ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA PENGUSAHA INDUSTRI KECIL MEBEL DI KOTA SURAKARTA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan industri merupakan bagian dari rangkaian pelaksanaan. pembangunan dalam melaksanakan ketetapan Garis-Garis Besar Haluan

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dalam arti tingkat hidup yang

I. PENDAHULUAN. industrialisasi dan pembangunan industri sebenarnya merupakan satu jalur

BAB I PENDAHULUAN. tercapainya perekonomian nasional yang optimal. Inti dari tujuan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang disertai terjadinya perubahan struktur ekonomi. Menurut Todaro

BAB 1 PENDAHULUAN. Usaha Kecil dan Menengah (UKM) menjadi hal yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya pembangunan ekonomi nasional bertujuan untuk membangun

BAB I PENDAHULUAN. manufaktur yang bertumpu pada sektor industri. Salah satunya industri kecil dan

BAB I PENDAHULUAN. satu usaha untuk meningkatkan pembangunan ekonomi adalah pembangunan

Hubungan antara upah, motivasi kerja dengan produktivitas kerja karyawan pada PT. Pilar Kekar Plasindo Surakarta tahun

BAB I PENDAHULUAN. yang berhubungan dengan warga negaranya. Terlebih pada negara-negara yang

BAB I PENDAHULUAN. pemerataan pendapatan di Indonesia. Usaha kecil yang berkembang pada

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional merupakan usaha peningkatan kualitas manusia, yang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dan persaingan pada dunia bisnis di era globalisasi ini

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat adil dan makmur berdasarkan pancasila dan undang-undang dasar 45.

BAB I PENDAHULUAN. diikuti dengan adanya perubahan struktur ekonomi. Salah satu sektor di bidang

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah untuk pembangunan ekonomi. Pembangunan ekonomi memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan Usaha Mikro dan Kecil (UMK) di Indonesia. kerakyatan yang tidak hanya ditujukan untuk mengurangi masalah

I. PENDAHULUAN. dan mendapat perhatian yang cukup besar dari pemerintah industri kecil merupakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISIS EFISIENSI BIAYA PENGENDALIAN MUTU TERPADU PADA PT. INDONESIA ANTIQUE SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi suatu bangsa. Industrialisasi dapat diartikan sebagai suatu proses

BAB I PENDAHULUAN. bagi perusahaan, perkembangan teknologi dan perekonomian telah

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan teknologi dan serta iklim perekonomian dunia.

I. PENDAHULUAN. berdampak pada semakin meningkatnya angka pengangguran di Indonesia. Persoalan pengangguran dan kemiskinan merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan ekonomi bertujuan untuk mewujudkan ekonomi yang handal. Pembangunan ekonomi diharapkan dapat meningkatkan

I. PENDAHULUAN. Indikator keberhasilan pembangunan ekonomi suatu negara terletak pada

BAB IV LANDASAN PEMBERDAYAAN KOPERASI DAN UMKM

ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI SINAR MENTARI KABUPATEN KARANGANYAR

BAB I PENDAHULUAN. Istilah industri pada Industri Kreatif menimbulkan banyak penafsiran,

Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Provinsi Papua Triwulan III 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. dikaitkan dengan proses industrialisasi. Industrialisasi di era globalisasi

2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengembangan Wilayah

BAB I PENDAHULUAN. namun sektor industri adalah satu dari beberapa yang bertahan dari krisis

I. PENDAHULUAN. terhadap dunia investasi di Indonesia. Di samping itu, pemerintah juga. internasional adalah Cina dan Mexico (Deperindag, 2002).

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan dari pembangunan ekonomi di antaranya adalah untuk. meningkatkan pertumbuhan ekonomi, disamping dua tujuan lainnya yaitu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Di era globalisasi saat ini, tingkat daya saing menjadi tolak ukur yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sektor industri yang dipandang strategis adalah industri manufaktur.

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi merupakan kegiatan-kegiatan yang. dilakukan oleh suatu negara untuk mengembangkan kegiatan ekonomi dan

I. PENDAHULUAN. Mencermati data laporan Bank Indonesia dari berbagai seri dapat

BAB I PENDAHULUAN. negara tersebut. Sehubungan dengan arah pembangunan nasional, maka pada

I. PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR TEKSTIL INDONESIA TAHUN

I. PENDAHULUAN. itu pertumbuhan ekonomi adalah peningkatan pendapatan perkapita serta. yang kuat bagi bangsa Indonesia untuk maju dan berkembang atas

BAB I PENDAHULUAN. tanah dan sumber daya lainnnya sangat berpotensi dan mendukung kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Sakur, Kajian Faktor-Faktor yang Mendukung Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah, Spirit Publik, Solo, 2011, hal. 85.

BAB I PENDAHULUAN. sektor perindustrian ini adalah dengan cara mengembangkan industri kecil.

Abstrak. Kata Kunci: tingkat upah, teknologi, produktivitas kerja, penyerapan tenaga kerja

BAB I PENDAHULUAN. adalah dengan melakukan pembangunan baik dalam jangka pendek dan jangka

BAB I PENDAHULUAN. Upaya pembangunan nasional yang selama ini diarahkan untuk. manfaat yang setara bagi perempuan dan laki-laki. Bahkan belum efektif

KAUSALITAS PRODUKSI TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA PADA INDUSTRI GULA KELAPA DI KECAMATAN WONOSEGORO KABUPATEN BOYOLALI TESIS

BAB I PENDAHULUAN. ketimpangan dapat diatasi dengan industri. Suatu negara dengan industri yang

BAB I PENDAHULUAN. rakyatnya. Pembangunan ekonomi suatu bangsa juga merupakan pilar penting bagi

Peningkatan Daya Saing Industri Manufaktur

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang adil dan makmur sesuai dengan apa yang tertera dalam Pancasila

BAB I PENDAHULUAN. 1 diakses pada 08 November 2016 pukul WIB.

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki wilayah hutan yang

KARAKTERISTIK BANGKITAN PERGERAKAN BARANG PADA GUNA LAHAN PERDAGANGAN KAYU GELONDONGAN DI KOTA JEPARA TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. mengalami transformasi dari perekonomian yang berbasis industri. Sektor industri

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pertanian mempunyai peranan yang sangat penting dalam. secara langsung maupun secara tidak langsung dalam pencapaian tujuan

PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM SEBAGAI ALTERNATIF PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI ( Studi Pada PT. JAMU AIR MANCUR Surakarta )

BAB I PENDAHULUAN. nasional dan tercapai kesejahteraan masyarakat. Hal ini sejalan dengan pendapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN ATAS KUALITAS JASA PADA PERUSAHAAN DIGITAL PRINTING SMART TO PRINT DI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. dari definisi ini bahwa pembangunan ekonomi mempunyai tiga sifat penting

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR PROVINSI PAPUA TRIWULAN IV-2014

BAB I PENDAHULUAN. dikatakan berhasil dalam strategi pengembangan pembangunan jika laju

BAB III VISI, MISI, DAN ARAH PEMBANGUNAN DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pada suatu negara terutama pada negara-negara berkembang

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

sehingga mempunyai ciri-ciri dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat yang mencakup perubahan-perubahan penting dalam struktur sosial, sikap-sikap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Industri merupakan salah satu faktor penting dalam pembangunan

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEMPATAN KERJA DI SUMATERA BARAT ( )

BAB 1 PENDAHULUAN. pada bidang industri yang sama. Dalam persaingan pasar domestik akan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan jangka panjang Indonesia mempunyai sasaran utama. terciptanya landasan yang kuat dari bangsa Indonesia untuk tumbuh dan

Kata Kunci: Modal, Tingkat Upah, Penyerapan Tenaga Kerja, Produksi DAFTAR ISI...

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional merupakan cerminan keberhasilan pembangunan. perlu dilaksanakan demi kehidupan manusia yang layak.

BAB I PENDAHULUAN. yang tinggi agar terus tumbuh dalam mendorong pertumbuhan sektor-sektor

BAB I PENDAHULUAN. dan atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria usaha mikro. sebagaimana diatur dalam Undang-Undang. Usaha mikro memiliki

BAB I PENDAHULUAN. mengarahkan pendapatan secara merata. Pembangunan dewasa ini tidak bisa lepas

BAB I PENDAHULUAN. Sadono Sukirno, Pengantar Teori Makroekonomi, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2002, hlm Ibid., hlm. 10.

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi yang dilakukan oleh negara-negara berkembang

Kata Kunci : Modal, Jam Kerja, Pendidikan, Produksi, Pendapatan

BAB I PENDAHULUAN. kreativitas.industri kreatif tidak hanya menciptakan transaksi ekonomi, tetapi juga transaksi sosial budaya antar negara.

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan kondisi perekonomian di Indonesia juga berarti adanya

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan, baik berupa perdagangan barang maupun jasa. pasar yang mempunyai kedudukan komplementer terhadap industri besar dan

PENGARUH UPAH, PENGALAMAN KERJA DAN PELATIHAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA DEALER PUTRA UTAMA MOTOR DI NGUTER"

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang mengakibatkan tingkat persaingan disektor industri semakin ketat,

BAB I PENDAHULUAN. agar mampu berkembang secara mandiri dan pendapatan ekonomi daerah. Sektor industri

BAB I PENDAHULUAN. dikelompokkan kedalam kegiatan memproduksi barang dan jasa. Unit-unit

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya pembangunan ekonomi nasional bertujuan untuk. membangun manusia Indonesia seutuhnya, dan pembangunan tersebut harus

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ides Sundari, 2013

Transkripsi:

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA PENGUSAHA INDUSTRI KECIL MEBEL DI KOTA SURAKARTA SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan Mencapai Gelar Strata 1 Pada Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Muhammadiyah Surakarta Disusun Oleh: FATMA WIDIYASTUTI B 100 040 345 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2008

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan industri merupakan bagian dari rangkaian pelaksanaan pembangunan dalam melaksanakan ketetapan Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN) untuk mempercepat tercapainya sasaran pembangunan jangka panjang, sehingga bangsa Indonesia mampu tumbuh dan berkembang atas kekuatannya sendiri menuju masyarakat adil makmur berdasarkan Pancasila. Sektor industri menjadi penggerak pertumbuhan sektor ekonomi lain dengan peranannya dalam perekonomian nasional yang semakin meningkat sehingga mewujudkan struktur ekonomi yang semakin berkembang. Sektor industri yang didukung oleh sektor pertanian yang tangguh, industri kecil dan kerajinan, kini menjadi perhatian dari segala pihak dan terutama dalam era globalisasi. Walaupun di era globalisasi saat ini industri kecil bukan penghasil output dan nilai tambah yang terbesar jika dibandingkan dengan industri besar dan sedang, namun dalam hal penyerapan tenaga kerja maka secara keseluruhan industri kecil dan rumah tangga lebih banyak menyerap tenaga kerja dibandingkan perusahaan industri besar dan sedang. Oleh karena itu pembangunan industri saat ini sangat besar peranannya di dalam perkembangan dan pertumbuhan pembangunan selanjutnya, maka pembangunan industri haruslah merupakan usaha terpadu guna memantapkan 1

2 proses industrialisasi dalam arti seluas-luasnya. Dengan demikian pertumbuhan ekonomi harus diarahkan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat serta mengatasi ketimpangan ekonomi dan kesenjangan sosial dan juga didukung oleh peningkatan produktivitas dan efisiensi serta sumber daya manusia yang berkualitas. Menurut Sensus Industri 1964, Sensus Industri Pertama di Indonesia jumlah industri skala kecil dan rumah tangga sangat besar. Jumlahnya akan lebih besar lagi jika dipandang dari sudut tenaga kerja. Sektor ini menyerap 84% dari seluruh tenaga kerja di sektor industri. Hal ini membuktikan bahwa industri skala kecil di Indonesia memainkan peranan penting dalam perekonomian. Sektor ini pada tahun 1974-1975 mampu memberikan kehidupan kepada 3,9 juta pengrajin, bahkan tahun 1984/1985 mampu memberikan kehidupan kepada 5,4 juta pengrajin (www.infobisnis.com.). Ada beberapa alasan kuat yang mendasari resistensi dari keberadaan industri kecil dan kerajinan rumah tangga dalam perekonomian Indonesia. Alasan pertama, sebagian besar populasi industri dan rumah tangga di daerah pedesaan sehingga jika dikaitkan dengan kenyataan tenaga kerja yang semakin meningkat serta luas tanah garapan pertanian yang relatif berkurang, industri kecil merupakan alternatif jalan keluarnya. Kedua, beberapa jenis kegiatan industri kecil dan kerajinan rumah tangga banyak menggunakan bahan baku dari sumber lingkungan yang terdekat (di samping tingkat upah yang murah) telah menyebabkan biaya produksi dapat ditekan rendah. Ketiga, tetap adanya permintaan beberapa jenis komoditi yang tidak diproduksi secara nasional

3 (dengan menggunakan mesin) misalnya: batik tulis, anyaman, barang-barang ukiran dan sebagainya juga merupakan salah satu aspek pendukung yang kuat (Saleh, 1992: 21). Faktor utama yang paling dominan yang dihadapi usaha kecil adalah faktor pemasaran dan permodalan. Mengingat kondisi usaha kecil ini sedang tumbuh dan berkembang, maka ada beberapa langkah strategis untuk memberdayakannya, yaitu: (1) Menyediakan infrastruktur yang menjamin distribusi sumber daya yang lebih merata dan terjangkau oleh semua usaha kecil yang sejenis maupun heterogen, (2) Menggali dan memanfaatkan potensi kekuatan usaha kecil yang ada selama ini nyaris tidak diperhatikan, (3) Mengembangkan institusi hukum untuk mencegah kemungkinan terjadinya eksploitasi oleh kekuatan penghambat yang ada serta untuk menjamin dan melindungi hak intelektual dan hak cipta mereka (Prasetyo, 1998: 20). Kesungguhan pemerintah dalam menangani industri kecil dapat dilihat dengan dibentuknya Departemen Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil dan Menengah dalam Kabinet Pembangunan VI, Gotong Royong dan Indonesia Bersatu. Hal ini disebabkan karena industri kecil saat ini memiliki peran strategis dalam peningkatan pendapatan, perluasan lapangan kerja, dan kesempatan berusaha, serta mengatasi kemiskinan. Industri kecil termasuk kerajinan rumah tangga telah dibina dan didorong perkembangannya, terutama industri yang berorientasi pada pemanfaatan potensi sumber daya alam atau tenaga kerja.

4 Industri mebel merupakan salah satu jenis industri kecil yang mempunyai kedudukan yang cukup strategis. Karena industri mebel ini memanfaatkan sumber daya alam yang ada di Indonesia sebagai bahan mental seperti: kayu jati, kayu mahoni, kayu rotan dan sebagainya, serta memanfaatkan tenaga kerja yang ada di pedesaan. Industri mebel juga dipengaruhi oleh karya seni yang merupakan budi daya penduduk dalam menghasilkan suatu produk untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, karena itulah mebel mempunyai nilai tersendiri dalam masyarakat. Bentuknya yang indah membuat sebagian masyarakat di kota-kota besar menggunakan mebel ini sebagai lambang kedudukan sosial. Selain itu keunikan bentuknya telah banyak diminati oleh masyarakat internasional sehingga banyak mebel yang diekspor ke luar negeri. Mengingat peranan penting industri kecil di Indonesia dalam menciptakan kesempatan kerja dan lazimnya di daerah-daerah pedesaan dan penyebarannya secara regional, strategi pembangunan industri sebaiknya memasukkan bantuan pada sektor ini untuk mengatasi masalah-masalahnya, seperti produktivitas yang rendah, kesempatan kerja yang tersendat-sendat, keuangan, pengendalian mutu, ketatalaksanaan dan lain-lain. Sedangkan untuk gambaran sektor industri di Kota Surakarta telah diungkap dalam Laporan Tahunan Deperindag Kota Surakarta (2005) dimana sumbangan dari sektor industri terhadap PDRB selama 5 tahun terakhir yaitu 14,52%, 20,23%, 24,31%, 21,82% dan 19,32% pada tahun 2000, 2001, 2002, 2003 dan 2004.

5 Setelah mengetahui pentingnya industri kecil serta kompleksnya permasalahan yang dihadapi oleh pengusaha industri kecil di Indonesia, maka penulis tertarik dan berusaha mencoba mengkaji tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pengusaha kecil mebel yang berlokasi di kota Surakarta. B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas maka penulis merumuskan masalah dalam penelitian ini yaitu: 1. Apakah variabel tingkat pendidikan berpengaruh terhadap kinerja pengusaha industri kecil mebel di kota Surakarta? 2. Apakah variabel pengalaman usaha berpengaruh terhadap kinerja pengusaha industri kecil mebel di kota Surakarta? 3. Apakah variabel pelatihan kerja berpengaruh terhadap kinerja pengusaha industri kecil mebel di kota Surakarta? 4. Apakah variabel jumlah modal usaha berpengaruh terhadap kinerja pengusaha industri kecil mebel di kota Surakarta? 5. Faktor mana yang paling dominan pengaruhnya diantara keempat faktor tersebut terhadap kinerja pengusaha industri kecil mebel di kota Surakarta? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah tersebut di atas maka tujuan dalam penelitian ini adalah:

6 1. Untuk menganalisis pengaruh variabel tingkat pendidikan terhadap kinerja pengusaha industri kecil mebel di kota Surakarta. 2. Untuk menganalisis pengaruh variabel pengalaman usaha terhadap kinerja pengusaha industri kecil mebel di kota Surakarta. 3. Untuk menganalisis pengaruh variabel pelatihan terhadap kinerja pengusaha industri kecil mebel di kota Surakarta. 4. Untuk menganalisis pengaruh variabel jumlah modal terhadap kinerja pengusaha industri kecil mebel di kota Surakarta. 5. Untuk mengetahui pengaruh yang paling dominan terhadap kinerja pengusaha industri kecil mebel di kota Surakarta, D. Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian yang diharapkan dari hasil penelitian ini antara lain meliputi: 1. Manfaat Teoritis Dengan hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat teoritis antara lain: a. Sebagai tambahan teori yang telah ada sehubungan dengan masalah yang diteliti. b. Sebagai bahan untuk menambah wacana kepustakaan, baik di tingkat fakultas maupun di tingkat universitas. c. Sebagai salah satu sumber untuk penelitian selanjutnya.

7 2. Manfaat Praktis Dengan hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat praktis antara lain: a. Memberikan gambaran tentang besarnya pengaruh tingkat pendidikan, pengalaman usaha, pelatihan dan jumlah modal terhadap kinerja pengusaha industri kecil mebel di Kota Surakarta. b. Memberikan bukti empiris mengenai besarnya pengaruh tingkat pendidikan, pengalaman usaha, pelatihan dan jumlah modal, terhadap kinerja pengusaha industri kecil mebel di Kota Surakarta. c. Memberikan masukan bagi manajer perusahaan dalam usaha meningkatkan kinerja pengusaha industri kecil mebel di Kota Surakarta. E. Sistematika Penulisan Skripsi Untuk mengetahui secara menyeluruh penyusunan skripsi, maka perlu adanya sistematika penulisan skripsi. Dalam sistematika penulisan skripsi ini akan dibahas hal-hal sebagai berikut: BAB I : PANDAHULUAN Bab ini dibahas tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta sistematika penulisan skripsi. BAB II : LANDASAN TEORI Bab ini menguraikan tentang landasan teori, yang mendasari masalah yang akan dibahas antara lain: Manajemen Pemasaran,

8 meliputi pengertian pemasaran, konsep pemasaran, alat ukur kinerja pemasaran; Industri Kecil, meliputi: pengertian industri kecil, arti penting industri kecil, pembinaan dan pengembangan industri kecil; Kinerja Pengusaha Industri Kecil dan Faktor yang mempengaruhinya. BAB III : METODE PENELITIAN Bab ini meliputi kerangka pemikiran, hipotesis penentuan obyek penelitian, metode pengumpulan data dan metode analisis data. BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini memuat tentang gambaran umum obyek penelitian, penyajian data, pengujian hipotesis serta pembahasan. BAB V : PENUTUP Berisi tentang kesimpulan dan saran.