Tay Sing Ci Sing Sian Su Khonghucu (Da Cheng Zhi Sheng Xian Shi Gongfuzi) Nabi Khongcu bernama Khiu alias Tiong Ni (Putra laki laki ke dua dari bukit Ni), beliau terlahir di Kwat Lie dusun Chiang Ping, wilayah Coo Iep, negeri Lo; Ayah beliau bernama Siok Liang Hut dan ibu beliau bernama Gan Tien cay; Beliau dilahirkan pada jaman Chun Chiu saat raja muda Lo Siang Kong memerintah 22 tahun dan kaisar Ciu Ling Ong memerintah 21 tahun; pada tanggal 27 Pik Gwee 551 SM. Sebelum kelahiran beliau, Siok Liang Hut beserta Gan Tien Cay sering bersembahyang, memanjatkan doa ke hadirat Thian di ni Khiu (bukit Ni); Memohon agar dikaruniai seorang putra yang suci dan mulia, inilah sebabnya Nabi Khongcu diberi nama Khiu alias Tiong ni. Sedangkan sebutan Khong Hu cu (Khongcu) merupakan panggilan kehormatan yang berarti Guru Besar Khong. Simbol Tanda Gaib (Kam Sing) Thian telah berkenan atas doa suci seorang ibu yang khusuk penuh iman itu, suatu malam ibu Gian Tien cay beroleh penglihatan; Kedatangan Malaikat Bintang Utara (Pak Sien) dan berkata kepadanya: Engkau akan melahirkan seorang putra yang Nabi dan Engkau harus melahirkan di lembah Khong Song Benarlah, sejak itu ibu Gan Tien Cay mengandung dan pada saat kandungannya cukup umur, ibu Gan Tien Cay beroleh pandangan lain; Datangnya Malaikat Sari Lima Bintang (Ngo Sing) yang menuntun sang Kilin, hewan suci berwujud seperti seekor kijang atau anak lembu, bertanduk tunggal dan berbulu bagaikan sisik naga. Dari mulutnya menyembur sebuah Kitab Kumala (Giok Su) yang bertuliskan; Putra Air Suci yang akan menggantikan Dinasti Ciu yang sudah melemah, dan akan menjadi Raja tanpa Mahkota (Souw Ong) Menjelang kelahiran Nabi Khongcu; Muncul dua ekor naga (Ji Liong Jiauw Siet), turunnya Lima Malaikat Tua ke serambi rumah (Ngo Lo Kan Ting). Malam itu bintang utara memancarkan cahayanya yang gemilang, Lima Sari Bintang menyoroti (Ngo Sing Ci Ceng), dari jauh terdengar music yang merdu bergema (Tiauw Thian Ci Gak), sungai kuning (Huang Ho) yang biasanya bergolak mengalir dengan deras serta keruh berlumpur, sungguh ajaib, airnya menjadi bening dan tenang (Sing Jien Cut Ji Huang Ho Cheng), langit bersih jernih dan terang, bumi tenang damai tentram (Thian Cing Ti Cheng), angin bertiup sepoi sepoi membawakan kesejukan dan esoknya mentari bersinar hangat dan cemerlang. Saat Kelahiran Nabi Khongcu; Datang dua Bidadari, menuangkan wewangian memandikan ibu Gan Tien Cay dan setelah bayinya lahir muncul sumber air yang jernih dan hangat dari lantai dan kering kembali setelah sang bayi
dimandikan. Pada tubuh sang bayi Nampak tanda tanda luar biasa (Kam Sing) dan di dada sang bayi Nampak untaian huruf Ci Cok Ting Si Hu, yang bermakna; Yang akan menetapkan Hukum Suci Abadi dan membawakan damai bagi dunia Menerima Firman (Siu Bing) Sebagai wujud dan pengkokohan ke Nabi an nabi Khongcu yang terpilih oleh Thian sebagai Genta Rohani Nya (Thian Ci Bok Tok), seluruh kehidupan Nabi Khongcu dari muda hingga akhir hayatnya mengemban tugas suci (Misi Ilahi) tersebut. Pernyataan Nabi Khongcu tentang Misi Ilahi yang diembannya: Dalam usia 50 tahun, Aku telah mengerti Firman Thian (Lun Gi II : 4) Thian telah menyalakan Kebajikan dalam diri Ku (Lun Gi VII : 23) Sepeninggalan Raja Bun, bukankah ajaran ajarannya Aku yang mewarisi? Bila Thian hendak memusnahkan ajaran itu, Aku sebagai orang yang lebih kemudian tidak akan memperolehnya. (Lun Gi IX : 5) Pernyataan murid murid serta tokoh tokoh: Cu Khong berkata; Memang Thian telah menguntusnya sebagai Nabi. (Lun Gi IX : 6) Yu Jiak berkata; Nabi dan rakyat jelata ialah umat sejenis, Dialah (Nabi Khongcu) yang terpilih dan terlebih mulia. (Bingcu IIA : 2) Bingcu berkata : Nabi Khongcu adalah Nabi sepanjang masa, Si Sing yang lengkap, besar dan sempurna, Ciep Tai Sing. (Bingcu VB : 1) Petapa suci yang menjadi penjaga tapal batas negeri Gi menyatakan; Sudah lama dunia ingkar dari Jalan Suci, kini Thian menjadikan Nabi Khongcu sebagai Genta Rohani (Bok Tok). (Lun Gi III : 24) Pernyataan yang tersurat dan tersirat dalam literature klasik: Nabi Agung yang Sempurna, Ci Sing (Tiong Yong XXX) Yang Telah mencapai Puncak Iman, Ci Seng (Tiong Yong XXXI) Dalam Kitab Klasik Chun Chiu Hwi Yan Khong Tho tersurat: Nabi yang utama dan Sempurna, Gwan Sing Nabi dijelmakan bukan tanpa makna; Melainkan telah menetapkan hokum agar mengungkapkan kehendak Thian kepada manusia. Demikian Nabi Khongcu sebagai Thian Ci Bok Tok menetapkan hokum bagi dunia. Setelah sang Kilin terbunuh, Thian telah menurunkan Kitab Darah, Hiat Su; Hujan darah yang membentuk tulisan di Gerbang Lo Twan yang berbunyi: Segera siapkan Hukum Suci itu, telah tiba waktumu.
Dinasti Ciu akan hancur, Bintang Sapu akan muncul dari Timur, Kerajaan Chien akan bangkit dan menghancurkan ilmu pengetahuan serta kebudayaan : Kitab kitab Suci diporak porandakan, namun ajaranmu (ajaran Khong / agama Khonghucu) Tidak akan terputuskan Esoknya Cu He (murid Nabi) pergi menengok, terlihat olehnya tulisan merah darah itu telah pupus terbang menjelma menjadi seekor burung merah, Cik Niau. Kini yang nampak halimun putih yang membentuk tulisan yang disebut sebagai Peta yang mengungkapkan ke nabi an Nabi khongcu, Yan Khong Tho, didalamnya tertuliskan Peta hokum tersebut. Demikian Nabi Khongcu telah menerima Firman Thian, Siu Bing untuk melaksanakan perintah Nya, menetapkan ajaran yang selaras dengan hukum Nya, sebagai Thian Ci Bok Tok / Genta Rohani Nya, membimbing umat manusia agar hidup dalam jalan Nya. Penyempurnaan Tugas (Hong Sian) Sewaktu Nabi Khongcu sedang menyelesaikan penyusunan kitab kitab suci, yang terdiri dari Kitab Sanjak Si King, Kitab Hikayat Su King, Kitab Perubahan Ya King, Kitab Catatan Kesusilaan Lee Ki, Kitab Pernak pernik Jaman Chun Chiu Chun Chiu King, Kitab Catatan Musik Gak Ki, yang dikenal dengan sebutan Enam Untai Kitab, Liok King. Termasuk didalamnya Kitab Bhakti, Hauw King; Beliau mendapat kabar terbunuhnya hewan aneh bertanduk tunggal dalam kegiatan perburuan Pangeran Ay dari negeri Lo Lo Ay Kong. Demi dilihatnya hewan tersebut, berserulah Nabi Khongcu dengan suara sedih.itulah Kilin, mengapa engkau menampakkan diri? Mengapa engkau menampakkan diri? Selesai pulalah kiranya perjalan Ku.! Sejak itu Nabi Khongcu berpuasa dan bersuci diri sambil segera menyelesaikan penyusunan Kitab kitab suci yang sedang dikerjakannya. Setelah Nabi Khongcu menyelesaikan penulisan Kitab Chun Chiu, Chun Chiu King dan Kitab Bhakti, Hauw King; Disiapkannya altar sembahyang, bersama muridmuridnya menghadap kearah bintang Utara, dipukulnya alat dari batu yang nyaring bunyinya, lalu bersama sama berdiri melaksanakan upacara; Cing Cu (murid nabi) diperintah mendukung Kitab dari Sungai Ho dan Lo Kitab Perubahan, Ya King, menghadap utara. Dengan mengenakan pakaian berwarna merah, pakaian yang disebut Cian Ik, mengangkat pena (yang sebelumnya dicelupkan ke tinta merah) kea rah Bintang Utara lalu bersoja dan melapor kepada Thian tentang segala pekerjaan yang telah dilaksanakan (penyelesaian Kitab Bhakti sebanyak 4 jilid, Kitab Chun Chiu dan kitab dari Sungai Ho dan Lo sebanyak 81 jilid). Beliau bersabda: Kini telah cukup Khiu melaksanakan firman Thian bagi umat manusia; Khiu telah menyelesaikan penyusunan dan pembukuan Kitab Kitab Suci ini.
Bila telah tiba waktunya, Khiu siap kembali keharibaan Thian Setelah Nabi Khongcu bersabda, Thian berkenan menurunkan wewangian harum semerbak, lalu nampak awan gelap disebelah Utara, yang tidak lama kemudian berubah menjadi halimun putih turun sampai menyentuh tanah, namun tidak lama cuaca menjadi cerah gemilang disertai munculnya pelangi merah darah turun dari atas yang kemudian berubah menjadi sebongkah Batu Kumala Kuning, Huang Su, yang panjangnya tiga kaki dan berukir kata kata: Kitab Suci telah selesai dibukukan; Liu Kwi akan berkuasa dan dunia akan tunduk taat Dengan berlutut Nabi Khongcu menerimanya. Demikian Nabi Khongcu telah menggenapi Misi Ilahi yang Thian firmankan dengan Penyempurnaan Tugas Hong Sian. Mulai hari itu Nabi Khongcu mengakhiri kegiatan duniawinya. Suatu pagi Nabi Khongcu berjalan jalan dihalaman rumah sambil menyeret tongkat yang dipegang dibelakang punggungnya dan terdengar beliau menyanyikan sebuah lagu: Gunung Thay San runtuh, balok belandar patah dan selesailah riwayat sang Budiman Cu Khong kebetulan datang dan mendengar nyanyian itu segera menyahut dengan nyanyian pula: Bila Thay San runtuh, apakah yang boleh kulihat? Bila balok balok patah, dimana tempatku berpegang? Bila Sang Budiman gugur, siapakah sandaranku? Nabi Khongcu segera memanggil Cu Khong (murid nabi) dan bertanya mengapa ia begitu terlambat datang (Cu Khong sudah lama tidak bersua denga Nabi Khongcu karena menjalankan tugas). Nabi Khongcu mengajaknya masuk dan disitu Cu Khong bertanya mengapa tadi beliau bernyanyi seperti itu. Nabi Khongcu menjawab: Semalam Aku beroleh penglihatan duduk di dalam sebuah gedung Diantara dua tiang merah, ini mungkin karena Aku keturunan wangsa Ien (wangsa Ien bila meninggal dunia, peti jenasahnya ditaruh diantara dua tiang rumahnya) Tidak ada Raja Suci datang, siapa mau mendengarkan ajaran Ku? Kiranya sudah saatnya Aku meninggalkan dunia ini Demikian, sejak itu Nabi Khongcu tidak keluar rumah dan tujuh hari kemudian mangkatlah beliau kembali keharibaan Thian. Nabi Khongcu wafat dalam usia 72 tahun, pada tanggal 18 ji Gwee 479 SM, tatkala Pangeran Ay (Lo Ay Kong) memerintah 16 tahun. Beliau dimakamkan di kota Kiok Hu dekat Sungai Su Swie; dikenal juga dengan sebutan Hutan Marga Khong Khong Liem.
Gelar Nabi Khongcu 1. Ni Hu Bapak Ni; Oleh Ciu King Kong, Kaisar Dinasti Ciu dan Lo Ay Kong, Raja Muda Negeri Lo, pada abad 5 SM. 2. Sing Swan Ni Hu Bapak Ni Pemberita Agama Yang Sempurna; Oleh Raja raja dinasti Han Barat, sampai permulaan abad 2 Masehi. 3. Bu Sing Ni Hu Bapak Ni Nabi Yang Mewariskan Kitab Suci; Oleh Raja raja dinasti Han Timur, sampai permulaan abad 3 Masehi. 4. Coo Kok Kong Pangeran Negeri Coo dan Sian Su Ni Hu Bapak Ni Guru Purba; diberikan sejaman diatas. 5. Sian Sing Swan Hu Bapak Pemberita Agama nabi Purba; Oleh Raja Thay Cong dari Dinasti Tong, abad 7 Masehi. 6. Thay Su Maha Guru; Oleh Raja Koo Cong dari Dinasti Tong, abad 7 Masehi. 7. Liong Too Kong Pangeran Jalan Suci Yang Jaya; Oleh Raja Putri Bu Hou, akhir abad 7 Masehi. 8. Bun Swan Ong Raja Pemberita Kitab Suci; Oleh Raja Hian Cong dari Dinasti Tong, abad 8 Masehi. 9. Ci Sing Bun Swan Ong Nabi Agung Raja Pemberita Kitab Suci; Oleh Raja raja dinasti Song, abad 10 sampai abad 13 Masehi. 10. Thay Sing Ci Sing Bun Swan Ong Nabi Agung Raja Pemberita Kitab Suci Yang Besar Sempurna; Oleh Raja raja Dinasti Gwan (Mongol), abad 13 14 Masehi. 11. Ci Sing Sian Su Khongucu Nabi Agung Guru Purba Khonghucu; Oleh Raja raja Dinasti Bing, abad 14 17 Masehi. 12. Thay Sing Ci Sing Bun Swan Ong Nabi Agung Guru Purba Pemberita Kitab Suci Yang Besar Sempurna; Ci Sing Sian Su Khonghucu Nabi Agung Guru Purba Khonghucu; Ban Si Su Piau Guru Teladan Sepanjang Masa; Oleh Raja raja Dinasti Ching (Mancu), abad 17 20 Masehi. Hari Persembahyangannya: Tanggal 27 bulan 8 Khongcu lik; Hari Lahir Nabi Khongcu Tanggal 18 bulan 2 Khongcu lik; Hari wafat Nabi Khongcu Kong Tik Cun Ong Guang Ze Zun Wang Kong Tik Cun Ong yang berarti Raja Mulia yang memberi berkah melimpah, disebut juga Po An Cun Ong / Bao An Zun Wang (Raja Yang Memberikan Perlindungan Keselamatan). Beliau juga dimuliakan dengan sebutan: Kwee Sing Ong / Guo Sheng Wang, sebab berasal dari: kota Quanzhou kabupaten Nanan, propinsi Fu Jian. Beliau hidup pada jaman dinasti Song, sedang nama aslinya: Kwee Ang Hok / Guo Hog Fu. Dalam hikayat suci kehidupan beliau, tercatat sebagai seorang yang semenjak usia muda telah menunjukkan kebesaran jiwa beliau, merupakan contoh teladan seorang suci yang gemar menolong, berperi kemanusiaan tinggi, luhur budi sebagai seorang Kuncu.
Dikisahkan, Hong Fu sebagai seorang yang suci lahir batin itu saat bermeditasi mencapai Kesempurnaan. Sang Ibu yang melihat putranya sejak pagi tidak keluar dari kamar, membuka pintu kamar, tempat putranya bermeditasi. Betapa kagetnya, ketika menyaksikan tubuh Hong Fu bersama kursinya terapung di udara dalam keadaan meditasi. Tanpa pikir panjang, ia segera menarik kaki putranya kebawah, tapi terasa kaki putranya telah dingin. Ia baru menyadari, kalau putranya telah berpulang. Sejak itu, orang menghormati Gup Hong Fu dan memuja sebagai orang suci dengan mendirikan kelenteng bagi Nya. Arca suci Guo Sheng Wang ditampilkan sebagai seorang pemuda berpakaian Pembesar, satu kaki bersila dan yang lain lurus ke bawah (menggambarkan kejadian waktu ibunya menarik kaki Guo Hong Fu saat melayang dalam keadaan semedi). Hari Persembahyangannya: Tanggal 22 bulan 2 Khongcu lik; Hari kelahiran Nya Tanggal 22 bulan 8 Khongcu lik; Hari mencapai Kesempurnaan Jai Sien Ya Cai Shen Ye Jai Sien Ya Cai Shen Ye ( Dewa Kekayaan atau Dewa Harta ) sering juga disebut dengan sebutan Hian Than Gwan Swee / Xuan Tan Yuan Shuai. Versi lain menyebutkan adanya Ngo Lo Cay Sien / Wu Lu Cai Shen, Lima Jalan Dewa Kekayaan yakni: Xuan Tan Yuan Shuai (Xuan Tan Zhen Ju) dan ke empat pengiringnya (Cai Shen Shi Zi, Duta Dewa Kekayaan); Xiao Sheng yang bergelar Zhao Bao Tian Zun (Malaikat Pemanggil Pusaka) Cao Bao yang bergelar Na Zhen Thian Zun (Malaikat Pemungut Benda Berharga) Deng Jiu Gong yang bergelar Zhao Chai Shi Zi (Duta Pemanggil Kekayaan) Yao Shao Si yang bergelar Li Shi Xian Guan (Pejabat Dewa Keuntungan) Namun selain versi diatas, masih ada versi yang tidak kalah populernya yaitu apa yang dikenal luas oelh masyarakat sebagai Bun Jai Sien / Wen Cai Shen, Dewa Harta Sipil; dan Bu Jai Sien / Wu Cai Shen, Dewa Harta Militer. Serta ditambah Jai Cu Siu / Cai Zi Shou yang melambangkan Dewa Kekayaan (Cai Shen), Dewa Keturunan (Zi Shen) atau Kebahagiaan (Fu Shen) dan Dewa Panjang Usia (Shou Shen). Mengenai tiga dewa ini ada yang menyebutnya sebagai Hok Lok Siu / Fu Lok Shou (Rejeki, Kebahagiaan, Panjang Umur). Hari Persembahyangannya dirayakan pada: Tanggal 26 bulan 1 Khongcu lik