III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 28 Bandar Lampung.

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 31 Bandar Lampung. Populasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bandarlampung.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Sribhawono.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian akan dilaksanakan di SMP Negeri 7 Kotabumi. Populasi yang diambil

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 8 Bandar Lampung. Populasi dalam

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran 2014/2015 di SMP

III. METODE PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Muhammadiyah

III. METODE PENELITIAN. Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 262 siswa dan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Ngambur Pesisir Barat. Populasi

III. METODE PENELITIAN. yang terdiri dari 7 kelas yaitu kelas VIIIA - VIIIG. Pengambilan sampel dengan

METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Al-Kautsar Bandar

III. METODE PENELITIAN. SMP Negeri 1 Anak Ratu Aji, Lampung Tengah Tahun Pelajaran 2012/2013 yang

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 1

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandarlampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 29 Bandar Lampung. Populasi yang

A. Populasi dan Sampel

III. METODE PENELITIAN. SMP Negeri 1 Terbanggi Besar Tahun Pelajaran 2012/2013 Kelas VIII semester

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 3 Bandarlampung yang

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI Jurusan Bangunan

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 4

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di MAN 1 Bandar Lampung dengan populasi seluruh

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran di SMP

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri I Ketapang. penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri I Ketapang yang

METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 21 Bandarlampung

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Terbanggi Besar. Populasi dalam

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Matlaul Anwar Padangcermin.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 10 Bandarlampung pada semester

METODE PENELITIAN. Bandarlampung Tahun Ajaran 2013/2014 dengan jumlah siswa sebanyak 200

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandar Lampung yang terletak di

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Mitra Bakti

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Mathla ul Anwar Gisting. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Bandar Lampung semester genap tahun pelajaran 2012/2013 yang terdistribusi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Bangunrejo. Populasi yang diteliti

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Tunas Mekar Indonesia yang terletak di Jalan

III. METODE PENELITIAN. pada semester genap tahun pelajaran 2013/2014. Kelas VIII di SMP

METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri 23

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester ganjil SMP

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandarlampung yang terletak di Jl.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP IT Nurul Iman Pesawaran yang terletak di di

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas VII MTs Al-Hikmah Bandar

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP TMI Roudlotul Qur an Metro yang terletak di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Bandarlampung Kota Bandar

METODE PENELITIAN. terdiri dari 6 kelas jurusan manajemen (Akuntansi, Pemasaran dan Perkantoran).

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandar Lampung yang

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII MTs Al-Hikmah

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Way Pengubuan kabupaten Lampung

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 20 Bandarlampung. Populasi dalam

METODE PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII Mts Al Hikmah

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Xaverius 2 Bandarlampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas VIII SMP Negeri 2

III. METODE PENELITIAN. Bandar Lampung. Kelas X di SMK Muhammadiyah 2 Bandar Lampung terdiri

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester genap SMP

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Darul Huffaz Pesawaran yang terletak di jalan

III. METODE PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 12 Bandarlampung

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 22 Bandarlampung semester genap

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti tidak mampu mengontrol sepenuhnya variabel-variabel yang mungkin

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 7 Bandar Lampung yang terletak di Jl.

III. METODE PENELITIAN. SMPN 5 Bandar Lampung tahun pelajaran 2012/2013 yang terdiri dari enam kelas

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen semu (quasi experiment). Kelompok

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII pada semester genap

III. METODE PENELITIAN. 3 kelas yaitu VIII-A, VIII-B, VIII-C,. Sedangkan sampel dalam penelitian ini

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 1

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 1 Terbanggi Besar yang terletak di desa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimen. Adapun

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Bandarlampung. Populasi dalam

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 25 Bandar Lampung semester genap

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 25 Bandar Lampung yang terletak di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 13 Bandarlampung yang beralamat di

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 8 Bandar

BAB III METODE PENELITIAN. penuh. Desain yang digunakan peneliti adalah Pretest-Posttest Control Group

METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMPN 1 Pringsewu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bendungan Uwai, Kecamatan Bangkinang, Kabupaten Kampar.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di SMA Negeri 1 Terusan Nunyai yang terletak

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini tergolong dalam penelitian kuantitatif jenis quasi eksperimen.

BAB III METODE PENELITIAN. berbasis masalah open-ended bila dibandingkan dengan pembelajaran

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 2

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandar Lampung yang terletak di

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 17 Bandarlampung yang terletak di

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 2 Natar

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 03 Februari 2014 sampai dengan 7 Juli 2014

METODE PENELITIAN. kualitatif yaitu untuk menggambarkan kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Pekalongan. Populasi dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini yaitu seluruh seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 29

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 yaitu mulai tanggal 13 Januari sampai 29 Januari 2014 di SMP N 1

BAB III METODE PENELITIAN. penuh. Desain yang digunakan peneliti adalah Pretest-Posttest Control Group

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh. Desain yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

METODE PENELITIAN. sebanyak 145 siswa yang terdistribusi ke dalam lima kelas (VIII A VIII E).

Transkripsi:

19 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 28 Bandar Lampung. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII yang terdistribusi ke dalam delapan kelas, yaitu kelas VIII.A, VIII.B, VIII.C, VIII.D, VIII.E, VIII.F, VIII.G, dan VIII.H. Berikut ini disajikan distribusi kelas VIII SMP Negeri 28 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014. Tabel 3.1 Distribusi Siswa Kelas VIII SMP Negeri 28 Bandar Lampung No. Kelas Jumlah Siswa 1 VIII.A 24 2 VIII.B 24 3 VIII.C 24 4 VIII.D 24 5 VIII.E 23 6 VIII.F 24 7 VIII.G 24 8 VIII.H 23 Jumlah siswa 190 Sumber : Dokumentasi SMP Negeri 28 Bandar Lampung Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik purposive random sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.

20 Pertimbangan yang dimaksud adalah siswa dari populasi yang ada diajar oleh guru yang sama. Selain itu pertimbangan lain yang digunakan yaitu karena di sekolah tersebut tidak adanya kelas unggulan. Random karena setelah melakukan pertimbangan tersebut, maka pengambilan sampel dilakukan secara undian. Tahap-tahap pengambilan sampel ini adalah sebagai berikut. 1. Mencari data awal (nilai ujian semester genap) dari guru kelas VIII SMP Negeri 28 Bandar Lampung 2. Menghitung rata-rata nilai ujian semester genap untuk setiap kelas 3. Menentukan dua kelas dengan nilai rata-rata kelas yang relatif sama. Dari dua kelas tersebut, satu kelas dipilih sebagai kelas yang menerapkan Think Pair Share dan satu kelas lagi dipilih sebagai kelas yang menerapkan pembelajaran konvensional. 4. Diasumsikan bahwa kelas dengan nilai rata-rata yang relatif sama memiliki kemampuan awal yang sama. Adapun data rata-rata nilai ujian semester genap siswa kelas VIII SMP Negeri 28 Bandar Lampung sebagai berikut. Tabel 3.2 Data Rata-Rata Nilai Ujian Semester Genap Siswa Kelas VIII SMP Negeri 28 Bandar Lampung No Kelas Nilai Rata-rata 1 VIII.A 41.84 2 VIII.B 40.28 3 VIII.C 40.21 4 VIII.D 41.18 5 VIII.E 41.34 6 VIII.F 38.96 7 VIII.G 35.73 8 VIII.H 34.59 Rata-rata nilai kelas 39,02

21 Berdasarkan data rata-rata nilai ujian semester siswa kelas VIII SMP Negeri 28 Bandar Lampung diperoleh bahwa rata-rata nilai ujian semester genap siswa kelas VIII adalah 39,02. Dari rata-rata nilai kelas tersebut diperoleh bahwa kelas VIII.B dipilih sebagai kelas yang menggunakan pembelajaran Think Pair Share, kelas VIII.C sebagai kelas yang menggunakan pembelajaran konvensional, dan kelas VIII.F sebagai kelas uji coba instrumen tes. Apabila ditinjau dari hasil ujian semester genap kelas, VIII.F memiliki rata-rata yang jauh di bawah kelas VIII.B dan VIII.C. Namun, kelas VIII.F memulai pembelajaran lebih awal dari kelas lainnya. Hal ini tentu mengakibatkan kelas VIII.F juga menyelesaikan materi pembelajaran lebih awal pula dibandingkan kelas lainnya. Oleh karena itu, kelas VIII.F dinilai lebih layak secara teknis untuk dijadikan kelas uji coba sebab materi yang akan diujikan dalam soal telah mereka pelajari. B. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu (quasi experiment). Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah posttest only control group design. Pada penelitian ini, diberikan perlakuan berupa Think Pair Share pada kelas eksperimen yang kemudian rata-rata nilai hasilnya dibandingkan dengan kelas kontrol yang diberikan perlakuan berupa pembelajaran konvensional. Posttest only control group design menurut Furchan (1982 : 368) adalah sebagai berikut. Tabel 3.3 Skema Desain Penelitian Kelompok Perlakuan Posttest Eksperimen Think Pair Share Y 1 Kontrol Pembelajaran Konvensional Y 2

C. Prosedur Penelitian 22 Adapun prosedur dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Obseravasi awal, yaitu melihat kondisi di lapangan seperti jumlah kelas yang ada, jumlah siswa, dan cara mengajar guru matematika. 2. Menentukan sampel penelitian. 3. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk kelas yang mengikuti Think Pair Share dan kelas yang mengikuti pembelajaran konvensional. 4. Menyiapkan instrumen tes penelitian berupa tes kemampuan pemahaman konsep matematis dengan terlebih dahulu membuat kisi-kisi posttest sesuai dengan indikator pembelajaran dan indikator kemampuan pemahaman konsep. Adapun indikator kemampuan pemahaman konsep matematis menurut 5. Menyiapkan lembar kerja kelompok pada kelas yang mengikuti Think Pair Share. 6. Melakukan validasi instrumen tes. 7. Melakukan uji coba instrumen tes. 8. Melakukan perbaikan instrumen tes bila diperlukan. 9. Melaksanakan perlakuan pada kelas yang mengikuti Think Pair Share. 10. Mengadakan posttest pada kelas yang mengikuti Think Pair Share dan kelas yang mengikuti pembelajaran konvensional. 11. Menganalisis data. 12. Membuat laporan.

D. Teknik dan Teknik Pengumpulan Data 1. Data Penelitian 23 Data dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yaitu data berupa nilai yang diperoleh melalui tes kemampuan pemahaman konsep matematis yang dilakukan setelah dilakukan pembelajaran Faktorisasi Aljabar. 2. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes. Tes yang digunakan berupa tes kemampuan pemahaman konsep matematis yang berbentuk uraian pada pokok bahasan faktorisasi aljabar. Pemberian tes ini bertujuan untuk mengetahui rata-rata kemampuan pemahaman konsep matematis siswa pada kelas yang mengikuti Think Pair Share dan kelas yang mengikuti pembelajaran konvensional. Selanjutnya data kemampuan pemahaman konsep matematis siswa yang diperoleh pada kelas yang mengikuti Think Pair Share dan kelas yang mengikuti pembelajaran konvensional dibandingkan untuk mengetahui pengaruh dari model pembelajaran Think Pair Share. E. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes uraian. Tes ini dilakukan satu kali, yaitu tes kemampuan pemahaman konsep matematis siswa (posttest). Penyusunan perangkat tes ini dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut. 1. Melakukan pembatasan materi yang diujikan. Pada penelitian ini materi yang diujikan adalah Faktorisasi Aljabar.

2. Menentukan tipe soal. 24 3. Menentukan jumlah butir soal. Dalam penelitian ini jumlah butir soal yang digunakan untuk tes kemampuan pemahaman konsep matematis siswa sebanyak sembilan butir soal. 4. Menentukan waktu mengerjakan soal. 5. Membuat kisi-kisi soal berdasarkan indikator pembelajaran. 6. Menuliskan petunjuk mengerjakan soal, kunci jawaban, dan penentuan skor. 7. Menulis butir soal. 8. Mengujicobakan soal. 9. Menganalisis validitas, reliabilitas, daya pembeda dan tingkat kesukaran. Adapun pedoman penyekoran tes kemampuan pemahaman konsep diadaptasi dari Sartika yang telah dimodifikasi dan disesuaikan dengan indikator pemahaman konsep matematis siswa yang digunakan pada materi yang diajarkan. Pedoman penyekoran tes kemampuan pemahaman konsep matematis ini disajikan pada lampiran B.2. Untuk mendapatkan data yang akurat, maka instrumen yang digunakan dalam penelitian ini harus memenuhi kriteria tes yang baik, yaitu memiliki validitas tes, reliabilitas tes, daya pembeda butir tes, dan tingkat kesukaran butir tes. 1) Validitas Instrumen Validitas tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi dan validitas butir soal.

a). Validitas Isi 25 Validitas isi merupakan validitas yang diperhitungkan melalui pengujian terhadap isi alat ukur dengan analisis rasional. Menurut Wakhinuddin (2010), pertanyaan yang dicari jawabannya dalam validasi ini adalah sejauh mana item-item dalam suatu alat ukur harus komprehensif isinya akan tetapi harus pula memuat hanya isi yang relevan dan tidak keluar dari batasan tujuan ukur. Validitas isi dari suatu instrumen pemahaman konsep matematis dapat diketahui dengan jalan membandingkan antara butir soal dalam instrumen dengan indikator pemahaman konsep matematis dan indikator yang akan dicapai dalam pembelajaran. Hal ini dilakukan untuk melihat apakah hal-hal yang tercantum dalam indikator yang akan dicapai dalam pembelajaran sudah terwakili dalam tes kemampuan pemahaman konsep matematis tersebut atau belum terwakili. Dengan asumsi bahwa guru mata pelajaran matematika mengetahui dengan benar kurikulum SMP, maka validitas instrumen tes ini didasarkan pada penilaian guru mata pelajaran matematika. Berdasarkan penilaian guru mitra, soal yang digunakan telah dinyatakan valid (lihat pada Lampiran B.4) b) Validitas Butir Soal Validitas butir soal yaitu ketepatan butir tes dalam mengukur apa yang seharusnya diukur. Teknik yang digunakan untuk menguji validitas butir soal dilakukan dengan menggunakan rumus koefisien korelasi product moment, dengan angka kasar sebagai berikut:

(dalam Widoyoko, 2012: 137) dengan: = Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y N = Jumlah Siswa = Jumlah skor siswa pada setiap butir soal = Jumlah total skor siswa = Jumlah hasil perkalian skor siswa pada setiap butir dengan total skor Penafsiran harga korelasi dilakukan dengan membandingkan dengan harga kritik untuk validitas butir instrumen, yaitu 0,3. Artinya apabila lebih besar atau sama dengan 0,3, nomor butir tersebut dikatakan valid dan memuaskan (Widoyoko, 2012:143). Berdasarkan perhitungan data hasil uji coba (Lampiran C.1) diperoleh validitas setiap butir soal yang disajikan dalam Tabel 3.4 : Tabel 3.4 Validitas Butir Item Soal Nomor 5 1a 1b 2a 2b 3a 3b 4a 4b Item Soal r xy 0,81 0,76 0,63 0,70 0,72 0,82 0,70 0,75 0,73 Interpretasi Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid 2) Reliabilitas Setelah perangkat tes dinyatakan valid, kemudian instrumen tes diujicobakan pada kelas di luar sampel. Uji coba instrumen tes ini ditujukan untuk mengetahui tingkat reliabilitas tes. Perhitungan reliabilitas instrumen tes dalam penelitian ini menggunakan reliabilitas total dari semua butir soal. Perhitungan ini didasarkan pada pendapat Sudijono (2011 : 208-209) yang menyatakan bahwa untuk menghitung reliabilitas dapat digunakan rumus Alpha, yaitu :

* + [ ] Keterangan : = Reliabilitas yang dicari = Jumlah varians skor tiap-tiap item = Varians total = Banyaknya item angket Dengan, Keterangan : ( ) = Jumlah kuadrat skor total = Skor total = Banyaknya responden Menurut Sudijono (2011 : 209), apabila koefisien tes (r 11 ) lebih besar atau sama dengan 0,70 maka instrumen tes yang diujikan memiliki reliabilitas yang tinggi. Berdasarkan hasil perhitungan uji coba instrumen tes, diperoleh bahwa nilai koefisien reliabilitas tes adalah 0,80. Hal ini menunjukkan bahwa instrumen tes yang diujicobakan memiliki reliabilitas yang tinggi sehingga instrumen tes ini dapat digunakan untuk mengukur kemampuan pemahaman konsep matematis siswa. Tingginya reliabilitas tes yang didapat karena sebelum dilaksanakannya uji coba, soal tes diperlihatkan kepada guru dan kelas yang akan dipakai untuk uji coba diberitahu terlebih dahulu. Hal ini bertujuan agar guru bisa memberi masukan apabila ada soal yang dinilai kurang layak untuk diujikan dan siswa bisa mempelajari kembali materi-materi yang akan diujikan didalam tes tersebut. Hasil perhitungan reliabilitas uji coba soal dapat dilihat pada Lampiran C.1.

3) Daya Pembeda (DP) 28 Teknik yang digunakan untuk menghitung daya pembeda bagi tes bentuk uraian adalah dengan menghitung perbedaan dua buah rata-rata yaitu antara rata-rata kelas atas dengan rata-rata kelas bawah untuk tiap-tiap item. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut. Keterangan : = Daya Pembeda = Rata-rata skor kelompok atas pada butir soal yang diolah = Rata-rata skor kelompok bawah pada butir soal yang diolah = Skor maksimum butir soal yang diolah Hasil perhitungan daya pembeda diinterpretasikan berdasarkan klasifikasi sebagai berikut. Tabel 3.5 Interpretasi Nilai Daya Pembeda Nilai Interpretasi Negatif DP 0.9 Sangat Buruk 0.10 DP 0.19 Buruk 0.20 DP 0.29 Agak baik, perlu direvisi 0.30 DP 0.49 Baik DP 0.50 Sangat Baik To (dalam Noer, 2010) Kriteria yang digunakan dalam instrumen tes kemampuan pemahaman konsep matematis siswa adalah soal dengan daya pembeda 0,30. Hasil perhitungan daya pembeda butir item soal yang telah diujicobakan disajikan pada Tabel 3.6. Dengan melihat hasil perhitungan daya pembeda butir item soal yang diperoleh, maka instrumen tes yang sudah diujicobakan telah memenuhi kriteria daya

pembeda soal yang sesuai dengan kriteria yang diharapkan. 29 Hasil perhitungan daya pembeda butir item soal dapat dilihat pada Lampiran C.2. Tabel 3.6 Daya Pembeda Butir Item Soal No. Butir Item Nilai DP Interpretasi 1a 0,33 Baik 1b 0,36 Baik 2a 0,38 Baik 2b 0,33 Baik 3a 0,43 Baik 3b 0,40 Baik 4a 0,42 Baik 4b 0,87 Sangat baik 5 0,44 Baik 4). Tingkat Kesukaran (TK) Sudijono (2008 : 372) mengungkapkan bahwa untuk menghitung tingkat kesukaran suatu butir soal digunakan rumus berikut. Keterangan : = Tingkat kesukaran butir tes ke-i = Rataan skor siswa pada butir ke-i = Skor maksimum butir ke-i Interpretasi tingkat kesukaran suatu butir soal dalam penelitian ini menggunakan kriteria sebagai berikut.

Tabel 3.7 Interpretasi Nilai Tingkat Kesukaran Soal Nilai Interpretasi Sangat Sukar Sukar Sedang Mudah Sangat Mudah Sudijono (2008 : 372) Untuk keperluan pengambilan data dalam penelitian ini, digunakan butir-butir soal dengan tingkat kesukaran 0,16 TK 0,85. Hasil perhitungan tingkat kesukaran uji coba soal, diperoleh hasil tingkat kesukaran yang disajikan pada Tabel 3.8. Dengan melihat hasil indeks tingkat kesukaran yang diperoleh, semua butir item soal memiliki indeks tingkat kesukaran lebih dari 0,16 dan kurang dari atau sama dengan 0,85. Hal ini berarti bahwa butir item soal tes kemampuan pemahaman konsep memiliki interpretasi mulai dari mudah, sedang, dan sukar. Oleh karena itu, instrumen tes dapat digunakan untuk mengukur kemampuan pemahaman konsep matematis siswa. Hasil perhitungan tingkat kesukaran butir item soal dapat dilihat pada Lampiran C.2. Tabel 3.8 Tingkat Kesukaran Butir Item Soal No. Butir Item Indeks TK Interpretasi 1a 0,81 Mudah 1b 0,65 Sedang 2a 0,63 Sedang 2b 0,63 Sedang 3a 0,63 Sedang 3b 0,70 Sedang 4a 0,56 Sedang 4b 0,58 Sedang 5 0,26 Sukar

31 F. Teknik Analisis Data Data dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan uji kesamaan dua ratarata yaitu, uji t. Sebelum melakukan uji t, terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat berupa uji normalitas dan uji homogenitas. 1. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang diambil dari sampel penelitian yang terpilih merepresentasikan populasinya atau tidak. Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan uji Chi- Kuadrat. Menurut Sudjana (2005: 273), langkah-langkah uji normalitas adalah sebagai berikut. a) Hipotesis H 0 : data berasal dari populasi yang berdistribusi normal H 1 : data tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal b) Taraf Signifikansi Taraf signifikansi yang digunakan, c) Statistik Uji O E 2 k x 2 i i i 1 E i Keterangan : x 2 O i E i k = Harga Chi-Kuadrat = Frekuensi pengamatan = Frekuensi yang diharapkan = Banyaknya kelas interval

32 d) Keputusan Uji Tolak H 0 jika dengan taraf = 5% dan dk = (k 3). Terima H 0 jika sebaliknya. Hasil perhitungan uji normalitas diberikan pada Tabel 3.9 di bawah ini. Tabel 3.9 Hasil Uji Normalitas Data Kemampuan Pemahaman Konsep Kelas Keputusan Uji TPS 4,4456 H 7,8150 0 diterima PK 6,5093 H 0 diterima Dari hasil perhitungan uji normalitas di atas, diperoleh bahwa pada kedua kelas lebih kecil dari nilai dengan taraf signifikan α = 5%, yang berarti terima H 0. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa data kemampuan pemahaman konsep matematis siswa yang mengikuti Think Pair Share dan kelas yang mengikuti pembelajaran konvensional berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Perhitungan uji normalitas dapat dilihat pada Lampiran C.5 dan C.6. 2. Uji Homogenitas Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah kedua kelompok populasi memiliki varian yang sama (homogen) atau tidak. Uji homogenitas varian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah uji F. Berikut ini adalah langkah-langkah uji homogenitas menurut Sudjana (2005: 249). a) Hipotesis H 0 : H 1 : (varian kedua kelompok populsi homogen) (varian kedua kelompok populasi tidak homogen)

33 b) Taraf Signifikansi Taraf signifikansi yang digunakan c) Statistik Uji Untuk menguji hipotesis digunakan statistik: d) Keputusan Uji Tolak H 0 jika, dengan didapat dari daftar distribusi F dengan peluang 1/2α dan derajat kebebasan masing-masing sesuai dengan dk pembilang dan penyebut. Hasil perhitungan uji homogenitas data kemampuan pemahaman konsep pada kelas yang menggunakan Think Pair Share dan kelas yang menggunakan pembelajaran konvensional disajikan pada Tabel 3.10 berikut. Tabel 3.10 Uji Homogenitas Data Kemampuan Pemahaman Konsep Kelas Varians (s 2 ) Dk Kriteria TPS 283,21 23 1,11 2,01 H 0 diterima PK 315,65 23 Berdasarkan hasil perhitungan uji homogenitas yang telah dilakukan, diperoleh bahwa lebih kecil dari, yang berarti terima H 0. Dengan demikian, hasil perhitungan uji homogenitas menunjukkan bahwa data kemampuan pemahaman konsep matematis siswa dari kedua kelompok populasi memiliki varian yang sama atau homogen. Perhitungan uji homogenitas dapat dilihat pada Lampiran C.7.

3. Uji Hipotesis 34 Setelah melakukan uji normalitas dan homogenitas data, diperoleh bahwa data dari kedua sampel berdistribusi normal dan memiliki varian yang sama. Menurut Sudjana (2005 : 243), apabila data dari kedua sampel berdistribusi normal dan memiliki varian yang sama maka analisis data dilakukan dengan menggunakan uji kesamaan dua rata-rata, yaitu uji t. Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. H 0 : μ 1 = μ 2 (kemampuan pemahaman konsep matematis siswa kelas yang pembelajarannya Think Pair Share sama dengan kemampuan pemahaman konsep matematis siswa kelas yang pembelajarannya konvensional) H 1 : μ 1 μ 2 (kemampuan pemahaman konsep matematis siswa kelas yang pembelajarannya Think Pair Share tidak sama dengan kemampuan pemahaman konsep matematis siswa kelas yang pembelajarannya konvensional) Untuk menguji hipotesis menggunakan statistik uji sebagai berikut. dengan n 1 s 2 n 1 s 2 s 2 1 1 2 2 n 1 n 2 2 Keterangan: = rata-rata skor posttest pada kelas eksperimen

= rata-rata skor posttest pada kelas kontrol n 1 = banyaknya subyek kelas eksperimen n 2 = banyaknya subyek kelas kontrol = varians kelompok eksperimen = varians kelompok kontrol = varians gabungan 35 Dengan kriteria pengujian: terima H 0 jika t hitung t 1 dengan derajat kebebasan dk = (n 1 + n 2 2) dengan taraf signifikan. Untuk nilai t lainnya H 0 ditolak. Jika H 1 diterima, maka pengujian dilanjutkan dengan hipotesis sebagai berikut. (kemampuan pemahaman konsep matematis siswa dengan model pembelajaran Think Pair Share kurang dari kemampuan pemahaman konsep matematis siswa kelas dengan konvensional) (kemampuan pemahaman konsep matematis siswa dengan model pembelajaran Think Pair Share lebih dari kemampuan pemahaman konsep matematis siswa dengan model pembelajaran konvensional) Kriteria uji : tolak H 0 jika.