ا وا األهن األخالق هابقيت إى ذ بت أخالق ن ذ ب ا BAB I PENDAHULUAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. pada mahkluk-makhluk lainnya di muka bumi ini. Manusia memiliki akal dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. untuk merenovasi hidupnya dengan membangun semua unsur terkecil sampai terbesar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan upaya untuk mencerdaskan, kehidupan bangsa dan

BAB I PENDAHULUAN. bidang ekonomi, sosial budaya dan juga pendidikan. kepribadian yang bulat dan untuk membentuk manusia sebagai makhluk

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. terbentuknya kepribadian yang bulat dan utuh sebagai manusia individual dan

BAB I PENDAHULUAN. sangat dianjurkan pelaksanaannya oleh Allah SWT. Islam juga memerintah

BAB I PENDAHULUAN. dapat menghadapi segala tantangan yang akan timbul, lebih-lebih dalam

BAB I PENDAHULUAN. diberbagai belahan dunia terutama Negara-negara yang sedang berkembang banyak

BAB I PENDAHULUAN. pembinaan kepada anak-anaknya dengan memberikan bimbingan, perintah,

BAB I PENDAHULUAN. Islam yang akan menjadikan pendidikan berkualitas, individu-individu yang

BAB I PENDAHULUAN. UU No. 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional disebutkan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang.

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu pilar dalam kemajuan bangsa, dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam pembentukan

BAB I PENDAHULUAN. dalam keluarga, masyarakat, maupun kehidupan berbangsa dan bernegara. Maju

BAB I PENDAHULUAN. diciptakan dalam bentuk yang paling sempurna. Disamping manusia. terjadi karena manusia dianugerahi akal oleh Allah Swt, sebagai

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian dan kemampuan menuju kedewasaan serta pembentukan manusia

BAB I PENDAHULUAN. secara sistematis dan terencana dalam setiap jenis dan jenjang pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi anak didik sehingga menjadi orang yang dewasa fisik,

BAB I PENDAHULUAN. membangun banyak ditentukan oleh kemajuan pendidikan. secara alamiah melalui pemaknaan individu terhadap pengalaman-pengalamannya

BAB I PENDAHULUAN. bergaul satu sama lain. Dalam pergaulan di masyarakat, interaksi sesama manusia

BAB I PENDAHULUAN. membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaannya.

BAB I PENDAHULUAN. membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. tidaknya peradaban manusia, tidak terlepas dari eksistensi pendidikan. Untuk itu

BAB I PENDAHULUAN. selesai sampai kapanpun, sepanjang ada kehidupan manusia di dunia ini, karena

BAB I PENDAHULUAN. ditegaskan dalam Undang-Undang RI No 20 tahun 2003 tentang system

BAB I PENDAHULUAN. Allah swt Berfirman. dalam surat Al-Mujadallah ayat 11.

BAB I PENDAHULUAN. Di antara berbagai program kegiatan pembangunan nasional, salah satunya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Hal ini sejalan dengan tujuan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Dengan menggunakan fitrah tersebut manusia belajar dari keluarga, lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian yang bulat dan utuh sebagai manusia individual dan sosial serta hamba

BAB I PENDAHULUAN. yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya. Untuk mengembangkan potensi yang dimiliki oleh manusia tersebut maka

BAB I PENDAHULUAN. Maha Esa dan berbudi pekerti luhur. Sebagaimana yang diamanatkan Undang-

BAB I PENDAHULUAN. dari pendidikan nasional tersirat dalam undang-undang sistem pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Sejak adanya manusia maka sejak saat itu pula pendidikan itu ada. 1

BAB I PENDAHULUAN. Atau dalam istilah lain yaitu jalur pendidikan sekolah dan jalur luar sekolah.

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran adalah suatu proses pendewasaan berfikir. Nilai demi nilai

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali bangsa Indonesia yang sedang membangun sehingga dapat. bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu upaya untuk mencerdaskan kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu aspek yang mempunyai peranan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. nasional sebagaimana yang dirumuskan dalam Undang-Undang RI No.20 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. menyosialisasikan kemampuan baru kepada mereka agar mampu mengantisipasi

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, dan sosial sesuai Undang-undang Guru dan Dosen No. 14 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk

BAB I PENDAHULUAN. seutuhnya. Hal ini sejalan dengan tujuan Pendidikan Nasional yang tercantum dalam Undang-

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia terlahir dengan mempunyai faktor bawaan naluri dalam

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional merupakan pelaksanaan pendidikan suatu negara

BAB I PENDAHULUAN. jangka waktu tertentu. Bila anak didik sudah mencapai pibadi dewasa susila,

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh pendidikan formal informal dan non-formal. Penerapan

BAB I PENDAHULUAN. generasi muda yang menjadi perhatian utama adalah masalah pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan merupakan salah satu faktor utama keberhasilan pembangunan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. potensi tumbuh dan berkembang serta kecenderungan bersifat ingin tahu

BAB I PENDAHULUAN. manusia karena tujuan yang dicapai oleh pendidikan tersebut adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia berupaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dalam rangka

PENDAHULUAN. begitu pun keterkaitannya dengan Nabi-Nabi dan Rasul-Rasul-Nya sebagai

BAB I PENDAHULUAN. bimbingan atau pertolongan yang diberikan secara sengaja terhadap peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional dalam pasal 3 telah ditegaskan fungsi dan tujuan

BAB I PENDAHULUAN. derajat dan kedudukan suatu negara tersebut menjadi lebih tinggi. Sebagaimana

BAB I PENDAHULUAN. melatih. Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai. keterampilan-keterampilan pada siswa. 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah upaya mencerdaskan kehidupan bangsa, dan lewat

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, keterampilan dan ilmu yang lebih tinggi, serta sikap dan perilaku

BAB I PENDAHULUAN. sampai mencapai kedewasaan masing-masing adalah pendidikan. Pengalaman

BAB I PENDAHULUAN. terbentuknya kepribadian yang bulat dan utuh sebagai manusia yang individual

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di tingkat Madrasah Ibtidaiyah merupakan lembaga pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tujuan pendidikan Islam menurut Suyanto (2008: 83) adalah terbentuknya

BAB I PENDAHULUAN. akan pentingnya pendidikan harus dilaksanakan sebaik-baiknya sehingga dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Pendidikan bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa

BAB I PENDAHULUAN. dan kontrol dalam kehidupan. Hal inilah yang membedakan manusia dengan

BAB I PENDAHULUAN. manusia (SDM) yang berdaya tahan kuat dan perilaku yang handal. Kualitas. oleh sumber daya alamnya saja, melainkan SDM-nya juga.

BAB I PENDAHULUAN. termasuk hal yang sangat diperhatikan di Indonesia disamping bidang yang lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. dengan usaha dan kerja keras melalui jalur pendidikan, sekolah, keluarga dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan luar biasa merupakan pendidikan bagi peserta didik yang

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan pendidikan. Dalam ajaran Islam, pendidikan adalah merupakan

BAB I PENDAHULUAN. akan mendorong individu untuk melakukan hal-hal yang lebih baik. Minat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. menyelenggarakan suatu kehidupan yang penuh kedamaian dan kebahagiaan

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. 1. dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang beriman dan bertaqwa

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai kecenderungan rasa ingin tahu terhadap sesuatu. Semua itu terjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. mengembangkan kualitas sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin mengglobal dan kompetitif memunculkan tantangan-tantangan

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan, karena pendidikan berperan dalam. Orang yang memiliki ilmu pengetahuan, kedudukan

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu yang penting dan utama dalam konteks pembangunan bangsa dan Negara,

BAB I PENDAHULUAN. Islam memandang manusia sebagai makhluk yang termulia dan sempurna. Ia

BAB I PENDAHULUAN. mundurnya pendidikan di negara itu. Pendidikan dalam pengertiannya yaitu:

BAB I PENDAHULUAN. dan mendidik hingga pada akhirnya terjadi keseimbangan antara fisik dan mental.

BAB I PENDAHULUAN. potensi anak didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk individu dan makhluk sosial. Dalam hubungannya

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali bangsa Indonesia. Pemerintah selalu berupaya untuk mewujudkan

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Undang-Undang RI No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran bagi individu agar berkembang dan tumbuh menjadi manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh pendidikan dan yang ditegaskan dalam Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini disebabkan karena segala aktivitas kehidupan manusia membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini yang dapat. membantu manusia untuk memecahkan permasalahan-permasalahan yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dipandang sebagai salah satu aspek yang memiliki peranan. berkualitas dan mempunyai kelebihan dari makhluk lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan jasmani dan rohani si terdidik menuju terbentuknya kepribadian

BAB I PENDAHULUAN. penting karena dapat menentukan perkembangan dan kemajuan suatu kelompok

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk yang diciptakan Tuhan paling sempurna dari pada mahkluk-makhluk lainnya dimuka bumi ini. Manusia memiliki akal dan berpikir untuk merenovasi hidupnya dengan membangun semua unsur terkecil sampai terbasar sekalipun dimana manusia itu memiliki kemampuan, salah satunya adalah membangun dirinya sendiri menuju manusia seutuhnya. Membangun manusia seutuhnya merupakan hakekat daripada tujuan Pembangunan Nasional, bangsa Indonesia sedang giat-giatnya membina sumber manusia yang berkualitas untuk kelangsungan kehidupan bernegara, terutama dari generasi muda sebagai penerus untuk melanjutkan dan mengisi pembangunan sehingga tercapainya masyarakat yang adil dan makmur. Oleh karena itu, pembangunan dari segi mental spiritual sangat penting dan diperlukan untuk menunjang pembangunan segi material, hal tersebut senada dengan perkataan seorang penyair yang bernama A. Syauqi Bey, yang menyatakan ا وا األهن األخالق هابقيت إى ذ بت أخالق ن ذ ب ا Artinya: kekalnya suatu bangsa ialah selama akhlak kuat, jika akhlaknya sudah lenyap, maka musnahlah juga bangsa terserbut. 1 Melihat dari realita sekarang ini hampir semua guru mengeluh bahwa generasi muda berani kepada guru, orang tua, berakhlak buruk dan tidak memiliki sopan santun. Setelah ditelusuri dan direnungkan, nampaklah bahwa penyebab yang demikian itu adalah kurangnya penanaman pengetahuan dan pendidikan sepenuhnya kepada siswa. dengan demikian sangatlah jelas bahwa guru itu berkewajiban untuk mendidik siswa mereka dan hak siswa adalah menerima pengetahuan dan pendidikan yang benar. Begitu besarnya pengaruh guru terhadap siswa, sehingga pendidikan siswa dapat dilakukan sedini mungkin, bahkan seorang guru harus melihat dari 1 Najaruddin Razak, Dienul Islam, (Bandung: Al-Ma rif, 1985), h. 38. 1

sisi lain dalam diri siswanya misalnya saja pengaruh yang diberikan orang tua dalan kehidupan keluarga maupun lingkungan sekitarnya dalam pembentukan watak atau tabiat dari pada siswa tersebut, sehingga guru dapat memperhatikan perkembangan akhlak siswa yang bersangkutan. Akhlak merupakan norma-norma yang mengatur hubungan manusia baik hubungan kepada sang Kholiq maupun kepada sesama manusia dan lingkungan alam sekitar. Dengan demikian akhlak juga menentukan derajat manusia dihadapan Allah sebagai pencipta dan dimata manusia dalam berkehidupan bermasyarakat. Inti ajaran Islam adalah untuk menyempurnakan akhlak manusia, yaitu dengan diutusnya Nabi Muhammas saw. Hal ini dimulai dari dalam diri beliau sebagai teladan bagi umatnya karena keluhuran akhlaknya. Sabda Nabi Muhammad saw: عي ابي ريرة رضى هللا ع قال قال رس ل هللا صلى هللا علي سلن ا وا بعثت التون هكارم االخالق )ر ا البي اقي( Dan hadis diatas, juga dikuatkan oleh firman Allah dalam Q.S. Al- Qalam ayat 4, sebagai berikut: Dari ayat tersebut menjelaskan bahwa nabi Muhammad saw adalah sebagai manusia utama, dan keutamaan beliau adalah karena keluhuran akhlaknya. Oleh sebab itu wajarlah kalau Allah swt memuji beliau dan kita sebagai umat Isalm patut mencontoh dan mengikuti segala tingkah laku beliau dalam kehidupan sehari-hari. Mengingat betapa pentingnya akhlak dalam kehidupan manusia baik menyangkut hubungan kepada Allah maupun kepada sesama manusia dan alam sekitarnya maka, perlu kiranya dilakukan pendidikan akhlak pada siswa. Pendidikan merupakan pondasi utama dalam pengembangan peradaban. Sejak adanya manusia maka sejak itu pula pendidikan itu ada. Pengembangan 2

pendidikan dari setiap masa selalu terjadi perubahan seiring perubahan manusia itu sendiri. proses pendidikan sebenarnya telah berlangsung sepanjang sejarah dan berkembang sejalan dengan perkembangan sosial budaya manusia dipermukaan bumi. 2 Pendidikan juga memiliki peranan yang sangat penting dalam pembentukan manusia. Karena tujuan yang dicapai dari pendidikan tersebut adalah untuk terbentuknya kepribadian yang bulat dan utuh sebagai manusia individual dan sosial serta hamba Tuhan yang mengabdikan diri kepada-nya. 3 Tinggi rendahnya derajat seseorang tergantung pada tingkat pendidikannya, sebagaimana firman Allah swt dalam surah Al-Mujaadilah ayat 11: Pendidikan merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam pembangunan Indonesia yang diarahkan pada pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas. Begitu pentingnya pendidikan dalam kehidupan seseorang, keluarga dan bangsa sehingga pemerintah menerapkan suatu tujuan Pendidikan Nasional sebagaimana yang dirumuskan dalam undang-undang RI No. 20 tahun 2003 tentang Pendidikan Nasioanl yang berbunyi: Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradapan bangsa yang bermartabat dalam rangka 2 Zuhairini, dkk, Sejarah Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), cet. Ke-4, h. 9. 3 Muzayim Arifin, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1999), h. 11. 3

mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab 4 Sesuai dengan tujuan tersebut, maka setiap arah dan tujuan pendidikan di Indonesia diupayakan untuk membentuk pribadi yang tidak hanya cerdas dalam intelektual, tetapi juga memiliki kepribadian yang mulia serta beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Oleh sebab itu, pendidikan tersebut harus diberikan semenjak mereka masih anak-anak, baik berupa pendidikan umum maupun berupa pendidikan agama, karena kedua materi pendidikan tersebut akan mampu membentuk pribadi-pribadi muslim yang beriman dan bertakwa yang berkualitas tinggi sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaanya sebagai khalifah dimuka bumi 5 Dalam pendidikan modern dewasa ini, seorang siswa tidak lagi dianggap sebagai seorang yang pasif menerima pendidikannya, melainkan seorang yang aktif dalam pendidikan sendiri. Tiap-tiap siswa yang datang kesekolah membawa kepribadiannya sendiri yang telah menerima bermacam-macam pengaruh berasal dari rumah, lingkungan dan sebagainya. Beberapa pengaruh itu membantu atau merintangi pelaksanaan pendidikan yang telah dilakukan atas dirinya. 6 Kepribadian seseorang berjalan terus sepanjang hidupnya. Hasil pelajaran dari pengalaman yang lalu menjadi dasar untuk perkembangan selanjutnya. Tiap anak membawa potensi-potensi pembawaan yang berbeda dengan yang dimiliki oleh anak yang lain. Interaksi antara potensi-potensi itu dan pengalaman yang diberikan oleh lingkungan maupun pendidikan bagi perkembangan kepribadian anak. Guru sebagai tenaga pendidik mempunyai tugas yang utama sebagai profesi meliputi mendidik, mengajar, dan melatih. Mendidik berarti meneruskan 4 Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003, Sistem Pendidikan Nasional, (Bandung: Paktor Media, 2003), h. 20. 5 Muzayim Arifin, op.cit, h. 187. 6 Samuel Socitie, Psikologo Pendidikan Mengutamakan Segi-segi Perkembangan, (Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 1982), h. 26. 4

dan membina nilai-nilai hidup. Mengajar berarti meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sedangkan melatih berarti mengembangkan keterampilan-keterampilan pada siswa. Guru juga harus menyadari bahwa keadaan individu-individu anak yang dihadapinya juga tidak sama dalam arti bermacam-macam serta kekhususankekhususan tertentu. Dalam keadaan seperti itu guru yang bertugas sebagai pendidik dan sekaligus yang mengorganisir pelaksanaan interaksi proses pembelajaran haruslah dapat mengembangkan bakat siswa sesuai dengan pembawaannya masing-masing, supaya anak didik dapat mengenal dirinya sendiri. Dari hasil penjajakan awal, di peroleh informasi bahwa guru di SMPN 12 Banjarmasin sudah berupaya untuk menjalankan peranannya sebagai pendidik dalam menanakan akhlak kepada siswanya. Namun, belum juga dapat berhasil dengan sepenuhnya. Karena banyaknya kendala yang ditemui, diantaranya adalah kurangnya jam pelajaran agama dalam sekolah tersebut apalagi untuk kelas di sekolah tersebut masing-masing terdiri dari 7 kelas dalam artian kelas 1 sebanyak 7 kelas, kelas 2 sebanyak 7 kelas dan kelas 3 sebanyak 7 kelas juga, sedangkan guru agama yang ada disekolah tersebut hanya 2 orang, belum lagi masalah disekitar sekolah yang merupakan jalur batubara dan tidak menutup kemungkinan banyaknya terdapat premanisme diwilayah tersebut yang bisa memberikan pengaruh buruk kepada siswa yang berujung terbawanya pengaruh buruk tersebut ke dalam sekolah, misalnya berani dengan guru, membuat keonaran disekolah (melanggar peraturan sekolah) dan lebih fatal lagi adanya pemalakan terhadap siswa lain yang dianggap lebih lemah. Hal tersebut merupakan akibat dari pada pengaruh lingkungan masyarakat disekitar sekolah serta kebanyakan orang tua siswa yang bekerja sebagai pedagang ikan (jual beli ikan di Banjar Raya), tidak sedikit dari siswa tersebut yang membantu orang tuanya di malam hari untuk membeli ikan yang akan dijual orang tua mereka di siang hari. Hal tersebut memungkinkan untuk menjadikan anak didik terganggu dalam menerima dan menyerap pelajaran dengan baik disebabkan kantuk, lesu dan kurang fitnya stamina mereka dalam menerima pelajaran yang disampaikan oleh guru disekolah. 5

Melihat hal yang demikian, penulis merasa tertarik untuk mengkaji dan membuktikan fenomena tentang permasalahan tersebut dengan melakukan sebuah penelitian dan menuangkannya dalam bentuk karya ilmiah skripsi dengan judul: Peranan Guru Dalam Pendidikan Akhlak Siswa Pada SMPN 12 Banjarmasin. B. Penegasan Judul Agar penelitian terarah dan tidak terjadi kesalahpahaman serta meluasnya pembahasan, penulis akan membatasi permasalahan sesuai dengan definisi-definisi berikut: 1. Peran Dalam Kamus Besar Indonesia, peran berarti pemain sandiwara 7 yang dimaksud peran disini keterlibatan dalam usaha memberikan pendidikan, pengajaran, bimbingan dan nasehat tentang masalah keagamaan kepada siswa untuk menumbuhkan dan pembentukan akhlak yang baik pada siswa melalui motivasi, nasehat, keteladanan, pembiasaan, hukuman dan pembagian hadiah. Jadi yang dimaksud penulis mengenai peranan guru adalah bagaimana seorang guru itu mampu menjalankan peranannya sebagai seorang pendidik yang mampu memberikan perubahan bagi siswanya dalam bergaul dikehidupan seharihari dan dapat membedakan pekerjaan yang baik dengan yang buruk serta mengetahui apa yang benar dan yang salah baik dari perkataan maupun perbuatan. 2. Pendidikan Akhlak Akhlak adalah bentuk jamak dari kata khuluq yang berarti perangai, tabiat, budi pekerti 8. Pendidikan akhlak ialah memberikan pelajaran yang berhubungan dengan perangai, tabiat, dan budi pekerti Jadi yang dimaksud penulis mengenai pendidikan akhlak adalah memberikan pelajaran dalam rangka memperbaiki, mengarahkan dan mengembangkan akhlak siswa terhadap guru, orang tua dan dalam hal pergaulan sesamanya menuju ke arah yang lebih baik. 7 Tim Penyusun Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1990), cet ke-3, h. 9. 8 Sahilun A. Nasir, Tinjauan Akhlak, (Surabaya: Al-Ikhlas, 1991), h. 14. 6

3. Siswa Adapun siswa yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah siswa yang duduk dikelas II SMPN 12 Banjarmasin Jadi penelitian yang penulis lakukan ini bertujuan untuk mengetahui peranan guru dalam pendidikan akhlak guna membangun dan memperbaiki sikap dan perilaku siswa oleh pihak sekolah SMPN 12 Banjarmasin. C. Rumusan Masalah Adapun masalah dalam penelitian yang akan dilakukan oleh penulis sebagaimana rumusannya sebagai berikut: 1. Bagaimana peranan guru dalam pendidikan akhlak siswa pada SMPN 12 Banjarmasin? 2. Faktor apa saja yang mempengaruhi peranan guru dalam pendidikan akhlak siswa pada SMPN 12 Banjarmasin? D. Alasan Memilih Judul Adapun yang menjadi alasan penulis dalam pemilihan judul diatas adalah: 1. Mengingat besarnya pengaruh akhlak dalam kehidupan manusia baik antar sesama manusia maupun disisi Allah swt 2. Melihat dari peran seorang guru sebagai pembimbing diharapkan mampu mengarahkan dan membina serta mendidik siswanya, sehingga terciptanya situasi yang kondusif dalam lingkungan pendidikan 3. Disebabkan begitu banyaknya pengaruh yang melatar belakangi kehidupan siswa, sehingga sangat perlu ditanggapi E. Tujuan Penelitian Sesuai dengan permasalahan di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk: 1. Mengetahui peranan guru dalam pendidikan akhlak siswa pada SMPN 12 Banjarmasin 2. Mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi peranan guru dalam pendidikan akhlak siswa pada SMPN 12 Banjarmasin 7

F. Signifikansi Penelitian Hasil-hasil yang diperoleh dari penelitian ini diharapkan bisa berguna sebagai: 1. Bahan informasi bagaimana seorang guru menjalankan peranannya dalan pendidikan akhlak siswa pada SMPN 12 Banjarmasin 2. Bahan masukan bagi guru, para orang tua dan masyarakat serta segenap pihak yang terkait untuk bersama-sama memberikan pendidikan akhlak siswa kearah yang lebih baik sehingga mampu membentuk manusia seutuhnya (insanul kamil) dan mengantisifasi terjadinya akhlak yang tercela 3. Bahan informasi bagi peneliti berikutnya dalam mengadakan penelitian lebih mendalam lagi 4. Khazanah bagi perpustakaan IAIN Antasari Banjarmasin, khususnya perpustakaan Fakultas Tarbiyah G. Sistematika Penulisan Sistematika dalam penulisan skripsi ini, terdiri dari lima bab, yaitu: BAB I, Pendahuluan; terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, definisi operasional, alasan memilih judul, tujuan penelitian, signifikasi penelitian dan sistematika penulisan BAB II, Tinjauan teoritis; tentang peranan guru pada siswa, yang berisi pengertian peranan guru dalam pendidikan akhlak, bentuk-bentuk peranan guru, serta faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi guru dalam menjalankan peranannya dalam pendidikan akhlak BAB III, Metode penelitian; bab ini terdiri dari metode penelitian, objek dan subjek penelitian, data dan sumber data, teknik pengumpulan data dan teknik analisis BAB IV, Laporan hasil penelitian; memuat tentang gambaran umum lokasi penelitian, penyajian data dan analisis data BAB V, Penutup; bab ini terdiri dari simpulan dan saran-saran. 8