I. PENDAHULUAN. ruang untuk penggunaan lahan bagi kehidupan manusia. Sehubungan dengan hal

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksploratif,

V. HASIL ANALISIS PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN

I. PENDAHULUAN. pada setiap tahunnya juga berpengaruh terhadap perkembangan pembangunan

I. PENDAHULUAN. Permukiman menunjukkan tempat bermukim manusia dan bertempat tinggal menetap dan

I. PENDAHULUAN. Wilayah Indonesia merupakan daerah agraris artinya pertanian memegang

I. PENDAHULUAN. penduduk yang tinggi disebabkan oleh tingkat fertilitas yang tinggi yang

I PENDAHULUAN. pertanian yang dimaksud adalah pertanian rakyat, perkebunan, kehutanan, perkebunan, kehutanan, peternakan dan perikanan.

I. PENDAHULUAN. Lingkungan alam yang ditata sedemikian rupa untuk bermukim dinamakan

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU NOMOR 22 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN 3 (TIGA) DESA DALAM KABUPATEN OGAN KOMERING ULU

I. PENDAHULUAN. kebutuhan pokok manusia, seperti kebutuhan makan, pakaian, dan tempat tinggal

I. PENDAHULUAN. penduduknya untuk mendapatkan pekerjaan atau mata pencaharian di daerah yang

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. 1. Sejarah Terbentuknya Kabupaten Lampung Barat

I. PENDAHULUAN. Kehidupan di dunia tidak terlepas dari perubahan-perubahan suatu lingkungan.

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang agraris artinya pertanian memegang peranan

I. PENDAHULUAN. Penggunaan lahan kini kian berkembang pada wilayah yang memiliki tingkat

ISIAN DATA MONOGRAFI KECAMATAN DALAM KABUPATEN OKU TAHUN 2013 KECAMATAN LUBUK RAJA

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV GAMBARAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Dede Rosi Virgianti, 2013

I. PENDAHULUAN. bekerja pada bidang pertanian. Menurut BPS tahun 2013, sekitar 39,96 juta orang

I. PENDAHULUAN. Indonesia kaya akan potensi sumberdaya alam, tanah yang subur dan didukung

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, bahwa penduduk Indonesia dari

METODE PENELITIAN. yang diambil dari buku dan literatur serta hasil-hasil penelitian terdahulu.

II. TINJAUAN PUSTAKA. lukisan atau tulisan (Nursid Sumaatmadja:30). Dikemukakan juga oleh Sumadi (2003:1) dalam

I. PENDAHULUAN. upaya pemenuhan kebutuhan hidupnya sangat erat kaitannya dengan pemanfaatan

I. PENDAHULUAN. lebih dari dua pertiga penduduk Propinsi Lampung diserap oleh sektor

I. PENDAHULUAN. berpenghuni.pada pulau-pulau yang berpenghuni, penduduk nya tersebar secara

I. PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi yang dapat mempercepat pertumbuhan kesempatan kerja, untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat.

I. PENDAHULUAN. andalan untuk memperoleh pendapatan asli daerah adalah sektor pariwisata.

I. PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia salah satunya di Provinsi Sumatera Selatan. Pertanian

BAB II DESKRIPSI WILAYAH KOTA BATURAJA. Lokasi penelitian dalam penulisan ini adalah Kota Baturaja Kabupaten

I. PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat tersebut tidak hanya terjadi di daerah perkotaan, tetapi juga. dengan keberadaan industri yang ada di pedesaan.

I. PENDAHULUAN. Pemukiman sebagai suatu kebutuhan dasar hidup manusia yang harus dipenuhi,

I. PENDAHULUAN. Pertanian merupakan sumber mata pencaharian sebagian besar masyarakat Provinsi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. dan pada umumnya penduduk negara ini tinggal di daearah pedesaan yang bekerja

I. PENDAHULUAN. Potensi sumber daya alam yang dimiliki setiap wilayah berbeda-beda, tiap daerah mempunyai

I. PENDAHULUAN. strategis dan didukung dengan sarana trasportasi yang lancar memberikan dampak yang

I. PENDAHULUAN. Provinsi Lampung dikategorikan sebagai provinsi yang sedang berkembang.

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

Sumatera Selatan. Jembatan Ampera

A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan sarana untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. Manusia tidak dapat lepas dari dua peristiwa penting dalam kehidupannya

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. Pembangunan pada dasarnya bertujuan untuk menaikan taraf hidup dan dapat dikatakan bahwa

I. PENDAHULUAN. Sebagian besar wilayah Indonesia merupakan pedesaan yang kehidupan

I PENDAHULUAN. dengan mengelola sumber daya perikanan. Sebagai suatu masyarakat yang tinggal

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang penelitian

Sekapur Sirih. Martapura, 11 Agustus 2010 Kepala BPS OKU Timur, Ir. DJONI NIP

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kemiling, Kota Bandarlampung. Kota

BAB I PENDAHULUAN. ditunjukkan oleh besarnya tingkat pemanfaatan lahan untuk kawasan permukiman,

ANALISIS SEBARAN FASILITAS KESEHATAN DI KECAMATAN BATURAJA TIMUR TAHUN 2016 (JURNAL) Oleh: RETNO WULANDARI

I. PENDAHULUAN. tempat hidup setiap warga kota. Oleh karena itu, kelangsungan dan kelestarian kota

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. Dalam geografi kita akan mempelajari segala sesuatu yang tampak di permukaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Letak, Luas dan Batas Wilayah. dari kantor Kabupaten Wonogiri sekitar 30 km.

BAB I PENDAHULUAN. Sejak manusia diciptakan di atas bumi, sejak itu manusia telah beradaptasi

I. PENDAHULUAN. baik, yang sesuai dengan martabat manusia. Oleh karena itu setiap warga negara

IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang Barat terletak pada BT dan

I. PENDAHULUAN. bekerja di sektor pertanian. Di sektor tersebut dikembangkan sebagai sumber mata

V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. manusia, terutama bagi yang bermata pencaharian sebagai petani. Perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, pertumbuhan penduduk dari tahunketahun

ANALISIS PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN PEMUKIMAN DI KECAMATAN SEBERANG ULU I KOTA PALEMBANG

BAB II GAMBARAN UMUM DESA ASAM JAWA KECAMATAN KOTA PINANG, KABUPATEN LABUHAN BATU

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Jumlah penduduk yang terus meningkat membawa konsekuensi semakin

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Industri merupakan serangkaian kegiatan mengolah bahan mentah atau bahan

I. PENDAHULUAN. dikembangkan potensinya, baik panorama keindahan alam maupun kekhasan

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan, jasa, dan industri. Penggunaan lahan di kota terdiri atas lahan

BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. ± 30 km atau sekitar 2 jam jarak tempuh, sementara menuju Kabupaten Aceh

I PENDAHULUAN. Petani merupakan pekerjaan yang telah berlangsung secara turun-temurun bagi kehidupan

METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian adalah ilmu yang memperbincangkan metode-metode

I. PENDAHULUAN. berkembangnya pembangunan daerah. Provinsi Lampung merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Atika Permatasari, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sumber daya alam yang terdapat pada suatu wilayah pada dasarnya merupakan modal

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Sendayan, Desa Naga Beralih, dan Desa Muara Jalai.

ANALISIS KEBUTUHAN RUANG PERMUKIMAN DALAM PEMENUHAN PERUMAHAN UNTUK MASYARAKAT DI KABUPATEN BANYUMAS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembahasan mengenai transmigrasi merupakan pembahasan yang dirasa

LOKASI PENELITIAN. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada

BAB I PENDAHULUAN. Lahan adalah bagian dari sumber daya alam yang makin terbatas

BAB I PENDAHULUAN. (pendapatan) yang tinggi. Petani perlu memperhitungkan dengan analisis

Pola pemukiman berdasarkan kultur penduduk

BAB I PENDAHULUAN. kondisi penggunaan lahan dinamis, sehingga perlu terus dipantau. dilestarikan agar tidak terjadi kerusakan dan salah pemanfaatan.

I. PENDAHULUAN. nasional dan dapat mengurangi hasil-hasil pembangunan yang dapat dinikmati

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Barat. mempunyai luas wilayah 4.951,28 km 2 atau 13,99 persen dari luas

I. PENDAHULUAN. Padatnya penduduk di wilayah perkotaan berdampak terhadap daerah perkotaan

I. PENDAHULUAN. dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Fasilitas yang ada

I. PENDAHULUAN. bertambahnya jumlah penduduk dan sempitnya lahan pertanian, maka pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Hutan bagi masyarakat bukanlah hal yang baru, terutama bagi masyarakat

IV. GAMBARAN LOKASI PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Tengah BT dan LS, dan memiliki areal daratan seluas

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Propinsi Lampung merupakan salah satu propinsi yang terdapat di Pulau

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. tinggi dan tidak terkendalikan akan berpengaruh terhadap semakin menurunnya

KAJIAN PERMUKIMAN DI KAWASAN HUTAN BAKAU DESA RATATOTOK TIMUR DAN DESA RATATOTOK MUARA KABUPATEN MINAHASA TENGGARA

BAB I PENDAHULUAN. Perbedaan pada karakteristik desa dapat dilihat dari tipologi desa.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Septi Sri Rahmawati, 2015

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penggunaan lahan di Kabupaten Serang terbagi atas beberapa kawasan :

Transkripsi:

1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penggunaan lahan permukiman dan perkembangan penduduk merupakan fenomena yang menarik perhatian pemerintah, dalam penyediaan dan penataan ruang untuk penggunaan lahan bagi kehidupan manusia. Sehubungan dengan hal tersebut, nampak adanya keterkaitan yang nyata antara manusia dengan lingkungan alam (lahan), yang digunakan manusia untuk tempat tinggal, tempat beraktivitas. Di daerah ini ketersediaan lahannya mengalami perubahan lahan yang cepat. Kondisi tersebut terjadi karena daerah ini merupakan daerah pusat kegiatan, baik bidang pemerintahan, perdagangan dan berbagai fasilitas yang lain. Bertolak dari uraian tersebut, untuk di Kecamatan Lubuk Raja khususnya Desa Batumarta I terlihat terjadi perubahan penggunaan lahan yang tidak direncanakan secara baik, yang mengakibatkan terjadinya ketidak nyamanan bagi warga desa, tidak terjadi keseimbangan penggunaan kebutuhan akan lahan, tidak terjadi keseimbangan antara alam sebagai tempat tinggal, seperti lahan perkebunan karet berubah fungsi menjadi lahan non perkebunan, pemanfaatan hutan yang berfungsi sebagai pelindung berubah fungsi menjadi lahan permukiman. Lahan sebagai salah satu sumber daya alam merupakan unsur yang sangat penting dalam kehidupan manusia, dengan bertambahnya jumlah manusia yang mendiami

2 permukaan bumi, di ikuti perkembangan kegiatan usaha dan budayanya, maka semakin bertambah pula tuntutan kehidupan yang dikehendaki untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Hal ini mengakibatkan kebutuhan manusia makin meningkat, sedangkan persediaan lahan yang cukup untuk menompang kehidupan manusia di atas nya adalah terbatas, untuk mengatasi hal tersebut diperlukan usaha-usaha pengelolaan penggunaan lahan. Untuk keperluan ini, penggunaan lahan yang mempunyai potensi tinggi dalam berbagai penggunaan, sehingga memungkinkan penggunaan lahan yang intensif untuk berbagai macam kegiatan. Berdasarkan profil Kecamatan Lubuk Raja Tahun 2005. Kecamatan Lubuk Raja memiliki luas 68,71 Km 2, dalam perkembangannya mengalami perubahan yang sangat pesat, akibat terjadinya pertumbuhan penduduk desa yang semakin meningkat, sehingga terjadi kecenderungan ketersediaan luas lahan dari tahun ketahun semakin terbatas, antara lain banyak didirikannya rumah-rumah dan toko di sisi kanan kiri jalan, ketersediaan lahan kosong menjadi semakin menyempit, belum lagi ditambah perubahan penggunaan lahan yang tak terencana yang berakibat pada penggunaan lahan yang tak teratur dan terjadi lebih cepat dari program pemerintah setempat. Jumlah penduduk di Kecamatan Lubuk Raja Kabupaten OKU dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2010 terus mengalami peningkatan. Secara alamiah jumlah penduduk di suatu wilayah dari waktu kewaktu akan terus mengalami peningkatan. Peningkatan jumlah penduduk ini disebabkan karena Kecamatan Lubuk Raja termasuk daerah yang relatif datar, sehingga banyak di dirikan

3 permukiman penduduk. Untuk jumlah penduduk dan luas di Kecamatan Lubuk Raja dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 1. Luas Wilayah dan Jumlah Penduduk Se Kecamatan Lubuk Raja Tahun 2010 No Desa Luas Wilayah (Km 2 ) Jumlah Penduduk (jiwa) 1 Batumarta I 8,15 4084 2 Batu Winangun 11,26 4211 3 Batumarta II 19,16 10869 4 Lekis Rejo 16,08 5005 5 Lubuk Banjar 14,06 3248 Sumber: Monografi Kecamatan Lubuk Raja 2010 Dari tabel di atas, desa yang mempunyai luas wilayah yang paling luas adalah Desa Batumarta II dengan luas 19,26 Km 2 dengan jumlah penduduk 10.869 jiwa. Sedangkan desa yang paling sempit luas wilayah nya adalah Desa Batumarta I dengan luas 8,15 Km 2 dengan jumlah penduduk 4.084 jiwa. Dalam penelitian ini peneliti mengambil wilayah Desa Batumarta I karena daerah ini banyak perkebunan karet yang berubah fungsi ke permukiman dibandingkan desa lainnya. Dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2010 kepadatan penduduk Desa Batumarta I cenderung mengalami peningkatan, hal ini dapat dilihat pada tabel 2 dan gambar 1 berikut: Tabel 2. Kepadatan Penduduk Desa Batumarta I Kecamatan Lubuk Raja Tahun 2005-2010 No Tahun Kepadatan Penduduk (jiwa/km 2 ) 1 2005 394,6

4 2 2006 416,9 3 2007 437,7 4 2008 441,8 5 2009 452,5 6 2010 501 Sumber: Monografi Desa Batumarta I Gambar 1. Grafik Kepadatan Penduduk Desa Batumarta I Kecamatan Lubuk Raja Tahun 2005-2010 Berdasarkan tabel dan gambar bahwa dari tahun ke tahun kepadatan penduduk mengalami peningkatan. Pada tahun 2005 jumlah kepadatan penduduk sebesar 394,6 jiwa/km 2, sedangkan pada tahun 2010 jumlah kepadatan penduduk sebesar 501 jiwa/km 2. Kepadatan penduduk dari tahun 2005-2010 mengalami peningkatan sebesar 106,4 jiwa/km 2. Kepadatan penduduk berhubungan dengan lahan yang tersedia, lahan yang tersedia tidak pernah mengalami perluasan. Namun jumlah penduduk selalu mengalami peningkatan hal yang akan terjadi adalah kepadatan penduduk.

5 Kepadatan penduduk yang terjadi di Desa Batumarta I dari tahun 2005 hingga tahun 2010 dikatakan sangat padat (lebih dari 400 jiwa/km 2 ). Hal yang menyangkut masalah ini adalah wilayah Kecamatan Lubuk Raja difungsikan sebagai areal permukiman, dan home industri. (Monografi Kecamatan Lubuk Raja 2010). Pertumbuhan penduduk akan berpengaruh besar pada perubahan lahan. Seberapa cepat pertumbuhan penduduk maka akan memberikan dampak perubahan lahan yang besar pula. Meningkatnya penduduk suatu daerah akan membuat semakin banyak dibutuhkan fasilitas umum. Membutuhkan semakin banyak lahan permukiman. Membutuhkan lebih banyak lapangan usaha yang tidak hanya tergantung dari sektor perkebunan. Dengan lahan perkebunan yang tetap bahkan berkurang maka tidak akan cukup memberikan mata pencaharian yang cukup dengan tingkat perkembangan masyarakat. Penggunaan lahan di Desa Batumarta I terdiri dari permukiman, perkebunan, hutan, tanah kosong dan taman makam pahlawan. Hasil interpretasi Google Earth untuk penggunaan lahan dapat dilihat pada tabel 3 dan gambar 2 berikut: Tabel 3. Penggunaan Lahan di Desa Batumarta I Tahun 2005-2010 No Penggunaan Lahan Luas (ha) Tahun 2005 Luas (ha) Tahun 2010 1 Permukiman 7,12 10,3 2 Perkebunan 25,00 23,82 3 Kebun Campuran 5,61 3,61 4 Hutan 9,78 9,78 5 Puslatpur 8,34 8,34

6 6 Pekarangan 2,15 2,15 7 Taman Makam Pahlawan 2,00 2 Jumlah 60,00 60,00 Sumber: Hasil Interpretasi Google Earth Skala 1:15.000 Berdasarkan tabel 3 diatas penggunaan lahan permukiman dengan luas wilayah 7,12 ha pada tahun 2005 dan pada tahun 2010 mengalami peningkatan luas wilayah sebesar 10,3 ha. Hal ini membuktikan bahwa di Desa Batumarta I mengalami perubahan penggunaan lahan perkebunan karet menjadi permukiman. Berdasarkan uraian di atas, maka penelitian ini mengkaji tentang Analisis Perubahan Penggunaan Lahan Perkebunan Menjadi Permukiman Di Desa Batumarta I Kecamatan Lubuk Raja Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2005- B. Permasalahan Penelitian Terjadinya perubahan penggunaan lahan perkebunan karet menjadi permukiman di Desa Batumarta I Kecamatan Lubuk Raja Kabupaten Ogan Komering Ulu Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2005 2010. C. Rumusan Masalah Bahwa terjadi perubahan penggunaan lahan perkebunan karet menjadi permukiman di Kecamatan Lubuk Raja Kabupaten Ogan Komering Ulu Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2005 2010, dengan titik tekan permasalahan ini yaitu:

7 1. Berapa luas lahan perkebunan karet yang berubah menjadi permukiman di Desa Batumarta I Kecamatan Lubuk Raja Kabupaten Ogan Komering Ulu Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2005 2010? 2. Kemanakah arah perkembangan permukiman di Desa Batumarta I Kecamatan Lubuk Raja Kabupaten Ogan Komering Ulu Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2005 2010? 3. Faktor apa saja yang menyebabkan perubahan penggunaan lahan dari perkebunan karet menjadi permukiman di Desa Batumarta I Kecamatan Lubuk Raja Kabupaten Ogan Komering Ulu Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2005 2010? D. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian adalah: 1. Mengetahui luas perubahan lahan perkebunan karet menjadi permukiman di Desa Batumarta I Kecamatan Lubuk Raja Kabupaten Ogan Komering Ulu Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2005 2010. 2. Mengetahui arah perkembangan permukiman di Desa Batumarta I Kecamatan Lubuk Raja Kabupaten Ogan Komering Ulu Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2005 2010. 3. Mengetahui faktor yang menyebabkan perubahan penggunaan lahan dari perkebunan karet menjadi permukiman di Desa Batumarta I Kecamatan Lubuk Raja Kabupaten Ogan Komering Ulu Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2005 2010. E. Kegunaan Penelitian

8 1. Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan Geografi pada Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung. 2. Sebagai aplikasi ilmu untuk menganalisis perubahan penggunaan lahan perkebunan karet menjadi permukiman di Desa Batumarta I Kecamatan Lubuk Raja Kabupaten OKU. 3. Sebagai bahan informasi tambahan bagi pihak-pihak terkait tentang penggunaan lahan. 4. Sebagai salah satu aplikasi pengetahuan yang telah didapat selama pendidikan di bangku kuliah dalam memecahkan masalah yang terdapat di lapangan. 5. Sebagai suplemen bahan ajar mata pelajaran Geografi SMA Kelas XI Semester I dengan pokok bahasan Sumber daya alam. F. Ruang Lingkup 1. Ruang lingkup objek yaitu perubahan penggunaan lahan perkebunan karet di Desa Batumarta I Kecamatan Lubuk Raja Kabupaten OKU. 2. Ruang lingkup subjek yaitu para penduduk yang mengubah lahan di Desa Batumarta I Kecamatan Lubuk Raja Kabupaten OKU. 3. Ruang lingkup tempat dan waktu, yaitu Desa Batumarta I Kecamatan Lubuk Raja Kabupaten OKU Tahun 2005-2010. 4. Ruang Lingkup ilmu yaitu geografi permukiman. Geografi Pemukiman adalah suatu studi geografi mengenai perkembangan pemukiman di suatu wilayah di permukaan bumi. Yang dibahas pada Geografi Pemukiman yaitu bilamana suatu wilayah bilamana suatu wilayah mulai dihuni manusia; bagaimana perkembangan pemukiman itu selanjutnya; bagaimana bentuk pola pemukiman; dan faktor-faktor geografi apakah yang

9 mempengaruhi perkembangan dan pola permukiman. (Nursid Sumaatmadja, 1988:55-56). Berdasarkan pendapat di atas maksud dengan geogarfi permukiman adalah suatu lahan yang telah ditempatkan manusia untuk bermukim, lambat laun akan terus berkembang, dari desa ke kota, dari kecamatan menjadi kabupaten. Hal tersebut disebabkan oleh adanya perkembangan atau pertambahan penduduk yang terus meningkat.