BAB III KEDUDUKAN TUGAS DAN FUNGSI - Pasal 3 : Cukup jelas - Pasal 4 ayat (1) huruf a, b : Cukup jelas - Pasal 4 ayat (1) huruf c : LPMD/K sebagai lembaga yang pembentukannya di Fasilitasi oleh Pemerintah Kabupaten diberi wewenang untuk bertindak sebagai koordinator terhadap lembaga-lembaga pemberdayaan masyarakat lainnya yang ada di wilayah Desa/Kelurahan seperti PKK, RT/RW termasuk LSM Desa/Kelurahan. - Pasal 4 ayat (1) huruf d : Makna mengendalikan berarti ikut bertanggung Jawab dalam memonitor/ mengawasi memberi masukan termasuk membuat laporan pelaksanaan kegiatan pembangunan di Desa/Kelurahan. - Pasal 4 ayat (2) huruf a, b, c : Cukup jelas. - Pasal 4 ayat (2) huruf d : mengedepankan pola partisipatif terpadu yakni secara 9

Bersama-sama dengan melibatkan seluruh unsur dan komponen masyarakat mulai dari tahap perencanaan (bottom up) pelaksanaan kegiatan pembangunan sepanjang dimungkinkan oleh Peraturan Perundangundangan dan pengawasan kegiatan pembangunan. - Pasal 4 ayat (2) huruf e : sumber daya kelembagaan dimaksud yakni Kemampuan yang dimiliki oleh lembaga-lembaga yang ada di Desa seperti PKK, RT/RW, Organisasiorganisasi Pemuda, Keagamaan dan Organisasi Sosial lainnya dalam rangka menunjang kegiatan Pembangunan Desa/Kelurahan. - Pasal 4 ayat (2) huruf f : sumber daya manusia meliputi pendidikan, Kemampuan dan keahlian untuk digunakan dalam lingkup kegiatan Pembangunan Desa/Kelurahan. Sumber daya alam mencari, menggali dan memanfaatkan sebagai salah satu sumber pemasukan bagi pendapatan keuangan Desa. BAB IV TATA CARA PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI - Pasal 5 ayat (1) : Cukup jelas. - Pasal 5 ayat (2) : Cukup jelas. - Pasal 5 ayat (3) : Berita Acara Musyawarah Desa/Kelurahan yang di buat danditanda tangani oleh Panitia Pelaksana kegiatan musyawarah sebagai bahan acuan bagi Pemerintah Desa bagi penetapan Keputusan Desa dan atau diajukan kepada Bupati melalui Camat sebagai bahan penetapan Peraturan Daerah bagi wilayah Kelurahan. - Pasal 5 ayat (4) : Memfasilitasi dalam bentuk: - mendorong terbentuknya LPMD/K. - mengundang tokoh, Pemuka Masyarakat guna membicarakan terbentuknya LPMD/K. - memberikan fasilitas sarana dan prasarana yang diperlukan. - memberikan masukan-masukan yang bermanfaat. - memproses dan menerbitkan Keputusan. - Pasal 5 ayat (5) : Teknis Pembentukan dimaksud antara lain; Melalui Kurun Rembug antar tokoh-tokoh masyarakat rapat pertemuan dan lain-lain yang intinya adalah pembentukan LPMD/K - Pasal 6 ayat (1) : Cukup jelas. - Pasal 6 ayat (2) : Disesuaikan dengan luas jangkauan Pemerintah, Jumlah penduduk dan intensitas kegiatan yang dilakukan oleh LPMD/K. - Pasal 6 ayat (3) : Pola/Bagan Organisasi LPMD/K dapat dicontohkan Sebagai berikut (berkaitan dengan ayat 2): 10

Pola/Bagan Organisasi: BADAN PEMERIKSA PEMERINTAHAN DESA KETUA LPMD/K WAKIL KETUA BADAN PENGAWAS DAN PENASEHAT SEKRETARIS WAKIL SEKRETARIS BENDAHARA TATA USAHA PEMBANGUNAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT SOS-BUD KEAMANAN KETERANGAN : : GARIS FUNGSIONAL : GARIS KOORDINASI URAIAN TUGAS : NO 1. 2. PEMBANGUNAN Menyusun rencana pembangunan. Mengendalikan program pembangunan Desa/Kelurahan. PEMBERDAYAAN MASYARAKAT Menghimpun dana memfasilitasi kegiatan, partisipasi masyarakat dalam kegiatan pembangunan Desa/Kelurahan. Menyiapkan dokumen kerja sama kegiatan pembangunan. SOS-BUD Memfasilitasi tumbuh dan berkembangnya orang sosial seperti Agama, Adat Seni Budaya. Membina kegiatan Pemuda dan Olah raga. KEAMANAN Mengkoordinasi keamanan Desa/Kelurahan. Mengamankan Peraturan Desa. 3. Menyiapkan informasi data potensi sumber daya Desa. Membina hubungan kerja sama antar lembaga-lembaga Desa lainnya. Membina kesehatan dan lingkungan hidup. Melakukan koordinasi masalah keamanan Desa dengan Aparat Keamanan. 4. Memfasilitasi hubungan kerja sama lintas Desa. 11

BAB V HUBUNGAN KERJA - Pasal 7 ayat (1) : Organisasi LPMD/K dan atau sebutan lain adalah murni Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) yang tumbuh Dari,dan untuk masyarakat Desa/Kelurahan oleh sebab itu LPMD/K bukan merupakan organisasi Pemerintah Desa Namun mempunyai hubungan kemitraan dengan Pemerintahan Desa dalam ruang lingkup pembangunandesa Secara organisasi LPMD/K tidak bertanggun jawah kepada Pemerintahan Desa namun dalam hal hubungan kerjaketua LPMD/K bertanggung jawab kepada Kepala Desa dan BPD. - Pasal 7 ayat (2) : Organisasi dan Lembaga Kemasyarakatan lainnya yang ada Di Desaseperti PKK, Organisasi-organisasi Keagamaan, Pemuda,olahraga Kesenian dan LSM lainnya yang sifatnya Saling memberikan informasi dan masukkan bagi. Pelaksanaan kegiatan pembanguan Desa/Kelurahan. - Pasal 7 ayat (3) : Dalam hal pelaksanaan kegiatan lintas Desa/Kelurahan LPMD/K dapat mengadakan kerja sama dengan lembaga Serupa di Desa lain setelah terlebih dahulu meminta Kesepakatan dari pihak Pemerintahan Desa. BAB VI MEKANISME KERJA - Pasal 8 ayat (1) : Cukup jelas (baca Pasal 2 ayat (2). - Pasal 8 ayat (2) : AD dan ART dibuat oleh LPMD/K sebagai Pedoman Tata tertib Organisasi. - Pasal 8 ayat (2) : Cukup jelas. - Pasal 8 ayat (4;6) : Badan Pengawas dan Pemeriksa di bentuk sebagai Wadah pengawasan terhadap tata tertib organisasi LPMD/K, dalam hal terjadinya kasus/penyimpangan dalam organisasi LPMD/K Badan Pengawas dan Penasehat tidak berwenang memberikan putusan tanpa berkonsultasi dengan Badan Pemeriksa di tingkat Kabupaten. - Pasal 8 ayat (5;7) : Badan Pemeriksa mempunyai wewenang Memutuskan,memberikan sanksi dan memberikan pertimbangan-pertimbangan kepada Bupati dalam hal kegiatan tugas LPMD/K. BAB VII KEANGGOTAAN - Pasal 9 ayat (1) : Warga Desa/Kelurahan adalah penduduk Desa/Kelurahan yang bertempat tinggal di Desa/Kelurahan yang dibuktikan dengan Kartu Identitas sedangkan penduduk yang berasal dari Desa/Kelurahan adalah penduduk yang karena sesuatu dan lain hal tidak lagi berdomisili di Desa/Kelurahan bersangkutan namun dapat dibuktikan dengan sah dan nyata bahwa ianya memang berasal dari Desa/Kelurahan berkenaan. - Pasal 9 ayat (2) Huruf a s/d d cukup jelas. - Pasal 9 ayat (2) Huruf e yang dimaksud dengan syarat lainnya adalah syarat- 12

- Pasal 10 ayat (1) : Cukup jelas. Syarat Yang ditentukan oleh masyarakat Desa umpamanya pendidikan, moral, ahklak dan sebagainya. - Pasal 10 ayat (2) : Masa bakti pengurus LPMD/K antara 3 s/d 5 tahun Dan disesuaikan berdasarkan situasi dan kondisi masyarakat setempat yang dituangkan dalam Anggaran Dasar (AD), Anggaran Rumah Tangga (ART) LPMD/K. BAB XI KETENTUAN LAIN-LAIN - Pasal 11 ayat (1) dan (2) : Menyangkut Hak dan Kewajiban secara kelembagaan Sedangkan hak dan kewajiban Anggota LPMD/K Diatur dalam AD/ART - Pasal 12 : Cukup jelas. BAB IX PEMBIAYAAN - Pasal 13 ayat (1) : Cukup jelas. - Pasal 13 ayat (2) : Sumber Dana. - Pasal 13 ayat (2) huruf a : Jasa aktivitas LPMD/K berupa: - Pasal 13 ayat (2) huruf b, c, d..cukup jelas. BAB X LARANGAN o Keuntungan yang diperoleh dalam pengurusan kegiatan proyek. o Pungutan-pungutan atau retribusi yang diberikan wewenang oleh Pemerintah Desa untuk dikelola oleh LPMD/K. - Pasal 14 ayat (1) : Larangan yang bersifat kelembagaan sedangkan Secara personil diatur dalam AD/ART organisasi. - Pasal 14 ayat (2) : Sanksi yang diberikan dapat berupa teguran, Peringatan dan atau pembekuan aktivitas organisasi. BAB XI KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 15 : Yang dimaksud dengan lembaga lainnya seperti PKK, Karang taruna, RT/RW/LSM dan sebagainya dapat di bentuk oleh masyarakat sesuai situasi dan kondisi Desa/Kelurahan dengan di Koordinir oleh LPMD/K BAB XII KETENTUAN PENUTUP Pasal 16, 17, 18 dan Pasal 19 Cukup jelas. TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG TAHUN 2003 NOMOR 15 SERI D 13