BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa Indonesia merupakan bahasa kesatuan negara Indonesia, untuk itu bahasa Indonesia dipelajari di semua jenjang sekolah. Terutama di sekolah dasar, pada pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah dasar siswa belajar mulai dari tahap permulaan dari mengenal huruf, kata, kalimat, paragraf, sampai membentuk sebuah bacaan. Kemampuan dalam berbahasa memiliki 4, kemampuan berbicara, menyimak, menulis dan membaca. Resmini & Juanda (2007, hlm.116) menulis merupakan suatu proses dan aktivitas melahirkan gagasan, pikiran, perasaan, kepada orang lain atau dirinya melalui media bahasa berupa tulisan. Menulis pada umumnya butuh keterampilan dan ketelitian dan tidak semua siswa memiliki keterampilan menulis. Menulis memiliki banyak ragam, salah satunya menulis surat, butuh keahlian khusus untuk memiliki kemampuan menulis surat dan paham mengenai bagian-bagian surat. Surat dibagi menjadi dua, surat resmi dan surat tidak resmi, pembuatan surat pribadi tidaklah serumit pembuatan surat resmi, namun keduanya harus dikuasai siswa agar mencapai pembelajaran. Surat resmi memiliki banyak jenis, disini siswa harus memahami dengan pengajaran dari guru yang melibatkan siswa dalam pembelajaran yang efektif. Menurut Sani (2013, hlm. 41) kondisi pembelajaran yang efektif harus mencakup tiga faktor penting, yakni: 1. Motivasi belajar (kenapa perlu belajar). 2. Tujuan belajar (apa yang dipelajari). 3. Kesesuaian pembelajaran (bagaimana cara belajar). Dari ketiga faktor diatas guru harus mengkondisikan bagaimana agar semuanya tercapai. Untuk itu guru harus memiliki sikap kreatif dalam pembelajaran dikelas dengan menggunakan pendekatan, metode, strategi atau teknik yang akan dikembangkan dikelas. Namun masih banyak guru dengan 1
2 menggunakan metode lama yang sekiranya membuat anak pasif dan membosankan dalam belajar. Berdasarkan kegiatan di lapangan yang telah dilakukan melalui observasi di SD Negeri Drangong 1, melihat hasil dari pelajaran Bahasa Indonesia masih menggunakan metode ceramah, posisi guru lebih dominan dalam pembelajaran. Rendahnya pencapaian nilai pada mata pelajaran bahasa Indonesia terutama materi menulis surat siswa kelas V SD Negeri Drangong 1 lokasi penelitian yang di observasi, 75,64% dari 39 siswa belum mencapai kriteria keberhasilan yaitu 70%, itu berarti masih banyak siswa yang mendapat nilai di bawah 70 (KKM). ini dapat diidentifikasikan bahwa pembelajaran belum tercapai dan tidak efektif mengatasi kesulitan belajar siswa. Komunikasi yang dilakukan hanya satu arah guru dengan siswa. Siswa lebih pasif dan banyak diam, keterlibatan siswa dalam belajar hanya sebagai penerima. Siswa belum paham betul mengenai pembuatan surat terutama surat resmi. Siswa sulit menentukan bagian-bagian surat dan penggunaan kalimat yang benar pada isi surat. Untuk itu guru harus lebih kreatif dan membuat suasana kelas menjadi aktif dengan pemilihan metode yang baik dan menyenangkan dalam belajar agar tercapainya tujuan belajar, guru harus bisa memilih metode yang relevan. Terutama dalam pembelajaran menulis surat di SD kelas V, peneliti akan mencoba menerapkan metode brainstorming. Menurut Sani (2013, hlm. 203) Metode curah pendapat (Brainstorming) adalah metode pengumpulan sejumlah besar gagasan dari sekelompok orang dalam waktu singkat. Dengan metode brainstorming siswa mampu berpikir kritis dengan menyumbangkan ide/saran dengan metode ini juga pembelajaran akan lebih menyenangkan. Dengan demikian pembelajaran menulis surat akan lebih menyenangkan dan siswa belajar lebih aktif dalam memberikan ide, siswa juga mampu memahami bagian-bagian surat dan mampu membuat surat secara baik. Melalui penelitian ini dengan judul Penggunaan Metode Brainstorming untuk Meningkatkan Kemampuan
3 Menulis Surat Siswa Kelas V SD Negeri Drangong 1 Kec. Taktakan Kota Serang. B. Rumusan Masalah Masalah utama penelitian tindakan kelas ini yaitu Bagaimana Penggunaan Metode Brainstorming untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Surat Siswa Kelas V SD Negeri Drangong 1 Kec. Taktakan Kota Serang. Adapun masalah khusus dan oprasional, masalah-masalah yang akan diuraikan sebagai berikut: 1. Bagaimana aplikasi pembelajaran dengan menggunakan metode SD Negeri Drangong 1? 2. Bagaimana hasil pembelajaran dengan menggunakan metode SD Negeri drangong 1? C. Tujuan Tujuan utama dari penelitian tindakan kelas ini yaitu Untuk Mengetahui Penggunaan Metode Brainstorming untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Surat Siswa Kelas V SD Negeri Drangong 1 Kec. Taktakan Kota Serang. Adapun tujuan khusus dan oprasional dari penelitian tindakan kelas ini yaitu: 1. Mendeskripsikan Aplikasi pembelajaran dengan menggunakan metode SD Negeri Drangong 1; 2. Meningkatkan hasil pembelajaran dengan menggunakan metode brainstorming dalam menulis surat di kelas V SD Negeri Drangong 1. D. Manfaat Penelitian peneliti Manfaat dari penelitian ini diharapkan memiliki banyak manfaat utuk siswa dan sekolah, dan efektivitas dari penelitian ini mampu
4 memberikan peningkatan kualitas belajar yang baik dan menyenangkan. Berikut adalah manfaat-manfaat penelitian yang diuraikan: 1. Manfaat penelitian bagi peneliti selanjutnya. a. Mengembangkan kemampuan dalam penelitian b. Meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas dengan metode yang digunakan. c. Memperoleh pengetahuan dan wawasan mengenai metode brainstorming. 2. Manfaat penelitian bagi guru. a. Untuk bahan diskusi dalam pembelajaran bahasa Indonesia. b. Meningkatkan kualitas belajar yang baik. c. Menambah wawasan mengenai penerapan metode brainstorming dikelas. 3. Manfaat penelitian bagi siswa a. Meningkatkan pengetahuan siswa tentang pembelajaran Bahasa Indonesia. b. Memberikan kesempatan siswa untuk berpikir aktif kreatif dan kritis. c. Meningkatkan kualitas belajar siswa dengan memberikan ide sebanyak mungkin. E. Definisi Oprasional Dalam penelitian ini peneliti menggunakan judul Penggunaan Metode Brainstorming untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Surat Siswa Kelas V SD Negeri Drangong 1 Agar istilah pada judul diatas tidak ada kesalahpahaman maka istilah- istilah itu akan dijelaskan sebagai berikut: 1. Metode brainstorming. Moedjiono (dalam Subana & Sunarti, 2011, hlm. 105) sumbang saran (brain-storming) yang sering pula disebut inventarisasi (pengumpulan) gagasan merupakan salah satu jenis metode diskusi. pada metode ini, terjadi pencurahan gagasan secara spontan yang berhubungan dengan bidang minat atau kebutuhan kelompok untuk mencapai suatu keputusan.
5 Sani (2013, hlm. 203) Metode curah pendapat (Brainstorming) adalah metode pengumpulan sejumlah besar gagasan dari sekelompok orang dalam waktu singkat. Yaumi & Ibrahim (2013, hlm. 48) sumbang pendapat atau saran adalah suatu strategi penyelesaian masalah yang melibatkan kelompok atau individu untuk mencari solusi terhadap persoalan yang dihadapi dengan mengumpulkan sejumlah paparan pendapat secara spontan dari masing-masing anggota. Kesimpulan dari beberapa para ahli diatas metode brainstorming yaitu metode dengan cara mengumpulkan ide gagasan setiap siswanya. 2. Surat Menurut Dalman. (2014, hlm. 273) surat ialah sarana untuk menyampaikan pikiran, isi hati, maksud atau kehendak pada orang lain melalui bahasa tulis dengan mempergunakan kertas sebagai medianya. Marjo. (2008, hlm. 21) mengungkapkan Surat adalah sehelai kertas atau lebih yang digunakan untuk mengadakan komunikasi atau hubungan tertulis. Indrasofwan. (2012) mengemukakan surat merupakan media komunikasi tertulis antara seseorang atau lembaga dengan seseorang atau lembaga lainnya. sebagai media komunikasi tulis, surat memiliki kelebihan, yakni memberikan kesempatan yang lebih leluasa untuk berpikir dan merenungkan hal-hal yang akan disampaikan kepada orang lain. Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan menulis surat adalah kegiatan mencurahkan ide dengan bentuk tulisan dengan maksud untuk menyampaikan suatu hal.