BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Menurut Moleong (2007: 27) berpendapat bahwa:

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ditinjau dari tempat atau lokasi penelitiannya, penelitian ini termasuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Moleong (2012: 6) mengemukakan pengertian metode penelitian kualitatif sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

angka statistik, melainkan dalam bentuk kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian

Pendapat lain menurut Sugiyono (2010, hlm. 50) bahwa:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (Mulyana, 2002: 145) merupakan proses, prinsip, dan prosedur yang kita

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Bogdan dan Taylor (Moleong, 2005 : 4) menyatakan bahwa penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. dan menambah pengetahuan. Meneliti dilakukan untuk memperkaya dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN. penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah atau natural setting (Sugiyono, 2012

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Konveksi Lida Jaya Padurenan Kudus.

BAB III METODE PENELITIAN. suatu penelitian. Hal ini disebabkan penggunaan metode dan pendekatan ini

BAB II METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Data; (D) Instrumen Penelitian; (E) Data dan Sumber Data; (F) Teknik Analisis Data;

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian, seperti

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. sekolah tersebut karena merupakan sekolah yang menerapkan kurikulum

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode studi deskriptif analitis, dimana

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian, (7) Keabsahan Data, (8) Teknik Analisa Data.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Taylor (Moleong, 2000: 3) penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Bogdan Dan Taylor (Andi Prastowo, 2011: 22) menyatakan metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. HalinisesuaidenganpendapatSugiyonoyangmendeskripsikan penelitian kualitatif sebagai berikut: 69

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Dipilihnya pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dan Taylor (Moleong, 2000:3) penelitian kualitatif adalah prosedur

III. METODE PENELITIAN. penelitian untuk membuat gambaran mengenai situasi atau kejadian, hal tersebut

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ini berkaitan dengan proses, prinsip dan prosedur penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. individual maupun kelompok (Sukmadinata: 2011: 60).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Desain Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Keberhasilan dari suatu penelitian, salah satunya ditentukan oleh pendekatan penelitian yang digunakan. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian mengenai peranan guru pkn dalam membina karakter kewarganegaraan ini adalah pendekatan kualitatif. Hal ini senada dengan pendapat yang dikemukakan oleh Moleong (2010, hlm. 6) bahwa: Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi tindakan, secara holistic dan dengan cara deskriptif dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah. Dari pendapat di atas terbentuk sebuah alasan yang dijadikan sebagai landasan dalam memilih pendekatan kualitatif, yaitu untuk melihat realitas dan peristiwa yang terjadi di lapangan yang berkenaan dengan peranan guru PKn dalam membina karakter kewarganegaraan. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif, peneliti dapat melaksanakan penelitian secara maksimal sehingga peneliti dapat memperoleh data secara sistematis, faktual dan akurat. 2. Desain Penelitian Dalam penelitian ini, metode penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah Metode Deskriptif (Descriptive). Menurut Danial dan Warsiah (2009, hlm. 62) Metode Deskriptif adalah metode yang bertujuan untuk menggambarkan secara sistimatik suatu situasi, kondisi objek bidang kajian pada suatu waktu secara akurat. Berdasarkan pendapat tersebut, dapat peneliti pahami bahwa metode deskriptif adalah metode untuk membuat deskripsi secara sistematis, dan akurat mengenai suatu objek penelitian, dengan kata lain metode ini digunakan untuk subjek penelitian yang memerlukan data-data sistematis, faktual, akurat dari daerah tertentu. Oleh karena itu, peneliti dalam penelitian ini memerlukan data 44

45 yang sistematis, akurat, dan faktual mengenai peranan guru PKn dalam membina karakter kewarganegaraan di SMPN 3 Cugenang Cianjur. B. Partisipan dan Tempat Penelitian 1. Partisipan Dalam penelitian kualitatif, peneliti harus mencari sumber yang dapat memberikan informasi yang sesuai dengan tujuan penelitian. Oleh karena itu, harus ditentukan subjek penelitian dengan dipilih secara purpossive yang berkaitan dengan tujuan tertentu. Sugiyono (2013, hlm. 300) mengemukakan bahwa purposive sampling adalah tekhnik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu. Berdasarkan hal tersebut, maka dalam penelitian ini tidak adanya sampel acak, melainkan teknik sampel bertujuan (purposive sample). Adapun yang menjadi subjek penelitian untuk memperoleh data dalam penelitian ini sebagai berikut: a. Satu orang Kepala Sekolah SMPN 3 Cugenang Cianjur b. Satu orang Wakasek bidang Kesiswaan SMPN 3 Cugenang Cianjur c. Dua orang Guru PKn SMPN 3 Cugenang Cianjur d. Tujuh siswa/i perwakilan dari setiap angkatan di SMPN 3 Cugenang Cianjur Hal tersebut dilakukan agar peneliti memperoleh data yang diperlukan dari setiap responden yang berkenaan dengan peranan guru pkn dalam membina karakter kewarganegaraan. Dengan data yang diperoleh dari responden tersebut, diharapkan dapat mempermudah peneliti dalam mengolah data tersebut. 2. Tempat Penelitian Menurut Sukardi (2003, hlm. 53), bahwa lokasi penelitian/tempat penelitian tidak lain adalah tempat dimana proses studi yang digunakan untuk memperoleh pemecahan masalah penelitian berlangsung. Dalam melaksanakan penelitian ini, peneliti mengambil lokasi penelitian di SMPN 3 Cugenang Cianjur yang terletak di Jl. Rancagoong, Desa Padaluyu Cugenang Cianjur.

46 Pemilihan lokasi penelitian didasarkan bahwa SMPN 3 Cugenang Cianjur adalah sekolah yang menerapkan pembinaan karakter dengan berbasis lingkungan, banyak prestasi yang diraih sekolah baik mlelalui intra maupun ekstra, dan belum adanya penelitian khusus yang mengkaji mengenai peranan guru PKn dalam membina karakter kewarganegaraan di sekolah tersebut. Pembinaan karakter yang berkualitas tidak ditentukan oleh sarana dan prasarana pendukung sekolah, melainkan pada peranan guru pendidikan kewarganegaraan dan strategi yang diterapkan dalam proses pembinaan tersebut untuk menjadikan peserta didik menjadi warga negara yang berkarakter. C. Teknik Pengumpulan Data Berdasarkan pendekatan penelitian dan metode penelitian yang telah dipaparkan sebelumnya, maka dalam melakukan penelitian ini diperlukan sebuah teknik pengumpulan data. berikut: Adapun tekhnik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai 1. Wawancara Danial dan Warsiah (2009, hlm 71), menjelaskan bahwa: Wawancara adalah tekhnik mengumpul data dengan cara mengadakan dialog, tanya jawab antara peneliti dan responden secara sungguhsungguh. Wawancara atau interview dilakukan dimana saja selama dialog ini dapat dilakukan, misalnya sambil berjalan, duduk santai disuatu tempat, dilapangan, dikantor, dikebun, atau dimana saja. Wawancara adalah tekhnik pengumpulan data yang digunakan peneliti untuk memperoleh berbagai keterangan secara lisan melalui dialog dan/atau tanya jawab secara langsung dengan pihak yang dapat memberikan keterangan kepada peneliti. Wawancara pada penelitian ini ditujukan kepada Kepala Sekolah, Wakasek Kesiswaan, Guru PKn, dan Siswa-siswi SMPN 3 Cugenang Cianjur dari awal penelitian sampai dengan akhir penelitian. Oleh sebab itu, peneliti harus mempersiapkan pertanyaan-pertanyaan terstruktur yang akan diajukan kepada responden dan bertatap muka langsung dengan responden untuk mengetahui dan mengidentifikasi fenomena/peristiwa yang terjadi secara akurat.

47 2. Observasi Observasi atau pengamatan yang digunakan dalam rangka mengumpulkan data dalam suatu penelitian merupakan hasil perbuatan jiwa secara aktif dan penuh perhatian untuk menyadari adanya suatu rangsangan tertentu yang diinginkan dengan jalan mengamati dan mencatat (Mardalis, 2007, hlm. 63). Sedangkan observasi menurut Satori dan Komariah (2011, hlm. 105) observasi penelitian kualitatif adalah pengamatan langsung terhadap objek untuk mengetahui keberadaan objek, situasi konteks dan maknanya dalam upaya mengumpulkan data penelitian. Dari pemaparan di atas, dapat peneliti simpulkan bahwa observasi adalah pengamatan secara langsung terhadap objek yang diteliti sehingga peneliti memperoleh informasi yang akurat. Adapun alasan peneliti menggunakan teknik observasi, yaitu bertujuan untuk memperoleh data yang memiliki validitas data tinggi, dengan artian data yang diperoleh dapat dipertanggung jawabkan serta menghindari peneliti dari data yang tidak nyata. Dalam penelitian ini, Observasi yang dilakukan oleh peneliti adalah observasi langsung. Observasi ini perlu dilakukan agar mendapatkan data yang faktual dan rinci. Observasi dalam penelitian ini, dilakukan untuk mengumpulkan data mengenai peranan guru PKn dalam membina karakter kewarganegaraan di SMPN 3 Cugenang Cianjur. Dalam penelitian ini, yang akan diobservasi yaitu: a. Kegiatan Pembelajaran PKn di dalam kelas b. Keadaan karakter peserta didik SMPN 3 Cugenang Cianjur c. Interaksi warga sekolah. 3. Studi Dokumentasi Studi dokumentasi adalah mengumpulkan sejumlah dokumen yang diperlukan sebagai bahan data informasi sesuai dengan masalah penelitian, seperti peta, data statistik, jumlah dan nama pegawai, dsb (Danial dan Warsiah, 2009, hlm. 79). Sedangkan menurut Basrowi dan Suwandi (2009, hlm. 159) mengemukakan bahwa studi dokumentasi merupakan suatu cara pengumpulan data yang menghasilkan catatan-catatan penting yang berhubungan dengan

48 masalah yang diteliti, sehingga akan diperoleh data lengkap, sah, dan bukan berdasarkan perkiraan. Oleh karena itu, maka dalam penelitian ini akan mempelajari dokumendokumen sebagai berikut: a. Visi dan Misi SMPN 3 Cugenang Cianjur b. Data rinci Guru dan Siswa-siswi SMPN 3 Cugenang Cianjur c. RPP yang dikembangkan oleh Guru PKn SMPN 3 Cugenang Cianjur d. Foto-foto kegiatan pembelajaran PKn di dalam kelas, sarana dan prasarana sekolah, dan kondisi lingkungan sekolah. 4. Studi Kepustakaan Studi kepustakaan merupakan penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan mengumpulkan sejumlah buku-buku ataupun majalah-majalah yang berkenaan dengan masalah dan tujuan penelitian (Danial dan Warsiah, 2009, hlm. 80). Sumber ini dapat dijadikan sebagai informasi tambahan dan landasan teori dalam menjelaskan masalah-masalah yang sedang diteliti. Teori merupakan pijakan bagi peneliti untuk memahami persoalan yang diteliti dengan benar dan sesuai dengan kerangka berpikir ilmiah. Oleh karena itu, literatur yang digunakan dalam penelitian ini merupakan literatur yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. D. Tahap Penelitian 1. Tahap Pra Penelitian Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti mengupayakan perizinan penelitian dari instansi terkait. Berikut adalah prosedur perizinan penelitian yang ditempuh oleh peneliti, sebagai berikut: a. Mengajukan surat permohonan izin penelitian yang ditandatangani oleh Ketua Departemen PKn untuk melakukan penelitian ke instansi yang dituju. Kemudian diteruskan dengan pengesahan surat penelitian oleh Pembantu Dekan I FPIPS UPI. Direktorat Akademik UPI.

49 b. Pembantu Rektor I atas nama Rektor UPI mengeluarkan surat permohonan izin penelitian untuk disampaikan kepada SMPN 3 Cugenang. c. SMPN 3 Cugenang Cianjur memberikan izin untuk melaksanakan penelitian selama batas waktu yang ditentukan. 2. Tahap Pelaksanaan Setelah tahap pra penelitian selesai, maka tahap berikutnya adalah peneliti mulai melaksanakan penelitian dilapangan. Pelaksanaan penelitian ini bertujuan untuk mengumpulkan data dari responden. Adapun langkah-langkah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Menghubungi dan melakukan wawancara kepada Kepala Sekolah SMPN 3 Cugenang Cianjur b. Menghubungi dan melakukan wawancara kepada Wakasek Bidang Kesiswaan SMPN 3 Cugenang Cianjur c. Menghubungi dan melakukan wawancara dengan Guru PKn SMPN 3 Cugenang Cianjur d. Menghubungi dan melakukan wawancara dengan Siswa-siswi SMPN 3 Cugenang Cianjur Selain wawancara, peneliti juga menggunakan observasi saat proses penelitian berlangsung. Tahapan observasi tersebut sebagai berikut: a. Observasi terhadap kegiatan pembelajaran PKn di dalam kelas saat proses pembelajaran PKn berlangsung, dan b. Mengobservasi sikap guru PKn, keadaan karakter peserta didik, dan interaksi warga sekolah. Setelah proses penelitian wawancara dan observasi selesai, peneliti meminta dokumentasi untuk memperkuat data penelitian. Dokumen tersebut berupa data tertulis yang berkaitan dengan penelitian. Selain itu peneliti juga melakukan dokumentasi berupa foto-foto yang berkaitan dengan penelitian.

50 E. Teknik Analisis Data Menurut Moleong (2010, hlm. 280) bahwa analisis data merupakan proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja. Analisis data dilakukan dengan mengorganisasikan data, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesis, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting untuk dipelajari dan membuat kesimpulan yang dapat diceritakan kepada orang lain. Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu. Pada saat wawancara, peneliti sudah melakukan analisis terhadap jawaban dari informan. Apabila jawaban yang diwawancarai setelah dianalisis terasa belum memuaskan, maka peneliti akan melanjutkan pertanyaan lagi, sampai tahap tertentu sehingga diperoleh data yang kredibel. Miles dan Huberman (dalam Sugiyono, 2013, hlm. 337) berpendapat bahwa dalam analisis data kualitatif terdiri dari data reduction, data display, dan conclusion drawing/verification. Adapun analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Reduksi data (Data Reduction) 2. Penyajian Data (Data Display) 3. Kesimpulan/Verifikasi (Conclusion Drawing/Verification) Dari tiap tahap analisis data memiliki penjelasan masing-masing. Adapun penjelasan dari tiap tahapan analisis data tersebut sebagai berikut: 1. Reduksi Data (Data Reduction) Reduksi data dapat diartikan sebagai proses merangkum, mengelompokkan data, dan memfokuskan kepada data-data yang penting. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Sugiyono (2013, hlm. 338) bahwa Reduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal pokok, memfokuskan pada hal-hal penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu.

51 Dalam hal ini, peneliti akan mengempulkan data dari hasil wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. data yang diperoleh dari lapangan cukup banyak dan kompleks. Oleh karena itu, peneliti akan mengelompokan data tersebut dan memfokuskan pada data-data yang penting untuk data penelitian. Dengan adanya reduksi data, maka akan memberikan gambaran yang jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data. 2. Penyajian Data (Data Display) Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya, yaitu menyajikan data (Data Display). Display data adalah sekumpulan informasi yang tersusun dan akan memberikan gambaran penelitian secara menyeluruh. Dengan kata lain menyajikan data secara terperinci dan menyeluruh dengan mencari pola hubungannya (Nasution, 2003, hlm. 129). Penyajian data yang disusun secara jelas, terperinci dan menyeluruh akan memudahkan peneliti dalam memahami gambaran terhadap aspek yang diteliti baik secara keseluruhan maupun secara parsial. Melalui penyajian data, maka data akan terorganisasi dan tersusun dalam pola hubungan, sehingga akan semakin mudah dipahami. Dengan adanya penyajian data, maka akan memudahkan peneliti untuk memahami apa yang terjadi dan merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut. 3. Kesimpulan/Verifikasi (Conclusion Drawing/Verification) Langkah ketiga dalam analisis data penelitian kualitatif adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan atau verifikasi merupakan upaya untuk mencari arti, makna, penjelasan yang dilakukan terhadap data yang telah dianalisis dengan mencari hal-hal penting. Kesimpulan ini disusun dalam bentuk pernyataan singkat dan mudah dipahami dengan mengacu kepada tujuan penelitian (Nasution, 2003, hlm. 129). Dengan demikian, kesimpulan dalam penelitian kualitatif mungkin dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin juga tidak, karena seperti yang dikemukakan di atas bahwa masalah dan rumusan masalah dengan penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah peneliti berada di lapangan.

52 F. Teknik Pengujian Keabsahan Data Dalam suatu penelitian kualitatif pengujian keabsahan data sangat diperlukan, hal ini agar hasil penelitian dapat dipertanggung jawabkan. Menurut Sugiyono (2013, hlm. 366), bahwa uji keabsahan data pada penelitian kualitatif meliputi uji validitas internal (credibility), validitas eksternal (transferability), reliabilitas (dependentbility), dan obyektivitas (confirmability). Adapun penjelasan dari tiap tahapan pengujian keabsahan data tersebut sebagai berikut: 1. Pengujian Validitas Internal (Credibility) Sugiyono (2013, hlm. 368-375) mengemukakan bahwa untuk hasil penelitian yang kredibel, terdapat teknik yang diajukan yaitu perpanjangan pengamatan, meningkatkan ketekunan, triangulasi, menggunakan bahan referensi dan mengadakan member check. Berikut adalah penjelasan dari tiap tahapan teknik yang diajukan dalam pengujian validitas internal: a. Perpanjangan Pengamatan Untuk memeriksa absah atau tidaknya data penelitian, perpanjangan pengamatan atau masa observasi penelitian di lapangan akan mengurangi kebiasaan suatu data, karena dengan waktu yang lebih lama di lapangan, peneliti akan mengetahui keadaan secara mendalam serta dapat menguji ketidakbenaran data, baik yang disebabkan oleh peneliti itu sendiri ataupun oleh subjek penelitian. Dalam perpanjangan pengamatan berarti peneliti kembali ke lapangan, melakukan wawancara, pengamatan dengan sumber data yang pernah ditemui maupun yang baru. Hal ini bertujuan untuk memperoleh data atau informasi yang valid dari sumber data itu sendiri. Apakah data yang telah diperoleh merupakan data yang benar atau tidak. Jika data yang diperoleh kemudian dicek kembali pada sumber data ternyata benar berarti data tersebut kredibel, maka waktu perpanjangan pengamatan dapat di akhiri. b. Meningkatkan Ketekunan Meningkatkan ketekunan berarti melakukan pengamatan secara lebih cermat dan berkesinambungan. Dengan cara tersebut, maka kepastian data dan

53 urutan peristiwa akan dapat direkam secara pasti dan sistematis. Dengan demikian juga dengan meningkatkan ketekunan, maka peneliti dapat memberikan deskripsi data yang akurat dan sistematis tentang apa yang diamati sebagai bekal peneliti untuk meningkatkan ketekunan dengan cara membaca berbagai referensi buku maupun hasil penelitian atau dokumentasi-dokumentasi yang terkait dengan temuan yang diteliti. c. Triangualasi Sugiyono (2013, hlm. 372) mengemukakan bahwa: Triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu. Dengan demikian terdapat triangulasi sumber, triangulasi teknik pengumpulan data, dan waktu. Adapun triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi teknik dan triangulasi sumber. Triangulasi teknik dan triangulasi sumber dijelaskan sebagai berikut: 1) Triangulasi Teknik Triangulasi teknik untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Berikut adalah bentuk triangulasi teknik yang akan digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut: Gambar 3.1 Triangulasi teknik pengumpulan data Wawancara Observasi Studi Dokumentasi Sumber: Diolah oleh peneliti (Sugiyono, 2013, hlm. 372) 2) Triangulasi Sumber Menurut Sugiyono (2013, hlm. 372) bahwa triangulasi sumber berarti untuk mendapatkan data dari sumber yang berbeda dengan teknik yang sama.

54 Berikut adalah bentuk triangulasi sumber yang akan digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut: Gambar 3.2 Triangulasi sumber pengumpulan data Kepala Sekolah Peserta Didik Guru Sumber: Diolah oleh peneliti (Sugiyono, 2013, hlm. 372) d. Menggunakan Bahan Referensi Sugiyono (2013, hlm. 275) memaparkan bahwa...yang dimaksud dengan menggunakan referensi di sini adalah adanya pendukung untuk membuktikan data yang telah ditemukan oleh peneliti. Sebagai contoh, data hasil wawancara perlu didukung dengan adanya rekaman wawancara, dokumentasi dengan narasumber. Sehingga informasi yang diperoleh dapat meningkatkan kabsahan data yang tinggi. e. Mengadakan Member Check Menurut Sugiyono (2013, hlm. 375), member check adalah proses pengecekan data yang diperoleh peneliti kepada pemberi data. Member check juga dimaksudkan untuk memeriksa keabsahan data. Member check dilakukan setiap akhir kegiatan wawancara, dalam hal ini transkrip dan tafsiran data hasil penelitian yang telah disusun oleh peneliti kemudian diperlihatkan kembali kepada para responden untuk mendapatkan konfirmasi bahwa transkrip itu sesuai dengan pandangan mereka. Apabila data yang ditemukan disepakati oleh sumber data, maka data tersebut valid, akan tetapi bila tidak disepakati perlu dilakukan diskusi lebih lanjut dengan sumber data. Jika perbedaannya sangat jelas peneliti harus merubah hasil temuannya. Proses member check dilakukan untuk menghindari salah tafsir terhadap jawaban dari sumber data sewaktu diwawancarai dan sewaktu diobservasi.

55 2. Pengujian Validitas Eksternal (Transferability) Menururt Sugiyono (2013, hlm. 376) menjelaskan bahwa nilai transfer ini berkenaan dengan pertanyaan, hingga mana hasil penelitian ini dapat diterapkan atau digunakan dalam situasi lain. Agar orang lain dapat memahami hasil penelitian kualitatif sehingga ada kemungkinan untuk menerapkan hasil penelitian tersebut, peneliti dalam membuat laporannya harus memberikan uraian yang rinci, jelas, sistematis, dan dapat dipercaya. Dengan demikian, pembaca menjadi jelas dalam memahami hasil penelitian tersebut sehingga ia dapat memutuskan dapat atau tidaknya mengaplikasikan hasil penelitian tersebut di tempat lain. 3. Pengujian Reliabilitas (Dependability) Menurut Sugiyono (2013, hlm. 377) mengemukakan bahwa dalam penelitian kualitatif, uji dependability dengan cara melakukan audit terhadap keseluruhan proses penelitian. Berkaitan dengan uji dependability, peneliti bekerjasama dengan pembimbing untuk mengaudit terhadap keseluruhan proses penelitian dengan tujuan agar penulis dapat menunjukan jejak aktivitas di lapangan dan mempertanggung jawabkan seluruh rangkaian penelitian di lapangan mulai dari menentukan masalah/fokus penelitian, memasuki lapangan, menentukan sumber data, melakukan analisis data, melakukan pengujian keabsahan data sampai membuat kesimpulan. 4. Pengujian Obyektivitas (Konfirmability) Uji confirmability mirip dengan uji dependability sehingga pengujiannya dapat dilakukan secara bersamaan. Uji confirmability berarti menguji hasil penelitian. Bila hasil penelitian merupakan fungsi dari proses penelitian yang dilakukan, maka penelitian tersebut telah memenuhi standar confirmability-nya.