AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH I

dokumen-dokumen yang mirip
AKTIVA TETAP BERWUJUD

FIXED ASSETS. Click to edit Master subtitle style 4/25/12

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II LANDASAN TEORITIS

AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH I

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II I LANDASAN TEORI

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian Dan Latar Belakang Konvergensi. usaha harmonisasi) standar akuntansi dan pilihan metode, teknik

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB V AKTIVA TETAP PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian aset tetap (fixed asset) menurut Reeve (2012:2) adalah :

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Aset Tetap Definisi Aset Tetap

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB III PEMBAHASAN. Aktiva tetap memiliki pengertian yang berbeda-beda tapi pada prinsipnya

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Aktiva Tetap Tanaman Menghasilkan. menghasilkan, ada beberapa defenisi yang dikemukakan oleh beberapa ahli.

BAB II LANDASAN TEORI. Akuntansi yang mengatur tentang aset tetap. Aset tetap adalah aset berwujud yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 5 Aktiva Tetap Berwujud (Tangible - Assets)

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RERANGKA PEMIKIRAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Carl (2015:3), Akuntansi (accounting) dapat diartikan sebagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN

AKTIVA TETAP BERWUJUD (FIXED ASSETS)

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II BAHAN RUJUKAN. Pada bab ini akan dikemukakan teori-teori yang dikutip dari literatur

BAB 7 ASET TETAP. dilakukan agar bisa digunakan secara optimal selama umur ekonominya.

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dipercaya mengenai transaksi-transaksi yang terjadi dalam perusahaan. Akuntansi

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Materi: 11 ASET (ASSETS) (PEROLEHAN, DEPRESIASI & KLASIFIKASI BIAYA ASET)

30/06/2010 MARKETABLE SECURITIES STOCKS BONDS NERACA SHORT-TERM INVESTMENTS STOCKS BONDS OTHER SECURITIES LONG-TERM INVESTMENTS

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI ASET TETAP PADA CV. KRUWING INDAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. entitas pada tanggal tertentu. Halim (2010:3) memberikan pengertian bahwa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

AKTIVA TETAP (FIXED ASSET)

AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH I

BAB II KAJIAN TEORI. jangka waktu kurang dari 1 tahun (seperti tagihan) modal, semua milik usaha yang

Implementasi PSAK 16 Tentang Aset Tetap pada PT. SBP

SKRIPSI ANALISIS AKUNTANSI AKTIVA TETAP PADA PT SURYA AGROLIKA REKSA KUANTAN SINGINGI

BAB II LANDASAN TEORI. Setiap perusahaan pada umumnya memiliki aset tetap dalam

BAB I PENDAHULUAN. terutama dalam penyajian laporan keuangan. Didalam mencapai tujuan

BAB II LANDASAN TEORI. adalah bahasa bisnis(business language). Akuntansi menghasilkan informasi yang

BAB II LANDASAN TEORITIS. atau mempertanggungjawabkan. bersangkutan dengan hal-hal yang dikerjakan oleh akuntan dalam

BAB III SISTEM PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN ASET TETAP PADA PENGADILAN NEGERI MEDAN

Definisi aset tetap menurut Rudianto (2009:276) adalah :

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI BERDASARKAN SAK ETAP DAN SAK IFRS ATAS PEROLEHAN ASET TETAP DAN KAITANNYA DENGAN ASPEK PERPAJAKAN.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENERAPAN KEBIJAKAN AKUNTANSI ASET TETAP BERDASARKAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO.16 PADA PT.WAHANA WIRAWAN MANADO

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. equipment, machinery, building, and land.

AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH I

BAB 2 LANDASAN TEORITIS. Aset tetap termasuk bagian yang sangat signifikan dalam perusahaan. Jika

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Akuntansi dan Perlakuan Akuntansi. Pengertian akuntansi memiliki definisi yang berbeda-beda, tergantung dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penyajiannya dalam laporan keuangan. Sebelum membahas lebih lanjut kita harus

BAB II LANDASAN TEORI

AKTIVA TETAP DAN AKTIVA TAK BERWUJUD (Plant Assets and Intangible Assets)

AKUNTANSI KOMERSIAL VS AKUNTANSI PAJAK

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Aset Tetap Pengertian Aset Tetap

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PENELITIAN. 1. Pengertian dan Penggolongan Aktiva Tetap. milik perusahaan dan dipergunakan secara terus-menerus dalam kegiatan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II BAHAN RUJUKAN. 2.1 Aset Tetap Pengertian Aset Tetap

BAB II KAJIAN PUSTAKA

ANALISIS AKUNTANSI AKTIVA TETAP PADA PT. SRI AGUNG MULIA PEKANBARU

AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH I

AKUNTANSI KOMERSIAL VS AKUNTANSI PAJAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pengertian akuntansi Menurut Accounting Principle Board (ABP) Statement

BAB XVIII AKUNTANSI ASET TETAP

PSAK 16 (Revisi 2007) Taufik Hidayat SE,Ak,MM Universitas Indonesia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem berasal dari bahasa Latin (systẻma) dan bahasa Yunani (sustẻma),

AKTIVA TETAP. Prinsip Akuntansi => Aktiva Tetap harus dicatat sesuai dengan Harga Perolehannya.

Analisis Perlakuan Akuntansi Atas Aset Tetap Berdasarkan SAK ETAP Pada CV. Sekonjing Ogan Ilir

AKTIVA TETAP (FIXED ASSETS )

PERLAKUAN AKUNTANSI ATAS AKTIVA TETAP BERWUJUD PT. GEMA KARYA ABADI

Perlakuan Akuntansi Aset Tetap Pada Pt.XYZ Tanjungpinang Adelyana Agness Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji ABSTRAK

Transkripsi:

Modul ke: AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH I DEFINISI ASET TETAP, AKUISISI ASET TETAP, PENILAIAN ASET TETAP, BIAYA SETELAH AKUISISI, DISPOSISI ASET TETAP Fakultas FEB Angela Dirman, SE., M.Ak Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id

Content Akuisisi Aset Tetap Penilaian Aset Tetap Biaya Setelah Akuisisi Disposisi Aset Tetap

Tujuan Pembelajaran Mahasiswa mampu menjelaskan aset tetap, mampu melakukan penilaian aset tetap, mampu menghitung biaya setelah akuisisi, dan memahami dan mampu menilai disposisi aset tetap

Akuisisi, Disposisi Akuntansi Keuangan Menengah I Pokok Bahasan Modul dari Pertemuan

Acquisition and Disposition of Property, Plant, and Equipment Acquisition Valuation Cost Subsequent to Acquisition Dispositions Acquisition costs: land, buildings, equipment Self-constructed assets Interest costs Observations Cash discounts Deferred contracts Lump-sum purchases Stock issuance Non-monetary exchanges Additions Improvements and replacements Rearrangement and reorganization Repairs Summary Sale Involuntary conversion Government grants

Aset Tetap Aset tetap / Fixed assets menurut PSAK 16 adalah aset berwujud yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa, untuk direntalkan kepada pihak lain, atau untuk tujuan administratif dan diharapkan untuk digunakan selama lebih dari satu periode. Jenis aset tidak lancar ini biasanya dibeli untuk digunakan untuk operasi dan tidak dimaksudkan untuk dijual kembali. Berdasarkan definisi di atas, pengertian aset tetap mencakup : 1. Tujuan penggunaan 2. Lama digunakan.

Klasifikasi Aset Tetap Aset tetap diklasifikasikan berdasarkan kesamaan dalam sifat atau fungsinya dalam aktivitas operasi entitas. Klasifikasi aset tetap adalah sebagai berikut: a. Tanah b. Peralatan dan Mesin c. Gedung dan Bangunan d. Aset Tetap Lainnya e. Konstruksi dalam Pengerjaan Aset tetap merupakan subyek dari depresiasi atau penyusutan. Kecuali tanah, semua bentuk aset tetap dikenai penyusutan atau depresiasi. Artinya nilai aset tetap selain tanah, misalnya mobil, berkurang seiring dengan realisasi masa umur pemanfaatannya, sampai ketika masa guna itu habis, nilai aktiva mobil yang bersangkutan adalah nol. Ada beberapa metode penetapan nilai penyusutan, tetapi yang paling lazim digunakan adalah metode garis lurus (straight-line method).

Akuisisi Aset Tetap Dalam SAK dengan pernyataan No.16 paragraf 13 menyatakan bahwa : Suatu benda berwujud harus diakui sebagai suatu aktiva dan dikelompokkan sebagai aktiva tetap pada awalnya harus diukur berdasarkan biaya perolehan. Selanjutnya dalam PSAK yang sama paragraph No 06 menyatakan : Benda berwujud harus diakui sebagai suatu aktiva dan dikelompokkan sebagai aktiva tetap bila : a. besar kemungkinan(probable) bahwa manfaat keekonomian dimasa yang akan datang yang berkaitan dengan aktiva tersebut akan mengalir kedalam perusahaan b. biaya perolehan aktiva dapat diukur secara andal. Prinsip pengakuan aset tetap pada saat aset tetap ini dimiliki atau dikuasai berlaku untuk seluruh jenis aset tetap, baik yang diperoleh secara individual atau gabungan, maupun yang diperoleh melalui pembelian, pembangunan swakelola, pertukaran, hibah, dll.

Untuk mendapatkan aset tetap, menempatkannya, dan kondisi hingga siap digunakan, yaitu menggunakan historical cost. Historical cost menurut Suwardjono (2008;475) adalah prinsip yang menghendaki digunakannya harga perolehan dalam mencatat aktiva, utang, modal dan biaya. Harga perolehan (cost) diukur dengan kas atau yang ekuivalen dengan kas. Alasan utama digunakannya biaya historis dalam perhitungan akuisisi aktiva tetap adalah: Pada tanggal akuisisi, biaya merefleksikan nilai wajar. Biaya historis melibatkan biaya actual, sehingga merupakan hal yang paling dapat diandalkan (reliable). Keuntungan serta kerugian sebaiknya tidak diantisipasi tetapi harus diakui ketika aktiva dijual.

Penilaian Aset Tetap Suatu aset tetap yang memenuhi kualifikasi untuk diakui sebagai aset tetap pada awalnya harus dinilai berdasarkan biaya perolehan. Penilaian Pembelian Yang termasuk cost (secara umum) adalah: harga beli, biaya angkut, pajak penjualan, biaya penyiapan dan pemasangan serta biaya tak langsung (overhead). Jika terjadi penambahan, penggantian, atau perbaikan yang menambah manfaat dimasa depan dimasukkan dalam penambahan cost aset tetap. Contoh : Pada tanggal 1 Januari 2015 Perusahaan PT ABC membeli peralatan kantor secara tunai untuk menunjang usahanya. Harga peralatan tersebut sebesar Rp 20.000.000, biaya pengiriman dan asuransi dalam perjalanan Rp 1.000.000, biaya pemasangan dan perakitan sebesar Rp 100.000. Jurnal yang dibuat adalah : Supplies Rp 21.100.000 Cash Rp 21.100.000 (Rp 20.000.000 + Rp 1.000.000 + Rp 100.000)

Penilaian Aset Tetap Penilaian Pembangunan Aset tetap yang dibangun sendiri harga perolehannya ditetapkan berdasarkan biayabiaya yang dipergunakan. Biaya-biaya tersebut meliputi biaya bahan langsung, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya-biaya diluar bahan langsung dan tenaga kerja langsung (overhead). Hal yang perlu diperhatikan adalah Bila pembuatan aset berasal dari dana pinjaman, maka bunga pinjaman selama masa pembuatan aset dikapitalisasi dalam harga perolehan aset.

Penilaian Pertukaran Penilaian Aset Tetap Aset tetap yang diperoleh melalui pertukaran dengan aktiva non kas, harga perolehannya di tetapkan berdasarkan harga pasar aktiva yang diserahkan atau di terima, tergantung harga mana yang dipandang lebih wajar. Contoh Pertukaran dengan surat berharga : PT ABC menukar sebuah gedung dengan 10.000 lembar saham biasa, nominal @Rp. 10.000-,. Pada saat pertukaran harga pasar saham per lembar adalah Rp. 11.000-,. Maka jurnalnya : Building Rp. 110.000.000 Share Capital Ordinary Rp. 100.000.000 Gain Rp. 10.000.000

Penilaian Aset Tetap Penilaian Hibah / Donasi Aset tetap yang diperoleh dari sumbangan, harga perolehannya ditetapkan berdasarkan harga pasar aset yang diterima atau harga taksiran yang wajar. Contoh : PT ABC menerima donasi berupa tanah dan gedung yang masing masing dengan nilai pasar Rp. 60.000.000 dan Rp. 40.000.000. Pencatatannya adalah : Land Rp. 60.000.000 Building Rp. 40.000.000 Capital donasi Rp. 100.000.000

Komponen Biaya Perolehan 1.Tanah Adalah semua pengeluaran untuk mendapatkan tanah dan membuatnya siap digunakan. Biaya tanah mencakup : Harga beli Biaya penutupan, seperti sertifiat hak milik, honor pengacara dan honor pencatatan. Biaya yang dikeluarkan untuk mempersiapkan tanah hingga siap digunakan, seperti meratakan, menimbun, mengosongkan dan membersihkan. Pajak pajak yang menjadi beban pembelian pada waktu pembelian tanah.

2. Bangunan Biaya bangunan harus melibatkan semua pengeluaran yang berhubungan langsung dengan akuisisi dan konstruksinya. Biaya bangunan meliputi: Biaya bahan, tenaga kerja, dan overhead yang terjadi selama konstruksi / perbaikan. Honor professional serta ijin mendirikan bangunan / biaya balik nama. Pajak pajak yang menjadi beban pembelian pada waktu pembelian bangunan. 3. Peralatan Istilah peralatan dalam akuntansi meliputi peralatan pengiriman, peralatan kantor, mesin-mesin,perabotan dan perkakas, perlengkapan tetap, peralan pabrik, dan aktiva sejenis lainnya.biaya aktiva seperti ini meliputi: Harga beli. Biaya pengangkutan dan penanganan. Asuransi peralatan ketika masih dalam perjalanan. Biaya fondasi khusus jika diperlukan Biaya pemasangan dan perakitan.

Biaya Setelah Akuisisi Secara umum, biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh manfaat masa depan yang lebih besar harus dikapitalisasi, sementara pengeluaran yang hanya ditujukan untuk mempertahankan tingkat pelayanan tertentu harus dianggap sebagai beban. Agar biaya-biaya ini dapat dikapitalisasi, tiga kondisi berikut harus dipenuhi : 1. Umur manfaat aktiva harus meningkat. 2. Kuantitas unit yang diproduksi oleh aktiva harus meningkat. 3. Kualitas unit yang diproduksi harus ditingkatkan.

Biaya setelah akuisisi atau biaya biaya selama masa penggunaan aset tetap, terdiri atas : 1. Reparasi dan Pemeliharaan Reparasi dan Pemeliharaan terjadi berulang ulang dan manfaat biaya tersebut hanya dalam periode yang bersangkutan, sehingga dicatat sebagai biaya. Dua cara mencatat biaya reparasi besar, yaitu : Menambah harga perolehan aset tetap, apabila biaya ini dikeluarkan untuk menaikkan nilai kegunaan aset dan tidak menambah masa manfaatnya. Mengurangi akumulasi depresiasi jika memperpanjang umur ekonomis dan nilai residu, sehingga nilai buku bertambah besar dan mempengaruhi perhitungan depresiasi. 2. Penggantian Penggantian adalah biaya yang dikeluarkan untuk mengganti aset atau suatu bagian aset dengan unit yang baru dengan tipe yang sama.

3. Improvement Improvement adalah penggantian suatu aset dengan aset yang baru untuk memperoleh kegunaan yang lebih besar. Perbaikan dengan biaya yang relative kecil diperlakukan seperti reparasi biasa, tetapi perbaikan dengan biaya relative besar dicatat sebagai aset baru. 4. Penambahan Penambahan adalah memperbesar atau memperluas fasilitas suatu aset seprti penambahan ruang dalam pembangunan, ruang parker, serta penambahan alat pada mesin pabrik yang dapat meminimalisir pencemaran. Biaya yang timbul dalam penambahan dikapitalisasi menambah harga perolehan aset dan didepresiasi selama umur ekonomisnya. 5. Rearrangement Biaya biaya yang dikeluarkan untuk penyusunan kembali atau perubahan route produksi, atau untuk mengurangi biaya produksi jika jumlahnya cukup berarti dan menfaatnya akan dirasakan lebih dari satu periode akuntansi maka harus dikapitalisasi. Biaya tersebut dikapitalisasi sebagai biaya dibayar dimuka atau beban yang ditangguhkan dan akan diamortisasi ke periode yang memperoleh manfaat rearrangement.

DISPOSISI ASET TETAP 1. Penjualan (Sales) Langkah-langkah yang harus diperhatikan : Tentukan nilai buku dari aktiva yang dijual tersebut ( Harga Perolehan Akumulasi Penyusutan ) Bandingkan nilai buku dengan harga jualnya Jika harga jual > nilai buku = laba Jika harga jual < nilai buku = rugi Penyusutan harus dicatat selama periode waktu antara tanggal ayat jurnal penyusutan terakhir dibuat dan tanggal penjualan. Contoh : Mesin yang dibeli pada tanggal 1 Februari 2002 dengan harga Rp. 5.700.000-, pada tanggal 1 Juli 2006 dijual dengan harga Rp. 1.200.000-,. Mesin tersebut ditaksir berumur 5 tahun, didepresiasi / disusutkan menggunakan metode garis lurus, dan taksiran nilai residu Rp. 450.000-,. Penjualan pada tanggal 1 Juli 2006 dicatat :

Depreciation Expense - Machine Rp. 525.000 Accumulated depreciation Machine Rp. 525.000 (Penyusutan 6 Bulan : 6/12 x 1/5 x (Rp. 5700.000 Rp. 450.000) = Rp. 525.000) Ayat jurnal untuk penjualan aset : Cash Rp. 1.200.000 Accumulated depreciation Machine Rp. 4.637.500 Machine Rp. 5.700.000 Gain on sale of Machine Rp. 137.500 Perhitungan : Harga jual Rp. 1.200.000 Nilai Buku Mesin : Harga perolehan Rp. 5.700.000 Akumulasi penyusutan : 2002 : 11 bulan = Rp. 962.500 2003 : 12 bulan = Rp. 1.050.000 2004 : 12 bulan = Rp. 1.050.000 2005 : 12 bulan = Rp. 1.050.000 2006 : 6 bulan = Rp. 525.000 Rp. 4.637.500 Rp. 1.062.500 Laba Penjualan Aset tetap Rp. 137.500

DISPOSISI ASET TETAP 2. Pertukaran (Exchange) Dalam pertukaran Aset Tetap, jenis pertukarannya ada beberapa kemungkinan : Pertukaran Aset Tetap yang tidak sejenis Yaitu pertukaran yang fungsi dan sifat aset tetapnya tidak sama. Hal-hal yang perlu diperhatikan: a. Tentukan nilai buku dari aset lama b. Bandingkan nilai buku aset lama dengan harga pasarnya c. Harga perolehan aset baru d. Laba/rugi dari pertukaran aset yang sejenis harus diakui Contoh : PT IMB menukarkan sebuah kendaraan miliknya dengan sebidang tanah. Dalam pertukaran ini PT IMB menambah dengan uang kas sebesar Rp. 10.000.000 Kendaraan tersebut harga perolehannya Rp. 35.000.000 akumulasi penyusutan sampai saat terjadinya pertukaran adalah Rp. 7.000.000 Harga pasar kendaraan tersebut sampai hari ini Rp. 30.000.000

Perhitungan : Harga perolehan kendaraan Rp. 35.000.000 Akumulasi Penyusutan Rp. 7.000.000 Nilai buku kendaraan Rp. 28.000,000 Harga pasar kendaraan Rp. 30.000.000 Laba pertukaran Rp. 2.000.000 Harga perolehan aset baru : Harga Pasar Kendaraan Rp. 30.000.000 Uang Kas Yang Dibayar Rp. 10.000.000 Rp. 40.000.000 Jurnal : Land Rp. 40.000.000 Accumulated Depreciation Vehicle Rp. 7.000.000 Vehicle Rp. 35.000.000 Cash Rp. 10.000.000 Gain on exchange of Vehicle Rp. 2.000.000

DISPOSISI ASET TETAP Pertukaran Aset Tetap sejenis Yang dimaksud dengan pertukaran aktiva yang sejenis adalah pertukaran aset tetap yang jenis dan fungsinya sama. Hal Yang perlu diperhatikan: a. Harga perolehan aset baru dicatat sebesar nilai buku aset lama, Jika harga pasar aset lama > nilai buku aset lama b. Harga perolehan aset baru dicatat sebesar harga pasar aset baru, jika harga pasar aset lama < nilai buku aset lama c. Laba tidak diakui, rugi diakui Contoh : PT. Fi menukarkan peralatannya dengan harga perolehan Rp. 18.000.000 dengan akumulasi penyusutan Rp. 12.000.000 dan nilai pasarnya Rp. 5.500.000 dengan peralatan yang jenisnya sama dari PT. Fa yang harga perolehanya Rp. 24.000.000 dengan akumulasi penyusutan menurut pembukuan PT. Fa Rp. 15.000.000 dan harga pasarnya Rp. 5.500.000.

PT. Fi PT. Fa Harga perolehan Rp. 18.000.000 Rp. 24.000.000 Akumulasi penyusutan Rp. 12.000.000 Rp. 15.000.000 Nilai buku Rp. 6.000.000 Rp. 9.000.000 Harga pasar Rp. 5.500.000 Rp. 5.500.000 Rugi pertukaran Rp. 500.000 Rp. 3.500.000

Jurnal PT. Fi: Equipment (new) Rp. 5.500.000 Accumulated Depreciation Rp. 12.000.000 Loss on exchange of Assets Rp. 500.000 Equipment (old) Rp. 18.000.000 Jurnal PT. Fa : Equipment (new) Rp. 5.500.000 AccumulateDepreciation Rp. 15.000.000 Loss on exchange of Assets Rp. 3.500.000 Equipment Rp. 24.000.000

DISPOSISI ASET TETAP Penghapusan Aset Karena Tidak Digunakan Lagi (Disposal) Penghapusan aset dimaksudkan apabila aset tersebut sudah tidak digunakan lagi. Hal yang perlu diperhatikan pada penghapusan aset tetap pada prinsipnya sama dengan penjualan aset tetap, hanya didalam penghapusan aset tetap nilai buku dari aset tersebut merupakan kerugian ( loss on disposal of Assets ) Contoh : Sebuah mesin dihapuskan dari catatan perusahaan karena tidak dapat digunakan lagi, harga perolehan mesin tersebut Rp. 25.000.000 sampai dengan saat ini nilai penyusutan mesin tersebut adalah Rp. 15.000.000 Perhitungan : Harga perolehan mesin Rp. 25.000.000 Akumulasi Penyusutan (Rp. 15.000.000) Nilai Buku/ Kerugian Rp. 10.000.000 Jurnal : Accumulated Depreciation Machine Rp. 15.000.000 Loss on disposal of Plant Asset Rp. 10.000.000 Machine Rp. 25.000.000

TUGAS 1) Perusahaan membeli computer padatanggal 31 desember 2010 dengan harga 30.000.000. Membayar uang senilai 12.000.000, dan sisanya akan dilakukan cicilan sebanyak 5x per bulan dengan nilai yang sama setiap pembayarannya. Karena dilakukan pencicilan, maka perusahaan dikenakan bunga sebesar 5%/tahun. Buatlah jurnal atas transaksi tersebut! 2) Perusahaan membangun sebuah gedung dengan biaya konstruksi yang disetujui senilai Rp1.900.000.000.000 dilakukan pembayaran dengan 10 tahap setiap bulan. Setiap pembayaran perusahaan dikenakan biaya administrasi bank senilai 200.000. Buatlah jurnal atas transaksi tersebut!

TUGAS 3) Perusahaan memiliki mesin lama dengan nilai perolehan sebesar 751.000.000. Mesin sudah di susutkan senilai 29.500.000. Mesin tersebut akan ditukar dengan mesin baru senilai 810.000.000. Perusahaan membeli mesin baru dengan cara menukar mesin lama dan membayar uang tunai senilai 142.000.000. Buatlah jurnal yang diperlukan! 4) Perusahaan memiliki kendaraan tua dengan harga perolehan 75.200.000 dan nilai penyusutan 21.100.000. Kendaraan tersebut sudah tidak bisa dipakail agi. Perusahaan memutuskan untuk menjual kendaraan tersebut dengan harga 12.000.000. Tetapi perusahaan memiliki opsi lain, jika kendaraan tersebut dibuang saja, maka perusahaan harus membayar biaya pembuangan senilai 1.000.000. -Buatlah jurnal atas penjualan mobil tua -Buatlah jurnal atas pembuangan mobil tua

Daftar Pustaka Kieso & Weygandt. (2007). Intermediate Accounting Jilid 1. E. 12, Erlangga. Kieso, Weygandt, dan Warfield. 2011. Intermediate Accounting IFRS Edision. Volume Pertama. United States of America: Wiley

Terima Kasih Angela Dirman, SE., M.Ak