BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Sejarah perkembangan pers di masa Kolonial Belanda khususnya di

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk menyampaikan informasi adalah pers. mengembangkan pers di Indonesia pada saat itu.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Tanah Dairi terletak di bagian pegunungan bukit barisan melintang di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Sejarah Pendidikan di Kota Medan. dari keluarg, masyarakat sekelilingnya. Perkembangan pendidikan saat ini ini

BAB I PENDAHULUAN. dari beberapa suku bangsa yang berasal dari propinsi, yaitu Fukien dan Kwantung

BAB I PENDAHULUAN. Deli. Bandar merupakan sebutan dari masyarakat suku Melayu Deli yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berdasarkan posisi geografisnya Aceh berada di pintu gerbang masuk

BAB I PENDAHULUAN. daerah yang termasuk dalam wilayah Sumatera Timur. Deli merupakan wilayah

BAB I PENDAHULUAN. Sumatera yang mengalami eksploitasi besar-besaran oleh pihak swasta terutama

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis media di Indonesia, khususnya surat kabar dalam

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan Barat, pendidikan di Sumatra Timur bersifat magis religius yang

BAB I PENDAHULUAN. Nurudin, Jurnalisme Masa Kini, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2009, hal

PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Sejarah Indonesia pada periode merupakan sejarah yang menentukan

BAB I PENDAHULUAN. kapur barus dan rempah-rempah, jauh sebelum bangsa Barat datang ke Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. menjadi dominan adalah Suku Dayak bukit sebagai penduduk asli kesamaan itu

BAB I PENDAHULUAN. wilayah Hindia Belanda. Setelah Verenigde Oost-Indische Compagnie (VOC) 31. besar di daerah Sumatera Timur, tepatnya di Tanah Deli.

BAB I PENDAHULUAN. kemudahan dan penyampaian yang missal dan serentak. penyajiannya kepada pembaca masyarakat luas. Perkembangan media

KISI-KISI SOAL PENILAIAN AKHIR SEMESTER 1

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Pada tanggal 15 agustus 1945 tentara Jepang menyerah tanpa syarat kepada

BAB I PENDAHULUAN. Bicara tentang tokoh pendidikan ataupun pelopor perjuangan kaum

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkebunan Indonesia sudah diperkenalkan oleh pemerintah kolonial Belanda sejak

BAB 1 PENDAHULUAN. Bagi manusia bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting.

commit to user BAB I PENDAHULUAN

Daftar Informan. 2. Nama : Rumondang br. Siagian ( Op. Yosua) Pekerjaan : Pedagang Usia : 60 tahun Alamat : Sipoholon Tarutung

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia yang terbentang luas, terdiri dari pulau-pulau yang besar

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang. Penjara senantiasa menyimpan sejumlah paradoks. Bangunan ini

BAB I PENDAHULUAN. hampir bersamaan muncul gerakan-gerakan pendaulatan dimana targetnya tak

Perjuangan Soewardi Soerjaningrat dalam bidang pers tahun

BAB V PENUTUP Kesimpulan. Kaum buruh merupakan klas baru dalam tatanan sosial dengan semangat

PERUNDINGAN ROEM-ROYEN DALAM PEMBERITAAN DAN OPINI HARIAN WASPADA MEDAN 1949 JURNAL OLEH : ABDUL RAHMAN HAKIM NIM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Kerajaan Langkat diperkirakan berdiri pada abad ke 16. Raja pertama

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bagi kelangsungan warga-warga masyarakat yang berada di

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi pada masa kesultanan Asahan agar dapat didokumentasikan. peristiwa-peristiwa yang terjadi untuk jadi pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. islam di Nusantara. Dan proses masuknya agama Islam di Indonesia menjadi

KISI-KISI PENULISAN SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN

I. PENDAHULUAN. perhatian yang khusus. Perjuangan dalam pergerakan kebangsaan Indonesia

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor pertanian merupakan sektor yang mempunyai peranan strategis dalam struktur pembangunan perekonomian nasional.

BAB I PENDAHULUAN. berposisi di baris depan, sebagai komunitas sosial yang memotori perwujudan

BAB I PENDAHULUAN. Penulisan sejarah (historiografi) merupakan cara penulisan, pemaparan, atau

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah setelah runtuhnya Orde Baru, di era reformasi saat ini, media dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan kota medan tidak dapat dilepaskan dari perkebunan

BAB I PENDAHULUAN. penumpang yang menggunakan jasa transportasi kereta api. Selain stasiun, pada

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang masalah. Suku Karo adalah salah satu suku yang ada di Provinsi Sumatera

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Pada masa kejayaan melayu di Sumatra Timur, Kesultanan Kotapinang

BAB V KESIMPULAN. Perkembangan pendidikan rendah di Yogyakarta pada kurun. waktu dipengaruhi oleh berbagai kebijakan, terutama

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kabupaten Langkat merupakan salah satu Kabupaten yang terdapat di

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 1966 TENTANG KETENTUAN-KETENTUAN POKOK PERS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNGKAPAN DISFEMIA PADA RUBRIK GAGASAN SURAT KABAR SUARA MERDEKA

BAB I (Times New Roman 16, Bold) PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. tinjauan ini dilakukan.tapanuli Utara,yang dikenal sebagai Afdeeling

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari kata Italia caricare yang berarti memberi muatan atau melebihlebihkan.

BAB I PENDAHULUAN. secara ideal. Namun dalam dunia globalisasi, masyarakat internasional telah

BAB I PENDAHULUAN. pesan secara massal, dengan menggunakan alat media massa. Media. massa, menurut De Vito (Nurudin, 2006) merupakan komunikasi yang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat biasa adalah mahkluk yang lemah, harus di lindungi laki-laki,

BAB I PENDAHULUAN. untuk menyajikan berita-berita yang aktual dan up to date yang berkaitan dengan

PROSPEK PERANAN PERS DALAM PERKEMBANGAN DEMOKRASI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. penjajahan Pemerintah Hindia-Belanda , karena adanya penderitaan

PERJUANGAN MELAWAN PENJAJAHAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Kolonialisme berawal dari perkembangan situasi ekonomi, dimana

BAB 1 PENDAHULUAN. Perserikatan tahun 1985, dimana liga ini masih belum tergolong profesional. Hal ini

atau sesuatu hal berupa objek yang mempunyai kedudukan, fungsi di masyarakat ( departemen pendidikan dan kebudayaan : 1999:955)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Berita (news) merupakan sajian utama sebuah media massa di samping views

PERKEMBANGAN HUKUM MEDIA DI INDONESIA. Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Budi Luhur

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Negara demokratis merupakan negara yang memberi peluang dan

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah Indonesia pada periode merupakan sejarah yang menentukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan suatu kesatuan yang menjunjung tinggi nilai-nilai

BAB II HARIAN MIMBAR UMUM DI MEDAN 2.1. Gambaran Umum Penerbitan Surat Kabar Masa Pendudukan Belanda di Medan

ANALISIS DEIKSIS PERSONA DAN TEMPORAL PADA RUBRIK JATI DIRI HARIAN JAWA POS EDISI FEBRUARI-MARET 2010 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Aceh memiliki kedudukan yang sangat strategis sebagai pusat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada Desember 1941, Jepang menyerang Honolulu, Hawai, negara bagian

Peran koran Tionghoa buat Sumpah Pemuda

BAB II GAMBARAN UMUM KOTA MEDAN TAHUN telah dibangun berbagai fasisilitas yang menunjang dalam bidang perkebunan seperti

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENELITIAN YANG RELEVAN

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang dapat diakses oleh masyarakat yang membutuhkan. disampaikan dengan menggunakan perangkat komputer.

BAB I PENDAHULUAN. political competition and struggles, in which the media, as institution, take a. position (Kahan, 1999: 22).

BAB V KESIMPULAN. Pertama, mengenai tingkat kehidupan manusia dari masa pra sejarah sampai

I. PENDAHULUAN. keinginan, dan perbuatan-perbuatannya, serta sebagai alat untuk memengaruhi

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan pustaka dilakukan untuk menyeleksi masalah-masalah yang akan

BAB I PENDAHULUAN. mencapai sebesar-besarnya kemakmuran rakyat yang terbagi secara adil dan

BAB I PENDAHULUAN. Serdang Bedagai dan di sebelah Timur dengan Kabupaten Asahan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang digunakan oleh masyarakat

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk menyampaikan ide atau gagasan pada orang lain, baik secara lisan maupun

BAB I PENDAHULUAN. surat kabar telah ada sejak ditemukannya mesin cetak di Jerman oleh Johann Gutenberg pada

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

1. BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu yang sedang terjadi, terutama yang berhubungan dengan sesuatu yang

BAB I PENDAHULUAN. sebagai traktaat Siak. Pada saat itu Siak dipimpin oleh seorang sultan yang bernama

MODUL POLA KEHIDUPAN BANGSA INDONESIA PADA MASA PERGERAKAN NASIONAL HINGGA KEMERDEKAAN MATERI : HUBUNGAN POLITIK ETIS DENGAN PERGERAKAN NASIONAL

b.segala Peraturan Perundangan yang bertentangan dengan Undang-undang

BAB I PENDAHULUAN. Partai politik merupakan organisasi politik yang dapat berperan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi yang berfungsi untuk mencapai maksud dan

BAB I PENDAHULUAN. Utara di sebelah Tenggara dan Selatan. (Adan 2006: 3)

BAB I PENDAHULUAN. dan bernegara. Hal ini terjadi karena mahasiswa adalah orang-orang yang

BAB I PENDAHULUAN. rekaman kaset, televise, electronic games. Radio telah beradaptasi dengan perubahan dunia,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

1.1. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Sejarah perkembangan pers di masa Kolonial Belanda khususnya di daerah kota Medan pada masa kolonial belanda, menjadikan sebuah awal di masa lalu sebagai bentuk percetakan media masa pada zaman tersebut. Di sisi lain sebagai bentuk perjuangan masayarakat pribumi melawan Kolonialisme di zaman Hindia belanda. Lahirnya kesadaran nasional dan perjuangan kemerdekaan mengilhami orang-orang untuk menerbitkan surat-surat kabar dan dengan demikian untuk menyebarkan gagasan-gagasan mereka. Berbicara mengenai pers, hendaklah kita lihat dulu asal muasal percetakan yang di gunakan untuk mencetak berita tersebut. Percetakan yang di miliki oleh indonesia merupakan hasil dari kedatangan bangsa belanda ke tanah air. Kedatangan belanda ini pada awalnya hanya untuk melakukan transaksi jual beli rempah-rempah. Namun, satu hal yang tidak di sangka adalah bisnis pers pada masa itu tidak dapat di pandang sebelah mata. Karena di dalam surat kabar tersebut tidak hanya berisi tentang berita melulu. Namun, ada juga tentang iklan. Iklan ini dapat menambah pemasukan bagi percetakan. Tanggal 30 november 1895, lahir pula surat kabar ke-2 di medan bernama de oostkust ( artinya pantai timur ). Ia terbit dua kali seminggu, selasa dan jum at, juga dalam bahasa belanda. Suatu keganjilan tercermin ketika terlihat pada nomor pertama nama pemimpin redaksinya memakai pemotongan H.E.H. pada 1

kata perkenalannya secara terus terang ditekankan bahwa de oostkust akan menjadi penentang deli courant walaupun tidak perlu di artikan menentang sekedar menentang, dan katanya leder wist zouden optreden. Artinya : setiap orang lebih mengetahui arti sendiri betapa akan tajamnya tindakan kita menentang deli mij. pada baris baris lain dari kata perkenalannya ia menekankan bahwa walaupun ia menghadapi deli courant secara terbukan tapi bukanlah berarti menentang sekedar menentang. Atau untuk meminjam istilahnya : geen oppositie quand meme. Namun jelas katanya bahwa de ooskust tidak akan membawa suara maskapai besar kebon tembakau tersebut. Sumber: ( Mohd. Said 1976: 39 ). Tahun 1899 terbit sebuah lagi koran belanda yang bernama de sumatera post, sebagai penerbit dikenal nama J. Hallerman seorang pendatang eropah yang ingin merebut keberuntungan ke deli, sebagai pemimpin redaksinya seorang sarjana hukum bernama J. Van de Brand. Sarjana ini tidak lama menyertai sumatera post,ia diganti oleh karl wijbrantdt dan pada tahun 1903 tercantum nama A.J.C.M. Tervooren, sebagai redaktur sesudah K.W. keluar ditahun 1904 tercantum nama A.J. Lievegoed sebagai pemimpin redaksi dan J.H. Ruphan mederedaktur. Kemudian menyusul Verhout yang memegang jabatan itu cukup lama Sumber: (H. Mohd. Said. 1976:39). Mulai terbitnya surat kabar Soeara Bondjol pada abad ke 20 yang diusahakan oleh orang-orang swasta merupakan pertanda terdesaknya sikap otokratis pemerintah, terutama dengan berkembangnya aliran liberal dikalangan Belanda sendiri, yang pengejawantahannya di Indonesia antara lain berupa masuknya para penanam modal swasta khususnya di perkebunan. Perubahan itu 2

pula yang akhirnya antara lain mendesakkan perlunya penilaian kembali terhadap Drukpers Reglement 1856. Hasilnya: kebijaksanaan mengenai pers tahun 1900, dimana pengawasan preventif diganti dengan pengawasan represif. Keberadaan tentang sebuah surat kabar Soeara Bondjol dalam kajian berita politik. Kajian ini menjadi sebuah fenomena menarik untuk dikaji. Minimnya yang mengkaji tentang berita politik dalam surat kabar Soeara Bondjol merupakan alasan lain mengapa penelitian ini perlu dilakukan. Oleh karena itu peneliti mencoba menelusuri berita politik dalam surat kabar Soeara Bondjol pada masa Kolonial Belanda dengan judul Analisis Surat Kabar Soeara Bondjol Dalam Berita Politik Pada Massa Kolonial Di Kota Medan (1919-1925). 3

1.2. Identifikasi Masalah Berdasarkan paparan latar belakang di atas, maka yang menjadi identifikasi masalah adalah: 1. Pemberitaan Politik Dalam Surat Kabar Lokal Soeara Bondjol. 2. Soeara Bondjol Menggambarkan Kondisi politik Pada Masa Kolonial Di Medan. 3. Ruang lingkup waktu penerbitan surat kabar soeara bonjol. 1.3.Pembatasan Masalah Untuk lebih memaksimalkan hasil penelitian, maka peneliti membatasi masalah penelitian yaitu : Analisis Surat Kabar Soeara Bondjol Dalam Berita Politik Pada Massa Kolonial Di Kota Medan (1919-1925). 1.4.Rumusan Masalah Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana Pemberitaan Politik Dalam Surat Kabar Lokal Soeara Bondjol? 2. Bagaimana Soeara Bondjol Menggambarkan Kondisi politik Pada Masa Kolonial Di Medan? 3. Bagaimana ruang lingkup waktu penerbitan surat kabar Soeara Bonjol? 4

1.5.Tujuan Penelitian Menetapkan tujuan penelitian merupakan hal yang sangat penting, karena setiap penelitian yang dilakukan harus memiliki tujuan tertentu. Dengan berpedoman kepada tujuannya, maka akan lebih mempermudah mencapai sasaran yang diharapkan. Dengan demikian yang menjadi tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk Mengetahui Pemberitaan Politik Dalam Surat Kabar Soeara Bondjol. 2. Untuk Mengetahui Soeara Bondjol Menggambarkan Kondisi politik Pada Masa Kolonial Di Medan. 3. Untuk Mengetahui ruang lingkup waktu penerbitan surat kabar soeara bonjol. 1.6.Manfaat Penelitian adalah : Adapun manfaat yang ingin diperoleh sesudah melaksanakan penelitian ini 1. Menambah wawasan peneliti tentang Analisis Surat Kabar Soera Bondjol Dalam Berita Politik Pada Massa Kolonial Di Kota Medan (1919-1925). 2. Untuk menambah pengetahuan atau informasi bagi para pembaca baik dari kalangan mahasiswa maupun masyarakat umum tentang Analisis Surat Kabar Soera Bondjol Dalam Berita Politik Pada Massa Kolonial Di Kota Medan (1919-1925). 5

3. Memperkaya informasi bagi masyarakat khususnya untuk mengetahui Analisis Surat Kabar Soera Bondjol Dalam Berita Politik Pada Massa Kolonial Di Kota Medan (1919-1925). 4. Memperkaya informasi bagi akademisi UNIMED, khususnya Jurusan Pendidikan Sejarah untuk dapat kiranya mengetahui dan memahami mengenai Analisis Surat Kabar Soera Bondjol Dalam Berita Politik Pada Massa Kolonial Di Kota Medan (1919-1925). 5. Sebagai bahan masukan dan perbandingan bagi peneliti lain yang bermaksud mengadakan penelitian dalam masalah yang sama. 6. Menambah daftar bacaan kepustakaan ilmiah UNIMED khususnya Fakultas Ilmu Sosial Jurusan Pendidikan Sejarah. 6