BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nina Maulida Sari, 2015

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. selalu diupayakan pemerintah dengan berbagai cara, seperti penataan guru-guru,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Widi Rahmawati, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia mulai diajarkan sejak usia dini di sekolahsekolah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, khususnya di SD. Salah satu upaya untuk meningkatkan mutu

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS RENDAH DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PERMAINAN TEBAK BENDA

BAB I PENDAHULUAN. mendukung, saling mengisi, dan saling melengkapi. Ketika seseorang ingin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan alat komunikasi yang penting bagi manusia. Tanpa

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Reni Febriyenti, 2015

BAB I PENDAHULUAN. Kemampuan menulis merupakan kemampuan yang sangat penting untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Iin Indriyanti, 2014

2015 PENGGUNAAN METODE SHOW AND TELL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia. Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. mengupayakan pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia secara terarah.

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan

BAB I PENDAHULUAN. berbahasa (Indonesia) merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran Bahasa Indonesia di dunia pendidikan bertujuan agar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. soal matematika apabila terlebih dahulu siswa dapat memahami konsepnya.

BAB I PENDAHULUAN. negara, pembinaan bahasa Indonesia menjadi hal yang sangat penting.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rifki Arif Nugraha, 2015

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan prilaku sosial dan penanaman dasar keilmuan. Tentu saja, kemampuan numerik maupun kemampuan-kemampuan sosio-kultural.

BAB I PENDAHULUAN. emosional siswa dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Kualitas pendidikan ditentukan oleh kualitas guru. Sebaik apapun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. teknologi memiliki peranan penting dalam memberikan pemahaman mengenai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran wajib yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULAN. A. LatarBelakangPenelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia terdapat empat aspek keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. dorong untuk mengembangkan kemampuan berpikir. Proses pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. dan emosional. Bahasa Indonesia merupakan bahasa pengantar pendidikan di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Santosa, dkk (dalam Harjono, 2009:4) Mengungkapkan bahwa fungsi bahasa. adalah:

BAB I PENDAHULUAN. diberikan di Sekolah Dasar (SD). Mata pelajaran Bahasa Indonesia juga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pengajaran Bahasa Indonesia haruslah berisi usaha-usaha yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan jasmani dan rohani anak, agar anak dapat memiliki kesiapan dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran dalam

BAB I PENDAHULUAN. dikuasai dan dipahami oleh guru, yaitu kemampuan menggunakan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Eka Fanovita Mulyani, 2015

BAB I PENDAHULUAN. ilmu pengetahuan dari guru dalam proses belajar mengajar. Kegiatan belajar

BAB I PENDAHULUAN. bakat yang dimiliki, berpikir kritis dan memecahkan permasalahan yang. mengarah pada peningkatan hasil belajar.

BAB I PENDAHULUAN. kompetensinya yaitu mengungkapkan keindahan alam dan pengalaman melalui. kreatif puisi berkenaan dengan keindahan alam.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu proses pertumbuhan dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan cara untuk memenuhi dan meningkatkan mutu

BAB I PENDAHULUAN. lulus tidaknya seorang siswa. Oleh sebab itu mutu pelajaran Bahasa Indonesia di

BAB I PENDAHULUAN. proses belajar mengajar yang berlangsung di sekolah. Hal ini dikarenakan dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu cara yang ditempuh manusia untuk

PENERAPAN METODE FIELD TRIP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPSI PADA SISWA KELAS X-1 SMA NEGERI 1 NGEMPLAK KABUPATEN BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran Bahasa Indonesia tidak lepas dari hubungan pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. dalam menimba berbagai ilmu. Banyak ilmu dan keterampilan diperoleh

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan manusia mampu mewujudkan potensi yang dimilikinya. Tirtarahardja

BAB I PENDAHULUAN. yang tepat dan terencana dengan strategi pembelajaran yang efektif.

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan proses pembelajaran yang optimal. Dalam menghadapi era

BAB 1 PENDAHULUAN. Di zaman yang modern ini kiranya tidaklah terlalu berlebihan bila

BAB I PENDAHULUAN. memungkinkan semua pihak dapat memperoleh informasi dengan melimpah,

BAB I PENDAHULUAN. didukung oleh keterampilan menyimak, membaca dan berbicara. membuat parafrasa lisan dalam kontek bekerja.

2015 PENERAPAN METODE BRAINSTORMING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. rumusan masalah, (3) tujuan penelitian, (4) ruang lingkup penelitian, dan (5)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran bahasa pada hakikatnya adalah belajar berkomunikasi,

BAB I PENDAHULUAN. Masalah bahasa dalam dunia pendidikan merupakan peranan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu upaya untuk menciptakan manusia yang cerdas, trampil

BAB I PENDAHULUAN. manusia dengan yang lainnya. Keterampilan berbahasa yang dimiliki manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menulis merupakan suatu keterampilan dalam berbahasa. Berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

2015 PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap positif yang akan. baik dalam perkembangan pengetahuan, penguasaan keterampilan, dan

BAB I PENDAHULUAN. menulis seseorang dapat menyampaikan hal yang ada dalam pikirannya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah SMP N 3 Bayat memiliki permasalahan dalam pembelajaran membaca

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia sangat penting untuk dipelajari. adanya gagasan atau sesuatu yang hendak dikomunikasikan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. orang lain, memengaruhi atau dipengaruhi orang lain. Melalui bahasa, orang dapat

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dengan siswa lainnya. Bagi siswa sekolah dasar, kadang

BAB I PENDAHULUAN. sekolah. Dalam kegiatan ini, seorang penulis harus terampil memanfaatkan

BAB I. aktivitas guru sebagai pengajar. Siswa dapat dikatakan belajar dengan aktif

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) memiliki tujuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia memiliki peran sentral dalam

BAB I PENDAHULUAN. proses interaksi antara guru dan siswa atau pembelajar beserta unsur-unsur yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bahasa adalah sarana yang digunakan untuk berkomunikasi dengan

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik. Keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak (listening

PENERAPAN PERMAINAN MENGARANG GOTONGROYONG BERBANTUAN KARTU GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYUSUN PARAGRAF

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Bahasa Indonesia merupakan pembelajaran yang paling utama, terutama di

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kemampuan peserta didik dalam berkomunikasi terhadap

2015 PENERAPAN TEKNIK MENULIS BERANTAI DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS ULASAN FILM ATAU DRAMA

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dengan baik, seseorang perlu belajar cara berbahasa yang baik

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA BILDERGESCHICHTE

BAB I PEMBAHASAN A. Latar Belakang Masalah Melisa Prasetiawati, 2014

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kegiatan pembelajaran pada lembaga pendidikan formal merupakan

PENERAPAN METODE MEMBACA TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA SEKOLAH DASAR

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa Indonesia merupakan bahasa kesatuan negara Indonesia, untuk itu bahasa Indonesia dipelajari di semua jenjang sekolah. Terutama di sekolah dasar, pada pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah dasar siswa belajar mulai dari tahap permulaan dari mengenal huruf, kata, kalimat, paragraf, sampai membentuk sebuah bacaan. Kemampuan dalam berbahasa memiliki 4, kemampuan berbicara, menyimak, menulis dan membaca. Resmini & Juanda (2007, hlm.116) menulis merupakan suatu proses dan aktivitas melahirkan gagasan, pikiran, perasaan, kepada orang lain atau dirinya melalui media bahasa berupa tulisan. Menulis pada umumnya butuh keterampilan dan ketelitian dan tidak semua siswa memiliki keterampilan menulis. Menulis memiliki banyak ragam, salah satunya menulis surat, butuh keahlian khusus untuk memiliki kemampuan menulis surat dan paham mengenai bagian-bagian surat. Surat dibagi menjadi dua, surat resmi dan surat tidak resmi, pembuatan surat pribadi tidaklah serumit pembuatan surat resmi, namun keduanya harus dikuasai siswa agar mencapai pembelajaran. Surat resmi memiliki banyak jenis, disini siswa harus memahami dengan pengajaran dari guru yang melibatkan siswa dalam pembelajaran yang efektif. Menurut Sani (2013, hlm. 41) kondisi pembelajaran yang efektif harus mencakup tiga faktor penting, yakni: 1. Motivasi belajar (kenapa perlu belajar). 2. Tujuan belajar (apa yang dipelajari). 3. Kesesuaian pembelajaran (bagaimana cara belajar). Dari ketiga faktor diatas guru harus mengkondisikan bagaimana agar semuanya tercapai. Untuk itu guru harus memiliki sikap kreatif dalam pembelajaran dikelas dengan menggunakan pendekatan, metode, strategi atau teknik yang akan dikembangkan dikelas. Namun masih banyak guru dengan 1

2 menggunakan metode lama yang sekiranya membuat anak pasif dan membosankan dalam belajar. Berdasarkan kegiatan di lapangan yang telah dilakukan melalui observasi di SD Negeri Drangong 1, melihat hasil dari pelajaran Bahasa Indonesia masih menggunakan metode ceramah, posisi guru lebih dominan dalam pembelajaran. Rendahnya pencapaian nilai pada mata pelajaran bahasa Indonesia terutama materi menulis surat siswa kelas V SD Negeri Drangong 1 lokasi penelitian yang di observasi, 75,64% dari 39 siswa belum mencapai kriteria keberhasilan yaitu 70%, itu berarti masih banyak siswa yang mendapat nilai di bawah 70 (KKM). ini dapat diidentifikasikan bahwa pembelajaran belum tercapai dan tidak efektif mengatasi kesulitan belajar siswa. Komunikasi yang dilakukan hanya satu arah guru dengan siswa. Siswa lebih pasif dan banyak diam, keterlibatan siswa dalam belajar hanya sebagai penerima. Siswa belum paham betul mengenai pembuatan surat terutama surat resmi. Siswa sulit menentukan bagian-bagian surat dan penggunaan kalimat yang benar pada isi surat. Untuk itu guru harus lebih kreatif dan membuat suasana kelas menjadi aktif dengan pemilihan metode yang baik dan menyenangkan dalam belajar agar tercapainya tujuan belajar, guru harus bisa memilih metode yang relevan. Terutama dalam pembelajaran menulis surat di SD kelas V, peneliti akan mencoba menerapkan metode brainstorming. Menurut Sani (2013, hlm. 203) Metode curah pendapat (Brainstorming) adalah metode pengumpulan sejumlah besar gagasan dari sekelompok orang dalam waktu singkat. Dengan metode brainstorming siswa mampu berpikir kritis dengan menyumbangkan ide/saran dengan metode ini juga pembelajaran akan lebih menyenangkan. Dengan demikian pembelajaran menulis surat akan lebih menyenangkan dan siswa belajar lebih aktif dalam memberikan ide, siswa juga mampu memahami bagian-bagian surat dan mampu membuat surat secara baik. Melalui penelitian ini dengan judul Penggunaan Metode Brainstorming untuk Meningkatkan Kemampuan

3 Menulis Surat Siswa Kelas V SD Negeri Drangong 1 Kec. Taktakan Kota Serang. B. Rumusan Masalah Masalah utama penelitian tindakan kelas ini yaitu Bagaimana Penggunaan Metode Brainstorming untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Surat Siswa Kelas V SD Negeri Drangong 1 Kec. Taktakan Kota Serang. Adapun masalah khusus dan oprasional, masalah-masalah yang akan diuraikan sebagai berikut: 1. Bagaimana aplikasi pembelajaran dengan menggunakan metode SD Negeri Drangong 1? 2. Bagaimana hasil pembelajaran dengan menggunakan metode SD Negeri drangong 1? C. Tujuan Tujuan utama dari penelitian tindakan kelas ini yaitu Untuk Mengetahui Penggunaan Metode Brainstorming untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Surat Siswa Kelas V SD Negeri Drangong 1 Kec. Taktakan Kota Serang. Adapun tujuan khusus dan oprasional dari penelitian tindakan kelas ini yaitu: 1. Mendeskripsikan Aplikasi pembelajaran dengan menggunakan metode SD Negeri Drangong 1; 2. Meningkatkan hasil pembelajaran dengan menggunakan metode brainstorming dalam menulis surat di kelas V SD Negeri Drangong 1. D. Manfaat Penelitian peneliti Manfaat dari penelitian ini diharapkan memiliki banyak manfaat utuk siswa dan sekolah, dan efektivitas dari penelitian ini mampu

4 memberikan peningkatan kualitas belajar yang baik dan menyenangkan. Berikut adalah manfaat-manfaat penelitian yang diuraikan: 1. Manfaat penelitian bagi peneliti selanjutnya. a. Mengembangkan kemampuan dalam penelitian b. Meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas dengan metode yang digunakan. c. Memperoleh pengetahuan dan wawasan mengenai metode brainstorming. 2. Manfaat penelitian bagi guru. a. Untuk bahan diskusi dalam pembelajaran bahasa Indonesia. b. Meningkatkan kualitas belajar yang baik. c. Menambah wawasan mengenai penerapan metode brainstorming dikelas. 3. Manfaat penelitian bagi siswa a. Meningkatkan pengetahuan siswa tentang pembelajaran Bahasa Indonesia. b. Memberikan kesempatan siswa untuk berpikir aktif kreatif dan kritis. c. Meningkatkan kualitas belajar siswa dengan memberikan ide sebanyak mungkin. E. Definisi Oprasional Dalam penelitian ini peneliti menggunakan judul Penggunaan Metode Brainstorming untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Surat Siswa Kelas V SD Negeri Drangong 1 Agar istilah pada judul diatas tidak ada kesalahpahaman maka istilah- istilah itu akan dijelaskan sebagai berikut: 1. Metode brainstorming. Moedjiono (dalam Subana & Sunarti, 2011, hlm. 105) sumbang saran (brain-storming) yang sering pula disebut inventarisasi (pengumpulan) gagasan merupakan salah satu jenis metode diskusi. pada metode ini, terjadi pencurahan gagasan secara spontan yang berhubungan dengan bidang minat atau kebutuhan kelompok untuk mencapai suatu keputusan.

5 Sani (2013, hlm. 203) Metode curah pendapat (Brainstorming) adalah metode pengumpulan sejumlah besar gagasan dari sekelompok orang dalam waktu singkat. Yaumi & Ibrahim (2013, hlm. 48) sumbang pendapat atau saran adalah suatu strategi penyelesaian masalah yang melibatkan kelompok atau individu untuk mencari solusi terhadap persoalan yang dihadapi dengan mengumpulkan sejumlah paparan pendapat secara spontan dari masing-masing anggota. Kesimpulan dari beberapa para ahli diatas metode brainstorming yaitu metode dengan cara mengumpulkan ide gagasan setiap siswanya. 2. Surat Menurut Dalman. (2014, hlm. 273) surat ialah sarana untuk menyampaikan pikiran, isi hati, maksud atau kehendak pada orang lain melalui bahasa tulis dengan mempergunakan kertas sebagai medianya. Marjo. (2008, hlm. 21) mengungkapkan Surat adalah sehelai kertas atau lebih yang digunakan untuk mengadakan komunikasi atau hubungan tertulis. Indrasofwan. (2012) mengemukakan surat merupakan media komunikasi tertulis antara seseorang atau lembaga dengan seseorang atau lembaga lainnya. sebagai media komunikasi tulis, surat memiliki kelebihan, yakni memberikan kesempatan yang lebih leluasa untuk berpikir dan merenungkan hal-hal yang akan disampaikan kepada orang lain. Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan menulis surat adalah kegiatan mencurahkan ide dengan bentuk tulisan dengan maksud untuk menyampaikan suatu hal.