4.1 Gambaran Umum Kompas.com

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV PROFIL PERUSAHAAN

BAB IV PROFIL MEDIA ONLINE

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Detik.com (Sumber: diakses pada 3 Februari 2016)

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ini lahir di tengah-tengah sikon politik yang dinamakan Sikon Revolusioner,

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

MOTIF PENGGUNA PORTAL BERITA ONLINE DETIKCOM DI SURABAYA (Studi Deskriptif Motif Masyarakat Surabaya Dalam Membaca Portal Berita Detikcom)

BAB I PENDAHULUAN. tidak lepas dari media massa. Mulai dari membaca surat kabar, majalah,

BAB II DESKRIPSI OBYEK DAN WILAYAH PENELITIAN. masyarakat. Surat kabar sebagai penyalur informasi yang sangat penting perannya

BAB II GAMBARAN UMUM KOMPAS. Kompas yang diambil dari beberapa sumber: 66. Menteri/Panglima TNI AD Letjen Ahmad Yani, yang diutarakan

BAB II KOMPAS DALAM DINAMIKA PERS INDONESIA. proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia yakni tahun (era

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Detikcom. Sumber : Situs Detikcom

BAB I PENDAHULUAN. I.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

IV GAMBARAN UMUM SURAT KABAR HARIAN KOMPAS

BAB IV GAMBARAN MEDIA

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan kebenaran secara fairness. Yaitu salah satu syarat objektivitas

BAB II OBJEK PENELITIAN. Kasus KPK VS POLRI (Pangesti, 2015: 29-31) menyebutkan bahwa Kompas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Jurnalisme online pada saat sekarang ini lebih banyak diminati oleh

BAB II. Deskripsi Obyek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, khususnya terhadap media massa semakin kritis dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. atau berita bisa disebarkan melalui berbagai perangkat, yakni desktop (personal

BAB III DESKRIPSI INSTANSI. 1. Nama Perusahaan : PT. Aksara Solopos. 2. Alamat : Jalan Adi Sucipto Nomor Kota : Surakarta

BAB I PENDAHULUAN. uang, dan prostitusi, korupsi itu sendiri tidak terbatas dalam hal-hal ini

Redaksi : Jln. Soekarno-Hatta No.77 Bandung Pos 1254, Telp. (022) ;

Ini Pantauan CIA Saat Kejadian G30S/PKI

BAB I PENDAHULUAN. kemudahan dan penyampaian yang missal dan serentak. penyajiannya kepada pembaca masyarakat luas. Perkembangan media

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

DAFTAR PUSTAKA. Carter, William K., dan Milton F. Usry, Cost Accounting (Akuntansi Biaya),

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Tahun 2014, Jakarta diprediksi akan mengalami kemacetan total.

BAB I PENDAHULUAN. pesan secara massal, dengan menggunakan alat media massa. Media. massa, menurut De Vito (Nurudin, 2006) merupakan komunikasi yang

BAB I PENDAHULUAN. tahun ke tahun. Situasi pertumbuhan industri tercermin dari pasar otomotif yang

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. : PT. Bama Berita Sarana Televisi (BBS TV) Surabaya. Alamat : Graha Bumi Surabaya Lantai 5

Di Tengah Isu LGBT dan Efek Negatif Internet, Mental Anak Perlu Diperkuat

BAB IV GAMBARAN UMUM DAN DATA PEMBERITAAN

II. METODE PERANCANGAN

BAB IV PROFIL SURAT KABAR

BAB IV PROFIL INSTANSI

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. perilaku global yang ketat pada semua karyawan. Samsung meyakini bahwa

BAB I PENDAHULUAN. paling mencolok dari perkembangan teknologi tersebut adalah gadget dan

BAB I PENDAHULUAN. harus dipenuhi, seperti kebutuhan untuk mengetahui berita tentang dunia fashion,

Affiliate Marketing Modal Dengkul

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dan komunikasi membuat informasi menjadi aspek yang

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. sasaran. Pasca kran demokrasi dibuka lebar-lebar pasca Reformasi 98, banyak

BAB IV GAMBARAN UMUM MAJALAH TEMPO DAN GOENAWAN MOHAMAD

BAB 1 PENDAHULUAN. ini, media massa telah menjadi konsumsi sehari-hari di tengah masyarakat, dari

S A L I N A N KEPUTUSAN KOMISI PENYIARAN INDONESIA NOMOR 007/SK/KPI/5/2004 TENTANG

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN. sebagai objek penelitian, yaitu SKH Kompas dan Koran Tempo. Berikut di bawah

PROFIL HARIAN UMUM KOMPAS. Sejarah Harian Umum KOMPAS. Koran KOMPAS terbit pertama kali pada tanggal 28 Juni 1965, tepat pada

BAB I PENDAHULUAN. media cetak seperti majalah, koran, tabloid maupun media elektronik seperti

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kementerian Perdagangan Republik Indonesia merupakan ujung tombak

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. konten tayangan televisi inspiratif dan menghibur untuk keluarga Indonesia.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Laporan Hasil Penelitian. PENGGUNAAN MEDIA DIGITAL DI KALANGAN ANAK-ANAK DAN REMAJA DI INDONESIA Ringkasan Eksekutif

Internet Tidak Membunuh Koran, Pembunuhnya adalah Pemilik dan Pekerjanya

2014 PEMILIHAN UMUM DAN MEDIA MASSA

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. GRAMEDIA MEDIA NUSANTARA pada tahun 2008 dengan brand name

PETA MEDIA INDONESIA. Dyan Rahmiati. Mata kuliah : Hukum Media Massa Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP UB

BAB I PENDAHULUAN. tahunnya. Pengakses internet terus mengalami peningkatan sejalan dengan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perkembangan teknologi dan informasi yang lajunya begitu cepat saat ini

Mudah Membuat Siaran Televisi Berbasis Internet dan Peluang Finansialnya

BAB I PENDAHULUAN. teknologi, tetapi juga pada aspek sosial, politik, ekonomi-budaya, termasuk media massa.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dewasa ini untuk menciptakan kerja sama, dimana orang-orangnya

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya Information Communication

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN. Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) adalah lembaga pendidikan tinggi

Effendy menyatakan bahwa efek komunikasi diklasifikasikan menjadi tiga yaitu, efek kognitif (pengetahuan), efek afektif (emosional), dan efek konatif

BAB I PENDAHULUAN. terbaru dari dunia jurnalistik. Kehadirannya dipengaruhi oleh tingginya tingkat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mematikannya. Produk media yang pertama kali dihasilakan dari PT. Tempo Inti

BAB IV GAMBARAN UMUM Sejarah Terbentuknya Biro Humas dan Protokol. Diberlakukannya peraturan daerah Provinsi Lampung Nomor 11 Tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan oleh pemuda Arab, diduga pelaku adalah warga Palestina. Seperti

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memposting foto, melakukan update saat berada di suatu tempat dan lain

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN. surat kabar harian Suara Pembaruan. Yang pertama adalah deskripsi mengenai

PIAGAM DEWAN KOMISARIS PT UNILEVER INDONESIA Tbk ( Piagam )

BAB I PENDAHULUAN. Citizen Journalism atau JW (untuk selanjutnya akan disebut sebagai JW) dalam beberapa

BAB 4 DESKRIPSI UMUM MEDIA METRO TV

Badan Otonom Pers Suara Mahasiswa

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN. Pada bab ini akan dijelaskan hal-hal yang berkaitan tentang analisis

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. banyak karena melibatkan anak menteri. kecelakaan maut yang kembali terjadi di Tol Jagorawi KM yang

PT. LINGKAR JATIM NEWS COMPANY PROFILE

Peran koran Tionghoa buat Sumpah Pemuda

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Apa Citizen journalism?

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Penerapan Strategi Pemasaran Produk/Jasa Informasi di PT. Data

BAB V. Penutup. Dari kajian wacana mengenai Partai Komunis Indonesia dalam Surat Kabar

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi dapat dilakukan melalui media, baik media cetak maupun

Analisis Isi Media Judul: MIP No. 209 Putusan Vonis Kasus Korupsi Anas Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 25/09/2014

Bab I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Minat besar seseorang dalam membaca (media cetak), mendengar (radio), dan

BAB 1 PENDAHULUAN. dilakukan oleh media massa. Secara sederhana komunikasi massa didefinisikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

Transkripsi:

BAB IV PROFIL PERUSAHAAN KOMPAS.COM DAN DETIK.COM 4.1 Gambaran Umum Kompas.com 4.1.1 Sejarah Kompas.com secara umum Harian Kompas lahir tanggal 28 Juni 1965, tiga bulan sebelum peristiwa politik G 30 S PKI meletus. Lahirnya Kompas tersebut diprakarsai oleh tokoh-tokoh Katholik dengan motto Amanat Hati Nurani Rakyat. Hati nurani adalah wujud semangat hidup tidak pantang menyerah terhadap segala macam tekanan hidup, keesokan harinya barulah Kompas mulai dipasarkan (Kasman, 2010: 154-155). Surat kabar Kompas dalam sejarah pers Indonesia menduduki tempat yang unik, karena Kompas hidup dalam tiga periode yang berlainan, yaitu masa Orde Lama, Orde Baru, dan era reformasi. Nama Kompas sering diplesetkan dengan banyak istilah seperti, Komando Pastur, Komando Pas Seda, Komando Pasukan, dan Komt Pas Morgen. Hal ini tentu ada dasarnya yakni ketika Kompas lahir, tiap-tiap surat kabar mempunyai afiliasi politik mengharuskan Kompas memiliki afiliasi politik juga. Harian Kompas pun berafiliasi dengan Partai Katholik, yang diketuai oleh Frans Seda. Para Jenderal, seperti A.H. Nasution dan Ahmad Yani mendukung gagasan tersebut, mereka mengangkat Petrus Kanisius Ojong yang memilih Jacob Oetomo sebagai rekannya (Kasman, 2010: 146-147). Kehadiran surat kabar Kompas tidak lepas kaitanya dengan kelompok militer dan aktivis Katholik saat itu. Awal tahun 1965, Letjen Ahmad Yani selaku Menteri/Panglima TNI-AD menelepon rekanya yang sekabinet, Drs. Frans Seda. Yani melemparkan ide menerbitkan koran untuk membangkitkan semangat republik bagi rakyat juga tentara untuk melawan pers komunis. Frans Seda menanggapi ide tersebut dan membicarakannya dengan Ignatus Josef Kasimo sesama rekan di Partai Katholik dan dengan rekannya yang 24

memimpin majalah Intisari, Petrus Kanisius Ojong dan Jakob Oetomo. PK Ojong dan Jakob Oetomo kemudian menggarap ide tersebut dan mempersiapkan penerbitan Koran. Semula nama yang dipilih Bentara Rakyat, penggunaan nama itu dimaksudkan untuk menunjukkan kapada masyarakat bahwa pembela rakyat yang sebenarnya bukanlah PKI. Dalam keperluan dinas Frans Seda sebagai Menteri Perkebunan menghadap Presiden di Istana Merdeka, Soekarno telah mendengar bahwa Seda akan menerbitkan sebuah koran lalu menyarankan nama Kompas Pemberi arah dan jalan dalam mengarungi lautan atau hutan rimba. Maka jadilah nama harian Kompas hingga saat ini, sementara nama Yayasan Bentara Rakyat adalah penerbit harian Kompas. Para pendiri Yayasan Bentara Rakyat adalah para pemimpin organisasi Katholik seperti: Partai Katholik, Wanita Katholik, PMKRI, dan PK. Ojong. Pengurus yayasan terdiri dari Ketua: I.J. Kasimo, Wakil Ketua: Drs. Frans Seda, Penulis I: F.C. Palaunsuka,Penulis II: Jakob Oetama, dan Bendahara: PK. Ojong (Kasman, 2010: 152-153). Walaupun restu dari Presiden Soekarno, berkat dari Mgr. Soegijapranoto, dan bantuan pimpinan Angkatan Darat, proses izin terbit mengalami kesulitan. PKI dan kaki tangannya menguasai aparatur, khususnya Departemen Penerangan Pusat dan Daerah. PKI tidak mentolerir sebuah harian yang akan menjadi saingan berat. Tahap demi tahap rintangan dapat diatasi, pusat memberi izin prinsip namuun harus dikonfirmasikan ke Daerah Militer V Jaya. Persyaratan terakhir untuk dapat terbit, harus ada bukti 3000 (tiga ribu) orang pelanggan. Frans Seda punya inisiatif mengumpulkan tanda tangan anggota partai, guru sekolah, anggota-anggota koperasi Kopra Primer di Kabupaten Ende Lio, Kabupaten Sikka, dan Kabupaten Flores Timur. Dalam waktu singkat daftar 3.000 pelanggan lengkap dengan alamat dan tanda tangan terkumpul. Bagian perizinan Puskodam V Jaya menyerah dan mengeluarkan izin terbit. Pers PKI yang melihat kehadiran Kompas bereaksi keras, bahkan mulai menghasut masyarakat dengan menggantikan Kompas sebagai Komando Pastor. PKI sejatinya sudah mencium maksud di balik pendirian Kompas. PKI tahu rencana kami, lantas dihadang, namun 25

karena Bung Karno setuju kita jalan terus hingga izinnya keluar, ujar Seda. Jalan sudah lancar, dan akhirnya dengan karyawan dan wartawan yang direkrut dari Intisari, Yayasan Bentara Rakyat menerbitkan Kompas edisi percobaan pada 28 Juni 1965. Setelah tiga edisi percobaan, Kompas reguler pun terbit (Miskiyya, 2011: 77-78). Kompas sempat dua kali dilarang terbit. Pertama, pada 2 Oktober 1965 ketika Penguasa Pelaksana Perang Daerah Jakarta Raya mengeluarkan larangan terbit untuk semua surat kabar, termasuk Kompas, sebagai upaya agar pemberitaan tidak menambah rasa bingung masyarakat terkait peristiwa Gerakan 30 September yang tengah berkecamuk. Kompas terbit kembali pada 6 Oktober 1965. Pada 21 Januari 1978, Kompas untuk kedua kalinya dilarang terbit bersama enam surat kabar lainnya.pelarangan terkait pemberitaan seputar aksi mahasiswa menentang kepemimpinan Presiden Soeharto menjelang pelaksanaan Sidang Umum MPR 1978. Pelarangan bersifat sementara dan pada 5 Februari 1978, Kompas terbit kembali. Pada edisi perdana, Kompas terbit empat halaman dengan 11 berita pada halaman pertama. Terdapat enam buah Iklan yang mengisi kurang dari separuh halaman. Pada masa-masa awal berdirinya, Kompas terbit sebagai surat kabar mingguan dengan delapan halaman, lalu terbit empat kali seminggu, dan dalam waktu dua tahun berkembang menjadi surat kabar harian nasional dengan tiras 30.650 eksemplar. Sejak 1969, Kompas merajai penjualan surat kabar secara nasional. Pada 2004, tiras harian mencapai 530.000 eksemplar, sedangkan edisi Minggu mencapai 610.000 eksemplar. Kompas diperkirakan dibaca 2,25 juta orang di seluruh Indonesia. Dengan tiras sebesar itu, Kompas menjadi surat kabar terbesar di Indonesia. Untuk memastikan akuntabilitas jumlah tiras, sejak 1976, Kompas menggunakan jasa ABC (Audit Bureau of Circulations) untuk melakukan audit. Saat ini, Kompas cetak (bukan versi digital) memiliki tiras rata-rata 500.000 eksemplar per hari, dengan rata-rata jumlah pembaca mencapai 1.850.000 orang per hari yang terdistribusi keseluruh wilayah Indonesia. (http://print.kompas.com/about/sejarahkompas.html). 26

Kompas.com dimulai pada tahun 1995 dengan nama Kompas Online. Kompas Online pada awalnya hanya berperan sebagai edisi internet dari Harian Kompas. Kemudian tahun 1998 Kompas Online bertransformasi menjadi Kompas.com dengan berfokus pada pengembangan isi, desain, dan strategi pemasaran yang baru. Kompas.com pun memulai langkahnya sebagai portal berita terpercaya di Indonesia. Sepuluh tahun kemudian, pada tahun 2008 Kompas.com tampil dengan perubahan penampilan yang signifikan. Mengusung ide Reborn, Kompas.com membawa logo, tata letak, hingga konsep baru di dalamnya. Menjadi lebih kaya, lebih segar, lebih elegan dan tentunya tetap mengedepankan unsur user-friendly dan advertiser-friendly. Sinergi ini menjadikan Kompas.com sebagai sumber informasi lengkap, yang tidak hanya menghadirkan berita dalam bentuk teks, namun juga gambar, video, hingga live streaming. Perubahan ini pun mendorong bertambahnya pengunjung aktif Kompas.com di awal tahun 2008 yang mencapai 20 juta pembaca aktif per bulan, dan total 40 juta page views/impression per bulan. Saat ini, Kompas.com telah mencapai 120 juta page view perbulan. Pada tahun tersebut juga mulai ditampilkan channel-channel atau kanal-kanal di halaman depan Kompas.com. Kanal-kanal ini didesain sesuai dengan tema berita dan membuat setiap pengelompokan berita memiliki karakter. Kanal-kanal tersebut antara lain adalah: KOMPAS Female Memuat informasi seputar dunia wanita: tips-tips seputar karier, kehamilan, trik keuangan serta informasi belanja. KOMPAS Bola Tempat akurat untuk mengetahui update skor, berita seputar tim dan pertandingan sepak bola. 27

KOMPAS Health Berisi tips-tips dan artikel tentang kesehatan, informasi medis terbaru, beserta fitur informasi kesehatan interaktif. KOMPAS Tekno Mengulas gadget-gadget terbaru di pasaran, menampilkan review produk dan beragam berita teknologi. KOMPAS Entertainment Menyajikan berita-berita selebriti, ulasan film, musik dan hiburan dalam dan luar negeri. KOMPAS Otomotif Menampilkan berita-berita seputar kendaraan, trend mobil dan motor terbaru serta tips-tips merawat kendaraan. KOMPAS Properti Memuat direktori lengkap properti dan artikel tentang rumah, apartemen serta tempat tinggal. KOMPAS Images Menyajikan foto-foto berita berkualitas dalam resolusi tinggi hasil pilihan editor foto KOMPAS.com. KOMPAS Karier Kanal yang tak hanya berfungsi sebagai direktori lowongan kerja, namun juga sebagai one-stop career solution bagi para pencari kerja maupun karyawan. 28

KOMPAS.com juga telah menciptakan komunitas menulis dengan konsep citizen journalism dalam Kompasiana. Setiap anggota Kompasiana dapat mewartakan peristiwa, menyampaikan pendapat dan gagasan serta menyalurkan aspirasi dalam bentuk tulisan, gambar ataupun rekaman audio dan video. Kompasiana juga melibatkan kalangan jurnalis Kompas Gramedia dan para tokoh masyarakat, pengamat serta pakar dari berbagai bidang, keahlian dan disiplin ilmu untuk ikut berbagi informasi, pendapat dan gagasan. Kompasiana, yang setiap hari melahirkan 300 hingga 400 tulisan telah berhasil membangun komunitas jurnalisme warga yang mencapai 50.000 anggota. Sebagai portal berita yang mengikuti perkembangan teknologi terkini, kini selain bisa diakses melalui handphone atau dapat diunduh sebagai aplikasi gratis di smartphone BlackBerry, KOMPAS.com juga tampil dalam format ipad dan akan terus tumbuh mengikuti teknologi yang ada. 2013 - Desain dan Fitur Baru Pada tahun 2013, Kompas.com kembali melakukan perubahan yaitu, tampilan halaman yang lebih rapi dan bersih serta fitur baru yang lebih personal. Setiap orang memiliki preferensi dan kebutuhan berita yang berbeda. Kompas.com mencoba memahami kebutuhan pembaca yang beragam dengan menghadirkan fitur Personalisasi. Jadi, pembaca dapat dengan mudah memilih sendiri berita apa yang ingin mereka baca. 4.1.2 Profile PT Kompas Cyber Media (Kompas.com) Profil perusahaan merupakan identitas perusahaan dimana didalamnya terdapat kejelasan berikut : Nama Perusahaan : PT. Kompas Cyber Media 29

Alamat : Gedung Kompas Gramedia Unit II Lt.5. Jl. Palmerah Selatan No. 22-28 Jakarta 10270, Indonesia Telepon : (021) 5350377/53699200 (hunting) Fax : (021) 5360678 (general) Email : redaksicm@kompas.co.id Website : www.kompas.com Slogan : RAYAKAN PERBEDAAN 4.1.3 Logo PT. Kompas Cyber Media (Kompas.com) Gambar 1.3 Logo KOMPAS.COM (Sumber : inside.kompas.com/about-us) 30

Setiap perusahaan memiliki logo sebagai simbol dari identitas diri perusahaan agar dapat dikenal oleh masyarakat. Demikian pula dengan PT. Kompas Cyber Media (Kompas.com) memiliki logo dengan ciri khas tertentu. Logo Mark Kompas.com mengambil simbol 2 (dua) segitiga yang tumpang tindih sebagai bentuk representasi panah penunjuk arah yang sejalan dengan value Kompas.com sebagai pedoman berita bagi pembacanya. Perbedaan sudut rotasi di antara kedua segitiga diartikan sebagai kebebasan dalam memilih pandangan & pendapat bagi pembacanya. Sementara, 3 (tiga) warna dasar & masing-masing turunannya dimaksudkan untuk menggambarkan beragamnya individu pembaca Kompas.com. Logo Type Logo Type pada "Kompas.com", merupakan perpaduan dari dua unsur, yaitu tulisan "Kompas" yang menjadi simbol historis serta merupakan bagian dari grup Kompas Gramedia dan ".com" yang merupakan identitas bisnis perusahaan sekaligus alamat URL dari portal berita digital ini. 4.1.4 Visi dan Misi PT. Kompas Cyber Media (KOMPAS.COM) 4.1.4.1 Visi Visi Kompas adalah menjadi institusi yang memberikan pencerahan bagi perkembangan masyarakat Indonesia yang demokratis dan bermartabat, serta menjunjung tinggi asas dan nilai kemanusiaan. Dalam kiprahnya di industri pers Visi Kompas berpartisipasi membangun masyarakat Indonesia beru berdasarkan Panca Sila melalui prinsip humanism 31

transcendental (persatuan dan perbedaan) dengan menghormati individu dan masyarakat adil dan makmur. 4.1.4.2 Misi Misi Kompas adalah mengantisipasi dan merespon dinamika masyarakat secara professional, sekaligus memberi arah perubahan (Trend Setter) dengan menyediakan dan menyebarluaskan informasi terpercaya. Kompas berperan serta ikut mencerdaskan bangsa, menjadi nomor satu dalam semua usaha diantara usaha-usaha lain yang sejenis dalam kelas yang sama. Hal tersebut dicapai melalui etika usaha bersih dengan melakukan kerjasama dengan perusahaan-perusahaan lain. 4.2 Gambaran Umum Detik.com 4.2.1 Sejarah Detik.com Secara Umum Server detik.com sebenarnya sudah siap diakses pada 30 Mei 1998, namun mulai online dengan sajian lengkap pada 9 Juli 1998. Tanggal 9 Juli itu akhirnya ditetapkan sebagai hari lahir Detik.com yang didirikan Budiono Darsono (eks wartawan DeTik), Yayan Sopyan eks wartawan DeTik), Abdul Rahman (mantan wartawan Tempo), dan Didi Nugrahadi. Semula peliputan utama detik.com terfokus pada berita politik, ekonomi, dan teknologi informasi. Baru setelah situasi politik reda dan ekonomi mulai membaik, detik.com memutuskan untuk juga melampirkan berita hiburan, dan olahraga. Dari situlah kemudian tercetus keinginan untuk membangun detik.com yang updatenya tidak lagi menggunakan karakteristik media cetak yang harian, mingguan, dan bulanan. Yang dijual detik.com adalah breaking news.dengan bertumpu pada vivid description macam ini detik.com melesat sebagai situs informasi digital paling populer di kalangan users internet. 32

Pada 3 Agustus 2011 CT Corp mengakuisisi detikcom (PT Agranet Multicitra Siberkom/Agrakom). Mulai pada tanggal itulah secara resmi detikcom berada di bawah Trans Corp. Chairul Tanjung, pemilik CT Corp membeli detikcom secara total (100 persen) dengan nilai US$60 juta atau Rp 521-540 miliar. Setelah diambil alih, maka selanjutnya jajaran direksi akan diisi oleh pihak-pihak dari Trans Corp sebagai perpanjangan tangan CT Corp di ranah media. Komisaris Utama dijabat Jenderal (Purn) Bimantoro, mantan Kapolri, yang saat ini juga menjabat sebagai Komisaris Utama Carrefour Indonesia, yang juga dimiliki Chairul Tanjung. Sebelum diakuisisi oleh CT Corp, saham detikcom dimiliki oleh Agranet Tiger Investment dan Mitsui & Co. Agranet memiliki 59% saham di detikcom, dan sisanya dimiliki oleh Tiger 39%, dan Mitsui 2%. Pada Juli 1998 situs detik.com per harinya menerima 30.000 hits (ukuran jumlah pengunjung ke sebuah situs) dengan sekitar 2.500 user (Pelanggan Internet). Sembilan bulan kemudian, Maret 1999, hits per harinya naik tujuh kali lipat, tepatnya rata-rata 214.000 hits per hari atau 6.240.000 hits per bulan dengan 32.000 user. Pada bulan Juni 1999, angka itu naik lagi menjadi 536.000 hits per hari dengan user mencapai 40.000. Terakhir, hits detik.com mencapai 2,5 juta lebih per harinya. Selain perhitungan hits, detikcom masih memiliki alat ukur lainnya yang sampai sejauh ini disepakati sebagai ukuran yang mendekati seberapa besar potensi yang dimiliki sebuah situs. Ukuran itu adalah page view (jumlah halaman yang diakses). Page view detikcom sekarang mencapai 3 juta per harinya. Sekarang detik.com menempati posisi ke empat tertinggi dari alexa.com untuk seluruh kontent di Indonesia. Kisah awal media Detik ini menjadikan internet sebagai basis pemberitaan, berawal dari kisah pahit yang dialaminya. Ketika pada masa Orde Baru, media ini muncul dalam format sebagai majalah mingguan yang mengupas masalah politik sebagai pokok bahasan. Namun, kekuatan Orde Baru yang sangat ketat mengawasi pemberitaan di media massa, memaksa majalah tersebut menyudahi kiprahnya untuk terbit dalam format majalah. Hal ini karena Detik dianggap terlalu keras dalam 33

pemberitaannya yang dianggap menyerang penguasa saat itu. Sehingga, dengan keputusan Menteri Penerangan saat itu, majalah Detik bersama Tempo dan forum harus dicabut surat Ijin Usaha Penerbitan yang merupakan surat ijin usaha media massa. 4.2.2 Profile PT. AGRAKOM (Detik.com) Profil perusahaan merupakan identitas perusahaan dimana didalamnya terdapat kejelasan sebagai berikut : Nama Perusahaan : PT. AGRAKOM (Detik.com) Alamat : Aldevco Octagon Building - Lantai 2 Jl. Warung Buncit Raya No.75 Jakarta Selatan 12740 Telepon : (021) 794.1177 (Hunting) Fax : (021) 794.4472 Email : redaksi@.detik.com Website : www.detik.com Slogan : Situs Warta Era Digital 4.2.3 Logo PT. AGRANET (Detik.com) Gambar 1.4 Logo Detik.com (Sumber www.detik.com) 34

4.2.4 Visi dan Misi PT. AGRANET (Detik.com) 4.2.4.1 Visi Menjadi tujuan utama orang Indonesia untuk mendapatkan konten dan layanan digital, baik melalui internet maupun selular/ mobile. 4.2.4.2 Misi Memiliki komitmen tinggi untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan. Memberikan kesejahteraan kepada karyawan dan menjadi tempat yang baik untuk berkarier. Memberikan hasil yang optimal yang berkesinambungan bagi pemegang saham. 35