KARAKTER AVR SEBAGAI PENSTABIL TEGANGAN APLIKASI PADA GENERATOR SINKRON PEMBANGKIT MIKROHIDRO

dokumen-dokumen yang mirip
SYNCHRONOUS GENERATOR. Teknik Elektro Universitas Indonesia Depok 2010

BAB II HARMONISA PADA GENERATOR. Generator sinkron disebut juga alternator dan merupakan mesin sinkron yang

Rancang Bangun Pengatur Tegangan Otomatis pada Generator Ac 1 Fasa Menggunakan Kendali PID (Proportional Integral Derivative)

Sistem Pengendali Tegangan pada Generator Induksi 3 Phasa Menggunakan Kontrol PI

ANALISA PERBANDINGAN PENGARUH HUBUNGAN SHORT-SHUNT DAN LONG-SHUNT TERHADAP REGULASI TEGANGAN DAN EFISIENSI GENERATOR INDUKSI PENGUATAN SENDIRI

BAB I PENDAHULUAN. putaran tersebut dihasilkan oleh penggerak mula (prime mover) yang dapat berupa

BAB I PENDAHULUAN. Analisis penerapan Kontroler PID Pada AVR Untuk Menjaga Kestabilan Tegangan di PLTP Wayang Windu

Studi Pengaturan Arus Eksitasi untuk Mengatur Tegangan Keluaran Generator di PT Indonesia Power UBP Kamojang Unit 2

Dampak Perubahan Putaran Terhadap Unjuk Kerja Motor Induksi 3 Phasa Jenis Rotor Sangkar

MODUL 3 TEKNIK TENAGA LISTRIK PRODUKSI ENERGI LISTRIK (1)

Rekayasa Elektrika. Jurnal VOLUME 11 NOMOR 2 OKTOBER Kapasitas Daya Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro di Alue Dua Aceh Utara

Disusun oleh Muh. Wiji Aryanto Nasri ( ) Ryan Rezkyandi Saputra ( ) Hardina Hasyim ( ) Jusmawati ( ) Aryo Arjasa

Politeknik Negeri Sriwijaya

Dasar Teori Generator Sinkron Tiga Fasa

OKTOBER KONTROL DAN PROTEKSI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO By Dja far Sodiq

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK TENAGA LISTRIK NO LOAD AND LOAD TEST GENERATOR SINKRON EXPERIMENT N.2 & N.4

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV ANALISIS KINERJA GENERATOR DENGAN MENGGUNAKAN AVR. Analisis kinerja generator dengan menggunakan Automatic

MOTOR LISTRIK 1 & 3 FASA

BAB III 3 METODE PENELITIAN. Peralatan yang digunakan selama penelitian sebagai berikut : 1. Generator Sinkron tiga fasa Tipe 72SA

MOTOR INDUKSI SPLIT PHASE SEBAGAI GENERATOR INDUKSI SATU FASA

BAB II LANDASAN TEORI ANALISA HUBUNG SINGKAT DAN MOTOR STARTING

ANALISIS PENGARUH PERUBAHAN EKSITASI TERHADAP DAYA REAKTIF GENERATOR

BAB II MOTOR INDUKSI 3 Ø

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Flow Chart Perancangan dan Pembuatan Alat. Mulai. Tinjauan pustaka

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Politeknik Negeri Sriwijaya

Karakteristik Kerja Paralel Generator Induksi dengan Generator Sinkron

STUDI PEMODELAN ELECTRONIC LOAD CONTROLLER SEBAGAI ALAT PENGATUR BEBAN II. PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO-HIDRO

Dengan : f = frekuensi stator (Hz) n s = kecepatan putar medan magnet atau kecepatan putar rotor (rpm) p = jumlah kutub.

PERBANDINGAN PENGARUH TAHANAN ROTOR TIDAK SEIMBANG DAN SATU FASA ROTOR TERBUKA : SUATU ANALISIS TERHADAP EFISIENSI MOTOR INDUKSI TIGA FASA

PEMODELAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN 1kW BERBANTUAN SIMULINK MATLAB

UNIT I MOTOR ARUS SEARAH MEDAN TERPISAH. I-1. JUDUL PERCOBAAN : Pengujian Berbeban Motor Searah Medan Terpisah a. N = N (Ia) Pada U = k If = k

BAB III SISTEM EKSITASI TANPA SIKAT DAN AVR GENERATOR

Pengontrolan Sistem Eksiter Untuk Kestabilan Tegangan Di Sistem Single Machine Infinite Bus (SMIB) Menggunakan Metode PID

BAB IV PENGUJIAN, ANALISA DAN PEMBAHASAN

ABSTRAK. Kata Kunci: pengaturan, impedansi, amperlilit, potier. 1. Pendahuluan. 2. Generator Sinkron Tiga Fasa

Universitas Medan Area

Vol: 4, No.1, Maret 2015 ISSN: ANALISA PERFORMANSI TANGGAPAN TEGANGAN SISTEM EKSITASI GENERATOR TERHADAP PERUBAHAN PARAMETER

KONDISI TRANSIENT 61

MESIN SINKRON ( MESIN SEREMPAK )

ANALISA PENGARUH PERUBAHAN BEBAN TERHADAP KARAKTERISTIK GENERTOR SINKRON ( Aplikasi PLTG Pauh Limo Padang )

PENGARUH KECEPATAN PUTAR DAN BEBAN TERHADAP KELUARAN GENERATOR INDUKSI 1 FASE KECEPATAN RENDAH

RANCANG BANGUN MODEL PENYEIMBANG BEBAN PADA GENERATOR INDUKSI

PERILAKU TEGANGAN SISTEM EKSITASI GENERATOR DENGAN METODA PENEMPATAN KUTUB DALAM DOMAIN WAKTU

BAB III PLTU BANTEN 3 LONTAR

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGUJIAN PERFORMANCE MOTOR LISTRIK AC 3 FASA DENGAN DAYA 3 HP MENGGUNAKAN PEMBEBANAN GENERATOR LISTRIK

BAB III PERANCANGAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT

PERANCANGAN GENERATOR INDUKSI MAGNET PERMANEN SATU FASE KECEPATAN RENDAH

PENGGUNAAN MOTOR LISTRIK 3 PHASA SEBAGAI GENERATOR LISTRIK 1 PHASA PADA PEMBANGKIT LISTRIK BERDAYA KECIL

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

MAKALAH ANALISIS SISTEM KENDALI INDUSTRI Synchronous Motor Derives. Oleh PUSPITA AYU ARMI

Desain dan Simulasi Average Model Voltage Source Inverter pada Generator Induksi

Hubungan Antara Tegangan dan RPM Pada Motor Listrik

PERANCANGAN MINI GENERATOR TURBIN ANGIN 200 W UNTUK ENERGI ANGIN KECEPATAN RENDAH. Jl Kaliurang km 14,5 Sleman Yogyakarta

Perancangan dan Analisa Kendali Sistem Eksitasi Generator Tipe Arus Searah dengan Pidtool Model Paralel

PENGGUNAAN MOTOR INDUKSI SEBAGAI GENERATOR ARUS BOLAK BALIK. Ferdinand Sekeroney * ABSTRAK

Reduksi Harmonisa Arus Sumber Tiga-Fasa Dengan Transformator Penggeser Fasa

Teknik Tenaga Listrik(FTG2J2)

SINKRONISASI DAN PENGAMANAN MODUL GENERATOR LAB-TST BERBASIS PLC (HARDWARE) ABSTRAK

ANALISIS PENGGUNAAN POWER SYSTEM STABILIZER (PSS) DALAM PERBAIKAN STABILITAS TRANSIEN GENERATOR SINKRON

ANALISIS PENERAPAN PID CONTROLLER PADA AVR (AUTOMATIC VOLTAGE REGULATOR)

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN Sistem Eksitasi Pada Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Musi

Bambang Sri Kaloko Jurusan Elektro Universitas Jember

PENGATURAN TEGANGAN DAN FREKUENSI PADA MOTOR INDUKSI SEBAGAI GENERATOR

BAB II GENERATOR SINKRON

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Motor Sinkron Tiga Fasa. Motor sinkron tiga fasa adalah motor listrik arus bolak-balik (AC) yang

PRINSIP KERJA GENERATOR SINKRON. Abstrak :

Perbaikan Faktor Daya Motor Induksi 3 fase menggunakan Mikrokontroler 68HC11

PENGOPERASIAN MOTOR INDUKSI SEBAGAI GENERATOR UNTUK PEMBANGKITAN LISTRIK TENAGA MIKRO HYDRO (PLTMH)

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup manusia. Dapat dikatakan pula bahwa energi listrik menjadi

PENGARUH KAPASITOR BANK TERHADAP OUTPUT DARI GENERATOR INDUKSI 1 FASA

Mesin AC. Dian Retno Sawitri

ANALISIS PERBANDINGAN EFEK PEMBEBANAN TERHADAP GGL BALIK DAN EFISIENSI PADA MOTOR DC PENGUATAN KOMPON PANJANG DAN MOTOR INDUKSI

Dasar Konversi Energi Listrik Motor Arus Searah

BAB II DASAR TEORI. a. Pusat pusat pembangkit tenaga listrik, merupakan tempat dimana. ke gardu induk yang lain dengan jarak yang jauh.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II DASAR TEORI. Generator arus bolak-balik (AC) atau disebut dengan alternator adalah

MODUL III SCD U-Telkom. Generator DC & AC

BAB II GENERATOR SINKRON

Teknik Tenaga Listrik(FTG2J2)

Rancang Bangun Generator Portable Fluks Aksial Magnet Permanen Jenis Neodymium (NdFeB)

MODIFIKASI ALTERNATOR MOBIL MENJADI GENERATOR SINKRON 3 FASA PENGUAT LUAR 220V/380V, 50Hz. M. Rodhi Faiz, Hafit Afandi

Analisis Pengaruh Harmonisa terhadap Pengukuran KWh Meter Tiga Fasa

BAB II GENERATOR SINKRON TIGA FASA

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

PROTOTIPE GENERATOR MAGNET PERMANEN AXIAL AC 1 FASA PUTARAN RENDAH SEBAGAI KOMPONEN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PIKO HIDRO

PENGARUH POSISI SIKAT TERHADAP WAKTU PENGEREMAN PADA MOTOR ARUS SEARAH PENGUATAN SHUNT DENGAN METODE DINAMIS

BAB II LANDASAN TEORI

Modul Kuliah Dasar-Dasar Kelistrikan 1

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

GENERATOR SINKRON Gambar 1

Desain dan Implementasi Self Tuning LQR Adaptif untuk Pengaturan Tegangan Generator Sinkron 3 Fasa

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH BANK KAPASITOR TERHADAP KELUARAN GENERATOR INDUKSI 1 FASA KECEPATAN RENDAH

BAB I PENDAHULUAN. penting untuk diperhatikan karena dapat mempengaruhi sistem tegangan. Ketidakstabilan

Transkripsi:

KARAKTER AVR SEBAGAI PENSTABIL TEGANGAN APLIKASI PADA GENERATOR SINKRON PEMBANGKIT MIKROHIDRO Suprihardi 1 1 Teknik Listrik, Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri Lhokseumawe, Buketrata-Lhokseumawe ABSTRAK AVR untuk mengatur agar generator tetap dan stabil. Permasalahannya adalah bagaimana karakter AVR dalam mengatur terhadap perubahan beban pada generator 1 KW, 3 fasa, 1500 RPM, sehingga perlu ditinjau yang berhubungan dengan pengukuran karakteristik generator terhadap perubahan beban (fluktuasi beban) tersebut khususnya pada system pembangkit energi listrik mikro hidro. Tujuan yang akan dicapai yaitu untuk mendapatkan hasil pengukuran dan pengujian khususnya generator yang berkaitan terhadap pengaturan. Metode yang digunakan yaitu metode pengukuran dan pengujian fluktuasi beban terhadap, dan putaran. Pengukuran sistem dengan beban fluktuasi menggunakan system automatic voltage regulator (AVR). Selanjutnya melakukan simulasi alat sebagai pengendali dengan parameter PI sesuai karakter AVR yang dilakukan. Hasil yang dicapai dari penelitian ini yaitu setpoint 7 volt, Tegangan dan arus rating 200 volt, dengan arus 0,983 Amper dengan batasan sudut trigger yaitu dari 20 derajat listrik sampai dengan 90 derajat listrik. Tegangan akan bergerak dinamis dari 15 volt sampai dengan 200 volt DC. Generator menghasilkan dari 62 volt sampai 275 volt fasa-netral, dengan nilai parameter kendali yaitu Kp = 6,075 dan Ti = 1.32 detik, dengan respon sangat cepat yaitu 0,87 detik menuju stady state dan sangat presisi sesuai set point yang diberikan walaupun dilakukan perubahan beban yang berfluktuasi. Kata kunci : AVR,, generator I. PENDAHULUAN Generator sinkron pembangkit energy listrik tersebut yaitu bila dilakukan penambahan beban pada generator tersebut akan mengakibatkan penurunan dan frekuensi. Sebaliknya bila dilakukan pengurangan beban pada generator tersebut akan mengakibatkan penaikkan dan frekuensi (I ketut perdana putra, 2008). II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Generator Prinsip kerja dari sebuah generator AC yaitu generator memiliki lilitan dalam masing-masing fasa yang terdistribusi pada masing-masing alur stator. Gambar 1.1. Diagram Generator AC Tiga Fasa Dua Kutub (Ionboldea, 2006) Kemudian rotor generator diputar oleh turbin, maka fluks medan rotor bergerak, dengan demikian kumparan stator mendapat imbas fluks magnet dari rotor, sehingga terbangkit induksi (Ionboldea, 2006). Besar induksi yang dibangkitkan sebesar, E = 4,44 f N Φ. (1) Dimana E adalah dibangkitkan, f adalah frekuensi yang tergantung kecepatan turbin memutar generator, N adalah jumlah lilitan generator, fluksi magnet yang dihasilkan oleh pengaturan. Kecepatan rotor dan frekuensi dari yang dibangkitkan oleh suatu generator sinkron berbanding lurus. Satu putaran rotor dalam satu detik menghasilkan satu siklus per detik atau 1 Hertz (Hz). Bila kecepatannya 60 Revolution per menit (Rpm), frekuensi 1 Hz. Maka untuk frekuensi f = 60 Hz, rotor harus berputar 3600 Rpm. Untuk kecepatan rotor n rpm, rotor harus berputar pada kecepatan n/60 revolution per detik (rps). Bila rotor mempunyai lebih dari 1 pasang kutub, misalnya P kutub maka masingmasing revolution dari rotor menginduksikan P/2 siklus dalam lilitan stator. Frekuensi dari induksi sebagai sebuah fungsi dari kecepatan rotor, dan diformulasikan dengan: 8

P n f (hertz) (2) 2 60 Ketentuan standar nilai, frekuensi, dan harmonisa pada system memiliki batas yang ditentukan oleh standar IEEE-519 tentang Aturan Distribusi Tenaga Listrik dimana ketentuan tersebut yaitu [Tokyo Electric Power Co. (TEPCO), 2005] 1. Tegangan Dalam peraturan disebutkan bahwa pada distrubisi tenaga listrik dibatasi pada fluktusai max +5% dan minimal -10% 2. Frekuensi Frekuensi nominal 50 Hz dibatasi dalam rentang 49.5-50.5 Hz 3. BatasTotal Harmonic Distortion 5% Penentuan standar, frekuensi dan harmonisa tentunya memiliki tujuan yaitu, 1. Tujuan harus tetap konstan pada berbagai kondisi dan perubahan beban yaitu, a. Untuk menghindari kerusakan peralatan sumber dan beban pada sisi konsumen b. Kenyamanan pengguna energi listrik 2. Tujuan frekuensi harus tetap konstan pada berbagai kondisi dan perubahan beban terlebih-lebih pada saat beban lepas yaitu, a. untuk menyelamatkan peralatan mekanik pada sisi pembangkit b. untuk menyelamatkan peralatan dari perubahan putaran pada sisi konsumen c. untuk menyelamatkan peralatan dari over load pada saat kecepatan rendah 2.2. AVR (Automatic Voltage Regulator) AVR (Automatic Voltage Regulator) berfungsi untuk menjaga agar generator tetap konstan dengan kata lain generator akan tetap mengeluarkan yang selalu stabil tidak terpengaruh pada perubahan beban yang selalu berubah-ubah, dikarenakan beban sangat mempengaruhi output generator. Prinsip kerja dari AVR adalah mengatur arus penguatan (excitacy) pada exciter. Apabila output generator di bawah nominal generator, maka AVR akan memperbesar arus penguatan (excitacy) pada exciter. Dan juga sebaliknya apabila output Generator melebihi nominal generator maka AVR akan mengurangi arus penguatan (excitacy) pada exciter. Dengan demikian apabila terjadi perubahan output Generator akan dapat distabilkan oleh AVR secara otomatis dikarenakan dilengkapi dengan peralatan seperti alat yang digunakan untuk pembatasan penguat minimum ataupun maximum yang bekerja secara otomatis. Gambar 1.2. Diagram sistem dengan AVR AVR dioperasikan dengan mendapat satu daya dari permanen magnet generator (PMG) sebagai contoh AVR dengan 110V, 20A, 400Hz. Serta mendapat sensor dari potensial transformer (PT). III. Komutator METODE PENELITIAN Generator Sinkron brus less Prime mover Kumparan Magnet tetap Generator Jembatan thyristor Fluksi magnet VF AVR Sumber Singkronisasi Pembangkit pulsa Kumparan Magnet utama Generator utama Sensor Sensor AVR Kendali PI Fluksi magnet Set Point Fluktuasi Gambar 3.1. Rangkaian Pengujian Generator Sumber DC 15 volt Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode pengukuran, dan pengujian untuk mengetahui besar, arus, frekuensi, daya, factor daya, putaran, sudut triger dan respon kendali. Pengukuran sistem dengan beban fluktuasi menggunakan system automatic voltage regulator (AVR). Selanjutnya melakukan simulasi alat sebagai pengendali dengan parameter PI sesuai karakter AVR yang dilakukan. Modul pengaturan dirancang dan diuji pada sebuah generator sinkron 1kW/ 380 VT 9

Jurnal Litek (ISSN: 1693-8097) Volume 13 Nomor 1, Maret 2016: hal. 8-12 volt. Menguji generator sinkron terhadap perubahan beban terhadap kondisi putaran tetap di1500 RPM. IV. HASIL DAN ANALISA Ada beberapa point yang menjadi karakter AVR dalam mengatur sesuai set point atau standar 5.2.2. 4.2. Tegangan sensor yang di inginkan. Dari data pengukuran sebagai dasar penentuan karakter AVR tersebut diantaranya; 1. Tegangan yang dihasilkan generator, 2. Nilai output sensor, 3. Tegangan dan arus yang harus diberikan, 4. Pembatasan nilai sudut trigger, 5. Kapasitas komponen 6. Parameter kendali yang tepat, 4.1. Tegangan generator Tegangan generator sesuai pengujian generator, dimana dalam pengujian tersebut dilakukan perubahan nilai atau arus pada putaran tetap, dimana hasil yang didapat tergambarkan bahwa dan arus dinaikan, maka generator meningkat sampai batas maksimum sebesar 280 volt fasa-netral atau 485 volt fasa-fasa. Pengujian perubahan beban terhadap atau arus pada dan putaran tetap, dimana hasil menunjukan semakin besar beban, maka generator akan turun, supaya generator tetap maka atau arus ditambahkan. Semakin besar pembebanan, maka atau arus diberikan juga makin besar untuk menjaga tetap. Pengujian perubahan beban terhadap putaran, dimana generator dan dijaga tetap menunjukan semakin besar penambahan beban, maka putaran harus ditambah, jika tidak maka generator akan turun. Pengujian dan putaran terhadap generator tetap, dimana untuk menjaga generator tetap, maka ada dua kemungkinan yang harus diatur yaitu atau putaran generator. Jika putaran generator tidak bisa diatur lagi, maka yang harus diatur. Sebaliknya jika ekitasi tidak dapat diatur lagi, maka putaran yang harus diatur supaya yang diahsilkan generator tetap. Dalam sebuah pembangkit yang harus dilakukan pengaturan yaitu putaran prime mover jangan sampai naik atau turun. Efek yang ditimbulkan akibat perubahan putaran adalah frekuensi generator yang berubah ubah, hal tersebut tidak diperbolehkan dalam hukum listrik. artinya putaran generator harus tetap dan perubahannya harus dibatasi sesuai standar frekuensi. Pengaturan yang efektif adalah pengaturan medan generator. Pengaturan medan dilakukan oleh AVR untuk menjaga generator tetap, dan responyapun harus cepat. Pemilihan sensor harus tepat dan akurat serta responnya juga harus sangat cepat. Sensor untuk mendeteksi perubahan yang dihasilkan oleh generator. Dalam mendeteksi generator banyak digunakan berbagai metode. Metode yang paling sederhana adalah menggunakan transformator, kemudian output nya di searahkan dan diparalel dengan tahanan 1000 ohm supaya lebih akurat karena dipasang filter kapasitor. Pengujian sensor harus dilakukan untuk mendapatkan tingkat linier. Dari hasil pengujian tersebut setpoint yang harus dilakukan pada sistem kendali pada nilai 7 volt, artinya pada 7 volt generator tepat 220 volt sesuai yang diinginkan. 5.2.3. 4.3. Tegangan dan arus Tegangan dan arus yang harus diberikan pada generator agar generator tetap menghasilkan. Tegangan yang diberikan harus memenuhi karakter dari generator, karena setiap generator memiliki karakter yang berbeda. Dari pengujian generator yang dilakukan, maka dan arus rating 200 volt, dengan arus 0,983 Amper. AVR akan mengatur sendiri kebutuhan untuk menjamin generator tetap 220 volt fasa-netral, walaupun dilakukan perubahan beban yang berfluktuasi. 4.4. Nilai sudut trigger Sudut trigger akan bergerak secara dinamis sesuai kebutuhan yang dibutuhkan untuk mempertahankan generator yang tetap. Konversi kedalam sudut listrik untuk sudut trigger, maka batasan sudut trigger yaitu dari 20 derajat listarik sampai dengan 90 derajat listrik. Hal ini dimaksudkan agar akan bergerak dinamis dari 15 volt sampai dengan 215 volt DC. Dengan demikian generator menghasilkan dari 62 volt sampai 275 volt fasa-netral. 10

4.5. Kapasitas komponen Kapasitas thyristor harus disesuaikan dengan kemampuan dan arus maksimum dan arus. Dalam hal ini untuk kapasitas 250 volt dan kapasitas arus 1,1 Ampere, maka digunakan jenis thrystor type BT 151 dengan spesifikasi 600 V-10 A. 4.6. Parameter kendali Penentuan parameter kendali yang tepat sangat diperlukan agar respon yang dihasilkan tidak mengganggu penstabilan generator. Sistem kendali yang digunakan adalah sistem kendali Proposional + Integral (kendali PI). Dari hasil tuning menggunakan metode Ziegler dan Nichols dari respon fungsi waktu didapat nilai parameter Kendali yaitu Kp = 6,075 dan Ti = 1.32 detik. Penggunaan AVR untuk menstabilkan diharapkan respon harus cepat dan akurat dalam mengatur sesuai standar yang diizinkan. Dari pengujian yang dilakukan respon sangat cepat yaitu 0,87 detik dan sangat presisi sesuai set point yang diberikan. Fluktuasi beban yang dilakukan AVR mengatur sendiri sudut trigger sebagai pengatur atau arus agar generator menghasilkan 220 volt tetap pada putaran 1500 RPM. Fluktuasi beban terhadap seperti Tabel 4.1. Tabel 4.1. Perubahan beban terhadap Tegangan (Volt) Arus (A) (Watt) Putaran (RPM) Tegangan Keluaran Generator (volt) 29.31 0.146 0 1500 220 31 0.157 100 1500 220 36.21 0.181 200 1500 220 V. KESIMPULAN Berdasarkan permasalahan dan tujuan yang akan dicapai, serta hasil dan pembahasan mengenai karakter AVR dalam menstabilakan aplikasi pembangkit mikrohidro dapat disimpulkan diantaranya: 1. Tegangan dan arus dinaikan, maka generator meningkat sampai batas maksimum sebesar 280 volt fasa-netral. 2. Semakin besar beban, maka generator akan turun, sehingga semakin besar pembebanan, maka atau arus diberikan juga makin besar untuk menjaga tetap. 3. Semakin besar penambahan beban, maka putaran harus ditambah, jika tidak maka generator akan turun, untuk menjaga generator tetap, maka ada dua kemungkinan yang harus diatur yaitu atau putaran generator. Jika putaran generator tidak bisa diatur lagi, maka yang harus diatur, supaya yang dihasilkan generator tetap. 4. Setpoint yang harus dilakukan pada sistem kendali pada nilai 7 volt, artinya pada 7 volt generator tepat 220 volt sesuai yang diinginkan. 5. Tegangan dan arus rating 200 volt, dengan arus 0,983 Amper dengan batasan sudut trigger yaitu dari 20 derajat listrik sampai dengan 90 derajat listrik. Tegangan akan bergerak dinamis dari 15 volt sampai dengan 215 volt DC. Generator menghasilkan dari 62 volt sampai 275 volt fasa-netral, walaupun dilakukan perubahan beban yang berfluktuasi tetap 220 volt fasa- netral. 6. Nilai parameter Kendali yaitu Kp = 6,075 dan Ti = 1.32 detik, dengan respon sangat cepat yaitu 0,87 detik menuju stady state dan sangat presisi sesuai set point yang diberikan DAFTAR PUSTAKA [1] Arman Jaya, Irianto, Amin Setiadji, 2012, Implementasi Kontroler Pid Pada AVR (Automatic Voltage Regulator) Untuk Pengaturan Tegangan Eksitasi Generator Sinkron 3 Fasa, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya. [2] Emmy Wahyu Lukitaningtyas, 2010, Desain Kendali AVR dengan Menggunakan Kontrol PID. [3] Endriyanto NW, 2012, Perencanaan Optimal Sistem Kontrol AVR (Automatic Voltage Regulator). [4] I ketut perdana putra, 2008, Perbandingan analisis nilai kapasitor pada operasi motor induksi sebagai generator menggunakan metode BL theraja dan jean marc chapallaz, jurnal penelitian unram, ISSN 085-0098 vol.2 no 13. [5] Ion Boldea, 2006, Synchronous Generators, CRC Press Taylor & Francis Group 6000 Broken Sound Parkway NW, Suite 300 Boca Raton [6] Le Luo, Lan Gao and Hehe Fu, I.J. 2011, The Control and Modeling of Diesel Generator Set in 11

Jurnal Litek (ISSN: 1693-8097) Volume 13 Nomor 1, Maret 2016: hal. 8-12 Electric Propulsion Ship, I.J. Information Technology and Computer Science, 2011, 2, 31-37 [7] Pankaj kapoor, Lobzang Phunchok, Sunandan Kumar, Asst. Prof. Om Prakash Rahi, 2012, Frequency Control Of Micro Hydro Power Plant Using Electronic Load Controller, International Journal of Engineering Research and Applications (IJERA) ISSN: 2248-9622 Vol. 2, Issue 4, June- July 2012, pp.733-737, www.ijera.com [8] Rabiul Alam M., Rajib Baran Roy, S.M. Jahangir Alam, Dewan Juel Rahman, 2011, Single Phase Automatic Voltage Regulator Design for Synchronous Generator, International Journal of Electrical & Computer Sciences IJECS-IJENS Vol: 11 No: 05 115105-2929 [9] Tokyo Electric Power Co. (TEPCO), 2005, Designing Micro-Hydro, Majuro, Republic of the Marshall Islands [10] Vasanthi S., M.Gopila, I.Gnanambal, Fuzzy And Pid Excitation CONTROL System With AVR In Power System Stability Analysis, International Journal of Engineering and Advanced Technology (IJEAT) ISSN: 2249 8958, Volume-1, Issue-5, June 2012 12